Di sebuah ranjang besar nan mewah yang kini terlihat sedikit berantakan. Nampak seorang pria dewasa 34 tahun tertidur dengan sangat pulas.
Bagaimana tidak, pria itu baru saja selesai dengan ritual melepas hasrat yang sudah lama ia pendam bersama sang istri sirih nya.
Pria itu adalah Reyhan Aditya Dimitri, seorang pria tampan berwajah campuran Indonesia, Belanda dan Timur tengah. Dia adalah seorang CEO sukses di perusahaan yang ia rintis sendiri.
Walau usia nya baru 34 tahun, namun dia sudah punya perusahaan sendiri yang cukup mapan. Sebagai seorang CEO muda yang baru sukses meniti karir, membuat dia harus banyak melakukan perjalanan meeting di luar kota, bahkan ke luar negeri.
Di sisi lain, seorang wanita cantik dengan tatapan mata sendu berdiri di balkon kamar. Wanita itu nampak melamun, tatapan wajah nya kosong.
Seusai ia bercinta dengan sang suami, seperti biasa diri nya merasakan suatu perasaan yang amat bersalah terhadap istri sah sang suami.
Wanita itu adalah sekertaris Reyhan, yang selalu menemani Reyhan kemana saja ketika Reyhan sedang dalam perjalanan keluar kota atau pun ke luar negeri.
Wanita muda itu bernama Syanala Arunika. Atau yang lebih akrab di pangil Nala. Bayangan wajah istri pertama sang suami selalu menghiasi pikiran Nala.
Semua itu lantaran diri nya juga sudah mengenal istri pertama Reyhan itu.
Perasaan telah menjadi wanita perebut suami orang selalu menghantuinya. Entah mau di bilang apa, baik Reyhan dan juga Nala saling mencintai.
Sejenak ia menoleh kebelakang, dimana sang suami masih tertidur pulas di ranjang, di Penthouse pribadi milik mereka berdua.
Reyhan dan Syanala memang saling mencintai. Pernikahan mereka terjadi manakala, kedua orang tua Syanala ketika itu mengalami kecelakaan dan akhirnya mereka meninggal.
Berada dalam rasa duka yang mendalam dan juga kehilangan, membuat Nala sempat depresi dan juga sedih tak berkesudahan.
Di tempat kerja pun Nala sering sekali melamun. Hingga akhirnya Reyhan yang kala itu menaruh simpati pada Nala lama kelamaan menjadi sangat perhatian dengan sang sekertaris nya itu.
Awal nya Syanala tidak serius menanggapi perhatian lebih yang Reyhan berikan untuk nya. Karna saat itu posisi Nala benar-benar hancur dan membutuhkan seorang pengayom dan dia melihat itu dari diri Reyhan.
Hingga pada akhirnya pertahanan Nala pun runtuh.
Di belakang istri pertamanya, yang memang hubungan Reyhan dan sang istri pertama bernama Andrea Sahara sedang dalam masalah membuat Reyhan berpaling.
Syanala menjadi wanita ke dua di kehidupan Reyhan.
Tapi Reyhan dengan penuh kesadaran siap untuk menerima segala konsekuensi, jika misal nanti sang istri pertama nya Andrea akan mengajukan cerai pada nya.
Karna bagi Reyhan perselisihan antara diri nya dan sang istri sah sudah sangat komplek dan sulit untuk menemukan titik temunya.
Beberapa kali dalam kebersamaan antara Reyhan dan Syanala yang kala itu belum menikah sirih. Mereka hampir saja menjerumus diri mereka dalam perzinaan.
Syanala yang orang nya memang taat dalam beribadah tak ingin melakukan hal tercela itu.
Sampai pada akhirnya, Reyhan melamar nya dan ingin berniat untuk menikahi Syanala dengan cara nikah siri.
Awal nya Nala menolak. Tapi karna Reyhan tak menyerah dan juga tak berhenti menyakinkan Nala untuk mau di nikahi secara siri pun membuat Syanala luluh dan menerima di nikahi secara sirih oleh Reyhan.
Syarat yang di ajukan Nala adalah dia ingin sang suami jujur. Dan meminta persetujuan pada istri pertama nya jika ia ingin menikah lagi.
Ketika itu Reyhan menyetujui nya. Bagi Reyhan itu soal gampang, karna dia pikir pernikahan diri nya dengan Andrea memang sudah di ujung tanduk.
Ketika Reyhan sudah sah memperistri Syanala secara siri. Ternyata Reyhan belum juga memberi tau kan pada istri nya Andrea, jika dia telah menikah siri.
Dan hal itulah yang kini menjadi beban untuk Syanala. Dia di hantui rasa bersalah yang seolah-olah telah menjadi penghianat. Tetapi dirinya memang sudah menjadi pengkhianat kan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Seusai bercinta dengan sang suami malam itu, Nala langsung bergegas mandi.
Membersihkan semua badan nya dengan guyuran air yang terpancar dari shower.
Setelah ia sudah selesai melakukan bersih-bersih diri agar ia kembali suci, kemudian ia keluar kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi.
"Mas, Mas Reyhan bagun. Sudah subuh, bukankah kamu menyuruh ku membangunkan mu jika subuh sudah tiba." ucap Nala ketika membangun suami nya. Reyhan yang kala itu masih sangat mengantuk seperti berat sekali membuka mata nya.
"Mas, Mas Rey, bagun." ucap lagi Nala yang kini duduk di sisi ranjang di samping Reyhan.
"Hemmm," jawaban Reyhan hanya berupa deheman.
"Mas, Bagun. Nanti kamu pulang terlambat. Mbak Andrea dari tadi malam menghubungi mu." ucap Nala, mendengar itu kemudian Reyhan pun bangkit dari tidurannya.
"Tumben dia mencari ku, biasa nya dia tidak peduli pada ku." jawab Reyhan yang masih terduduk di rajang nya.
"Istri mana yang tak mencari cari suami nya, jika suami nya tak kunjung pulang mas." jawab Nala.
"Mbak Andrea masih sangat mencintai mu mas, jangan terlalu mengabaikan nya."
"Aku tidak mengabaikan dia, dia yang justru mengabaikan aku dan Bella."
"Mbak Andrea punya tangung jawab besar pada perusahaan yang di tingalkan keluarga nya mas. Jadi wajar jika mbk Andrea samgat sibuk. Walau begitu dia tidak lupa dengan mu dan anak kalian kan." ucap Nala yang selalu membela Andrea mana kala sang suami malah memojokkan istri pertamanya itu.
Reyhan yang mendengar itu hanya bisa terdiam.
🌹🌹🌹🌹🌹
Di Rumah mewah
Pagi itu sepasang suami istri tanpak sedang menikmati sarapan pagi dengan suasana hening. Baik Reyhan maupun Andrea, istri sah dan istri pertama Reyhan tengah menikmati sarapan pagi mereka yang sudah telat.
"Dimana Isabella". tanya Reyhan memecah kebisuan.
"Sudah berangkat ke sekolah bersama supir." ucap Andrea singkat.
Kemudian Andrea pun fokus kembali pada makanan nya, dan sambil sesekali pandangan mata nya tertuju pada ponsel yang ada di tangan kiri nya.
"Kau kemana saja semalam?" tanya Andrea tanpa menatap sang suami. Reyhan kemudian menatap sang istri, seperti biasa Andrea hanya acuh pada nya.
Sudah beberapa bulan ini hubungan mereka memang sedang tidak baik. Percekcokan yang kerap terjadi di antara pasangan suami istri itu kian memanas. Ke egois kedua nya membuat hubungan yang dulu hangat kiat hambar saat ini.
Padahal ini adalah tahun ke 8 tahun mereka menikah dah sudah di karuniai seorang anak cantik bernama Isabella Dimitri.
Rayhan pun hanya bisa menghembus kan nafas berat saat sang istri bersikap dingin pada nya. Reyhan merasa semakin di acuhkan oleh sang istri.
Reyhan pun membalas melakukan hal yang sama, mengacuhkan Andrea.
Beberapa menit saat mereka hanya saling diam, Reyhan kemudian berbicara.
"Aku merencanakan liburan untuk kita Minggu depan. Bagaimana, apa kau bisa."
"Aku sibuk Rey, perusahaan sangat membutuhkan ku saat ini. Maaf sepertinya aku tidak bisa. Aku baru ada waktu bulan depan. Kau tinggal mengatur jadwalkan."
"Kita sudan lama tidak pergi bertiga Dea." ucap Reyhan, yang lebih akrab memanggil sang istri Dea.
"Oke aku akan ikut, tapi ubah waktu nya. Aku bilang kan tadi aku baru punya waktu bulan depan. Aku bener bener tidak bisa meninggalkan perusahaan."
"Kau sibuk dengan pekerjaan mu, atau kau sibuk dengan dunia mu. Kau lupa jika kau ini seorang istri dan kau seorang ibu."
"Aku tidak lupa tanggung jawab ku sebagai istri dan juga sebagai ibu." jawab Andrea.
"Tapi kau sudah lama mengacuhkan aku Dea,"
"Bukankah kau yang sudah lama mengacuhkan aku. Kemana kau tiap malam. Bahkan kau sekarang jarang menyentuh ku." ucap Andrea yang kini menatap suami nya dengan tatapan menuduh.
"Ada hubungan apa kau dengan sekertaris mu itu."
Deg........
Napas Reyhan kian memburu saat mendengar pertanyaan sang istri.
Reyhan yang terpancing emosi nya, kini di buat tersentak dengan pertanyaan sang istri.
Prank........
Andrea terkesiap kaget, saat Reyhan menjatuhkan alat makan di piring nya dengan sengaja. Sehingga menghasilkan suara berisik.
"Rey, apa apa an kamu?" ucap Andrea dengan melancarkan pandangan tajam ke arah sang suami.
Reyhan yang saat ini sudah berdiri nampak mengatur nafas nya. Sebisa mungkin ia menahan emosi nya. Tiba tiba dia tidak suka di singgung tentang hubungan nya bersama sang sekertaris.
"Aku pergi kekantor sekarang." ucap Reyhan yang kemudian bergegas pergi meninggalkan ruang makan di mana Andrea masih mematung di sana dengan kondisi jantung yang hampir melompat. Karna ia tak pernah melihat sang suami bersikap sangat marah dan kasar.
"Kau sudah berubah Rey, kau sudah tidak sehangat dulu. Memang nya apa salah ku. Apa hanya aku wanita karier lantas kamu seolah-olah terabaikan. Kau kejam Rey."
🌹🌹🌹🌹🌹
Tepat di depan Lobby kantor sebuah mobil Range Rover warna hitam berhenti. Dengan gagah Reyhan keluar dari mobil yang biasa menjadi tunggangan nya tersebut.
Jika sudah pusing dengan urusan rumah tangga nya, Reyhan memilih menyibukkan diri dengan bekerja.
Reyhan Aditya Dimitri
Andrea Sahara (istri pertama Reyhan)
Shanala Arunika (istri siri Reyhan, sekertaris nya)
Reyhan POV
Menikahi Andrea Sahara bagi ku adalah sebuah keberuntungan.
Andrea adalah wanita cantik, berpendidikan tinggi dan dari keluarga berada. Aku benar benar sangat mengangumi nya. Andrea juga wanita yang sangat cerdas. Kami sudah saling mengenal sejak kecil.
Keluarga nya dan keluarga ku adalah tetangga an ketika itu.
Saat Andrea ketika itu telah masuk sekolah menengah atas, keluarga nya pindak ke New Zealand. Dan sejak itu lah kami berpisah.
Selang beberapa tahun kemudian ketika aku menempuh pendidikan kuliah di Stamford University di Amerika pertemuan ku dan Andrea kembali terjalin.
"Rey," sapa Andrea waktu itu saat aku sedang berada di ruang perpustakaan kampus.
"Dea," jawab ku kanget. Bahkan sangat kaget karna mendapati seseorang yang selama ini aku rindukan kini ada di depan ku.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya ku konyol ketika itu.
"Memangnya aku di sini untuk apa,? jawab Andrea gemas.
"Apa kau mengikuti ku," goda ku pada Andrea.
"Aku bercita-cita bisa berkuliah di sini, ingat tidak. Jadi jika sekarang kita bertemu, maka siapa yang sebenarnya mengikuti." jawab Andrea.
Jika tidak berdebat itu bukan kami. Akhirnya kami saling berpelukan. Kala itu baik aku dan juga Andrea masih berstatus sebagai teman atau lebih tepat nya teman tapi mesra. Setelah pertemuan pertama itu kami saling mengobrol.
Dan akhirnya kami pun sama sama menyelesaikan kuliah kami di universitas itu sampe kami lulus.
Dan tak bisa kami pungkiri lagi. Kami memang sama sama saling punya perasaan. Bahkan perasaan itu sudah tumbuh sejak kami waktu itu menjadi tetangga.
Tepat di hari kami menjelang di wisuda. Aku menarik tangan Andrea, dan mengajak nya ke salah satu sudut di Aula gedung.
Aku ingin menyatakan sesuatu pada Andrea.
"Andrea......hemmm, Andrea....mau kah kau menjadi kekasih ku." ucap ku akhirnya setelah terbata bata. Aku ingin mengikat nya manjadi pacar. Karena aku kawatir setelah kami berpisah hari ini, dia akan di miliki oleh orang lain. Karena aku tidak mau dia di milik oleh orang lain. Walaupun aku tau dia tidak dekat dengan siapapun, dan aku juga tau dia sedang di dekati banyak lelaki yang menyukainya.
"Akhirnya," ucap nya.
"Kenapa akhirnya, kamu tidak mau menjadi pacar ku." tanya ku pada nya.
"Dari dulu aku sudah menyukai mu Rey, bahkan dari kecil aku sudah menyukai mu. Aku sudah menunggu ini lama, aku menerima mu." jawab nya.
Dengan perasaan bahagia aku pun memeluk nya.
Dan jangan di tanya soal perasaan ku. Aku sangat senang dia menerima ku sebagai kekasih nya.
"First kiss," ucap ku.
Tapi Andrea tidak menjawab. Diri nya hanya menatap mata ku tanpa kedip. Dan aku dengan perasaan gugup bercampur gemetaran mendekatkan wajah ku ke wajah nya.
Aku pikir Andrea akan menghindar, tapi seperti nya dia juga sama sama penasaran bagaimana rasa nya ciuman pertama itu. Kami tidak pernah melakukan itu sebelum nya.
Dengan perlahan dan pasti aku mendekat kan wajah ku ke wajah nya. Sedikit was was kini aku berhasil mendaratkan bibir ku ke bibir Andrea yang ranum itu. Bibir yang selalu ku pandangi dan yang selalu aku berimajinasi jika aku bisa mencium nya. Dan kini, hari ini aku mendapatkan itu. Ciuman pertama kami, mencium gadis yang setiap malam aku imaginasi kan. Wanita yang selalu aku rindukan. Andrea adalah wanita pertama yang membuat aku jatuh cinta.
Begitu bibir kami saling menempel sempurna, kami hanya bisa saling diam ketika itu. Ketika bibir ku masih menempel pada bibir Andrea, aku melirik wajah Andrea dengan manik mata ku. Ternyata dia memejamkan mata nya. Dan otak ku pun semakin bereaksi. Aku kini memperdalam ciuman ku. Ku buka mulut ku sedikit, dan ternyata Andrea memberikan jalan. Andrea menyambut nya, tanpa tau tempat, situasi dan kondisi kami saling lupa diri.
Hingga pada akhirnya sebuah suara terdengar mengagetkan aku dan juga Andrea.
"Papa," celetuk Andrea. Memangil sang papa yang kini mempergoki aku dah Andrea yang sedang asik berciuman.
Sial umpat ku.
Dan sejak saat itu pula keluarga juga sudah tau jika kami pacaran. Malahan kedua keluarga setuju jika kami sebaiknya menikah saja.
Dan akhirnya kami berdua pun saling mengikat janji suci dalam sebuah hubungan pernikahan.
Dan tak bisa ku pungkiri, aku sangat bahagia hidup bersama nya. Aku sangat mencintai Andrea dan begitu juga dirinya. Kami saling mencintai.
Setelah tiga tahun kami menikah dan menunggu anugrah kehadiran seorang anak. Akhirnya kami di berikan kabar gembira dengan kehamilan Andrea.
Kehamilan Andrea membuat keluarga ku dan juga keluarganya sangat bahagia.
Bagaimana tidak, anak kami nanti akan menjadi cucu pertama dari kedua keluarga kami. Kehamilan Andrea adalah kehamilan yang paling di tunggu oleh keluarga ku dan juga keluarganya.
Setelah 9 bulan menunggu, pada hari itu, Andrea berhasil melahirkan buah cinta kami yang pertama secara normal.
Dia seorang putri, cantik seperti ibu nya. Kami memberi nama putri kami Isabella Lusiana Dimitri.
Kehadiran Bella semakin menambah kebahagiaan aku dan Andrea.
Tahun demi tahun kami melewati pernikahan kami dengan sangat bahagia.
Hingga pada suatu waktu papa Andrea terkena serangan jantung. Dan membuat Papa nya tak lagi bisa memegang perusahaan.
Karna Andrea adalah anak satu satu nya, maka sang Papa menunjuk Andrea untuk memimpin perusahaan sang Papa.
Dan hal itu membuat Andrea semakin sibuk.
Sedangkan aku sendiri pun juga sama sibuknya dengan Andrea. Untung aku bukan anak tunggal, sehingga masih ada dua adik ku yang membantu papa ku untuk menjalankan perusahaan.
Sedangkan aku sendiri memilih mandiri membangun perusahaan ku. Kini perusahaan expor impor yang aku rintis makin berkembang pesat.
Tak jarang aku pun harus meninjau kantor cabang yang sudah aku dirikan di beberapa kota besar di Indonesia.
Dan kini aku juga mencoba berbisnis di bidang lain. Aku saat ini sedang fokus dengan berbisnis properti dan juga saham.
Kesibukan ku dan Andrea semakin tidak bisa di bendung. Kurangnya interaksi dan intensitas komunikasi membuat hubungan ku dengan Andrea mulai kurang harmonis.
Aku menyadari ini, karna kami berdua sama sama sibuk. Saat kami tiba di rumah pun, kami sudah sangat lelah dengan berbagai aktivitas di kantor.
Dan hal hal seperti itu berjalan sampai sekarang. Bahkan kini hubungan ku dengan Andrea semakin memburuk.
Dan puncak nya adalah tadi pagi saat kami sedang sarapan.
Aku menuduh nya sudah tidak peduli dengan pernikahan kami termasuk memperhatikan aku dan juga Bella.
Tetapi dia malah balik menuduh ku. Aku yang kata nya tidak peduli lagi dengan nya.
Dan entah setan apa yang merasuki ku tadi pagi, aku sangat tidak suka ia menyingung ku soal Nala.
Padahal aku telah diam diam telah menikahi Nala. Dan itu pun tanpa sepengetahuan Andrea.
Sepertinya, Andrea sudah mulai curiga dengan hubungan ku dan juga Nala.
Kenapa aku sekarang bersikap egois?
Kenapa aku saat ini terlalu sayang pada Nala, tetapi melupakan Andrea, padahal karna Andrea lah aku bisa seperti sekarang ini.
Dan sikap ku tadi pagi pasti melukai perasaan Andrea.
Aku benar benar kacau saat ini berada pada situasi yang membuat aku pening, aku berada di antara Syanala dan Andrea.
Di saat aku sedang cinta cinta dengan Syanala. Dan di satu sisi lagi, aku seperti sengaja menghancurkan rumah tangga ku sendiri. Yang aku bangun selama 8 tahun ku lalui bersama Andrea.
Reyhan Aditya
Andrea Sahara
Pethouse
"Mas, dari tadi aku perhatikan kamu banyak melamun." tanya Nala ketika ia baru saja selesai memakai gaun tidur sexy nya. Kemudian ia berjalan kearah ranjang dan bergabung dengan sang suami yang sedang bersandar pada headbord tempat tidur.
"Kenapa, ada masalah lagi dengan mbk Andrea." Nala bertanya sambil mengelus pundak Reyhan dengan perasaan sayang.
"Tadi pagi aku membentak nya." ucap Reyhan masih dengan expresi wajah bermuram durja.
"Mas, jangan suka lakukan itu. Jangan suka membentak, aku saja jika kau bentak pasti akan sedih. Walau kau tak pernah lakukan itu pada ku. Tapi jika aku di posisi Mbak Andrea, aku pasti sangat sedih mas." ucap Nala memelas.
"Perbaiki hubungan mu dengan Mbk Andrea Mas. Aku benar-benar tidak ingin kalian berseteru terus. Kalian apa tidak lelah berbulan-bulan perang dingin." tukas Nala.
"Aku sudah tidak tau lagi harus berbuat apa untuk memperbaiki hubungan kami. Tadi pagi aku sudah mengutarakan niat ku untuk mengajaknya liburan. Aku membuat rencana untuk liburan ke luar negeri. Aku, Andrea dan juga Bella. Tapi apa jawabannya, dia sibuk dan sibuk."
Nala tersenyum mendengar curhatan sang suami. Kemudian Nala merangsek ke arah Reyhan dan menyandarkan kepalanya ke dada sang suami yang menikahi diri nya secara sirih itu.
"Mas, jadi lelaki itu harus banyak mengalah. Jangan menjadi lelaki yang keras kepala. Wanita itu mahluk yang lembut sayang. Mbak Andrea pasti akan menurut jika suami nya ini berturut kata lembut pada nya. Tapi wanita juga akan menjadi pemberontak jika lelaki nya punya sifat kurang lembut dan suka emosian." tutur Syanala. Kemudian Reyhan menunduk untuk melihat wajah sang istri sirih nya itu. y
Yang kini sedang berada di dadanya rebahan manja.
"Apa kau menuduh ku."
"Pikir saja sendiri." tantang Nala yang kemudian tangannya bermain main di dada Reyhan yang masih berbalut kemeja warna putih tersebut.
Dan seketika Reyhan yang masih berpakaian baju kantor lengkap itu mengunci tubuh Nala.
Dengan memegang erat kedua tangan Nala di sisi kiri dan kanan, Reyhan menatap Nala dalam dalam dengan kedua bola mata nya. Reyhan mengunci tubuh sang istri di tempat tidur. Kemudia Reyhan menatap Nala dengan tatapan penuh damba.
"Aku sangat mencintai mu Syanala."
"Aku juga sangat sayang pada mu mas," balas Nala.
Dan perlahan Reyhan mendekatkan wajah nya ke wajah sang istri. Nala yang tak bisa bergerak itu hanya bisa pasrah saat Reyhan mendaratkan ciuman ke bibir nya. Awalnya ciuman mereka lembut tetapi sesaat kemudian ciuman itu berubah makin panas. Beberapa saat mereka saling bergulat dengan ciuman panas mereka di atas tempat tidur.
Saat Reyhan sudah menuntut lebih, Nala menghentikan tangan Reyhan yang bergerilya ingin membuka gaun tidur nya yang sexy.
"Mas, bukannya aku tidak mau melayani mu. Hanya saja, sekarang aku ingin kau membereskan dulu masalah mu dengan mbak Andrea. Aku tidak ingin menjadi tempat pelarian mu untuk melepas hasrat semata. Hal itu tidak baik untuk mu mas, kau marah pada istri mu dan kau melampiaskan mencari kesenangan di istri mu yang lain. Itu nama ya kamu tidak gentle." ucap Nala berani.
"Kau sudah berani mengatai aku dengan menyebut ku tidak gentle." jawab Reyhan.
"Itu hanya perumpamaan sayang. Aku yakin kamu lelaki gentleman dan juga suami yang adil." ucap Nala yang kemudian menyapu kan sentuhan jari jari nya ke bibir Reyhan.
"Pulanglah, dan minta maaf pada Mbak Andrea. Perbaiki hubungan kalian. Sebagai seorang istri sirih, aku akan merasa sangat hina jika aku malah bergembira di atas hubungan suami dengan istri yang lain di tengah di ambang kehancuran."
Deg.....
Mendengar penuturan Syanala, seketika membuat hati Reyhan terunyuh penuh haru.
"Kau bijak sekali sayang." ucap Reyhan yang masih mengungkung sang istri di bawah nya.
"Kau juga suami hebat, gentleman dan juga suami yang adil. Aku tau kamu bisa." jawab Nala.
"Pulanglah Mas, berikan perhatian yang sama pada Mbak Andrea. Jangan abaikan dia, sentuh juga istri mu di rumah kalian."
Mendengar semua penuturan Nala, membuat Reyhan tak bisa lagi berkata-kata. Ia kemudian bergerak melepaskan Nala dari cengkeraman kedua tangannya yang mengunci Nala.
"Baiklah, aku pulang ya. Terimakasih sudah menasehati ku." ucap Reyhan yang ini sudah berdiri dan bersiap hendak pergi. Ia mengenakan kembali jam tangan nya yang tadi ia lepas dan dia taruh di atas nakas. Kemudian juga meraih ponselnya. Lalu memasukkan nya ke saku celana nya.
"Aku pulang ya, sampai bertemu hari Senin di kantor." ucap Reyhan kemudia mencondongkan tubuhnya ke arah Nala yang kini sudah dalam keadaan duduk di ranjang. Satu kecupan manis Reyhan daratat kan ke kening Nala.
"Selamat malam Mas Reyhan." ucap Nala dengan senyum manisnya.
"Selamat malam istri ku." jawab Reyhan yang kemudian berjalan meninggalkan kamar.
🌹🌹🌹🌹🌹
Rumah mewah
Andrea POV
Sebagai seorang istri aku tau benar apa yang harus aku lakukan. Aku sudah berusaha menjadi ibu dan juga istri yang baik. Ketika aku sedang sibuk dengan urusan perusahaan, yang kini menjadi tangung jawab ku. Ternyata hal itu tidak di mengerti oleh Reyhan.
Aku dekat dengan Bella putri kami, bukan nya tidak dekat. Bahkan, bila waktu nya memungkinkan, aku selalu mengantarkan Bella ke ke sekolah. Aku juga bila sudah ada di rumah meluangkan waktu ku untuk bersama Reyhan dan juga putri kami. Jadi alasan nya yang menuduh ku tidak perhatian dengan keluarga itu sangat tidak masuk akal.
Dia hanya melihat ku sibuk, tapi tidak melihat jika aku sudah berusaha membagi waktu ku antara keluarga dan pekerjaan.
Aku tidak bisa menerima tuduhan itu. justru sebaliknya, aku merasa Reyhan lah yang kurang memberikan nya untuk kami.
Dan pagi tadi dia bersikap kasar pada ku. Hal yang tak pernah aku liat dia bisa semarah itu untuk hal yang sepele.
Aku bisa apa sekarang. Hanya bisa menerima semua perlakuan nya yang makin hari makin dingin pada ku.
Entah kenapa, aku merasa dia sudah berubah.
Dia seperti sudah tidak ada rasa tertarik dengan ku.
Saat aku sudah berpakaian seksi dan terbuka di hadapannya, dia seolah-olah hanya melihat aku dengan berpakaian musim dingin yang tebal menutupi tubuh.
Apa dia sudah bosan dengan ku.
Dan sejujurnya aku tengah mencurigai sesuatu. Aku mencurigai Syanala.
Beberapa waktu lalu aku melihat mereka sedang meeting bersama klien mereka di sebuah restoran. Aku sengaja tak menyapa mereka. Karena pada waktu dan tempat yang sama aku juga sedang meeting bersama klien ku. Aku berusaha bersikap profesional.
Dan saat itu, aku menangkap sebuah gentur yang mencurigakan antara Reyhan dan Syanala.Tatapan mata mereka ketika bertemu seperti menyiratkan sesuatu.
Aku tidak boleh berprasangka buruk pada Reyhan. Sejauh ini aku percaya pada nya.
Saat pikiran ku sibuk berspekulasi tentang hal hal yang negatif tentang suami ku . Aku mendengar suara pintu di buka. Dan seketika itu aku tau siapa yang datang. Aroma parfum khas nya langsung menyeruak tercium di seluruh ruangaan di kamar ini. Itu Reyhan.
Reyhan Aditya Dimitri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!