Hari ini adalah hari paling buruk yg pernah terjadi dalam hidup Mala.. tak pernah terbayang sebelumnya jika orang tuanya begitu cepat meninggalkan dia sendiri..
Mala yang awalnya sangat bahagia karena hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 23..Namun hari itu berubah menjadi haripaling menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Mala maharani putri, Anak angkat dari tuan dan nyonya abraham. biarpun hanya anak angkat namun mereka menyayanginya layaknya anak sendiri. tuan abraham adalah pengusaha terbesar di kota itu.
Saat mala sedang makan dan mentraktir semua teman-temannya di sebuah restoran mewah tiba-tiba ponselnya berdering, ada panggilan masuk dari nomor tidak di kenal
"Halo. selamat sore, apa benar ini anak dari bapak abraham? ucap orang itu
"Iya benar. ada apa ya?"
"Saya suster dari Rumah sakit BERLIAN, ingin mengabarkan Bahwa orang tua anda Bapak abraham beserta istrinya mengalami kecelakaan"
Mendengar itu membuat mala terdiam untuk beberapa saat, ponsel yang dia genggam terjatuh tanpa sadar. " Papa, mama" lirihnya sendu
"Ada apa mala, siapa yang menelfonmu?" tanya salah satu sahabat mala yang bernama mega
"Mama mega mama!!.... "
" Iya kenapa mama kamu.?"
"Mama dan papa kecelakaan. tadi yang telfon aku adalah suster rumah sakit"
"Yasudah kalo gitu sekarang kita langsung ke sana, apa nama rumah sakitnya?." Tanya doni yang juga sahabat mala " Rumah sakit BERLIAN" jawab mala sambil keluar dari restoran itu
Semua teman-teman mala mengikuti langkah sahabatnya dan mengekor di belakang, mala mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, dan hanya menggunakan waktu 30 menit untuk tiba di rumah sakit itu
30 Menit kemudian mobil mala sudah tiba di rumah sakit BERLIAN tempat orang tuanya di tangani. Mala berjalan setengah berlari agar segera tiba di ruang IGD.
Wanita itu menunggu di luar ruangan dengan raut wajah yang tidak menentu. " Selamatkan mama dan papa ya allah " Batinnya
10 menit kemudian pintu ruangan IGD terbuka, dan tak lama kemudian ada seorang dokter muda yang keluar dari sana, mala bengkit dari duduknya dan langsung menghampiri dokter muda yang tertulis Rendi grahama di papan pengenalnya.
" Bagaimana keadaan orang tua saya dok? tanya mala panik
Dokter itu tak langsung menjawab, masih mengambil nafas berat" Mohon maaf mbk. bapak abraham beserta istrinya tidak bisa kami selamatkan, saya ikut berduka cita, yang sabar ya" ucap dokter muda itu sambil menepuk pelan pundak mala
Seperti di sambat petir di siang hari. lututnya melemas dadanya terasa begitu sesak" Tidak mungkin dokter " ucapnya dengan sedikit terisak
" Yang sabar ya mbk. saya tau ini pasti sangat berat buat anda" ucap dokter itu lalu, dan langsung berlalu dari hadapan mala
Setelah kepergian dokter rendi, mala berjalan setengah berlari ke dalam ruangan IGD, dan ternyata di sana sudah ada dua paruh baya yang di tutupi dengan kain kafan.
" Tidak mungkin. mama, papa bangun, jangan tinggalkan mala sendiri. mala mohon bangun, hiks..hiks..."
Mala menangis di tengah-tengah jenazah kedua orang tuanya." Mala mohon bangun ma, pa, mala mohon bangun" lirih mala di sela isak tangisnya
Mega dan sindy menghampiri mala yang sedang terisak, memang mereka berdua yang paling dekat dengannya, " Sabar mala, ini ujian buat kamu" ucap mega lembut
" Kenapa aku harus di beri ujian seberat ini, kenapa harus kedua orang tuaku, hiks...hiks..."
Di saat mala sedang berduka karna kehilangan kedua orang tuanya, tanpa mereka sadari ternyata ada salah satu dari mereka yang mengukir senyum di atas musibah yang sedang menimpa mala,
" Kenapa papa sama mama secepat ini pergi ninggalin mala, apa karna selama ini mala selalu membangkang, mala susah di atur, hahh, tolong bangun ma, pa, mala janji akan berubah seperti yang mama dan papa inginkan, tolong jangan tinggalkan mala ma, hiks....hikss..."
Namun semua sudah terlambat. nasi sudah menjadi bubur, penyesalan yang mala miliki sudah tidak ada artinya lagi. kedua orang tuanya sudah pergi.
" Kalau mama dan papa bangun. mala janji akan menjadi penerus papa buat mengurus perusahaan. tapi mala mohon banguuuuuunn."
" Sudah mala, kasihan orang tua kamu. lebih baik kita segera urus pemakamannya, doni juga sudah mengurus semuanya." ucap sindy lembut
Tak lama kemudian ada seseorang yang datang dengan wajah panik," Mala" ucapnya
Mendengar suara khas itu membuat mala melihat ke arahnya" Mama dan papa kak" ucap mala dengan suara serak
" Kamu yang sabar ya dek. kamu tenang saja, ada kakak disini" ucap orang itu sambil membawa mala dalam dekapannya.
30 menit kemudian acara pemakaman sudah selesai di lakukan, semua orang juga sudah bepergian begitu juga andra, karna pria itu mendapat kabar jika kondisi anara semakin memburuk, saat ini hanya ada mala dan juga ke tiga sahabatnya.
" Kenapa kalian tega meninggalkan mala sendiri ma. pa"
" Sudah mala, kamu ikhlasin mereka, biar mereka tenang di alam sana"
Hari sudah semakin sore. mereka semua mengantar mala pulang dan langsung pamit dan berhenti terlebih dahulu. namun saat mala memasuki rumahnya. ternyata di sana sudah ada dua orang yang bertubuh besar yang memang sedang menunggu kedatangan mala." S...siapa kalian" pekik mala dengan suara seraknya
" Silahkan pergi dari rumah ini nona, karna rumah ini sudah di sita oleh pihak bank"
" A...apa,! disita pihak bank. kok bisa?"
" Tidak usah banyak tanya nona, kami hanya menjalankan tugas saja, cepat bereskan barang-barang anda, kami beri waktu 30 menit"
" Tapi saya harus kemana pak"
" Itu bukan urusan kami"
30 menit kemudian mala sudah selesai membereskan semua barang-barangnya. dengan berat hati wanita itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini, ada banyak kenangan saat bersama kedua orang tuanya juga kakak perempuannya.
Mala menghembuskan nafasnya kasar, wanita itu masih memandangi rumah yang dia tinggali selama beberapa tahun. rumah yang penuh dengan kenangan manis" Aku harus kemana" ucapnya sambil menyeret koper dengan tangan kirinya.
Sore menjadi malam, mala melangkah tanpa ada tujuan yang jelas, dadanya terasa sesak saat mengingat kedua orang tuanya" Kenap semua ini harus terjadi kepadaku," lirihnya pilu. hingga tak lama hujan turun bersamaan dengan air mata mala yang sejak tadi sudah memenuhi kedua pelupuk matanya, wanita itu menangis di bawah derasnya air hujan, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20:00. hujan juga sudah mulai reda, wanita itu berhenti sejenak karna merasakan sakit di bagian pergelangan kakinya. " Aaaaaaaaa" teriak mala saat sebuah mobil berwarna hitam melaju cepat di depan matanya,
Brak.. tubuh mala terpental saat di tabrak oleh mobil itu. " Aaaaa, kakiku" ucap mala sambil mengusap kakinya yang terluka. setelah itu ada pria tampan yang keluar dari mobil itu, namun pria itu tidak menolong mala melainkan hanya menyerahkan sebuah kartu nama yang tertulis DEVAN ADIWIJAYA " Sorry" ucapnya dan langsung berlalu dari hadapan mala.
"Dasar pria brengsek gak punya hati, bukannya membantu malah memberikan kartu nama," ucap mala kesal
"Aaaaaaa, kakiku sakit sekali"
Mala mencoba memijat kakinya yang terasa sakit, setelah cukup enakan wanita itu kembali melanjutkan langkahnya lagi, "Untung saja kakiku tidak patah, kalau patah aku tuntut pria brengsek itu" ucap mala lagi
Setelah berjalan cukup jauh, mala menemukan sebuah kontrakan kecil di sebrang jalan, dengan cepat mala melangkah kan kaki nya ke kontrakan itu, beruntung karna orangnya masih ada di sana" Permisi assalamualaikum buk"
"Waalaikum salam, ada yang bisa saya bantu neng?"
"Begini bu, tadi saya lihat ada kontrakan yang di sewakan. apa itu benar?'
"Oh iya benar neng, kenapa neng mau ngontrak disini?'
"Eemm, iya buk. tapi mau saya tempati mulai malam ini, boleh kan bu?"
"Tentu boleh dong neng. ini kuncinya"
"Terimakasih ya buk, oh iya berapa harga perbulannya"
"Buat eneng 300rb saja neng"
"Terimakasih ya bu, ini uangnya, saya masuk dulu ya bu"
Orang pemilik kontrakan itu mengangguk sambil menerima uang yang di berikan oleh mala.
Malam berlalu. mala tak lagi datang kuliah, sepertinya wanita itu harus cuti untuk beberapa waktu sampai menemukan pekerjaan untuk melanjutkan kuliahnya kembali. memang dulu dengan mudah mala bisa kuliah di universitas MERAH PUTIH, tapi tidak untuk saat ini, dia bukanlah mala yang dulu lagi. kalau mala yang dulu bisa dengan mudah kuliah di universitas itu. hanya tinggal datang tanpa harus memikirkan biaya.
"Lebih baik sekarang aku cari kerja" ucapnya dan keluar dari kontrakannya dengan membawa surat lamaran, namun sudah beberapa yang mala datangi. namun tidak ada satu pun yang mau menerimanya.
"Ok mala, lo gak boleh menyerah. fighting. masih tinggal satu lagi" ucap mala dan kembali melangkah kan kakinya di perusahaan terakhir.
1 jam kemudian mala di panggil oleh HRD perusahaan itu. mala di terima namun sebagai office girl. " Saya jadi office girl pak?" tanya mala pada HRD itu
"Iya, itu sih kalau kamu mau, soalnya ijazah kamu hanya ijazah SMA"
"Yasudah deh pak saya terima, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, terimakasih ya"
"Iya. kamu sudah boleh kerja mulai besok"
Setelah itu mala keluar dari perusahaan itu, antara senang dan tidak, karna hanya menjadi seorang office girl.
Hari berlalu, hari ini adalah hari pertama mala masuk kerja, kerja di sebuah perusahaan besar namun menjadi seorang office girl. wanita itu berangkat dengan menggunakan ojek online.
Sesampainya di kantor, Mala langsung diminta untuk membersihkan ruangan CEO.dia pun langsung mencari dimana ruangan CEO itu berada,cukup lama dia berkeliling akhirnya bertemu dengan seorang karyawan yang menjabat sebagai Manager di perusahaan itu. Dia juga sahabat dari Devan.
"Maaf ada yang bisa saya bantu?"
" Saya perhatikan Dari tadi kamu hanya Mondar mandir gak jelas"
"Apa Kamu baru kerja Disini???" Tanya fino pada mala yang terlihat seperti alat setrikaan
"Iya pak saya baru hari ini kerja disini, Kalau boleh tau dimana ruangan CEO? saya ditugaskan untuk Membersihkan ruangan CEO."
'" Gak usah panggil Pak. Panggil Saja Fino. Kalo boleh Tau nama kamu siapa?"
"Mala pak, Nama saya mala Maharani putri"
"Kan aku sudah bilang gak usah panggil bapak"
"Tapi pak sebagai bawahan saya harus sopan sama atasan saya"
"Yasudah terserah kamu saja.. tadi kan kamu nanya ruangan CEO?"Mala mengangguk sopan
"Iya pak" pungkasnya
" Ruangannya ada dilantai 14,Kamu bisa naik lift"
"Baik pak terimakasih banyak."
Mala langsung bergegas ke lantai 14. Karna HRD itu bilang Bahwa ruangan CEO harus sudah bersih sebelum beliau datang.
Akhirnya Mala sampai diruang yg dari tadi dia cari. secepat kilat Mala membersihkan ruangan itu. dan mengubah bentuk meja juga kursi yg ada di sana. karena menurut Mala ruangan itu kurang terlihat rapi.
Setelah selesai membersihkan ruangan, Mala langsung menyiapkan Air putih sekaligus kopi hitam buat bosnya.
Dan tiba tiba ada suara kaki dari luar, Mala tak menyangka bahwa bosnya akan datang secepat ini.
Bruuk
pria itu Membuka dan menutup pintu dengan kasar membuat Mala terkejut seketika dan membuat wanita cantik itu berteriak.
"Bisa pelan gak sih nutup pintunya,kaget tau!" ucapnya tanpa beban. gak tau aja dia bahwa yang datang adalah direktur di perusahaan ini.
Devan adiwijaya. seorang ceo muda disebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang properti,
"Siapa kau berani beraninya berteriak seperti itu di ruangan k." Bentak devan
Mala menelan ludahnya kasar" Alamak, mati aku" batinnya
"Maaf pak bos saya tidak bermaksud,tadi saya hanya kaget" pekiknya dengan menundukkan wajahnya.
Devan gak mendengar kan apa kata Mala Karna saat ini Dia fokus lihat ruangannya yg sudah berubah Karna Mala.
"Apa apaan ini!!. berani sekali kau merubah ruangan Ini tanpa memberi tahu saya dulu" ucapnya dengan nada tinggi
" Iya maaf pak,Karna menurut saya ruangan bapak sebelumnya kurang rapi"Jawab Mala dengan nada lembut
"Saya minta kamu Kembalikan ketempat semula. saya tidak suka!"
"Tapi pak saya masih Banyak pekerjaan Yang harus Saya kerjakan" ucap mala
"Saya gak mau tau kamu kerjakan sekarang juga!"
" Iya pak saja kerjakan" jawabannya pelan
" Tapi gak usah deh, kayaknya lebih Nyaman" ucap Devan datar
" Apa sih maunya. tadi aja bilang gak suka, dasar orang aneh" mala bermonolog dalam batin
karena Dari tadi Mala hanya menunduk tanpa melihat Wajah bosnya itu, tanpa dia sadari ternyata CEO itu adalah orang yg Waktu itu Menabraknya. begitu juga Devan yang juga tidak menyadari bahwa wanita yg saat ini Berdiri didepannya Adalah Mala Maharani Putri. Wanita yg pernah ditabraknya kemarin malam
" kau! Bukankah kita pernah bertemu sebelumnya.." ucap Devan
Mala pun memperhatikan Devan dengan Teliti. mencoba mengingat. memang pernah bertemu. tapi dimana ya?
" Kamu Devan Adiwijaya kan? pria yg pernah menabrak ku dan pergi begitu saja,dasar kau ini.!!!!" Mala pun memukul dada bidan Devan
Tanpa sengaja kaki Devan terpleset hingga mereka jatuh dengan tubuh Mala ada di atas tubuh Devan sedangkan mulut mereka Tanpa sengaja berciuman untuk beberapa detik..
"Mau sampai kapan kamu ada di Atas tubuhku?"
Mendengar itu membuat mala membulatkan kedua matanya dan Mala langsung bergegas bangun dari atas tubuh Devan.
"Maaf gak sengaja." titahnya ketus
"Kalo ngomong sama atasan yang sopan"
"Iya Bapak Devan yang terhormat saya Mala minta Maaf, Puas!!!"
"Sangat puas" ucap Devan sambil tertawa Puas,
Sedangkan Mala langsung pergi tanpa permisi keluar dari ruangan itu.
Devan langsung duduk di kursi besarnya. dia meminum kopi yang sudah disediakan Mala sejak tadi.
"Ternyata kopi yang dia buat lumayan enak."
Tanpa sadar bibir devan terangkat. membentuk senyum tipis. hingga memperlihatkan lesung pipi yang tak pernah nampak
¢¢¢¢¢¢¢
hari sudah mulai sore. beberapa pegawai Sudah pulang.
Didalam perusahaan itu hanya tinggal Mala dan juga Devan.. Karena hari ini Devan banyak pekerjaan dan mengharuskan dirinya lembur.. sedangkan Mala dia tidak boleh pulang sebelum membersihkan semua ruangan.. dan ruangan yang belum dibersihkan hanyalah ruangan CEO.
Mala menunggu CEO itu hingga jam 10 Malam. Membuat Mala tertidur lelap diluar sana.Devan pun Akhirnya keluar karena Semua pekerjaan nya Sudah selesai.
"Siapa dia? kenapa dia belum pulang" Ucap Devan sambil melangkah menghampiri wanita yang sedang ketiduran.
"Hei bangun. kenapa kau belum pulang jam segini. Apa kau sengaja menunggu ku? "
Mala pun bangun karena kaget tiba tiba ada laki laki tampan yang begitu sempurna di dekatnya.
"Hei apa kau tidak dengar. kenapa kau tidak menjawab ku"
"Menurut anda apa yang membuat saya nunggu sampai tertidur disini Bapak Devan yang terhormat" Mala ngomel Karena kesal..
"Bukankah Anda tau kalo saya tidak boleh pulang sebelum semua ruangan bersih."Ucapnya kesal
" Kenapa gak kamu bersihkan besok pagi" Ucap Devan datar
" Iya pak saya tau, tapi kalo bisa sekarang kenapa harus nunggu sampai besok"
"Permisi Saya Mau membersihkan ruangan bapak ."
Devan pun juga mengikuti langkah Mala dan mengekor dari belakang.
"Kenapa bapak malah ngikutin saya. bukan nya bapak tadi sudah mau pulang. Sudah pulang sana saya gak takut sendirian"
Walau pun sebenarnya wanita itu sangat Ketakutan, dia hanya berpura pura berani di depan bosnya.
"Apa kamu yakin Saya tinggal sendirian disini? perlu kamu tau konon katanya disini sangat banyak hantu.. apa lagi sudah jam segini"
" Bapak gak usah nakutin saya"
mala pun mulai membersihkan meja devan, tak menghiraukan devan yang menakutinya. hingga Tiba tiba Lampunya mati Membuat Mala Memeluk CEO itu karena ketakutan..
"Katanya gak takut.kenapa sekarang Malah peluk saya?"
" Pak tolong jangan tinggalkan saya. saya takut gelap pak, saya mohon" Ucap Mala dengan suara parau
" Ya sudah ayo kita pulang.aku akan mengantarmu.."
Tanpa menunggu jawaban dari mala, pria itu menggandeng tangan mala hingga sampai di basement kantor. Diperjalanan pulang tiba tiba hpnya Devan berdering. ada panggilan masuk dari sang mama
"Halo ma. kenapa mama telfon??"
"Devan apa kamu sudah Menemukan calon istri untuk Kamu nikahi. Ingat tinggal 2 hari lagi perjanjian kamu dengan papa"
Devan terdiam Karna sampai saat ini belum Menemukan wanita yang tepat untuk menjadi istrinya.
"Devan, apa kamu dengar mama?"
Devan pun kepikiran untuk meminta bantuan pada Mala. Mulai terbesit dalam pikirannya untuk menjadikan mala sebagai istri pura-pura.
" Iya ma Devan sudah ada calon kok ma. tenang aja, besok Devan akan bawa dia ke rumah Mama ya.."
"Ya sudah mama bilang sama papa ya. mama tunggu kamu besok di rumah"
"Iya ma. besok Devan kabarin ya ma!!!"
Setelah sambungan telfonnya terputus, devan melirik ke arah mala sambil senyum-senyum sendiri, bau-bau mencurigakan,
" Kenapa liatin saya kayak gitu. Iya tau kalau saya emang cantik, tapi hati-hati nanti jatuh cinta" Ucapnya tanpa beban
********
Gak terasa Mala dan Devan sudah sampai didepan Kost- kosan tempat mala tinggal.. Di sana sudah ada Mega yang sejak tadi menunggu kepulangan Mala..
" Mala apa ini tempat tinggal mu.."
Ucap Devan pelan
" Iya pak ini tempat kost saya.. terimakasih sudah mau mengantar saya.."
Devan pun langsung beranjak pergi untuk segera pulang ke apartemen miliknya.. tak lupa pria tampan itu ngingetin Mala.
" Jangan lupa besok, aku akan menjemput mu jam 7 pagi..!!!!"
" Iya pak saya belum pikun kali!!"
ucap Mala... Devan pun menaiki mobil mewahnya dan melajukan dengan kencang.. '
Karna Devan memang memilih untuk tidak tinggal bersama kedua orang tuanya..
Dari tadi Mega sudah menunggu kedatangan mala..
"Kenapa kamu pulang sampai larut ini mala..??"
"Iya Karna kata pakde Karno aku gak boleh pulang sebelum semua ruangan selesai aku bersihkan... Dan ternyata pak Devan banyak kerjaan hingga aku harus nunggu dia selesai untuk membersihkan ruangannya..."
Mala pun menceritakan apa yang sudah ditawarkan padanya tentang pernikahan kontrak antara dia dengan bosnya...
" Wha...at!!! kamu mau nikah kontrak Sama pak Devan .???"
" Iya Mega aku pun sudah mengiyakan perjanjian antara aku dan pak Devan.!!"
besok pagi Pria itu akan menjemput Mala untuk diperkenalkan pada mama dan papanya.. Karna Mala pun sudah menyetujui permintaan Devan dengan catatan dia harus diangkat sebagai sekretaris.. Devan pun setuju.. bahkan Devan juga akan membiayai kuliah Mala Sampek S2 biar Mala bisa mewujudkan cita-citanya menjadi Dokter psikolog..
Devan sudah sampai di depan apartemen miliknya.. Pria tampan itu langsung masuk ke dalam kamar nya untuk segera membersihkan dirinya . Karena hari ini memang hari yang paling Melelahkan kan bagi Seorang Devan.. pria itu memutuskan untuk tinggal sendiri bukan tanpa alasan.. Karena sejak pertengkaran nya dengan sang papa Beberapa bulan lalu.. papanya selalu menekan Devan agar segera menikah.. Karena usianya saat ini sudah masuk 30 tahun, bahkan papanya juga membuat perjanjian jika dalam 3 bulan belum menemukan calon istri terpaksa Devan harus Menikah dengan perempuan pilihan papanya... tanpa dia sadari ternyata pria itu Mengingat kejadian 12 jam yg lalu.. dimana dirinya yang tidak sengaja Mencium lembut bibir Mala..
" Sial.. kenapa aku malah ingat kejadian itu..."
Devan langsung membuyarkan lamunannya.. Dia memilih untuk Langsung mandi dan istirahat.. Karna besok harus bangun pagi pagi dan menjemput Mala untuk dibawa kerumahnya Dan bertemu dengan mama nya..
*********
Mentari pagi sudah masuk ke dalam kamar Devan.. yang menunjukkan waktu jam 6 pagi... Pria itu langsung bergegas bangun Lalu bersiap siap menjemput Mala . Hari ini Devan tidak menggunakan jas. Karena dia Memutuskan untuk tidak pergi kekantor dan menyerahkan tugasnya pada Vino... manager sekaligus sahabatnya..
Devan menelfon vino
" Halo Vin hari ini gue gak masuk ya, ada acara penting. Kamu handle dulu semua pekerjaan ku!"
"Baiklah bos siap laksanakan tugas, ngomong- ngomong ada hal penting apa.. ??? "
"Nanti aku ceritakan," Ucap Devan seraya langsung mengakhiri telfonnya...
*****
Tanpa mengulur waktu Devan langsung Menuju ke rumah Mala.. Karena sebelum ke rumah mamanya Devan harus membawa wanita itu Ke salon dan Butik...
Pria itu sudah sampai di tempat Mala... dia langsung Mengetok pintu Kost Mala.. Tanpa ada sahutan dan tak membuka pintu, karena wanita itu sedang pergi joging. Kegiatan rutin setiap Mala bangun pagi..
"Kemana wanita itu, Kenapa dia tidak membuka pintu Untukku, apa dia lupa..!!! "
Akhirnya Devan menelfon Mala yang saat ini sudah berdiri dibelakang nya ..
" Iya halo pak bos.. kenapa pagi-pagi gini sudah di rumah saya,!!"
Pria itu langsung membulatkan matanya serta berbalik badan Kearah mala..
"Masih tanya ngapain kesini pagi-pagi, Apa kamu sudah Lupa dengan perjanjian kita semalem..??"
Mala tersenyum tipis ke arah devan,,
" Santai aja kali pak.. masih pagi juga Masak udah mau emosi, Iya saya ingat.. Tunggu mandi dulu ya! Bau nih Habis olah raga!!"
"Yasudah cepetan Kita gak punya banyak Waktu.."Jawabnya datar!!
Mala pun langsung Mandi dan bersiap-siap untuk ikut serta dengan Devan.. sesuai perjanjian mereka, Mala Jadi istri kontrak Devan lalu Pria itu akan Mengangkat Mala jadi sekertaris sekaligus Membiayai kuliahnya hingga Selesai, Tak lama Mereka sudah sampai didepan Salon elit yang hanya didatangi Istri orang- orang kaya..
" Ngapain kita kesini pak, Bukannya kita mau ke rumah bapak ya..?Tanya Mala..
"Gak usah banyak tanya, Kamu tinggal Ikuti kemana saya membawa kamu, Jadi cewek kok Cerewet sekali..!!"
" Dasar pria aneh.. bisa- bisanya bilang aku cerewet, Apa dia gak sadar jika dirinya lebih buruk Dariku,"Batin Mala
"Sudah ayo cepat Masuk, Ngapain berdiri mematung disitu."
"Iya pak ini juga Mau jalan.. !!!"
Devan meminta Salah satu pelayan Di sana untuk make over Mala jadi secantik mungkin... Karena selama ini Mala jarang Menggunakan make up bahkan gak pernah,, Setelah beberapa Menit menunggu Akhirnya Mala sudah selesai di make over..
" Tuan nona Mala Sudah selesai Kami Make up..
Karena didepan Salon juga ada butik Andalan mama Devan.. devan pun sudah Membelikan Mala dress berwarna merah maron..
Pria itu tercengang Melihat perubahan pada Mala, Wanita Cantik,Sexy.Hidung mancung memakai dress merah maron dengan rambut terurai. Membuat kecantikan nya semakin Terlihat...
" Pak kok Sampek mangap gitu liatnya.. Hati-Hati nanti Jatuh cinta loh!! Ucap Mala Asal.."
Devan langsung mengalihkan pandangannya. tidak ingin ketahuan jika dirinya benar- benar pangling pada sosok Mala..
" Ya sudah ayo kita pergi Sekarang, Mama dan papa Sudah menunggu di rumah!!"
Devan melajukan mobilnya agar Cepat sampai dirumahnya.. Gerbang rumah mewah bak istana itu sudah terlihat.. Pria itu langsung memarkirkan mobilnya didepan rumahnya..
" Selamat datang tuan.. Lama tidak bertemu." Ucap laki-laki yang bekerja Sebagai satpam di rumah itu.
" Iya pak, saya langsung masuk ya.."Ucap Devan
Biarpun Devan terlihat galak. tapi dia selalu bersikap baik pada semua pekerja yang ada di rumah mamanya..
" Devan datang ma.."pekikDevan seraya langsung Mencium punggung tangan sang mama..
" Sayang, mama kangen sekali. rasanya sudah lama kita tidak bertemu nak!!"pungkas mama Devan..
" Nggak lah ma.. kita kan baru ketemu Minggu lalu.."
sambil membalas pelukan mamanya
Tak hanya mama, Disana juga ada papa yg sudah menunggu kedatangan nya mereka .
" Ma kenalin, Ini Mala calon istrinya Devan.."
"Mala Tante.. "
ucap wanita Cantik itu seraya mengulurkan tangannya dan mencium punggung tang calon mertua nya..
" Kamu cantik sekali nak.. ketemu Devan dimana!! Ayo sini duduk didekat Tante."
Mala hanya tersenyum mendengar pujian dari Mama Devan..Entah apa yg membuat Wanita paruh baya itu langsung menyukai Mala saat pertama kali bertemu..
Jangan lupa pencet ♥️ ya kak.. Terimakasih yang sudah Mampir 😊🙏🏻
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!