Namaku adalah Aleta Anindira Lethesia, umurku yang sekarang sudah berusia 23 tahun. Ibu ku memberikan nama Lethesia agar aku selalu bahagia dan tidak pernah sedih. Tapi semenjak ibu ku pergi, kesedihan itu muncul. Dia meninggalkanku ketika aku berusia 5 tahun. Di saat umurku sudah mencapai 7 tahun, aku di adopsi oleh sepasang suami istri kaya yang tidak bisa memiliki anak. Waktu itu aku merasakan kasih sayang yang utuh dari sebuah keluarga. Aku berharap orang tua angkat ku selalu sayang kepada ku. Tapi tuhan berkehendak lain, Tuhan mengirimkan seorang anak di keluarga ku. Dan selesai sudah, tiba tiba orang tua ku berubah, mereka tak lagi memperhatikanku, dan menyayangiku seperti dulu. Bahkan mereka selalu menyiksaku karena kesalahan yang tidak ku perbuat.
Sedangkan adik ku selalu memanfaat kan suasana itu, supaya aku di usir dari rumah. Betapa menderitanya kehidupan ini. Setiap hari selalu mendapatkan caci maki dan pukulan dari orang tua, serta kelakuan yang tidak mengenakkan dari adik ku yang jahat. Padahal sewaktu kecil, aku sangat menyayanginya begitu pula dengannya. Tapi seiring jalan nya waktu dia berubah sangat drastis. Ia menjadi kasar dan selalu berbohong tentang diri ku.
Lalu datanglah hari yang mengembirakan bagi ku, yaitu dimana hari aku akan menikah dengan seorang pria yang sangat aku cintai. Tapi lagi-lagi semua kebahagiaan itu hilang, karena kedua orang tua ku dengan sengaja menghancurkan pernikahan yang selama ini aku tunggu tunggu. Mereka bilang bahwa aku ini adalah anak haram, yang di lahirkan oleh seorang wanita yang hamil di luar nikah.
Betapa menyakitkannya perkataan itu. Lalu pria yang sangat ku cintai itu pergi dan membatalkan pernikahannya begitu saja. Semua orang pun berfikir bahwa aku bukanlah orang yang baik. Aku sangat menderita, sedangkan orang tua dan adik tiri ku tertawa di atas penderitaan ku ini.
Tiba tiba seorang pria datang dan memaksaku untuk menikah dengan nya. Pria itu bernama Reynand Ardana Caesar. Ia merupakan orang terkaya di Negara A. Dia menikahiku hanya untuk balas dendam kepada keluargaku. Ku kira dia adalah penyelamat bagi hidup ku, ternyata tidak. Dia memanfaatkan ku untuk balas dendam, ia juga memperlakukan ku bukan layaknya seorang istri, tetapi bagaikan seorang pembantu di rumahnya.
Dia menyuruh ku dengan hal hal yang tidak manusiawi seperti itu. Aku bekerja di rumahnya tanpa henti. Dia juga sering memukul ku sampai wajah ku memar.
Lalu datanglah ibu dan ayah mertua yang menyayangi ku layak nya seperti putri mereka sendiri. Mereka juga selalu menjaga ku ketika aku sedang sakit.
Suami ku yang melihat itu semua malah semakin benci dengan ku. Dia mengira bahwa aku sengaja mendekati orang tua nya untuk balas dendam padanya. Dia pun memperlakukan ku lebih kasar dari yang sebelum nya.
Waktu itu aku hampir mau menyerah, tapi karena mertua ku memohon kepadaku agar tidak bercerai dari Reynand, jadi dengan terpaksa aku mempertahan kan pernikahan ini dengan kesabaran ku. Lagi pula aku juga tidak tega untuk menolak mertua ku yang sudah sangat sayang kepadaku selama ini.
Dan disinilah, aku akan menceritakan kisah ku dari awal hingga akhir...
Jangan lupa like and komen yah, selamat membaca.
Terimakasih 🤍😘
MALAM PERTAMA
Setelah acara pernikahan selesai, Aleta pergi ke kamar pengantin. Dia melihat suami nya yang langsung pergi saja setelah acara nya selesai. Suaminya tidak berkata sepatah kata pun. Bagi pasangan suami istri, seharus nya malam ini adalah malam yang sangat penting, tapi tidak dengan Aleta, lelaki itu pergi entah kemana meninggalkan nya sendirian, untuk mengerjakan pekerjaan nya.
" Kenapa cerita cinta ku berujung mengerikan begini yah?" batin Aleta.
Tak selang berapa menit, seorang gadis menghampiri Aleta dan memperolok olok nya di kamar. Rasa kesal ini membuat Aleta tak nyaman, ia tak pernah ingin marah kepada adik nya. Tapi dia sudah keterlaluan hingga tanpa disadari Aleta malah menampar adik nya dan berkata hal hal yang kurang enak di dengar.
Ibu angkat Aleta yang mendengar hal itu, tanpa berpikir langsung memarahi dan memukul anak angkat nya habis-habisan. Seharusnya malam ini malam yang bahagia. Namun dia malah terkena pukulan lagi dari ibu angkat nya. Sedangkan adik Aleta hanya tertawa kecil melihat sang Kakak di siksa, Aleta tak bisa berkata apa-apa lagi, hanya bisa diam dan bersabar saja.
Aleta berlari ke suatu tempat yang membuat nya merasa tenang, walau terasa sulit untuk berlari ketika masih mengenakan baju pengantin. Tiba tiba ia terjatuh karena keserimpat baju yang ia kenakan.
Hujan turun membasahi tubuh nya. Berusaha bangkit dan kembali berjalan sambil mengepalkan tangan. Aleta melepaskan sepatu dan melemparnya. Ia luapkan semua emosi dengan tangisan yang begitu sendu di bawah pepohonan. Terduduk di sana, berusaha untuk menenangkan diri.
Jalanan mulai sepi, tiba-tiba dari arah kiri terpancar cahaya yang sangat terang, hingga membuat mata wanita itu menyipit karena silau. Lalu keluar seorang pria sembari membawa payung keluar dari mobil dan menghampiri nya.
Aleta menoleh ke arah orang itu, dan ternyata dia adalah suami nya. Aleta tak tahu harus apa ketika sang suami datang dan mengulurkan tangan untuk membantu nya berdiri.
" Kenapa kamu disini? " Tanya suami nya yang dikenal Reynand.
Wanita itu tak menjawab pertanyaan sang suami karena sedang marah dengannya. Reynand menatap tajam wanita di hadapannya. Tak takut dengan tatapan itu, Aleta justru menatap balik dengan dahi mengerut, " Kenapa ngeliatin aku begitu! ".
" Bicara lah dengan sopan! Jika tidak, saya tidak akan membayar kamu!" ujar nya dan pergi meninggalkan Aleta yang sedang kebasahan.
" Bayar? Apa maksudnya? " pikir Aleta.
Bukannya melindungi Aleta dari hujan dengan payung yang ia bawa, Reynand malah menyuruh istrinya untuk kembali ke rumah. Wanita itu menghampiri suaminya, berpikir mereka akan pulang bersama. Tapi nyatanya tidak, lelaki itu malah mengusir istrinya sendiri.
" Ngapain kamu? " tanya Reynand.
" Naik mobil lah, kita mau pulang kan? " tanya balik Aleta dengan wajah polos yang penuh harapan.
" Saya gak izinin kamu naik mobil saya, pulang kaki aja sana! " suruh Reynand.
Aleta terdiam tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Reynand pergi meninggalkan istrinya di tengah jalan dengan cipratan air yang kotor dari mobil nya, baju pengantin berwarna putih yang Aleta kenakan kotor begitu juga dengan wajahnya.
" Apakah orang itu kesini hanya untuk menyuruh ku pulang! bukan untuk menjemputku. Dasar pria menyebalkan!!." Ucap Aleta dalam hati.
Ia berjalan menelusuri jalanan yang lumayan gelap, hujan semakin deras, lama kelamaan tanah di seluruh badan Aleta hilang karena deras hujan yang menimpanya. Seluruh jalanan basah, dan becek. Ia berteduh di pepohonan karena semakin lama hujan yang menimpa nya dengan kencang dan terasa agak sakit.
* Ting *
Suara Pesan dari hand phone.
Mengelap tangan nya yang basah, dan menagambil hand phone yang ada di kantung celana. Melihat ada banyak sekali pesan yang dikirim oleh Reynand.
^ Isi Pesan^
' Kenapa kamu belum pulang?.' Chat dari Reynand.
' Aku sedang berteduh.' Membalas chat nya.
' Terobos saja, ada suatu hal penting yang mau aku bicarakan dengan mu !.' Balas Reynand.
Aleta tak membalas chat nya lagi, dan membiarkannya. Tapi dia malah mengirimkan pesan lebih banyak dari yang sebelumnya.
" ish, orang ini benar benar membuatku emosi saja!." Ucap Aleta.
Lalu ia menerobos hujan yang deras, berlari menuju rumahnya. Tak lama kemudian sampailah Aleta di rumah orang tua nya. Ia langsung masuk ke rumah dengan keadaan yang basah kuyup.
Baru saja sampai, Aleta sudah di sambut dengan amarah ibunya yang meluap luap. Ibunya menampar Aleta terus menerus, tiba tiba Reynand menghentikan ibu angkat Aleta yang mau menampar istri nya. Aleta terkejut karena Reynand membela nya. Ia membawa Aleta pergi ke kamar dan menyuruh untuk mengganti baju terlebih dahulu sebelum membicarakan hal yang penting menurut nya.
Jangan lupa dukungannya, favorit, dan komen yah....... 😊😊😊
APA INI ?!
Tak selang waktu lama Aleta kembali ke kamarnya, Reynand tiba tiba memberikan nya surat perjanjian kontrak, dengan wajah yang sungguh sungguh, Aleta bertanya pada Reynand, sambil menarik lembut kertas dari genggaman tangan nya.
" Apa ini ?!." Tanya Aleta.
" Surat perjanjian kontrak, aku menikahimu hanya ingin mengajak mu bekerja sama untuk balas dendam kepada keluarga ini." Jawab Reynand.
" Apa ?!." ucap Aleta, terkejut.
" Ya, apakah kamu mau bekerja sama dengan ku ?, lagi pula kalau aku perhatikan kamu selalu mendapat kan penyiksaan dari keluarga ini !." Ucap Reynand, menutup pintu kamar dan menguncinya.
" Aku tidak mau !, lagi pula balas dendam bukanlah jalan yang benar. Aku tidak suka itu." Jawab Aleta, mengalihkan pandangan nya.
" Kenapa, apa kamu mau mereka menindas mu terus menerus hah ?." Bisik Reynand menggenggam tangan Aleta dengan sangat kencang.
" Sa- sakit, apa yang kamu ingin kan dari ku !." Ucap Aleta, kesakitan.
" Yang aku mau hanyalah tanda tangan dari mu di surat ini." Jawab Reynand.
Aleta merasa ketakutan dengan sifat Reynand, ia tak menyangka kalau suaminya bisa memperlakukan nya dengan kasar, akhirnya Aleta pun tidak mau menandatangani kontrak itu. Dia melepaskan genggaman dari tangan Reynand, Reynand pun merasa kesal. Tangan Aleta memerah, dan masih terasa sakit akibat Reynand. Orang itu sangat pandai menyembunyikan kebenciannya kepada keluarga Aleta.
Setelah beberapa waktu, dia menyuruh Aleta untuk membereskan pakaian milik nya, dan pergi bersamanya kerumah milik Reynand. Dengan perasaan yang terpaksa Aleta pun ikut pulang ke rumah nya dan tinggal bersama dengan Reynand.
Seperti tadi, Aleta jalan kaki menuju rumahnya sambil membawa koper. Lagi pula jika ia ingin naik taxi, Aleta tak punya uang simpanan. Orang tua tiri nya juga tidak memberikan uang sepeserpun pada nya.
Terpaksa jalan kaki, malam yang semakin larut, udara yang semakin dingin. Aleta mengeluarkan jaket dari koper milik dia, dan memakainya. Melangkah kan kaki sambil melompati becekkan di jalan. Setengah perjalanan sudah dilalui, Aleta baru teringat kalau dia tidak tahu dimana rumah Reynand.
Dia pun menelphone Reynnad tapi ia tidak menjawab, Aleta juga sudah mengirim pesan untuk nya, tapi ia juga tidak menjawab.
Kesabaran Aleta sudah mulai habis, ia sudah mendatangi komplek satu per satu tapi tetap saja tidak ketemu. Hand phone yang dipegang Aleta sudah memberitahu nya bahwa sudah jam 12 malam. Dia pun berdiri di depan rumah yang sangat besar dan megah seperti istana dan berteriak di depannya.
" Ahh!!!!. Rumah orang itu dimana sih, aku lelah mencarinya, sudah ku kelilingi semua komplek dekat sini, tapi tetap saja tidak ketemu. Lalu pria bodoh itu tidak memberi tahuku dimana alamat rumah nya, sampai kapan aku harus mencari rumah nya begini !!!!!!." Teriak Aleta.
" Hey, sedang apa kamu berteriak di depan rumah ku ?,bukannya kamu sudah sampai, lagi pula kamu sudah menapakkan kaki mu di depan rumah ku !." Ucap seseorang yang mengagetkan Aleta.
Ternyata orang itu adalah Reynand, dan rumah yang sedang Aleta injak tanah nya saat ini adalah halaman rumah Reynand. Tak ia sangka rumahnya Reynand sebesar istana begini.
" Tadi kau bilang, aku bodoh ?." Tanya Reynand.
" Ma- maaf." Ucap Aleta, sambil memasang wajah nya yang imut.
" Cepat masuk, dan jangan pernah kamu berlaga seperti tuan rumah disini, lagi pula aku sudah bilang kepada para pelayan bahwa kamu adalah anggota baru yang akan membantu mereka." Bisik nya.
Aleta terkejut mendengarnya, Reynnad mendorong nya dengan kencang. Reynand memperkenalkan Aleta sebagai pelayan bukan sebagai istrinya. Hati Aleta terasa hancur, kenapa kehidupan nya sangat menderita seperti ini. Tidak pernah dianggap oleh orang tua, bahkan juga tidak dianggap oleh suami sendiri. Aleta juga hanya di jadikan perantara oleh suaminya untuk membalaskan dendam kepada keluarganya.
Ia tak tahu apa alasan Reynand untuk balas dendam kepada keluarga nya. Yang jelas, di hari pertama saja Reynand sudah selalu membuat Aleta sakit hati. Entah apa yang akan terjadi di esok hari, apakah Aleta akan lebih menderita atau sama seperti hari hari yang biasa ia jalani.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!