NovelToon NovelToon

To Be A Continue

Kita Putus!

Selamat Datang readers,

Ini Novel keduaku.

Selamat menikmati semuanya.

________________________________________________________________________________________________

Di sebuah Cafe bernuansa Classic. Seorang gadis terlihat sedang menunggu seseorang. Dengan wajah sendu, Gadis yang bernama Chika Putri sedang melamun memandangi segelas teh hijau dingin.

Sesekali Chika melihat ke jam yang berada di tangan kirinya. Terkadang Chika juga suka melihat ke layar ponselnya. Chika yang kini baru lulus sekolah menengah atas. Tak seperti anak-anak yang lainnya, yang sedang sibuk ujian untuk masuk ke perguruan tinggi. Chika dengan mudah masuk ke perguruan tinggi Negeri dan mendapatkan beasiswa.

Chika terlahir di keluarga yang sederhana. Ibunya hanya ibu rumah tangga dan ayahnya karyawan kontrak di perusahaan besar. Chika merupakan anak satu-satunya. Setelah lulus, sebenarnya dia tidak dapat berharap banyak apakah bisa meneruskan ke perguruan tinggi atau hanya sampai di sekolah menengah atas.

Setelah menunggu lama, orang yang Chika tunggu-tunggu pun datang. Orang itu duduk di depan Chika. Suasana masih terasa hening. Chika belum juga angkat bicara.

"Ada apa sih?" tanya orang yang saat ini duduk di depan Chika.

"Dia siapa Varo?" Chika menunjukan foto yang ada di ponselnya.

"Kamu dapat dari mana?" Alvaro mencoba merampas ponsel milik Chika untuk melihat lebih dekat foto tersebut.

"Aku tanya, dia siapa?" Chika tak kuasa menahan air matanya.

"Dia hanya teman aku saja" jawabnya.

"Teman? Kamu bilang dia teman? Teman seperti apa yang berani nembak berkali-kali padahal kamu sendiri masih jadi pacar aku" Chika beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Alvaro.

Alvaro segera menarik tangan Chika dan membuat Chika berbalik badan.

"Dengarkan penjelasan aku dulu" Pinta Alvaro.

"Apa lagi? Memang sejak awal kamu sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padaku Varo. Bahkan kamu memperlakukan dia lebih dari kamu perlakukan aku. Kamu lebih bahagia saat bersama dia Varo. Kapan kamu perlihatkan senyuman mu padaku Varo? tidak pernah, sejak awal kita pacaran aku tidak pernah melihat kamu tersenyum. Aku gak ngerti lagi. Kenapa dulu kamu mengajakku untuk berpacaran kalau pada akhirnya kamu mengkhianati aku Varo" Chika menangis hingga terjatuh lemas.

"Lalu, apa mau kamu?" tanya Varo.

"Lebih baik kita putus. Pergilah kamu bersamanya. Jika itu membuat kamu senang, jika itu membuat kamu bahagia" jawab Chika tertunduk.

"Oke, kalau itu mau kamu" Alvaro meninggalkan Chika yang masih tersungkur di lantai. Tangisan Chika pecah begitu saja. Chika tak mampu lagi untuk berdiri.

Chika belum pernah jatuh cinta pada seseorang seperti ia mencintai Alvaro. Walaupun Chika sudah pernah berpacaran tapi ia merasa cinta yang sesungguhnya itu pada saat ia jatuh cinta pada Alvaro.

Alvaro Shareef memiliki sifat yang cuek dan dingin. Ia menyukai musik yang bergenre metal musik yang keras. Alvaro adalah sosok yang tertutup. Bahkan Chika belum mengenal benar sosok Alvaro.

"Bangunlah" pinta seseorang yang berdiri di depan Chika.

Chika mengangkat kepalanya dengan air mata yang masih mengalir.

"Bangunlah, tidak pantas kamu menangisi lelaki seperti dia" ucapnya. Orang itu langsung menarik lengan Chika agar dapat berdiri.

Orang itu mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan menghapus air mata yang mengalir di wajah cantik Chika.

"Terima kasih" ucap Chika mencoba menghentikan tangisan Nya.

"Kamu buang saja sapu tangan itu" Orang tadi pergi begitu saja.

Red Velvet

Seminggu sudah Chika putus dari Alvaro. Kini Alvaro sama sekali tidak menghubungi Chika. Bahkan kini Alvaro menghilang begitu saja. Tersisa luka dan rasa cinta yang masih tersimpan di dalam hati.

Chika selalu mencoba untuk melupakan sosok Alvaro. Tapi, tetap saja tidak bisa. Ada rasa penyesalan dalam diri Chika. Andai saja saat itu ia tetap pertahankan hubungannya. Mungkin ia masih bisa bersama dengan Alvaro. Satu sisi Chika tidak ingin jika dirinya di duakan.

Chika selalu berharap agar Alvaro kembali lagi bersama Nya. Tapi, apa boleh buat? Alvaro saja sudah menghilang begitu saja. Menurutnya ia lebih bahagia dengan perempuan itu. Chika pun tidak bisa memaksakan hati orang lain.

Chika memesan Cokelat panas dan croissant keju.

Bugh~

"Maaf, maaf saya tidak sengaja" Chika memungut Croissant Nya yang terjatuh ke lantai.

"Kamu?" Chika bertemu lagi dengan orang yang waktu itu memberikan sapu tangannya.

"Maaf, saya tidak sengaja" Chika mengucapkannya lagi.

"Iya, tidak apa-apa" orang itu tersenyum pada Chika dan berlalu.

Chika duduk di sudut Cafe tersebut. Tempat favorit Chika sejak pertama datang ke Cafe tersebut.

***

Dari kejauhan nampak sepasang mata yang terus menatap ke arah Chika. Chika tidak menyadari itu.

Tak lama, seorang pelayan mengantarkan Red Velvet ke meja Chika. Chika yang masih menyendiri heran. Sebab, ia tidak memesan Red Velvet. Tapi mengapa pelayan itu mengantarkan Red Velvet ke mejanya.

"Maaf mbak, saya tidak pesan ini" ucapnya. Sejenak pelayan tersebut bingung untuk menjawabnya.

"Di Cafe kami setiap sabtu sore memberi sepotong Cake untuk yang hendak berkencan secara acak dan kebetulan hari ini kakak terpilih untuk mendapatkan Red Velvet spesial dari kami" pelayan tersebut menjelaskan sesuai apa yang ada di otaknya.

"Selamat menikmati Red Velvet kami kak" ucapnya lagi.

"Oh, iya. Terima kasih ya" Chika masih penuh kebingungan. Sejak pertama ia datang ke Cafe itu tidak pernah ada hal yang seperti ini atau mungkin karena ia baru mendapatkannya sekarang jadi ia baru tahu.

Chika masih saja menatap Red Velvet yang ada di depannya. Dia khawatir jika ternyata pelayan itu salah ngantar makanan yang seharusnya ke orang lain malah ke dirinya. Takutnya dirinya di haruskan membayar sepotong kue itu dan Chika tidak membawa uang lebih. Karena setiap ia ingin menikmati menu di Cafe tersebut ia harus berhemat dan mengumpulkan duit untuk dapat pergi ke Cafe itu.

Chika tidak menyadari bahwa di depannya sudah ada seseorang yang sedang duduk sambil menatap dirinya yang masih melamun melihat Cake yang ada di depannya.

"Kue itu untuk di makan. Bukan untuk di lihat saja" ucapnya.

"Kamu?" Chika langsung melihat noda yang ada di bajunya yang belum hilang akibat tumpahan cokelat panas yang Chika bawa tadi.

"Maaf, nodanya tidak bisa hilang ya? Kalau kamu kesini untuk minta ganti rugi. Saya mohon beri saya waktu ya. Nanti saya janji deh bakal saya ganti" kata Chika memohon.

Chika menatap ponselnya yang berdering. "Aku harus pergi" katanya.

"Kamu belum menghabiskan kue ini. Biar aku suruh pelayan membungkusnya" Chika menunggu pelayan tersebut membungkus kue untuk Chika.

Setelah kue selesai di packing dengan rapi. Chika keluar dari Cafe itu sambil membawa Red Velvet. Lelaki yang tadi berada di depan Chika tersenyum melihat Chika.

Peringatan!

Hari pertama Chika berstatus mahasiswa. Chika mengambil jurusan pendidikan anak usia Dini. Chika tidak ingin sia-siakan kesempatan yang telah di berikan. Chika ingin dapat lebih cepat menyelesaikan pendidikannya agar dapat membantu sang ayah.

Di kampus Chika lebih fokus untuk belajar, belajar dan belajar. Bahkan teman sekelasnya yang baru sering sekali mengajak Chika jalan. Tapi, Chika tidak pernah mau ikut mereka.

Ada salah satu senior Chika yang sepertinya jatuh cinta pada Chika. Dia bernama Zain Ahmad. Sejak awal masa orientasi mahasiswa, pandangan Zain terpaku pada satu gadis yaitu Chika.

Terlihat jelas bagaimana Zain memperlakukan Chika. Bahkan teman-teman Zain menyadari perasaan dia dengan ke Chika. Itu juga membuat semua cewek-cewek di kampus iri pada Chika. Terutama Angel sang mantan dari Zain. Angel masih berharap agar dapat kembali lagi bersama Zain. Hanya saja hati Zain sudah tertutup untuk Angel. Sejak Zain memergoki Angel bersama laki-laki lain di dalam apartemen nya.

Angel menyesal, namun rasa sesal itu tidak dapat membuat Zain kembali. Siapa yang tidak suka pada Zain? Semua cewek di kampus tergila-gila padanya. Selain memiliki paras yang tampan, Zain juga terlahir dari keluarga kaya. Sifatnya yang lembut mampu membuat para cewek-cewek di kampus meleleh.

Chika berjalan di koridor kampus sambil menatap langkah kakinya. Namun, langkahnya harus terhenti saat ia melihat ada tiga pasang kaki yang berdiri menghalangi jalannya.

"Kak Angel, maaf saya harus segera ke kelas" kata Chika. Angel tetap tak memberikan jalan untuk Chika.

Angel mendorong Chika ke tembok. Chika semakin bingung dan takut. Ia tidak mengerti maksud dari kondisi seperti ini. Ia merasa bahwa dirinya tak pernah membuat kesalahan. Bahkan dirinya gak pernah bergaul dengan senior di kampusnya.

"Heh! Gue peringati ya! Gak usah ganjen jadi cewek!" Angel memberi peringatan pada Chika dengan telunjuk yang mengarah ke wajah Chika.

"Maksud Kak Angel apa ya?" Chika semakin bingung.

"Gue kasih tahu ya ke lo! Zain itu~" belum sempat menyelesaikan omongannya Chika sudah di tarik oleh seseorang yang tidak lain adalah Zain.

"Jangan dengarkan perkataan mereka!" ucapnya sambil menarik Chika.

Chika melepaskan genggaman Zain sambil berkata "Aku bisa pergi sendiri kak. Maaf, aku sudah terlambat" Chika pergi meninggalkan Zain.

Zain menghampiri Angel di tempat tadi. Begitu ia bertemu dengan Angel, Zain langsung menarik tangannya.

"Apa yang sudah lo lakuin ke Chika?" Zain kesal pada Angel.

"Gue gak apa-apain dia. Gue cuma bilang agar dia gak ganjen. Beraninya dia godain kamu" jawab Angel.

"Itu bukan urusan lo! Urusan kita juga sudah selesai. Jadi lo gak perlu urusin hidup gue!" kata Zain.

"Zain tunggu! Beri gue satu kesempatan lagi Zain. Sekali ini saja! Gue janji gak akan mengulangnya lagi" ucap Angel sambil menarik tangan Zain.

Zain pergi tak menghiraukan omongan Angel. Zain kembali ke kelas dengan suasana hati yang masih kesal.

***

Pulang kuliah Chika seperti biasa mampir ke Cafe langganannya. Walau hanya memesan es teh manis. Setidaknya di tempat itu Chika bisa menenangkan perasaannya.

Sampai saat ini Chika masih belum dapat melupakan Alvaro. Semakin Chika mencobanya maka semakin erat rasa cintanya dan rasa sakitnya kembali muncul saat ia merindukan Alvaro.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!