Pagi ini sangat cerah ,langit berwarna biru bertaburkan awan putih ,dengan sang Surya yang mulai naik mengeluarkan cahayanya .
Di sebuah kamar terlihat sosok gadis yang telah rapi dengan dress cantiknya ,Tak lupa dia pun menenteng tas berlogo H itu keluar kamar menuruni tangga menuju ruang makan .
"Pagi mahhh ,paah " Sapa perempuan itu kepada kedua orang tuanya yang tengah siap duduk di kursi masing-masing .
"Pagi sayang " balas perempuan cantik yang bernama Sindi putri arkadianata.
"Pagi sya "Jawab sosok lelaki yang bernama Anton Pratama .
Mereka pun memulai sarapan pagi ini dengan sangat khidmat ,yaa begitulah adab dari keluarga Pratama harus menghabiskan dulu makanan yang disiapkan barulah berbicara .
"Sya ,papah besok jadi ke luar negeri sama mamah ,apakah kamu yakin tidak ikut ?" Tanya Anton setelah menyelesaikan sarapannya .
"Iya ,kami tidak tega meninggalkan kamu sendirian ,Apalagi dalam waktu yang lama ?" Tanya Sindi berharap putrinya itu berubah pikiran dan ikut bersama mereka .
"No mah pah ,Tasya ada launching produk skincare baru jadi akan sangat sibuk untuk beberapa hari terakhir ,Papah sama papah gak usah khawatir kan Tasya gak sendirian di mansion ,Ada bibi dan para pengawal " Ucap Tasya mencoba menjelaskan kepada orang tuanya itu .
"Wahhh ,Udah mau launching lagi aja brand kamu ,Apakah butuh bantuan papah nak ?" Tanya Anton dengan senyum bangga kepada putrinya itu .
"No ,Tasya bisa handle sendiri" Ucap Tasya dengan senyum .
"Yaudah kita berangkat dulu yaa sayang ,Hati kalok berangkat jangan ngebut ngebut and belajar yang pintar ,Ayo pah "Ucap Sindi mengelus kepala putrinya dan mengandeng tangan Anton berjalan bersama .
Yaaa ,Semenjak Anaknya dewasa Anton menyuruh mamah Sindi menemaninya kemana pun dia pergi termasuk ke kantor ,Anton sendiri menjabat sebagai chairman Pratama group foudation generasi ke- 3 sebelum kakek dan papah nya ,Sedangkan Sindi bekerja sebagai model .
Setelah kedua orangtuanya berangkat Tasya pun dengan cepat meneguk abis susu untuknya ,Dia pun menenteng tas kebesarannya dan berjalan meninggalkan meja makan .
"Pagi non " sapa salah satu pengawal.
"Pagi pak ,Hari saya nyetir sendiri bersama Nindi jadi gak usah ada pengawalan " Ucap Tasya dia berpikir terlalu banyak pengawal jika pengawalnya gabung dengan pengawal temannya itu.
"Baik non ,Birkan kami kawal sampai rumah nona Sindi saja kalau begitu " Ucap pengawal itu membukukan badan dengan tangan membuka pintu mobil mewah Tasya yang berlogo banteng itu .
Tasya pun mulai menjalankan mobilnya dengan pelan menyusuri jalanan dengan diikuti dua mobil pengawal di belakangnya .
Setelah beberapa menit dia sampai di depan rumah mewah dengan tembok menjulang tinggi berkonsep modern ,Tasya pun turun dari mobilnya berjalan masuk kedalam .
"Pagi Nona Tasya " sapa beberapa pengawal kepada sahabat majikannya itu .
"Pagi pak ,Nindi nya ada ?" Tanya Tasya dengan ramah .
"Nona nindi berada di ruang makan bersama Tuan besar dan nyonya besar ,Non Tasya silahkan masuk saja " Ucap pengawal mempersilahkan .
Tasya kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah sang mafia besar itu ,Dia langsung menuju ruang makan ,Menemukan sang pemilik rumah Disana.
"Pagi OM , Tan "
"Hay sya , sindi nya lagi ke kamar bentar " Ucap Jay dengan tangan menyuapi sang istri yang tengah duduk di kursi roda.
"Iya om , Hay Tan apakabar ?" Sapa Tasya kepada Diah ,Diah pun hanya menganggukan kepala tanpa mengeluarkan sedikit kata pun ,Ada perasaan sedih dihati Tasya melihat sosok wanita yang duduk tak berdaya di kursi roda itu .
Dulunya Diah perempuan yang cantik dengan sifat yang lemah lembut , hidupnya bahagia bersama sang suami dan putrinya ,Namun semua itu sirna ketika dia dan Nindi memergoki Jay tidur dengan wanita lain ,Dari situlah Diah mulai sakit-sakitan dan jadilah seperti ini ,Nindi pun sangat membenci sosok ayah yang dia anggap bajingan itu ,Meskipun Jay , Anton dan teman teman yang lain menjelaskan bahwa Jay dijebak ,Namun kebencian nindi tak pernah sirna sampai sekarang .
"Lo udah datang sya ?" Ucap Nindi dari belakang dan ikut berjongkok bersama Tasya didepan Diah .
"Udah , yuk berangkat Tan om Tasya pamit dulu yaa" Ucap Tasya berpamitan .
"Mah Sindi berangkat dulu yaa " Ucap Nindi mencium tangan mamahnya dan berjalan duluan tanpa berpamitan kepada Jay .
"Lihatlah sayang anak kita sangat membenciku ,kamu jangan ikut membenciku yaa " Ucap Jay parau dengan tangan memeluk tubuh sang istri dan menangis disana ,Semua orang tak tau dibalik keganasan seorang Jay Hercules pemimpin mafia terbesar ini menyimpan sebuah kesedihan yang mendalam .
🍂🍂🍂🍂🍂
Universitas intan jaya
Suasana kampus hari ini sangat ramai ,Terlebih banyak sekali para mahasiswa baru yang akan mendaftar di universitas ini .
Banyak dari mereka kuliah di sini atas keinginan pribadi atau hanya sebuah gengsi belaka ,Universitas intan Bangsa terkenal dengan ke eklusif nya ,Tak sembarangan orang bisa masuk Karna syarat masuk ke universitas ini sangatlah aneh jika kamu tidak pintar setidaknya kamu kaya .
Para mahasiswa dan mahasiswi terdengar riuh ketika segerombolan mobil mewah masuk kedalam per karangan kampus dengan pengawalan super ketat.
Mungkin bagi para mahasiswa lama hal itu biasa tapi tidak pada para mahasiswa baru ,Hal itu sangatlah luar biasa ketika bisa melihat sang idola kampus itu datang .
Tasya pun turun dari mobil bersama dengan Nindi ,Mereka pun tampak berhenti sejenak ketika melihat satu mobil parkir tepat di samping mobil mereka .
"Baru Dateng tuh bocah ?" Tanya Nindi dengan malas melihat seseorang keluar dari mobil .
"Belum terlambat kan Nin " Ucap Tasya dengan senyum yang membuat Nindi menatap jengah kepada sahabatnya itu .
"Halo sya , morning" Ucap seseorang pria setelah memarkirkan mobilnya disamping mobil Tasya dan Nindi .
"Morning Stev" Jawab Tasya dengan senyum .
"Disini ada orang woy " ucap Nindi dengan ketus ketika dia diabaikan.
"Ooo gue lupa , morning besti " Ucap pria itu yang tak lain Steven king Ghipson sang super model sekaligus wakil CEO Ghipson group .
"Telah tau gak ,Bikin kesel aja pagi pagi " Ucap Nindi dengan menghentakkan kaki ,Yang membuat Tasya dan Steven tertawa ngakak dibuatnya .
"Udah udah , yuk masuk kita ada tugas tuh dari BEM "Ucap Tasya mencoba melerai kedua sahabatnya itu .
"Lagian tuh ketua BEM ngapain sih nyuruh kita jadi anggota ,Gak ada kerjaan banget " Ucap Nindi sewot .
"Ketua BEM nya Tasya oon ,kalo ketua BEM nya yang lain mana berani nyuruh kita " Tambah Steven membuat Nindi meringis malu kepada Tasya .
"Udah udah Ayok masuk" Ucap Tasya berjalan duluan membelah lautan manusia yang sedari tadi melihat mereka dengan kagum .
"kak Tasya ya tuhan cantik banget "
"Oh my good itu Nindi queen Hercules , anak mafia terbesar guys , kita satu sekolah dengan dia "
"Steven Ghipson !!!, I love you"
Riuh seluruh mahasiswa dengan tatapan terkagum kagum kepada tiga idola kampus itu .
"Misi minta jalan nya yaa " Ucap Tasya ramah ketika banyak gerombolan Manusia mengerumuninya.
"Woy minggir gak !!!!!!" teriak Nindi yang berhasil membuat segerombolan manusia itu berhamburan pergi sedikit menjauh.
"Hahaha ngacir mereka " ucap Steven terkekeh.
🍂🍂🍂🍂🍂
Disebuah bandara .
Terlihat seorang pria tampan turun dari pesawat yang baru ditumpanginya ,Dia berjalan dengan sangat cool ,Membuat para pasang mata menatap kagum kepadanya .
"Sean Adijaya " Ucap seseorang yang berhasil membuat sang pria tampan itu menoleh ke sumber suara .
Next .
Sekedar informasi , novel ini novel saya yang lama yang berjudul Calon suami kecilku , jadi saya memutuskan menulis kembali dengan kerangka yang sama tapi dengan alur sedikit diperlambat , selamat membaca . and novel ini akan up konsisten mulai tgl 5 baca terus yaa .
Suasana pagi menjelang siang terasa sangat panas ,Begitu juga dengan apa yang pemuda tampan ini rasakan ,Dia beberapa Kali protes kepada sahabatnya itu untuk mem perdingin AC mobilnya.
"Sumpah panas banget !!!" Ucap pemuda itu dengan mencopot kancing kemejanya hingga lepas ,memperlihatkan pahatan roti sobek di perutnya.
"ini udah maksimal Se ,lagian Lo sih kelamaan keluar negeri jadi belum terbiasa dengan iklim negara kita " Ucap Dimas dengan mata tetap fokus melihat kedepan.
"Hufff ya ya ya , cepetan lambat banget nih mobil !!" Ucap Sean sedikit kesal entah mengapa baru juga sampai di Tanah kelahirannya mood nya sudah hancur , bagaimana kalo tinggal lebih lama ,Entahlah dia juga tidak tau .
"Bentar lagi juga sampai sabar dong bambang " Ucap Dimas mulai kesal .
Setelah beberapa lama perjalanan ,Mobil mereka masuk ke pelataran kampus yang tengah dipadati oleh para mahasiswa .
"Udah ayok turun ngapain diem aja ?" Tanya Dimas ketika melihat Sean hanya diam saja .
"Loh kok ke kampus bukannya kita pulang ke rumah dulu ?" Tanya Sean dengan bingung .
"No ,Lo harus daftar ulang dulu ,ketua BEM disini bukan orang sembarangan Sean ,Tidak bisa kita atur dengan sesuka hati kita " Ucap Dimas menjelaskan ,kebetulan Dimas sendiri anggota BEM di kampus ini.
"Maksud Lo ada seseorang yang lebih hebat daripada kita ?" Tanya Sean dengan tatapan tajam.
"Yaa, dia Tasya Putri Pratama pewaris tunggal Pratama group ,Perusahaan terbesar di dunia ini ,Dan gue harap Lo tak buat masalah dengan dia atau akan berakibat fatal nantinya " Ucap dimas memeringatkan kepada sahabat sekaligus bos nya itu .
"Heem" balas Sean dengan acuh ,Ada sedikit rasa kesal dihatinya ketika ada seseorang yang lebih hebat darinya ,Yang dia tau Pratama group berada di puncak pertama ,Disusul Kusuma group ,Ghipson group dan Adijaya group ,Itu artinya dia kalah dua tingkat dengan wanita itu .
"Ayok turun yang lain udah pada kumpul tuh " Ucap Dimas turun dari mobil terlebih dahulu .
Sean pun mau tak mau mengikuti langkah Dimas dari belakang dengan malas ,hingga tanpa dia sadari kemeja yang dia pakai belum terkancing kembali.
Sean berjalan bak model membelah lautan para seniornya ,Mata mereka pun terkagum kagum melihat ukiran otot di tubuh anak baru itu .
Sedangkan Sean ,dia sendiri tampak acuh tak acuh dan tetap berjalan dengan kepala tegap kedepan ,Dia dan Dimas masuk ke lapangan tengah yang telah terisi penuh itu ,Mata mereka langsung tertuju kepada Sean dengan tatapan melongo ,Hingga tanpa mereka sadari tatapan mereka tertangkap oleh Nindi yang sedari tadi fokus menatap mereka ,Nindi pun menoleh kearah tatapan mereka dengan mulut ternganga dia juga sedikit terpesona ,Namun sifat aslinya tersadar kembali ketika melihat cara berpakaian pemuda itu .
"HEY LO KEMARI!! " Teriak Nindi menggelegar membuat seluruh mahasiswa ciut dan kembali lagi fokus kedepan .
Sedangkan Sean dia hanya berdiri dengan santainya tanpa menghiraukan panggilan Nindi .
"WOY BUDEK LO YAA!!!" Teriak Nindi dengan suara lebih keras ,Membuat suasana menjadi mencekam ,Para anggota BEM tegang mendengar suara Nindi terlebih para calon mahasiswa yang tau siapa Nindi ,Mereka ingin segera kabur dari lubang bahaya ini .
"Woy jangan bikin masalah cepetan maju " Tegur Dimas dengan gemetar ,Dia sendiri menciut mendengar suara sang putri mafia itu .
Sean berjalan santai menghampiri sang sumber suara dan berdiri tepat di depannya dengan tatapan tajam yang membuat Nindi terpancing amarah.
"Sekedar informasi disini kampus buat menimba ilmu bukan buat ajang fashion show, Jadi perbaiki cara berpakaian mu " Ucap Nindi mencoba tenang .
Menurut Sean dia sudah berpakaian dengan benar ,Dia pun segera mengecek kembali pakaiannya ,Dia nampak terkejut dan menahan malu melihat kemejanya terbuka sempurna menonton kan otot nya ,Dengan cepat Sean segera merapikan pakaiannya .
"Ok kenal kan siapa namamu dan jurusan apa yang kamu ambil ?" Kali ini Steven yang bertanya ,Sebenarnya itu tak diperlukan namun dia penasaran dengan sosok yang menurutnya tak asing itu .
"Perkenalkan nama gue Sean Adijaya dan mengambil jurusan bisnis manajemen " Ucap Sean dengan angkuh yang malah membuat mahasiswa lain terpesona dengan nama akhir dari pria itu
"Bisa gak berkenalan dengan baik ?" Tanya Nindi dengan ketus dengan mata menatap tajam Sean yang juga menatap dirinya dengan tajam .
"Sorry itu cara gue berbicara kalo Lo gak suka yaudah ,gue sih bodo amat Lo mau kenal sukur kalok kagak gue juga gak papa " Ucap Sean dengan angkuh membuat para mahasiswa lain tercengang .
.
Dag dag dag ,
Tiga tendangan dari nindi mengenai leher dada dan perut Sean dengan keras ,Hingga membuat sang target terkapar dan tak sadarkan diri .
"Nindi!!!! " Teriak Tasya dan Steven bersamaan sedangkan yang lain hanya diam menyaksikan ,Tanpa mengeluarkan atau pun bergerak sedikitpun.
"Ini peringatan buat siapa pun ,kalo kalian sopan kita juga sopan ,kalo kalian membangkang tanggung sendiri akibatnya ,Apa kalian paham !!!!!" Tanya Nindi menggema di seluruh lapangan dan berjalan meninggalkan
lapangan tanpa mempedulikan Sean yang tergeletak bak sampah di lantai.
"Paham "
"Oke ,kalian boleh bubar kita akan mulai masa orientasi besok ,Untuk hari ini kalian boleh pulang cepat ,Untuk mempersiapkan keperluan besok " Ucap Tasya dengan lembut.
"Stev bawa dia ke UKS " Perintah Tasya segera di laksanakan oleh Steven seorang ,Dengan tubuh super berotot nya ,Sean hanyalah kapas baginya .
Tubuh Sean dibaringkan di ranjang UKS dan segera mendapatkan pemeriksaan ,Tak berselang beberapa lama ,Dimas pun masuk dan bergabung dengan Tasya dan Steven yang tengah menunggu dokter melakukan tugasnya .
"Maaf Tas ,Stev atas perlakuan bos gue ,gue harap kalian mengerti dan memaafkan kelakuan dia yang sudah keterlaluan" Ucap Dimas meminta maaf dengan rasa bersalah ,sebenarnya dia juga tak membenarkan cara Nindi menindak Sean namun apa boleh buat daripada masalah jadi sangat panjang .
" Aku atas nama Nindi juga minta maaf tak seharusnya dia melakukan itu ,gue juga minta tolong temenin dia sampai dia bangun ,gue sama Stev izin keluar dulu" Ucap Tasya dengan ramah .
"Silakan sya ,gue terimakasih banyak atas pengertiannya " Balas Dimas dengan lega yang hanya diangguki oleh Tasya sebelum keluar dari ruang UKS .
"Sepertinya masalah akan bertambah rumit mulai sekarang ,gue harap Lo tak akan melakukan apa yang gue pikirkan " Ucap Dimas kepada Sean yang tengah tak sadarkan diri.
.
.
.
.
Di kantin meja sangatlah penuh dengan para pelanggannya ,Namun ada satu meja saja yang nampak lenggang ,Dengan satu pelanggan yang tengah sibuk memakan bakso yang dia pesan .
Tak begitu lama datang dua pasang manusia paling berpengaruh di kampus ini ,Tasya dan Steven king Ghipson ,Mereka duduk di meja yang nindi gunakan .
"Nih udah gue pesen buat kalian " Ucap Nindi menyodorkan dua mangkok bakso dan dua es teh yang udah dia pesen .
"Thanks " Ucap Tasya dan Steven bersamaan .
mereka pun makan dengan khidmat tanpa bersuara sedikit pun ,Setelah beberapa menit mereka pun selesai melahap abis bakso didepannya tanpa sisa ,Dan mulai menyedot es teh yang sedari tadi melambaikan pesonanya .
Byurrrrr
Satu gelas es teh ditumpahkan tepat di kepala Nindi dari belakang.
"Berani beraninya Lo ngelawan gue hah"
Next jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
Ruangan UKS terasa sangat sepi dan sunyi ketika sang dokter selesai memeriksa Sean dan meninggalkan ruangan ,Disan hanya menyisakan dua orang yang tengah tak sadarkan diri dan satu orang tengah duduk disampingnya .
Dimas dengan sabar menunggu sang sahabat sekaligus bosnya itu dengan gusar ,Dia takut terjadi apa-apa dengan sang sahabat ketika mengingat tendangan keras yang diberikan Nindi .
Dia pun was was Jika Sean bangun ,Bos nya itu akan membalas tindakan dari salah satu gank gladiator itu ,Bagaimana pun dia tak mau masalah seperti ini menjadi sangat rumit .
"Uhhhhh" Suara lenguhan terdengar dari atas ranjang UKS ,Membuat Dimas menoleh dan mendekat ke sumber suara .
"Sean Lo udah sadar ?" tanya Dimas dengan panik dan kawatir .
Sean mencoba mengerjapkan matanya berkali-kali yang sedari tadi terpejam itu ,Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di bagian dada .
"Gue ada Dimana ?" Tanya Sean mengedarkan pandangannya melihat tempat yang nampak asing Untuknya .
"Lo di UKS bro ,Gimana Lo baik baik aja kan?" Tanya dimas lagi dengan kawatir .
"Hah UKS ?" Tanya Sean bingung melihat Dimas menganggukkan kepala ,Dia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi padanya ,Hingga kepingan demi kepingan memorinya mulai terkumpul .
"Kurang ajar ,Berani beraninya !!!!!" teriak Sean menggelegar ketika ingatan nya telah kembali ,Yang mampu membuat Dimas kalang - kabut .
Sean segera turun dari ranjang dengan kasar ,Melangkahkan kaki hendak keluar dari UKS ,Namun sayang langkah nya terhenti ketika Dimas berdiri di pintu menghalangi jalannya .
"Minggir !!!" Ucap Sean dengan tatapan tajam .
"Sean udah se ,Nanti masalah nya jadi panjang " Ucap Dimas mencoba menenangkan sahabatnya itu .
"Minggir !!, gue mau kasih pelajaran tuh cewek ,Dia pikir siapa berani melakukan itu pada Sean Adijaya "
"Dia Nindi queen Hercules ,Putri tunggal dari Jay Hercules " Ucap Dimas menatap Sean tak kalah tajam ,Dan itu sepertinya membuat Sean sedikit menciut ,Terlihat dari raut mukanya berubah menjadi datar.
"Sayangnya gue gak takut siapa pun dia " Ucap Sean mendorong keras tubuh Dimas hingga terpental ke lantai.
Dia berjalan menyusuri jalan dengan amarah yang menggebu-gebu dengan sesekali berteriak menyebut nama Nindi dengan lantang ,Semua orang hanya diam melihat apa yang Sean lakukan ,Mereka takut ikut terlibat dalam urusan para penguasa itu .
"Dimana Nindi berada ?!!!!!" teriak Sean membuat semua orang takut melihat aura pria tampan pewaris Adijaya group itu .
"Jawab!!!!!" ucapnya dengan lantang .
"Hey !!!, Lo gak denger pernyataan gua hah !?" Tanya Sean pada salah satu seniornya dengan tangan mencengkeram erat kerah baju nya .
"Sean udah lepasin " Dimas mencoba melepaskan cengkraman keras dari Sean ,Namun sia sia dia kalah tenaga dengan pria bertubuh tinggi besar itu .
"Sean lepas dia kehabisan nafas " Ucap dimas lagi ketika melihat mahasiswa itu mulai kesulitan bernapas.
"Jawab atau mati ?" Tanya Sean dengan pelan tapi menusuk bagi pendengarnya .
"Di- dia ada di kantin bersama Tasya dan Steven " Jawab mahasiswi itu tersengal-sengal ,Baru Sean melepaskan cengkraman nya .
Dia langsung berjalan menuju kantin ,Diikuti beberapa orang dibelakang yang kepo dengan apa yang yang akan terjadi.
Tak butuh waktu lama dia pun melihat Nindi ,Tasya dan Steven tengah berbincang bincang di salah satu meja ,Dengan langkah pasti dia berjalan mendekat dengan tangan menyambar gelas di salah satu meja pelanggan .
"berani beraninya Lo hahh!!!!"
byurrrrr
Satu gelas es teh ditumpahkan dengan sempurna di kepala Nindi ,Membuat semua orang yang melihatnya seolah olah berhenti bernafas dengan jantung berdenyut kenyang menunggu apa yang terjadi .
Tasya dan Steven pun nampak tak percaya dengan apa yang siswa baru itu lakukan ,Sedangkan Nindi dia langsung berdiri dan menatap tajam orang yang tadi dia tendang sampai pingsan itu.
"Kurang ajarrrr!!!" Ucap Nindi dengan melayangkan tendangan ke Sean namun berhasil di tangkis ,Pertarungan pun tak terelakan ,Beberapa kali meraka saling serang dan menangkis mencoba menjatuhkan satu sama lain .
Nindi yang pemegang sabuk lima ilmu beladiri berhasil membuat Sean kuwalahan dan terpojok ,Satu tendangan berhasil mendarat di dada Sean dengan keras membuat sang target terkapar dengan nafas tersengal sengal .
" Nindi !!!!stop !!!!" Teriak Tasya histeris melihat Sean kesulitan bernapas ,Dia segera duduk dan menaruh kepala Sean di pangkuannya .
"Steven panggil ambulans cepat !!!!" teriak Tasya kepada sahabatnya itu ,Steven langsung berlari ke ruangan UKS yang kebetulan ada mobil ambulan khusus .
"Lo bertahan yaa ,Dimas tolong bantu " perintah Tasya menyuruh Dimas membantu tenaga medis untuk mengangkat tubuh Sean .
Tasya berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari Nindi ,Namun dia tak menemukannya ,Dia hanya bisa menghela nafas melihat tingkah sahabat baiknya itu .
Dia memutuskan ikut masuk kedalam ambulan yang sudah ada Dimas di dalam nya ,Entah lah dia sendiri tak tau kenapa dia se kawatir ini pada pria baru itu .
"Stev kamu cari Nindi ,Gue takut terjadi apa apa padanya " Ucapnya sebelum benar benar masuk kedalam mobil .
"Sya Lo ikut ?" tanya Dimas dengan kaget melihat seorang Tasya Putri Pratama masuk kedalam ambulan bersamanya .
" Hemm ,Dimas Lo hubungi keluarga nya dan ingat jangan bilang dulu kalau ini ulah Nindi ,Gue takut nanti tambah panjang ,kamu paham kan?" tanya Tasya yang hanya diangguki oleh Dimas .
Tasya pun mengalihkan pandangannya kepada Sean yang juga menatapnya dengan alat pernapasan di hidungnya ,Ada rasa kasian dalam hati Tasya namun tidak dengan Sean ,Dia membenci Nindi termasuk Tasya dan Steven ,Baginya mereka hanyalah penindas dengan mengandalkan kekuasaannya .
"Gue janji akan balas kalian sampai kapan pun ,Lo Ingan itu Tasya Putri Pratama ,Nindi queen Hercules ,Steven king Ghipson ,gue akan balas semuanya "Ucap Sean dalam hati dengan menatap Tasya dengan tajam ,yang dibalas dengan senyum ramah oleh Tasya ,membuat Sean marah merasa direndahkan .
Tak beberapa ambulans sampai di sebuah rumah sakit dengan logo besar Pratama group dan juga Adijaya group ,Tasya baru menyadari ada lambang dua perusahaan milik keluarganya dan juga keluarga Sean ,Dia berpikir mungkin ada hubungan khusus antara kedua perusahaan tersebut .
Para perawat nampak panik ketika putri sang pemilik rumah sakit Dateng membawa pasien , Banyak dari mereka tau siapa Tasya dan segera melakukan hal terbaik sebelum terjadi apa-apa dengan pekerjaan mereka .
Sean dibawa kedalam UGD untuk menjalani pemeriksaan awal ,Tasya dan Dimas berniat untuk ikut masuk kedalam ,Namun dokter melarangnya dan menyuruh Mereka menunggu diluar .
"Dim maafin perbuatan Nindi yaa " Ucap Tasya kepada Dimas yang tengah gelisah .
"Hemm ,Sebenarnya disini semuanya salah Sean memang terlalu emosional sedangkan Nindi sangat lah brutal ,Gue juga minta tolong sya untuk kedepannya ,Gue yakin ini baru awal masalah untuk mereka ,Sean bukan seperti mahasiswa lain yang akan mengalah saja ,Dia pasti akan menuntut balas " Ucap Dimas pelan namun penuh penekanan ,Tasya hanya mengangguk kan kepala dan memilih mendudukkan bokongnya .
"Tasya ,Apakah kamu benar Tasya ?"
next ok jangan lupa Like coment and faforit 🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!