NovelToon NovelToon

Starting From Bed

Eps 1

Reygan Alvanno seorang CEO yang baru saja memecat sekretaris nya dan meminta asistennya untuk mencarikan sekretaris baru.

"Kita harus membuka lowongan dan melakukan interview pak, tidak mungkin bisa mendapatkan sekretaris dalam waktu satu hari" terang Dimas

"Saya tidak mau tau, Lusa saya ada meeting ke New York dan saya membutuhkan sekretaris yang akan membatu saya di sana" tegas reygan

"Bagaimana kalau saya saja yang merangkap sebagai sekretaris anda di sana pak?" tanya Dimas

"Kamu yakin bisa menghandle semuanya?" kata Reygan balik bertanya

Dimas yang mengetahui bagaimana perpecksionis nya sang atasan menjadi ragu untuk hal ini, karena Reygan adalah bos yang tidak ingin ada kesalahan sekecil apa pun dalam pekerjaan nya.

"Baiklah, saya akan coba bicarakan ini kebagian HRD pak, saya keluar dulu" pamit Dimas

"Ingat Dimas, saya tidak ingin sekretaris seperti sebelumnya" Kata Reygan

"Baik pak, permisi" jawab Dimas kemudian pergi meninggalkan ruangan Reygan.

Di ruang HRD Dimas dan pak Rudi mencoba memilih karyawan yang berpotensi menjadi sekretaris CEO karena jika membuka lowongan akan membutuhkab waktu yang lama.

"Di kantor ini semua karyawan sudah menduduki posisi yang tepat dan tidak ada yang cocok diangkat menjadi sekretaris pak Reygan" Kata pak Rudi

"Bagaimana kalau dari Kantor Cabang pak?" tanya Dimas

"Oh iya.. saya tidak kepikiran ke sana, Kantor cabang yang di Medan. Beberapa minggu yang lalu Pak John menghubungi saya menginformasikan bahwa ada karyawan yang yang berpotensi beliau ingin menaikkan jabatan" jawab pak Rudi

"Ya sudah urusan ini saya serahkan ke bapak saja, karena anda akan lebih paham" lanjut Dimas

"Baiklah, saya akan segera menghubungi pak John" jawab pak Rudi

"Jangan lupa Syarat yang paling penting nya pak, saya permisi" kata Dimas

Hari sudah menjelang Sore, Reygan sudah bersiap untuk pulang ketika Dimas kembali ke ruangan nya untuk memberitahu bahwa dia sudah mendapatkan sekretaris yang sangat sesuai dengan permintaan Reygan.

"Gimana Dim?" tanya Reygan ketika melihat Dimas masuk

"Aman, pak Rudi sudah menghubungi kantor cabang yang di Medan dan besok akan melakukan interview singkat" jawab Dimas santai

"Hanya itu?" tanya Reygan

"Ya.. karena pak Rudi sangat yakin bahwa orang itu layak dan cocok jadi sekretaris elo" jawab Dimas

"Oke.. gue gak terima alasan apa pun jika saja dia nanti tidak cocok ya, salah elo.. gak buat cadangan yang lain" Kata Reygan

"kalau nanti gak cocok ya mau gak mau gue yang akan jadi sekretaris elo sementara, karena untuk memilih seorang sekretaris untuk CEO seperti elo butuh waktu lama untuk mencarinya" jawab Dimas

Reygan dan Dimas bersahabat sejak duduk di bangku SMA, maka dari itu jika di luar jam kerja mereka akan ngobrol santai tanpa ada yang menjadi atasan dan bawahan.

Keesokan harinya, setelah melakukan interview dengan Isabella Margaretha pak Rudi mengantarkan calon sekretaris itu ke ruangan CEO.

Pak Rudi dan Dimas memang memiliki wewenang untuk masuk masuk ke ruangan CEO tanpa izin.

"Permisi pak, maaf mengganggu saya hanya ingin mengantar sekretaris bapak" kata pak Rudi ketika sudah masuk ke ruangan dan melihat Reygan masih sibuk dengan Dokumen-dokumen di depannya.

"Hmmm.. silahkan duduk dulu" jawab Reygan belum mengalihkan pandangan nya

"Terimakasih pak" jawab pak Rudi

"Bagaimana interview nya?" tanya Reygan

"Isabella memenuhi semua kriteria dan syarat menjadi sekretaris anda pak" jawab pak Rudi

"Sombong banget ya CEO ini, tidak menghargai lawan bicaranya" Batin Sabel karena Reygan tidak menaikkan pandangan nya ke arahnya juga pak Rudi

"Oke.. kalau memang pak Rudi merasa seperti itu, antar kan dia ke ruangan Dimas" suruh Reygan

"Baik pak, kami permisi" jawan pak Rudi

"Saya permisi dulu pak" lanjut Sabel

Reygan merasa tidak asing dengan suara yang baru saja di dengarnya tapi ketika Reygan menaikkan pandangan nya Sabel sudah keluar lebih dulu dan hanya punggung pak Rudi yang terlihat.

" Suaranya sangat lembut, seperti suara..." Batin Reygan yang mengingat seseorang yang sangat di rindukannya

...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ❤️...

Eps 2

Reygan merasa tidak asing dengan suara yang baru saja di dengarnya tapi ketika Reygan menaikkan pandangan nya Sabel sudah keluar lebih dulu dan hanya punggung pak Rudi yang terlihat.

" Suaranya sangat lembut, seperti suara..." Batin Reygan yang mengingat seseorang yang sangat di rindukannya

Di ruangan nya Dimas sedang mempersiapkan berkas yang dibutuhan untuk meeting besok di New York

"Pak Dimas.. maaf menganggu sebentar" sapa pak Rudi

"Tidak apa-apa pak, kebetulan juga saya sudah selesai. Silahkan duduk" jawab Dimas

"Ini sekretaris baru untuk pak Reygan" kata Pak Rudi mengarahkan pandangan nya ke Sabel

"Perkenalkan nama saya Isabella Margaretha pak" lanjut Sabel memperkenalkan diri

"Isabella Margaretha.. Ella??" sambung Dimas

"Dimas? Eh maaf.. pak Dimas." kata Sabel

"Oke.. oke ini masih di kantor dan jam kerja, kamu bisa menaruh embel-embek Pak untuk memanggil saya" jawab Dimas

"Sepertinya kalian sudah saling mengenal, jadi akan lebih mudah untuk berkoordinasi kedepannya. Kalau begitu saya pamit ke ruangan saya dulu pak Dimas" kata Pak Rudi

"Oh iya.. terimakasih pak" jawab Dimas

"Terimakasih ya pak" lanjut Sabel

Isabella dan Dimas melanjutkan obrolan nya mengenai perusahaan dan mengenai tugas-tugas isabella seterusnya.

Dan sekarang sudah waktunya untuk makan siang, Dimas mengajak Isabella untuk makan siang bersama di cafe yang ada di rooftop kantor

"Jadi selama ini kamu bekerja di kantor cabang yang ada di Medan, kenapa tidak mengambil pekerjaan di sini saja?" tanya Dimas

"Dulu itu aku ikut kakak ke sana setelah lulus kuliah Dim" jawab Sabel

"Kak Aurel?" tanya Dimas

"Iya.. setelah menikah dia ikut suami nya yang kerja di sana" jawab Sabel

"Pantes aja, setelah lulus kalian tidak pernah terlihat lagi. Oh ia.. ini harus kamu ketahui el.." kata Dimas menjeda ucapannya lalu melihat ke sekelilingnya setelah merasa aman lalu dia melanjutkan ucapannya

"CEO kita ini adalah mantan pacar kak Aurel" kata Dimas setengah berbisik

"Mantan? Kak Aurel gak pernah cerita kalau dia punya pacar sebelum menikah, dan dia juga bilang kalau suaminya itu adalah pacar pertamanya" jawab Sabel

"Ohh.. iya aku ralat deh Kak Aurel itu adalah Cinta pertamanya.. perempuan yang pertana kali membuatnya jatuh cinta dan sampai sekarang pun dia belum bisa melupakan kak Aurel" jelas Dimas

"Lalu?" tanya Sabel

"Tapi dulu kak Aurel menolak Reygan dengan alasan takut fokus belajarnya terganggu" lanjut Dimas

"ih kamu lancang banget nyebut nama pak Reygan" kata Sabel

"Kalau di kantor kita memang atasan dan bawahan tapi kalau di luar jam kerja kita itu sahabatan el, Reygan itu kakak kelas kita dia seangkatan dengan kak Aurel" lanjut Dimas

"Dulu ada insiden yang membuat aku dan Reygan saling kenal dan akhirnya kita berteman baik dan menjadi sahabat hingga sekarang, makanya aku tau juga kalau dia belum bisa melupakan kak Aurel karena sampai sekarang dia masih menutup hati dan sering mengenang Kak Aurel.. dia sering cerita sama aku tapi aku juga gak bisa bantu karena kontak kamu juga hilang" sambung Dimas

"Ohh.. gitu terus kenapa setelah lulus kuliah mereka gak berhubungan lagi kalau dulu itu alasan kak Aurel takut tidak fokus belajar" kata Sabel penasaran

...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ❤️...

Eps 3

"Setelah lulus SMA mereka tidak pernah lagi bertemu dan aku tau itu juga setelah kita lulus jadi aku gak bisa deh nanya tentang kak Aurel sama kamu" jawab Dimas

"Iya, dulu kak Aurel kuliah di Bali dan setelah lulus aku juga nyusul kesana" balas Sabel

"Mungkin mereka memang gak jodoh ya El, andai saja kita ketemu nya sebelum kak Aurel menikah" kata Dimas

"Kak Aurel langsung menikah setelah lulus kuliah dia ketemu sama suaminya di Bali dan suaminya itu adalah pengusaha di Medan, Kak Aurel kerepotan mengurus Toko kue nya makanya dulu setelah lulus kuliah dia minta aku untuk bantu-bantu, tapi aku gak mahir di bidang itu makanya aku coba melamar pekerjaan di perusahaan cabang di Medan dan sekarang di pindahkan ke sini" jelas Sabel

"Semoga kamu betah bekerja di sini ya El" kata Dimas

"Iya.. tolong di bimbing juga ya pak Dimas" kata Sabel meledek

"Tolong juga ya kalau di luar kantor gak usah panggil saya pakai Pak, berasa tua banget" jawab Dimas dan mengambil ponsel nya yang berdering

"Kita balik ya udah mau selesai juga jam istirahat dan ini Pak Reygan juga nelpon"Kata Dimas lalu mengangkat panggilan dari Reygan

"Oke baik.. saya akan segera kesana pak" jawab Dimas

"Pak Reygan memanggil kamu ke ruangannya El" kata Dimas kepada Isabella

"Oh.. ya udah ayo" jawab Sabel

"Pak Reygan itu gimana sih orang nya?" tanya Sabel

"Ya kalau menurut aku sih dia itu baik kok" jawab Dimas

"Tapi kalau orang yang baru kenal sih mungkin merasa kalau dia itu sombong" lanjut Dimas

"Termasuk aku" jawab Sabel

"Haha.. nanti lama kelamaan kamu akan tau dan merasakan kebaikan" kata Dimas lalu mempersilahkan Isabella masuk setelah membuka pintu ruangan Reygan

"Ini sekretaris anda pak" kata Dimas

"Saya sudah tau" jawab Reygan singkat dan Dimas melirik sekilas ke arah Isabella

"Siapa nama kamu?" lanjut Reygan

"Tapi tadi bapak bilang sudah tau" jawab Dimas

"Yang saya tanya dia.. bukan kamu. Saya memang tau kalau dia adalah sekretaris saya tapi saya belum tau namanya" ketus Reygan

"Maaf pak" jawab Dimas

"Nama saya Isabella Margaretha Pak" Ucap Sabel ketika melihat Reygan menatapnya

"Oke.. Isabella kamu bawakan semua berkas yang sudah di persiapkan Dimas di ruangannya, bawa kemari" Kata Reygan langsung memberi tugas kepada Isabella tanpa basa-basi menanyakan latar belakang nya

"Ada di Rak sebelah Kiri di dalam amplop coklat dan disk nya ada di meja kerja saya" lanjut Dimas mengarahkan Isabella

"Baik pak, permisi" jawab Sabel

"Besok berangkat jam brapa?" tanya Reygan setelah Isabella keluar

"Jam 3 sore pak" jawab Dimas

"Isabella sudah diberitahu?" tanya Reygan

"Belum pak" jawab Dimas dan Isabella pun kembali masuk ke ruangan Reygan membawa berkas dan disk nya

"Ini pak" kata Sabel menyerahkan kepada Reygan

"Kamu Re-check itu sekarang dan jangan lupa besok kita akan berangkat ke New York untuk mempresentasikan itu semua jadi kamu harus memahami nya juga" Kata Reygan

"Baik pak" jawab Sabel lalu melangkah keluar menuju meja kerjanya yang berada di depan pintu ruangan Reygan

"Dim.. sepertinya kamu harus mengecek langsung pembangunan uang ada di Singapore, laporan yang sudah sampai kepadaku masih amburadul. Saya curiga pimpinan Disana bermain curang" kata Reygan

"Jadi besok saya tidak ikut ke New York?" tanya Dimas

"Ya biar saya dan isabella saja" jawab Reygan

...Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian ❤️...

"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!