NovelToon NovelToon

Cerita Cinta Rifaya

Pagi Buta

Cahaya surya menyambut semesta

Hangat sinar menyapa dedaunan

Mengusik embun dalam pangkuan

Semilir angin mengucap salam

Membuka mata menatap dunia

Harum bunga mekar jelita

Suara kesibukan pagi sudah terdengar dari dapur, Suara ibu sedang meracik jamuan pagi,suara denting aduan perkakas layaknya irama musik yang mengalun di sudut rumah,sesekali harum masakan menusuk hidung, memaksa mata untuk terbangun,

Tiba-tiba

"tok..tok..tok.."

"Aya..... bangun,udah siang..?!! Panggil wanita paruh baya dibalik daun pintu

"Ay....,, ayaa ..??Seru ibu sekali lagi

"Ayaa.... bangun nak, udah siang ini"

" hmmm...iyaa bu,udah bangun" jawab Aya dengan mata masih terpejam

Kerja masuk siang bangun agak siangan aja ah.. ngantuk banget " gumam Aya dalam hati seraya menutup wajah dengan selimut

Ibu melanjutkan aktifitas rumah,menyapu lantai serta mengepelnya,merapihkan rumah yang memang tak begitu berantakan namun ia tetap merapihkan semua nya agar selalu terasa nyaman.

Setelah beberapa saat Aya tak kunjung keluar dari kamarnya,Ibu pun mencoba kembali membangunkan sang Putri yang manja dan sedikit ceroboh itu

"Ay belum bangun juga.??! sambil mengetuk pintu kali ini

"hmmmm... ibu hari ini aku kerja masuk siang jadi bangun agak siang aja yaa!" sahut aya yang setengah terbangun

"Tapi sarapan dulu, baru tidur lagi"

"Gak bu,,Nanti aja makan sekalian berangkat kerja" Jawab Aya yang masih ingin berlama-lama di atas kasurnya itu

" yaudah terserah kamu aja jangan terlalu siang bangunnya nanti telat berangkat kerja" balas ibu sambil pergi meninggalkan kamar aya yang masih tertutup rapat.

Matahari hampir berada sejajar di atas kepala dan Aya baru saja siuman dari pingsan berkala nya itu

Aya pun terbagun dengan sendirinya karna merasa cukup untuk tidurnya , Segera ia merapihkan tempat tidur lalu bergegas mandi,begitu simple buat Aya dalam hal merias wajah hanya memakai sunscreen kemudian di timpa bedak sedikit lipgloss sudah cukup untuk menunjang penampilannya siang ini, setelah rapih ia pun menuju meja makan

Makanan yang sejak pagi sudah siap di meja makan, nona muda ini langsung menghampiri dan menyantap hidangan yang tersedia, sarapan yang mungkin sudah dingin itu di santap nya dengan lahap hampir tak tersisa

Rusmawati nama dari ibu Aya sosok wanita tangguh penuh cinta wanita yang bisa menjadi teman,Pelindung, Penghibur, Segalanya bisa di lakukan oleh seorang ibu, Aya dan Ibu nya memang cukup dekat,Segala sesuatu biasa di lakukan berdua.

" Aya, Teman kamu yang bulan lalu kerumah itu kemana? udah lama gak main lagi ?? tanya ibu yang kemudian duduk di samping bangku Aya

" ohh, itu dia udah gak mau main lagi bu" Jawab aya yang hampir selesai menyantap makanannya

" kenapa? ada masalah?Tanya ibu penasaran

" Dia bilang mau jadi pacar aku, Tapi aku gak mau"

" Kenpa kaya gitu?Jangan terlalu kasar atau ketus sama laki-laki" seru ibu menegaskan anak perempuan semata wayangnya itu

"Gak kok bu,Aku nolak nya juga baik-baik, Aku gak mau punya pacar,aku gak mau disibukan dengan urusan cinta-cintaan bikin pusing dan ganggu kerjaan, nanti juga kalo udah ada jodohnya pasti ketemu,ibu doa'in aja yang terbaik buat aku" Seru Aya seraya berjalan menuju washtafel untuk mencuci piring kotornya

"iya..iyaa..ibu selalu doain, yang penting kamu bisa jaga kehormata keluarga" jawab ibu yang masih duduk di kursi meja makan

" iyaa bu,aku udah selesai aku mau berangkat kerja dulu ya bu " lalu mengemas peralatan kerja

"Aya ini jangan lupa di bawa juga" kata ibu dengan memberi Aya sekotak nasi bekal

" Ohh iyaa Makasih bu"

Aya pun berpamitan dengan ibunya lalu berjalan perlahan keluar rumah di ikuti sang ibu berjalan mengekor dan menepi di ujung pintu rumah seperti melepas pengantin wanita menuju rumah mertuanya

Dengan jaket biru muda kaca mata hitam dan ransel nona muda ini menuju kuda besi yang sudah terparkir di halaman rumah Segera ia menungganginya dan bergegas untuk pergi

" Ibu aku berangkat" dengan membunyikan klakson motor

" iyaa, kamu hati-hati di jalan jangan ngebut bawa motor nya" Seru ibu dengan suara sedikit tinggi

Aya melajukan motornya secara perlahan sosoknya lengap dari pandangan

Bekerja di perusahaan yang begerak di bidang pangan posisinya sebagai Quality control.

Sejak pindah ke perusahaan baru ini banyak laki-laki yang mencoba mendekatinya karna pribadi yang hangat membuat orang yang mulai mengenalnya merasa nyaman.

Kurang lebih Dua minggu Aya bergabung di departemen ini. Aya memutuskan resign dari tempat nya yang lama karena jarak tempuh rumah ke tempat kerja terlalu jauh

"hari ini jadwal masuk siang pasti masih ada nenek lampir didepan pintu masuk, siapin handsfree walaupun gak di pake buat dengerin musik cuma di tempelin doank di kuping paling gak bisa nipu dia yang liat

karna kan tahu sendiri kalau nenek lampir ngomong udah apa aja di ucapin" gumam Aya dalam hati

"Sampai gerbang Aya berjalan dengan berpura-pura asik mendengarakn lagu yang sebenarnya tak ada suara apapun yang keluar dari handsfreenya itu

Sosok wanita tinggi berbaju hitam sepatu tinggi yang mengkilap sudah menghadang dengan membawa tongkat di lengan kanan Muka masam dengan alis meninggi membuat suasana mencekam layaknya film horor.

tatapan penuh kebencian selalu terpancar seakan Aya adalah tersangka utama.

Security wanita dialah penjaga pintu masuk ruang ganti. Tak banyak orang yang menyukainya karna sikap dan tutur kata yang sering kali tak pantas keluar dari mulutnya kepada orang-orang yang tidak ia sukai.

Begitu pun Aya yang kurang bisa berdamai dengan pribadi nya

Mungkin karna kesan pertama yang dia berikan kurang baik.

Bibir yang selalu basah dengan gincu merah merona itu tampak bergumam adanya, tapi dihiraukan oleh Aya yang selalu masa bodo menyikapi perkataan si wanita iblis menurut Aya.

Security : "%^£÷ ✓{©÷¢✓&@)-&$@?\#(\_)(\+$://@\#"....??? "

"ngomong apaan juga kaga bakal gue dengerin, karna dari awal ketemu juga elo bilang gue budek, ya jadi gue pura-pura gak denger ajah," gumam Aya dalam hati

Aya terus berjalan seakan tak melihat keberadaan wanita itu

" Security :"\#/(-5%^~ %®™]£€%©|×÷¶~:@#$(/"

"Terserah Lo ama keluarga Lo yang metal ...hahahaha " gerutu Aya dengan puasnya tertawa dalam hati karena berhasil membuat wanita itu murka

Langkah aya terus melaju melewati anak tangga,Suara riuh mulai memudar seiring menjauhnya jarak antar mereka.

Saling mengenal bukan berarti menjadi kerabat ada beberapa hal yang harus di pilah dalam berkawan dengan siapapun.

begitu pun dengan manusia yang bermuka dua tersebut. Aya bukan seseorang yang pendendam, namun kelakuan security tersebut sungguh keterlaluan

Baru beberapa hari Aya bekerja sudah di fitnah dan di tuduh bermacam-macam kesalahan yang membuat dirinya mendapat surat peringatan dari atasannya.

Namun Aya tak mau ambil pusing ia lebih baik mengabaikan orang-orang yang memang dari awal tak menyukainya.

Hari yang dilalui begitu berat tuntutan selalu berbeda dengan keinginan,

dimana setiap orang ingin menjadikan pekerjaan adalah hobi namun tidak bisa di jalani oleh seorang perempuan yang seharusnya mengenyam pendidikan S1 itu.

Terpaksa dia mulai bekerja semenjak lulus sekolah menengah kejuruan karna faktor ekomoni yang di alami keluarganya

Ayah yang tak lagi muda di tambah penyakit yang di derita saat ini sudah semakin parah, Tidak mungkin ia hanya berdiam diri walaupun ia seorang wanita tetapi jiwanya tangguh untuk gadis seusianya

Rifaya bukan tipe cewek manja meski dia anak tunggal walau sejak kecil selalu mendapat kasih sayang yang lebih ketimbang anak-anak kebanyakan namun idak membuat pribadinya lemah dewasa ini

Ayahnya berhenti bekerja karena sakit jantung yang di derita waktu itu Rifaya kelas 2 SMK, sejak saat itu perekonomian keluarga anjlok uang pesangon ayahnya habis untuk berobat kesana kemari untuk kesembuhan Ayahnya,

Sedangkan ibu Rifaya banting tulang untuk menutupi kekurangan sehari-hari dan biaya sekolah dengan berjualan kue , makanan ringan, dll ,Rifaya pun ikut andil dalam berdagang membantu ibunya,

Setelah lulus Aya bertekad mengganti peran Ayah untuk keluarganya Ia ingin membalas kasih sayang orang tuanya dengan cara menyuruh Ayah dan ibunya tetap dirumah menjaga kesehatan sementara Aya yang mencari nafkah untuk mereka.

Lanjut ya gaes... jangan bosen bacanya cerita baru dimulai

Teman Baru

Dari sekian banyak teman hanya ada satu teman yang amat menghibur, Laki-laki yang Tubuhnya tinggi gempal mata sayup rambut ikal,Kulit sawo matang,Karakternya baik sopan dan humoris, selalu menjadi pemecah suasa yang baik.

Putra winanda namanya, Dialah orang pertama yang menjadi teman baik Aya.

sampai saat dimana mereka di pertemukan dengan sesosok wanita yang menjadi pelengkap dalam suatu hubungan pertemanan yang indah.

Pagi itu didalam ruang

" haayy putra.... selamat pagii? dengan senyuman hangat penuh keceriaan

"Sehat Lo Ay?sahut putra dengan melirik tajam

" Sehat dong! seraya duduk di samping putra

"Kenapa bahagia banget"

" Gak kenapa-napa sih biasa ajah hehehehe"

"Aya, hari ini ada karyawan baru, cewek tadi Gue ketemu di depan,sekarang lagi di ruang meeting ama si bos" bisik Putra dengan suara lirih

" Beneran?" jawan Aya antusias

" Tapi kayanya gue gak asing sama muka nya, kaya kenal gitu" ujar putra lalu menggaruk jidat dan perlahan meraba ingatannya

" Itu mah perasaan lu doang,kalo ama cewek ajah paham bener Lo" ejek Aya

" Serius dahh"

" Bodo amat..!!!Ayo ah masuk kerjaan udah banyak" potong Aya dengan menepuk tangan putra yang sedang memperjelas ingatannya

" Iya bentar dulu Gue lagi inget-inget itu cewek"

"Nanti juga ketemu di dalam " seraya menarik tangan putra

Dengan membawa peralatan kerja mereka pun jalan berdampingan menuju ruangan.

Mereka selalu asyik berbincang di setiap keadaan,kedekatan mereka membuat banyak mata bertanya-tanya tak jarang yang merasa iri dengan dua kawan yang sangat akrab tersebut.

Dalam ruang kerja

Tidak lama kemudian perlahan namun pasti suara langkah kaki terdengar di balik pintu. Seorang wanita berkulit putih rambut hitam nan lurus mata bulat kecoklatan dipermanis dengan dua lesung pipi sosok anggun penuh pesona tutur katanya lembut baik hati dan sangat penyayang.

Dialah Kinanti Ayunda salah seorang karyawan baru yang sejak pagi di ceritakan Putra teman baik Rifaya

"Putra..!! Itu orangnya yang tadi Lo ceritain?" Seraya Melirik ke arah Kinanti

"Mana...mana .."tengok Putra kiri-kanan

"Itu di depan pintu" jawab aya

"Oh,.. iyaa itu yang tadi gue bilang" Tegas Putra

"Yaudah kita temuin yuk,,Lagi juga udah mau istrahat" kata Aya sambil menepuk bahu putra

"Elo ajah gih, Gue udah janjian mau makan diluar" Jawab Putra Dengan senyum

"Lahh kaga ngajak gue?"

"Elo kan bawa bekal"

"Lagi gak bilang kalau pada mau makan diluar" sedikit kecewa dengan keputusan yang dibuat putra

"Elo temenin aja anak baru, kasian pasti gak ada yang dia kenal" saran putra untuk Aya

"Kaya waktu pertama Lo masuk sini ya?? cengo banget ..hahaha " Ejek Aya tertawa lepas mengingatkan moment perkenalan mereka.

" Ngeledek ... ?!! Tapi karna Lo so kenal ama gue terus ngajak makan bareng jadi gue punya temen" Jawab Putra

"Sebenarnya gue gak ada niat buat ngajak Lo makan bareng, karna gue gak ada temen makan siang aja, jurus basa basi gue keluar hehehe" Jujur Aya dengan gurauan

" Dasar Lo,.gue duluan ya" seru Putra yang mulai gemas dengan Aya dan berjalan perlahan menuju pintu keluar

" Oke..

Putra pun meninggalkan Aya dan hilang dari pandangan.

Kemudian aya menghampiri Kinanti yang sedang duduk di ruang ganti baju karyawan

"Haii... karyawan baru ya?" Tanya Aya tanpa ragu

"Iyaa..."Ucap Kinan dengan lembut

"Udah liat-liat ruang kerja belum?" Seru Aya

"Sudah,Kebetulan tadi sudah di ajak keliling ke seluruh divisi" Jawab Kinan dengan tersenyum

"Ohh.. gitu, udah mau istirahat nih, mau makan dimana?"Tanya aya tanpa basa-basi

"Tidak tahu" jawab lembut Kinanti

"Makan bareng aku yuk,aku bawa bekal" mau gak??? Seru Aya dengan senyuman manis

"Tidak Apa-apa !! Aku nanti makannya"jawab kinanti dengan membalas senyum lesung pipi nya

"Gak apa-apa,gak usah malu nanti sakit kalo gak makan" kata Aya dengan nada yang sedikit memaksa

"Tidak.Lain kali saja "

"Udah yuk ikut aku kita ke kantin makan di sana kebetulan aku gak ada temen makan nih" Dengammenarik tangan Kinan hingga terpaksa ia menuruti ke inginan Aya

Mereka pun berjalan menuju kantin Untuk Makan siang, Aya memilih meja untuk dua orang lalu mempersilahkan Kinan duduk Di depannya dengan bangku mereka yang saling berhadapan

"Oh iyaa,,Aku Rifaya Andini panggil aja Aya!! simpel dan mudah di ingat,By the way Nama kamu siapa??" seraya menjulurkan tangan

"Nama saya Kinanti Ayunda" menyambut tangan dengan senyuman

"kalo boleh tahu kamu pernah sekolah dimana?

*Aya m*enanyakan ini karna penasaran dengan gaya bicara dan tutur kata yang amat tertata bak anggota parlementer atau dosen universitas apa mungkin dia politikus " gumam aya dalam hati

"Saya lulusan SMK 12 "

"Satu sekolah dong sama putra"??? jawab aya antusias

"Putra yang mana"

"Cowok yang tadi diruangan sama aku" seru aya kepada kinan

"Saya tidak jelas melihat wajahnya"

"Ohh gitu, Iya udah gak apa-apa, nanti juga ketemu kan kita satu ruangan kerja " jawab Aya seraya membuka kotak nasi

"Iya'' Kinan menangguk dan tersenyum

"Yaudah kita makan dulu yuk"

Hanya hitungan menit keakraban terjalin disana,Mungkin karna sikap Rifaya yang hangat dan terbuka membuatnya menjadi pencair suasana, Begitu pun kinan wanita dewasa yang baik hati memaklumi dan menerima tingkah laku Aya dan membuat dia merasa terhibur didalam kondisi yang baru dia jalani saat ini

Setelah mengabisakan bekal buatan ibu Aya meraka pun kembali melanjutkan aktifitas menyelesaikan pekerjaannya

Tidak lama kemudian putra datang menghampiri Aya yang sedang membawa berkas dari ruangan meeting tanpa Aya sadari putra berdiri di bekalang pintu dan mengawasinya,

Aya yang merasa curiga ada yang memperhatikan gerak geriknya mempercepat langkah menuju pintu keluar ruangan,

"Doooorrrr...!!!!! Suara putra mengejutkan aya

"Apaan Lo, gak kaget gue hahaha?!! "seru Aya dan tertawa dengan santainya

"Yah,gagal dong Gue bikin Lo spot jantung"

"Lagian Gue udah liat bayangan Lo di kaca, segala mau ngagetin Gue " menjawab dengan percaya diri

" hahaha .. "

"Putra, si Kinan anak baru itu ternyata satu sekolah ama Lo" ujar Aya

"Iyaa, Gue juga baru inget tadi, ternyata dia kakak kelas Gue dulu, Dia juga senior anggota paskibraka yang dulu pernah ngelantik Gue" jawabnya sembari memetikan jari dan Putra memperjelas sosok kinanti

"Kenapa gak Lo tanya ajah dari tadi"

"Gue takut salah orang ! nanti Gue yang malu"

"Gak apa-apa kan udah biasa malu-maluin Lo mah" Ejek Aya

Hari hari mereka di penuhi canda gurau ditambah kinan teman baru yang mempererat hubungan pertemanan mereka

Aya dan Putra seakan mempunyai aroma segar dengan kedatangan kinan yang selalu bisa sabar menjadi penengah saat Aya dan Putra beradu argumen ataupun bercanda melepas kepenat dalam pekerjaan

Mereka selalu kompak dalam mengambil keputusan jika ada perselisihan kinan yang selalu menjadi penengah diantara mereka

dewasa dengan kematangan berfikir menjadikan ia sosok yang dipatuhi.

Tegas dan cakap dalam berbicara mungkin karna ia pernah bekerja dalam lembaga yang bergerak dibidang politik membuat ia cepat tanggap,Lugas dan tertata

suka+ like

jelek + coment

bagus + lanjutin baca

Makasih udah mau baca

Kritik saran nya di tunggu ya kakak

Biar thor semangat memperbaiki tulisan 🙏

Salah faham

Hari ini tidak jauh berbeda dengan hari biasanya dimana kesibukan pekerjaan adalah prioritas keseharian Rifaya,

Dalam ruangan Aya duduk seorang diri sedang menyelesaikan laporan pekerjaannya hari ini, ia tampak lelah matanya sayup karna tak bisa tidur tepat waktu, Sesekali ia menguap dan menutup mulut menahan rasa kantuk yang menggelayuti mata gadis periang itu.

"hmmmm.... kenpa mata berat banget ya ini?? mungkin karna semalaman aku gak bisa tidur nyenyak" ucap Aya seraya mengusap wajah dan menaruh pena di meja

Suara langkah kaki terdengar dari sisi luar ruangan dengan wajah angkuh seakan seorang ratu jahat dari negeri dongeng sedang lewat didepan rakyat jelata dia memalingkan wajah dan tak ingin bertegur sapa

"Yaelah kenapa itu orang sombong amat jadi cewek, kaga liat ada orang disini nanya kek gitu, dia kira Gue patung kali ya" gerutu aya dalam hati

tanpa bertanya dan mengeluarkan sepatah kata pun wanita itu mengambil berkas di atas meja yang terletak di samping laporan Aya

"hay... " sapa Aya dengan basa basi jurus yang selalu ia pakai untuk mencairkan suasana

Tidak ada jawaban dari wanita yang hanya menatapnya tajam lalu pergi tanpa salam dan meninggalkan Aya seorang diri

Sesekali Aya melihat kearahnya berharap mendapat senyuman tetapi langakah nya mulai menjauhi pandangan dan hilang dari kejauhan

"perasaan Gue gak punya masalah dah ama dia, kenapa dia kayanya benci banget ama Gue ya?" gerutu Aya dalam hati sambil berfikir kesalahan apa yang pernah dia buat kepada wanita itu

Dengan wajah kecewa karena sapaan nya tak berbalas Aya lalu melanjutkan kembali menyusun laporan yang hampir selesai itu

Terdengar suara orang berbincang-bincang dari luar suaranya tak terdengar jelas Karno bisingnya mesin potong rumput yang sedang dipakai bapak penjaga kebun untuk merapihkan rumput didepan halaman kantor

Aya pun penasaran dan memperjelas titik suara itu berasal

"siapa yang ngobrol itu ya?

perasaan tadi cuma Gue sendirian disini" berjalan menuju pintu keluar

Terlihat sosok wanita tadi, Sarah namanya yang tak pernah mau bertegur sapa dengan Aya kali ini dia sedang berbicara dengan temannya di bawah anak tangga tak jauh dari tempat Aya berdiri

"Di atas tadi Gue ketemu tuh ama dia" kata Sarah sambil menunjukan wajah tak suka

"Ketemu siapa?"Tanya teman Sarah

"Itu si anak baru yang so cantik,si cewek gampangan yang suka nya deketin cowok mulu" sahut Sarah dengan nada nyeleneh

"Rifaya maksud Lo?emang dia kenapa? perasaan biasa ajah,sikap nya juga baik ke orang sekitar" jawab Caca teman Sarah dengan rasa penasaran

"Emang Lo gak perhatiin dia So baik, terus deketnya ama cowok mulu, dari mulai masuk sampe pulang pasti ada cowok yang deketin dia" Gerutu Sarah dengan kesalnya

"Wajar kali dia kan orang baru, menurut Gue dia juga baik makanya cowok pada mau deket ama dia, udah gitu orangnya asik" sangkal Caca yang lebih memilih memandang positif sikap Rifaya

"Lo kaga tau ajah, Cowok Gue juga di deketin ama dia" Ungkap Sarah dengan muka memerah menahan kesal

"Yang bener?"

"Iya, udah sering Gue dapet kabar dari orang- orang yang ngeliat cowok Gue lagi ngobrol ama dia,Becanda, ketawa-ketiwi, gimana gak benci Gue sama dia si cewek gampangan" menahan nafas penuh emosi

"Lo jangan menyalahkan satu pihak dong,. baik nya Lo klarifikasi lagi gosip-gosip itu, disini kan orangnya emang pada suka cari-cari kesalahan orang, apa lagi Rifaya baru di lingkungan ini, mungkin ajah dia lagi bertanya atau lagi mencari informasi seputar pekerjaan," jawab Caca seraya mengusap lengan Sarah

"Cari informasi kan bisa ke orang lain, bukan ke cowok gue juga" kilah Sarah

"Lagian cowok Lo juga kan emang genit kalo ama cewek lain" Gurau Caca

"Ahh Lo mahh..." Jawab Sarah yang sedikit merengek menahan air mata

"Udah Lo jangan baper, Gak tau siapa yang salah dalam situasi kaya gini, cowok Lo juga kan mata keranjang udah beberapa kali dia selingkuhin Lo dan Lo masih percaya aja sama dia " tutur Caca yang mengulas tabiat kekasih Sarah

"Gue kan sayang banget ama dia, makanya Gue selalu maafin dia karna Gue gak mau kehilangan dia " Jawab Sarah dengan suara lirih

"Ya iya sayang juga kan kalo di sakitin mulu mah capek kali, yaudah gak usah di pikirin nanti kita cari kebenarannya," Kata Caca tak mau memeperkeruh suasana

Dari sisi lain Rifaya yang mendengarkan percakapan mereka merasa terpukul dan hancur.

Perasaan Rifaya remuk tak bersisa di tuduh seperti itu dengan orang yang belum satu bulan menjadi teman kerjanya

Lututnya mulai lemas bibirnya tak mampu bergumam seketika air mata jatuh melewati sisi bibir manisnya, nafasnya mulai tak beraturan emosi dan kekesalan bercampur aduk dalam hati

Rifaya yang biasanya periang berubah menjadi sendu saat itu juga

Itu alasan Sarah tak pernah mau bertegur sapa dengan Rifaya,yang selalu mengabaikan kehadirannya walaupun rifaya berdiri didepan Sarah tapi tak pernah ada kata yang keluar dari bibir Sarah

"ya tuhan kenapa jadi begini?? aku tak pernah berniat menghancurkan hati temanku,tak pernah sedikitpun membuat hubungan mereka menjadi sulit, mengapa dia menuduhku begitu hina?mengapa dia berfikir buruk tentang sikapku, apa salahku jika aku bersikap baik dengan semua orang, aku tak pernah pandang siapa dan bagaimana mereka, laki-laki atau pun perempuan aku hanya ingin berteman baik itu saja" guamam rifaya dalam hati sambil sesekali menyeka air mata yang jatuh

Sambil menahan kepedihan hati atas tuduhan temannya itu Aya pun merapihkan laporan kerja dan menaruhnya dalam file yang tersusun rapih di dalam lemari box sisi pojok meja kerja

Langkahnya berat tak ada semangat dirinya cemas kalau saja berita buruk tentangnya sampai ke telinga orang lain dan berbicara buruk dari mulut-mulut yang tak bertanggung jawab yang akan membuat situasi tak terkendali

Segera ia jalan melewati koridor meski jarak antara ruang kerja tersebut tidak lah jauh sesampainya didepan pintu lalu ia mengetuk perlahan dan memasuki ruangan yang bersuhu dingin dengan AC memancar kesetiap sudut, Seakan menggambarkan sikap Sarah kepada Rifaya saat itu

Dengan muka pucat pasi Aya menghampiri Sarah yang sedang merapihkan laporan di dalam ruangan

"Sarah, ada yang mau aku omongin" sambil duduk dibangku samping Sarah

Sarah hanya diam dan tak bergeming dan mengabaikan keberadaan Rifaya

"Sarah tadi aku udah denger semua obrolan kamu di bawah tangga, aku gak ada maksud menggoda atau cari perhatian dengan siapapun, aku hanya ingin berteman baik dengan orang-orang disini, aku juga gak ada niat bikin kamu sakit hati atas sikapku ini, bukan aku membela diri, aku hanya menjelaskan semua yang terjadi, yang perlu aku tegaskan aku gak tau kalau dia itu pacar kamu, pacarmu yang lebih dulu mendekatiku, bertanya, mencari-cari alasan untuk deketin aku, Aku minta maaf kalo sikapku salah selama ini, "ungkap Aya dengan suara lirih

"Gue gak mau dengar alasan apapun" jawab Sarah dengan ketusnya

"Kamu jangan salah paham kaya gitu dong sar,, aku menjelaskan semua yang terjadi, Aku sama sekali gak ada niat buruk" tegas Aya

Sarah hanya diam tak menjawab sepatah katapun

"Kalau kamu gak mau percaya,terserah,. aku gak bisa memaksa kamu untuk percaya ini yang jelas aku udah bicara yang sebenarnnya" kata Aya dengn Pasrah

"Gue mau Lo jauhin cowo Gue" jawab Sarah

"Ok,kalau emang itu mau kamu,, karna aku sama sekali gak ada niat buat deketin cowo kamu sar, Kamu cuma salah faham"

"Ya seharusnya Lo faham sampe sini" balas Sarah dengan nada tinggi

"Iya aku faham, iya aku cuma mau jelasin itu aja, dan aku juga mau hubungan kalian baik-baik aja,"seru Aya

Sarah terdiam dan memikirkan permasalahan ini dia berfikir rasional dan memilih objektif dalam menggambil keputusan,

Sejenak suasana hening

Rifaya yang berusaha meyakinkan Sarah bahwa yang dia fikirkan itu salah.

Tak ada jawaban lagi dari Sarah, Aya pun mulai berdiri dan melangkah menuju pintu, susah payah dia menjelaskan semua yang terjadi, Aya menyerah dan membiarkan karakter buruk tentangnya tertanam di fikiran Sarah

"Aku harap kamu jangan salah paham lagi denganku" Kata Aya dengan tegas sekali lagi

Sarah hanya diam seribu bahasa, ntah apa yang ada di fikirannya

"Aku rasa cukup sar, semua udah aku jelasin ke kamu,sekarang semua terserah kamu gimana menilai aku, dan aku harap kita bisa berteman baik seperti yang lain" kata Aya seraya berdiri dan menyudahi situasi ini

baru beberapa langkah Aya menjauh dari Sarah, tiba-tiba Sarah memanggil Aya

" Rifya ,,, tunggu ,,!! seru Sarah

Aya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Sarah berdiri

"Aku juga minta maaf kalau perkataanku sudah menyakitimu, Aku terbawa situasi dan sudah menuduhmu yang bukan-bukan" seru Sarah dengan nada menyesal

Kembali Aya menuju Sarah, dengan sigap Aya memegang tangan teman nya itu

"Tidak apa-apa, mungkin kalau aku di posisi kamu juga aku begitu" sahut Aya seraya mengusap dadanya dan tersenyum paksa

"Aku yang salah sudah menuduh hal buruk tentangmu" balas Sarah sembari menyeka air matanya

" iya,.yang penting udah gak ada kesalahpahaman di antara kita" jawab Aya yang perasaannya sangat campur aduk

Semua kesalahpahaman yang terjadi antara Rifaya dan Sarah sudah memudar dan menghilang meski gosip dan julukan "cewek gampangan" sudah terlanjur tersebar dan melekat untuk Aya, ia mengambil sikap acuh dengan perkataan orang lain tentangnya ia percaya hanya orang yang benar- benar dekat dengannyalah yang mengerti sikapnya

please jangan bosen buat bacanya yaa...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!