NovelToon NovelToon

Rindu Tanpa Batas Waktu.

Hari pertama kerja.

🌸

🌸

Seorang gadis nampak berjalan dengan tergesa memasuki sebuah gedung perkantoran berlantai lima.

"DIRGANTARA GRUP"nama dari bangunan itu.

Gadis yang bernama lengkap Zivanna Arneta,berusia menjelang dua puluh tujuh tahun, mempunyai postur tubuh yang nyaris sempurna untuk ukuran seorang wanita,kulitnya juga putih bersih,rambut hitam yang panjang dan lurus sepinggang,kini di kuncir kuda.

Dia memakai celana jins warna hitam,dan kaos polos warna putih,memakai tas slempang yang sudah nampak memudar warnanya.

Zivanna memasuki lobi,dengan nafas yang agak terengah-engah.

Ini adalah hari pertama dia kerja di kantor ini,sebagai office girl.setelah melalui proses interview kemarin.

Zivanna terus berjalan menuju sebuah ruangan yang kemarin ditunjukkan oleh Bu Cindy, wanita empat puluh tahuan yang akan men jadi atasannya.

Sesampainya disana,ternyata sudah berkumpul teman sesama OG dan OB,mereka tampak mendengarkan petuah dari atasan mereka.

"Selamat pagi bi,maaf saya telat.."ucap Zivanna saat sudah masuk ke dalam.ada sembilan office girl yang ada disitu,dan ditambah dia menjadi sepuluh.

"Zie, kamu anak baru,sudah berani tekat!"bu Cindy menatap Zivanna dengan tajam.tampak raut yang tidak suka terpancar dari wajah wanita bertubuh subur itu.

"Maaf bu,saya janji tidak akan terulang lagi."Zivanna menundukkan kepalanya.

"Baiklah,kalian bisa mulai bekerja sekarang,sudah tau kan dilantai berapa kalian bertugas hari ini?"tanya bu Cindy dengan tegas.bukan bertanya sih sebenarnya,tapi lebih tepat mengingatkan.

"Siap bu..."jawab mereka kompak,kecuali Zivanna,yang masih belum tau,dia kebagian lantai berapa.

Gedung tempatnya bekerja adalah ini adalah perusahaan kontruksi yang bisa diperhitungkan sepak terjangnya.

"Zie,ini seragam untuk kamu,sudah paham kan masa kerja kamu jam berapa sampai jam berapa?"Bu Cindy mengulurkan sebuah kantong yang berisi tiga helai seragam untuk Zivanna.

"Iya bu..."Zivanna menerima kantong yang diulurkan atasannya itu.

"Kamu hari ini dilantai lima,dengan Rani.."tambah bu Cindy lagi.

"Iya bu..."

"Ya sudah, bekerjalah yang rajin,ingat kamu masih melewati masa kontrak selama tiga bulan jika kinerja kamu bagus,bisa diangkat jadi karyawan tetap..."

"Iya bu.."kemudian Rani mengajak Zivanna keluar dari ruangan itu.

"Hai,namaku Rani.."dengan ramah gadis berambut ikal yang juga dikuncir seperti Zivanna mengulurkan tangan dengan ramah.

"Aku Zivanna,panggil saja Zie.."Zivanna menyambut uluran tangan teman pertamanya di kantor ini.

"Ganti baju kamu dulu Zie,aku akan menunggumu.."ucap Rani lagi.

Bergegas Zivanna masuk ke sebuah toilet yang diperuntukan untuk karyawan seperti dirinya,hanya butuh waktu beberapa menit,dia sudah keluar.

Setelah menyimpan tas,dan baju di loker,Zivanna bergegas menghampiri Rani,yang menunggu dengan sabar.

"Ok,kita mulai petualangan hari ini ya,semangat.."Rani mengepalkan tangan kanannya,memberi semangat untuk Zivanna yang baru masuk kerja hari ini.

Dengan membawa alat kebersihan,keduanya menuju lift, yang akan mengantar keduanya ke lantas atas.

🌸

🌸

"Zie,kita bagi tugas gimana?"tanya Rani, setelah keduanya Sampai dilantai lima.

Lantai ini khusus untuk ruangan para petinggi perusahaan.ada beberapa ruangan di sana.

"Aku bersihin bagian sini,dan kamu yang disana ya ."tangan Rani menunjuk ke arah yang berbanding terbalik dengannya.

"Baiklah.."Zivanna menurut,toh dia kan masih baru,harus bisa membawa diri.beruntung Rani adalah tipe teman baru yang wellcome.

Tanpa banyak tanya,Zivanna segera membawa peralatannya,ke ruangan yang ditunjuk oleh Rani.

Ruangan dilantai ini masih sepi, para penghuninya belum datang.karena saat ini masih pukul enam pagi,dan biasanya mereka akan datang sekitar pukul setengah delapan.itu kata Rani tadi.

Zivanna menghentikan langkah didepan pintu ruangan yang berada paling ujung,dan ada tulisan ruangan untuk CEO.

Dengan hati berdebar-debar,Zivanna membuka pintu,dan memulai tugasnya hari ini.dengan hati-hati dan penuh semangat.

Dia tidak mau mencari masalah dihari pertama bekerja,karena dia memang sangat membutuhkan uang saat ini.

Untuk bertahan hidup,demi sesuap nasi.Zivanna memulai dengan membersihkan meja dan perabotan yang ada di dalam.setelah itu menyapu dan mengepel.

Zivanna saat ini berusia hampir dua puluh tujuh tahun.untuk ukuran usia wanita,saat ini sudah waktunya untuk berumah tangga.

Gimana mau menikah,pacar saja tidak pernah. punya.

Waktunya sudah habis untuk bekerja dan memikirkan perut.dia yang hanya tamatan SMA,harus mau bekerja serabutan,yang penting halal dan menghasilkan uang.

Dia pernah bekerja di kafe setelah menamatkan sekolah menengah pertamanya,hanya enam bulan,dia harus keluar.karena salah satu temannya di sana dengan tega memfitnah dia,mengambil uang dari kasir kafe.

Entah bagaimana caranya,uang sebesar satu juta waktu itu,bisa ada didalam tasnya.dan dia tidak bisa membela diri.

Temannya itu merasa iri dengan Zivanna yang begitu disukai oleh putra pemilik kafe.

Setelah itu,dia bekerja di toko roti,hanya beberapa minggu,dan dengan kasus yang sama,ada salah satu teman yang tidak menyukainya.Zivanna memang memiliki wajah yang cantik dan lembut.

Dan itu yang selalu membuat temannya merasa iri dan tidak menyukainya.

Hingga akhirnya,dia menemukan lowongan pekerjaan untuk office girl,dan berharap semoga bisa bekerja disini dengan tenang.karena dia merasa sangat lelah,bila harus mencari pekerjaan lagi.

Setelah hampir satu jam,akhirnya Zivanna keluar dari dalam ruangan itu.tepat pada waktu itu,Rani juga sudah muncul dari ruangan yang tadi jadi jatahnya membersihkan.

"Capek Zie ..?"tanya Rani, setelah keduanya bertemu.

"Lumayan Ran.."Zivanna tersenyum manis.

"Zie,kamu jangan kaget ya,sama sikap bu Cindi,emang begitu orangnya...gampang sewot,apalagi kalo sama cewek yang cantik kayak kamu.."bisik Rani.

Zivanna tergelak,dia masuk ke dalam ruangan yang ada disebelah ruang CEO tadi,dan membersihkan dengan cepat,sebelum penghuninya datang.

Setelah selesai,Zivanna kemudian keluar, tapi dia kaget begitu membuka pintu,ternyata ada sesosok pria yang juga hendak masuk.

"Eh, maaf pak.."Zivanna mengangguk hormat.

Pria itu sejenak mematung,dia terpana melihat office girl yang memiliki wajah cantik dan lembut itu.

"Ruangan bapak sudah selesai saya bersihkan pak,saya permisi.."Zivanna menundukkan kepala lagi,sebelum bergegas pergi.

"Tunggu.."suara pria itu menghentikan langkah Zivanna.

"Iya pak,apa ada yang bapak perlukan lagi..?"tanya Zivanna ramah.

"Kamu anak baru?"

"Iya pak,baru masuk hari ini.."

"Oh..."pria itu mengangguk seraya mengelus dagunya,sambil memindai Si gadis office girl dari atas sampai bawah.

"Kalo nggak ada yang bapak butuhkan lagi,saya permisi pak"Zivanna bergegas pergi,sebelum pria itu lebih lama lagi menahan dirinya diruang itu.

Hemm,gadis yang cantik dan menarik,sayang kalo harus jadi office girl.guman pria yang bernama Danuarta Mahardika itu.

Dia adalah asisten CEO perusahan ini.

Bersambung..

Kalo suka klik like,love dan juga komen ya..

makasih..😘😍

🌸

🌸

Teman julid.

🌸

🌸

Danu masih terpaku di depan pintu ruangannya,saat tiba-tiba pintu terbuka dari luar.

"Dan,bisa ke ruangan ku sebentar?"seraut wajah menyembul,tampan dan terkesan datar.

"Eh,siap bos.."Danu tersadar dari lamunannya,heleh, gara-gara OG pagi-pagi gini aku sudah melamun.monolog Danu dalam hati.

Kemudian dia keluar lagi,mengekori langkah sang bos,RAGA DIRGANTARA..CEO sekaligus pendiri perusahaan ini.

Dia sudah lima tahun mengabdi kepada Raga.

"Pagi-pagi sudah ngelamun..."Raga mengomel,saat Danu baru saja Menghempaskan bokong di kursi seberangnya.

Danu meringis,dia sebaya dengan sang Bos,juga teman dekat semasa kuliah,jadi hubungan keduanya, lebih ke sahabat daripada bos dan bawahan.

Danu kemudian menyerahkan berkas-berkas yang tadi dibawanya.

"Gimana nggak ngelamun,bos.pagi-pagi udah ngeliat bidadari.."Danu terkekeh.

"Cih...mana ada bidadari disini"Raga berdecih,pria tampan yang memakai setelan kerja berwarna biru itu mencebik.

"Eiitt,ada lah.cuma,kalo kata peribahasa ibarat mutiara yang tersembunyi."Danu terkekeh lagi.

"Heleh,paling juga siska"

"Ini malah levelnya lebih tinggi dari Siska..."

"Oh ya ."Raga menatap asistennya sekilas,kemudian kembali fokus ke berkas yang ada didepannya.

Siska adalah sekretaris Raga,wanita cantik dan pintar yang biasa tampil seksi,sudah jadi rahasia umum,kalo Danu suka menggoda Siska,yang adalah seorang janda beranak satu.

"Jadi,aja jadwalku hari ini ?"tanya Raga,setelah selesai menandatangani berkas yang tadi diberikan Danu.

"Hari ini cuma ada satu meeting dengan klien kita yang dari malang.."Danu berkata.

"Ok.."

"Da yang lain lagi bos..?"

"Untuk saat ini cukup.."

"Ok.."

"Eh,Dan...."panggil Raga,saat Danu hampir menyentuh handle pintu.

"Ya.."

"Bisa minta tolong, pesenin aku sarapan?"

"Ok,mau menu apa bos?"

"Nasi goreng seafood aja..."

"Ok.."

🌸

🌸

Sementara itu,dilantai bawah ..

Tepat tengah hari,Zivanna menyelesaikan tugasnya.dia dan juga Rani menyimpan peralatan mereka,disebuah ruangan khusus.

"Akhirnya kelar juga Zie .."Rani mengusap peluh dikeningnya.

"Iya, lumayan capek juga.."ujar Zivanna.

"Ke kantin yuk.."

"Boleh deh, tapi bersih-bersih dulu ya bentar.."

Zivanna dan juga Rani masuk ke dalam toilet.ada dua pintu yang sedang kosong,dan keduanya masuk secara bersamaan.

Setelah selesai mencuci muka dan sekedar buang air kecil,Zivanna keluar dari toilet.

Dan disambut oleh dua OG juga seperti dia,hanya saja dua OG itu tampak tidak suka dengan Zivanna .

"Mau ke toilet juga,aku sudah selesai kok.sikahkan.."Zivanna menyingkir.

"Hei,anak baru.jangan songong ya,jangan sok kecantikan.."tiba-tiba salah satu dari mereka berkata.

Zivanna tertegun,senyum yang tadi menghias bibirnya,jadi tertarik kembali.sesungguhnya dia merasa capek,tiap kali dapat tempat baru, selalu aja ada yang tidak suka.

Kan bukan salahnya,kalo diberi anugerah wajah yang cantik alami,tubuh yang bagus dan ideal.

"Maaf,kamu salah paham.."Zivanna mencoba tersenyum.

"Cih,nggak usah pura-pura sok lugu deh ."gadis yang berambut sepundak itu bertolak pinggang.

"Sudah lah Don.."temannya terlihat menenangkan.

"Sudah deh Mir,kamu nggak usah ikut-ikutan, diem aja.."Bentak gadis yang di panggil Don itu.

Mira,teman Donna yang terlihat seperti gadis cupu,karena berkaca mata,mengkerut setelah dibentak.

"Terserah kamu deh,aku niatnya cuma pengen kerja,nyari uang.."Kata Zivanna akhirnya.dia membalik tubuhnya,hingga menghadap ke arah cermin.sekedar ingin melihat,apa wajahnya terlihat kusam atau masih layak untuk dilihat.

Membuat Donna semakin bertambah meradang.matanya melotot,bahkan hampir keluar dari tempatnya,melihat Zivanna yang terlihat santai,tidak terpengaruh sama sekali dengan gertakannya.

Zivanna hanya melirik sekilas,gadis yang nampak marah itu lewat pantulan cermin didepannya.

"Hey,nggak sopan banget sih diajak ngomong senior, bukannya dengerin,malah nyuekin..."semprot Donna.dia mendekati Zivanna,kemudian menarik tangannya hingga terhuyung,dan hampir jatuh.

"Don, apa-apaan sih kamu,kumat lagi ya..."Rani keluar dari toilet dan langsung menyemprot Donna.

"Cih,dah punya bodyguard aja baru sehari kerja.."Donna menghempaskan tangan Zivanna.karena cekalan dari Donna terlalu kencang dilengannya,hingga menyisakan warna merah dikulit putihnya.

"Bilang aja kamu iri sama Zie .."Rani mencebik.

"Dih,apa yang mesti aku iri dari anak songong itu?"Donna tersenyum sinis.

"Zie kan lebih cantik kemana-mana,ketimbang situ.."ledek Rani.

"Udah Ran,kita makan aja yuk.keburu habis jam istirahatnya.."Zivanna menarik tangan Rani, sebelum suasana bertambah memanas.

"Dasar..."Donna masih sempat mengumpat Zivanna dan Rani yang memilih pergi,ketimbang meladeni OG bernama Donna itu.

🌸

🌸

Zivanna dan Rani memilih duduk dipojok kantin yang mulai rame itu,setelah mengambil menu.

Zivanna memilih sayur bayam dan ikan goreng plus sambel,sebagai menu makan siang hari ini,sedang Rani memilih sayur sop dan ayam goreng.

Keduanya mulai menyantap makanan masing-masing."Nggak usah diambil hati ya,ucapan si Donna..."kata Rani, disela suapannya.

"Hemm,aku mah udah biasa dijulidin teman Ran.."

"Oh ya..."

"Iya.."Zivanna terkekeh sendiri,sambil terus menyuapkan nasi ke mulut.

"Percaya deh,kamu cantiknya kebangetan sih Zie,harusnya jadi model bukan malah jadi office girl.."

"Model apa dulu nih,.."

"Model majalah playboy mungkin.."Rani tergelak.

"Ih, amit-amit deh Ran,jangan sampai..."Zivanna terlihat bergidik,mendengar ucapan Rani.

"Donna selalu kayak gitu,kalo ada anak baru...mungkin karena dia ngerasa paling senior,dan ketambahan lagi, kamu lebih cantik dari dia .."

Zivanna hanya tertawa,dia sudah biasa menghadapi masalah teman yang iri seperti itu.hanya karena kecantikan dia,yang selalu dianggap sok cantik,sok centil.padahal dia juga tidak melakukan apa-apa,karena memang niatnya cuma mau nyari uang.

"Sama aja Ran, jangan terlalu tinggi memuji..ntar aku nggak bisa turun gimana?"

"Ya pake tangga Zie ."

"Nggak mau,takut ah..."

"Jangan manja dong Zie .."Rani menyudahi makannya,dia menggeser piring ke samping,kemudian ganti menyesap es teh manis nya."Alhamdulillah.."ucapnya saat tiba-tiba bersendawa.

"Rani... jorok ih.."Zivanna memukul lengan gadis yang duduk di sampingnya itu.

Rani hanya tergelak,tadinya dia mengira Zivanna adalah tipe gadis yang sombong dan sok cari perhatian,karena memang wajahnya yang cantik,juga tubuh yabg ideal.

Tapi,ternyata dia salah.Zivanna adalah tipe gadis yang ramah,baik juga sangat sederhana.

"Kamu udah lama kerja disini Ran?"tanya Zivanna,dia juga sudah selesai makan.menyandarkan punggung ke tembok yang ad dibelakangnya.

"Udah hampir dua tahun,Zie.."

"Wah, lumayan lama ya?"

"Iya,soalnya aku betah sih disini,gaji lumayan,makan siang juga dapat gratis.. ditambah CEO nya tampan memesona Zie .."Rani menangkup kedua pipinya dan mengedipkan mata sok imut.

"Aduuh...jangan sampe berhalu dengan bos Ran.."Zivanna menepuk bahu Rani yang masih senyam senyum,entah apa yang dipikirkannya.

"Nggak papa Zie,ntar kalo kamu udah ngeliat pak Raga pasti juga bakal terus terngiang-ngiang..."cerocos Rani.

Deg...

Bersambung...

mohon dukungannya ya,klik like,love dana komen..makasih..😘😍

🌸

🌸

Apa mungkin itu Dia.

🌸

🌸

"Nggak papa zie,ntar kamu kalo udah ketemu pak Raga pasti juga bakal naksir"Cerocos Rani tiada henti.

Deg...

Tiba-tiba jantung Zivanna berdegup kencang,saat mendengar nama Raga , yang batu diucapkan oleh Rani.

"Raga..?"guman Zivanna.

" Iya,pak Raga..."

Zivanna terdiam,dia seperti tidak asing dengan nama itu,nama yang bertahun-tahun yang lalu pernah dia sakiti.

Entah ada dimana dia sekarang,kalo bisa bertemu,dia ingin meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu.

"Dia CEO sekaligus pemilik gedung lima lantai ini Zie..."Rani kembali menjelaskan.seprtinya dia semangat sekali kalo membicarakan bosnya.

"Oh..."

"Cakepnya Zie...kelewatan tau nggak?"

"Nggak .."jawab Zivanna polos.

"Ish,nggak usah dijawab juga kali"Rani mencubit tangan Zivanna gemas.

Zivanna terkekeh,melihat ekspresi Rani yang manyun,sangat lucu menurutnya.

"Kamu kok kelihatannya semangat sekali saat menceritakan si bos.."Alis Zivanna naik turun.menggoda temannya.

"Iya Zie,aku naksir banget dari pertama aku gabung di DIRGANTARA GRUP INI"Rani memegang kedua pipinya sok imut.

"Emang pak Raga belum punya istri?"

"Katanya sih belum,kalo tunangan sudah ada.."Rani membuat ekspresi seperti orang menangis"Aku patah hati Zie..."

"Dih,ya sudah.berarti dia bukan jodohmu.."

"Tapi aku cinta mati sama dia Zie.gimana dong.."mengerjabkan mata,memandang Zivanna.

"Ya aku nggak tau Ran..."Zivanna mengedikkan bahu.

"Dasar teman nggak ada Akhlaq..."

"Waduh ..."

"Pak Raga itu orangnya baik, cuma terlalu cuek,kalo kita papasan nih,bisa ngeliat senyumnya aja udah beruntung banget.."

"Segitunya Ran.."

"Iya,konon katanya tunangannya itu dulu teman semasa SMA .."

"Wah ..lama juga ya pacarannya?"Zivanna terkagum-kagum,mendengar kisah cinta yang so sweat itu.

"Beruntung ya jang jadi tunangannya?"Kata Zivanna.

"Iya,cantik sih tunangannya,tapi songong.."tambah Rani lagi.

"Namanya orang kaya,biasa mah kalo gitu.."Zivanna tersenyum kecut.

"Pak Raga kaya,nggak songong.."terus saja kau puji dan kau bela pak Ragamu itu.batin Zivanna.

"Beda orang beda sifat ,say..."Zivanna sampai gemas sendiri dengan Rani.sampai segitunya dia mengagumi bosnya.Zivanna jadi penasaran,kayak gimana sebenarnya wajah sang bos mereka.

"Dan yang bikin penasaran ya?tiap kali pidato acara ulang tahun perusahaan ini,pak Raga selalu mengucapkan terima kasih kepada seseorang,yang telah memotivasinya,hingga dia sukses seperti sekarang ini..."lanjut Rani.

Zivanna hanya terdiam.karena memang dia tidak tau apa-apa,dia aja baru setengah hari kerja disini.

"Mungkin tunangannya itu Ran,yang dimaksud.."

"Ya nggak lah, kalo tunangannya kan tinggal sebut aja namanya,kan setiap ada acara kantor, selalu mengikuti pak Raga,seakan dia takut kalo pan Raga lari kepelukan wanita lain.."Rani tergelak akhirnya.

"Ck, dasar.."Zivanna memukul lengan Rani yang ad di atas meja.

"Ahh..pak Raga...."Rani memejamkan matanya,sambil senyam-senyum nggak jelas gitu.

"Sadar Ran....istiqfar..."

"Yee.."Rani merengut.

"Zie...kamu kost atau gimana?"Rani bertanya,karena tadi belum sempat nanya-nanya pribadi Zivanna.

"Aku kost Ran,di jalan xx.."jawab Zivanna.

"Oh,aku juga kost Zie, cuma di belakang gedung ini...ntar kalo ada yang kosong,mau nggak pindah ke kost aku?"

"Sebulan kena berapa Ran?"tanya Zivanna cemas,karena tempat kostnya sudah sangat murah.

"Sebulan cuma lima ratus ribu Zie..."

"Beda tipis sama kost aku,disana aku kena cuma empat ratus, tapi ya gitu sih keadaannya.."

"Ya udah,ntar pindah ke tempatku ya,kalo ada yang kosong.."Rani menawarkan lagi,sudah seperti calo kost aja.

"Ayo kita balik kerja lagi, ntar kena omel bu Cindy.."Rani kemudian beranjak,dan berjalan meninggalkan kantin yang mulai agak sepi,karena masa istirahat hampir habis.

"Iya.. tapi bu Cindy ngomel kan karena dia sayang sama kita.."

"Cih,sayang apa?kan dia perawan tua tuh,jadinya agak sensi kalo ngeliat yang bening kayak kita.."Rani mencebik.

Zivanna hanya bisa terkekeh geli, alhamdulillah,akhirnya aku punya teman yang baik.semoga persahabatan ini bisa langgeng.Aamiin.

🌸

🌸

Sementara itu,di restoran xx nampak empat orang pria,sedang terlibat dalam pembicaraan dialah Raga Dirgantara,dan asisten Danu.dan dua laki-laki yang ada adalah klien DIRAGANTARA GRUP.

Setelah melalui proses dan penawaran yang alot, dicapai juga kesepakatan kerja sama mereka.

Tak lama kemudian dua klien mereka segera pergi, meninggalkan Raga dan Danu asistennya.

"Akhirnya deal juga ga bos.."Danu tersenyum sumringah.

"Hemm...."Raga menyeruput capuccino latte nya.terasa hangat di dalam dada.

"Berarti dua minggu lagi,kita harus meninjau tempatnya, sebelum mulai tanda tangan kontrak.."kata Danu lagi.

"Iya,bawel..."omel Raga.

Kedua klien mereka tadi akan membangun HIPER MART berlantai lima.dan mereka mempercayakan pembangunannya kepada DIRGANTARA GRUP.

"Bos,nggak pesan makan.ini udah lewat jam makan siang lho..?"Danu bertanya, sedari tadi perutnya berbunyi terus.

"Hemm..boleh..."Raga berguman, menumpangkan kaki kanannya,diatas paha kiri.

sementara kepalanya menunduk,dengan ponsel canggih keluaran terbaru ditangannya.

"Bos makan apa?"

"Spageti boleh..."jawab Raga, tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.

"Siap bos.."Danu menjentikkan tangan kepada pelayan.

"Mau pesan apa pak ?"tanya gadis muda, pelayan restoran ini.

"Pesan spageti dua ya, sama jus jeruk dua.."Danu menjawab,karena sang bos sibuk dengan benda pipih yang menakjubkan itu.

"Baik pak, sebentar lagi pesanan datang"pelayan itu mengangguk hormat,setelah itu bergegas meninggalkan dua sahabat itu.

"Bos.."

"Kenapa Dan...?"Kali ini Raga mengangkat kepalanya,kemudian meletakkan ponsel di atas meja.

Menyimak dengan seksama,apa kira-kira yang yang ditanyakan oleh sahabatnya itu.

"Kelanjutan hubungan bos dengan Sandra gimana?"Tanya Danu.Sandra adalah wanita sebaya Raga,dan konon adalah teman baik sewaktu di SMA.sandra baik dan sabar,terbukti mencintai Raga diam-diam sejak sekolah,hingga sekarang.

Raga menerima Sandra saat wanita itu mengatakan dengan jujur tentang perasaannya kepada Raga selama ini.

Menurut Raga Sandra baik, penyayang,lembut,mungkin semua kriteria wanita idaman,ada pada diri Sandra.

Hingga sekarang keduanya bersama,hampir satu tahun sudah,kedua orang tua Raga juga Sandra sudah sama-sama setuju.tapi,Raga merasa masih belum begitu yakin,jika mesti me nikahi Sandra.

Raga masih punya satu keinginan,dia ingin bertemu dengan seseorang,dan mengatakan padanya,bahwa RAGA DIRGANTARA sekarang adalah orang yang sukses.

Entah kapan bisa menemukan orang itu.

"Kelanjutan gimana?"

"Ya kawin bos,kawin .."Danu mulai kesal..

"Huss,nikah dulu.."Raga tergelak.

"Ya itulah bos..serah deh,bos mau bilang apa"Danu tambah kesal."gimana bos..?"

"Berisik.."

bersambung..

jangan lupa,klik like,love juga komen..

makasih 😘😍

🌸

🌸

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!