Selamat membaca
" Hay kau " bentak Nerin gadis itu nampak sangat berani menantang pria yang tak jauh dari dirinya .
Pria itu baru saja melempar botol alhasil botol itu mendarat di kening Nerin dengan sempurna
Sampai Nerin meringis menahan sakit dan kesal
Pria itu sama sekali tak menggubris bentakan Nerin sebab dirinya sedang frustasi akibat pacarnya berselingkuh
Tubuhnya saat ini merosot jatuh dengan bersender di bawah pohon dengan pandangan kosong
Erlangga Arya Lawrence adalah sang penguasa yang terkenal sebagai raja bisnis dan sangat di takuti banyak orang . Serta musuh pria yang selalu menjaga penampilan dan kini ia nampak sangat berantakan
" Hay tuan bisu " triak Nerin gadis itu sekarang berada di hadapan Erlangga yang sedang duduk menyender di bawah pohon
* bre***ek awas kau Gavin " batin Erlangga geram mengingat pacarnya sedang bercumbu degan temannya
Sedangkan Nerin semakin jengkel lantaran ucapannya sama sekali tak di gubris
Namun Nerin bingung sendiri melihat pria di hadapannya itu . ia menatap intens * dia kenapa sih " batin Nerin gadis itu mendengus sebel
Tiba tiba Erlangga pria itu menjatuhkan kepalanya di paha Nerin
Nerin yang tak siap apa yang di lakukan oleh pria asing tersebut . dia menahan sakit di bokongnya
" Hay , kau " Nerin terkejut atas apa yang di lakukan pira asing
" diam lah " sakras Erlangga pria itu tak perduli apa yang akan di lakukan gadis tersebut yang terpenting sekarang ia butuh sandaran untuk bisa menenangkan dirinya
Nerin pasrah " hufff " Nerin gadis itu menghela nafas kasar dan membiarkan pria asing tersebut tidur di pahanya
hening keduanya sama diam dalam diam entah apa keduanya pikirkan
Nerin gadis yang baru pulang kerja itu ingin menghilangkan penatnya di taman tetapi apa yang terjadi malah mendapatkan sial bertemu pria asing yang sangat menyebalkan
" awas minggir aku mau pulang . kening ku sakit gara-gara kamu " ujar Nerin menyingkirkan kepala Erlangga di pahanya
" ikut " ucapan Erlangga sontak membuat gadis itu melotot
" eh jangan aneh aneh . mending pulang saja kau kerumah mu " Ujar Nerin gadis itu menolak apa yang di inginkan Erlangga
* dasar pria aneh . kau pikir aku ini wanita apaan " batin Nerin geram
" aku gak punya rumah , lagi pula aku tersesat " ujar Erlangga entah mengapa ucapan itu terlontar degan sempurna
" aih kau ini . pulang sana , aku tak ingin mendapatkan masalah karena kehadiranmu " ujar Nerin gadis itu berdiri lalu melangkah kan kaki mungilnya itu meninggal tempat tersebut
Sedangkan Erlangga juga mengikuti dari belakang * karena kau wanita satu satunya yang telah menemaniku di saat ku terpuruk . kau harus menjadi miliku" batin Erlangga pria itu tersenyum
.
.
.
.
" Hay kau " geram Nerin gadis itu menahan emosi agar tidak meledak
" ambilkan minum aku haus " ujar Erlangga tanpa rasa malu
" emang kau siapa aku . menyuruh ku seenakmu . pergi sana " usir Nerin gadis itu bener bener di buat jengkel dengan tingkah laku pria asing tanpa identitas
Sekuat tenaga Nerin mendorong tubuh pria asing tersebut tapi apa yang terjadi Nerin terjatuh menimpa pria itu yang tak lain Erlangga
Keduanya sama sama terkejut tapi Erlangga pria itu menyunggingkan senyum mesum
" Hay nona apakah kau sangat nyaman di atas tubuh ku " ejek Erlangga dengan senyum jail
Tiba tiba dirinya menemukan sebuah mainan yang menyenangkan
" Hay apa kau bilang " ujar Nerin gadis itu pipinya merona
Nerin tak tahan jika berhadapan dengan pria menyebabkan menurunnya
Nerin bangkit dari tubuh Erlangga dan ngacir masuk kamar untuk menghilangkan rasa gugup dan debaran jantungnya yang tiba tiba tak setabil
ini kali pertama Nerin bersentuhan dengan pria dengan sangat intim
.
.
.
.
bersambung
selamat membaca
Erlangga pria itu menyunggingkan bibirnya sedikit terangkat " sungguh gadis yang menggemaskan " Pria itu berbicara sendiri
lalu ia bangkit dan duduk di salah satu kursi ruangan tersebut dan merogoh saku celana mengambil ponselnya mencari kotak nama Asistennya
" hello Den . kau urus semua pekerjaan ku untuk sementara waktu . aku butuh waktu untuk menenangkan diri ku jika ada perlu tanda tangnku kau bisa menghubungi ku " ujar Erlangga
" baik tuan . saya mengerti . jika ada masalah lain cepat hubungi aku tuan . Saya siap sepanjang waktu " ujar Deni pria itu tau betul jika sang tuan ada masalah tak ada satu orang pun bisa menggangunya
" bagus Den . dan ya jika wanita j**"Ng itu mencari ku bilang aku sedang keluar Negeri . tutup semua aksesku jika perlu Den . karena aku tidak ingin bertemu dengannya " ujar Erlangga
" baik Tuan akan saya urus " ujar Deni
" aku tutup dulu Den " ujar Erlangga
setelah telfon terputus Erlangga mematikan ponselnya lagi agar dirinya bisa tenang dan memasukkan kembali di saku celana
kemudian Erlangga pun membuka jas yang dia pakai kemudian melingkarkan dasinya menyisakan kemeja putih lalu ia menggulungnya sampai siku
rumah kontrakan milik Nerin itu kecil jadi hawa panas pun menyerang dengan cepat
apa lagi seorang Erlangga tak pernah masuk ke rumah kecil seperti itu
sementara Nerin gadis itu masih menetralkan detak jantungnya
* ah malunya aku . muka ku kotaroh dimana " Nerin gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya apa lagi sekarang ini Pipinya terasa panas
" Nona bisa ambilin minum untuk saya ujar Erlangga dengan suara setengah berteriak
Nerin yang mendengar tiriakan Pria asing tersebut masih mumutar otaknya " loh ko dia masih ada di sini sih " ujar Nerin degan suara kecil sehingga orang yang berada di luar tak mendengarnya
" Nona apa kau sedang tidur " ujar Erlangga lagi karena tak mendengar sahutan dari Nerin
sekarang Pria itu menyender di tembok dekat dengan pintu kamar Nerin
" hah " Nerin terperanjat kaget hampir saja gadis itu melompat dari ranjang tempat tidur akibat ucapan Erlangga yang agak keras
" is " Nerin memutar matanya malas " ambil sendiri bisakan . tuh ada di dapur . tepatnya berada di meja . eh ia setelah itu kau pergi dari sini " ujar Nerin gadis itu tak kalah berteriak
Erlangga pria itu tak menggubris apa yang di ucapkan Nerin yang mengusir dirinya namun ia menurut masuk ke dapur disana hanya lah dapur sederhana yang tak semewah milik dirinya
" hais dimana sih kulkasnya " Erlangga pria itu berharap menemukan kulkas dan bisa mendapatkan air dingin disana
Namun pria itu tetap saja tak menemukan kulkas tapi kedua bola matanya itu melihat seperti tempat air minum ( teko ) kemudian ia mengambil gelas dan menuangkan air minum dan menengguknya sembari mengamati isi ruangan kontrakan milik Nerin
" ya ampun ini rumah apan sih sempit amat . kok dia bisa betah tinggal di tempat seperti ini . kecil sumpek " Erlangga pria itu ngomel sendiri dengan tangan yang masih memegang gelas berisi air minum .
perlahan kaki panjangnya itu melangkah dan mengelilingi setiap sudut rumah kontrakan tersebut
" aih perut ku sakit lagi " Erlangga pria itu lupa belum makan dari pagi akibat bersemangat ingin memberikan sebuah kejutan ke Andin pacarnya tetapi yang ia dapatkan .
Diirinya lah yang mendapakan sebuah kejutan istimewa dari pacarnya yang membuat dia sadar bahwa wanita seperti itu harus di jauhi
* hufff " Erlangga pria itu menghela nafas kasar " apa yang di ucapkan Deni semua benar . aku benar benar bodoh . memperjuangkan wanita j***Ng seperti dia "
.
.
.
.
.
.
bersambung
selamat membaca
keesokan harinya
Seperti biasa Nerin gadis itu sudah bangun terlebih dahulu keluar kamar menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur
Namun kedua bola matanya itu tak sengaja menangkap sosok yang sedang tidur di kursi dalam damai
* hais , apa yang akan ku lakukan jika semua orang tau ada pria asing " batin Nerin gadis itu menghembuskan nafas kasar
Dengan tubuh yang bersender di daun pintu sembari menatap pria yang sedang tidur
" adek pulang nggak sih " Nerin gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar sang adik dan mengurung kan niatnya ke kamar mandi
Nerin gadis itu tak tau jika sang adik pulang sebab dirinya ketiduran setelah mandi
ceklek
Pintu terbuka dan benar saja adek laki laki Nerin sedang tidur degan tubuh yang tengkureb tetapi ia melihat jam weker di atas nakas menujukan pukul 5 pagi jadi ia memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan tak lupa membangunkan sang adik
Nerin mengunjang tubuh adiknya itu untuk segera bangun " dek , ayo dong bangun sholat dulu " ujar Nerin
" emmm " lengkungan bangun tidur Rian terdengar dengan malas ia membuka suara " is kakak ganguin aja " ujar Rian pria kecil itu mendesah sebel
" sholat dulu . udah jam 5 lebih . ayo bangun " Nerin gadis itu masih berusaha sabar membangunkan adiknya
" iya iya " ujar Rian yang masih menutup bola matanya itu tetapi ia sudah duduk
sementara Nerin gadis itu meninggalkan adiknya pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk menjalankan sholat
beberapa saat kemudian ia keluar kamar dan pergi ke dapur memutuskan untuk memasak nasi goreng karena saat ini hanya lah nasi dan telor saja yang ada
bau masakan Nerin membuat pria yang sedang tidur dalam damai itu terbangun dan mendadak cacing di perutnya meronta-ronta ingin di isi
" harum " Erlangga pria itu mengendus endus bau masakan yang di buat Nerin reflek beranjak dan mengikuti arah bau harum masakan tersebut
" eh kau bisa masak " ujar Erlangga pria itu sekarang berada tepat di belakang Nerin
hingga sang empu berjingkrak kaget " astaghfirullah . ngagetin aja . kalo jantungan gimana kamu mau tangung jawab " omel Nerin ke Erlangga
Erlangga pria itu nyengir tanpa dosa " mau dong , aku cicipin boleh " ujar Erlangga tak tau malu
" minggir kamu . kamu gak dapet jatah . lagian kamu itu seharusnya pergi . ngapain masih ada di sini sih " Nerin bertambah marah
namun Erlangga pria itu lagi lagi tak menggubris ucapan Nerin dan memilih mengambil sendok yang berada di tangan milik Nerin
" aih " Nerin mendengus sebel
" kamu itu benar benar ya " Nerin melototi Erlangga
tetapi apa yang di dapat oleh Nerin senyuman manis yang di berikan oleh pria di hadapannya
membuat Nerin tepuk jidad " kamu benar benar " greget Nerin
Nerin gadis itu lebih memilih mengabaikan pria itu dan memilih mengambil 3 piring dan menata di meja
setelah selesai Nerin masuk ke kamar dan keluar lagi membawa handuk serta membawa baju ganti untuk bekerja
sementara kedua pria itu saling menatap tanpa ada yang berucap Tatapaan itu bukanlah tatapan kebencian ataupun permusuhan melainkan kebingungan
tadi malam saat Rian pulang Erlangga pria itu sudah tidur dan juga sang kakak untung saja ia selalu bawa kunci cadangan
" Abang pacar kakak ya ?? tanya Rian tanpa basa-basi
Rian tentu kenal betul bahwa sang kakak tak pernah mau berpacaran lagi setelah penghianatan 6 bulan lalu
Erlangga pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ia bingung harus menjawab apa
sementara dirinya baru mengenal Nerin kemarin sore
* aih ini anak kenapa pertanyaan begitu . apa semua lelaki yang bersama dengannya itu pacarnya
" emmm... " Erlangga bingung tak bisa menjawab
" kamu tanyakan saja ke kakak mu itu " ujar Erlangga
* lebih baik gadis itu aja yang menjawab nanti batin Erlangga tersenyum licik
.
.
.
.
.
.
.
bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!