NovelToon NovelToon

Menikahi Paman Mu

Our hapiness

For I can't help falling in love with you

Like a river flows

Surely to the sea

Darling, so it goes

Some things are meant to be

Take my hand

Take my whole life too

For I can't help falling in love with you

For I can't help falling in love with you

Can't stop falling in love Elvis Presley selesai dinyanyikan oleh Kayla diiringi petikan gitar Dipta. Ya, saat ini keluarga Agha Farraz sedang berkumpul setelah menikmati makan malam mereka. Dipta dan Kayla, walaupun mereka terlahir dari ayah yang sama namun berbeda Ibu tidak mengurangi kasih sayang keduanya. Sedikit rumit memang, ibu Dipta Farraz meninggal saat melahirkan Dipta, lalu Agha menikah dengan Meera Chandra. Kayla adalah anak hasil pernikahan Agha dan Meera. Hidup ternyata tidak berjalan mulus, pernikahan Agha dan Meera akhirnya kandas. Saat ini keduanya telah memiliki keluarga masing-masing. Agha telah menikah dengan Mitha Laksmi dan telah memiliki buah cinta bernama Avano Farraz. Sedangkan Meera Chandra telah menikah dengan Kevin Daud dan memiliki sepasang anak kembar yaitu Reka Chandra dan Rika Daud.

"Jadi, Kayla dan kamu Dipta, kapan kalian akan bantu Ayah di perusahaan?" Pertanyaan ini kembali dilontarkan Agha sambil menikmati teh dan cake buatan mami Laksmi. Memang mami Laksmi ini bisa dikatakan pintar dalam urusan memanjakan lidah dan perut.

"Aku masih nyaman yah." Dipta yang saat ini masing menggeluti profesinya sebagai jurnalis salah satu media elektronik.

"Kamu laki-laki, ada masanya akan memiliki keluarga.Kamu paham maksud ayah?"

"Hmm, iya yah," jawab Dipta

"Kayla!"

"Iya, Yah." Kayla yang sedang bermanja dengan Mami Laksmi juga dapat giliran menjawab. Kayla saat ini berumur 22 tahun dan baru 1 tahun dia menjalani profesinya sebagai perancang busana. Saat kuliah jurusan yang dia geluti sebenarnya tidak terlalu disetujui oleh sang Ayah. Avano putra ketiga Agha saat ini sudah kembali ke kamarnya, entah sibuk dengan tugas sekolahnya atau dengan game online.

"Yah, Dipta aja tuh suruh ikut ayah di perusahaan. Sekalian cariin jodoh," ucap Kayla

"Aku gak usah dicariin jodoh, udah pada ngantri kok," jawab Dipta sambil menarik hidung Kayla. Memang Dipta sangat dekat dengan Kayla begitu juga Avano ketiga kakak beradik ini saling menyayangi meskipun lahir dari ibu yang berbeda, dan Kayla sebagai anak perempuan merasa sangat dilindungi baik oleh ayah atau kakak dan adiknya.

"Tuan, nyonya, den Eltan sudah datang," ucap bik Sum.

Lalu keempat orang tersebut keluar rumah menyambut kedatangan Eltan yang sedang mengeluarkan koper dan tas dari bagasi mobilnya. Eltan adalah putra dari mami Laksmi dari pernikahan sebelum dengan Agha. Jadi

bisa dikatakan Eltan adalah putra sambung Agha. Umurnya 2 tahun lebih tua dari Dipta.

Jadi, Eltan sebelumnya tinggal di kota kelahirannya dengan keluarga ayahnya. Namun sekarang dia diminta oleh keluarga ayahnya untuk tinggal di Jakarta meneruskan bisnis perhotelan milik keluarga ayahnya.

Mami Laksmi memeluk Eltan erat, melepaskan kerinduan lumayan lama dia tidak pulang ke kampung halamannya. Eltan menyalami Agha sebagai tanda hormat.

"Dipta." sambil menjabat erat tangan Eltan

"Eltan" seutas senyum tersungging dibibirnya

"Aku Kayla bang, senang jumpa dengan abang Eltan," ujar Kayla sambil tersenyum memandang kakak sambungnya. Untuk ukuran laki-laki Eltan mempunya paras cukup menawan, jika Dipta memiliki kulit putih pucat seperti Oppa Korea beda dengan Eltan dengan kulit agak sawo matang mungkin karena Eltan merupakan atlet Taekwondo yang menuntut untuk sering latihan dan berlatih bahkan di jam-jam yang agak terik sehingga berakibat ke warna kulitnya. Namun tetap tak mengurangi kadar ketampanannya, perlu digaris bawahi dan cetak tebal untuk kata TAMPAN (hehehe)

Eltan membalas senyum sedikit terpana melihat sosok gadis di depannya, yang tidak lain adalah adik sambungnya. Gadis itu terlihat cantik, kulit putih, bulu mata lentik, hidung mancung dengan surai yang terurai. Bahkan tanpa polesan make up kecantikannya tetap terpancar alami.

***

Denting suara sendok dan garpu pagi ini di ruang makan keluarga Farraz, dengan kehadiran anggota keluarga baru yaitu Eltan.

"Kak, Kay! Sabtu ini aku ikut ke rumah bunda ya, aku mau tanding Free Fi*re sama Reka," ucap Avano. Semua anak Agha memiliki kedekatan dengan keluarga Meera, Avano dan anak-anak Meera bahkan satu sekolah yang membuat mereka lebih akrab.

"Kalau mau begadang untuk main games, Mami gak ijinkan kamu ke rumah bunda Meera."

"Malam minggu Mih!"

"Weekend ini aku enggak pulang ke Bunda, aku mau ke  Bandung. Griya Fashion gelar Bandung Fashion Week, ada 10 karya baru aku. Aku pulang ke Bunda malam ini Yah."

"Hmmm, kamu ke Bandung sendiri?" Tanya Ayah

"Iya yah, ka Dipta gak mungkin temenin aku. Semalem aja dia pulang ke apartemen, ada kerjaan yang deadline minggu ini," jawab Kayla

Agha kembali beralih ke Kayla, "Kamu ke Bandung diantar pak Asep!"

"Kok, gitu Yah?"

"Enggak ada tapi, atau boleh diantar supir Bundamu." Apa yang disampaikan Agha adalah bentuk dari proteksinya

terhadap anak-anak. Walaupun, kadang anak-anak merasa tidak diberi kebebasan sepenuhnya.

"El, kamu mulai gabung dengan perusahaan Pamanmu kapan?" Agha bertanya kepada Eltan yang sedari tadi asyik dengan sarapannya sambil menyimak interaksi keluarga tersebut.

"Sepertinya, hari senin," jawab Eltan

"Kamu perlu keliling-keliling Jakarta dulu enggk, biar lebih hafal jalan!" Ujar mami Laksmi sambil memberikan secangkir teh untuk suaminya.

"Please deh Mih, sekarang itu ada teknologi namanya G_P_S. Buang waktu aja muter-muter biar hafal jalan," sahut Avano

"Hehe,, bener tuh," Kayla menyetujui pernyataan adiknya sedangkan Eltan hanya menjawab dengan senyum.

"Ayo Vano, nanti kamu telat," ajak Agha pada Avano. Dia akan mengantarkan Avano ke sekolah sebelum ke kantor.

"Siap Boss."

"Mami juga mau jalan, ada kelas pagi."

Terdengar suara mobil menjauh dari rumah, Mami Laksmi memang bukan hanya mengurus rumah tangga dia berprofesi sebagai dosen di salah satu Universitas Swasta di Jakarta. Termasuk kampus besar, dengan konsentrasi ilmu komunikasi untuk mata kuliah yang diampunya.

Kayla menghabiskan air putihnya dan pamit ke kamarnya pada

Eltan. Sebagai perancang busana yang masih pemula dan belum memiliki butik

sendiri, aktifitasnya masih tergolong santai.

Eltan berjalan ke arah belakang, menuju kolam renang. Menghempaskan tubuhnya di kursi santai. "Hmmm," meyakinkan dirinya bahwa saat ini dia sudah berada di Jakarta. Berada diantara anggota keluarga baru ibunya. Yang pada awalnya dia tidak menyukai Agha, entahlah untuk saat ini. Yang jelas saat itu dia baru berumur 7 tahun saat ibunya menikah dengan Agha.

Eltan memilih tinggal bersama kakek alih-alih ikut dengan ibunya. Setelah beberapa tahun baru dia paham bahwa kedua adik sambungnya Dipta dan Kayla lahir dari rahim yang berbeda. Bahkan ibunya juga meminta Eltan

memanggil mami padanya sama seperti anak-anaknya yang lain. Sungguh sebuah pemaksaan konyol. Jadi, apakah Eltan sudah bisa menerima kondisinya. Entahlah.

Sebenarnya, bukan pertama kali dia berada di Jakarta. Pergaulan dengan teman-temannya memungkinkan sesekali dia menjejakan kaki di ibukota negara ini. Entah untuk keperluannya sebagai atlit atau hanya sekedar

mencari hiburan atau suasana baru. Namun setiap dia berada di Jakarta dia tidak pernah menemui ibunya. Keputusannya untuk bergabung dengan perusahaan keluarganya bisa dia gunakan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang Ibu.

Sejak semalam ia menjejakkan kaki di rumah ini, gadis ini cukup merebut perhatian Eltan. Termasuk saat ini, dia merasa canggung ketika tadi berada di meja makan berdua dengan Kayla.

'Ups, ngapain mikirin tuh bocah ya,' batin Eltan. Namun, yang dipikirkan saat ini malah berjalan menghampirinya, membuat ia menjadi serba salah. Eltan pun berdehem untuk mengurangi rasa canggung.

______

Mengenal lebih dekat

Sejak semalam ia menjejakkan kaki di rumah ini, gadis ini cukup merebut perhatian Eltan. Termasuk saat ini, dia merasa canggung ketika tadi berada di meja makan berdua dengan Kayla.

'Ups, ngapain mikirin tuh bocah ya,' batin Eltan. Namun,yang dipikirkan saat ini malah berjalan menghampirinya, membuat ia menjadi serba salah. Eltan pun berdehem untuk mengurangi rasa canggung.

Eltan belum beranjak dari kursi santainya saat Kayla datang dan duduk di Gazebo tidak jauh dari kursi santai. Dengan membawa peralatan desain. Entahlah, dia akan melukis atau menggambar.

"Bang, ada teman orang Jakarta?"

"Nggak ada."

Kayla sedang membuat sketsa busana dengan rambut yang dicepol asal. Eltan memiringkan wajah menatap Kayla yang masih asyik dengan kegiatannya. Menatap Kayla, Eltan sadar bahwa radarnya sebagai laki-laki

mengartikan Kayla tergolong cantik dan mungil cenderung pendek mungkin. Jika disejajarkan tinggi Kayla hanya sebatas bahu Eltan.

"Kalo aku di posisi abang, aku gak sanggup bang. Tinggal di lingkungan baru bahkan teman juga gak ada. Eh, tapi abang kan ada Mami dan kita ya. Abang kapan mulai bergabung di Two Season?"

"Mungkin senin, besok aku harus ketemu dulu dengan Paman."

Two season adalah hotel bintang lima milik keluarga Alm Ayah Eltan, keluarga tersebut memiliki bisnis perhotelan. Di Indonesia terdapat 4 cabang Two Season.

"Kamu kenapa memilih menjadi perancang busana?"

"Waktu SMA aku ikut ekskul Keputrian, ketika bahas tata busana aku tertarik. Dipikiranku saat itu hanya sebatas keren aja kita bisa rancang baju sesuai yang kita mau."

Obrolan antara Kayla dan Eltan terjadi tanpa saling menatap, Kayla asyik dengan kertas desainnya sedangkan Eltan masih berbaring di kursi santai.

"Oh ya Bang, setiap rabu sore itu aku dan kak Dipta biasa hangout ke Glow Cafe. Abang mau gabung gak ? Nambah kenalan orang Jakarta bang. Pemilik cafe kawannya kak Dipta." Sepertinya tawaran Kayla bukan sekedar basa-basi. Sebelumnya dia bicara dengan fokus kegiatan tapi saat ini ide tersebut dia sampaikan dengan menatap langsung pada Eltan.

Eltan bangkit dan duduk pada kursi santai dengan menghadap Kayla, Eltan paham maksud Kayla ini agar Eltan tidak merasa kesepian karena tidak punya teman. Ingin tertawa sebenarnya tapi dia tahan karna Kayla pasti

kecewa dengan responnya.

"Boleh, nanti shareloc aja ya," jawab Eltan sambil tersenyum

"Oke."

Drt drt

Ponsel Kayla bergetar dengan layar memunculkan nama Bunda Meera pada layarnya.

"Hallo bun."

....

"Di rumah ayah."

...

"Nanti sore bun."

....

"Jadi dong bun, aku diantar Pak Asep."

.....

"Hmmm"

....

"Iya"

....

"Aduh bun, aku berangkat sabtu, dan nanti sore aku ke tempat bunda. Bisa enggak wejangannya nanti aja."

...

"Iya, love you Bun."

Kayla masih fokus pada ponselnya setelah menerima panggilan dari bundanya

Eltan mengulum senyum saat mendengarkan pembicaraan Kayla dengan bundanya. Ucapan cinta Kayla terhadap bundanya saat mengakhiri panggilan terdengar sangat manis. So sweet,se manis pemilik wajahnya.

Eltan menggelengkan kepala untuk menyadarkan fokusnya, bagaimana pun Kayla adalah putri dari suami ibunya. Dia harus tau batasannya.

"Kay, aku masuk duluan."

"Oke bang," jawab kayla masih fokus dengan ponselnya.

***

Kayla baru menyelesaikan makan siangnya saat Avano dan kedua teman sekolahnya datang.

"Assalamu'alaikum" ucap ketiganya kompak

"Walaikumsalam"

"Eh ada kak Kayla, apa kabar yang ....eh kak?" tanya Webi saat masuk ke ruang makan.

"Masha Allah, calon istri aku makin cantik aja," goda Ali

"Huh!!" Avano reflek melemparkan potongan kerupuk yang hendak ia makan ke arah Webi dan Ali.

"Masih pada ingusan jangan suka ngegombal. Kalian udah makan belum? Makan dulu deh, bik Sum masak sop buntut enak banget. Rasanya juara," ungkap Kayla sambil mengacungkan jempolnya.

"Baru disuruh makan, diminta ke KUA juga aye siap. Demi jodoh dunia akhirat."

"Siap kak, salah satu tujuan kita kesini adalah makan gratis."

Avano menikmati makan siangnya tanpa memperdulikan kekonyolan kedua temannya. Setiap bertemu Kayla duo kwek kwek itu kerap menggoda Kayla dengan lelucon recehnya.

***

"Soree, gaes," teriak Kayla saat masuk ruang keluarga rumah Kevin.

Sore itu bunda Meera sedang menikmati tehnya ditemani kedua anaknya dari pernikahannya dengan Kevin Daud. Reka Chandra dan Rika Daud. Keduanya saat ini masih duduk di SMA dan satu sekolah dengan Avano.

"Kayla, apa sih teriak-teriak. Harusnya salam. Kamu tuh perempuan Kay, lebih lembut gitu," ucap bunda

Kayla mencium pipi bundanya dan langsung duduk disampingnya.

"Papi ke mana bun?"

"Di ruang kerja"

"Hmmmm."

"Kak, weekend ke Bandung ya? Aku ikut ya!" Tanya Reka sambil asyik dengan game online di ponselnya.

"Boleh, berangkat duluan sana!"

"Kak, kata Vano ada abangnya baru datang dari kampung. Ganteng gak ? Kakak ada fotonya ? Aku penasaran kak, Vano bilang sebelas dua belas sama Hyun Bin?" Cecar Rika

"Abangnya Avano? Dipta dong." Bunda meera menatap Kayla lalu Rika "Ini lagi ngomongin siapa sih?"

"Bang Eltan anak mami Laksmi Bun," jelas Kayla

"Dia di Jakarta?"

"Iya, baru semalam datang."

" Tinggal bareng dengan Laksmi?"

"Kalo itu aku enggak tau bun," jawab Kayla yang saat ini sudah merubah posisinya menjadi berbaring dengan pangkuan Meera sebagai bantal.

"Orangnya gimana kak, mana aku lihat fotonya."

"Hmm, orangnya tinggi badannya kekar secara dia atlit taekwondo. Hidungnya mancung, kulitnya sawo matang. Papi Kevin sama ayah Agha mah lewat."

"Serius kak, kenal___"

Bugh bugh

"Aduh, Bunda apaan sih." Meera memukul kedua putrinya dengan bantal sofa.

"Rika, kamu masih SMA enggak usah ngomongin laki-laki, belajar aja yang bener."

Kevin hadir di ruang keluarga dan duduk di salah satu sofa

"Halo Pih," Kayla menyapa sambil mencium pipi ayah sambungnya.

"Hmm."

"Ke Bandung kamu diantar siapa?"

"Pak Asep, Pih."

"Yessssss" jerit Reka saat dia memenangkan gamesnya

"Papi sama bunda mau makan malam dengan Om Pram. Kalian berdua bagaimana caranya jam 9 hentikan aktifitas kalian dan istirahat. Papi enggak perlu jelaskan lagi tanggung jawab kalian sebagai pelajar," terang Kevin kepada Reka dan Rika.

"Iya pih," Jawab keduanya

"Dan kamu Kay, kalau putra mami Laksmi tinggal dirumah Agha kamu bisa permanenkan tinggal disini atau di apartemen Dipta. Tapi untuk tinggal sendiri papi tidak ijinkan."

"Iya Pih, aku tau kok."

"Ayo Pih kita siap-siap dulu," ajak bunda.

Mengapa Kevin melarang Kayla satu atap dengan Eltan, gadis itu bertanya-tanya. Pada dasarnya Kevin melarang Kayla tinggal se rumah dengan Eltan karena mereka bukan saudara dengan hubungan darah. Apa yang terjadi

ketika Kayla mengabaikan larangan dari Kevin ?

------------------------

Hallo readers, ini karya pertamu author yang diup di flatform sebelah tapi karena minta revisi dan malas revisinya jadi di up disini aja

semoga suka ya, jangan lupa tinggalkan jejak.

Suksesnya Kegiatan

Pukul 9 pagi Eltan sudah tiba di loby Two Season. Mengenakan jas dan bawahan berwarna navy serta kemeja putih tanpa dasi. Setelah mengirim pesan pada pamannya, ia berkeliling sambil menunggu sang Paman.

Kepindahannya ke Jakarta adalah karena ia akan bergabung di kepengurusan hotel milik keluarga Sanjaya.

"Eltan."

Eltan menoleh dan menghampiri sang pemilik suara dan memeluknya.

"Bagaimana kabarmu Paman?"

"Seperti yang kamu lihat," jawab sang Paman sambil terkekeh.

Pria itu berumur sekitar 33 tahun, menggunakan jas dan bawahan hitam dengan kemeja berwarna merah marun dan warna dasi yang kontras membuat Elang terlihat gagah. Pamannya bernama Elang Sanjaya yang saat ini sebagai CEO Two Season Jakarta. Yang mana pada saatnya nanti posisi tersebut akan diberikan kepada Eltan.

"Kita bicara di ruanganku."

Ting

Pintu lift terbuka, Elang dan Eltan keluar dari lift menuju ruangan Elang, lantai 20 adalah lantai khusus direksi dan manajemen.

"Selamat pagi Pak," ucap Mega sekretaris Elang menyapa sebelum mereka masuk ruangan.

"Pagi. Mega, ini adalah Eltan, GM Two Season yang baru."

"Selamat pagi Pak Eltan, selamat datang dan selamat bergabung di Two Season" ucap Mega sambil mengulurkan tangan.

"Pagi, terima kasih." Menjabat tangan Mega dan tersenyum.

"Ayo El!. Mega kau panggil Edo minta ke ruangan saya."

" Baik Pak."

Edo dan Mega masuk ke ruangan Elang. Setelah membicarakan jadwal Elang untuk hari ini, Elang juga mengenalkan Edo selaku asisten Elang pada Eltan.

"Edo sudah menyiapkan apartemen, kamu tinggal tempati. Semua sudah lengkap, kau tidak berencana tinggal seterusnya dengan Ibumu kan?" cecar Elang.

"Secepatnya aku akan pindah Paman."

"Baiklah, senin kita agendakan rapat manajemen sekaligus mengenalkan kau pada jajaran manajemen."

"Oke."

****

Drt drt

"Ya, kenapa Nad"

....

"Aku baru sampai hotel, pas banget baru masuk kamar."

....

"Iya, nanti setelah makan malam aku kesitu, aku rehat dulu sebentar ya."

...

"Oke."

Kayla mengakhiri panggilan Nadia dan merebahkan diri diranjang kamar hotel yang dia sewa selama kegiatannya di Bandung.

.

.

"Mbak, desain K07 ada catat di samping kiri," terang Nadia saat Kayla tiba di ruang persiapan.

Besok adalah peragaan busana Griya Fashion. Salah satu rumah mode terbesar di Jawa Barat dan Kayla bergabung sebagai fashion desainer di sana dan saat ini 10 model busananya akan ikut dalam peragaan.

"Coba aku lihat, kita perbaiki saja ya."

"K10 gimana mbak, itu harusnya dipakai Sarah sebagai modelnya. Tapi tadi disampaikan Sarah ada pemotretan mendadak di luar kota."

"Terus ada penggantinya enggak ? Kamu udah calling ketua pelaksana?"

"Sudah mbak, tapi belum ada solusi. Kalau kita back up sendiri apa bisa dengan waktu yang udah mepet begini."

"Kita handle K07 dulu ya."

"Ok mbak."

Pelaksanan peragaan busana Bandung Fashion Week yang digelar Griya Fashion akan dilaksanakan beberapa jam lagi. 10 busana rancangan Kayla sudah siap, hanya design K10 yang harusnya dipakai oleh model bernama Sarah ternyata belum ada pengganti karena Sarah mendadak cancel kegiatan.

"Kayla, sorry aku enggak bisa cari ganti Sarah. Kalian handle sendiri saja ya," ucap Zi ketua pelaksana kegiatan.

"Aku belum ada pengganti mbak."

"Kenapa enggak kamu aja, tampilkan paling akhir. Coba dilatih dulu sama tim kamu."

Arahan dari Zi mau tidak mau Kayla harus ikuti, menggantikan model yang sudah ditunjuk dengan dirinya sendiri memakai salah satu rancangannya.

"Mbak Kay, kita gladi dulu biar nanti enggak kagok, Sarah jadi diganti mbak sendiri ya?" Tanya Nadya

"Gak ada pilihan lain Nad!"

Kurang lebih 60 menit Kayla dan tim memantapkan kesiapan tampilannya. Semua anggota timnya sedang di make up, acara akan segera dimulai. Griya Fashion malam ini menampilkan puluhan rancangan dari beberapa perancang busana termasuk Kayla.

Peragaan kali ini dibuat peragaan pertunjukan dimana sang model bukan hanya berlenggak lenggok menggunakan rancangan pilihan, tapi perform dance dengan busana rancangan para desainer.

Pertunjukan mode seperti ini bukan hanya ajang kreatifitas para desainer tapi juga pemerhati seni dan kreativitas. Bagi sebagian orang ajang ini bisa dikatakan moment prestise yang bisa juga menyatakan kelas kehidupan mereka. Bukan tidak mungkin, yang hadir diacara peragaan busana adalah orang-oranng ekonomi kelas atas.

Acara sudah dimulai, Kayla dan tim sudah siap dengan busananya. Lagu pengiring sudah terdengar, diiringi riuh tepuk tangan saat pergantian tim dan lagu.

"Oke, Kayla tim stand by."

"Dan berikutnya karya Kayla Farraz" Ucapan dari MC menandakan waktunya tim Kayla tampil.

Musik mulai mengalun, peragaan karya Kayla diiringi lagu berjudul Lathi, Weird Genius.

I was born a fool

Broken all the rules

Seeing all null

Denying all of the truth

Everything has changed

It all happened for a reason

Down from the first stage

It isn't something we fought for

Never wanted this kind of pain

Turned myself so cold and heartless

But one thing you should know

'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan

Ajining diri ana ing lathi'

Pushing through the countless pain

And all I know that this love's a bless and curse

Everything has changed

It all happened for a reason

Down from the first stage

It isn't something we fought for

Never wanted this kind of pain

Turned myself so cold and heartless

But one thing you should know

'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan

Ajining diri ana ing lathi'

Tim Kayla adalah tampilan terakhir semua desainer dipanggil ke panggung, membawa buket bunga diiringi riuh tepuk tangan dan puluhan cahaya kamera seakan mengisyaratkan jika pertunjukan malam itu sukses.

***

"Pagi Pak Elang, pak Eltan sudah menunggu di dalam Pak"

"Pagi, Mega. Owh, sudah datang dia. Jam 9 pastikan manajemen hadir di ruang rapat."

"Baik Pak."

"Eltan, bagaimana apartemenmu. Nyamankah?"

" Lumayan Paman."

Rapat manajemen pagi ini akan mengenalkan Eltan sebagai GM baru. Telah hadir di ruang rapat beberapa orang manajemen antara lain Financial Director, Front Office Manager, HR manager, Food and Beverages Manager, Sales Manager dan Logistic Manager.

Sebagai GM Eltan akan didampingi oleh Lisa sebagai asisten GM yang awalnya Lisa adalah Senior secretary juga Nara sebagai sekretarisnya.

"Baiklah, perkenalkan nama saya Eltan Malik Sanjaya, sebagai GM yang baru mohon kerjasamanya agar Two Season ini lebih maju dan berkembang lagi. Saya juga sudah mendengar rencana-rencana kerjasama kita ke depan dengan berbagai pihak, mudah-mudahan dapat terealisasi."

"Dan setelah rapat ini Lisa juga Tara selaku sales manager kita lanjut pembahasan di ruangan saya. Hal-hal lain yang perlu kita bahas per divisi kita adakan sambil berjalan," terang Eltan.

"Oke, rapat pagi ini cukup silahkan lanjut ke aktifitas masing masing," ujar Elang.

Diskusi berlanjut di ruangan Eltan, mereka mendiskusikan lanjutan penawaran kerjasama antara lain penawaran tempat pelaksanaan pemilihan Putri Nusantara, perayaan ulang tahun salah satu stasiun Tv dan beberapa acara lainnya.

"Lisa, kamu sesuaikan dulu jadwal yang sudah ada dengan rencana kita berikutnya. Tara selesaikan berkas yang akan kita bawa ke YesTV besok. Pastikan sore ini di email untuk saya kroscek ulang."

"Baik Pak. Kalau tidak ada lagi saya kembali ke ruangan pak," jawab Tara.

"Pak Eltan siang ini jadwal rapat dengan PT. Delta sambil makan siang," ungkap Lisa.

"Oke."

***

Drt drt

"Hmmmm,,, Hallo." Kayla menjawab telpon dengan mata masih terpejam.

....

"Aku baru sampai Jakarta jam 4 kak."

...

"Iya nanti aku hubungi Bunda."

Kayla mengerjap perlahan, berusaha bangkit sambil memaksa kedua matanya untuk fokus. Memeriksa ponselnya yang ternyata banyak pesan dan panggilan salah satunya dari sang Bunda. "Huftt" meraih tombol panggilan untuk menelpon bundanya.

"Halo, bun"

...

"Iya."

...

"Lancar kok."

...

"Aku sampai Jakarta hampir subuh."

...

"Iya Bun, salam untuk Papih."

....

"Belum tau Bun, aku mau merampungkan Sketsaku untuk ikut Top Desainer Indonesia tahun ini Bun."

...

"Oke, love u too."

Setelah melakukan panggilan dengan bundanya, Kayla beranjak dari kamar menuju ruang makan, perutnya tidak bisa diajak kompromi untuk melanjutkan tidurnya. Wajar, dia sudah melewatkan sarapan dan ini sudah hampir jam makan siang.

"Bik, masak apa aku udah laper?"

"Sop ayam Non, tapi belum matang. Non, mau dibuatkan apa dulu gitu sambil nunggu."

"Roti bakar aja bik, sama susu coklat ya."

"Baik non."

.

.

Kayla menikmati sarapan yang sangat telat sambil memeriksa ponselnya, grup kegiatan peragaan busana kemarin ramai dengan pesan yang belum dibacanya. Membahas kegiatan yang lancar tanpa ekses.

Juga pesan dari Nadya, sebagai asistennya dari acara kemarin ia menyampaikan laporan sebagai penanggung jawab Tim Kayla. Beberapa potret dirinya sebagai pengganti model juga ramai di grup.

Membaca beberapa tagline news terkait kegiatannya.

^^^Thanks nad, senang kerjasama dengan mu^^^

^^^ Semangat^^^

Sama-sama mbak, sukses selalu

Kayla mengupload beberapa foto kegiatan kemarin di media sosialnya.

'Uh cantik amat'

'Kay, loe jadi model apa desainernya'

'Fix ikut the next top model'

'Yaelah Kay, ajak-ajak dong kalo punya project.'

Komen teman media sosialnya hanya dibaca tanpa dibalas

___________

Hai hai hai, terima kasih yang mau baca karya receh author 😁🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!