"Menikahlah dengan Andara kak.. tolong jagain dia untukku.. sayangi dia seperti kamu menyayangiku.."
Ucap Laki-Laki yang saat ini sedang berbaring Lemah Di atas ranjang rumah sakit, Dia memohon dengan penuh harap sama kakak kandungnya,,,
Menikah, Hal yang tak pernah Terbayangkan oleh Raiden sebelumnya... apalagi menikah dengan wanita yang Tak pernah dia sukai.. Andara Putri, gadis cantik.baik.putih hidung mancung. Kekasih Dimas Alatas Mahendra... Mereka menjalin hubungan yang sudah cukup lama.. sejak masih duduk di bangku SMA hingga mereka memutuskan untuk Menikah.. Setelah 7tahun pacaran.. hal indah yang sudah direncanakan pupus begitu saja karena penyakit Dimas yang semakin parah..
" Tolong jangan bicara Seperti itu Dimas. kamu yang akan membahagiakan nya, Kamu yang akan mendampingi nya. Kamu juga yang akan selalu menjadi bagian dalam hidupnya, Kamu Pasti bisa sembuh, 1 minggu lagi pernikahan kalian akan berlangsung. Semua undangan juga sudah disebar.. Saat itu kamu pasti sangat bahagia...!"
Ucap Raiden dengan penuh semangat..
"Nggak kak, Dokter sudah menvonis umurku Tidak akan bertahan Lebih lama lagi.. Aku titip Andara kak!!!"
Sejak kecil Mereka berdua memang sangat dekat. Raiden yang begitu Menyayangi nya membuat Dimas yakin kalo kakaknya bisa menjadi pengganti yang tepat untuk Menjadi suami dari Calon istrinya.. Keadaan Dimas semakin memburuk. hari ini Andara memutuskan untuk melihat keadaan dimas di rumah sakit..
Krek..suara pintu terbuka. menandakan ada seseorang yang datang...
" Sayang, Bagaimana keadaan kamu sekarang???" Tanya wanita cantik tak lain adalah calon Istrinya..
" Hari ini aku merasa Tubuh ku jauh lebih baik dari kemarin sayang, Apalagi kamu datang Menemui ku.. Bolehkah Aku Meminta sesuatu padamu Andara.. Tapi aku mau kamu berjanji untuk mengabulkan permintaanku ini.." Ucapnya dengan tatapan sendu
" Iya sayang, Apapun yang kamu Minta akan aku Kabulkan.. selama itu membuat kamu bahagia... Aku janji!!!"
"Menikahlah dengan Kakakku Andara, Karena aku sudah tidak mungkin bisa membahagiakan mu, Apalagi mendengar perkataan dokter yang sudah Memvonis Umurku tidak lama lagi, Aku mohon sayang, Menikahlah dengan Kakakku! Karna kakakku adalah Satu-satunya laki-Laki yang aku percaya bisa menjaga kamu dengan baik..,!"
Dimas bicara dengan nada yang sangat memohon..
Mendengar Perkataan Dimas.. wanita cantik itu langsung menangis dan memeluk Dimas .
" Sayang, Tolong Kamu Jangan pernah bicara seperti itu.. kamu yang akan menikah denganku.. Kamu yang akan selalu menjaga ku.. kita akan bersama menjaga anak-anak kita nanti.. Aku yakin kamu pasti bisa sembuh.." Lirihnya pilu
"Tolong sayang, Ini adalah permintaan terakhirku... bukankah tadi kamu Sudah berjanji Akan mengabulkan apapun permintaan ku!! Aku mohon, Aku juga sudah bilang sama kakak agar dia Menikahi kamu.."
~Tak pernah terbayangkan oleh Andara jika harus menikah dengan Laki-laki yang selama ini sangat tidak menyukainya.. biarpun Andara sudah cukup lama Menjalin hubungan dengan dimas, Entah kenapa setiap Andara datang ke rumah dimas Raiden tak pernah bersikap baik padanya.. bahkan gak pernah Mau bicara dengannya..
^^ Kritis, iya Kondisi Dimas semakin hari semakin buruk bahkan kritis..
" Dokter tolong dokter.". Ucap wanita paruh baya tak lain adalah mama Dari Dimas..
" Tante. Tante yang tenang ya. aku akan segera memanggil dokter.."
Andara pun berlari memanggil dokter untuk melihat keadaan calon suaminya..
Tok...tok...tok..
"Dokter tolong dokter.. keadaan Dimas semakin memburuk..!"
Mendengar perkataan Andara. Dokter itu pun langsung berlari menuju ruangan Dimas.. ternyata Dimas sudah mengalami kritis dan harus segera dipindahkan keruangan ICU..
"Tolong tunggu diluar dulu ya buk.. saya akan memeriksa keadaan Dimas. saya akan coba memberikan penanganan terbaik.."
Mamanya Dimas pun nangis tersedu- sedu melihat keadaan anaknya yang semakin jauh dari kata Baik-baik saja.. Begitu juga dengan Wanita cantik yang saat ini sedang memeluk Mamanya Dimas.. tak lama papa serta kakaknya Dimas datang... dan menanyakan keadaan anaknya dengan nada bergetar...
"Ma, Gimana keadaan Dimas ma.."
" Tante lagi shock om.. keadaan Dimas semakin memburuk.. saat ini Dimas sedang dipindahkan keruangan ICU agar bisa mendapatkan perawatan yang intensif..."
jelas Andara!!
Tak lama kemudian ada dokter yang keluar dari ruangan ICU itu
" Maaf pak buk, Siapa disini yang bernama Andara juga Raiden.. Dimas sudah sadar dan ingin bertemu dengan Andara juga Raiden.. Silahkan masuk, Dimas sudah menunggu kalian!!"
"Baik dok, terimakasih!!"Ucap Raiden seraya langsung masuk keruangan Dimas...
******
Dimas pun mengulangi permintaanya terhadap Andara juga Raiden beberapa hari yang lalu..
" Kak.. tolong menikahlah dengan Andara lusa..!! Umurku sudah tidak lama lagi kak.. aku ingin saat aku pergi nanti sudah bisa tenang Karena menitipkan Andara sama Kakak.. Aku merasa sangat bahagia kalo kalian mau Mengabulkan permintaan terakhir ku untuk Menikah.."
" Tapi sayang, Aku hanyalah ingin menikah denganmu.. kamu satu-satunya laki-laki yang aku harapkan dan aku impikan..!! apa kamu sudah lupa dengan impian kita, Menikah dan hidup bahagia dengan anak-anak kita nanti, Tolong bertahan demi aku sayang, 2 hari lagi hal yang kita harapkan akan terjadi..!!!"
Andara memeluk Dimas dan bicara dengan nada sedih seperti yang dia rasakan saat ini.
Tangis Dimas juga Andara pecah saat mendengar perkataan Wanita itu..
"Maafkan aku sayang.. bukannya aku gak mau bersamamu lagi,tapi mungkin Allah sudah menginginkan aku kembali..! Kamu harus bisa menerima takdir yang sudah digariskan untuk ku, Kamu sudah harus terbiasa hidup tanpa aku. aku mohon Menikahlah dengan kakakku sebelum aku pergi.. Karena itu yang bisa membuat aku pergi dengan tenang. pasti kamu sangat cantik saat menggunakan gaun yang sudah kita pesan. Berjanjilah, kamu akan menjadi istri yang baik untuk kakakku.Sayangi kak Raiden juga ya.. Perlakuan dia seperti kamu memperlakukan aku Sayang!!.."
Dimas mencoba tersenyum dan Membalas memeluk Andara..
Akhirnya Raiden mengiyakan permintaan terakhir Dimas.
"Yasudah Dimas, jika memang itu yang kamu inginkan.. kakak akan coba mengabulkan keinginan mu dengan menikah dengan Andara.."
Begitu juga dengan Andara yang sangat terpaksa menerima permintaan terakhir calon suaminya..
***
Hilang... iya,hilang sudah semua harapan yang pernah ada dalam benak Andara.. Menikah dengan orang yang selama ini dia Cintai. Pupus sudah harapan nya membina rumah tangga bersama Dimas Alatas!! entah bagaimana Nanti jika dia sudah menikah dengan laki-laki yang tak pernah mencintainya, Bahkan pria itu juga sangat membencinya.. Pernikahan yang selama ini Andara tunggu- tunggu Bukan menjadi hari bahagia malah menjadi hari yang paling Menyedihkan yang pernah terjadi..
" Kenapa semua ini terjadi padaku.. Apa ini takdir yang sudah digariskan untukku. Menikah dengan laki-laki yg selama ini selalu bersikap dingin padaku." Andara meneteskan air mata meratapi apa yang akan terjadi setelah dia menikah dengan Raiden nanti..
Bersambung,,,,,,,,
jangan lupa komen dan like ya kak🙏🏻
Saat ini di rumah sakit sudah ada Mayang dan juga Mahendra Ayah dan mamanya Dimas, Sebab Raiden sudah pulang sejak tadi pagi, Karna hari ini banyak pekerjaan yang harus di selesaikan pria tampan itu, Biarpun Raiden orangnya dingin tapi dia punya kepribadian yang sangat tulus terhadap orang lain, Biarpun terkadang sifat angkuhnya membuat orang lain sakit hati, Namun dia tetaplah laki-laki baik dan bertanggung jawab, serta selalu bisa diandalkan orang tuanya, tak sedikit wanita yang ingin menjadi istrinya, Karna karisma yang dimiliki Raiden,
Hari ini Pria itu diminta untuk menjadi pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya yang baru beberapa bulan lalu selesai dibangun,
Sesampainya di kantor, manager perusahaan meminta semua karyawan untuk berkumpul dan menyambut kedatangan CEO barunya. Om Argha adalah adik dari ayah Raiden, dia yang menjabat sebagai manager di kantor ini. Dan ternyata Andara juga kerja di sana sebagai sekertaris CEO,
" Semua karyawan, perkenalkan CEO baru kita, Raiden Mahendra, Anak pertama dari bapak Mahendra,"
Mereka pun memberi hormat serta tepuk tangan meriah untuk CEO barunya,
" Terimakasih kasih semuanya,"
Ucap Raiden dengan nada hormat Begitu terlihat kewibawaan nya, cara bicaranya pun sangat persis seperti ayahnya Mahendra, Dingin dan tegas
Hari ini Andara memang sengaja tidak masuk kerja karena ingin menemani Dimas di rumah sakit, sebab kekasihnya kembali kritis setelah menyampaikan permintaan terakhirnya pada Raiden juga Andara,
" Assalamualaikum Om Tante, bagaimana keadaan Dimas saat ini, Apakah Dimas sudah sadar." ucap Andara pelan.
" Tidak dara, sejak kemarin kondisi dimas tidak ada kemajuan." Balas mayang lembut
" Apa boleh Andara masuk om, Tante.??
Mayang pun mengangguk pelan, dan akhirnya Andara masuk keruangan ICU dengan menggunakan baju hijau khusus untuk melihat pasien, didalam sudah terlihat Dimas yang terbaring dengan mata tertutup, Dan terpasang selang oksigen serta beberapa peralatan medis lain yang nempel ditubuh anak bungsu mayang, Dimas alatas mahendra,
Sebenarnya dimas mempunyai saudara kembar yang di asuh oleh adik dari sang mama, yaitu andika wirayudo. Yang sudah tinggal bersama wirayudo serta istrinya di luar negri.
" Dimas apa kabar kamu hari ini, kenapa kamu belum bangun juga, apa kamu gak bosen tidur terus, apa kamu gak kangen sama aku, Apa kamu juga gak ingin mengulangi hal yang sudah kita lewati sayang,! tolong bertahan demi aku!! ucap andara dengan nada sedih.
Hingga tanpa di sadari Butiran bening itu pun jatuh dan membasahi pipi mungilnya, tangan Dimas yang saat ini di genggaman Andara akhirnya bergerak sedikit demi sedikit. Dimas sadar, pria itu akhirnya membuka mata setelah tidur selama 24 jam. Dimas melihat Andara menangis sambil menggenggam tangannya, pria itu langsung membelai lembut rambut sang pujaan hati.
" Andara, kenapa kamu nangis sayang, Siapa yang membuatmu seperti ini.??"
wanita cantik itu pun kaget dan seraya langsung melihat ke arah dimas.
" Dimas, kamu sudah sadar, sebentar aku panggil dokter dulu ya," titah andara dan beranjak dari duduknya, Namun langkahnya terhenti seketika karena dimas tidak mengizinkan Andara pergi.
" Tidak perlu sayang, kamu tetap disini temani aku, aku hanya ingin bersamamu sebelum semuanya hilang,"
Ucapan Dimas membuat Andara seketika menghentikan langkahnya dan duduk kembali di samping Dimas,
" Apa maksud kamu Dimas! kenapa kamu bicara seperti itu,?
Namun Dimas tidak Menjawab pertanyaan Andara. Pria itu hanya memberikan pelukan serta senyuman untuk Andara, Hingga membuat Andara semakin nangis tersedu-sedu..
" Dimas, kamu jahat. Kenapa dulu kamu membuat aku jatuh cinta kalo pada akhirnya kamu akan meninggalkan aku." Lirih andara pilu. dadanya terasa begitu sesak, hingga tak lama air mata itu pun tumpah dan sangat deras ,
Melihat andara yang terisak. Dimas semakin mendekat andara, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang yang saat ini masih di pasang beberapa alat medis,
" Sayang, Jika ada pilihan. tidak ada orang yang ingin meninggalkan wanita yang sangat dicintainya, begitu juga denganku. jika bisa memilih, aku pun juga ingin hidup lebih lama lagi supaya aku bisa membuat kamu bahagia,"
Sebenarnya saat ini hati Dimas seperti tertusuk duri. berat baginya meninggalkan dara karena belum sempat membuat wanita itu bahagia, selama 7tahun kebersamaan mereka, Dimas selalu menyusahkan Andara. Namun Andara selalu terlihat bahagia saat bersama Dimas.
" maafkan aku dara, Ini takdir yang telah digariskan untukku,
Dimas membatin dalam hatinya, sebenarnya hatinya jauh lebih sedih, namun pria itu selalu terlihat tegar Karna tidak ingin membuat kekasihnya menjadi khawatir,
" Dara, besok kan hari pernikahan kamu dengan kak Raiden, aku mau kamu harus berbahagia di hari yang paling istimewa itu, aku yakin kak Raiden laki- laki yang tepat buat menggantikan posisi aku, dia pasti bisa buat kamu bahagia, Kamu harus coba mencintai nya ya," ucap Dimas sambil membelai lembut rambut andara.
" Dimas, gimana kamu bisa yakin aku akan bahagia bersama Raiden, sedangkan aku hanya mencintai kamu, aku hanya mau kamu yang menjadi calon imam ku," pungkasnya. Mata Andara sudah berkaca-kaca, namun wanita itu tidak ingin menangis lagi di depan Dimas,
_
Leukemia. Iya penyakit itu sudah diderita dimas sejak 3 tahun lalu, sudah beberapa kali melakukan kemoterapi namun tidak ada perubahan, semua yang dilakukan nihil, penyakit ganas itu sudah menggerogoti tubuh Dimas,
Semenjak tau penyakit yang diderita Dimas, bukan pergi, malah Andara memutuskan untuk selalu ada di samping Dimas dan menjadi penyemangat baginya, Andara juga yang selalu setia menemani Dimas check up serta kemoterapi, mungkin 2tahun yang lalu pria itu masih bisa melawan penyakitnya dengan kemoterapi, namun tidak untuk sekarang. Dimas pun sudah mengalami kerontokan rambut yang sering terjadi pada penderita kanker,
" Kenapa sayang, rambut kamu rontok lagi ya,? aku yakin kamu pasti bisa melewati semua ini, kamu pasti bisa mengalahkan penyakit ini, Andara mencoba untuk memberikan Dimas semangat,
" gak papa sayang, ini sudah biasa kok." Dimas tersenyum.
Setelah 1 jam mereka ngobrol, akhirnya ada seorang dokter yang masuk keruangan itu dan mengontrol keadaan Dimas
" Alhamdulillah Dimas, akhirnya kamu sadar. dan sekarang kondisi kamu jauh lebih baik dari pada kemaren - kemaren."
" Saya mau pulang dok, saya ingin menjadi saksi pernikahan kakak saya besok, saya mohon dok, tolong ijinkan saya pulang!"
Dokter itu pun Akhirnya mengiyakan permintaan dimas dengan satu catatan, Dimas harus di rawat jalan.
sementara ditempat gedung acara pernikahan itu dilaksanakan saat ini sudah selesai semua pemasangan dekorasi, kursi- kursi sudah tertata rapi begitu juga dengan tempat pengantin. yang sudah di dekor menjadi sangat cantik, seharusnya ini menjadi hari paling bahagia buat Andara, namun semua harapan yang dimilikinya pupus begitu saja sejak Dimas memintanya untuk menikah dengan kakaknya,
Akhirnya Mayang membawa Dimas pulang, wanita paruh baya itu mendorong kursi roda milik Dimas, karena biarpun kondisinya sudah membaik tapi tubuhnya masih sangat lemah, Infus di tangannya pun belum dilepas karena kepulangan Dimas bukan semata-mata atas izin dokter. melainkan permintaan dimas hanya karena ingin melihat dan menjadi saksi pernikahan kakaknya dengan gadis yang begitu ia cintai. pernikahan itu hanya tinggal menunggu jam saja
Semua ruangan sudah dihias sangat mewah, semua kursi juga sudah tertata rapi, semua persis seperti apa yang di inginkan Dimas juga Andara beberapa bulan lalu, namun bukannya menjadi pengantin melainkan saksi dalam acara ini, tapi Dimas merasakan kebahagiaan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya,
biarpun bukan dia yang akan menjadi suami Andara, namun Dimas bisa pergi dengan tenang jika sudah tiba saatnya, Karna telah menitipkan kekasihnya terhadap kakak kandungnya, para undangan juga sudah berdatangan untuk menyaksikan acara sakral tersebut,
apalagi ini pernikahan anak seorang konglomerat, banyak kolega dan rekan bisnis yang datang, baik dari pihak Andara maupun Raiden,
di tempat lain Wanita cantik itu sudah selesai di make up dan sudah memakai gaun putih dengan beberapa aksesoris di rambutnya, membuat kecantikannya semakin terlihat, terdengar tangisan perempuan membuat Dimas masuk dalam kamar pengantin yang seharusnya menjadi kamar miliknya,
Ceklek
Suara pintu terbuka, dan ternyata yang datang adalah Dimas, pria itu pangling akan kecantikan andara.
"Andara, hari ini kamu cantik sekali,"Ucap Dimas dengan memuji Andara,
"Pasti nanti kak Raiden akan pangling melihat kecantikan kamu,"Dimas pun mengambil tangan Andara dan menggenggam nya.
" Andara, aku mau kamu berjanji, jangan pernah tinggalkan kak Raiden ya," Pungkasnya dengan sangat memohon, namun tidak ada jawaban dari Andara, wanita itu hanya memeluknya sambil meneteskan air matanya, tiba-tiba ada seseorang yang masuk, bukan orang lain tapi dia adalah Mayang juga Rara mamanya Andara,
" Sayang, sebentar lagi acaranya dimulai, mama minta saat acara ijab qobul kamu jgn menangis ya, km harus bisa terlihat bahagia," pinta mayang dan menggenggam tangan andara
" Iya dara Walaupun mama tau, ini tidak seperti yang kamu harapkan, tapi kamu harus bisa menerima kenyataan ini sayang," lanjut Mayang yang ingin meyakinkan Andara,
wanita itu hanya mengangguk pelan dengan perkataan orang tuanya, sementara wajahnya sudah kembali dirapikan lagi, dan akhirnya Mama Rara membawa Andara ke tempat ijab qobul yang di sana ternyata sudah ada Raiden yang menunggunya,
"Kak Raiden,! seharusnya Dimas yang ada di sana," batin andara, air mata wanita cantik itu sudah tak terbendung, namun dia masih bisa menahannya, mengingat pesan Dimas sebelum mereka keluar dari tempat rias,
" Andara, aku mohon jangan sampai kamu menangis lagi ya, kamu harus bahagia dan mencoba menerima ini semua," ucap laki-laki yang saat ini mengikuti Andara dari belakang,
sebenarnya Dimas sudah gak kuat, namun pria tampan itu mencoba bertahan sampai acaranya selesai dan dia bisa ikut menyaksikan pernikahan kakak kandungnya, hingga saat ini semua mata tertuju pada andara, tak sedikit yang mengatakan bahwa pengantin wanitanya sangat cantik, mendengar itu membuat Raiden melihat ke arah Andara
"Masyaallah, Andara cantik sekali hari ini, apa memang dia sudah ditakdirkan menjadi jodohku,!" batin Raiden yang begitu pangling dengan penampilan Andara saat ini, wanita itu akhirnya duduk di sebelah calon suaminya,
" Apa acaranya sudah bisa kita mulai,?" ucap pak penghulu kepada kedua mempelai, Raiden maupun Andara hanya mengangguk pelan.
"ya sudah, kalo gitu jabat tangan saya,"
" SAYA NIKAHKAN, DAN SAYA KAWIN KAN ENGKAU DENGAN ANDARA MAHESA PUTRI BINTI BAPAK DARWIN MAHESA DENGAN MAS KAWIN UANG 100JT DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI,
"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ANDARA MAHESA PUTRI DENGAN MASKAWIN TERSEBUT TUNAI,,"
Sah,
sah
sah
Ucap semua yang menghadiri acara pernikahan itu, begitu juga terlihat Dimas yang sangat antusias ikut mengucapkan nya, Andara juga Raiden sudah menduduki kursi pengantin yang begitu mewah, beberapa orang mengucapkan selamat kepada mereka berdua, Dimas pun juga ikut memberikan selamat terhadap kakaknya,
" Selamat ya kak, aku sangat bahagia, karena kakak sudah mewujudkan permintaan aku, sekarang aku sudah bisa tenang karena Andara berada ditangan laki-laki yang tepat," titah Dimas kepada kakaknya,
Dimas juga memberikan semangat kepada Andara serta memberikan pelukan terakhir untuk dara, setelah acara bersalaman selesai, di lanjutkan dengan acara sesi foto, namun setelah acara sesi foto selesai tiba-tiba Andara pingsan, Membuat semua orang yang ada di sana terkejut, begitu juga dengan orang tua Andara,
" Andara kamu kenapa nak, bangun Andara, jangan bikin Mama papa khawatir Andara," rara menepuk pipi andara.
Namun setelah beberapa menit Andara tak kunjung bangun hingga Dimas angkat bicara,
" Tante, mungkin sebelumnya Tante tidak pernah tau kal....Lo"Dimas mulai terbata bata.
" Kalo apa Dimas, cepat bilang sama Tante,"
Dimas pun melanjutkan pembicaraan nya, _
" k..kalo selama ini Andara mengalami sakit jantung,"
" a...apa!!,"
.
orang tua Andara kaget mendengar perkataan Dimas, Wanita itu memang tidak pernah terbuka sama kedua orangtuanya, karena orang tuanya jarang di rumah, mereka hanya sibuk dengan urusan masing-masing, hanya Dimas yang selama ini tau akan keadaan Andara,
" Tapi selama ini Andara tidak pernah bilang apa-apa sama Tante Dimas, apalagi yang kamu tau tentang Andara, tolong cerita kan sama Tante,"
dimas pun memberi tahu mama juga papa nya Andara.
" Iya Tante, Andara mengidap penyakit jantung sejak 1tahun yang lalu, dia sudah selalu ingin bilang tentang keadaan nya, tapi Tante juga om yang tidak pernah ada waktu buat Andara, hanya saya juga bik asih yang tau soal ini, dokter bilang jika dalam waktu 1 tahun ke depan Andara tidak segera melakukan transparansi jantung, mungkin hidup Andara tidak bisa diselamatkan, tapi Tante tenang aja, aku yang akan mendonorkan jantung untuk Andara, tapi jangan ada yang bilang sama andara, biar aku sendiri yang memberi tahunya,
Saya nitip surat ini Tante, tolong berikan pada Andara,"
dimas menyodorkan sebuah amplop yang di dalamnya sudah ada secarik surat yang telah dia tulis.
" karena Dimas sudah menulis pesan untuk Andara," ucapnya lagi, namun setelah memberitahu orang tua andara, akhir nya Dimas juga kritis dan segera dibawa ke rumah sakit bersama dengan Andara, namun sesampainya di rumah sakit Dimas Sudah tidak bisa diselamatkan, Dimas sudah pergi menghadap sang ilahi, mungkin dia memang menunggu hingga acara itu selesai,
" Mohon maaf pak buk, Dimas tidak bisa diselamatkan, dia sudah di panggil sang kuasa, saya ikut berduka cita ya buk,"
seketika itu juga tangisan mama Mayang pecah setelah mendengar pertanyaan dokter itu
" Nggak, nggak mungkin dokter,! nggak mungkin anak saya pergi secepat ini, tolong dokter periksa Dimas lagi,"
" Mohon maaf buk, Dimas sudah pergi, namun sebelum dia pergi, dia berpesan untuk memberikan jantungnya pada wanita yang sangat berarti dalam hidupnya," titah dokter gladis
"saya sarankan agar secepatnya melakukan transplantasi jantung, agar jenazah bisa segera dimandikan,"
Akhirnya keluarga itu pun mengiyakan saran dokter gladis, Acara operasi pun berjalan dengan lancar, saat ini Andara hidup dengan menggunakan jantung nya Dimas, Dimas dibawa pulang dan langsung dimandikan, disholatkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umur Jakarta utara
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!