NovelToon NovelToon

Polisi Idaman Bidan

PUTUS ASA

Ane..lebih tepat nya Diane prasasti mahasiswa kebidanan tingkat akhir di salah satu perguruan swasta di daerah Semarang.

"Hufff.....aku menyerah Nur. lihat tanganku memar biru. Ane menunjukan tangan nya yang memar karna dicubit dosen kiler dan super duper galak nya.

Iya dialah Dosen yang paling ditakuti mahasiswa kebidan di sini siapa lagi kalau bukan Bu Marta

dan sial nya ane harus bimbingan KTI (Karya *t**ulis* ilmiah*) nya dengan Bu Marta

setiap mahasiswa kebidanan semester akhir harus membuat KTI*** dan harus konsul sama dosen pembimbing sampe dinyatakan Lulus

"Ampun deh Nur, kenapa aku bisa sial banget harus bimbingan sama Bu Marta kayak gak ada dosen lain. gerutu ane yang masih saja megang tangan nya yang memar biru akibat di cubit Bu Marta sewaktu kosul KTI nya .

"Ya..udah sih...Ne di sabari aja. mau gimana lagi kita juga kan gak bisa milih mau bimbingan sama siapa." Nur sahabat ane yang selalu berusaha menasehati Ane

Ane memang bukan mahasiswa yang pinter, bisa dibilang otak nya juga pas- pasan faktor beruntung aja dulu bisa masuk di Akbid.

cita - cita Ane sendiri sebetulnya memang bukan menjadi seorang Bidan. Ane dari kecil bercita - cita sebagai Polwan.

Tapi bisa berkata apa saat orangtua Ane menginginkan putri nya menjadi seorang Bidan.

"Aku gak tau lagi Nur, aku udah berusaha mencari refrensi buat bahan KTI ku, tapi tiap aku konsulkan selalu saja ada yang salah kayak gak ada bener- bener nya.

"Dan parah nya tiap salah main cubit aja Bu Marta. mungkin kali ini aku gak bisa lulus bareng kalian" ane yg tertunduk sedih mengingat KTI nya selalu dapat penolakan dari Dosen pembimbing.

"Jangan menyerah Ne...ingat gak, harapan papa mama kamu?" Nur memegang bahu Ane untuk menenangkan

"Iya aku tau Nur, tapi aku bisa apa? aku sudah berusaha tapi kamu tau kan aku bukan mahasiswa pinter seperti kalian. Ane yang mulai meneteskan air mata

"Ane...Nur...kalian disini?" Yeni teman satu kos Ane dan Nur menghampiri

Ane tinggal di kos - kosan dengan empat sahabatnya yaitu Nur, Yeni, Nia, dan Wawa.

"Emm...." jawab singkat Ane yg masih nangis

"Kamu nangis Ne? Yeni yang sebenernya sudah bisa menebak penyebab sahabat nya menangis

"Bu Marta lagi ya?" udah lah Ne, gak usah nangis diperbaiki aja lagi. ikuti apa saran dari Bu Marta. dan kalau kamu merasa ini terlalu susah ganti aja tema nya" Yeni berusaha memberi masukan

"What...? ganti tema? brarti mulai dari awal lagi dong? cari judul baru lagi donk???" suara Ane meninggi karna saran Yeni untuk ganti tema

"Ya mau gimana lagi??" Yeni mengangkat bahu nya

"Entah lah yen...,aku mau menenangkan pikiran dulu di kos.

Ane, Yeni dan Nur sampai di kos yang ukuran nya tidak terlalu besar tapi satu kamar bisa ditempati lima orang ini.

Kebayangkan gimana rame nya ini kos?hehehe...

"Tau gak tadi aku ketemu Polisi ganteng banget, kira - kira udah punya cewek belum ya?" cerita Nia dengan sangat antusias

"Dimaana?" tanya Wawa penasaran

"Di warung nya Mbah Ros." jawab Nia

"Oow...kayak nya aku kemarin juga lihat ada cowok tinggi ganteng lagi sarapan di warung mbah ros. apa itu mungkin Polisi yg kamu maksud?" sahut Yeni

Ya itu lah yang biasa di obrolin Mahasiswa Kebidanan selain membahas soal Askeb(Asuhan kebidanan)

Polisi ,TNI, Pelayaran seolah menjadi topik yang hangat untuk di perbincangkan dikalangan kami Mahasiswa Kebidanan.

"Kalian apaan sih...aku lagi bingung dengan KTI ku, tidak ada dari kalian yang ikut prihatin kek setidak nya. Ane masih buntu memikirkan titik terang dari KTI nya

"Mungkin tahun ini aku gak bisa wisuda bareng kalian" Ane sedih

"Ini bukan akhir segala nya Ne, masih ada kesempatan.

Semisal pun tahun ini kamu gak bisa wisuda bareng kami, kamu tetep gak boleh nyerah.

tinggal selangkah, jangan pernah menyerah Ne" Nur menghampiri Ane dan memeluknaya.

Yeni, Wawa, Nia, pun ikut memeluk Ane

"Tapi sebetulnya ini belum terlambat kalau kamu mau berusaha, masih ada waktu Ane" Wawa brusaha menyakinkan

"Entah lah Wa... aku buntu banget gak tau mau gimana sepertinya dari awal aku salah pilih tema. semisal harus mengulang lagi dari awal waktu nya gak akan cukup.

Waktu tak terasa berlalu begitu cepat sampai dimana minggu depan semua siswa harus ujian KTI sedangkan Ane yang sepertinya memang tidak bisa menyelesaikan KTI nya dengan baik karna setiap konsul pasti selalu salah dan berkali-kali refisi tapi tetap saja salah.

"Hiks...hiks..." Ane menangis karna gagal dalam ujian KTI nya. sebenarnya Ane sudah firasat kalau dia mungkin tidak akan lulus dalam ujian kali ini karna sewaktu konsul pun Bu Marta menemukan banyak kesalahan dalam Karya tulis ilmiah nya. ditambah Ane tidak bisa menjawab saat dosen pembimbing menanyakan soal - soal yang di ajukan

"Aku bingun Nur, harus bilang apa sama mama dan papa kalau aku tidak bisa wisuda tahun ini" Ane yang masih menangis dan bersandar di bahu Nur sahabat nya

"Sabar ya Ne, jangan menyerah tetap berusaha tahun depan pastikan kamu wisuda. oke..." Nur berusaha menenangkan Ane

Sesampai di kos semua terdiam tidak ada yang menunjukan kebahagian walapun saat ini cuma Ane yang gak lulus tapi semua seakan ikut merasakan dan enggan membicarakan kelulusan mereka.

"Selamat ya buat kalian...ucapan Ane yang memecah keheningan

"Kenapa pada diam?" Ane gak papa kok, Ane ikut bahagia buat kalian. Ane doa kn semoga setelah wisuda kalian bisa segera dapat pekerjaan jadi Bidan yang sukses" seraya tersenyum

"Emm...Ane..." sahut Wawa dan, kelima nya pun berpelukan

Hari yg di tunggu-tunggu para mahasiswa pun tiba, ya besok adalah hari wisuda Akbid Duta Husada

Teman - teman Ane terlihat pada sibuk mencoba kebaya, sepatu dan mengemasi barang - barangnya. karena besok usai wisuda semua akan kembali ke kota masing - masing. kecuali Ane.

"Ane...jangan sedih dan berkecil hati ya, walaupun nanti kita sudah tidak tinggal bareng lagi karna kita harus kembali ke rumah masing - masing tapi kita tetap sahabat yang akan terus saling mendukung. Nur yang menghampiri Ane karna tau saat ini hati Ane pasti hancur lantara besok tidak bisa wisuda bereng teman - teman nya.

"Iya, aku gak papa kok Nur. aku seneng lihat kalian sebentar lagi akan memasuki dunia Bidan yang sebenarnya. ucap Ane berusaha menyembunyikan kesedian nya.

Ane menyadari sepenuhnya kalau dirinya sebenarnya memang bukan orang yang pintar. dia mau kuliah di kebidanan pun hanya untuk orang tua nya. meski hati nya menentang tapi tetap berusaha menuruti orang tua nya.

Tapi pun tidak bisa dipungkiri hati nya sedih lantara tidak bisa wisuda.

Bahkan seprtinya enggan untuk melanjutkan kuliah nya yang hanya tinggal satu langkah.

Sampai saat dimana Ane bertemu dengan Arif.

Ya ternyata Arif adalah Polisi yang sering dibicarakan teman - temannya karna kegantengan nya.

Maaf ya teman - teman kalau dalam penulisan masih banyak salah - salah kata

karena ini tulisan perdana ku hehehe

minta dukungan nya ya semoga kedepan bisa menulis lebih baik

terimakasih....

PERPISAHAN

Hari yang ditunggu mahasiswa Kebidanan Duta Husada pun akhirnya tiba.hari ini semua mahasiswa wisuda kecuali Ane.

"Ingat ya tetap saling komunikasi walaupun kita berjauhan, ucap Nur kepada teman - teman nya di kos yang saat ini sedang berkemas membawa koper mereka keluar, karena orang tua mereka menunggu diluar setelah acara wisuda selesai.

"WA grub harus aktif, ingat kita tetap jaga persabatan kita ucapan Wawa membuat hati Ane terasa sesak membayangkan kalau kali ini dia bener - bener sendiri hanya bisa komunikasi by phon dengan teman - teman nya.

"Kamu berani sendiri kan Ne?? tanya Nur

Saat ini memang semua teman - teman berfokus dengan Ane. ada rasa iba pada sahabat nya ini

"Udah - udah gak usah pada sedih, aku gak papa kok. I'am okay...Ane berusaha tegar dan tidak memperlihatkan kesedihan nya.

Kelima sahabat berpelukan dikamar kos, ada rasa tidak ingin berpisah

"Ane...kita pergi dulu ya, kamu baik - baik ingat selesaikan tugas akhir mu. janggan menyerah dan selalu hubungi kita. Wawa terus saja berusa menyemangati teman nya ini

"Betul Ne..tahun depan kamu harus wisuda. Yeni pun menyakinkan ane untuk tidak menyerah

"Iya, tenang aja kali ini aku akan sungguh - sungguh biar tahun depan bisa jadi bidan beneran kayak kalian. ucap Ane sambil senyum tidak ingin melihat teman - teman nya ikut sedih

Kali ini teman - teman Ane sudah pulang ke kota masing - masing. malam terasa sepi, sebenarnya Ane ingin sekali pulang ke rumah tapi Ane lebih memilih di kos sendiri lantara takut papa mama nya marah.

Dret...dret...

Notifikasi pesan masuk, Ane meraih hp nya yang ada di meja. chat grub dari teman- teman nya

"(Ada berita heboh lho...aku dapat info polisi ganteng yang sering makan di warung Mbah Ros itu ternyata nama nya Arif anak nya Bu Imah tetangga kos kita )"chat dari Nia

"(Serius kamu say?? kita tiga tahun kos disana kok baru ini lihat nya?? sebelum nya gak pernah lihat ya?)" Wawa penasaran

"(Serius lah info nya A1 ini akurat pastinya)" balas Nia

"(Percaya aja lah nia kalau soal polisi pasti akurat info nya hehhe...)" chat dari Yeni

"(Jelas lah selama ini kita gak pernah ketemu Bang Arif, soalnya dia selama ini tugas di Bandung dan baru aja pindah satu bulan yang lalu )" jelas Nia

"(Yang lebih heboh lagi, ternyata Bang Arif masih singgel lho...)" Nia yang memang selalu cari info kalau soal Polisi

Ya..tidak dipungkiri Polisi adalah salah satu profesi yang banyak digandrungi para kaum hawa yang berprofesi bidan ini.

Jadi jangan heran pasti sering kan lihat Polisi istrinya Bidan hehehe...

Tidak semua sih..tapi kebanyakan nya gitu.

walapun sebenernya juga banyak yang menganggap Polisi itu rata - rata playboy.

Tapi itu semua gak membuat para kaum hawa ini menjauh dari mereka masih saja berharap bisa punya pacar "Polisi "

"(Sayang banget ya kita udah gak disitu, hiks...)" Nia yang menyayangkan udah gak kos lagi

"(Ane..kamu masih ada kesempatan, setidak nya kalau belum dapat Ijazah, Ijab sah pun tak masalah hehehe....)" canda Wawa

Ane yang dari tadi cuma read doang dan gak ada niatan buat ikut bergosip soal Polisi ganteng yang di hebohkan para kaum hawa ini

"(Ane, mana tertarik sama polisi)" bales Nur yang faham teman nya ini pernah patah hati karena Polisi

"(Kalian apa an sich...malah pada bahas Ane )" ane yang akirnya ikut komentar di grub wa .

"(Coba aja nanti kalau Ane sudah bertemu dengan Bang Arif yakin dech...pasti jatuh cinta)" Nia meyakinkan

"(Aku gak tertarik sama Polisi)" balas Ane

"(Benci jadi cinta lho...)" canda Wawa

"(Kalian tau kan kisahku?? buat move on nya lama banget, jadi sekarang aku lebih hati - hati masalah cinta)" Ane yang trauma akan cinta Polisi

"(Udah - udah tidur yuk..sudah malam )" Nur memutus obrolan karena waktu memang sudah menunjukan pukul 11.30

***

Pagi yang cerah, langit yang terlihat jingga diiringi suara ayam berkokok.

Ane yang dari semalam memang tidak bisa tidur nyenyak duduk diteras depan kos sembari memikirkan cara untuk memberi tau papa dan mama nya kalau tahun ini Ane gak bisa wisuda

Ya, Ane nyatanya belum berani berterus terang kalau dirinya tidak bisa wisuda. Ane tau betapa tinggi harapan mama dan papa untuk segera melihat Ane jadi bidan.

Ane yang duduk termenung tanpa menyadari ada laki - laki tampan, tinggi, idaman semua Bidan sedang memperhatikan

Dia lah Bang Arif idola para Bidan. hehehe...

Bang Arif memang mempunya kebiasaan tiap habis subhuhan lari - lari keliling komplek. pun saat dirinya udah pindah ke Semarang biar bisa selalu dekat dengan Bu Imah. Ibu Bang Arif.

Dan entah kenapa tiap sampai depan kos Ane, pandangan nya selalu tertuju pada perempuan yang sedang termenung duduk sendiri diteras di pagi buta seperti ini.

Ada rasa yang mulai mengusik hati Bang Arif

Ane yang masih sibuk dengan lamunan nya sendiri pun sampai tidak sadar kalau sedari tadi Bang arif sudah tiga kali lewat depan kos dan memperhatikan dirinya.

Waktu menjukan pukul 9 pagi matahari sudah mulai terasa panas. perut Ane pun lapar karena memang dari kemarin malam Ane tidak berselera makan.

Ane memutuskan beli sarapan di warung Mbah Ros, warung andalan anak kos. pastinya karena harga nya pas dengan kantong anak kuliahan.

"Mbah...pecel pakek telor bacem nya satu ya.." Ane memesan

"Iya Mbak...kok sendirian?? teman - teman nya mana?Mbah Ros yang mulai penasaran karena biasanya Ane selalu kesana dengan teman - taman nya

"Sudah pada pulang kampung Mbah" jawab Ane singkat yang memang sebenarnya males membahas masalah ini. karena tiap bahas ini ada rasa sedih dalam hati nya

Mbah Ros yang melihat Ane sepertinya sedih juga tidak bertanya terlalu jauh takut salah bicara.

Bahkan Ane sampe tidak menyadari kalau kali ini Bang Arif juga terus memperhatikan nya.

entah ada apa tapi Bang Arif memang merasa ada yang menarik dan lain dari gadis di depan nya ini.

"Ini Mbak pesenan nya. Mbah Ros memberikan nasi pecel telur bacem pesenan Ane

"Terimakaih Mbah, tambah es teh manis 1 ya Mbah " pesen Ane lagi

"Tunggu ya Mbak. jawab Mbah Ros yang lagi rame pembeli

Ane hanya mengangguk sebagai jawaban

"Adik orang mana??" tanya Bang Arif yang mulai penasaran

Karena Ane duduk di depan Bang Arif jadi mereka makan berhadap - hadapan

Ane menoleh ke kanan dan kiri memastikan Abang di depan nya ini memang bertanya pada Ane

"Abang tanya saya ??" Ane menunjuk dirinya

"Iya...kamu" jawab Bang Arif singkat

"Purwodadi" jawab Ane yang memang tidak terlalu tertarik dengan pria di depan nya ini

Ane yang pernah patah hati dan memilih untuk tidak mau terlalu dekat dengan laki-laki, apa lagi Polisi.

Ane yang pernah dikecewa kan dan patah hati karena Polisi

Bab 2 sekian dulu ya...mohon dukungan nya dari teman - teman smua biar author semangat nulis ny ya....

kritik dan saran boleh banget...

terimakasih

PERKENALAN

Selesai sarapan dari warung Mbah Ros, Ane pulang ke kos

Tanpa di sadari Arif yang dari tadi juga memperhatikan Ane di warung bahkan terkesan di cuekin sama Ane ikut pulang dan jalan di belakang Ane. karena rumah Arif dan kos Ane memang searah dan bertetangga.

"Kenapa dari tadi diam? tanya Arif yang sadar dari tadi di warung berusaha ngajak ngobrol tp dicuekin sama Ane.

Ucapan Arif membuat langkah Ane terhenti dan melihat kebelakang di mana Arif ada di belakang Ane.

"Abang ngomong sama saya lagi??" tanya Ane

"Ya siapa lagi??" jawab Arif

"Apa sebelumnya kita kenal??" Ane yang masih heran dengan pria yang tidak di kenal tapi dari tadi terus bicara sama Ane

"Gak juga sih..." jawab Arif sambil senyum

"Kalau gitu kita kenalan aja dulu biar kenal?" Arif mengulurkan tangan

Ane masih diam dan hanya melihat ke arah Arif

"Ane......" sambil membalas uluran tangan Arif

"Arif..." memperkenalkan diri

Lalu Ane melangkah kembali menuju kos. merasa Arif masih saja mengikuti Ane kembali berhenti.

"Udah kan kenalan nya?" sambil menoleh kebelakang

"Udah..." Arif mengangguk

"Lantas kenapa masih mengukuti Ane?? tatap Ane heran

"Siapa yang ngikuti?" terang Arif sambil mengangkat tangan dan bahu nya

"Ini apa ?" sahut Ane

"Oow...Dek Ane jangan salah sangka dulu. Abang emang mau pulang dan kebetulan rumah Abang searah sama kos Dek Ane. terang Arif menjelaskan sambil senyum

"Emang di mana rumah Abang?" sambil kembali jalan

"Samping kos Dek Ane.." Arif yang masih senyum - senyum

"What...? jadi Abang ini anak Bu Imah yang baru pindah dari Bandung? tanya Ane sedikit kaget

"Jadi Ane tau berita tentang Abang yang baru pindah?" sedikit senyum penasaran

"Gimana gak tau, semua cewek - cewek yang di bahas anak Bu Imah yang baru pindah dari Bandung." jelas Ane

"Termasuk kamu? "tanya Arif

"Ya gak lah..." jawab Ane singkat

"Iya juga gak papa" Arif yang senyum - senyum seolah ada rasa sama Ane

percakapan berhenti saat Ane sampai pintu gerbang kos

***

Sampai di kos Ane kembali merasa sepi, bingung mau apa

lalu mengeluarkan hp dari saku celananya

melihat ada beberapa chat grub dari teman - taman yang sudah rame membicarakan pacar masing - masing

Sebenernya mereka memang sudah memiliki pacar masing - masing tapi tetap saja kalau melihat ada Polisi ganteng masih suka heboh.

"(Ane you okay?)" chat Nur menanyakan kabar Ane di grub obrolan

"(I' am okay..)" bales Ane

"(Kamu sendirian dikos apa gak mending pulang Ne?)" tanya Wawa

"(Nanti kalau aku udah siap pasti pulang kok)" jawab Ane

"(Udah tau mau ganti judul apa?)" tanya Yeni

"(Udah lah gak sah bahas KTI lagi)" bales Ane

Ane yang seperti nya memang gak ada niat buat melanjutkan kuliah lagi

"(Terus rencana kamu apa Ne?)" tanya Nur

"(Gak ada rencana, udah lah gak sah bahas aku)" Ane yang memang gak ingin membahas dirinya karena dia sendiri belum tau mau apa

Ane yang sedang membuka beranda medsos facebook nya melihat ada lowongan pekerjaan sebagai SPG produck minuman di swalayan

"Dari pada bengong di kos apa lebih baik cari kesibukan ini ya" guman Ane dalam hati

Dan malam ini lagi - lagi Ane merasa sepi di kos sendiri.

Tiba - tiba ada panggilan masuk di hp nya.

Dret...dret...

Getar hp Ane, antara ragu mau di jawab apa tidak karena itu panggilan dari papa nya.

Ane menggeser tombol jawab di ponsel nya

"Assalamualaikum pa..." Ane memberi salam

"Walaikumsalam...gimana kuliah nya Ne? kapan ujian akhirnya?" tanya papa Ane penasaran

"Emm...belum tau pa ini masih usaha, masih bimbingan sama Dosen?" jawab Ane ragu karena membohongi papa nya tapi Ane juga belum berani berterus terang perihal dirinya yang gak lulus dan harus mengulang ujian tahun depan.

"Ya..sudah cepat istirahat. jangan tidur malam - malam" pesan papa Ane

"Iya pa.." jawab Ane dan memutus sambungan telephon nya

Ane menangis sejadi - jadi nya, ada perasaan takut, bersalah dan menyesal telah membohongi papa nya.

Keesokan harinya saat matahari mulai menampakan cahanya dari timur. Ane lagi - lagi termenung sendiri di teras kos nya.

Arif yang memang mempunyai kebiasaan lari pagi menghampiri Ane yang sedang termenung di teras.

"Anak gadis pagi - pagi udah ngalamun.." goda Arif membuat lamunan Ane buyar

"Eh..Bang Arif, ada apa?" tanya Ane

"Abang yang harus nya tanya, adik kenapa pagi - pagi dah bengong?" Arif mendekat dan mencondongkan badan nya kedepan. mengimbangi Ane yang duduk di bawah

"Eh...anu...gak papa kok.." Ane yang tampak glagepan menjawab Arif karena jarak Arif lumayan dekat Ane

"Abang boleh ikut duduk?" tanya Arif

"Silahkan..." Ane mengijinkan

"Kamu yakin gak papa?" tanya Arif

"I'am okay...kenapa emang nya?" Ane yang berusaha menutupi kesedihan nya

"Okay....dari kemarin gak sengaja Abang perhatiin kamu, tiap pagi termenung sendiri di sini" Arif mencoba memberanikan diri untuk bertanya

"Ya terus ? mau ngapain lagi?" aku sendiri bingung mau ngapain" jawab Ane datar

"Kamu sendiri di sini?" tanya Arif

"Emmm..." Ane mengangguk sebagai jawaban

"Kalau boleh Abang tau, kenapa gak pulang seperti yang lain nya?" tanya Arif penasaran

Untuk sesaat Ane diam, dan berfikir apa iya dia harus menceritakan masalahnya sama orang yang baru di kenal .

"Haiii....kok malah bengong?" Arif memecah lamunan Ane

"Emm...gak berani pulang" jawab Ane singkat

Arif semakin bingung dan mengerutkan dahi nya.

"Kenapa gak berani pulang?" Arif yang masih saja penasaran

"Ane sudah mengecewakan papa dan mama" Ane tertunduk sedih menahan air mata nya

karena setiap ingat kalau dia sudah mebohongi mama dan papa nya hati nya terasa sakit.

"Okay...jadi kamu gak berani pulang karena merasa bersalah" Arif yang seakan mengerti dan tau masalah Ane.

"Emmm..." Ane mengangguk

"Abang memang gak tau, masalah Dek Ane sebenarnya apa. tapi.. yang Abang tau seperti apa pun kesalahan anak orang tua pasti akan memaafkan. asal Dek Ane bener - bener minta maaf dan menyesali semua nya." Arif berusaha memberi nasehat

"Ane tau kok bang, tapi Ane belum siap aja untuk pulang" jawab Ane

"Boleh Abang tau masalah nya? siapa tau bisa kasih solusi? atau setidak nya mengurangi beban pikiran kamu" ucap Arif ingin mendengarkan masalah Ane

Setelah terdiam sejenak Ane mulai bicara

"Harusnya Ane kemarin wisuda bereng teman - teman angkatan Ane, tapi..." Ane tertunduk sedih seakan ragu melanjutakan kata - katanaya

"Tapi...? Arif mencoba menyakinkan dan menatap wajah Ane

"Ane gagal" jawab Ane dengan wajah masih tertunduk sedih

"Gagal?" tanya Arif berusaha memahami

"Ane gak lulus ujian akhir, dan gak bisa ikut wisuda tahun ini" Ane menjelaskan dengan wajah masih tertunduk sedih

"Emm...." sahut Arif

Ane mengkat wajahnya dan bertanya pada Arif

"Emmm...? maksud Abang?" Ane melihat arah Arif

"Masih bisa di coba tahun depan kan? jawab Arif enteng

"Iya bang...Ane tau, tapi Ane sudah membuat mama dan papa kecewa. mereka sangat berharap Ane segera lulus dan jadi bidan. tapi sebenernya Ane juga ragu bisa melanjutkan lagi atau tidak" jelas Ane

"Kenapa?" tanya Arif

"Akh...sudahlah kok malah Ane jadi curhat sama Abang" Ane merapikan kerudungnya yang sebernya tidak berantakan

"Gak papa kok kalau mau curhat" jawab Arif senyum

Matahari sudah mulai terliahat panas, Arif yang harus ke kantor pun pamit pulang.

"Abang pulang ya Ne...mau persiapan ngantor" pamit Arif

"Iya Bang, maksih ya" sahut Ane

Entah ada apa dengan Ane, yang biasa nya jarang terbuka sama kaum Adam lebih tepat nya saat pernah di sakiti orang yang di cintai. sejak saat itu Ane selalu menutup diri dari laki - laki terlebih Polisi.

tapi entah kenapa dengan Arif beda rasanya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!