NovelToon NovelToon

Love

1. Sarapan

Huff ... Cindy menghela nafas panjang. Disela-sela kegiatannya pagi. Setiap harinya ia bangun lebih pagi, kemudian ia membersihkan dirinya, lalu dia menyiapkan pakaian sang suami. pakaian kerjanya dari jas, dasi, kemeja hingga sepatu lalu dia ke kamar anaknya. Menyiapkan pakaian seragamnya dan mengecek buku-buku nya di tas nya, lalu membangunkan mereka.

Kemudian dia menuju ke pantry untuk memasak. Menyiapkan sarapan, pauk untuk makan siang dan makan malam adalah impian yang diinginkannya. Dan ia hanya meminta maid membantu dan menghangatkan masakan. Orang luar akan melihat keluarga kecil yang bahagia, ayah ibu dan dua putri cantik.

POV CINDY

Peduli apa kata orang, makinya dalam hati. Reynald pria sempurna yang menjadi suaminya di matanya selain kekasihnya. Dia hanya memiliki dua teman pria yang dekat dengannya, pertama pria yang nyaris dia nikahi, karena pria itu berselingkuh dengan sekretaris nya yang tak lain masih sepupunya.

Dan pria keduanya adalah Reynald, sesudahnya tidak ada lelaki lain. Suami nya tampan dan dingin, tak tersentuh. Akan tetapi dia sudah membantu dari keterpurukannya, ia membantu mencarikan tempat usaha, ku pikir dia hanya mencarikan tempat saja ternyata tidak.

Dia sudah menyewa orang untuk menata interior dan juga sudah membayarnya, dia memberikan kartu tiga buah untukku bukan satu tapi tiga? Belum lagi sopir dan mobilnya, yang mengantar dan menjemput ku. Aku jatuh cinta padanya dan dua putrinya pada pandangan pertama, ku pikir mereka keluarga sederhana tapi saat sudah resmi menjadi istrinya aku terperangah melihat rumahnya yang besar dengan halaman depan dan belakang.

Ada kolam renangnya. Biar pun tidak luas tapi unik juga. Kebiasaannya mencuri ciuman, awalnya hanya di keningku. Sekarang? Akhir-akhir ini dia mencium pipi sekarang bibir? Suamiku itu irit sekali bicaranya, aku mencoba mengajaknya mengobrol tapi dia hanya menjawab OK dan BAIKLAH... bikin kesel banget. Aku putuskan mencatat semua pengeluaran untuk rumah tangga. Dari membayar para maid juga keperluan anak-anak.

Mencegah kericuhan dan perselisihan di kemudian harinya. Aku juga mencatat pendapatan butik dan menyicil pengembalian modal nantinya. "Pagi momy.." ,suara nyaring Sarah Amalia Cassiedy menyapa sang ibu.

"Pagi sayang...muah.." , jawabnya saat Sarah mendekatinya dan mencium pipinya. Cindy masih menyiapkan masakan yang sudah selesai dibantu maid. menata di meja. "Pagi momy.." ,sapa Revalia Cassiedy ketika Cindy fokus menuang susu di gelas,.

" Pagi sayang... muah", biar berseberangan Cindy mengerucutkan bibirnya seolah mencium putrinya itu. Revalia hanya memutar bola matanya geli dengan ibu tirinya yang selalu ceria, murah senyum.

Dia beruntung bertemu dengannya biar kontras diliat orang luar, Daddy nya orang luar sedangkan momy nya wanita Asia yang minimalis jika berdiri dengan Daddy jauh sekali, seperti berjalan dengan putrinya sendiri bukan sebagai istri, ...hi..hi..lucu sekali jika membayangkannya Revalia menahan tawanya.

"What's ?", Daddy nya bertanya saat didekatnya. "Hidup itu aneh, Daddy lihatlah kebersamaan kita...padahal baru beberapa bulan lalu kita orang asing...aku tak mengira bakal punya mom unik seperti dia", bisik nya. "Thats it life " ,gumamnya menatap sang istri yang melepas aproff dan melipat serta menaruh di meja pantry.

"Daddy aku tidak pernah menduga dia langsung menerima lamaran Daddy. Dia juga tidak mengenali siapa Daddy. Momy seorang wanita yang polos ", lanjutnya. Reynald hanya menganggukkan kepala. Cindy duduk disebelah Reynald Cassiedy.

"Morning", sapanya tersenyum. "Morning honey", balasnya dengan mencium pipi istrinya itu. Cindy tersenyum lalu mengambilkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Hening sesaat..

"Mom, kemaren Dapni cerita tentang momynya yang melahirkan dia punya baby cute mam. Aku lihat foto-fotonya. Mhm...kapan momy punya baby?", tanyanya setelah menjeda kalimatnya. " uhuk ..uhuk .." Cindy tersedak mendengar pertanyaan Sarah yang polos, Reynald reflek menyodorkan air di gelas ke arah istrinya.

" Maaf sayang.....Mom dan Daddy belum dapat memberikan adek bayi.." , katanya dengan tersendat dan memelas dengan wajah pias Cindy menatap gadis kecilnya. Di tatapnya sang suami.. Reynald asik dengan tablet dan kopinya. Cindy termangu. Apakah dia pura-pura tidak mendengar? batinnya.

"Aku setuju aja mom. Jika kami besar momy ada teman untuk menemani dan bermain di rumah, bukannya kita nanti banyak ekstra kurikuler juga tambahan les." sambung Revalia

"What's?", Cindy ternganga, masalahnya dia belum terbiasa dengan sang suami. Mereka hanya sekedar bicara sepintas di kamar tampa apapun, tidak ada cumbuan apalagi bercinta. Dia pikirkan sang suami masih mencintai mantan istrinya dulu. Bagaimana bisa punya baby? "Sayang." rengek Cindy pada Reynald.

" Ehmm... aku siap kapanpun kau bersedia sayang ....aku tak masalah jika menambah anak berapa, asal kau tak keberatan mengandung nya dan repot mengurus nya", jawabnya dengan menatap sang istri datar. Cindy shock sendoknya hingga terlepas dari tangan jatuh dipiring berdenting suaranya. Lemes banget dia bicaranya. Bagaimana bisa begitu?

Reynold gemas sekali melihat ekspresi sang istri buru-buru dia ulurkan tangannya dan Cup....cup .. cup ciuman kecil menempel dibibir mungil sang istri,kemudian yang terakhir dilumat dan disesapnya bibir tersebut.. agak lama. Dan segera disudahinya karena ingat meeting pagi ini tentang peluncuran produk baru phonsel nya.

"I got to go now ada saus caramel yang meluap disisi bibirmu honey makanya kubantu membersihkan", bisiknya sambil mengusap bibirnya. " Bye swetie...", di kecupnya kedua putrinya. "Bye Daddy " , jawab keduanya serempak. "Mom?" ,Revalia menggoyangkan tangannya ke arah muka Cindy kesadarannya kembali setelah perbuatan sang suami. "Ha...mhm ya sayang", jawab nya tergagab.

" Aku akan bersiap habiskan sarapannya sayang i love you", Cindy mencium pipi kedua putrinya dan berlalu.Cindy berbelok dia mengejar sang suami tetapi kalah cepat, ingat ya dia wanita mungil. Sedangkan sang suami tegab tinggi tentu langkahnya lebih lebar. Di halaman ia hanya mengeram kesal dengan mengepalkan kedua tangannya disisi dengan menghentakkan kedua kakinya menatap mobil Maybach hitam itu menjauh. Reynald melihatnya dari kaca spion tersenyum senangnya, hatinya berbunga-bunga melihat ekspresi sang istri dari kejauhan. Dia berhasil menjahili sang istri.

"Tuan...apa kita kembali ke rumah?" ,tanya sopir akan tetapi Reynald memberikan isyarat tetap jalan . "Nyonya..?" , Sammy menyapa Cindy. Cindy terjenkit mendengar sapaan nya. Wanita itu hanya tersenyum kikuk terus berlalu .

Cindy berjalan ke arah kamarnya. "Aaaaa....", ia menjerit histeris.. tak akan terdengar jeritannya itu keluar karena kamarnya kedap suara itu kata suaminya. "Bagaimana bisa ia dengan mudahnya menjawab seperti itu?". "Apa aku yang gila?"

"Tidak !!! Aku pasti ..... aku salah mendengarnya 'tadi, ya salah dengar !!!". " Aku salah mendengarnya. Ya,salah". "Tapi bagaimana jika benar? Ia juga ingin baby?" Cindy bermonolog sendiri dengan mondar mandir di kamar dengan menggigiti jari-jarinya.

Aku sudah berusaha untuk menggoda nya dengan piyama tipis, baju tidur dengan kerah pendek dan terbuka dia hanya diam tak bergerak, meliriknya saja tidak. Cindy bejalan ke walk on kloset memilah pakaiannya. "Bagaimana jika benar dia setuju dengan bayi? Tapi kan selama ini dia seperti patung. Dia tidak bergerak sepertinya tak tertarik padaku.

Akh ...sudahlah kerja ya..waktunya bekerja. Ia pun mengambil gaun yang dikenakan untuk bekerja kemudian dibawanya ke kamar mandi membersihkan diri,sesudah mengenakan make up dan mengganti sendalnya dengan hight heels yang senada dengan gaunnya diambilnya hand bag lalu berangkat ke butiknya.

Reynald, ini imajinasi author berdasarkan idola nya sewaktu muda dulu. foto download gogle

Cindy sang istri yang ngegemesin Reynald juga berdasarkan imajinasi juga.

2. Hasrat yang tertahan

Cindy keluar dari rumah di halaman depan Sammy sudah berdiri di samping SUV luxury range yang biasa dipakai ke kantor atau hang out dengan sahabatnya Lucy. Mobil langsung meluncur ke butik yang terletak pusat kota dekat dengan Mall terbesar di kota A .

" Pagi nona ..." sapaan para karyawannya dia jawab dengan senyuman. "Nona, gaun yang dipesan Nona Shania sudah tahap finishing mohon di cek ulang. Pesanan ..." Cindy mendengarkan penjelasan asistennya rincian dan detail dari pemesanan clien butik juga pemesanan bordir dan kain beserta detail yang dibutuhkan.

Ia melihat lihat sketsa yang diinginkan clientnya, tak lama setelah sang asisten diam setelah laporannya ia pun bangkit menuju ruangan besar tempat pembuatan gaun gaun tersebut. Diruang halper ia meneliti detailnya dan membandingkannya serta mengecek ulang dengan teliti. Dia juga melanjutkan ke tempat gadis-gadis penjahit. "Ok .. bagus. Kerja yang sempurna weekend ini kita ke cafe Astro untuk merayakan proyek Nona Shania dan Nyonya Hars.

Good job!" , Cindy mengacungkan jempol ke karyawannya. "Khusus keamanan diganti uang ditambahkan nanti pas terima gaji, " lanjutnya tepuk tangan riuh dari karyawan bersuka cita dengan kabar tersebut . Tak lupa Cindy menemui para clientnya yang memerlukan bantuan pendapat nya. Dia juga melihat gaun dan dress yang di estalase, memantau para pekerjanya dari jauh.

Di ruangan pribadi , Cindy merenung. Kata-kata sang suami terngiang di kepalanya. Apa dia menginginkan pernikahan sesungguhnya? batin nya. Apakah dia akan mengajak bercinta layaknya pasangan suami isteri yang normal? Akankah hal itu terjadi? Bodohnya dia dulu menerimanya saja karena terpesona ketampanan dan kecantikan sang anak.

Apa karena dia murahan yang mudah terpikat dan terpukau, sehingga menerimanya tampa menyelidiki siapa jati diri sang suami. Cindy benar-benar terpikat pesona sang suami. Dia selalu mengenakan pakaian yang seksi untuk mengambil hatinya. Namun sang suami hanya terdiam, asyik dengan kegiatan nya sendiri . Terkadang dia malu pada diri sendiri seolah-olah dia seperti wanita xxxxx yang merayu pelanggan.

Tubuhnya kaku seperti patung setiap kali sang suami mencium keningnya saat pergi dan pulang ke rumah. Karenanya dia terhipnotis dan selalu mendambakan belaian sang suami. Dan beberapa bulan terakhirnya dia berubah, mulai menciumi nya di pipi, untuk setiap kali dia membantu atau melayaninya walau itu hanya mengambilkan air minum.

Karena suntuk Cindy memutuskan pergi ke cafetaria tak jauh dari butiknya bertemu dengan Lucy. Mereka mengobrol dan makan makanan favoritnya. Di tempat lain. Reynald masih menyimak presentasi pegawainya menjelaskan detail phonsel serta fitur aplikasinya.

Reynald memainkan benda pipih tersebut dan terkadang memutar dan membolak balikkan phonsel tersebut. Ya, Sammy selalu memberikan laporan kegiatan Cindy. Saat ini wanitanya sedang di cafetaria dengan Lucy sedang makan siang. Senyuman manis di bibirnya mengembang. Para staf kantor berbisik-bisik melihat ekspresi wajah sang CEO. Rapatnya pun usai, Reynald berjalan beriringan menuju ke ruangan.

Para karyawan yang berpapasan dengan sang boss terperangah karena senyuman kecilnya. Di ruangannya Reynald membaca semua berkas dan laporan tiap-tiap bagian divisi. Serta email yang masuk. Reynald mengerjakan pekerjaan yang menumpuk di hari itu juga. Daffa sang asisten setia menemani.

POV. REYNALD

Konsentrasinya buyar mengingat kejadian sarapan tadi.. ia makin gemas dengan ekspresi istrinya. Kelinciku yang manis imut yah itu julukan pas buat dia. Ia begitu menggemaskan dan menggoda ia selalu menggunakan jaket bulu menutupi badannya jika keluar ruangan.

Sammy selalu membidiknya diam-diam dan mengirimnya semua kegiatan istrinya. Jika di dalam ia mengenakan kardigan tipis menutupi lekuk kemolekannya.

Hanya aku yang melihat pinggang rampingnya, dan bentuk mata sipit dengan iris hitam bulat, dan satu lagi dia doyan makan. Tampa beban takut BB naik, dia enjoy menikmati semua jenis makanan biarpun berkarbo atau pun berminyak.

Dadanya lagi juga Cup 40 sungguh di luar nalar, parahnya dia suka gaun tidur bertali spaghetti dengan belahan dada rendah dengan punggung terlihat putih. Arhhgg... gemas sekali melihat mulut mungilnya membuka lebar mendengar pertanyaan dari Sarah ku" kapan mom punya adek bayi?".

Segera ku berikan ciumanku, aku sudah tidak tahan lagi. Rencana akan ku bawa dia ke Cina dan Indonesia nanti untuk promosi dan launching Phonsel pintar produksi pertamaku untuk kejutan dia, aku sengaja merahasiakan pernikahan ini dan membeli rumah kecil pinggiran kota. Dan terpaksa putriku berangkat lebih awal karena jarak sekolah lebih jauh dari jarak rumah lama.

Istriku gadis yatim piatu dia ditinggal selingkuh calon suaminya di detik-detik terakhir akad nikah yang akan dilaksanakan. Hebatnya dia dengan tenang mengembalikan cincin tunangannya ke orang tuanya dan berlalu hanya mengucapkan " Maaf paman putramu sudah tidak mencintaiku lagi, aku rasa tidak perlu dilakukan pernikahan ini."

Aku tahu dari Lucy sahabatnya dan para pegawai hotel saat asistenku menyelidiki identitas istriku dulu. Mereka berpacaran sejak sekolah menengah atas hingga ke perguruan tinggi. Mereka mengambil kejuruan yang berbeda namun masih intens bertemu dan berkomunikasi. Dan entah kenapa lelaki itu terpikat oleh wanita ketiganya.

Awal pertama aku melihatnya. Aku terhipnotis dengan parasnya yang ayu ...dia berjalan ke arah kami. Awalnya kupikir dia sedang syuting atau foto prawedd untuk pesta pernikahan, anehnya tak ada kru yang mengiringinya atau orang di sekitarnya. Kemudian dia duduk di bangku taman central park dengan diam, dengan bersandar tangan satu di tangan kursi dia menangis tampa perduli sekelilingnya.

Tampa suara, tampa teriakan drama histeris. Hanya punggungnya yang bergetar hebat, Sarah yang sedang bermain sepatu roda melihatnya dan menghampirinya. Gadis kecilku itu selalu peduli . Tangannya menyentuh punggungnya dia pun mengangkat kepala, tampa bicara putri kecilku menghapus air mata nya.

Dia bukannya tenang akan tetapi tangisnya kembali pecah di bahu mungil Sarah dan masih juga tak ada suara." Its ok, semua akan baik-baik saja", hiburnya . "Thanks you", bisiknya tak bersuara . Kami (Revalia dan aku) hanya berdiri tak jauh dari mereka. Dapat merasakan apa yang dialaminya.

Karena Sarah lah kami dapat menikah. Dia menginginkan wanita itu(Cindy) menjadi momy nya, aku pun tak menolak karena aku terpesona pada pandangan pertama, setelah sekian lamanya aku menduda ini pertama kali nya aku tertarik pada lawan jenisku. Aku ingin merengkuhnya dan tidak ingin melepaskan.

Selesai menata berkasnya Reynald meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia melirik jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul enam petang dia pun bergegas keluar dari ruangan nya. Daffa melihat nya dan mengangguk hormat ia pun berlalu menuju parkiran mobil di basecamp perusahaan. Mobilnya meluncur menujunya ke kediamannya. Dia rutin pulang sebelum makan malam. Karenanya dia selalu berusaha untuk memberikan waktu kepada keluarganya.

Amalia Cartwright almarhum istri Reynald.

Penampilan Cindy jika si rumah.

Sarah Amalia Cassiedy dan Revalia Cassiedy

Reynald Cassiedy

3. Malam Pertama yang tertunda

Cindy larut dengan kesibukannya. Hingga tak terasa waktu berlalu. " Sudah jam 17.00 ? Aku harus pulang anak-anak sudah menunggu.", Cindy bergegas menata kertas-kertas desainnya di ceknya gawai dan sedikit dia mengaca lewat punch Compact powder. Masih rapi,gumamnya. Dia bangkit mengganti kardigan dengan jaket nya ia pun keluar dari ruangannya.

"Aku jalan dulu Flo " ,pamitnya pada asistennya. " Iya Nona hati-hati", balasnya. Dia hanya mengangguk. Dia menjawab sapaan karyawan dengan senyum. Lagi Sammy menunggu dengan setia di samping SUV Luxury berwarna putih. "Apa suamiku sudah pulang Sammy?", tanyanya.

" Menurut info sekretaris Daffa Beliau pulang telat Nyonya.", jawab Sammy. Cindy hanya mengangguk. Mobil pun tetap melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman. " Sore sayang.." sapanya pada kedua putrinya di ruang santai. Mereka ber cipika cipiki. " Momy ke atas dulu baru memasak makan malam. Daddy kalian pulang telat." keduanya mengangguk.

Sarah menonton Chanel favorit nya. Revalia membaca majalah. Sampai dikamar Cindy membersihkan diri dan berganti pakaian dia turun, sebelumnya ia menata baju santai sang suami lengkap dengan pakaian dalam, kemudiannya dia turun berjalan ke pantry memulai memasak. Makan malam dilalui dengan celotehan Sarah dan Revalia tentang kegiatan sekolah mereka. Cindy hanya menanggapi sekedarnya dan selalu tersenyum menanggapi celotehan kedua putrinya.

Hingga akhirnya mereka berpisah karena mengantuk dan tidur. Reynald masuk kamar saat Cindy sudah tertidur . Dilepasnya jas seraya bejalan mendekati istrinya dasinya sekali hentak dia lepaskan kemudian kemeja dan celananya ia merangkak ke kasur king size hanya mengenakan boxer saja. Ditariknya selimut yang menyelimuti tubuh Cindy. Cindy menggeliat saat bibir Reynold menciumi ceruk lehernya diturunkannya tali spaghetti gaun tidur itu.

Bersamaan dengan ciuman lembut dan meninggalkan jejak-jejak kiss mark dari ceruk leher hingga pundak kemudian beralih ke dada, di remas nya benda kenyal tersebut. " uuhm... mmmhhmm...", suara lenguhan terlolos dari bibir mungil Cindy. Mata nya mengerjab agak buram dia mengenali sosok yang mengukunginya.

Matanya terbelalak lebar kakinya meronta-ronta menendangi tak berarah.. dengan sigab Reynold menahannya. "Hei ..its me honey", serunya dengan menangkup wajah Cindy dengan kedua tangannya seraya menciumi bibirnya. Cup....cup...cup... dari sekilas hingga lama lama menjadi sesapan mendalam dan mengeksplore isi rongga mulut Cindy. Sesaat mereka melepaskan diri untuk pasokan udara yang habis.

" Kau mabuk?", sungut Cindy mengerucutkan bibirnya. Dia mencium aroma wine di mulut sang suami. " Sedikit tadi ada jamuan makan malam dengan clien,so.." Reynald masih dengan ciuman ringan. "Jangan seperti itu honey. Akan kuhukum kau" kekehnya.

Cindy mendelik. Dia baru menyadari jika suaminya ternyata mesum. Dia pikir suaminya ini hanya patung tidak akan tergoda. Dasar lelaki mesum, makinya dalam hati." Bukannya kau masih terikat dengan kenangan istrimu yang cantik dan sempurna itu?", tuduhnya seraya mundur menghindar sedangkan Reynald mendesak maju dan menghimpitnya di headboard.

Dia asyik menghirup aroma Cindy di ceruk lehernya. Dengan aroma bunga Lily dan saat menciumi bibirnya aroma strobery lip blam bercampur papermint. "Aku pria normal honey. aku sudah berpisah dengannya 7th. dan aku lebih suka membayar wanita sekali kencan daripada menikah. Mereka hanya mau uangku saja. Dan yang kurasakan pada Amalia hanya lah rasa keterbiasaan dan nyaman dalam bersama. Itulah alasan aku menikahinya."

Cindy menatapnya tak percaya. Dia harusnya tak terkejut karena mereka menikah bukan berdasar cinta tapi kesepakatan. Walaupun tampa menandatangani surat-surat perjanjian seperti di film drama ataupun novel-novel yang pernah di bacanya, dia pikir Reynald butuh orang yang menjaga dua putrinya yang menginjak remaja agar tidak salah jalan. Dan dalam angannya lelaki ini masih setia pada istri pertamanya yang cantik mantan model internasional. Perlahan tanpa disadari loloslah cairan bening itu di pipinya. Saat mendongak Reynald melihatnya," Hei...honey kenapa menangis?", Reynald menghapus air matanya.

" Apa yang kurasakan padamu itu berbeda honey. Aku sungguh-sungguh tertarik padamu, kau terlihat cantik dan kuat, bahkan di saat-saat kau terluka pun tetap tegar, tak memperlihatkan rasa sakit mu didepan musuh mu. Kau jago masak i love it dan sexy... mungil dan gesit. tubuhmu begitu harum semerbak di kamar ini bau bunga Lily kadang harum mawar aku suka sekali. Aku tak mungkin langsung mengajakmu bercinta kamu kan bukan wanita bayaran." Reynald menjelaskan dengan mencium keningnya.

"Kupikir kau tak menginginkanku honey.."lanjutnya. Reynald meletakkan kepalanya di bahu mungil istrinya itu. Cindy tersenyum berbinar tangannya meraba perut suaminya yang sixpack hingga ke dada.Reynald mengeram hasratnya berkobar." Kau istriku sweat heart, just you!" bisiknya. "Honey bolehkah?", ijinnya dan Cindy hanya mengangguk.

Diapun memulainya dengan mengecup wajah lalu turun ke bawah tampa jeda. Perlahan pasti mereka bergulat, terjadilah apa yang semestinya terjadi yakni hubungan suami istri. Hingga menjelang subuh pergulatan panas pun baru terhenti."Terimakasih honey", bisik Reynald

Sinar matahari mengintip disela-sela tirai kamar. Cindy memicingkan mata silau. " shff.. mhm.. aaauu..." dia meringis merasakan organ inti nya nyeri berdenyut badannya serasa remuk ia meregangkan badannya yang pegal pegal...lagi dia mendesis merasakan nyerii..

" Kau menggodaku honey?", suara serak ngebass Reynald terdengar dari arah pintu, Cindy menoleh. " Kau sudah mandi? Kau akan langsung berangkat kerja? ", Cindy menatap suaminya yang hanya mengenakan setelan kemeja kasual.

" Aku tidak tidur honey. Aku ada pekerjaan yang harus kuselesaikan. Aku kebawah menyuruh maid memasak sarapan untuk anak-anak. Dan juga untuk makan siang serta makan malam, kau istirahatlah. Nanti jam 07.00 ada dokter dan pegawai spa dan message membantumu agar badanmu bugar lagi. Dan nanti malam dapat make out lagi.." ujarnya.

Cup ...cup ... cup... lagi dia mencium bibir istrinya dan menatapnya. "Aku tak kan lama honey", yang terjadi semalam terulang lagi. Cindy hanya dapat pasrah dengan keadaan.

Cup...cup ... cup .. diciumnya seluruh wajah istrinya. " Aku pergi dulu sayang", bisiknya. Ia pun berlalu membersihkan dirinya dan mengenakan kemeja dan jasnya tak lupa jam tangan rolex. Ia menatap istrinya yang menatapnya sayu dan lemas di kasur king size.

Cup..cup .... lagi dikecupnya bibir sang istri. "Tunggulah mereka disini. Jadi baby girl ku yang manis". sambil mengelus puncak kepalanya. Kembali Reynald memberikan ciuman di bibir. Terkekeh geli melihat ekspresi wajah sang istri yang kepayahan karena ulahnya. Dan hasil kerajinan bibirnya semalaman di seluruh anggota badannya.

Tidak lama sepeninggal Reynald datanglah dua maid membawa sarapan sandwich dan segelas susu hangat. Dan di belakangnya ada dokter dan dua orang pegawai masing-masing memiliki tugas nya. Para Maid membersihkan ruangannya, sedangkan para pegawai terapis spa mempersiapkan peralatan nya untuk aneka perawatan spa. Serangkaian pemeriksaan dan perawatan dilakukan Cindy. Tanpa komentar ia mengikuti nya segalanya untuk dirinya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!