NovelToon NovelToon

HALALKAN AKU

Part 1

Mentari pagi mengiringi ayunan langkah kedua kaki seorang gadis.Dia menelusuri jalan yang setiap pagi biasa dia lalui.

Dia adalah Meysa Aprilia.Orang orang biasa menyebutnya Mey.

Mey adalah putri seorang pengusaha yang sukses.Namun beberapa waktu yang lalu perusahaan papa nya mengalami kebangkrutan.Hal itu berdampak pada kehidupan Mey.Seorang sahabat yang dia kira benar benar sahabat ternyata meninggalkannya disaat keluarganya sedang terpuruk.

"Mey !!"

Terdengar suara dari arah belakang.

Mey menoleh.

"Tunggu aku" ucapnya lagi.

Pemilik suara itu adalah Dinda,dia gadis sebaya Meysa.Mereka berdua sangat dekat,ya mereka berdua bersahabat.Mey berharap bahwa Dinda tidak sama dengan mantan sahabatnya dulu.

"Kenapa gak di jawab hmm?" tanya Dinda ngos ngosan.

"Apanya Dinda?" jawab Mey datar

"Kamu tuh suka pura - pura gak tau dehh"

"Mmm" Mey pura pura mikir.

"Kenapa? Apa kamu gak suka sama kak Tirta?Kak Tirta itu baik loh orangnya"

"Bahasnya nanti aja ya Dinda bawel..ayo tar kita kesiangan"

"Tuh kan gitu terus.." Dinda tersenyum.

Kedua gadis cantik itu pun berjalan seirama dengan seragam putih abu nya menuju gerbang sekolah mereka.

"Kenapa kamu gak jawab apa - apa Mey.."

Gumam seseorang yang sejak tadi memperhatikan kedua gadis yang berjalan di depannya.

Perlahan dia pun mengayunkan langkahnya pelan menuju tempat yang sama.

Dia adalah Tirta,kaka kelasnya Mey.Tirta mempunyai sikap yang tenang dan tidak banyak bicara namun tidak sombong.Parasnya yang rupawan membuat nya digemari banyak siswi di sekolah.Tirta juga termasuk siswa yang berprestasi.

Sambil berjalan Tirta mengeluarkan handphone nya.

Masih belum ada pesan balasan dari Mey untuknya.

"Aku suka kamu Mey.."

Hanya itu isi pesan yang Tirta kirimkan pada Mey seminggu yang lalu.Tidak ada rayuan atau pun kata kata lebay yang lainnya.Terlalu to the point memang,tapi itulah Tirta.

Tirta sudah mengagumi Mey sejak lama.Dalam diam dia selalu memperhatikan Mey.

Tirta suka sikap tenang Mey.Tirta merasa menemukan dirinya dalam diri Mey.Tenang dan tidak kecentilan.

"Aku akan buat kamu membalas perasaanku dengan cara ku " batin Tirta

"Kak Tirta ini buat kaka"

Seseorang memberikan bekal makanan buat Tirta.

"Makasih"

Hanya itu yang Tirta ucapkan,datar

"Dihabisin ya ka.. kalau kaka suka besok aku bawain lagi"

Gadis itu begitu senang karena pemberiannya di terima oleh Tirta

"Aku duluan ya ka"ucap gadis itu seraya tersenyum

Tirta diam

Tirta melanjutkan langkahnya menuju kelas nya.Shakti teman Tirta sudah lebih dulu ada di kelas.

"Wah kayaknya enak tuh Tir" shakti menatap makanan yang dijinjing Tirta

"Nih makan aja"

"Kebetulan gue lupa sarapan"

"Habisin"

"Pasti dari si vania" perhatian juga tuh anak

Tirta duduk di sebelah shakti

"Kayaknya dia suka sama lo Tir"

"Gue gak suka" ucap Tirta

"Kenapa? Vania cantik bro"

"Buat lo aja"

"Gue sukanya sama Mey.Mey pokoknya gue banget" Shakti menggoda Tirta

Shakti tau kalau Tirta sudah lama suka sama Mey.

"Kalau gitu balikin makanannya" Tirta menarik wadah makanan dari vania

"eeets,udah punya gue..hehe."

"gak mungkinlah gue nikung sahabat gue"

"Gue sayang lo Tir" canda shakti

"Najis " Tirta menjauh

shakti tertawa

"Si Vania kemarin nge chat gue,dia minta nomor lo"

"gak usah di bales"

Part 2

Jam istirahat tiba.

Tirta duduk di meja kantin.Segelas jus alpukat menemaninya siang ini.

"Hey !! lagi chat siapa tuh Tir"

"Kepo" jawab Tirta singkat

"Pasti nge chat si Mey..bener kan gue?"

Tirta tidak menjawab.Dia terus saja memandangi foto cantik di walpaper handphone nya.Foto itu Tirta ambil diam-diam.

Shakti menggeser kursi dan duduk di depan Tirta.

Merasa di cuekin Shakti meminum jus punya Tirta.

"Jus lo kok seger banget ya,emmm..."

"Eh punya gue itu,yaaahhh...."

Shakti meminum jus Tirta sampai habis.

"Haus boss hehe"

"Gak dihabisin juga kali"

"Tar gue bantuin lo deketi Meysa deh Tir"

"Yakin banget lo shak"

Netra Tirta kembali memandangi foto gadis pujaanya.

"Meysa memang cantik banget sih,tapi lo tau gak Tir?"

"Apa?"

Shakti memajukan wajahnya dan berbisik.

"Si Mey itu sebenernya cinta sama gue."

Pluk

Satu lemparan bola tisu mendarat di wajah Shakti.

"Cih,halu !"

Hehehe...Shakti terkekeh

"Buka itu sebenernya Tir"

Tirta melihat ada keseriusan di wajah temannya itu.

"Bokapnya Mey kelilit utang.Perusahaan bokapnya bangkrut"

Shakti berbicara pelan.Dia takut hal ini didengar anak - anak.

Tirta bungkam

Dia menyenderkan punggungnya ke kursi.

Deg

Meysa yang kebetulan akan memesan makanan tanpa sengaja mendengar obrolan Tirta dan Shakti.

Hatinya kini meragu,fakta tentang kondisi keluarganya saat ini membuatnya takut untuk menjalin hubungan.

"Apa dia akan bisa menerimanya ?"gumam Mey

Niat hati Mey ingin menerima pernyataan cinta dari Tirta kini bimbang.Perhatian yang selalu Tirta berikan juga parasnya yang rupawan sungguh telah membuat hatinya meleleh.

Tanpa Mey sadari Tirta memperhatikannya saat ini.

"Bi mie ayamnya satu ya"

"Siap neng" jawab bibi kantin

"Eh bi tambah satu lagi"

"Buat siapa neng, pacarnya ya?"

"iya buat PACAR" jawab Tirta

Tiba tiba saja Tirta ada di samping Mey.

"Tuh kan.. apa bibi bilang"

Mey tersenyum

"Bibi seneng lihat senyum neng Meysa.Manis ada lesung pipi nya lagi "

"Apalagi aku bi,suka banget" Tirta menimpali

Mey tersipu

"Manisan mana sama gula bi?"

"Ih si eneng ternyata bisa bercanda juga"

"hehe ,udah selesai bi?"

"Ini neng"

"Biar aku aja yang bawa"

"ini uangnya bi"

Tirta membayar pesanan Mey

"yu kita duduk disana"

Tirta mengajak Mey

"Cocok banget neng"

bibi berbisik seraya mengacungkan jempolnya.

"Bibi bisa aja deh,makasih ya bi"

Mey menyusul Tirta

"sama sama neng"

Vania dan sisi memperhatikan Mey dan Tirta

"Sepertinya kak Tirta suka sama Meysa deh" ucap Sisi

"Kak Tirta itu cocoknya sama gue si" Vania sangat kesal melihat perhatian Tirta pada Mey

"Lo gak lihat kak Tirta begitu perhatian sama Mey?"

Vania tidak menjawab,dia cemberut

"Andai aja gue yang ada di posisi Mey pasti gue seneng banget" sisi mengoceh

Vania mengeluarkan handphone nya.Dia menulis pesan pada seseorang.

"Kak shakti mana no ka Tirta?"

"mmm..lo minta aja langsung ke orangnya"

"yaah kok gitu sih.. gue malu"

"malu bertanya sesat di jalan...hha"

"kak shakti pelit"

"udah lo sama gue aja..gue juga ganteng kok"

"gantengan kak Tirta"

"Tirta itu cintanya sama Mey van..lo lihat sendiri kan"

"kak shakti gak asyik ah"

Vania mengakhiri chatnya dengan shakti.

Benda persegi panjang itu dia masukan lagi ke saku nya.

Part 3

Tirta memilih meja kantin yang langsung menghadap ke taman sekolah.Mereka duduk bersebelahan.

Sungguh Mey merasa gugup berdekatan dengan Tirta,namun Mey berusaha menutupinya.

"Gimana?"ucap Tirta

Deg

"Gimana ini,aku harus jawab apa?" batin Mey

"Gimana apa kak?"Mey pura pura gak paham

"Gimana rasa mie ayamnya,enak? jawab Tirta

Wushh

Mey merasa lega.Mey kira kak Tirta akan meminta jawabannya sekarang.

"mmm enak" cicit Mey

"Kirain rasanya jadi enak banget karena makannya bareng kaka" goda Tirta

Mey tersenyum

Shakti memperhatikan Tirta dan Mey lalu dia mendekati mereka.

"Lo maen pergi aja Tir" Shakti ikut gabung

"Ngapain sih lo ikutin gue" Tirta kesel

"Gue mau lihat pemandangan indah.." Shakti menatap Mey.

"Mau gue tipuk lu" Tirta mengacungkan sendoknya

"Hehe..sebelum janur kuning melengkung gue boleh dong usaha..,ya kan Mey?"

"Kak shakti apaan sih..hehe" mey tersenyum tenang

"coba aja kalau berani" balas Tirta

" Lo mending sama si Vania, tiap hari dia nge chat gue Tir "

"Bagus dong" jawab Tirta datar

"Bagus kalau gue yang ditanyain, masalahnya dia nge chat gue itu nanyain lo"

Mey terdiam

"Kak shakti kak Tirta suka makan apa? Hobbi nya apa ya? dan bla bla bla... enegh gue !!" keluh shakti

Tirta ketawa pelan

"Bahagia kan lo?" umpat shakti

Kunyahan Mey terhenti mendengar penuturan Shakti.

Ada rasa tak rela jika Tirta nanti jadian sama Vania.

" Aku harus gimana ya.." batin Mey

Shakti memperhatikan Mey

"Kenapa Mey?" tanya Shakti

Tirta melihat Mey

"Eh ini,ini mie ayamnya enak kak" Mey kembali melanjutkan makannya.

"Lo...gak cemburu kan?" Shakti curiga

"E enggak kok kak" mey tersenyum gugup

" Kaka seneng kalau kamu cemburu" ucap Tirta

Rona bahagia nampak di wajahnya yang tampan.

Mey tersenyum

Mey melirik ke arah meja Vania.

Di dapatinya Vania sedang menatap Mey sinis.

Vania adalah mantan sahabat Mey.Dia menjauhi Mey setelah usaha keluarga Mey bangkrut.

"Sepertinya si Mey cemburu..hilang kesempatan gue dapetin dia" batin shakti

Beberapa siswa berlarian ke taman sekolah,sepertinya ada yang menarik perhatian mereka.

" Ada apa ini?" Shakti heran

"Ada yang pingsan di taman" jawab salah satu siswa

"Siapa yang pingsan" tanya shakti

"Gue gak tau katanya anak kelas XI IPA2"

jawabnya

"Bukannya itu kelas kamu Mey?" Tirta bertanya pada Mey

"Betul ka, aku lihat dulu ya"

"Kaka juga"

"Gue juga penasaran" Shakti mengekori Mey dan Tirta.

Terlihat beberapa siswa berkerumun di sudut taman.Pelan pelan Mey membelah kerumunan dan Tirta dibelakangnya.

"Astagfiruloh !" Mey kaget melihat siapa yang tergeletak lemas dengan muka pucat di atas rumput.

" Ya Alloh Din.. kamu kenapa?" Mey bergegas memeluk tubuh Dinda,Mey menepuk nepuk pipi Dinda.

"Si Dinda kenapa tuh?" seru Shakti

"Din bangun din,kamu sakit hmm?" Mey khawatir

"sebaiknya kita bawa ke ruang UKS"

mey mengangguk

"Shak ayo bantu gue"

Tirta dan shakti membawa Dinda le ruang UKS sekolah.Salah satu guru sudah dipanggil dan memeriksa keadaan Dinda.Setelah di beri penanganan Dinda akhirnya siuman.

"Mey ...hiks hiks hiks " Dinda memeluk Mey dan menangis pilu

Mey dan Tirta juga shakti merasa bingung.

"Lo kenapa dinda?" tanya shakti

Dinda terus saja menangis

"Dinda kenapa? ada apa dengan dinda?"batin Mey

pertanyaan itu muncul di benak Mey

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!