NovelToon NovelToon

Mira

Bab 1 Pengenalan Tokoh

Di sebuah kota A tinggallah seorang gadis bernama Namira, ia terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Mira nama panggilannya, gadis cantik yang sangat periang.

Namun siapa sangka gadis yang terlihat sangat kuat ini mempunyai kisah cinta yang sangat rumit, ia harus merelakan sang kekasih hidup dengan sahabat nya.

Lisa adalah sahabat Mira. Semenjak sekolah menengah keatas mereka selalu bersama, dimana ada Mira pasti ada Lisa. Sekarang mereka sudah terpisah, Mira berkerja di sebuah toko perhiasan sedangkan Lisa mengurus perusahaan milik keluarganya.

Aldo kekasih Mira yang sangat menyayangi mira.

Tak ada yang menyangka teryata aldo juga mengenal Lisa. Aldo menganggap lisa sebagai temanya tapi Lisa suka dengan Aldo.

Pagi ini adalah hari pertama Mira berkerja. Mira berangkat kerja bareng temennya yg bernama Susi. Mereka berdua berangkat dengan jalan kaki, karena jarak kost mereka dekat dengan tempat kerja.

''Mira," panggil Susi.

"Iya Susi, ada apa?'' jawab Mira.

''Ada yang ngikutin kita tuh," tunjuk Susi.

Mira menoleh ke arah Susi menunjukkan di mana orang yang mengikutinya.

"Siapa ya Sus? aku tidak kenal?" tanya Mira.

Lalu mereka berdua mempercepat jalan mereka, sesampainya di tempat kerja mereka langsung duduk di depan toko tempat mereka berkerja.

''Huh...capek sekali ya? untung kita tidak terlambat," ucap Mira.

Di tempat lain,ada yang sedang melamun kan apa yang baru saja dia alami, siapa lagi dia kalau bukan Aldo.

''Gadis itu cantik sekali tapi, siapa ya dia?" itulah isi kepala Aldo saat ini .

''Tok... tok...tok...suara ketukan pintu ruang kerja Aldo. Aldo pun kaget, tersadar dia dari lamunannya.

"Silahkan masuk, Lina ada apa? bisa gak sih, ketuk pintu pelan?" tanya Aldo.

Lina adalah sekertaris Aldo di kantor.

Lina pun menjawab pertanyaan Aldo dengan tersenyum.

"Pak, ada yang mau ketemu bapak," ucap Lina.

''Siapa Lin? ada perlu apa?" tanya Aldo.

"Orangnya tidak mau menjawab, Pak," kata Lina.

"Ya sudah suruh saja masuk!" kata Aldo.

"Baik, Pak," Lina pun bergegas keluar dari ruangan Aldo, lalu berjalan menemui seseorang yang ingin bertemu dengan Aldo.

''Mbak, di suruh masuk ke ruangan bapak, mari saya antar," Lina pun mempersilahkan orang itu jalan ke ruangan Aldo.

"Apa saya bilang tadi, pasti di suruh masuk kan?" kata wanita itu.

"Galak bener ya ini orang, apa ini calon istri Pak Aldo? amit-amit deh," ucap Lina dalam hati.

Sesampainya di depan ruangan Aldo, wanita itu langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

Lina kembali ke mejanya dan melanjutkan kerja.

"Sandra," sontak Aldo kaget.

"Ngapain kamu datang kesini?" tanya Aldo

"Harusnya kamu senang dong aku datang kesini, sebentar lagi kan kita menikah," ucap Sandra penuh percaya Diri.

"Keluar kamu dari ruangan ku!" bentak Aldo.

Dengan santainya Sandra duduk di sofa yang ada di ruangan itu tanpa menghiraukan Aldo.

"Dasar wanita gak tau diri," batin Aldo. Aldo pun mengalah, lalu pergi keluar dari ruangan itu.

Sandra adalah wanita yang di jodohkan dengan Aldo. Nenek nya bersikeras untuk menjodohkan Aldo, walaupun Aldo menolaknya.

"Akankah mereka bisa bersatu?"

Hanya Aldo yang tau, di dalam hatinya ada sosok wanita yang dia idamkan.

Aldo masih memikirkan siapa wanita cantik yang di lihatnya tadi pagi. Dia berjalan dengan mobilnya menuju cafe di sebrang sebuah Toko Perhiasan.

Aldo memandang ke arah toko itu, tanpa sengaja dia melihat wanita yang tadi pagi dia lihat sedang melayani seorang pembeli.

Sambil mengucek matanya, apa benar yang dia lihat saat ini. Lalu bergegas berjalan menuju toko itu.

"Mbak," sapa Aldo pada Mira.

"Iya, Ada yang bisa saya bantu pak?" jawab Mira.

"Siapa nama mbak?" tanya Aldo. Nekad sekali Aldo baru pertama kali ketemu sudah tanya nama 🤭🤭

Dengan polosnya Mira menjawab apa yang di tanyakan Aldo.

"Saya Mira Pak, karyawan di toko ini," ucap Mira.

"Perkenalkan, Aldo," kata Aldo mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Mira.

"Bapak mau beli apa ya?" Aldo pun gugup menjawab pertanyaan Mira.

''Cincin iya cincin buat mbak!" Eh, maaf mbak, maksud saya buat mbak saya, iya kakak saya hehe...

"Oh... bapak bikin kaget saja," jawab Mira.

"Mau yang mana pak? Silahkan di pilih!" Mira pun menunjukkan cincin berbagai model pada Aldo.

Aldo tanpa berfikir panjang langsung memilih cincin yang di tunjukkan Mira.

Mira lalu membungkus cincin tadi dan Aldo membayar pada kasir toko itu. Tanpa sepengetahuan Mira ternyata Aldo meminta nomor telepon Mira pada kasir itu. Lalu bergegas meninggalkan Toko perhiasan tempat Mira berkerja.

Lima bulan kemudian.

Aldo semakin akrab dengan Mira karena hampir setiap hari Aldo datang ke toko itu dengan alasan membeli perhiasan atau menukarnya, padahal hanya ingin lebih mengenal Mira.

Aldo sudah mengungkapkan perasaannya pada Mira.

Mira pun menerima Aldo sebagai kekasihnya.

Aldo juga sudah menolak permintaan Neneknya soal perjodohan dia dengan Sandra. Sandra merasakan kecewa yang sangat dalam hingga pergi ke kota B tempat asalnya.

Saat ini perusahaan Aldo sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan yang di kelola Lisa.

''Pak, hari ini ada meeting dengan perusahaan nona Lisa," kata sekertaris Aldo.

"Oke, siapkan semuanya," jawab Aldo.

''Mira, sedang apa dia?" yang ada di pikiran Aldo saat ini hanya Mira.

Walaupun setiap hari bertemu masih saja Mira dan Mira .

Lisa memasuki ruangan yang akan di gunakan meeting dengan Aldo. Lisa menatap Aldo tanpa berkedip, Lisa pun merasakan dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Aldo memang sangat tampan dan berwibawa, banyak wanita yang suka dengan dia. Tapi Aldo tidak mudah jatuh cinta pada setiap wanita. Hanya Mira wanita yang dia cintai. Mira sosok wanita yang cantik, mandiri, sederhana. Seperti itu wanita yang diidam-idamkan Aldo sejak dulu.

Lina pun mempersilahkan Lisa duduk dan memulai meeting saat ini.

Tak berasa dua jam berlalu, Lisa pamit meninggalkan perusahaan Aldo.

Hari sudah menjelang pulang kerja.Seperti biasa Aldo menjemput Mira ke tempat kerja, lalu mengantarkannya pulang.Begitulah aktivitas mereka setiap hari, Mira dan Susi hampir tiap hari pulang bareng Aldo.

Sudah lama Mira tidak pernah bertemu dengan sahabat nya Lisa, tapi mereka masih tetap berkomunikasi lewat telepon.

Bagi Mira Lisa adalah sahabat terbaiknya, Lisa selalu ada di saat Mira sedang membutuhkan begitupun dengan Lisa.

Kesibukan masing masing menjadikan mereka jarang bertemu.

Apalagi mereka sudah memiliki teman baru. Lisa pun juga sudah memiliki seorang kekasih tapi orang tua Lisa belum mengizinkan Lisa berpacaran.

Lisa tipe gadis yang manja orang tuanya masih memanjakan dia walaupun sudah berkerja.

Orang tua Lisa sangat menghawatirkan Lisa. Wajarlah di manja anak satu satunya dan Lisa sendiri sebenarnya tidak nyaman di perlakuan seperti anak kecil.

"Ada apa ya dengan Lisa?"

Bersambung........

Jangan lupa ya dukungannya...

Terimakasih sudah membaca 🥰🥰🥰🥰

Bab 2 MIRA & LISA

1.NAMIRA

2.ALDO NATHA

3.LISANAF

Pagi ini adalah hari dimana Mira akan bertemu dengan Lisa, kebetulan Mira sedang libur kerja begitu juga dengan Lisa.

''Sayang, ayo aku antar ketemu teman kamu!" kata Aldo pada Mira.

"Tidak sayang, aku bisa berangkat sendiri," ucap Mira dengan wajah tersenyum.

"Tapi, kamu gak papakan?" Aldo sangat menghawatirkan Mira, dia tidak mau kekasihnya kenapa-napa.

"Sayang, dengerin aku bukan anak kecil, bisa jaga diri kok, kamu tenang aja ya?" timpal Mira.

Aldo terdiam sejenak sambil menatap wajah Mira, masih gak rela kalau Mira pergi sendiri.

Apalagi ke tempat umum, Aldo tau selama Mira di kota Mira jarang keluar kostnya.

Yang Mira tau hanya kerja dan kerja, wajar Aldo sangat menghawatirkan nya.

"Oke, kalau itu mau kamu sayang, kamu hati-hati ya?" kata Aldo.

"Iya Aldo sayang, pasti aku akan hati-hati," kata Mira.

"Aku pulang dulu, kalau ada apa-apa telepon ya?" pamit Aldo.

Mira pun mengangguk tanda kalau setuju Aldo pulang.

Kemudian Mira masuk ke dalam kamarnya dan mengambil telepon genggam nya, untuk menelpon sahabat nya yang tak lain adalah Lisa.

Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah taman, lumayan jauh dari tempat Mira tinggal.

Mira berangkat dengan naik angkot di kota itu untuk menuju taman.

Perjalanan menuju taman itu sekitar 1 jam, hehe.

"Jauh juga ya? kalau jalan kaki lumayan capek tuh kaki, akhirnya sampai juga," keluh Mira.

Sambil berjalan Mira melihat sekitar taman, mencari keberadaan Lisa.

Tapi tak terlihat sosok sahabat yang dia rindukan saat ini. Mira pun memilih duduk di kursi yang ada di taman itu.

Setelah lama menunggu sosok yang ia nantikan akhirnya datang juga. Keduanya saling berpelukan melepas kerinduan yang mereka pendam.

"Lisa, kamu semakin cantik," celetuk Mira.

"Masa sih ,Mir! perasaan kamu deh yang tambah cantik," dengan gemas Lisa mencubit pipi Mira.

"Ayo kita duduk dulu Lis!" mengajak Lisa untuk duduk di kursi yang ada di taman itu.

Mereka berdua akhirnya duduk sambil mengobrol gak jelas. Ya begitu lah kalau ketemu sahabat pasti cerita gak kan ada habisnya.

"Mir, gimana kerjaan kamu?" tanya Lisa.

"Aku senang kok Lis, kerja di toko itu, gajinya juga lumayan buat mencukupi kebutuhan," jawab Mira.

"Mira, aku mau cerita boleh?" tanya Lisa.

"Lisa, biasanya kamu langsung cerita kan? gak pakai tanya dulu!" kata Mira.

"Ini beda Mir, menyangkut hati." jawab Lisa.

Mira merasa kalau sahabatnya ini sedang jatuh cinta, gak biasanya Lisa seperti itu.

"Em....jatuh cinta ya?" canda Mira pada sahabatnya itu.

Lisa menceritakan semua yang sedang dia rasa saat ini pada sahabatnya itu. Hingga waktu menunjukkan kalau sudah mulai petang.

Keduanya lalu berpamitan dan pulang di rumahnya masing-masing.

Mira masih memikirkan apa yang sahabatnya ceritakan kepadanya tadi.

Mira mulai berfikir bagaimana kalau ternyata orang yang mereka sukai adalah orang yang sama. Bagaimana mana tidak sakit, buat Mira dia harus memilih sahabat atau kekasihnya.

Begitu sampai di kost Mira langsung menuju kamarnya, tanpa menyapa temanya yang sedang berada di ruang tengah rumah itu.

Susi pun masuk kedalam kamar Mira, Susi melihat kalau temannya itu aneh.

"Mir, kamu kenapa sih? dateng-dateng diem aja?" gerutu susi.

"Aku gak papa kok, cuma sedikit capek aja!" jawab Mira.

"Mira, kalau ada apa-apa bicarakan jangan di pendam sendiri." kata susi sambil keluar dari kamar Mira.

Sementara di sebuah rumah ada yang nampak kebingungan, khawatir.

"Mira kemana sih sebenernya? diantar gak mau! HP juga gak aktif! Bodoh! harusnya aku tadi ikutin dia pergi!" Ahh... sambil menendang kaki meja, Aldo tampak geram.

Sejak tadi Aldo mondar-mandir buat hubungi Mira, karena tidak bisa dia kesal sendiri.

Aldo kemudian mengambil kunci mobilnya, dia mau pergi ke tempat Mira.

"Aldo... do.... ! kamu mau kemana? ini sudah malam, nak!" ucap Neneknya.

"Nek, Aldo harus keluar ada perlu sebentar," jawab Aldo sambil berjalan menuju pintu keluar.

"Kenapa punya cucu satu tidak bisa di atur, dijodohkan dengan wanita yang jelas cantik, kaya masih saja menolak!" gerutu sang nenek.

Dalam hati nenek pun berkata kalau dia tidak akan pernah merestui wanita pilihan Aldo kelak.

Jahat bener ya si nenek 😜😜

"Tok.. tok...tok...suara ketokan pintu kost Mira.

"Sus, kayaknya ada yang ketuk pintu tuh, bentar ya? aku bukain pintu dulu," Mira berjalan menuju arah pintu lalu di bukanya pintu itu.

"Aldo! ngapain kamu kesini malam-malam begini sayang? kan gak enak di lihat tetangga!" kata Mira.

Tanpa berkata sepatah kata, Aldo langsung memeluk tubuh Mira. Membelai rambutnya lalu mencium kening nya. Aldo memperlakukan Mira seperti anak kecil, penuh dengan kasih sayang.

"Lepasin, Do! kamu kenapa sih? main peluk aja!" protes Mira.

"Mira sayang, aku khawatir sama kamu sayang! Kenapa HP kamu gak aktif juga? Sebenarnya kamu tadi dari mana?" Aldo memberondong banyak pertanyaan pada Mira, sampai Mira bingung mau jawab yang mana.

Mira menjelaskan semua pertanyaan Aldo tadi, setelah mendengar cerita Mira akhirnya Aldo pulang ke rumah.

"Siapa yang datang Mir? udah malem juga, masih bertamu ke rumah orang!" kata susi.

"Oh... itu tadi Aldo!" jawab Mira singkat.

Pagi pun tiba mereka beraktivitas kembali seperti biasanya. Mira pagi ini tampak lesu, masih memikirkan Lisa.

Di tempat kerja pun dia hanya diam, sampai ada customer yang membentaknya.

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan buat Mira, beruntung Mira mempunyai teman seperti susi yang mau menolong dia.

Lisa saat ini sedang berencana membuat acara perusahaan, agar dirinya bisa ketemu Aldo setiap hari.

Karena kelelahan dalam berkerja tiba-tiba Lisa pun pingsan di tempat kerjanya. Karyawan nya pun bergegas membawanya ke rumah sakit.

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya ibu Lisa pada Dokter yang menangani Lisa.

"Ibu tenang ya, anak ibu dari tadi mengigau menyebut nama Mira, lebih baik ibu sekarang panggil yang namanya Mira kesini." kata Dokter.

"Tapi dok, Mira entah di mana sekarang? saya gak tau keberadaan anak itu, saya salah Dok, sudah membentak anak itu, karena sering main sama Lisa," kata ibu Lisa.

Ibu Lisa pun menangis menyesali perbuatannya. Sewaktu masih kecil ibu Lisa selalu melarang Mira main ke rumahnya, karena dia tau Mira bukan dari kalangan orang berada seperti Lisa.

Hampir 30 menit Lisa tak kunjung sadar, ibu Lisa akhirnya menyuruh orang untuk mencari dimana Mira.

"Kira-kira Mira mau datang gak ya? menemui ibu Lisa."

Bersambung......

Terimakasih sudah membaca karya receh saya 🥰

Mohon di berikan dukungan dan semangat ya 🙏

Bab 3 Sakit yang di derita Lisa

''Nona, apa benar ini nona Mira?" tanya seseorang kepada Mira.

''Iya, saya Mira pak, ada apa ya bapak panggil saya?" jawab Mira.

''Begini nona, sebenarnya saya datang kesini di suruh nyonya Ane, untuk mengajak nona Mira, menemui nona Lisa yang sedang sakit." jelasnya.

"Pak, Nyonya Ane sangat benci saya, jadi gak mungkin Nyonya menyuruh bapak, lebih baik bapak pergi! kemarin saya sudah ketemu Lisa dia baik-baik saja," terang Mira.

''Tapi nona keadaan nona Lisa...... belum selesai bicara Mira memotong ucapan bapak suruhan ibunya Lisa.

''Cukup! apa bapak gak denger saya bilang apa? maaf Pak, kalau saya kasar sama bapak!" kata Mira sambil berlalu pergi meninggalkan bapak tadi.

Mira pun menangis, mengusap air mata yang membasahi kedua pipinya. Sungguh terpukul Mira ingat masa lalu nya, semasa hidup di kota orang tuanya.

Ibu mira sudah meninggal karena sakit, sedangkan ayahnya gak tau di mana berada.

Karena Mira sedang berada di tempat kerja, dia langsung bergegas minta izin untuk pulang ke kostnya. Tak lupa dia juga pamit pada Susi teman kerja Mira.

Mira langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, masih dalam keadaan menangis.

"Sebenarnya apa yang di harapkan tante Ane, kenapa dia masih menggangguku? aku sudah berusaha menjauhi Lisa." batin Mira.

Di rumah sakit.

"Nyonya, saya tidak bisa membawa nona Mira kesini," lapor seseorang suruhan nyonya Ane.

"Sudah ku duga dia bakal gak mau ketemu saya, ini kesalahan saya, antar saya ketemu Mira!" perintah nyonya Ane.

"Baik Nyonya, mari kita berangkat!" ajak bapak itu.

Akhirnya mereka pun pergi ke tempat kerja Mira, Susi memberitahukan bahwa Mira sudah pulang ke kostnya.

Susi juga memberitahukan di mana alamat rumah yang di tempati saat ini dengan Mira.

Ibu Ane menuju ke rumah Mira, setelah sampai dia mengetuk pintu. Tanpa ada rasa curiga siapa yang datang, Mira membukakan pintu.

"Tante, mau apa tante datang kesini? tante tolong jangan ganggu hidup saya lagi!" ucap Mira.

"Nak, tante minta maaf, tante akan jelaskan semuanya, boleh tante masuk?" kata Nyonya Ane.

"Oke, mari silahkan duduk!" Mira pun mengizinkan nyonya Ane masuk ke dalam kostnya yang sangat sederhana. Kecil tapi nyaman buat Mira. Rumah itu di dalamnya ada 2 kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu dan dapur.

"Mira sebenarnya tante tidak sanggup menceritakan semua ini," ucapnya, Nyonya Ane mulai bercerita sedangkan Mira tampak diam mendengarkan apa cerita nyonya Ane.

"Dulu waktu masih muda tante dan ibumu berteman, seperti kamu dan Lisa. Akhirnya ibumu menikah dengan Ayah kamu, mereka hidup bahagia. Kehidupan orang tua kamu sangat sederhana terlihat bahagia, walaupun bukan dari kalangan berada. Saat kamu terlahir keluarga kamu terlihat begitu sempurna, jujur tante iri melihat kebahagiaan keluarga kamu Mira. Waktu itu tante juga sudah menikah dengan papa Lisa, keluarga kami jauh dari kata tentram. Setiap hari tante selalu bertengkar dengan suami tante, sampai sekarang masih.

"Tante yang sabar ya, terus kenapa tante membenci Mira?" tanya Mira.

"Tante gak suka melihat ibu kamu bahagia, maafkan tante," ucap Ane sambil menepuk bahu Mira.

"Saat Lisa lahir, Lisa sudah sakit makanya tante selalu menjaga dia, tante tidak ingin dia menderita seperti tante, kamu anak yang terlahir sehat sedangkan Lisa bertahan hidup karena obat, Itu alasannya tante benci sama kamu Mira, kamu anak teman tante, sahabat tante," terang Ane.

Memang dulu Mira pernah di usir saat main ke rumah Lisa, bukan itu saja keluarga Mira juga di rusak oleh ibunya Lisa. Dari pekerjaan Ayah Mira, Ibu Mira yang meninggal, saat sedang sakit di kasih racun oleh Ibunya Lisa. Pada saat itu mau di bawa berobat tapi Mira tidak punya uang.

Ayah Mira yang di ancam untuk meninggalkan Mira, yang saat itu masih kecil. Tapi ayah Mira tetap bertahan sampai Mira sekolah menengah ke atas, dia baru pergi meninggalkan keluarganya. Hingga saat ini belum tau di mana keberadaannya.

Mira pun sudah tau ceritanya, mau tidak mau Mira tetap memaafkan semua kesalahan keluarga Lisa. Dengan alasan Lisa itu sahabat baiknya yang dulu selalu membantu Mira.

Ibu Lisa menjelaskan penyakit yang di derita Lisa, Mira pun tambah tidak tega dengan sahabatnya itu. Mira gadis yang tidak tega jika melihat orang di sekitarnya menderita.

Akhirnya Mira dan Nyonya Ane saling berpelukan, Nyonya Ane sudah menyesali semua perbuatannya di masa lalu.

Bahkan Nyonya Ane juga mengajak Mira tinggal di rumahnya, tapi Mira menolak.

Mira sudah memaafkan tapi tidak mau merepotkan Nyonya Ane.

"Mira, tante akan bantu kamu cari Ayah kamu," kata Nyonya Ane.

"Terimakasih tante, tapi Ayah mungkin sudah punya keluarga baru lagi, gak mungkin kan ingat Mira," sahut Mira.

"Mira, orang tua gak akan mungkin lupa dengan anaknya, kamu ingat itu ya? ini semua gara-gara tante," Nyonya Ane terlihat sedih.

''Sudah tante, jangan pikirkan itu lagi, biar Ayah Mira yang nyari, ayo tante kita ke rumah sakit!" ajak Mira

Setelah tiba di rumah sakit, Mira segera menemui Lisa. Lisa yang sedang terbaring lemah di rumah sakit, dengan bantuan alat bantu nafas.

Mira di antar nyonya Ane menuju ruangan dimana Lisa berada. Segera Mira masuk ke ruangan itu dan langsung memeluk tubuh Lisa.

''Lisa, bangun Lis, ini Mira, buka mata kamu Lis, hiks... hiks... tangis Mira.

Setelah mendengar suara Mira, perlahan Lisa mulai tersadar. Lisa pun membuka kedua matanya, benar adanya yang di lihatnya itu Mira.

Melihat keadaan seperti itu Nyonya Ane tersenyum bahagia. Anak kesayangannya sudah sadar dari pingsannya.

"Mira," sapa Lisa.

''Sssstttt.... jangan bangun dulu Lis, kamu baru saja sadar," ucap Mira.

''Kamu, kok tau aku sakit Mir? Mira aku baik-baik saja kok," timpal Lisa.

Nyonya Ane menjelaskan kepada Lisa kenapa Mira tiba-tiba datang menjenguk Lisa.

Lisa meminta maaf pada ibunya karena sudah bikin khawatir.

Waktu terus berjalan hingga malam pun tiba, Mira berpamitan pulang pada Lisa dan Nyonya Ane. Nyonya Ane menyuruh sopirnya mengantarkan Mira pulang. Tapi Mira menolak.

Mira berjalan ke arah halte bus untuk mencari bus yang akan dia tumpangi.

Satu jam berlalu bus tak kunjung datang, akhirnya Mira memutuskan untuk pulang berjalan kaki.

''Aduh...." keluh Mira, kakiku sudah lelah," ucapnya dalam hati.

Mira sudah berjalan sekitar lima belas menit lamanya, karena letak rumah sakit dan kost lumayan jauh. Mira memutuskan duduk di pinggir jalan.

Saat Mira duduk ada motor yang lewat melintas di dekatnya, jalan yang di lewati motor itu ada genangan air, sehingga air itu mengenai Mira.

Bersambung.....

Maaf ya kalau ceritanya kurang bagus lagi belajar soalnya.

Mohon dukungannya ya 🙏

Terimakasih 🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!