Setiap hari Indah selalu bangun pagi mandi dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim, setelah itu baru Indah siap-siap mengenakan seragam sekolahnya tak lupa ia memakai lip tint dibibir manisnya supaya tidak terlalu pucat.
"heemm.... baunya sangat menggoda" kayanya ibu udah bikin sarapan batin Indah, karena Indah bangun sedikit terlambat sebab tidurnya kemaleman, lalu Indah pun keluar sudah rapih dengan seragam sekolahnya, dan benar saja dilihat Ibunya sedang berkutat di dapur membuat nasi goreng yang hampir matang.
Sang ayah pun sudah stay di meja makan dengan secangkir teh yang menemaninya.
" Pagii Ayah pagi Ibu .... heuuumm... baunya harum banget jadi ga sabar buat nyobain nasi goreng buatan Ibu". celoteh indah yang memang sedikit manja pada orang tuanya.
" Iya niih hampir Mateng nak, kamu siapin piring aja yah sebentar lagi Mateng ko", jawab ibunya Indah.
lalu Indah pun menyiapkan tiga piring untuk Ayah Ibu dan juga untuk dirinya. karena mereka hanya tinggal bertiga.
sarapan pun berjalan dengan lancar sampai waktu sudah menunjukkan pukul hampir jam tujuh yang mana Indah sudah harus on the way ke sekolah.
" yah, Bu, Indah pamit ke sekolah dulu yah" pamit Indah sambil menyalami tangan kedua orang tuanya,
"Indah : Assalamualaikum"..
" walaikumsalam.. hati-hati nak ".. jawab kedua orang tua Indah bersamaan.
Indah memang sosok gadis yang sopan dan sedikit manja, pendiam jika di luar rumah namun ketika sudah akrab dengan orang tesebut cerewetnya akan keluar.
Indah adalah putri satu-satunya dari pak Bagas dan Bu Mira , Ayahnya seorang buruh yang penghasilan setiap harinya tidak tentu kadang Ibunya juga membantu pekerjaan sang Ayah agar mendapatkan penghasilan double.
kondisi keluarga Indah yang serba kekurangan mengharuskan Indah untuk lebih mandiri, setiap hari Indah sekolah mengendarai sepeda yang bisa dibilang sudah tidak layak tapi hal itu tidak mematahkan semangat Indah untuk belajar.
pagi ini Indah berangkat menggunakan sepedanya, dijalan Indah bertemu teman lamanya waktu masih sekolah SMP dan sekarang satu sekolah lagi di SMA, teman Indah namanya Khaerul, Ratih, dan Saroh. "Indah.........!! teriak Ratih mengejutkan Indah " Astagfirullah.. kaget aku, ya ampuun Ratih aku kira siapa, loh kamu juga sekolah di SMA ini" kata Indah...
" iya donk nih Saroh sama Khaerul juga satu sekolah sama kita", tunjuk Ratih pada Khaerul dan Saroh
" waah.... ga nyangka gue bisa satu sekolah lagi sama lo".
"iya sama gue juga, waah seneng nih disekolah bisa rame kalo kaya gini" kata Saroh
Mereka juga berangkat menggunakan sepeda dan Sejak saat itu mereka menjadi sahabat baik.
Di tempat lain terlihat seorang laki-laki yang gagah dan tampan dengan setelan kemeja putih dan celana hitam sudah siap menjalani aktivitasnya ya.. dia adalah Satya guru PKN di sekolah Indah.
Satya berangkat menggunakan motornya karena memang jarak antara sekolahnya tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk tiba disana.
Setibanya di sekolah Indah dan teman-teman nya menaruh sepeda di parkiran siswa yang sudah di sediakan pihak sekolah, ada juga siswa yang berangkat menggunakan motor.
" akhirnya sampe juga ".. celoteh Ratih
cewek itu memang sedikit bar bar beda dengan Saroh yang lebih memilih cuek, kalo Khaerul sendiri sifatnya sedikit mirip cewek kulitnya yang putih, sedikit manja dan ceplas ceplos kalo ngomong, Khaerul juga kerap kali jadi bahan lelucon disekolah tapi dia mengganggap itu cuma hiburan dan tidak pernah dimasukan ke hati jika ada siswa siswi yang ngusilin atau ngomong yang bisa dibilang ga enak didengar.
" Asalamualaikum "....
Hallo temen-temen ini novel pertamaku maaf kalo belum sempurna🙏 masih uji coba😁, selamat membaca semoga suka🤗
salam dari penggemar dunia haluu....🤭
" iya alhamdulilah sampe dengan selamat"..
jawab indah menimpali ucapan Ratih
" yaudah nyok masuk" ajak Khaerul dengan semangat.
"kriiiiiinggg........
anggep aja bunyi bel sekolah ya gaes..😁
Bel tanda mulai belajar pun sudah berbunyi, semua siswa siswi ramai berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan upacara hari Senin.
kebetulan setiap hari Senin Indah selalu kebagian jadi pengibar bendera merah putih, yang memang Indah aktif mengikuti semua extra kulikuler di sekolahnya oleh karena itu Indah selalu ikut jika sekolah mengadakan kegiatan.
Di kantor sekolah terlihat Satya sedang menaruh tas dan beberapa bukunya dan setelah itu langsung menuju lapangan untuk bergabung melaksanakan upacara.
Satya juga baru tiba di lingkungan sekolah sedikit tergesa berjalan menghampiri deretan Guru-guru yang sudah rapih berbaris,
"selamat pagi Pa .. Bu "..
sapa Satya kepada semua Guru dan menyalaminya tangannya satu persatu.
semua pandangan siswa pun tertuju pada guru yang baru datang tersebut, ada juga yang bisik-bisik di sela upacara, ada juga yang mengagumi ketampanan guru yang usianya sudah kepala tiga namun masih terlihat tampan dan gagah.
Ya.. Namanya Satya usianya 31 tahun tapi belum menikah karena belum ketemu jodohnya kali yah hehe..
Satya juga masih memiliki kedua orang tua yang lengkap, meski orang tuanya tak lagi muda karena usianya sudah paruh baya tapi masih terlihat segar dan lancar menjalani aktivitasnya.
Upacara pun berjalan dengan lancar dan khidmat, semua siswa memasuki ruangan untuk kembali belajar.
kebetulan jam pertama di kelas Indah di isi dengan pelajaran PKN yang gurunya adalah Satya.
" Asalamualaikum... selamat pagi anak-anak"
ucap Satya pada seluruh siswa siswinya
"walaikumsalam.. pagi pa"....
jawab seluruh siswa siswi serempak
banyak siswi yang berbisik tentang ketampanan guru tersebut tak terkecuali Indah, gadis itu memilih fokus belajar dan cuek akan gurunya, namun tetap fokus pada pelajaran tersebut.
"baik, perkenalkan nama saya Satya Alvarendra, saya guru baru disini. Saya menggantikan pa Reza yang pindah tugas ke sekolah lain".
ucap Satya memperkenalkan diri pada murid-muridnya.
Satya pun mulai mengajar diawali dengan mengabsen siswa siswinya satu per satu,
namun ketika menyebut nama Indah sari ada desiran rasa yang aneh saat pertama menyebut nama itu,
" Maniis"... batin Satya ketika menyebut nama Indah sari sambil menatapnya.
Deg .. deg .. anggap saja bunyi jantung Satya ketika pertama kali melihat Indah, pandangan keduanya pun bertemu, lama saling menatap .. bola mata hitam pekat itu seolah menghipnotis pandangan Satya.
seketika Satya tersadar akan pandangannya dan kembali meneruskan mengabsen setiap nama siswa sampai selesai.
Ratih yang duduk sebangku dengan Indah pun terus memperhatikan gerak gerik gurunya itu.
" eeh,, Ndah ko guru baru itu kayanya ngeliatin Lo terus deh".. kata Ratih yang selalu memperhatikan Satya.
" mana mungkin dia merhatiin gue kalo memang iya.. wajar kan lagi absen siswa siswinya".. timpal indah yang seolah bodo amat dia lebih memilih fokus pada buku yang dibacanya.
Pelajaran pun dimulai,
Satya menyuruh sekertaris kelasnya untuk membantu menulis dipapan tulis, kebetulan sekali Indah yang jadi sekertaris.
" sekertaris kelas ini siapa yah, bisa tolong bantu saya menuliskan ini di papan tulis?"....
tanya Satya pada anak muridnya sambil menggenggam buku ditangannya.
lalu semua murid pun menunjuk Indah, seketika Indah merasa gugup karena merasa disebut namanya. lalu Indah menganggat tangan kanannya menunjukan bahwa dirinya lah yang ditunjuk teman-temanya itu.
ada rasa aneh saat disuruh maju ke depan, memang bukan yang pertama bagi Indah untuk menulis di papan tulis karena memang ia selalu melakukannya jika memang disuruh oleh gurunya menulis didepan. Tulisan Indah yang rapih dan bagus membuatnya ditunjuk sebagai sekertaris kelas.
Hai .. hai .. selamat datang di dunia per haluan 🤗🥳
"Assalamualaikum.. temen -temen
sudah laouncing bab 2 karya ku my teacher my husband, selamat membaca semoga syuka, jangan lupa vote, tekan tombol favorit and share yah...😘🙏🥰
terimakasih....🤗
Indah pun maju ke depan untuk menulis pelajaran tersebut, saat sudah di depan dan berhadapan langsung seketika pandangan itu bertemu lagi bahkan sangat dekat, keduanya saling terdiam memandangi satu sama lain.
" Maaf pa, bagian mana yang harus ditulis?".. Indah bertanya sambil menundukkan kepala karena gugup dan takut bersitatap dengan bola mata milik Satya.
Satya pun menunjukan halaman yang ada didalam buku tersebut dan memberikan penjelasan rangkuman agar tidak terlalu banyak ditulis di depan, Satya menyerahkan buku nya kepada Indah untuk menulis di papan tulis.
Seketika tangan mereka saling bersentuhan, bagai tersengat listrik jantung Indah berdegup sangat kencang saat tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan tangan milik Satya.
" Ya Tuhan .. ada apa dengan jantungku ini kenapa deg deg an sekali".. batin Indah bertanya pada dirinya sendiri,
dia berdo'a agar Satya tidak mendengar gataran jantungnya saat ini, bisa malu nanti mau taroh dimana wajah cantik ini.
lebay sekali author ini yah.. hehe🤭
" Ma maaf pak" ,
ucap Indah terbata saking gugup nya.
" iya ngga apa apa, yasudah silahkan mulai tulis di depan kasian anak-anak sudah pada nunggu"..
" baik pa"..
Indah pun mulai menulis di depan hal itu tak luput dari pandangan Satya, guru itu terus menatap murid di depannya tanpa menghiraukan siswa siswi lainnya.
pandangan Satya kepada Indah pun, di perhatikan oleh beberapa murid yang sedang menulis itu, ada beberapa murid yang menyinyir Indah karena di kira mencari-cari perhatian sang guru, namun ada juga Murid yang lebih memilih fokus kepada materi yang ditulis Indah.
" Ini pa sudah selesai"..
sambil menyerahkan buku pelajaran itu kepada pak Satya
" Oh .. Iyah terimakasih Indah kamu boleh duduk lagi"..
ucap Satya menerima buku lalu menjelaskan materi yang ditulis oleh Indah
di sela-sela penjelasan Satya, tiba-tiba Indah merasakan sakit yang amat sangat di perutnya awalnya Indah bisa tahan dengan rasa yg tidak nyaman itu tapi lama kelamaan rasanya semakin nyeri dan melilit di perutnya.
hal itu membuat sang sahabat panik
" Ndah ko ga apa-apa kan, Lo kenapa sakit ?"
tanya Ratih bisik- bisik karena merasa panik melihat sang sahabat seperti tidak nyaman.
" ga tau nih tih, padahal tadi pagi udah sarapan juga tapi tiba-tiba rasanya nyeri banget"
" terus gimana dong, apa jangan-jangan Lo kedatangan tamu bulanan lagi" dugaan Ratih kepada Indah.
" aduuh kalo iya gimana dong??.. mana ga bawa pemb*lut lagi"
ucap Indah merasa panik.
percakapan Indah dan Ratih pun tanpa sepengetahuan keduanya terus di perhatikan oleh Satya.
" yaudah izin ke toilet aja terus ke kantin sekolah buat beli tuh roti" saran Ratih pada Indah.
Mereka tidak sadar jika sang guru berjalan mendekati meja yang di duduki Indah dan Ratih.
" Ada apa ini" ..
Satya bertanya dengan wajah dinginnya,
" eem.. itu pa .. anu ..
saya mau izin ke toilet sebentar"
jawab Indah Terbata karena gugup ditambah rasa nyeri diperut nya.
" ngapain saya lagi jelasin materi yang kamu tulis!"
" aduuh pak.. tolong boleh yah pak sebentar aja kok".. jawab Indah memohon
" ya sudah saya kasih waktu 5 menit dari sekarang".
" baik pa, makasih pak"..
Indah pun segera bergegas ke kamar mandi sekolah yang jaraknya lumayan Deket.
sebelum ke toilet tak lupa Indah mampir ke kantin untuk membeli sesuatu yang dia butuhkan.
" Assalamualaikum..
bantu vote, like and share yah gaes...🥰🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!