Plak
Suara tamparan terdengar begitu nyaring dalam apartemen berukuran minimalis tapi tergolong mewah.
‘’Dasar ja**ng.’’ Daren menarik lengan wanita yang sudah hampir dua tahun ini menjadi kekasihnya dengan sangat kasar lalu dengan kasarnya juga tangan kokonya mencengkram wajah cantik wanita itu.
Daren menatap jijik padanya ‘’Hebat ya.’’ Ucap Daren dengan nada sinisnya. "Kamu berhasil bohongin aku, ini kamu yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh." Tawa Daren bergema diruangan itu. "Kamu hebat Rania hebat banget karena bisa membohongi seorang Daren Hansel."
‘’Maafkan aku Daren, itu diluar kehendakku aku khilaf.’’
‘’Cih… khilaf katamu? Pernikahan kita batal Rania aku sama sekali nggak mau punya istri ja**ng kayak kamu.’’
Daren menghempas tubuh Rania lalu meninggalkan tempat menjijikan itu. Ya sekarang Daren merasa apartemen itu begitu menjijikan setelah mengetahui sang kekasih sering sekali membawa pria dan melakukan hubungan s**s di apartemen itu.
‘’Pernikahan kita tinggal tiga hari lagi Daren dan kamu nggak mungkin bisa membatalkannya karena hal itu tentu saja akan membuat keluargamu malu.’’ Teriak Rania.
Daren tidak menanggapi tapi ucapan itu terus berputar di kepalanya, benar yang dikatakan Rania, nama keluarga besarnya akan sangat dipertaruhkan jika tiba-tiba dia membatalkan pernikahan itu.
Apa yang harus dilakukannya sekarang? Otaknya terus berputar mencari cara aman untuk mengatasi kejadian itu.
Daren Hansel, seorang Ceo berusia 26 tahun karena otaknya yang cerdas, diumur yang terbilang muda Daren sudah berhasil menggantikan posisi papanya bahkan ditangan Daren perusahan keluarga mereka menjadi lebih maju. Walau tergolong muda, Daren merupakan seorang pria yang ditakuti di dunia bisnis. Daren tak segan-segan menghancurkan orang-orang yang bermain curang atau mencari masalah dengannya.
‘’Tuan bagaimana jika tuan mencari pengantin pengganti, tuan bisa menggunakannya untuk menyelamatkan nama baik keluarga tuan.’’ Usul sang asisten.
Daren terlihat menimang usul itu dan tak lama meminta asistennya untuk mencari seorang wanita yang akan menjadi pengantinnya. Tak peduli jika harus membayar mahal asal bisa menyelamatkan harga diri dan nama besar keluarganya.
Bruk
Mobil Daren berhenti saat sebuah motor menabrak mobilnya dari arah depan.
‘’Kenapa kau berhenti mendadak?’’ Daren melotot pada sopirnya.
‘’Maaf tuan di depan ada sepeda motor yang tiba-tiba menabrak mobil kita.’’
Daren melihat ke depan, senyum sinisnya muncul saat melihat wanita yang sedang membungkuk beberapa kali meminta maaf .
‘’Akbar aku mau wanita itu.’’ tunjuknya pada sang asisten. Akbar mengernyit keningnya, tak mengerti dengan ucapan atasannya.
‘’Maksudnya tuan?’’
‘’Akbar apa kau bodoh, aku bilang aku menginginkannya aku mau wanita itu yang nantinya akan menjadi pengantin penggantiku.’’
‘’Ha!!.’’ Akbar melongo tak percaya dengan ucapan atasannya. lalu menelisik penampilan wanita itu yang sangat jauh dari selera sang atasan, bagaimana tidak wanita itu terlihat sangat tidak menarik penampilannya culun dengan rambut yang dikepang dua, memakai kacamata tebal, tompel besar di pipi kanannya serta jangan lupakan kaos kaki panjang yang digunakannya.
‘’Apa tuan sedang bercanda?’’ Tanya Akbar memastikan.
‘’Apa kau tuli Akbar.’’ Ucapnya dengan nada marah hingga dengan cepat Akbar keluar dari mobil dan menghampiri wanita itu sedang Daren tersenyum remeh melihat Akbar yang sudah berbincang dengan wanita culun itu. ‘’Kena kau culun.’’
‘’Maaf nona ada yang ingin saya sampaikan.’’
Wanita itu berbalik menatap Akbar dan langsung menunduk meminta maaf padanya.
‘’Maaf tuan saya minta maaf saya tidak sengaja menabrak mobil tuan.’’ Ucapnya dengan nada menyesal.
‘’Tidak perlu takut kau hanya perlu membayar biaya kerusakannya. Siapa namamu nona?’’
‘’Namaku Siena, maaf tuan apakah biayanya mahal?’’
‘’Paling sekitar 400 jutaan.’’
‘’Ha!! Kenapa mahal sekali? Kau mau membohongiku ya?’’ Tuduh Siena, dalam hatinya mana ada biaya perbaikan mobil sampai semahal itu.
‘’Nona bisa mengikuti kami ke bengkel dan mendengar langsung biaya perbaikannya.’’ Saran Akbar dan Siena pun setuju.
Tak lama tibalah mereka di bengkel khusus memperbaiki mobil mewah sedang Daren sudah pulang ke rumahnya dengan menggunakan taxi.
Kali ini Siena tak bisa berkata apa-apa lagi bahkan harga yang tadi disampaikan Akbar masih lebih rendah dibanding yang sekarang didengarnya.
‘’Bagaimana nona? Apa kau percaya sekarang?’’
Mengangguk dengan wajah lesu, tabungannya tak cukup untuk mengganti biaya itu walau adapun Siena merasa sangat tak rela jika uang itu akan hilang dalam sekejap dari rekeningnya.
Siena membutuhkan banyak uang untuk membayar biaya kuliah kedua adiknya, Siena begitu menyayangi kedua adiknya dan selalu memberikan yang terbaik untuk mereka maka tak tanggung-tanggung Siena mengirim kedua adiknya kuliah di luar negeri.
Bukan hanya untuk membiayai kedua adik nya tapi Siena juga harus mengumpulkan banyak uang untuk membiayai pengobatan ibunya yang sakit kanker hampir enam bulan terakhir sedang ayah Siena sudah pergi meninggalkan mereka sejak Siena duduk di kelas 3 SMA.
‘’Tuan maaf tapi saya tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mengganti biaya perbaikan mobilnya.’’
Akbar tersenyum penuh arti, sepertinya rencananya berjalan lancar, ia memang sengaja ingin memeras Siena karena tahu wanita itu tak memiliki banyak uang hingga nantinya ia bisa membuat kesepakatan yang kemungkinan besar tidak bisa ditolak wanita itu.
‘’Yasudah kalau nona tidak bisa membayarnya maka dengan terpaksa saya akan melaporkan nona kepihak yang berwajib.’’
‘’What!!.’’ Pihak berwajib? Dalam hidupnya Siena sama sekali tak pernah berpikiran untuk masuk dan mendekam dibalik jeruji besi. Beberapa kali menonton TV tentang penyiksaan yang terjadi dalam penjara dan seketika tubuhnya bergidik ngeri membayangkan nasibnya.
‘’Tuan bisakah kau memberiku waktu untuk melunasi semuanya? Aku akan mencicilnya sedikit sedikit’’
‘’Aku tidak akan memberimu waktu tapi akan memberimu penawaran. Apa kau setuju?’’
‘’Penawaran apa?’’
‘’Kau harus menikah dengan atasanku dan setelah itu semua utang-utangmu akan kami anggap lunas.’’
‘’What!!.’’ Menutup mulutnya tak percaya dengan tawaran yang diberikan pria itu padanya.
‘’Maaf tuan tapi saya nggak bisa, pernikahan itu sakral dan tak bisa dipermainkan.’’
‘’Oke jika itu keputusanmu maka aku tak bisa memaksa tunggu saja mungkin besok akan ada polisi yang menjemputmu.’’ Akbar menakuti lalu pura-pura beranjak dari tempat itu, yakin pasti wanita itu akan mengejarnya dan menerima tawarannya. Dan…
‘’Baik tuan saya akan menerima tawaran itu.’’ ucapnya dengan berat hati.
‘’Berikan alamatmu dan besok aku akan menyuruh supir untuk menjemputmu karena besok kau harus bertemu dengan atasanku untuk membicarakan pernikahan kalian.’’
Di rumahnya Daren sedang makan malam bersama kedua orang tua dan adiknya yang kebetulan sedang pulang ke rumah mereka.
‘’Sayang apa persiapan pernikahanmu berjalan lancar?’’ Tanya mama.
bersambung.....
Untuk para readers, terimakasih sudah mampir dan membaca kehaluan Author hehehe ‘’Mr Arrogant VS Mrs Culun.’’
Gresyst menerima setiap kritik dan saran dengan hati terbuka, seterbuka kalian pada orang tua kalian hehehe bercanda ya jangan dimasukin kehati. Kritik dan saran dari kalian sangat diperlukan agar author bisa menulis novel ini dengan lebih baik lagi.
Jangan lupa di like, komen dan di jadikan favorite ya jika kalian menyukai cerita ini.
Oh ya ngomong-ngomong bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini? Sangat suka, suka, kurang suka atau sama sekali nggak suka?
‘’Sayang apa persiapan pernikahanmu berjalan lancar?’’ Tanya mama.
Sebenarnya kedua orang tua Daren tak begitu menyetujui rencana Daren untuk menikahi Rania entah apa yang mereka rasakan tapi menurut mereka wanita itu bukanlah sosok calon istri yang baik untuk Daren.
‘’Rencananya lancar kok ma, hanya saja pengantin wanitanya diganti.’’ Ucapnya dengan santai.
‘’Maksud kamu apa Daren?’’ Tanya papa
‘’Daren mau menikah dengan wanita lain pa bukan Rania. Daren tak mencintai Rania lagi dan ada wanita yang sekarang Daren cintai.’’ Ucapnya berbohong, tak mungkin mengatakan bahwa dia memergoki Rania sedang berhubungan badan dengan pria lain apalagi fakta bahwa selama dua tahun bersama, Rania sudah berselingkuh darinya selama hampir satu setengah tahun terakhir.
Papa dan mamanya menganga mendengar jawaban Daren, mereka berharap semoga Daren tidak salah mengambil langkah.
*****
‘’Silahkan nona.’’ Akbar mempersilahkan wanita itu masuk ke dalam ruangan restoran yang telah di sewa.
‘’Kenapa kau lama sekali, kau pikir kau siapa membuatku menunggu.’’ Daren menyambut kedatangan Siena dengan ucapan kasar.
Deg
Siena terdiam mendengar suara yang tak asing di telinganya, perlahan mencoba melihat wajah Daren. Berdiri diam di tempatnya, tak pernah membayangkan bertemu pria kejam itu lagi.
‘’Ngapain bengong disitu sih?’’ teriakan itu menyadarkannya tentang lamunan masa lalu yang terdapat pria itu sedang memperlakukannya dengan kejam dan tanpa ampun hanya untuk satu kesalahan yang tak sengaja dilakukannya.
Menghampiri Daren, pikirannya blank dan hanya berdiri diam di samping Daren.
‘’Eh culun, ngapain berdiri disini?’’ Daren mendorong tubuhnya kasar.
‘’Santai aja kali.’’ Siena lalu duduk di kursi dan berhadapan langsung dengan Daren. ‘’Ck. Pantas saja kekasihnya berselingkuh orang sikapnya masih sangat kasar seperti dulu.’’
‘’Dasar culun.’’ Daren melihat malas pada Siena.‘’Kita akan menikah dua hari lagi dan kau harus setuju karena jika kau berani menolaknya maka aku akan memberimu pelajaran melebihi apa yang kau rasakan dulu.’’ Ancam Daren sedang Siena hanya diam.
‘’Kenapa diam? Cih...selain penampilanmu yang kampungan ternyata sekarang kau gagu juga.’’ Daren menatap penampilan Siena dengan ekspresi meremehkan.
Ingin sekali Siena mencongkel mata Daren.
‘’Aku sama sekali tak mau menikah denganmu, aku janji akan membayar semua biaya perbaikan mobilnya tapi beri aku waktu tiga minggu.’’
‘’Hahahaha, kau pikir kau siapa berani menolakku, ingat culun kau hanya orang rendahan yang sama sekali tak memiliki hak untuk menolak ku.’’
‘’Kau pikir kau siapa? Tuhan saja tidak pernah memaksakan kehendaknya.’’
Daren tertawa, berdiri, mencondongkan tubuhnya satu tangannya mencengkram rahang Siena dan satu tangannya lagi diletakan di meja.
‘’Tuhan? Aku memang bukan Tuhan tapi didunia ini selain Tuhan akulah orang yang harus kau takuti dan kalau kau berani menentangku maka aku tak segan-segan membuatmu bertemu Tuhan secepatnya. Apa kau mengerti!!’’
''Aku sama sekali tak takut padamu.'' Tantang Siena.
''Bukankah kau begitu menyayangi kedua adikmu, jika kau berani menolak perintahku maka kupastikan sekarang juga kedua adikmu itu akan dikeluarkan dari kampus mereka.
''Ku peringatkan kau, jangan berani mengganggu kedua adikku.''
''Aku tak akan berbuat apa-apa pada mereka jika kau tak membantah perintahku.''
Dengan terpaksa Siena mengangguk. Menahan sakit, tak seperti tadi sekarang cengkraman Daren semakin kuat.
‘’Sakit Daren lepaskan tanganmu.’’ Siena meringis menggenggam tangan Daren yang mencengkram rahangnya dengan kedua tangannya, berusaha untuk melepaskan tangan itu tapi percuma karena cengkraman Daren begitu kuat hingga Siena hanya bisa meringis menahan sakit.
‘’Daren? Berani sekali kau menyebut namaku. Sadarilah posisimu kau tidak pantas untuk hanya sekedar menyebut namaku. Panggil aku tuan karena mulai detik ini aku adalah majikanmu.
‘’Majikan gundulmu. Hello kau pikir kau siapa? Seorang raja?’’ Tapi kata-kata itu hanya bisa terucap dalam hati Siena. Sedang kepalanya mengangguk setuju dengan ucapan Daren.
Tak ingin berlama-lama, Daren melangkah meninggalkan tempat itu, sama sekali tak ingin melihat wajah si culun yang begitu sangat dibencinya. Menurut Daren bahkan penampilan Siena yang sekarang lebih buruk daripada dulu
‘’T..tu..’’ Lidah Siena terasa kaku karena harus memanggil Daren dengan sebutan tuan.
‘’Tuan kita akan menikah selama berapa lama dan apakah kita tidak memerlukan kontrak pernikahan?’’ Tanya Siena membuat langkah Daren terhenti. Berbalik arah berjalan dan mendekat pada Siena lalu tertawa dengan keras.
‘’Kontrak pernikahan katamu? Kau pikir kita sedang syuting drama? Ingat wanita culun aku adalah majikanmu dan kita sama sekali tak memerlukan kontrak pernikahan karena aku akan membuangmu kapanpun aku mau. Kau mengerti?’’
‘’Pria ini seenaknya saja, dia pikir aku barang apa? Seenaknya saja mengatakan ingin membuangku. Kita lihat saja nanti kau yang akan membuangku atau malah aku yang akan membuangmu. Dasar pria sombong.’’ lagi-lagi kata itu hanya terucap dalam hati.
Flashback saat Siena duduk dikelas satu SMA dan Daren di kelas dua SMA.
‘’Aaaa… apa yang kalian lakukan kenapa kalian berbuat mesum di sekolah?’’ Teriak Siena saat melihat Daren yang tengah bercumbu dengan seorang wanita di ruang uks dan tentu saja teriakannya itu mengundang rasa keingintahuan beberapa orang yang berada disekitarnya.
‘’Hei culun apa yang kau lakukan?.’’ Daren geram karena sekarang beberapa siswa sudah berada di ruang itu dan menangkap perbuatan mesum yang dilakukannya.
‘’Daren Hansel, Chika Anita ikut saya ke ruangan BK sekarang.’’ Ucap seorang guru yang juga sudah berada diruang yang tidak terlalu besar itu sambil melihat marah pada dua siswa didepannya.
Daren dan Chika terlebih dulu membenarkan seragam mereka yang sudah terlihat sedikit kusut.
‘’Dasar wanita sialan, aku pasti akan membalas semua ini.’’ Ancam Daren lalu mengikuti guru itu dari belakang.
Saat itu Daren di skors selama beberapa hari bahkan orang tuanya dipanggil ke sekolah. Dan semenjak kejadian itu kehidupan sekolah Siena tak lagi menyenangkan karena Daren selalu mengganggunya pria itu selalu berlaku kasar padanya.
Mulai dari menyirami kepalanya dengan kuah bakdo panas, menyembunyikan tas sekolahnya, menuangkan jus ke makanannya, bahkan parahnya Daren pernah menerornya dengan enam kepala ayam yang masih berdarah.
Flashback end..
*****
Siena berjalan menuju altar, menatap pria kejam, sombong, dingin yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
Pria itu terus tersenyum padanya seolah bahagia dengan pernikahan mereka padahal Siena tau dengan pasti pria itu terpaksa harus menikahinya karena ingin menyelamatkan harga dirinya.
Hanya saja Siena tak habis pikir kenapa nasibnya begitu malang karena harus menjadi pengantin pengganti pria tak berperasaan itu.
Sah, sekarang Siena sah menjadi istri dari Daren Hansel. Tiba-tiba…
Cium.. cium..cium..
Terdengar teriakan heboh dari mama dan oma Daren yang meminta Daren dan Siena untuk berciuman.
Cup dengan cepat Daren mencium kening Siena. berdalih malu untuk mencium Siena di depan banyak orang saat omanya memprotes ciuman yang hanya terjadi sekilas bahkan hanya di kening itu.
*****
‘’Apa-apan kau, kenapa kau berani membaringkan tubuh kotormu itu di ranjangku?’’
Bersambung......
Berikan kritik dan saran kalian ya agar otor bisa membuat novel yang lebih baik lagi...
Jangan lupa like dan komannya😉
‘’Apa-apan kau, kenapa kau berani membaringkan tubuh kotormu itu di ranjangku?’’ Daren mendorong paksa Siena hingga tubuh itu jatuh ke lantai.
Daren bahkan tak peduli saat Siena merintih kesakitan dan dengan santainya Daren masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya tapi sebelum benar-benar masuk ia berbalik dan menunjuk Siena.
‘’Kau… ku peringatkan untuk tidak menyentuh semua barangku atau kau akan tau akibatnya dan satu lagi jangan berani-berani kau menggunakan kamar mandiku.’’
‘’Cih.. Pria sombong ini sangat banyak aturannya, what!! tadi dia bilang aku kotor? Astaga dia selalu menghina harga diriku. Seandainya bisa ingin sekali aku memberinya racun agar mati saat ini juga.’’
‘’Hei culun kenapa kau bengong?’’ Daren mendorong keras kening Siena menggunakan jari telunjuknya.
‘’Maaf tuan aku hanya bingung harus menggunakan kamar mandi yang mana.’’ Bohongnya.
‘’Terserah, asal jangan berani menggunakan kamar mandiku karena aku tak sudi menyentuh apa yang telah kau sentuh dan jangan lupa ganti sprei tempat tidurku.’’
Ucap Daren lalu tak lama tubuhnya menghilang dibalik pintu kamar mandi sedang Siena hanya bisa membuang nafasnya meratapi kemalangan yang menimpanya.
Kenapa juga dari sekian banyaknya wanita di dunia ini bahkan begitu banyak wanita yang ingin bersanding dengan Daren namun, kenapa malah dia yang dipilih Daren.
Tengkurap, terlentang, miring kiri, kiring kanan, semua gaya sudah dicoba tapi Daren sama sekali tak bisa memejamkan mata.
Melirik sekilas ke arah sofa Siena sudah tertidur dengan begitu lelap.
Jam dinding sudah menunjukan hampir jam 11 malam, karena masih tak bisa tidur Daren memutuskan untuk mendatangi club malam milik temannya.
‘’Hei bro ngapain disini? Nggak malam pertama? nggak sayang apa istri dibiarkan tidur sendiri?’’ Ucap Boy sang pemilik club yang juga merupakan teman Daren.
‘’Cih.. jangan gila deh.. aku sama sekali tak mau nyentuh wanita culun itu. Dia sama sekali bukan seleraku penampilannya sungguh membuatku muak dan ingin muntah.''
Daren bergidik ngeri untuk membayangkan saja ia sama sekali tak mau apalagi harus melakukannya.
‘’Ren Rania tuh.’’ Boy menunjuk ke arah Rania yang sedang berjalan mendekat pada mereka sedang Daren sama sekali tak memperdulikannya.
Daren dulu menyayangi Raniah tapi perasaannya hilang saat tau wanita itu berbohong dan berselingkuh saat masih bersamanya.
Dulu Daren selalu memprioritaskan Rania dibanding apapun, bahkan membiayai kehidupan Raniah walaupun Raniah tergolong wanita yang boros tapi baginya itu sama sekali tak masalah.
Karena uang bisa didapatkannya dengan mudah dan alasan lainnya karena Ranialah satu-satunya wanita yang bisa sedikit membuatnya lupa dengan sosok wanita dari masa lalunya.
Setelah pengkhianatan Rania, Daren bahkan tak ingin mempercayai yang namanya wanita lagi, sudah dua kali dia memberikan kepercayaan yang begitu besar pada wanita yang disayanginya dan keduanya berakhir dengan pengkhianatan
Sekarang bagi Daren wanita hanyalah makhluk penghancur yang bisa menghancurkan kehidupan seseorang kapanpun.
‘’Hallo sayang.’’ Sapa Raniah dengan tak tau malunya.
‘’Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu.’’ Cegah Daren saat melihat Raniah akan meletakan tangan di pundaknya.
‘’Kamu apa-apaan sih? Aku tau kamu masih begitu mencintaiku.’’
‘’Cinta kau bilang? Apa itu? Aku sama sekali tak memiliki perasaan itu lagi dan cepatlah pergi dari sini sebelum aku membuat hidupmu sengsara.’’
Daren meneguk minuman yang ada di depannya dalam satu kali tegukan.
‘’Aku nggak mau Ren, aku cinta sama kamu dan aku nggak terima ditinggalkan seperti ini.’’
‘’Hei wanita brengsek kau terlalu banyak bicara.’’ Daren mengcengkram rahang Rania, menghempasnya kasar lalu berdiri dan pergi dari club itu.
Rania prawira dulunya berprofesi sebagai sekretaris disalah satu perusahan besar di kota J, wanita berumur 27 tahun itu bisa menarik perhatian Daren saat mereka pertama bertemu.
Saat itu Daren mendatangi perusahan tempat Rania bekerja untuk melakukan meeting dan disitulah pertama kali mereka bertemu, bahkan saat itu Daren tak segan-segan langsung meminta nomor ponsel Rania.
Mulai dari berkirim pesan, telepon-teleponan bertanya sudah makan apa belum dan lain sebagainya membuat keduanya saling nyaman dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan berpacaran.
Sejak berpacaran dengan Daren, Rania memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena Daren berjanji akan membiayai seluruh kehidupannya dan tentu saja Rania sama sekali tak keberatan tentang itu.
*****
Dengan setengah mabuk Daren menaiki tangga rumah dan masuk ke kamar, di sofa terlihat Siena sangat terlelap dengan menutup tubuhnya penuh dengan selimut, bahkan menutup sampai bagian kepala.
Sebenarnya hal itu dilakukannya karena tak ingin Daren melihat wajahnya ketika tidur, selama ini Siena sengaja menggunakan kacamata tebal, menggunakan tompel palsu dan menguncir rambutnya tapi dibalik semua itu sebenarnya Siena memiliki wajah yang begitu cantik hanya saja tak ingin wajah itu dilihat Daren.
‘’Wanita culun ini, apa dia bisa bernafas jika tidur seperti itu?’’ Daren memperhatikannya dan dengan sengaja membangunkan Siena, tidak menggunakan tangan tapi membangunkannya dengan menggunakan kaki.
‘’Hei culun bangun.’’ beberapa kali Daren membangunkan tapi sama sekali tak ada pergerakan dari Siena membuatnya geram.
‘’Culun bangun.’’ Dengan keras Daren menarik selimut yang menutupi tubuh Siena bahkan Siena sudah meringis kesakitan karena tubuhnya terbentur lantai dengan sangat keras.
‘’Hei culun.’’ Mendengar suara Daren dengan cepat Siena bangun, sengaja menundukan kepalanya hingga sebagian rambutnya menutupi wajah lalu dengan cepat mengambil kacamata yang hanya diletakkannya diatas meja depan sofa tempatnya tidur.
‘’Hei culun ambilkan aku baju tidur.’’ Perintah Daren lalu berjalan dan duduk di ranjangnya, sama sekali tak ingin duduk di sofa lagi karena tempat itu sudah di tiduri Siena.
‘’Pria ini benar-benar ya…. Bisa-bisanya membangunkanku hanya untuk memintaku mengambil pakaian tidurnya. Cih… tadi katanya tak ingin aku menyentuh barangnya tapi sekarang apa? Dasar pria nggak berperasaan. Kira-kira siapa ya yang bakalan jadi kekasih atau istrinya nanti? Kasihan sekali nasib wanita itu.’’
Siena hanya bisa memprotes tindakan Daren dalam hatinya lalu melangkah ke ruang ganti dan mengambil satu piyama tidur untuk Daren setelahnya kembali dan memberikannya pada Daren.
‘’Kamu bego atau gimana sih? Ini piyama lama dan sekarang sudah kekecilan di tubuhku.’’ Daren melempar piyama itu ke wajah Siena.
‘’Maaf tuan saya akan mengambilkan yang baru untukmu.’’ Dengan cepat Siena berjalan ke arah ruang ganti lagi. Bolak balik di depan lemari yang berisi banyak piyama tidur Daren.
Bingung harus mengambil yang mana, karena piyama itu diletakan di satu tempat dan bahkan semua piyama itu berwarna sama dengan model dan corak yang sama, membuatnya tak bisa membedakan mana yang lama dan mana yang baru.
Akhirnya setelah menimang dengan matang Siena mengambil random piyama itu dan membawanya pada Daren lagi.
Besambung.....
Berikan kritik dan saran kalian ya agar otor bisa membuat novel yang lebih baik lagi.....
Jangan lupa like dan komennya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!