Mas, Kenapa aku berbeda.?"
Dengan derai air mata yang memilukan merasakan kehidupanya saat ini.
"IFDHA APRILIANI"
Seorang wanita berumur 26tahun.
Dia sedang menangis memilukan di depan suaminya. ya dia menangis karena nasib rumah tangganya yang sudah tiga tahun ini belum juga memiliki seorang anak.
Dengan lembut suaminya memeluknya, memberikan ketenangan.
"RIYAN ASKARA"
Seorang laki-laki berumur 28tahun.Dia seorang suami yang begitu mencintai istrinya. walaupun sampai saat ini belum juga di berikan seorang anak, tapi sekali pun dia tidak pernah menuntut atau pun menyinggung istrinya. karena baginya bukan masalah jika istrinya belum juga hamil. pada dasarnya anak itu adalah kepercayaan dari tuhan untuk kita rawat dan menjaganya dengan baik.
mungkin tuhan belum mempercayakan seorang anak pada dia dan istrinya karena mereka belum mampu atau masih harus bersabar lagi dan berikhtiar lagi.
Jujur saja, dia merasa sakit hatinya saat melihat istrinya menangis untuk kesekian kalinya.
Mereka sudah berusaha dari berobat ke dokter, sampai meminum ramuan ataupun herbal, tetapi belum juga membuahkan hasil.
Dia yakin pasti ada seseorang yang menyinggung istrinya karena belum juga memeliki anak.
Entah apa lagi kata-kata yang istrinya dapatkan dari seseorang di luar sana.
Ya dia tau, istrinya selalu di hina oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan tutur katanya. kata hinaan mandul sudah menjadi makanan sehari-hari untuk mereka berdua saat berada di desa " P ".
Dia bahkan sampe bingung sendiri kenapa hanya karena mereka belum memiliki anak begitu di pandang hina dan rendah sekali, padahal masalah anak itu urusan yang kuasa bukan kehendaknya. bukan juga keinginan mereka berdua belum memiliki anak.
Benar saja, saat dia melihat ponsel istrinya ada saja orang yang meghina istrinya melalui pesan singkat.
Dia menatap istrinya yang terlelap tidur karena terlalu lelah menangis.
Berharap dengan tertidurnya istrinya itu bisa merasakan ketenangan .
Dengan mulai ikut berbaring di sebelah memeluk istrinya dia lalu memanjatkan doa dan mulai memejamkan mata menyusul istrinya ke dalam mimpi.
Di pagi hari ifdha, memulai aktifitasnya sebagai seorang istri seperti biasanya.
Dia seorang wanita yang cukup pintar memasak.
bahkan dia juga sangat menyukai membuat sebuah kue ataupun roti.
Ifdha memang memiliki kemampuan yang bisa memanjakan mulut dan perut suaminya.
Bukan hanya bisa memanjakan suami di ranjang saja.
Bukankah seorang istri juga harus bisa menjadikan suaminya seperti raja maka begitupun sebaliknya seorang suami akan memperlakukan istrinya layaknya seorang ratu. Imbang bukan sama-sama membuat pasangan bahagia dengan caranya masing-masing.
Setelah selesai berkutat di dapur menyiapkan makanan untuk suaminya, Tanpa disadari ifdha.
Riyan mendekat dan memeluknya dari arah belakang sembari menciumnya hangat.
"Selamat pagi istriku,"
ifdha membalikan tubuhnya menghadap suaminya lalu tersenyum manis dan memeluknya sesaat.
"Ayo sarapan semuanya sudah siap." ifdha mengajak suaminya duduk di meja makan dengan telaten melayani suaminya. merekapun memulai sarapan paginya dengan hikmat.
setelah selesai ifdha begitu bangga pada dirinya karena bisa membuat suaminya merasa selalu kenyang saat berada di rumah.
Riyanpun berpamitan pada istrinya sebelum pergi tak lupa mencium dan bersalaman.
"Aku nanti pulang seperti biasa yah. nanti mau di bawakan sesuatu.?" tanya riyan pada istrinya ..
"Emmm,. . apayah.?" nanti deh kalo aku mau sesuatu aku pasti langsung kabarin mas.
"Ok deh.. .aku berangkat dulu yah sayang assallamuallaikum." Riyan pun berlalu pergi
"Waalaikumsallam ." Setelah menjawab salam suaminya ifdha pun bergegas masuk dan tak lupa menutup pintu.
dengan sigap dia membersihkan bekas sarapan tadi tak lupa juga membereskan dapur .
Setelah selesai dia berlanjut membersihkan kamar tidurnya, Ifdha dan riyan memang sengaja tak memperkerjakan orang di rumahnya,alasannya karena istrinya yang memilih melakukan semuanya sendiri karena sadar belum merasa repot memiliki anak kenapa tidak melakukan semua pekerjaan rumah sendiri.toh hitung-hitung buat kegiatannya sehari hari biar tidak merasakan bosan karena tidak bekerja dan hanya selalu di rumah menuggu sang suami bekerja.
Ifdha pun dengan senang hati melakukan semuanya ya karena rumah yg begitu minimalis hanya ada 2 kamar 2kamar mandi dapur ruang makan yang hanya terdiri dari 2 bangku dan meja minimalis begitupun ruang tamu yang hanya terisi dengan sofa mungil tapi tetap terlihat elegan.
Ifdha sangat bangga dan menghargai suaminya walaupun belum di berikan momongan, Setidaknya hidupnya bisa di bilang tercukupi oleh suaminya.
Riyan selalu memberikan apa yang ifdha inginkan riyanpun membebaskan ifdha untuk melalukan apapun demi membuat istrinya bahagia dan tidak merasa bosan.Mereka hidup berdua di sebuah kota " J ".Mereka sengaja berpindah dari desa demi kenyamanan hidup serta mental istrinya
Karena banyaknya bullyan dari orang-orang desa kepada istrinya yang memang belum hamil' Dia memilih membawa istrinya hidup dengan tenang di kota J. walaupun begitu tetap saja ada saja orang yang dengan terang terangan menghina istrinya melalui pesan singkat di ponsel istrinya itu.
Mereka berharap dengan tinggalnya di kota J hidup.mereka akan lebih baik lagi dan ada keajaiban ifdha bisa hamil dalam waktu dekat ini.
Aamiin ..
Malam harinya suami istri itu duduk di ranjang sembari bertukar cerita diiringi seling tawa mereka berdua. Mereka berdua begitu bahagia dan bersyukur memiliki satu sama lainya.Mereka berharap semuanya akan baik-baik saja dan selalu seperti ini damai dan tenang.
"Mas,Ifdha berucap.?"
"Yah kenapa sayang.?"Riyan pun menjawab dengan lembut sembari mengusap surai lembut istrinya.
"Apa mas bahagia hidup dengan aku.?" Apa mas,tidak merasa malu karena memiliki istri sepertiku yang belum juga bisa memberikanmu seorang anak.?"
Riyan, tersenyum dengan begitu hangat.
"Kenapa harus malu aku begitu bangga memiliki istri sepertimu,kamu cantik baik bisa ngurus aku ngurus rumah jadi apa yang membuatku harus malu.
Masalah anak itu urusan yang kuasa kita hanya bisa berusaha berikhtiar dan memintanya setelah itu kita hanya bisa berserah diri pada yang kuasa, Kita menikah itu bukan hanya untuk memiliki keturunan sayang.Tapi sebuah ibadah seumur hidup, Sebuah komitmen yang semua orang belum tentu bisa melaluinya.
Sudah ga perlu kamu pusing memikirkan yang bukan kuasa kita,mending kita bersenang senang malam ini."
Ayo Riyan pun menggerlingkan sebelah matanya menatap nakal pada ifdha istri cantiknya itu.
"Apa sih kamu mas.?" Jawab ifdha dengan memukul pelan bahu suaminya.
Riyan memohon dengan muka memelas. "Ayolah sayang udh tiga hari lohh, masa ga di kasih lagi." memanyukan bibirnya.
"Iisshhh,kamu ini selalu saja seperti itu mas, Seakan akan udah berbulan bulan ga di kasih.
Ya udah ayo tapi satu kali saja yah, jangan nambah aku cape." ucap ifdha.
"Riyan tersenyum senang mendengar jawaban istrinya." Ahirnya mereka berdua menikmati malam itu dengan nikmat.
Di pagi hari akhir pekan ini. pasangan suami istri yang selalu di mabuk cinta itu masih tertidur pulas di ranjang dan saling memeluk satu sama lainya.
Ifdha mulai terusik di dalam tidurnya,dia dengan pelan membuka matanya, tapi saat dia ingin bangun Riyan pun menarik kembali dengan pelan lalu memeluknya lagi dan berkata."Masih pagi nanti saja bangunya ayo tidur lagi.Ahirnya mau tidak mau ifdha pun menurut perkataan suaminya lalu mulai memejamkan kembali matanya.
Hari pun sudah berganti siang mereka berdua baru saja membuka mata dan duduk bersandar di ranjang.
"Mas aku mandi duluyah, habis itu aku mau bikin sarapan buat kita. Mas mau di bikinin makanan apa.?"
"Apa saja sayang. asalkan kamu yang bikinin aku pasti memakanya." Jawab riyan.
"Ok.. .kalau begitu aku mau mandi duluyah" Saat ifdha ingin beranjak ke kamar mandi,
Riyan pun berkata.
"Mandi bareng mau gak.?"
Ifdha mendelikan mata tidak suka.
"Gak ya mas nanti bukanya mandi malah yang lainya" sambil berjalan memasuki kamar mandi.
Riyan pun tertawa senang menggoda istrinya.
Setalah menyelesaikan ritual mandinya ifdha segera memakai baju dan menyuruh suaminya untuk mandi.
"Mas sana mandi.aku mau masak dulu nanti sehabis mandi mas nyusul ke dapuryah"
Riyan mengangguk.
Bangun dari ranjang lalu memeluk istrinya sekilas dan mencium keningnya dan berjalan ke kamar mandi.
Kini ifdha di sibukan dengan memasak di dapur. masakan sederhana yang mampu membuat suaminya keroncongan.
Riyan ahirnya keluar dari kamar dan hidungnya mulai mencium aroma masakan yang begitu lezat, yang mampu membuat perutnya begtu keroncongan.
Dia berjalan ke dapur mendekati istri dan berkata.
"Wahh .. , masakan istriku baunya wangi banget udah ga sabar nih buat makan"
Ifdha mulai menata makananya di atas meja dan mengajak suaminya makan.
"Enak banget sih, sumpah! masakan kamu memang ga pernah ada yang gagal" sambil mengacungkan jempol tangan ke istrinya.
Ifdha hanya menggelengkan kepalanya pelan lau berkata. "udah makan dulu habisin nanti keselek jangan bicara saat lagi makan:
Mereka kembali menyantap makananya masing-masing dengan hikmat.
Setelah acara makan selesai.
Mereka berdua lanjut menonton acara di ruang TV. sembari mengoborolkan sesuatu yang mampu membuat mereka saling tertawa satu sama lainya.
Rian bertanya kepada istrinya.
"Sayang kamu ga mau jalan jalan gitu ga bosen apa di rumah terus.?"
"Ga Mas aku malas, jalan-jalan bikin pegel kakiku. akan lebih baik kita di rumah saja berdua mumpung kamu libur lagian kalo buat jalan jalan waktunya bakalan cepet banget. besok kamu udah mulai kerja lagi kan, sayang waktu sebentar cuma buat jalan jalan mending kita kaya gini duduk bareng,ngobrol Menikmati waktu berdua bersantai kapan lagi coba kita kaya gini. kita juga udah seringkan Mas jalan jalan." ucap ifdha.
Riyan mengiyakan kemauan istrinya.
Benar juga yang dikatakan ifdha, mereka lebih sering menghabiskan waktu libur yang notabanenya hanya 1hari di hari minggu untuk jalan jalan ke mall atau sekedar nongkrong- nongkrong d tempat wisata yang sedang hits di kalangan remaja saat ini.
Jarang sekali libur bersantai berdua di dalam rumah. hanya untuk mengobrol berdua menikmati hari minggu yang kadang merasa begitu cepatnya habis.
"Oh Iya Mas, kabar ibu di desa gimana? Mas telpon ibu gak? Gimana keadanya sehatkan?" Ifdha bertanya kepada suaminya itu.
Riyan menoleh dan berbicara."Kemaren habis telpon kabarnya baik, cuman katanya tangangya sedikit tetkilir karena tidak sengaja kepleset di kamar mandi tapi udh d obatin ko,
Bapak juga sehat aktifitas seperti biasanya"
"Ohh Ya syukur deh mas," Ifdha memang suka bertanya tentang kedua mertuanya itu.
Maklum dia sendiri yatim piatu dan hanya memiliki tiga orang kakak. dua laki-laki dan satu perempuan.
Mereka jarang komunikasi hanya sesekali berbalas pesan menanyakan kabar saja. Setelah itu mereka sibuk kembali dengan urusan masing masing keluarga mereka.
Apalagi ketiga kakak nya memang di sibukan dengan anak-anak mereka masing masing, Ada yang sudah memasuki sekolah dasar ada yang baru masuk TK, ya begitulah.
Ahirnya mereka berdua memutuskan membuat cemilan bersama di dapur untuk mengisi waktu hari libur.
Sambil sesekali mereka bercanda dan saling mengoleskan adonan kue kewajah.
Mereka asyik tertawa sampe tak terasa hari sudah gelap dan cemilan yang mereka buat pun sudah jadi.
Mereka berdua memutuskan untuk membersihkan diri.
Ifdha di dalam kamar mandi mereka dan Riyan membersihkan dirinya di dalam kamar mandi lainya.
Setelah selasai saling membersihkan diri masing masing.
mereka pun kembali duduk bersama di depan TV, sambil memakan cemilan yang mereka buat tadi berdua.
Menikmatinya sambil menonton acara sinetron yang saat ini di gemari oleh kebanyakan orang atau ibu-ibu. " IKATAN BERSAMA." begitulah tertulis judul di layar TV.
Ifdha begitu bersungut'sungut dan mengomel tidak terima saat peran antagonis di sinetron tersebut selalu saja menang.
Apa lagi berpura- pura jadi baik dan pura-pura membantu. dia kembali mengomel saat ada peran yang menuju jadi pelakor sambil menyubit kencang perut suaminya dia berkata.
"Awas kamu yah mas, kalo sampe selingkuh atau tergoda sama pelakor. aku bakalan potong potong punya kamu saat kamu tertidur pulas, terus aku masak biar tau rasa kamu"
Riyan merasa cubitan istrinya sakit yang di layangkan pas di perutnya.
sambil dia bergidik ngeri membayangkan senjata andalanya di potong potong bisa langsung mati dia.
Riyan pun menjawab. "Enggaklah sayang, mana berani aku selingkuh dari kamu. kamu lebih dari cukup dan udah sempurna banget buat aku cinta mati deh pokoknya sama kamu"
"Lebay kamu!! pokoknya awas yah kalo macam macam. bukan cuma aku potong- potong terus aku masak, tapi aku juga bakalan suruh kamu buat memakanya sendiri" Ifdha berkata sembari bersungut sungut.
"Ya ampun sayang, itukan hanya di sinetron. Aku ga mungkin beranilah orang istri aku aja cantik dan **** begini. ngapain harus cari lagi di luar sana." goda rian sambil memeluk istrinya dengan mesra.
Riyan tidak bisa membayangkan kalo seandainya yang di katakan istrinya terjadi kepadanya.
Sungguh mengerikan di suruh memakan senjata andalanya sendiri setelah di masak istri. bisa menangis meraung-raung dia melihat senjatanya menjadi masakan yang di cincang-cincang oleh istrinya dan di bumbui dengan beraneka bumbu.
Oohh.. sungguh itu sangat menyeramkan dan menakutkan baginya. sampe-sampe bulu kuduknya merinding dan meremang.
Hihhh.. , dia mengedikan bahunya karena merasa ngeri sendiri.
Lalu dia melihat istrinya yang begitu serius menikmati tontonanya itu sambil tetap mengoceh tidak jelas karena melihat pemeran utama di sinetron tersebut terlalu lemah dan gampang di tindas oleh peran antagonis.
Sampe ahirnya mereka tersadar hari sudah larut malam. mereka pun pergi ke kamar dan bersiap untuk tidur dan mulai memejamkan mata menyambut hari esok yang lebih baik lagi.
.
.
.
Di pagi hari ifdha terbangun lebih dulu .
Dia melihat suaminya masih terjaga dari tidur lelapnya.
Ifdha beranjak dari tempat tidur kemudian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Saat sudah selesai membersihkan tubuhnya. dia melanjutkan memakai pakaian dan memoles sedikit wajahnya dengan makeup,
Setelah selesai dia beranjak dari meja rias keluar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Disaat ifdha sedang sibuk menyiapkan sarapan. Riyan baru saja membuka matanya dia terbangun karena meraba sebelah tubuhnya dia tidak menemukan istrinya di sisinya.
Lalu dia bangun dan membuka pintu kamar. aroma masakan langsung menusuk indra penciumanya.
Riyan memutuskan untuk mandi dan bergegas bersiap siap untuk bekerja.
ifdha sedang menata makanan di meja. begitu pun sang suami menyusulnya ke meja makan.
Mereka sarapan bersama. dan setelah selesai seperti biasa Riyan pamit pergi bekerja dan Riyan pun berpesan kepada Ifdha, untuk membawakan makan siang ke kantornya.
Ifdha mengangguk mengerti.
ifdha pun bergegas membersihkan bekas sarapan tadi. lalu bersiap memasak lagi untuk makan siang suaminya.
Setelah berkutat selama 2 jam di dapur, ia pun masuk ke kamar berniat membersihkan dirinya lagi dan bersiap siap mengantarkan makan siang untuk riyan suaminya.
Selesai memoles makeup di wajahnya dan dia pun bercermin memastikan kembali pakaianya sopan.
Wanita itu bergegas mengambil tas dan ponselnya, lalu keluar kamar dan tidak lupa membawa makanan yang sudah ia siapkan tadi dengan penuh cinta.
Taksi online yang dia pesan sudah datang di teras rumah.
Dia masuk ke dalam taksi, dan menyuruh taksi itu jalan menuju kantor suaminya.
Sesampainya di depan gedung kantor.
Ifdha, turun dari taksi dan berjalan masuk menuju ruangan suaminya. rekan kerja suaminya itu memang mengenalinya bahkan banyak juga yang menyapanya karena sudah lama tidak pergi kesana ifdha hanya tersenyum membalas sapaan orang-orang.
Sampailah di depan pintu ruang kerja Ryan. Tak lupa dia mengetuk pintu terlebih dahulu, Riyan mempersilahkan masuk.
Saat melihatnya Riyan baru sadar ternyata yang masuk adalah istrinya, dia bangkit dari tempat duduknya langsung memeluk dan mencium istrinya.
"Hai Mas, maaf yah baru dateng. tadi di perjalanan macet sekali karena ada kecelakaan" ucap ifdha menjelaskan kenapa dia baru sampe.
Riyan mengangguk mengerti. dan bertanya masakan apa yang istrinya bawa untuk makan siangya hari ini.
Ifdha menjawab kalau dia memasak masakan kesukaan suaminya.
Ahirnya mereka makan bersama.
Dengan telaten Ifdha menyuapi suaminya yang memakan dengan lahap masakanya .
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tak sengaja melihat kemesraan mereka d balik pintu.
Diapun memanggil karyawan yang lewat untuk bertanya. "Heii kamu sini!!"
Dengan tergesa gesa, karyawan itu pun memghampiri dan bertanya.
"Ada apa Tuan?"ucap karyawan itu.
Lalu seseorang itu bertanya lagi. "Apa kamu tau siapa wanita yamg bersama Riyan di dalam?"
Karyawan itu pun mengangguk dan berucap.
"Tau tuan, dia Bu Ifdha, istrinya Tuan Riyan"
Seseorang itu mengangguk-anggukan kepalanya dan berkata kembali. "Ouh .. , begitu. ya sudah terima kasih. kamu boleh pergi"
Karyawan itu langsung pamit pergi.
.
.
.
Setelah selesai makan siang dengan suaminya. Ifdha berpamitan kepada Riyan.
"Mas aku pulang duluyah. sekalian nanti aku mau mampir ke supermarket bolehkan?"
Riyan yang sedang mengelap mulutnya dengan tisu kemudian menjawab. "Iya sayang boleh, hati-hati yah. kalo ada apa-apa langsung telpon Mas," dia berdiri dan tak lupa memeluk, sambil mencium pucuk kepala istrinya.
ifdha mengangguk mengerti.
Setelah semuanya beres dia langsung bergegas keluar. karena taksi yang dia pesan sudah sampai
Karena terburu-buru dengan jalanya.
Dia tidak sengaja menabrak seseorang di depanya.
dengan perasaan bersalah dia menunduk dan meminta maaf atas kejadian tadi, dia tidak sengaja menabraknya.
Setelah kepergian ifdha.
Pria itu tersenyum samar dan berucap dengan lirih. " Cantik!!" lalu kembali tersenyum dan pergi.
ifdha turun di depan Supermarket. dia memang sengaja mampir karena ingin berbelanja stok sayur dan juga buah di kulkas memang sudah mulai habis.
Saat sedang asyik memilih buah, dia di kagetkan dengan seorang wanita seumuran denganya yang menyapanya.
"Ifdha, apa kabar?"
"Ella kamu disini juga? ahamdulilah, kabarku baik. kamu sendiri gimana kabarnya?"
"Aku juga sama baik-baik aja. ya gitu!!" Ella, menjawab dengan helaan nafas. nasib dia tidak jauh berbeda dengan ifdha. Ella, sendiri juga sudah menikah selama lima tahun dan belum kunjung hamil juga.
"Ifdha, memeluknya dan menggenggam tanganya dengan lembut. sabaryah kita sama ko mungkin emang tuhan nyuruh kita buat jadi kaya dulu, biar nanti calon anak-anak kita tidak terlantar dan susah." di iringi tawa ringannya.
" Aamiin .. , semoga ya if, kita bisa secepatnya hamil. aku pengen banget rasain rasanya hamil kaya wanita-wanita lain. gimana rasanya ngidam dan lahiran pasti nikmat sekali" Ella kembali berucap.
" Aamiin ya allah .. , oh iya gimana kalo kita belanja bareng? biar ga mikirin kaya gitu terus kamu kesini sendiri kan?" tanya ifdha.
"Iya if, aku sendiri kesini biasa suami lagi sibuk kerja. ya udah ayoo kita belanja bareng biar bisa sambil ngobrol" ajak Ella.
Mereka pun belanja bersama. diiringi obrolan yang begitu random dan membuat mereka saling tertawa.
Setelah puas berbelanja bersama. mereka memutuskan untuk mampir di Cafe sebelah Supermarket yang ada di situ.
Selesai memesan makanan ringan dan juga minumanya. mereka kembali terlibat obtolan lagi.
" If, sekarang kamu tinggal di kota ini?" Ella bertanya.
" Iya El, sekarang aku tinggal di kota ini deket ko. kapan-kapan main dong? aku kadang bosen sendirian di rumah" jawab ifdha.
" Ok dehh .. , besok-besok aku main ke rumah kamu. nanti kamu kirim aja alamatnya ke nomorku"
" Assiiapp .. , sambil mengacungkan jempol" setelah Ifdha berkata pelayan pun datang membawa pesanan minuman dan makanan ringan mereka.
Mereka pun mengucapkan terima kasih kepada sang pelayan.
Lalu mereka mulai mencicipi minuman dan makananya.
Setelah selesai dari Cafe tersebut.
Mereka berdua saling berpamitan untuk pulang. karena tak terasa hari sudah sore.
Beberapa waktu kemudian.
Ifdha sampai di rumah. dia langsung membereskan semua belanjaan yang tadi ia beli di supermarket.
Sesaat setelelah selesai beberes, Ifdha memutuskan untuk mandi karena merasa tubuhnya sangat lengket setelah beraktifitas hari ini.
Selesai membersihkan tubuh tak lupa ifdha, memoles tipis makeup di wajahnya.
Dan tentu saja dia melanjutkan dengan mempersiapkan makan malam untuk ia dan suaminya.
Karena sebentar lagi suaminya itu pulang iap un harus bergegas cepat .
Dalam hitungan tak kurang dari dua jam.
Wanita itu telah menyelesaikan masakanya.
Lalu menatanya dengan begitu rapi dan tersusun di meja makan.
Baru saja selesai menata makanannya.
Riyan datang dan langsung di sambut hangat oleh ifdha.
"Mas udh pulang? ya udh sana mandi dulu, habis itu kita makan bareng." perintah Ifdha kepada suaminya.
" Ok sayang!!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!