"Kak, badanku sudah lelah. Kita istirahat dulu yah?" ucap bocah laki-laki yang kelelahan usai berlatih.
"Baiklah, kita akan istirahat 10 menit dan lanjut lagi okey.?" Daniella Tersenyum.
Daniella atau yang biasa di panggil Ella, dia adalah perempuan berusia 22 tahun. Gadis cantik tomboy bermata hijau. Dia hidup seorang diri setelah neneknya Diana yang mengasuhnya sejak kecil meninggal setahun yang lalu.
Ella adalah anak bayi yang dulu di temukan nenek Diana di depan rumahnya. Nenek Diana yang merawatnya sampai dia berusia 21 tahun hingga akhirnya nenek sakit dan meninggal. Entah Ella berasal dari mana, karena wajahnya memiliki wajah blasteran Timur tengah. Sehingga membuatnya memiliki kecantikan berkali lipat.
Sejak saat itu Ella menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja. Dia bekerja di banyak tempat. Pagi hingga sore dia bekerja di bank swasta sebagai CS. Dan saat weekend dia mengajar di sebuah perguruan taekwondo. Dan malamnya dia bekerja part time di sebuah restoran. Dia ingin mengumpulkan banyak uang untuk merenovasi rumah peninggalan neneknya.
Ella yang hamble sangat di sukai banyak orang. Apalagi parasnya sangat mendukung. Dia juga tak segan menolong orang yang sedang membutuhkannya. Tutur katanya selalu lembut. Meski dia marah tapi terdengar sangat lembut.
Saat ini dia sedang melatih private anak dari konglomerat terkaya di Negaranya, Prancis. Victor memiliki perusahaan nuklir terbesar di Prancis. Victor memiliki anak laki-laki berusia 4 tahun dari hasil pernikahannya dengan wanita bernama Clara. Namun sayangnya Clara meninggal saat melahirkan anaknya Adrian.
Sebenarnya Victor dan Clara menikah karena perjanjian bisnis. Jadi di antara keduanya sama sekali tak memiliki perasaan. Adrian pun di buat hanya untuk membuat keturunannya saja.
Meski Victor sudah memiliki anak tapi wajahnya masih sangat awet muda. Banyak orang yang mengira dirinya masih muda, padahal usianya tahun ini sudah menginjak 32 tahun. Bahkan banyak sekali yang ingin mengantri untuk menjadi istrinya. Tapi Victor tak ambil pusing dengan hal itu.
Victor jarang sekali berada di rumah. Dia selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Dia bertemu Adrian hanya ketika Adrian bangun tidur dan malamnya Adrian sudah tidur. Selalu seperti itu setiap harinya. Tapi Victor selalu menomor satukan pendidikan anaknya itu.
Dan untuk kelas taekwondo ini, karena dia ingin anaknya mempunyai kemampuan bela diri. Seharusnya Adrian bersekolah di sekolah khusus bangsawan, tapi Victor tak ingin anaknya jauh dari dirinya dan tinggal di asrama. Jadi sebaik mungkin Victor memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya dan memberikan semua bimbingan yang seharusnya di dapatnya di sekolah bangsawan.
Ella adalah rekomendasi terbaik yang di pilih perguruan taekwondo untuk mengajar Adrian. Dia memiliki sabuk hitam terbaik dan paling muda di sana. Walaupun Ella sendiri yang ingin mengajar Adrian. Karena saat pertama kali ketemu Adrian Ella sudah sangat suka dengan pria kecil itu. Wajahnya tampan unyu-unyu. Jadi gemes kan Ella. Dan alasan pertama Ella adalah karena gajinya yang sungguh luar biasa. Gajinya sebagai karyawan saja kalah jauh. Sungguh anak Sultan pikirnya.
Dan hari ini adalah hari ke 3 Ella mengajar Adrian di aula rumah Victor. Adrian sangat cepat belajar. Dia sungguh lincah dan itu membuat Ella lebih mudah. Adrian sendiri adalah anak yang sopan dan sangat menyukai Ella karena menurutnya Ella adalah kakak cantiknya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
Jangan lupa follow ig othor ya ka.
IG_SHAKILABLUE
Dan hari ini adalah hari ke 3 Ella mengajar Adrian di aula rumah Victor. Adrian sangat cepat belajar. Dia sungguh lincah dan itu membuat Ella lebih mudah. Adrian sendiri adalah anak yang sopan dan sangat menyukai Ella karena menurutnya Ella adalah kakak cantiknya.
Selama menjadi Coach Adrian, Ella sama sekali belum pernah bertemu dengan Tuan Victor daddy Adrian. Yang Ella tau tuannya itu tampan, karena Adrian selalu saja membanggakan daddynya. Sampai bosan Ella. Seperti apa asli daddynya itu yang bahkan tak pernah menemani anaknya setiap waktu.
Usai mengajar Ella langsung meneruskan pekerjaannya sebagai pekerja part time di Restorant. Dia akan bekerja sampai pukul sebelas malam. Karena kecantikan dan keramahan Ella Restoran selalu penuh saat Ella sedang bekerja. Bahkan dia banyak mendapatkan tips dari para pengunjung Restoran. Bossnya juga sering memberikan bonus padanya karena semenjak ada Ella bekerja di Restorannya, omset restoran terus meningkat.
"Kak kau di panggil boss tu. Pasti dapet bonus lagi deh. Traktir yah?" ucap Jenny.
Jenny adalah teman sekaligus adiknya di restoran. Mereka sama-sama bekerja part time. Yang tau Ella bekerja di tempat lain hanya Jenny. Bossnya pun tidak mengetahui hal itu. Bossnya hanya tau kalau Ella adalah pengajar taekwondo. Jenny bekerja part time karena dirinya masih meneruskan sekolahnya di Perguruan tinggi yang sekarang sedang ujian akhir. Jenny sebetulnya berasal dari keluarga yang lumayan berada. Hanya saja dia ingin lebih mandiri dan tak bergantung pada kekayaan orang tuanya.
"Siap cantikku.." Jawab Ella dan berlalu pergi.
Ternyata benar Ella mendapat bonus lagi, dan kali ini lumayan banyak. Tentu saja itu membuat Ella bahagia. Dia akan membagi kebahagiaannya itu dengan Jenny. Dia akan membawa Jenny untuk makan-makan enak. Terkadang Ella merasa iri dengan Jenny. Jenny memiliki orang tua lengkap yang sangat menyayanginya. Jenny juga bisa melanjutkan sekolahnya hingga perguruan tinggi sedangkan dirinya hanya hidup sendiri dan hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri untuk hidup.
Ella menganggap Jenny sebagai adiknya. Karena Ella memang wanita penyayang, dan tingkah Jenny yang selalu saja manja padanya membuat Ella merasa di butuhkan. Seperti itu saja sudah cukup baginya. Dia tak ingin membuat hidupnya rumit. Dia hanya ingin bahagia dan memiliki orang yang dia sayang, seperti Jenny dan Adrian yang sekarang menjadi favoritnya. Suka sekali Ella dengan bocah satu itu.
***
Ella dan Jenny kini sudah berada di Restoran pinggir pantai yang viewnya mengarah langsung ke menara Eifell. Tempat itu sungguh indah. Ella merasa tenang berada di sana. Seakan hidupnya tak pernah ada beban. Sepertinya tempat itu akan menjadi tempat Ella berkeluh kesah nanti.
Ella hanya menggunakan dress coklat lengan panjang selutut dengan kacamata yang dikaitkan di atas rambutnya dan Jenny menggunakan celana jeans dengan sweater ukuran big size berwarna putih. Di manapun Ella berada selalu saja membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Cantik dan sexy, pasti itu yang selalu berada dalam pikiran pria yang melihat Ella. Jenny sampai risih karena banyak sekali yang memandang ke arah mereka.
Ella memesan makanan terbaik, dia ingin memanjakan adiknya Jenny. Mereka hanya sebentar saja di sana, karena Ella akan mengajak Jenny jalan-jalan ke Rue des Rosiers. Rue des Rosiers adalah makanan jalanan dimana satu ujung jalan dipenuhi restoran yang menjual falafel dan sandwich shawarma.
Saat mereka akan berdiri ada seorang pria yang datang menghampiri mereka dan tiba-tiba tangannya melingkar ke pinggang Ella. Ella Refleks menarik tangan pria itu dan membantingnya dengan sekali gerakan. Jenny yang melihatnya hanya tertawa mengejek pria yang terjatuh itu. Jenny sudah biasa melihat adegan seperti itu. Karena Ella juga selalu melindungannya dari para pria-pria nakal dan melakukan hal yang sama seperti yang Ella lakukan sekarang. Sedangkan para pengunjung lain kaget dengan apa yang di lakukan Ella.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
Jangan lupa follow ig othor ya ka.
IG_SHAKILABLUE
Ada sepasang mata yang melihat kagum pada Ella. Dia tak menyangka gadis-gadis yang paling suka di goda pria-pria tampan ini malah di banting hingga tak bisa membalas. Tiba-tiba ada senyum di wajahnya.
Setelah Ella membanting pria itu, dirinya dan Jenny berlalu pergi. Dia akan bersenang-senang dengan Jenny hingga puas. Jarang sekali Ella melakukan hal ini, karena yang ada di pikirannya adalah uang. Dia harus mengumpulkan uang yang banyak untuk rumah nenek dan masa depannya.
Mereka berkeliling hingga larut malam. Senang sekali Stella hari ini. Beban di pundaknya seakan berkurang.
Keesokan paginya Stella sudah kembali siap untuk bekerja kembali. Dia menggunakan mobil ke tempat kerjanya. Mobil butut itu juga peninggalan neneknya. Meski butut yang penting bisa di gunakan dengan baik itu tak masalah buat Ella.
Ella sampai di kantor dan sudah di sambut baik dengan Steven. Steven adalah teman satu ruangannya. Ella dan Steven adalah custumer service yang melayani nasabah vvip. Jadi mereka di tempatkan di ruangan khusus agar para nasabah merasa nyaman.
Sejak Steven mengenal Ella dia sudah menyukainya. Sempat dia memyatakan perasaannya tapi Ella menolaknya karena Ella memang tidak ingin memiliki hubungan dengan siapapun. Dia ingin menikmati hidupnya dulu dan mencari uang sebanyak-banyaknya. Jika memang harus mencintai seseorang di tengah jalan, biarkan semuanya mengalir saja pikirnya.
Meski Ella sudah menolak Steven, mereka masih berteman baik. Dan Steven tak patah semangat. Dia masih terus berusaha mengejar Ella.
"Huft, banyak sekali pekerjaan hari ini." ucap Ella dan menyenderkan punggungnya di kursi kebesarannya.
"Kau ingin aku pesankan makan siang El?" tanya Steven.
"Boleh, aku ingin ratatouille dan minumnya citron presse yah." jawab Ella yang sudah membayangkan makanan itu dengan lidah yang di sapukan ke bibirnya. Nikmat sekali rasanya.
"Siap." dan Steven segera membuka aplikasi untuk memesan makanan untuk dirinya dan Ella.
Tak lama makanan pun tiba. Ella sudah siap menyantap makanannya. Lahap sekali Ella. Sampai tak terasa makanan itu sudah habis. Dan dia juga meminum habis minumannya itu tanpa sisa. Kenyang...
Steven tersenyum melihat kelakuan Ella. Kenapa wanita di depannya itu meski dalam kondisi apapu selalu terlihat cantik. Beruntung sekali dirinya bisa satu ruangan bersama Ella.
Waktu makan siang habis, dan mereka kembali ke pekerjaan masing-masing. Hari ini banyak sekali nasabah yang berdatangan Sampai tak terasa sudah waktunya jam pulang kerja. Ella dengan cepat membereskan pekerjaannya dan akan segera pulang. Dia akan istirahat sejenak di rumah dan malamnya akan lanjut bekerja lagi di restoran.
Saat di perjalanan ternyata bannya kempes, sungguh sial sekali hari ini. Dari jarak yang tak terlalu jauh Ella melihat mobil Steven yang mendekat padanya. Steven segera turun dari mobilnya.
"Kenapa El? Kempes ya? tanya Steven dan melihat ban mobil belakang Ella kempes.
"Hmm, liatlah mobil ini ada saja keluhannya." jawab Ella yang melihat mobil bututnya itu. Meski begitu Ella sayang dengan mobilnya. Karena mobil itu yang selalu menolongnya ketika neneknya harus bolak balik rumah sakit. Baginya mobil itu penuh sejarah.
"Tinggalkan mobilmu di sini, aku akan menghubungi montir langgananku. Dan kau biar aku yang antar." ucap Steven menawarkan. Dan Steven segera menghubungi montir untuk datang.
"Terima kasih Steven." jawab Ella dengn senyum cantiknya. Suka sekali Steven kalau Ella sudah tersenyum seperti itu. Manis
Steven memang sering mengantar Ella ke rumahnya karena mobil butut Ella sering sekali bermasalah. Maklum mobil tua. Karena kelelahan Ella tertidur di mobil Steven yang nyaman sekali. Steven yang melihat Ella tidur memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan.
Suka sekali Steven dengan Ella. Dan ini baru pertama kalinya Ella tertidur di mobilnya. Dan moment seperti ini adalah hal yang paling di tunggu-tunggu oleh Steven. Steven mengelus pelan pipi Ella dan berakhir melihat bibir Ella yang berwarna pink merekah. Karena tidak tahan melihatnya Steven mengecup bibir Ella.
Cup...
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
Jangan lupa follow ig othor ya ka.
IG_SHAKILABLUE
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!