21+
Seorang gadis duduk di kursi bar memakai gaun mini berwarna merah bermotif bunga. Memiliki kulit yang mulus, putih, tinggi, bertubuh seksi berparas cantik sedang menikmati minuman alkohol di salah satu Club malam di Ibu Kota Besar.
"Pelayan, segelas lagi" ucapnya yang bernama Bianca Smith berusia 22 tahun.
"Maaf nona, anda sudah terlalu mabuk" kata pelayan.
"Bukan urusanmu, aku mabuk atau tidak!!!" jawabnya kesal.
Pelayan itu hanya terdiam, dan kembali memberikan segelas minuman kepadanya.
"Aku hanya ingin minum yang banyak" ia berbicara sendiri dengan keadaan mabuk berat, berjoget di tengah kerumunan dan di sinarin lampu diskotik sambil berteriak-teriak tak jelas.
"Bi, aku mau pulang... AYO PULANGGG" ajak salah satu sahabatnya yang bernama Sandra.
"Duluan saja San, aku ingin menikmati malam ini"jawabnya sambil tersenyum.
"Baiklah, aku pulang duluan bi..." ucap Sandra yang ingin pulang cepat karena dia merasa sudah cukup mabuk dan tidak kuat jika ia harus lebih lama lagi disana.
Di sofa VVIP terlihat seorang pria berusia 25 tahun memiliki wajah tampan, tinggi, berbadan kekar berkulit coklat memakai kemeja berwarna hitam sedang di kelilingi wanita cantik dan seksi. Pria itu adalah CEO muda di perusahaan Golden Star bernama Willy San dengan pesona yang tampan membuat para wanita ingin selalu bersamanya bahkan rela tidur dengannya walaupun hanya sebagai pemuas nafsu saja.
"Tuan, ayo minum lagi" rayu salah satu wanita seksi.
Tiba-tiba Will bangun dari tempat duduknya dan menghiraukan wanita seksi tersebut. Will menatap ke depan sambil berjalan melihat kerumunan wanita yang sedang berjoget lalu menghampiri salah satu wanita disana dan matanya memandang ke depan tertuju kepada seorang gadis dengan rasa penasaran.
"Maaf, maaf..." ucap Bia menabrak badan kekar Will yang tanpa dia sadari pria itu sudah berada di belakangnya.
"Hey, aku sudah minta maaf kan ??? Tolong minggir jangan buat aku tidak bisa bergerak, aku ingin menikmati malam ini"ucapnya kesal.
"ini tempat umum bukan, bebas untuk siapa saja berada disini" jawab Will santai.
"Dasar pria gila..." ucapnya mengomel sambil menghindari Will.
Namun, Will tetap mengawasinya dengan teliti seolah ia sudah mengenalnya dengan akrab.
Lalu Will memanggil Zen " Zen, kau tunggu aku di mobil".
"Baik tuan" jawab Zen yang mengerti maksud Will.
Will masih penasaran dengan gadis itu karena wajahnya mengingatkan kepada seseorang yang ada di masa lalu Will.
"Eeemmmm, sakit sekali kepala dan perutku menjadi mual. SIALLL" ucapnya mulai tak karuan sambil berjalan menuju toilet.
"AAAWWW.."suara teriakan terkejut.
Will menarik tangannya dengan kuat, mendorong ke pojokan dinding club dan mencoba mencium bibirnya dengan hangat. Will merasakan panas di tubuhnya, bibir mereka saling bertemu, hasrat Will terbangun tiba-tiba. Ia mencium bibirnya dengan penuh gairah, 1 menit menjadi waktu yang panjang untuk Will bisa merasakan ciuman itu. Bia yang merasakan ciuman tersebut begitu kaget lalu berusaha mendorong badan Will tapi tidak berhasil, Bia sudah terpojok dengan badan atletis Will.
Will melepaskan bibirnya perlahan, dan memandangi wajah Bia yang masih dalam pelukannya. Sedangkan Bia memejamkan mata merasakan ciuman dari pria asing ini dengan hati yang tenang, seolah ia menginginkan ciuman tersebut. Setelah ciuman berakhir ia membuka mata dan menatap ke wajah Will dengan samar.
Lalu "PLAAAKKK..." suara tamparan kuat.
"Kalau gila jangan ngajak-ngajak, dasar orang gila..." ucapnya marah.
"Mesumm, dasaaar mesum..." teriakannya kepada Will dengan nada yang keras. Bia langsung berlari pergi meninggalkannya. Will menerima tamparan dengan wajah tersenyum, menandakan ia tidak keberatan dengan tamparan dari gadis yang ia yakini adalah Cinta Pertamanya.
"BIA..." panggil Dona keras dari kejauhan.
Dona adalah sahabatnya yang sedang berkencan dengan pria di bawah umur. Sahabatnya yang satu ini lebih menyukai brondong karena ia percaya bahwa brondong bisa membuatnya lebih bersemangat dan menurutnya kasih sayang pria di bawah umur lebih besar daripada pria seumuran dengannya. Bia menoleh dengan penglihatan yang samar.
"Astaga Bi, kamu mabuk ? Sejak kapan kamu suka minum" ucap Dona syok melihat sahabatnya mabuk.
"Sejak Joe punya wanita lain..." jawab Bia dengan perasaan sedih.
"hanya karena Joe kamu begini, heyyy.. hidupmu lebih berharga daripada pria bajing*n itu" Dona kesal melihat dirinya menjadi orang tak berguna hanya karena Joe yang sudah mempunyai wanita lain. Dona lebih mengenal Joe karena ia mengenal pria itu sejak di bangku sekolah.
Setelah ia di antar pulang dengan Dona, Bia membanting tubuhnya di tempat tidur lalu menangis. Ia ingat kenangan bersama Joe dan rencana pernikahan mereka yang telah gagal karena perselingkuhan Joe bersama Angel.
"Sebodoh ini aku masih menangisimu" ucapnya sambil menghapus air mata.
Tiba-tiba ia ingat kejadian di club "Siapa pria sialan itu, bisa-bisanya dia menciumku. Menjijikan!!!" Ucapnya sambil mengelap bibir dengan kasar.
Bia hanya tinggal sendiri di Indonesia, di temani pembantu bernama bibi Wiwi dan para sahabat yang selalu menghiburnya. Kedua orangtuanya berada di Swiss karena ayahnya mempunyai perusahaan besar di bidang fashion. Maka jangan heran jika dirinya sangat fashionable, dan sangat luar biasa dalam berdandan dan bergaya namun karena kepolosan yang di milikinya membuat ia mudah di sakiti oleh Joe. Tapi entah kenapa kali ini ia tidak ingin lagi masuk ke dalam lubang kesakitan yang sama walau sampai sekarang masih terus mengingat kenangan bersama Joe.
Pagi hari telah tiba, Bia dan para sahabatnya akan berlibur mengunjungi tempat terindah yang tak jauh dari kota tempat mereka tinggal.
"Bi, bangun sudah pagi nih.. Ayo bi, bangun bi" ucap Sarah sambil menggoyang-goyangkan badannya.
Sarah sahabatnya dari kecil dan rumah kami berdekatan hanya beda blok rumah saja.
"Eemmm, masih ngantuk... mau ngapain sih pagi-pagi sudah rusuh" jawabnya masih memeluk guling.
"Heiii nonaaa, kita akan naik gunung berkemah dan turun gunung untuk melihat surganya dunia. Pantai Z bi pantai Z!!!" tegas Sarah.
Pantai Z adalah pantai yang merupakan tempat estimasi terindah karena dikenal dengan pantai perjalanan naik gunung dan turun gunung untuk bisa melihat keindahannya. Pantai Z memiliki fasilitasi penginapan, resto live musik, kendaraan ATV dan club untuk wisatawan, baik dari dalam negeri ataupun wisatawan luar negeri dan di naungi oleh perusahaan Golden Star.
Lalu di kantor Will sedang sibuk bekerja, ia fokus menanda tangani berkas-berkas penting.
"Zen, secepatnya tunda meeting bersama nona Key. Kita harus kembali ke pantai Z, karena Leo akan membuat pesta disana" ucap Will sambil menandatangani berkas-berkas penting.
"Tapi tuan, nona Key sangat ingin proyek ini bersama tuan" jawab Zen.
"Apa Key kekurangan uang sampai ingin proyek ini, dia hanya ingin berada di dekatku saja" ucap Will tegas.
"Aku sangat bosan melihatnya, karena dia terlalu agresif. Aku butuh tantangan untuk hidupku" ucapnya lagi sambil memikirkan Bia penuh tanda tanya.
"Baik tuan..." jawab Zen dengan pikiran kotor.
Zen sudah bekerja cukup lama dengan Willy bahkan jadwal untuk berkencan pun Zen yang mengaturnya. Zen sadar bahwa bosnya ini tidak bisa puas dengan 1 wanita dan dia sangat pemilih, hanya untuk tidur semalam saja Zen harus mendatangkan wanita yang di inginkan Will sampai mencari keluar negeri. Seperti pemilihan Universe untuk wanita kencan Will, dan nona Key salah satu wanita kencan Will yang sulit untuk move on dari kejantanannya.
"Mana Bia dan Sarah, sudah siang jam berapa naik gunungnya" tanya Dona kesal menunggu.
"Sabar Don, mungkin pengaruh mabuk semalam" jawab Sandra.
"Oh, dia mabuk bersamamu" ucap Dona kaget.
"Karena dia, aku juga mabuk Don" jawab Sandra datar menutupi kesalahannya yang mengajak Bia masuk ke club malam.
"HEYYY, AYO KITA BERANGKAT..." suara teriak Bia dan Sarah dari kejauhan.
"ITU MEREKAAA" ucap Dona.
Tak lama kemudian mereka sampai di perkemahan gunung Z, mereka ke posko pertama untuk membawa perlengkapan kemah ke puncak gunung Z. Disana banyak wisatawan elite yang berkunjung untuk menjadi investor.
"Waahhhh... Sejuknya, dingin sekali "ucap Sandra mengagumi.
"Berapa hari kita disini ???" tanya Bia.
"SEPUASNYAAAAA..." jawab Sarah sambil membentangkan kedua tangannya. Ia begitu merasa damai seperti menyatu dengan alam.
"Banyak pria tampan elite" ucap Sandra semangat melihat pria-pria tampan dan kaya.
"Ayo kita cari pasangan di tempat ini, apalagi Bia juga sudah jomblo" sahut Dona senang.
"Kriteriaku banyak, dia harus berkuasa paling tidak harus lebih dari Joe. Dan yang pasti setia, aku sudah lelah dengan pria playboy" jawab Bia sinis.
Kemudian mereka berjalan mendaki gunung dengan beramai-ramai. Gunung Z ini beda dari yang lainnya, jika gunung yang lain terkenal ekstrem karena jalur pendakian. Maka gunung Z terkenal dengan jalur yang mudah di daki. Sesampainya mereka di puncak gunung Z, mereka mulai membongkar peralatan untuk mulai mendirikan tenda.
"WAW, BEAUTIFUL... Seperti di negeri awan" ucap Dona sambil memandang pemandangan sekitar.
"Ternyata disini lebih indah, dan penuh dengan warna warni tenda wisatawan. Semakin menakjubkan, ini seperti di film-film, PERFECTO" sahut Sandra.
"Katanya ini belum seberapa di banding Pantai Z, kalau di ibaratkan ini masih di pintu langit pertama" jawab Sarah serius.
"SERIOUSLY...???" tanya Sandra penasaran.
"Iya, aku pernah lihat tapi hanya lewat sosmed" jawab Bia.
"Yaa elah bi, lewat sosmed juga aku tahu" Sandra geleng-geleng kepala mendengar jawaban Bia.
"Hahahaa..." Bia ketawa puas.
Berapa jam setelah mereka sampai di puncak gunung Z, Will dan Zen juga sampai di puncak namun mereka tidak akan mendirikan tenda melainkan akan tinggal di Villa besar yang di bangun di puncak gunung. Will akan menginap di Villa bersama sahabatnya Leo. Ia juga terkenal playboy seperti Will. Ia juga kaya raya, tampan dan ramah kepada setiap wanita. Namun Leo lebih suka banyak vokal ketimbang Will yang banyak diam.
"Will, terlalu lama aku menunggumu"ucap Leo berdiri menghadap jendela kaca villa.
"Aku harus membatalkan meetingku bersama Key" jawab Will sambil berjalan menuju sofa bed.
"Key ??? Model Ceo Zigaz itu !!!" Leo terkejut.
"Iya, mantan wanita kencanku" jawab Will sombong dan santai.
"Hahaha... aku paham seleramu Will" Leo tertawa sambil memikirkan Key penuh gairah.
"Aku akan ke perkemahan, melihat tamu-tamu elite yang datang untuk berkunjung. Setelah itu, Zen akan memilihkan wanita untuk kita kencani malam ini" Ucapan Will membuat Leo makin semangat dan membuat Zen tertegun diam.
"Baiklah, jika ada wanita elite yang kau suka maka cepatlah kembali" jawab leo penuh harap.
Will berjalan sambil mengacungkan jempol ke arah Leo dan meninggalkannya untuk menuju perkemahan.
Tiba-tiba Will merasakan detak jantung yang aneh ketika mencium bau parfum gadis yang baru saja lewat dari belakang punggung Will. Bia baru saja melintas di belakang Will namun karena begitu ramai pengunjung ia tidak bisa menemukan asal bau parfum tersebut. Ketika ia menoleh, gadis itu sudah berjalan jauh darinya. Dan Will kembali memikirkan Bia, lagi dan lagi jantungnya berdetak tidak karuan.
Aroma khas ini seperti miliknya, apakah aku merindukannya ucap Will dalam hati sambil tersenyum.
Zen yang melihat Will tersenyum sendiri merasa heran, seperti ada yang salah dengan majikannya itu.
Di tempat lain tak jauh dari Will dan Zen berdiri, terlihat Bia dan para sahabatnya sedang sibuk mendirikan tenda.
"Tenda kita sudah berdiri waktunya istirahaaattt..." ucap Sandra gembira.
"Kapan kita turun gunung melihat pantai Z" tanya Dona tidak sabar.
"Hari ini kita berkemah, besok siang kita turun gunung dan aku dengar akan ada pesta di pantai Z" jelas Sarah.
"Waahh... berarti kita akan party, tapi aku tidak semangat" sahut Bia malas.
"Sudahlah bi, ini waktu kita bersenang-senang. Lupakan Joe" jawab Sarah yang mengerti isi pikiran Bia.
Mereka berempat sedang bersenda gurau saling melempar lelucon dan membayangkan pesta luar biasa di pinggir pantai Z. Di puncak gunung Z ini di lengkapi fasilitas untuk outbound, mereka akan bergabung dengan para pengunjung yang lain dan tamu elite yang mendapat undangan khusus.
Terlihat dua pria sedang memandang ke arah Bia dan yang lainnya.
"Cantik..." ucap salah satu tamu elite yang memandang Bia sambil tersenyum.
"Apa kau menyukainya ?" Tanya salah satu temannya.
"Sepertinya mereka hanya berempat, tanpa pasangan"jawab pria yang mengagumi Bia.
"Oke, aku paham jawabanmu ini" ucap temannya sambil meninju lengannya yang kekar.
Mereka berdua menghampiri mereka, mencoba bergabung dengan Bia dan teman-teman.
Dengan santainya mereka menghampiri Bia.
"Hai... apakah kami boleh bergabung ?" tanya Pria tampan.
Mereka berempat menoleh sambil tersenyum dan Sandra mulai mengeluarkan jurus andalan.
"Tentu boleh " jawab Sandra tersenyum genit.
"Bryan..." Ia memperkenalkan diri kepada para wanita.
"Sandra... dan ini yang berambut pendek Sarah, yang berambut keriting pirang Dona lalu yang berambut panjang Bianca" ucap Sandra yang mendetailkan sahabat-sabahatnya.
Mereka saling melempar senyum dan berjabat tangan
"Dan ini Os " Bryan yang juga memperkenalkan temannya.
Setelah Bryan dan Os bergabung, mereka saling mengenal satu sama lain tapi Bryan selalu menatap Bia dengan penuh semangat. Ia terpesona dengan kecantikan dan lesung pipi yang Bia miliki, terlihat sangat manis dan menggoda.
"Apakah kalian tamu di Z ??" tanya Sarah.
"Yuupss, benar sekali" jawab Os.
"Kalau kalian suka pesta, aku akan merekomendasikan kalian untuk bergabung " ucap Bryan.
"Tidak, kami akan menikmatinya dari jauh saja" jawab Bia cepat.
"Apakah boleh kami bergabung ??? " tanya Sandra.
"Tentu boleh, aku akan menjamin kalian bisa masuk" jawab Bryan.
"Yaa, tenang saja Bryan akan mengurus semuanya" Os membantu menegaskan.
"OKE FIX, aku akan ikut pesta bersama kalian!!!"jawab Dona cepat.
Bia menoleh ke Dona dan menggeleng-gelengkan kepala, Bryan yang sedang memandang Bia, tersenyum lebar melihat tingkah persahabatan mereka.
Lalu tak jauh dari mereka mengobrol terlihat Will dan Zen sedang berjalan untuk menghampiri para tamu dan pengunjung di Z.
"Tuan, apakah kita akan bergabung dengan tamu dan para pengunjung" ucap Zen.
"Tentu, kita perlu menyambut mereka memberikan kenyaman dan pendekatan" jawab Will.
Will menyapa para tamu dan pengunjung di perkemahan Z, ia bersenda gurau dengan para tamu pesta. Pesona Will menarik perhatian para wanita disana, termasuk Bia dan yang lainnya menoleh kearah Will karena keramaian yang di ciptakan oleh Will.
"OMO.... tampan sekali pria itu" ucap Dona.
"Sepertinya dia bukan pria biasa, lihat saja penampilannya sangat menggoda" ucap Sarah.
Bia tidak berkomentar, ia hanya melihat selintas begitu saja dan itu membuat Bryan menjadi senang karena Bia tidak tergiur dengan pesona Will.
"Dia adalah Willy San, CEO tampan,muda, kaya raya dan juga playboy" jelas Os.
"Yaa wajar sih playboy, karena dia punya wajah yang tampan dan kaya" jawab Sandra.
"Apa kau menyukainya, jika iya aku akan memperkenalkannya kepadamu" goda Bryan kepada Sandra.
"Aaah tidak, aku menyukai pria sepertimu bukan sepertinya..."jawab Sandra sambil berganti menggoda Bryan.
Os tertawa terbahak-bahak menertawakan Bryan, dan Bia pun ikut tertawa bersama dengan yang lain.
Ternyata suara tertawa mereka membuat Will menoleh melihat kearah mereka dan memperhatikan satu persatu dari mereka, Will melihat sosok gadis yang sedang mengikat rambutnya.
"BIANCA" panggil Will dengan suara rendah dan terkejut.
Dunia begitu kecil sayang, takdir akan di mulai ucap Will dalam hati.
Malam telah tiba, setelah selesai berganti pakaian mereka kemudian keluar tenda dan bergabung dengan para pengunjung disana.
"Wah ramai sekali, dan lihat begitu indah lampu-lampu itu" ucap Dona.
"Warna lampunya sesuai dengan warna tenda yang berdiri, so beautiful..." ucap Sarah terpukau.
"Ayooo, kita bergabung bersama Bryan dan Os..." ajak Sandra yang sudah mulai tergila-gila dengan ketampanan Bryan.
Kemudian mereka menghampiri tenda Bryan untuk ikut bergabung di malam SERU yang di adakan pengelola gunung Z di setiap malamnya. Banyak acara yang sering di adakan oleh panitia, khususnya malam ini yang mengundang orang-orang penting maka mereka mengadakan permainan semenarik mungkin akan bisa menghibur pengunjung dan tamu elite.
"Bryan, kau terlihat tampan dengan switer putih ini" rayu Sandra.
"Hahahaa Sandra mulai kambuh" ucap Dona menertawakan Sandra.
"Terima kasih" jawab Bryan singkat.
Namun Bia hanya tersenyum saja melihat sahabatnya merayu pria yang selalu terpana kepadanya, hanya Bia tidak menyadari jika Bryan menyukainya.
Dan dari kejauhan Will melihat Bia dengan penuh tajam karena ia sadar, di sekitar gadis yang dia inginkan itu ada sosok pria yang sangat ia kenal dan hatinya mulai gelisah.
"Teman-teman, aku ke tenda sebentar. Terlalu dingin disini dan sepertinya aku harus mengambil switerku" ucap Bia.
"Oke, ingat jangan sampai tersesat bi" ledek Dona.
Bia hanya tersenyum sinis, karena dia tahu Dona mulai meledek dirinya yang tidak bisa mengingat jalan dengan baik.
Bia pergi ke tenda sendirian, berjalan mencari letak tendanya berdiri dan benar saja ia lupa arah menuju ke tenda karena terlalu banyak warna yang sama dengan tendanya.
"Sial... Dona benar-benar menyumpahiku tersesat" ucap Bia kesal.
Dengan yakinnya ia masuk ke tenda berwarna merah yang ia yakini bahwa itu tendanya.
"OOOOH MY GOD!!!" Bia syok.
"Sorry, Sorry... Aku kira ini tadi tendaku" ucap Bia yang salah masuk tenda.
"Aduh kak, lihat-lihat dong main masuk saja" jawab gadis yang ada di dalam tenda.
"Maaf yaa, Maaf ganggu" ucap Bia malu sambil menutup wajah.
Bia lalu cepat-cepat keluar dan berjalan menjauhi tenda mesum itu.
"Apa-apaan bercumbu di tempat seperti ini" Bia kesal sambil mengomel tak jelas karena melihat sepasang kekasih berciuman bahkan tangan pria kekasih dari gadis itu sudah meraba-raba ke dalam baju.
"Menjijikan... aku yakin usia mereka di bawah aku, bisa-bisanya melakukan perbuatan kotor di tempat seperti ini" gerutu Bia sambil berjalan.
Bia akhirnya menemukan tendanya, namun di tempat lain Dona malah gelisah karena Bia tidak kunjung datang, ia khawatir jika sahabatnya benar-benar akan tersesat.
"Kenapa Bia begitu lama, apa dia benar-benar tersesat" ucap Dona khawatir.
"Sepertinya pintu langit sedang terbuka, mungkin saja ucapanmu langsung terkabul" jawab Sandra membuat Dona bersalah.
"Aku akan menjemputnya..." ucap Bryan.
Sarah langsung merespon ucapan Bryan karena ia tahu Sandra menyukainya dan akan merasa patah hati jika Bryan mencari Bianca.
"Tidak usah, biar aku saja yang mencarinya"jawab Sarah cepat.
"Are you sure ??? Bukannya lebih mudah jika aku yang mencarinya, apalagi malam ini terlihat sangat ramai. Os kau disini jaga mereka dari pria hidung belang" ucap Bryan sambil berjalan mencari Bia.
Os langsung menoleh ke arah Bryan dan menggerutu dalam hati Dia bilang hidung belang, jelas-jelas mengataiku.
Akhirnya Bryan mencari Bia, entah kenapa Bryan begitu khawatir kepadanya. Rasa khawatir Bryan yang begitu besar. Padahal pertemanan mereka baru hitungan jam tapi ada rasa was-was di hati Bryan.
Setelah berkeliling mencari Bia akhirnya dia menemukan Bia sedang mengikat tali sepatu dengan memakai switer berwarna hitam yang membuat Bia terlihat semakin cantik dan terlihat juga kulit wajahnya yang putih menawan.
"Butuh bantuan ??" Tanya Bryan langsung jongkok, dan Bia kaget melihat Bryan.
"Hei, aku kira siapa. Tidak!! Aku bisa sendiri" jawab Bia sambil tersenyum.
"Kenapa disini ???" Tanya Bia.
"Aku mencarimu" jawab Bryan.
"What ???" Bia kaget.
"Maksudku mereka mengkhawatirkanmu, aku ingin menjemputmu" jelas Bryan.
"Oh... iya aku tadi sempat tersesat, dan buruknya lagi aku melihat pasangan kekasih sedang bercumbu" ucap Bia sambil berjalan dengan Bryan.
"Hah!! Apakah ada yang seperti itu disini???"Bryan terkejut.
"Sepertinya banyak, apalagi yang dibawah umur.." jawab Bia kesal.
"Memalukan sekali, apakah mereka tidak bisa melakukannya di hotel???" ucap Bryan.
"Entahlah, mungkin sensasinya berbeda"jawab Bia asal berbicara.
Bryan tertegun dengan kata sensasi, seolah Bia jago dalam hal seperti itu membuat Bryan semakin penasaran dengan karakter Bia yang sesungguhnya.
Dari kejauhan Will melihat mereka berdua berjalan bersama, lalu mengepalkan tangan karena hatinya merasakan sakit melihat keakraban Bia dan Bryan.
"Zen, atur acara malam ini dan buat wanita yang berambut panjang bersama tuan Bryan itu menjadi pasanganku" ucap Will cepat. Kemudian melangkah berjalan menuju ke lapangan tempat acara akan di mulai.
"Baik tuan" jawab Zen dengan rasa khawatir.
Ia menyadari ada yang tidak beres dengan bosnya, dan tuan Bryan adalah sahabat tuan Will sejak berada di bangku kuliah dulu. Namun persahabatan mereka retak karena seorang wanita yang bernama Sely. Sely adalah pacar tuan Bryan, dan dia mengkhianatinya. Lalu berselingkuh dengan tuan Will yang menurut Sely tuan Will lebih bisa memuaskan dirinya dalam segi apapun. Tapi karena tuan Will bukan tipe pria setia maka Sely hanya di buang begitu saja dan persahabatan mereka berubah menjadi rekan kerja. Tidak ada lagi persahabatan antara kedua CEO besar itu, mereka hanya saling kenal untuk pekerjaan saja. Dan wanita yang bersama tuan Bryan, Zen mengingatnya 2 hari yang lalu.
"Bukannya itu wanita yang di club !!! " ucap Zen berbicara sendiri sambil mengingat Bia di malam pertama pertemuan mereka.
"MATILAH AKU, AKAN ADA PERANG DUNIA KE 2" Zen punya firasat buruk.
Sandra dan yang lainnya sedang menikmati malam kebersamaan, mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Os yang menggemaskan.
"Os apa kau sudah lama bersahabat dengan Bryan ??" Tanya Sandra ingin tahu tentang Bryan.
"Sejak ia di tinggalkan oleh kekasihnya" jawab Os.
"Ada apa dengan kekasihnya ?? " tanya Sarah penasaran.
"Kekasihnya mengkhianati Bryan, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri " jelas Os.
"Bryan di khianati ??? Aah masa sih, Bryan terlihat sangat sempurna" ucap Dona.
"Memangnya pria tampan dan sempurna seperti Bryan tidak bisa merasakan patah hati" jawab Sandra kesal.
"Oke deh oke, gebetannya marah" ucap Dona mengalah.
"Hahahaa kalian ini benar-benar membuat aku merasa nyaman" ucap Os sambil tertawa.
"Os juga tidak kalah tampan dengan Bryan hanya bedanya Bryan begitu Cool dan Os playboynya begitu sangat jelas" jawab Sarah tiba-tiba.
Mereka menoleh ke arah Sarah bersamaan. mereka terkejut karena Sarah ternyata memikirkan Os yang jelas-jelas mereka sedang membicarakan Bryan. Dona dan Sandra saling menatap tidak percaya bahwa Sarah bisa memikirkan seorang pria lalu mereka tertawa berbahak-bahak.
"Waaah, sepertinya ada topik yang menarik" ucap Bia yang baru saja sampai bersama Bryan.
"Sarah jatuh cinta " jawab Dona spontan.
"SARAH ??? " ucap Bia terkejut.
"Hahahaaa, mereka berlebihan bi" jawab Sarah mengelak.
Os yang sejak tadi selalu bersuara bahkan selalu ingin di dengar setiap ceritanya tiba-tiba hanya terdiam dan tersenyum menjaga ke playboyan nya.
"Ayo, kita bergabung bersama yang lain. Acara akan di mulai" ucap Bryan.
"AAYOOO..." jawab Sandra sambil mengandeng tangan Bryan tanpa malu-malu.
Dona dan Sarah bereaksi melihat sahabatnya begitu genit dengan pria yang baru ia kenal, namun Bia hanya tersenyum karena ia sudah paham dengan tingkah laku Sandra. Bryan pun ikut terkejut dan menatap ke arah Bia, hanya saja tatapan Bryan hanya di anggap biasa oleh Bia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!