NovelToon NovelToon

METLIN

Bab 1

Chat
Senin
06.11
Lintang
Lintang
Heh, bocil!
Lintang
Lintang
Di sekolah nanti jangan ngintilin gue mulu ya.
Lintang
Lintang
Nanti gak ada cewek yang naksir gue, gimana?
Metta
Metta
OKE FINE.
Metta
Metta
Gue gak kenal sama lo!
***
Real life
Kamar
Metta membanting ponselnya dengan kasar ke atas kasur. Matahari belum sepenuhnya nampak, tetapi kepalanya sudah panas. Siapa lagi kalau bukan karena Lintang. Sepupu menyebalkannya.
Metta
Metta
Awas aja nanti!
Metta
Metta
Gue gak akan peduli.
***
Ruang Makan
Metta
Metta
Pa, nanti anterin ke sekolah, ya.
Papa Metta
Papa Metta
Tumben, biasanya bareng Lintang.
Metta
Metta
[Mendengus kesal]
Metta
Metta
Gak tau, gak kenal.
Papa Metta
Papa Metta
[Menggelengkan kepala]
Papa Metta
Papa Metta
Heran, Papa. Berantem mulu kerjaannya kalian.
Metta
Metta
Dia yang mulai!
Metta
Metta
Ngeselin banget emang.
Metta
Metta
Kenapa juga aku harus punya sepupu kayak dia sih?
Papa Metta
Papa Metta
Husss, jangan gitu.
Papa Metta
Papa Metta
Nanti Lintang gak ada, kamu nyariin.
Papa Metta
Papa Metta
[Mengejek Metta]
Metta
Metta
Gak akan.
***
SMA Pajajaran
Nana
Nana
Capek.
Metta
Metta
Lo kira gue enggak?
Metta
Metta
Gila kali ya itu para OSIS.
Metta
Metta
Ini sih namanya nyiksa murid baru.
Nana
Nana
Iya, bener.
Nana
Nana
[Mengangguk setuju]
Hari ini adalah hari pertama mereka memasuki masa SMA.
Menjalani masa orientasi siswa, membuat keduanya merasa disiksa. Harus membawa inilah, itulah. Belum lagi harus memakai aksesoris yang membuat seseorang terlihat seperti orang gila.
Berperang dengan teriknya sinar matahari selama berjam-jam, juga banyak kegiatan yang harus mereka lakukan.
Itu sangat melelahkan.
Nana
Nana
Nana laper.
Metta
Metta
Ya, makanlah, Na.
Nana adalah teman pertama Metta di sekolah. Gadis yang terlihat sangat polos itu mengajaknya berteman ketika mereka berada di barisan yang sama saat berada di lapangan tadi.
Nana
Nana
Gak ada makanan, Ta.
Nana
Nana
[Menunduk lesu]
Metta
Metta
Beli dong, sayang!
Metta
Metta
[Mencubit pipi Nana]
Nana
Nana
Ihh, Metta kasar.
Nana
Nana
Gak mau temenan.
Metta
Metta
Yee, dodol.
Metta
Metta
Lo sendiri yang ngajak gue temenan.
***
Kantin
Nana
Nana
Tataaa.
Nana
Nana
Ada cowok ganteng!
Nana
Nana
[Berbisik heboh]
Metta
Metta
[Memutar bola mata]
Metta
Metta
Terus apa urusannya sama gue, Nana?
Nana
Nana
Ihh, kamu mah gitu.
Nana
Nana
Ini tuh ganteng banget.
Nana
Nana
Kayaknya dia sama-sama murid baru kayak kita.
Metta
Metta
[Makan]
Metta
Metta
Terus kenapa kalau ganteng?
Nana
Nana
Nana suka.
Nana
Nana
[Tersenyum malu]
Metta
Metta
[Menganga tak percaya]
Metta
Metta
Dih, bisa naksir cowok, lo?
Nana
Nana
[Mendengus]
Nana
Nana
Nana kan manusia biasa.
Metta
Metta
Iya, percaya.
Nana
Nana
Tuh, tuh orangnya, Ta.
Nana menunjuk seorang pemuda yang duduk diantara dua pemuda lainnya.
Metta yang duduk di sebelah Nana, dapat dengan mudah menatap objek yang sedari tadi menarik perhatian Nana.
Metta
Metta
*Lah, itu kan Lintang.*
Nana
Nana
Ganteng banget, kan?
Nana
Nana
[Tersenyum lebar]
Metta
Metta
Biasa aja tuh.
Metta
Metta
Gak ada ganteng-gantengnya!
Mengingat Lintang, membuat rasa kesal Metta kembali. Ia tidak lagi mempedulikan Nana yang masih menatap Lintang dengan tatapan kagum.
Menghabiskan makanan yang tersisa adalah kegiatan yang lebih penting dari apapun.
Nana
Nana
Tataaaa, dia nengok ke sini!
Nana
Nana
[Memegang lengan Metta]
Metta
Metta
[Menatap Lintang]
Di tempatnya berada, Lintang menatap Metta dengan senyuman lebar. Ia mengedipkan matanya sebelah sebelum kembali berbincang dengan kedua teman barunya.
Nana
Nana
Demi apa!
Nana
Nana
Dia natap aku!
Metta
Metta
[Menoleh cepat]
Metta
Metta
*Lah, Lintang kan natap gue.*
Nana
Nana
Nanti kalau ketemu, pokoknya Nana harus kenalan.
Metta
Metta
[Memutar bola mata]
Metta
Metta
Iya, terserah.
Metta
Metta
*Gak tau aja dia kalau Lintang mirip setan.*
***
14.35
Gerbang sekolah
Lintang
Lintang
Cewek...
Lintang
Lintang
Sendirian aja?
Metta
Metta
[Melirik sinis]
Metta
Metta
Siapa lo? Gak usah sok kenal.
Lintang
Lintang
[Terkekeh]
Lintang
Lintang
Yaelah, ngambek.
Metta
Metta
Pergi sana.
Metta
Metta
Kita gak kenal!
Lintang
Lintang
[Merangkul bahu Metta]
Lintang
Lintang
Dasar, ngambekan.
Lintang
Lintang
Nggak boleh gitu lo sama Abang.
Metta
Metta
Abang, Abang!
Metta
Metta
Lo bukan Abang gue!
Lintang
Lintang
Heh
Lintang
Lintang
Inget ya, gue lahir duluan.
Metta
Metta
Idih, selisih sebulan doang.
Metta
Metta
Sama aja.
Lintang
Lintang
[Mendengus kesal]
Lintang
Lintang
Mau pulang gak lo?
Metta
Metta
Gak, makasih.
Lintang
Lintang
Halah, gak usah sok nolak.
Lintang
Lintang
Ayo, Adek. Kita pulang.
Lintang
Lintang
[Menarik tubuh Metta]
Metta
Metta
Ngeselin lo!
Lintang
Lintang
Iya, gue ganteng.
***

Bab 2

Rumah Metta
16.48
Ruang keluarga
Lintang
Lintang
Kecilin dikit suaranya, Met!
Lintang
Lintang
Berisik banget!
Metta
Metta
Apasih!
Metta
Metta
Terserah gue dong.
Metta
Metta
[Menonton film]
Lintang
Lintang
[Bermain game]
Lintang
Lintang
Suaranya merusak konsentrasi gue.
Metta
Metta
Emang gue peduli?
Metta
Metta
[Menjulurkan lidah]
Lintang
Lintang
Yee, bocah.
Lintang
Lintang
[Mendengus kesal]
Metta
Metta
Berhenti manggil gue bocah!
Lintang
Lintang
Bocah, bocah, bocah.
Lintang
Lintang
[Tersenyum mengejek]
Pluk
Metta
Metta
[Melempar bantal sofa]
Metta
Metta
Ngeselin.
Metta
Metta
Pulang aja sana!
Lintang
Lintang
Dih, gak sopan ngusir-ngusir.
Metta
Metta
Sopan ke lo itu gak perlu.
Metta
Metta
Emang lo siapa?
Metta
Metta
[Menatap sinis]
Lintang
Lintang
Gue Abang lo!
Lintang
Lintang
Inget itu.
Metta
Metta
[Mendengus]
Metta
Metta
Ya ya ya.
Papa Metta
Papa Metta
Assalamualaikum.
Papa Metta
Papa Metta
[Melangkah masuk]
Lintang
Lintang
Wa'alaikumussalam.
Metta
Metta
Wa'alaikumussalam.
Papa Metta
Papa Metta
Wah wah, pada akur nih anak-anak Papa.
Lintang
Lintang
Iya dong, Pa.
Lintang
Lintang
Duduk sini, Pa.
Lintang
Lintang
Pasti capek ya habis kerja.
Metta
Metta
Caper.
Metta
Metta
[Mencibir]
Lintang
Lintang
Sssttt
Lintang
Lintang
Gak boleh julid.
Papa Metta
Papa Metta
[Terkekeh]
Papa Metta
Papa Metta
Papa ke atas dulu deh.
Papa Metta
Papa Metta
Gerah, mau mandi.
Papa Metta
Papa Metta
Kalian lanjutin aja.
Papa Metta
Papa Metta
Awas kalau Papa denger ada yang nangis karena berantem.
Metta
Metta
Hm, iya.
***
18.40
Lintang menepuk perutnya pelan beberapa kali karena kekenyangan. Pemuda itu masih berada di rumah sepupunya meski hari sudah beranjak malam.
Metta
Metta
Lo kapan pulang?
Metta
Metta
[Menunduk]
Posisinya saat ini Lintang tengah berbaring dengan paha Metta sebagai bantal.
Lintang
Lintang
Ngusir lo?
Lintang
Lintang
[Mendengus kesal]
Metta
Metta
Dih, gue nanya ya ini!
Metta
Metta
Baperan banget kayak cewek.
Lintang
Lintang
Nanti ajalah.
Lintang
Lintang
Mager.
Lintang memejamkan matanya. Mungkin kekenyangan membuatnya mengantuk.
Metta yang melihatnya, refleks mengusap kepala Lintang dengan sayang.
Mereka itu terkadang bertengkar seperti Tom and Jerry. Tetapi bisa juga bersikap manis seperti saat ini.
Metta
Metta
Lo kalau mau tidur jangan di sini dong.
Metta
Metta
Berat.
Metta
Metta
Di kamar sana.
Lintang
Lintang
Hm.
Lintang
Lintang
Belum isya'
Lintang
Lintang
Nanti habis sholat gue tidur.
Metta
Metta
Tumben lemes amat?
Metta
Metta
[Mengernyit heran]
Lintang tidak pernah tidur cepat. Biasanya pemuda itu akan tidur di atas jam sepuluh malam.
Metta
Metta
Jangan bilang lo kecapekan gara-gara MOS tadi?
Lintang
Lintang
Hm, iya kali.
Metta
Metta
Dasar lemah.
Metta
Metta
[Tersenyum mengejek]
Lintang
Lintang
Bodo amat!
Lintang
Lintang
Nanti kalau gue ketiduran, bangunin.
Metta
Metta
Iyee.
***
Drrt drrt
Chat
Keysha
Keysha
Hai, Lintang
Keysha
Keysha
Aku Key.
Keysha
Keysha
Dapet nomor kamu dari Reyvan.
Keysha
Keysha
Save, ya.
***
Metta mengernyit tak suka melihat foto profil gadis yang mengirimkan chat pada Lintang.
Sok cantik sekali. Lagi pula, baru hari pertama sekolah, kenapa Lintang sudah menarik perhatian banyak siswi?
Sebelumnya Nana, sekarang Key Key itu. Untung saja Nana adalah gadis yang polos. Ia pasti tidak berani mengirim chat seperti ini pada Lintang.
Tadi kebetulan, ponsel milik Lintang tergeletak di meja. Iseng, Metta mengotak-atik ponsel milik sepupunya itu. Mumpung si pemilik sedang tertidur.
Ketika sedang melihat-lihat galeri, ada notifikasi masuk dari nomor tak di kenal. Karena penasaran, akhirnya ia memutuskan untuk membukanya.
Tetapi isi chat tersebut malah membuatnya kesal. Entah karena Lintang banyak yang mendekati, atau merasa iri karena tidak ada laki-laki yang mendekatinya, Metta tidak tahu. Ia hanya merasa kesal saja.
Mendapat ide cemerlang, Metta memilih untuk membalas chat dari si Key Key itu.
Chat
Lintang
Lintang
Oh, oke.
Lintang
Lintang
Nanti gue sampaiin ke Lintang ya.
Lintang
Lintang
Ini gue pacarnya.
Lintang
Lintang
Lintang lagi tidur.
Keysha
Keysha
Oh, pacar.
Keysha
Keysha
Okelah.
***
Metta
Metta
Beres.
Metta
Metta
[Tersenyum menyeringai]
Adzan isya'berkumandang. Buru-buru Metta meletakkan ponsel milik Lintang ke tempat semula.
Metta
Metta
Bangun, Tang!
Metta
Metta
[Menepuk pipi Lintang]
Lintang
Lintang
Hmm.
Lintang
Lintang
Udah pagi, ya?
Metta
Metta
Ngelindur nih bocah.
Metta
Metta
Pagi, Mbahmu!
Metta
Metta
Masih malem, woy!
Lintang
Lintang
Apasih, Met.
Lintang
Lintang
Pagi-pagi udah teriak.
Lintang
Lintang
[Memejamkan mata]
Metta
Metta
[Mendengus kesal]
Metta
Metta
MASIH MALEM LINTANG!
Metta
Metta
BANGUN UDAH ADZAN ISYA'
Metta
Metta
CEPETAN SHOLAT!
Metta
Metta
[Berteriak di telinga Lintang]
Lintang
Lintang
Allahu akbar.
Lintang
Lintang
[Terduduk cepat]
Lintang
Lintang
Yang lembutan dikit napa?
Lintang
Lintang
Jantung gue mau copot rasanya.
Lintang
Lintang
[Menyentil kening Metta]
Metta
Metta
Hihh.
Metta
Metta
Lagian susah banget di bangunin.
Lintang
Lintang
[Mendengus kesal]
Lintang beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelahnya, pemuda itu pergi ke masjid yang letaknya tak jauh dari rumah Metta.
***

Bab 3

SMA Pajajaran
Tempat parkir
Rabu
6.30
Lintang
Lintang
Kenapa kita gak sekelas aja, sih?
Metta
Metta
[Tersenyum miring]
Metta
Metta
Kenapa lo?
Metta
Metta
Berharap bisa sekelas sama gue?
Metta
Metta
Kemarin-kemarin siapa yang ngomong gak mau gue intilin?
Metta
Metta
[Menatap sinis]
Lintang
Lintang
[Menghela napas]
Lintang
Lintang
Iya iya, maaf ya sayangnya Lintang.
Lintang
Lintang
[Memeluk Metta]
Metta
Metta
Heh, lepasin.
Metta
Metta
Jijik banget.
Metta
Metta
[Mendorong tubuh Lintang]
Lintang
Lintang
Halah, biasanya juga lo nempel banget ke gue.
Metta
Metta
Gak pernah, ya!
Lintang
Lintang
Apa gue perlu sebutin satu-satu?
Metta
Metta
Diem!
Nana
Nana
Tataaa.
Panggilan itu membuat keduanya menoleh. Dari kejauhan, terlihat seorang gadis yang tengah berlari menghampiri Metta.
Nana
Nana
Pagi.
Nana
Nana
[Tersenyum ceria]
Metta
Metta
Hm, pagi.
Nana melirik malu-malu pada Lintang. Dia sudah melihat pemuda itu sejak menginjakkan kaki di gerbang sekolah.
Terlihat sedikit bingung kenapa Metta bisa bersama pemuda tampan yang ditaksirnya itu, tetapi Nana tidak terlalu ambil pusing.
Dipikirannya, ini adalah kesempatan untuknya mengenal pemuda itu.
Nana
Nana
H-hai.
Nana
Nana
[Menatap Lintang]
Nana
Nana
[Menunduk malu]
Metta
Metta
[Mengernyit heran]
Lintang
Lintang
Halo.
Lintang
Lintang
[Tersenyum ramah]
Lintang
Lintang
Temennya Metta ya?
Lintang
Lintang
Kenapa mau sih temenan sama cewek galak kayak dia?
Lintang memang pribadi yang ramah pada semua orang. Apalagi terhadap perempuan, menurutnya perempuan itu istimewa.Maka dari itu harus diperlakukan selembut mungkin.
Kecuali Metta. Lintang suka sekali berbuat seenaknya pada sepupunya itu.
Metta
Metta
Heh, ngomong apa lo!
Nana
Nana
Ka-kalian saling kenal, ya?
Meskipun Lintang terlihat ramah padanya, tetapi Nana tetap merasa gugup. Tentu saja, sekarang kan ia sedang berdiri di depan pemuda tampan yang ia sukai.
Lintang
Lintang
Iya, dong.
Lintang
Lintang
[Merangkul bahu Metta]
Lintang
Lintang
Dia ini adek gue.
Nana
Nana
Adik?
Nana
Nana
Kembar?
Lintang
Lintang
Bukan, adek sepupu.
Nana
Nana
Ihh, kok Tata gak bilang.
Nana
Nana
[Mengerucutkan bibir]
Metta
Metta
Lo gak nanya.
Metta
Metta
[Memutar bola mata]
Entah mengapa, Metta sedikit tidak setuju jika Nana bersama Lintang.
Entahlah, instingnya mengatakan mereka tidak cocok.
Metta
Metta
Udah, ayo ke kelas.
Metta
Metta
[Menarik lengan Nana]
Nana
Nana
Dadah.
Nana
Nana
[Melambaikan tangan pada Lintang]
Metta
Metta
Gak usah ganjen, Na.
Nana
Nana
Siapa yang ganjen?
Nana
Nana
Orang Nana mau ngajak kenalan.
Metta
Metta
Gak usah kenal.
Nana
Nana
Kenapa emangnya?
Metta
Metta
Dia gak baik buat lo.
Metta
Metta
[Menatap Nana serius]
Nana
Nana
Kok Tata jelek-jelekin sepupunya?
Nana
Nana
[Menatap polos]
Metta
Metta
[Menghela napas]
Metta
Metta
Udahlah, lupain.
Nana
Nana
Tata cemburu, ya?
***
X IPA 3
Nana
Nana
Tataaa.
Nana
Nana
Namanya siapa?
Metta
Metta
Berisik, Na.
Nana
Nana
Makanya kasih tau nama dia siapa?
Metta
Metta
Gak tau, gak kenal.
Nana
Nana
Bohong.
Nana
Nana
Tata kan sepupunya.
Nana
Nana
[Merengek]
Metta
Metta
[Menghela napas]
Metta sendiri bingung, kenapa ia sampai tidak mau memberitahu nama Lintang pada Nana?
Rasanya tidak rela. Mungkin karena dia sendiri masih jomblo, ia tidak rela Lintang mempunyai pacar lebih dulu.
Metta
Metta
Tanya sendiri aja kalau berani.
Metta
Metta
[Tantang Metta]
Nana terdiam sejenak sebelum mengangguk yakin.
Nana
Nana
Oke, nanti istirahat Nana mau ajak kenalan.
Metta
Metta
[Terkejut]
Metta pikir, gadis polos seperti Nana tidak akan berani melakukan itu.
Metta
Metta
Terserah sih.
Metta
Metta
Tapi gue gak mau nemenin.
Nana
Nana
Oke.
***
Kantin
Nana
Nana
Nana boleh duduk sini?
Nana berdiri di sebelah meja yang ditempati oleh Lintang. Kebetulan pemuda itu sedang sendirian.
Lintang sedikit terkejut, tetapi kemudian tersenyum ramah saat mengetahui siapa yang menyapanya.
Lintang
Lintang
Boleh, duduk aja.
Lintang
Lintang
Metta mana?
Lintang pikir, sepupunya yang menyuruh Nana mencari tempat duduk. Dan karena Lintang sedang sendirian, gadis itu memilih duduk bersamanya.
Nana
Nana
Ah, anu...
Nana
Nana
Tata di sana.
Nana menunjuk meja paling pojok dekat dengan pintu.
Lintang sangat terkejut melihat Metta duduk sendirian di sana.
Lintang
Lintang
Loh, kok gak bareng?
Lintang
Lintang
Kalian berantem?
Nana
Nana
Enggak-enggak.
Nana melambaikan kedua tangannya di depan dada.
Lintang
Lintang
Terus?
Nana
Nana
Nana mau ngajak kamu kenalan.
Sepersekian detik, Lintang ternganga tak percaya.
Berikutnya ia tersenyum lebar. Pesonanya memang tidak diragukan lagi.
Lintang
Lintang
Oh iya, kita belum jadi kenalan ya tadi pagi.
Lintang
Lintang
Gue Lintang.
Lintang
Lintang
[Mengulurkan tangan]
Nana
Nana
Nana.
Nana
Nana
[Menjabat tangan Lintang]
Nana
Nana
[Tersenyum lebar]
Lintang
Lintang
Salam kenal ya, Nana.
***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!