NovelToon NovelToon

Under The Moonlight

Prolog

Di bawah sinar rembulan yang indah, seorang pria tampak tertawa dengan lepas. Tawanya menggema hampir terdengar di seluruh penjuru hutan. Tangan kirinya memegang lengan kanannya yang tertusuk pedang, meninggalkan bekas luka yang cukup dalam. Tangannya melambai memberikan isyarat dua kepada orang bercadar hitam untuk meninggalkan tempat itu. Ternyata dua pria bercadar hitam yang menyerang mereka ada orang suruhan Luo Ye. Sementara kedua wanita yang berada di sampingnya hanya menyunggingkan senyum sinisnya menatap wanita lain yang kini tergeletak bersimbah darah di bawah pohon sakura.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Kalian semua memang biadab! Terutama kau! Xi Lin! Kau J*lang!
Zhao Luo Ye yang mendengar ucapan Qin Wei Lin tertawa lebih keras dari sebelumnya. Luo Ye kemudian berjalan maju mendekati Wei Lin dan mencengkeram rambut hitam wanita itu.
Wang He/Zhao Luo Ye
Wang He/Zhao Luo Ye
Tutup mulut kotormu itu! Jangan sekali-kali kau berani menyebut namanya!
Qin Wei Lin menatap ketiganya dengan tatapan nyalang. Berbagai sumpah serapah ia gumamkan.
Qin Yu Lin
Qin Yu Lin
Junwang Ye, tidak seharusnya Anda mengotori tanganmu itu dengan menyentuh wanita kotor itu!
Yu Lin tersenyum sinis. Kedua tangannya terlipat di depan dada
Qin Xi Lin
Qin Xi Lin
Jiejie ... Aku-
Wang He/Zhao Luo Ye
Wang He/Zhao Luo Ye
Xi 'er ayo kita pergi.
Xi Lin diam-diam tersenyum sinis, padahal ia hendak berakting layaknya wanita berhati seperti peri. Luo Ye merangkul Xi Lin dan berbalik meninggalkan Wei Lin yang kini tak berdaya. Sementara Yu Lin berjalan mendekati wanita dengan bekas luka memanjang di wajahnya. Jari lentiknya mencengkeram pipi Wei Lin yang bernoda darah.
Qin Yu Lin
Qin Yu Lin
Aku membenci setiap inchi dari dirimu. Ayah tidak pernah menganggapku. Padahal dulu kau tidak lebih dari sampah! Kau tahu? Wajah burukmu itu hasil dari usahaku. Ada apa dengan ekspresimu? Tidak ada gunanya sekarang.
Qin Yu Lin tertawa tanpa kendali hingga mengeluarkan air mata setelah mengatakan kalimat itu. Ia mengingat saat dimana membuat Qin Wei Lin yang lugu dipermalukan hingga dibenci oleh ayahnya. Kaki jenjangnya berjalan meninggalkan tempat dimana Wei Lin tergeletak tak berdaya diiringi dengan senyum puas.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Di kehidupan berikutnya, aku bersumpah akan membalas kalian semua!
Bau anyir semakin menyengat. Perlahan Qin Wei Lin mulai kehilangan Kesadarannya.
TBC
Tolong komentarnya ya kalau ada yang salah. Saya disini juga baru belajar 😁😁

Permulaan

Liu Xi
Liu Xi
Xiaojie ... Anda sudah sadar?
Pelayan muda itu berjalan mendekati nona mudanya dengan wajah khawatir. Sementara gadis berpakaian putih itu memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Mata yang semula terpejam kini terbuka menampilkan mutiara cokelat yang indah. Rambut hitam panjangnya yang selembut satin terurai hingga ke pinggang. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona oleh kecantikan surgawi yang ia miliki. Wei Lin linglung sesaat. Dimana dia? Apakah dia kembali di masa 2 tahun lalu? Setelah melihat Liu Xi, ia tersenyum sinis sesaat.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Liu Xi, ambilkan aku air.
Dengan cekatan, Liu Xi mengambilkan secangkir teh hangat untuk nona mudanya.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Liu Xi?
Liu Xi
Liu Xi
Ya, er Xiaojie?
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Apakah ini hari dimana Tuan Muda Jiang mengunjungi kediaman?
Seketika Liu Xi merasa heran. Tidak biasanya Wei Lin bertanya hal seperti itu.
Liu Xi
Liu Xi
Benar er Xiaojie
Wajah Wei Lin yang semula datar kini menampilkan senyum misterius yang membuat Liu Xi bergidik ngeri.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Liu Xi, bantu aku bersiap-siap
Liu Xi
Liu Xi
Baik Xiaojie
Hari dimana Tuan Muda Jiang berkunjung adalah hari dimana Yu Lin dan Jiang Xian tertarik satu sama lain. Sebetulnya Jiang Xian mengunjungi Kediaman Perdana Menteri Qin adalah karena Jiang Xian sendiri merupakan sahabat Qin Min Xuan-tuan muda tertua kediaman Qin. Saat itu Wei Lin yang tidak tertarik dengan hal lain selain pangeran Luo Ye dan memilih tinggal di halamannya. Tak lama kemudian Liu Xi kembali membawa satu set pakaian berwarna biru muda dan sebaskom air-yang dibawa pelayan lain-untuk membasuh wajah nona muda keduanya. Kemudian pelayan muda itu membantu tuannya membersihkan wajah dan mengenakan pakaian itu. Tangan Qin Wei Lin bergerak membuka laci dan mengambil kosmetik yang tidak pernah ia sentuh, untuk sejenak Liu Xi membulatkan matanya-pasalnya nona muda kedua ini tidak pernah memoles wajahnya dengan riasan apapun. Tangan Wei Lin bergerak memoleskan bedak tipis ke wajahnya, kemudian memberi pewarna merah muda ke bibirnya yang semula tampak pucat. Untuk sentuhan akhir, Liu Xi menyematkan hiasan rambut berwarna senada yang membuat penampilan Wei Lin terasa lebih segar. Diam-diam Wei Lin merasa puas dengan penampilannya.
Liu Xi
Liu Xi
Xiaojie. Anda terlihat seperti dewi!
Puji Liu Xi, matanya berbinar menatap Wei Lin.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Ayo kita pergi Liu Xi!
Keduanya pergi ke ke taman kediaman Qin yang terletak di dekat halaman Nyonya tua. Seingat Wei Lin, mereka berbincang di tempat itu. Liu Xi berjalan dua langkah di belakangnya. Qin Wei Lin berjalan dengan anggun, pelayan yang melihatnya di jalan seketika terpana dengan kecantikan yang ia pancarkan karena terasa 'tidak seperti biasanya'. Dari jarak cukup dekat, Wei Lin bisa melihat sekilas beberapa orang duduk di gazebo taman dekat danau teratai. Senyum tipis tersungging di bibirnya
TBC

Ulang Tahun Nona Ketiga Gu

Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Oh, er meimei cepat kemari!
Ucap Qin Min Xuan ketika melihat Wei Lin berjalan mendekati gazebo. Gadis itu lalu mendekati keempat orang tersebut untuk sekedar menyapa
Qin Xi Lin
Qin Xi Lin
Ayo kemarilah jie-jie bergabunglah bersama kami!
Xi Lin tersenyum dengan ramah, gadis manis itu menggeser posisi duduknya supaya diisi Wei Lin. Diam-diam gadis berjubah biru itu mencibir dalam hati kepiawaian adiknya bersandiwara. Sementara Yu Lin tampak pendiam seperti biasa namun terasa lebih ramah
Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Oh iya aku sampai lupa. Xian, ini adik keduaku Wei Lin. Nah Wei Lin, dia tuan muda tertua Jiang. Jiang Xian.
Jiang Xian memandang Wei Lin sejenak lalu tersenyum dengan ramah. Sudut mata gadis itu melirik Kakaknya-Yu Lin dengan ekspresi muaknya. Sudut bibir gadis itu terangkat. Aku akan membuatmu cemburu sampai ke tulang! Hingga reputasimu hancur! Mungkin tidak sekarang batin Wei Lin.
Jiang Xian
Jiang Xian
Oh ini er Xiaojie dari kediaman Qin. Perkenalkan aku Jiang Xian
Jiang Xian begitu terpesona dengan penampilan Qin Wei Lin yang layaknya dewi surgawi. Namun ia menyanyangkan gadis seperti peri ini sakit-sakitan
Qin Yu Lin
Qin Yu Lin
Er mei. Tunggu apalagi. Kemarilah.
Yu Lin yang sejak tadi berdiam diri kini mulai angkat bicara. Berakting layaknya saudara yang akrab satu sama lain
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Ah maafkan aku. Sebenarnya ... aku pergi untuk menyapa nenek. Aku tahu ini sedikit terlambat tapi ...
Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Sudahlah Er mei. Apa kamu tidak tahu? Pagi ini nenek mengunjungi kuil?
Setelah mendengar ucapan Min Xuan, Wei Lin pura-pura terkejut.
Qin Xi Lin
Qin Xi Lin
Wajar saja jika jie-jie tidak tahu. Nenek pergi begitu terburu-buru.
Akhirnya Qin Wei duduk bersama keempat orang itu. Dia hanya diam sembari menimpali jika perlu.
Jiang Xian
Jiang Xian
Oh iya. Ngomong-ngomong aku tidak pernah melihat er Xiaojie
Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Er mei memang sering sakit. Maka dari itulah dia jarang keluar dari kediaman.
Keluarga Qin memberi dalih pada orang luar, jika Wei Lin tidak pernah keluar rumah karena sakitnya. Banyak rumor tersebar, kalau nona kedua keluarga Qin sebenarnya hanya buruk rupa. Yang terjadi sebenarnya adalah Wei Lin ini tidak memiliki bakat. Kisah ini terungkap setelah pesta ulang tahun nona ketiga Gu. Akibat rencana jahat Yu Lin dan Xi Lin, reputasinya hancur.
Qin Yu Lin
Qin Yu Lin
Ah, meimei. Aku sampai lupa bahwa lusa nona ketiga Gu mengadakan pesta ulang tahun. Akankah kali ini kau ikut?
Qin Xi Lin
Qin Xi Lin
Jie-jie, bukankah tabib bilang bahwa kesehatan jiejie sudah membaik?
Qin Xi Lin mendesak Wei Lin agar menyetujuinya di depan Jiang Xian. Ah, ternyata tawaran mereka lebih cepat. Qin Min Xuan melotot pada Xi Lin dan Yu Lin. Xian cukup acuh, tangannya bergerak mengambil secawan teh kemudian meminumnya.
Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Wei Lin. Meski begitu ...
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Gege, aku akan ikut. Aku rasa aku mulai bosan berada di halamanku. Aku membutuhkan angin segar.
Qin Min Xuan
Qin Min Xuan
Tidak perlu memaksakan.
Qin Xi Lin
Qin Xi Lin
Gege lihat sendiri kan? Jie-jie juga perlu melihat dunia luar.
Ujar Xi Lin terdengar manja, membuat Wei Lin merasa jijik sesaat.
Qin Yu Lin
Qin Yu Lin
Benar gege, kau tidak perlu merasa khawatir. Percayakan saja padaku.
Yu Lin berujar dengan anggun, tak lupa dengan senyum manisnya. Sudut mata gadis itu melirik Jiang Xian malu-malu. Sementara yang ditatapnya hanya berwajah datar.
Qin Wei Lin
Qin Wei Lin
Gege lihat sendiri kan? Aku akan aman.
Ucap Wei Lin, senyum terbit di wajahnya yang seputih porselain. Pipinya yang tirus itu tampak memerah. Menambah kesan manis pada dirinya. Diam-diam Xi Lin dan Yu Lin tersenyum puas, tertangkap oleh netra Wei Lin. Senyum sinis yang sangat tipis menghiasi Wei Lin. Yu Lin, bersiaplah! Kau yang pertama. Kuharap kau tidak menangis darah karena menyesal menggali lubang kuburanmu sendiri, batin Wei Lin
TBC
Ditunggu ya ...
Like
Vote
atau
Komen

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!