NovelToon NovelToon

Antara Asya Dan Rasa

Asya dan Rasa

Terima kasih sudah mampir di sekian karya Mima Ah,jika yang lain bercerita tentang kehidupan dewasa apa jadinya jika kali ini sedikit berbeda yaitu romance anak muda.

Ok Lanjut***

"Sya,hari ini jadi pergi kuliah Nak? Soalnya Tante perhatikan kamu sepertinya kurang fit deh,jadi lebih baik tinggal saja ya daripada memaksakan diri tapi akhirnya gagal fokus!" Ujar Dewi Tante dari Asya.

Asya Malika,atau yang biasa di panggil Asya.Dia merupakan anak yatim piatu ditinggal pergi kedua orang tuanya ketika masih bayi,jika ditanya tentang mereka maka gadis itu selalu menjawab tidak tahu.

"Asya nanti di jemput Tante sama Kak Gerry,karena tadi sudah janjian. Kasihan kan anak orang kalau sudah capek capek datang,eh aku malah batalin janjinya." jelas Asya kepada Tante nya itu adik dari sang Ayah.

Dewi hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh keponakannya itu, dirinya selalu dibuat bingung ketika bertanya tentang Apa hubungan antara Asya dan Gerry selalu saja jawabannya mereka hanya berteman.

" Sya, kamu yakin hanya berteman saja Terus menurut kamu Gerry itu tidak punya rasa apa-apa begitu sama kamu?" tanya Dewi lagi memastikan Apa jawaban keponakannya itu kali ini.

" aku yakin Tante, kalau aku sama Gery itu fix bersahabat soalnya dia kan punya pacar si Mona. orang mereka berdua tuh lengket banget loh siapa saja yang melihatnya pasti bakalan ini iri, hanya aku saja yang merasa B aja soalnya menurutku jodoh aku itu masih otw dari belahan bumi yang lain!" jelas Asya sambil tersenyum.

Dewi hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar ternyata anak muda zaman sekarang dibilangin secara baik selalu saja jawabnya membuat orang tua kepala sakit.

Tin tin tin

terdengar suara klakson mobil dari depan dan itu merupakan mobilnya Gerry yang datang untuk menjemput Asya, membuat Dewi menatap keponakannya itu memberi kode agar segera keluar sebelum pelaksana yang dibunyikan Gerry itu gemparkan seluruh isi kompleks.

" sana pergi jangan banyak ngomong lagi, itu Pangeran bermobil kamu datang! ingat ya kalau bisa kamu cari gebetan sendiri, agar tidak selalu menyusahkan pacar orang terus!" sungut Dewi tapi tak dihiraukan sama sekali oleh Asya.

" dadah tante, jangan marah-marah ya jangan sampai akibat terlalu LDR kelamaan sama paman membuat tante hobinya marah-marah?" goda Asya lalu segera keluar dari dalam rumah sebelum Dewi mengamuk dan mengejarnya menggunakan kemoceng.

" Dasar anak zaman sekarang kok bisa-bisanya menggoda orang tua sendiri, awas aja ya nanti Karma dibayar kontan baru Nyaho!" Ketus Dewi lalu kembali ke arah dapur untuk melanjutkan masakannya tadi.

Sesampai di depan teras Asya langsung tersenyum ketika melihat mobil sahabatnya itu sudah terparkir manis di situ, Gerry selalu on time ketika hendak menjemputnya karena ia tak mau jika mereka telat dan ia tidak sempat menyapa kekasih hatinya, Mona.

" Pagi Mas Bro, barusan atau sudah lama?" tanya Asya basa-basi ketika melihat wajah Gerry yang ditekuk.

" sudah dari tahun baru Cina kamunya baru nongol di tahun baru Masehi, Awas aja kalau sebentar sampai di kampus terus Monaku marah-marah kamu yang bakalan tanggung jawab!" ujar Gerry sambil mengacak gemas rambut Asya karena wajah wanita itu yang sangat imut menurutnya.

" Ih kamu tuh kenapa sih selalu saja melakukan hal itu, nanti kalau pacar kamu yang posesif akut tingkat Dewi lihat kan jadi salah paham lagi? Lagian penampilan aku sudah Paripurna ini kok sempat-sempatnya kamu merusaknya, nanti kalau sampai di kampus tidak ada yang bakalan menoleh kearah kamu juga bakalan tanggung jawab!" Asya merasa kesal dengan sahabatnya itu walaupun lebih tua 1 tahun darinya Tapi tetap saja tingkahnya itu membuat dirinya kadang-kadang merasa Jengah.

" Memangnya ada yang mau sama kamu, orang penampilan kamu saja tidak ada feminimnya sama sekali? kamu itu bagaikan langit dengan bumi tahu tidak kalau dibandingkan sama Mona Kekasihku, ibaratnya itu seperti Lamborghini dan sepeda ontel!" Sindir Gerry membuat Asya tidak ingin berbicara banyak lagi karena sama saja nanti harga dirinya Pasti diinjak-injak lagi sama sahabatnya ini.

Apa salah Asya??

ketika Asya dan Gerry sampai di kampus mereka selalu dijuluki the sweet Couples, yang membuat semua orang merasa iri karena mereka terlihat lebih manis daripada Gerry dan Mona.

tidak sedikit mahasiswa di situ yang merasa jika Asya dan Gery lebih cocok jadi pasangan, daripada Mona Yang umurnya masih 20-an tapi sudah paksa dewasa.

Itu Wajahnya Asya Malika kalau lagi menyamping 🤗🤗

" Ih kenapa sih Gerry harus jadian sama Mona, Padahal kan lebih cocoknya sama Si Asya? Aku tuh suka greget loh kalau melihat Mona yang selalu kecentilan dihadapan Gerry, rasa-rasanya pengen ku buang ke cewek jadi-jadian biar menjauh sedikit dari antara mereka berdua!" sungut Vina yang merupakan salah satu fans garis keras nya Asya dan Gery.

Mona kebetulan baru datang dari kantin langsung tersulut emosinya ketika ada yang memuji kedekatan Asya dan Gerry, dengan langkah yang begitu cepat Wanita itu pergi menuju ke parkiran yang ia yakini jika Gerry sedang berada di situ.

dan benar saja apa yang ia yakini itu terbukti 100%, terlihat Gerry sedang membantu memperbaiki rambut Asya yang tadi sudah ya acak gemas.

" kamu kok masih disini, bukannya nyamperin aku di kantin? terus kamu lagi lagi kenapa sih selalu saja menyusahkan pacarku, apa tidak puas selama ini kebanyakan waktunya dihabiskan hanya buat kamu?" Ketus Mona membuat Asya menatap heran ke arahnya.

" Loh kenapa jadi salahin aku, memangnya selama ini aku selalu mengganggu Jika kalian sedang berduaan? kalau memang kamu tidak suka kalau aku berdekatan sama pacar kamu itu, ya Bilang dong sama dia kalau mulai sekarang jaga jarak jangan ngomong ke aku saja!" sungut Asya lalu pergi dari situ tanpa mau menoleh lagi ke arah Gerry yang menatap heran ke arahnya.

" lho Asya Kamu kok main pergi begitu saja, Hei Tungguin dong masa iya kamu tidak mempedulikan aku yang sudah memberikan tumpangan secara gratis?" teriak Gerry ketika melihat Asya semakin jauh dari jangkauan.

ketika Mona melihat Gerry yang hendak menyusul Asya tanpa mempedulikannya langsung menarik lengan baju Gerry agar kembali menatap dirinya, dirinya tak mau jika Asya selalu saja menjadi pengganggu di antara mereka Maka dari itu ia harus melakukan sesuatu.

" kamu kok malah lebih peduli dia daripada aku yang jelas-jelas pacar kamu, Sebenarnya kamu tuh cinta tidak sih sama aku sampai lebih membela dia seperti begitu?" tanya Mona merajuk membuat Gery menatap penuh rasa bersalah kearah kekasihnya itu.

" Ya ampun Sayang aku minta maaf ya bukannya melupakan kamu tadi itu hanya lagi tidak ingin jika Asya pergi dalam keadaan marah, Tapi kamu jangan marah juga ya Soalnya kamu tahu kan kalau kamu marah itu nafasku seakan hilang separuh!" begitulah seorang Gerry terlihat begitu bucin terhadap Mona membuat wanita itu dengan mudah saja menundukkan pria itu di bawah kendalinya.

" Mana buktinya kalau kamu itu cinta mati sama aku, karena setiap kali aku ke kampus saja tidak pernah kamu jemput malah yang kamu pikirkan Hanya wanita itu saja?" tanya Mona merajuk membuat Gery kebingungan harus berkata apa lagi.

" ya Siapa suruh aku minta kita untuk menikah kamu tidak mau, padahal Sebentar lagi kita sudah ajukan skripsi lho jadi tidak perlu menunggu waktu yang lama lagi. coba saja kalau kamu mau pasti perhatianku bakalan 70% ke kamu, dan sisanya baru ke Asya yang merupakan sahabat aku dari dulu!" jelas Gerry membuat Mona Lagi dan lagi merasa geram Kenapa bukan perhatian 100% yang diberikan melainkan hanya 70% dan sisanya 30% lumayanlah buat Asya.

" Kenapa sih harus saja wanita itu selalu menjadi benalu diantara kami, kalau aku tidak bergerak cepat bisa dipastikan ATM berjalannya aku bakalan lenyap!" batin Mona tak terima.

" Ya sudah kalau begitu aku bakalan menerima lamaran kamu tapi dengan satu syarat, dan kamu harus memenuhi syarat itu tidak boleh ada namanya penolakan sama sekali!" terlihat wajah Mona seperti menyiratkan sesuatu yang tersembunyi entah Apakah itu hanya Mona saja yang tahu.

" kamu Beneran sayang terima lamaran aku, wah ya Baiklah aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan tapi Setelah itu kita bakal menikah ya! Kamu tahu kan ini adalah hal yang paling aku nantikan selama hidupku, yaitu menikahi kamu dan kita bisa menghabiskan waktu berdua selamanya!" Gary benar-benar senang sampai bahkan melupakan ke beradaan Asya yang tengah merajuk entah dimana sekarang.

" tapi aku sudah ngomong kan kalau ada syarat yang harus kamu penuhi, dan kamu tidak boleh menolaknya kali ini?" ujar Mona membuat Gerry dengan antusias menganggukkan kepalanya.

" apapun itu persyaratannya aku bakalan penuhi dan tidak akan Aku menolaknya, apapun itu aku pasti kan kamu bakalan bahagia karena itu yang aku inginkan"! janji Gerry yang Bahkan tak merasa curiga sama sekali dengan apa yang ingin diucapkan oleh Mona.

" Aku ingin kamu bercinta dengan Asya, setelah itu meninggalkannya dan tidak peduli padanya sama sekali! bahkan Bila perlu Kamu seolah menganggapnya tidak pernah ada di dunia ini, kalau kamu mau melakukan hal itu Aku pastikan dalam bulan ini juga kita bakalan menikah!" ujar Mona membuat Gerry seketika lemas seluruh tubuhnya karena sungguh apa yang ia dengar barusan Bagaikan disambar petir di siang bolong.

" kamu serius mengatakan hal itu, Demi Tuhan kalau kamu bercanda itu sangat tidak lucu tahu tidak? Kamu tahu kan kan kalau aku sangat menyayangi Asya sudah seperti adikku sendiri, Saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini hanya tante sama paman nya saja kalau aku juga menghancurkan masa depannya terus dianya harus lari ke siapa?" tanya kiri setengah tertawa karena memang merasa sangat tidak masuk akal dengan permintaan Mona barusan.

" kamu sudah berjanji jika memang kamu tidak mau Ya gampang kita tidak usah menikah saja, Kamu pergi saja menikahi dengan Asya kesayangan kamu itu dan jangan pernah menganggap aku ada!" ancam Mona Sambil tertawa sinis karena dirinya yakin pasti Gerry menolak.

" tapi kan tidak perlu melakukan permintaan konyol kamu itu kan, Lagian kamu kok tega membiarkan aku bercinta dengan wanita lain? Memangnya kamu tidak cemburu atau merasa sakit hati, apa sih yang ada dalam pikiran kamu sekarang?" tanya Gerry sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.

" Itu semua terserah dari kamu mau menerima atau tidaknya kamu juga kok, hanya saja aku ku tetap bakalan menikah dengan kamu Kalau persyaratan aku itu kamu penuhi!" Gery yang melihat Mona tetap keras kepala Hanya bisa pasrah karena jujur dirinya sudah cinta mati kepada wanita itu bahkan tidak peduli dengan permintaan konyolnya.

Hancur Sudah

Gery yang melihat Mona tidak berubah pikiran sama sekali, mau tidak mau menganggukkan kepalanya pasrah mengikuti apa yang diinginkan oleh wanita yang sangat dicintainya itu.

Dirinya bahkan seolah melupakan siapa sebenarnya Asya dalam hatinya, kira-kira seberapa besar nama seorang Asya berada di tempat itu dibandingkan Mona.

" Baiklah apa pun bakalan kulakukan untuk kamu, hanya saja kamu harus memenuhi Janji kamu itu ya itu bakalan menikah denganku dalam bulan ini juga!" sahut Gerry pasrah membuat Mona terlonjak kegirangan karena akhirnya dirinya bisa merusak masa depan Asya agar tahu siapa sebenarnya Mona itu.

" Yes, akhirnya wanita itu tidak bisa membanggakan sesuatu yang tidak aku punya sekarang ini. bodo amat jika Gerry mau melakukan hal itu dengannya, Lagian aku juga kan sama menikah dengannya karena uang saya bukan orangnya." batin Mona yang begitu senang karena sebentar lagi Asya akan hancur berantakan dan dirinya sangat menikmati hal itu.

Sedangkan Asya di dalam kelas memilih untuk fokus dengan tes yang diberikan oleh dosen pembimbing, karena Asya ingin sekali lulus dengan nilai terbaik agar membuat bangga tante dan Pamannya yang selama ini sangat menyayangi dirinya seperti anak kandung mereka sendiri.

Bahkan kasih sayang yang tidak pernah orang tuanya berikan 100% ia dapatkan dari mereka yang Bahkan tak pernah mengeluh sama sekali Jika dirinya sedikit membandel, setiap nasihat yang mereka berikan selalu secara halus tidak pernah dengan kata-kata yang kasar dan itu yang paling Asya syukuri dalam hidup.

Jika soal Gerry dirinya yakin bahwa suatu saat mereka berdua pasti bakal menjauh. Karena Gery sudah mempunyai kekasih dan pasti tidak lama lagi bakalan menikah, dan selama ini ia tahu jika Gerry ingin sekali menikahi Mona dalam waktu dekat.

"Woiii masih pagi tapi masih cemberut begitu,memang nya pangeran katak kamu kemana? Pasti dia sudah menemui Putri Lebay miliknya itu kan,ih kamu kok mau saja mengalah?" Goda Vina sahabat wanita sekaligus Fans garis keras Asya dan Gerry.

"Kamu kenapa sih selalu saja bikin diri kaya jelangkung,muncul tidak di undang tapi pergi harus diusir dulu?" Ketus Asya tapi sambil tersenyum.

"Kamu keterlaluan Say,masa aku secantik begini masih saja di samakan dengan makhluk astral?" Sungut Vina.

" yang kata kamu cantik itu siapa orang aku yakin saat kamu berdandan pasti cermin di rumah kamu langsung pecah, orang wajah kamu sehancur itu aku bakalan menjadi orang yang paling merasa kasihan pada Jodoh kamu nantinya karena istri yang oh my god ndak bisa dibilang lagi!" ledek Asya membuat Vina mendengus kesal.

" kamu jangan ngatain aku begitu dong Memangnya kamu sudah laku, Percuma saja kalau tiap hari dekat sama orang lain eh ternyata dianya malah kepincut sama wanita lain!" Sindir Vina tak kalah pedas.

" Kan aku sudah bilang selama ini kalau aku sama Kak Gerry itu hanya sebatas teman saja, masak Kalau kami berdua pacaran aku akan membiarkan dia berduaan begitu saja dengan Mona? memangnya aku cewek apa, yang dengan ikhlas hati membiarkan kekasihnya berduaan dengan pria lain?" sahut Asya membuat Vina hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

" Memangnya kamu tidak punya rasa biar hanya 5% saja kepada Gerry, mengingat kedekatan kalian selama ini mah yang bisa dibilang sangat Intens Bahkan dia lebih mementingkan kamu daripada si Mona itu?" tanya Vina lagi membuat Asya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" persahabatan kedua wanita bisa kok Tidak melibatkan perasaan, Buktinya aku sampai sekarang masih santai saja dan tidak merasakan apapun kepada Kak Gerry sebatas hanya sahabat saja!" tegas Asya membuat Vina memilih bungkam sekarang daripada dilanjutkan bakalan rugi suaranya terbuang percuma.

di dalam kelasnya Gerry sedang dilanda Dilema, jujur dirinya sangat mencintai akan tetapi permintaan konyol Wanita itu sungguh membuat dirinya bingung.

di sisi lain dirinya sangat menyayangi Asya seperti adiknya, namun dirinya juga tidak siap harus kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu yaitu Mona. karena baginya Wanita itu sangat berarti dalam hidupnya membuat permintaannya walaupun sekonyol apapun Asal membuat wanita itu bahagia, Gerry bakalan melakukan hal itu meskipun mengorbankan perasaan Asya sekalipun'

" woi Gerry Kamu kenapa hari ini kok tumben jadi pendiam, Memangnya tadi pagi baterai kamu belum di charger sama Asya? karena hari ini kamu beda sekali terlihat seperti aki-aki yang kurang dapat jatah!" ledek Andi yang merupakan teman satu kelasnya Gerry dan Mona dan juga merupakan sahabat dari Asya.

Mona mendengus kesal ketika mendengar pertanyaan Andi barusan, Kenapa setiap ada kesempatan dan juga di mana ada Gerry pasti selalu saja nama Asya yang disebut bukan dirinya.

" sebut terus nama wanita sialan itu, nanti setelah ini Apakah kalian masih bisa melihat senyum di wajahnya itu ketika orang yang ia anggap pahlawan akan menjadi orang yang menghancurkan masa depannya!" sinis Mona dalam hati karena memang dirinya melakukan hal itu karena merasa iri dengan Asya yang selalu saja disanjung-sanjung oleh orang lain sedangkan dirinya sudah melakukan apapun untuk membuat terlihat menarik tapi sama saja Asya selalu di depan.

" kamu ditanya malah diam, Apa mulutmu itu sudah tidak berfungsi dengan benar lagi atau sudah lupa cara berbicara? " tanya Andi Ketus ketika dirinya Hanya dianggap angin lalu oleh Gerry.

" kamu bisa tidak Jangan menggangguku sedikit saja, atau setidaknya pergi mencari wanita yang bisa kamu ajak bicara agar tidak terlalu merecoki ku terus?" Ketus Gerry yang hari ini memang benar-benar tidak mood untuk berbicara sedikitpun.

" jadi aku juga disuruh pergi nih karena selalu menempel ke kamu, karena kamu sudah bosan berada di dekatku jadi mengusirku secara halus begitu? " tanya Mona yang pura-pura merajuk agar Gerry lebih perhatian padanya dan tidak memikirkan soal Asya.

" Lho kok kamu bicara seperti itu karena sejak kapan aku merasa bosan sama kamu, ini gara-gara si cunguk satu ini yang selalu saja mengatakan hal yang tidak jelas hingga akhirnya aku salah ngomong kan tadi"? ujar Gerry sambil menatap tajam kearah Andi yang sudah membuat Mona jadi salah paham kepadanya.

sedangkan Andi menatap Jengah ke arah Gery yang terlihat bucinnya kebodohan, tidak ada pintarnya sama sekali tidak bisa membedakan yang mana yang tulus dan yang tidak.

" terserah kau saja mau ngomong apa, aku mendingan pergi menemui si cantik Asya yang cantiknya natural bikin beban pikiran hilang bukan cantik hasil oplas!" Sindir Andi yang Bahkan tidak peduli jika sedikit lagi jam pelajaran bakal segera dimulai.

Mona menatap kesal kearah punggung pria blasteran itu, Andi memang tampan hanya sayang yang Muna butuhkan adalah paket komplit yaitu tampan sekaligus kaya bukan hanya modal tampang doang karena tidak bakalan bisa membelikan barang branded untuknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!