Di dunia yang luas, setiap mahluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia hidup saling berdampingan dan bergantungan satu sama lain.
Tetapi bukan hanya mereka, tetapi juga terdapat kekuatan sihir yang menjadi keunggulan untuk setiap mahluk hidup.
Semakin besar kekuatan sihir yang dimiliki oleh suatu individu, maka besar juga pengaruh tiap individu terhadap dunia.
Terdapat sebuah batu kuno yang dipercayai sebagai sumber dari kekuatan sihir, batu emerald hijau zamrud konon kekuatannya dapa menaklukan seisi dunia.
Dan dari situ, banyak mahluk hidup yang bersaing untuk mendapatkan kekuatan sihir yang dimiliki oleh batu emerald itu, ketenaran, kekayaan, dan kekuasan untuk memenuhi nafsu mereka, terutama para manusia yang sangat haus akan hal itu.
Manusia tidak hanya mengorbankan waktu, tenaga, dan hartanya saja, mereka bahkan tidak segan-segan untuk mengorbankan sebuah nyawa untuk mendapatan kekuatan sihir yang besar.
Namun dibalik ketamakkan para manusia, tidak semua manusia seperti itu. Beberapa dari mereka menggukan kekuatan sihir untuk membantu sesama, mengajari para generasi muda, atau digunakan untuk melindungi diri mereka masing-masing.
Salah satunya kerajaan yang berada dibagian utara yaitu Genoveva.
Genoveva adalah kerajaan yang sangat mengandalkan kekuatan sihir, baik untuk pemerintahan, pengobatan, bahkan perdagaanagan. Dan tiap bidang dipimpin oleh bangsawan yang mempekerjakan rakyat mereka agar roda ekonomi bisa berjalan merata. Tetapi sama dengan kerajaan lainnya, ada beberapa oknum kerajaan dan bangsawan yang menyalahgunakan kuasanya.
Beberapa dari mereka mempekerjakan rakyat bahkan anak dibawah umur dengan tindakan yang melanggar norma kemanusiaan.
Mereka dipekerja secara paksa dengan bayaran yang sangat rendah, dan bahkan tidak diberi bayaran sedikitpun.
***
Jauh dibagian Barat kerajaan Genoveva, terdapat sebuah Desa yang sangat terpencil dan miskin bernama Verals.
Rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, dan tidak banyak dari mereka yang menguasai kekuatan sihir, mereka hanya tau dasar-dasar penggunaan sihir yang mereka pelajari di akademi umum dekat desa, untuk meringankan pekerjaan mereka.
Mekera belajar diakademi umum dan mempelajari sihir tingkat dasar. Sementara untuk mempelajari sihir tingkat lanjut harus belajar ke akademi khusus, dan tentu saja biaya untuk belajar disana sangatlah mahal.
Disebuah rumah kayu yang tampak lusuh dan tua terdapat keluarga Gritz, mereka beranggotakan 3 orang yang sudah tinggal disana cukup lama. Seorang remaja yang sedang tertidur lelap dikasur busa putih tipis miliknya.
* Tok! Tok! Tok! *
Terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras.
"Adam bangun! Sudah jam 06.30 kamu bisa telat masuk akademi."
Adam Grizt, seorang anak remaja berusia 15 tahun dengan rambut hitam pendek dan baju putih polosnya dia sama sekali tidak mendengar perintah ibunya. Adam sendiri dalam waktu dekat akan lulus dari sebuah akademi umum didesanya.
Adam sendiri tidak terlalu mahir dengan ilmu sihir, karena dari keluarga Adam sendiri tidak ada yang menguasai sihir, hanya kakek dari ibu Adam yang memiliki kekuatan sihir berelemen tanah. Sedangkan ayahnya tidak memiliki darah keturunan yang memiliki kekuatan sihir.
Namun dibalik itu, Adam adalah anak yang gemar membaca buku, setiap dia pulang dari akademi dia selalu membawa buku yang dia pinjam di perpustakaan akademinya.
*TOK! TOK! TOK!*
Ketukan semakin keras.
"Iyaa bu... 5 menit lagi." Balas Adam yang masih setengah sadar.
Seketika suasana menjadi sunyi.
Tiba-tiba...
*BRAAK!!!*
"ADAAM CEPAT BAGUN NANTI KAMU TELAAT!!!." Ibunya mendobrak pintu kamar sampai-sampai suara dobrakan pintu dan teriakan ibunya membuat Adam sangat terkejut dan bangun.
Adam terkejut hingga terjatuh dari tempat tidurnya. "HUUUAAA...!!"
Dengan mata yang munusuk tajam serta otot-otot hasil mengerjakan pekerjaan rumah setiap harinya. “BANGUN!” Gertak ibunya.
" I… I-Iyaa bu..." Jawab Adam dengan nada sangat ketakutan.
(Irene Gritz Dia adalah ibunya Adam. Dia sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dirumah, dia memiliki wajah yang cantik dengan rambut hitam ikalnya yang tidak terlalu panjang dan mempunyai tubuh yang ideal membuat banyak orang terpesona akan kecantikannya, dan banyak yang tidak tau dibalik kecantikannya Irene adalah Wanita yang sudah cukup berumur.)
Lalu dari luar rumah terdengar suara pria yang mengebas berat. "Hey. Masih pagi jangan berisik."
Itu adalah sang kepala keluarga Gritz, ayah Adam, bernama Jason Gritz seorang pria yang bertubuh tinggi dan besar ditambah janggutnya merah yang sampai menutupi lehernya seakan memberikan kesan seperti orang yang ganas.
Dia baru saja selesai memberi makan kudanya, dan bersiap untuk pergi bekerja sebagai seorang kurir angkut barang pinggir kota Perous (Kota terdekat dari desa Verals) dengan kudanya.
Mendengar teguran suaminya, Irene (ibunya Adam) langsung memberikan penjelasannya. "Ini yah, Adam susah sekali dibanguninnya!." Jawab Irene.
Jason melangkah memasuki rumah.
*Dak Dak Dak*
Dengan kaki besar yang diselimuti oleh sepatu boot hitam menghasilkan suara yang menggema diseluruh ruangan rumahnya. "Adam Cepat bangun! Sudah jam 06.30 kamu masuk jam 07.00 jangan sampai telat." Suruh Jason.
Mendengar kalau dia sudah hampir telat, Adam langsung lompat dari tempat tidurnya dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke akademi.
Sementara Adam bersiap untuk berangkat ke akademi. Irene pergi kedapur untuk mempersiapkan sarapan untuk keluarganya.
*Tok! Tok! Tok!*
Suara ketukan terdengar didepan pintu rumahnya. Tetapi Irene tidak menyadari suara itu, karena dia sedang fokus menyiapkan sarapan,. Dan hanya Jason yang mendegar suara ketukan itu.
Tetapi Jason lebih tergoda oleh kopi panas dan membaca koran pagi yang baru saja dia dapatkan dari pengirim berita harian desanya tadi ketimbang membukakan pintu.
“Bu, Ada yang mengetuk pintu.” Ucap Jason hendak ingin menyeruput kopi paginya.
"Oh iya pak." Jawab Irene yang sedang menumbuk kentang rebus hingga halus, dan langsung berjalan kepintu depan dan membukakan pintunya.
*Clek*
Irene membuka pintu dan ternyata itu adalah…
"Eh...! Ternyata Amalia dan Antonio." Sapa Irene sambil menunjukan wajah yang ramah tamahnya kepada kedua teman Adam.
"Iyaa tante, apakah Adamnya ada? Kami mau ngajak adam untuk berangkat bareng ke akademi." Tanya Amalia dengan nada lemah lembut.
Amalia Emerald adalah salah satu teman masa kecilnya Adam yang memiliki sihir berelemen air.
Perempuan cantik dengan rambut hitam pendek yang menutupi tengkuk leher belakangnya ditambah wajah yang polos dan suara lembutnya.
Dia cukup mahir dalam menggunakan sihirnya karena dia suka berlatih bersama Adam bukan untuk bertarung melainkan menyembuhkan luka Adam yang diakibatkan Adam berlatih bersama temannya.
Irene sangat suka dengan suara lemah lembut milik Amalia, suara dari gadis muda polos dan cantik, ditambah Amalia terkadang suka main kerumah dan membantunya memasak.
"Adamnya ada, dia sedang siap-siap." Ucap Irene.
"Adam. temanmu sudah datang menunggumi!" Irene meneriaki Adam agar Adam bergegas.
"Iya tante... Sebentar." Jawab Adam yang masih menyiapkan barang-barang keperluannya untuk pergi ke akademi.
"Sambil menunggu Adam, kalian masuk saja dulu, kebetulan tante sedang menyiapkan sarapan." Suruh Irene kepada ke 2 teman Adam sambil mempersilahkan mereka untuk menunggu didalam.
"Tidak usah tante kami nunggunya diluar saja" Jawab Antonio dengan nada agak malu.
Antonio Brute teman masa kecil Adam lainnya, dia mempunyai sihir berelemen api, sekaligus teman berlatih Adam. Antonio adalah anak yang sangat ahli dalam menggunakan sihirnya didesa Verals, Antonio terbilang anak yang cukup spesial, karena dia dapat menguasai sihir hanya seorang diri dan dapat meniru sihir yang satu elemen dengannya, dan dapat menguasainya dengan sangat mudah.
Tidak hanya ahli dalam menggunakan sihir, Antonio juga memiliki wajah yang tampan, tetapi dia memiliki sebuah kelainan, yaitu albino yang diturunkan dari ibunya, tetapi kelainannya itu membuat penampilannya seperti seorang pangeran berambut dan berkulit putih seputih salju dan mata yang berwarna merah membuat penampilannya semakin sempurna dan dia mendapat julukan sebagai pangeran salju di akademinya.
Tidak lama kemudian Adam keluar dari kamarnya dan siap untuk berangkat ke akademi.
"Ayah! Ibu! Aku sudah siap." Ucap Adam.
"Apa-apaan kamu! Ke akademi dengan penampilan seperti itu" Balas Irene dengan kesal, karena melihat rambut Adam yang masih berantakan dan masih memakai baju yang sama ketika ia tidur dan jubah akademi yang ia pakai tidak rapi.
Jason yang sedang asik membaca koran menggelengkan kepalanya. “Mulai lagi.” Keluhnya Dalam hati yang setiap pagi harus mendengarkan omelan istrinya itu.
Namun Adam mengelaknya. "Sudah tidak ada waktu lagi bu!" Ucap Adam.
Mendengar Adam yang menentangnya, membuat Irene menjadi kesal. "KAMU INI-"
Karena sudah tidak tahan dengan omelan istrinya, Jason langsung memotong ucapan istrinya. "-Yasudah... Adam lain kali bangun lebih awal. Agar kamu tidak terburu-buru seperti ini lagi!" Ucap Jason.
Jason yang memotong perkataannya, Irene sadar kalau itu membuat Jason (Sumainya) tidak nyaman dan karena dia sangat menghormati Jason sebagai suaminya Irene langsung menahan emosinya dan menenangkan diri. "Kalau gitu sini cepat, sarapan dulu!" Ucap Irene.
"Tidak bu, aku tidak lapar.” Ucap Adam sambil berlari keluar rumah "Aku berangkat!" Ucap Adam.
"Halo." Sapa Adam kepada kedua temannya.
"Selamat pagi Adam." Sapa balik Amalia dengan senyuman.
"Pagi-pagi sudah bikin masalah." Ucap Antonio dengan nada yang agak kesal karena membuat ia menunggu cukup lama.
"Hehe. Maaf." ucap Adam kepada Antonio.
"Sudah. Ayo berangkat." Seru Amalia.
Dan mereka ber 3 pun akhirnya berangkat ke akademi.
Adam, Antonio, dan Amalia berangkat menuju akademi umum Roraima, yang berjarak 20 menit berjalan kaki dari desanya.
"Hey Adam! Tes kelulusan sebentar lagi akan dimulai, kenapa kau masih bisa bangun telat begitu?" Tanya Antonio dengan sedikit kesal yang mengira kalau Adam masih bersikap santai.
Mendengar itu Adam tidak terima dan langsung mengelaknya. "Jangan salah sangka!” Ucap Adam. “Kekuatan sihirku tidak sehebat kau, jadi aku belajar hingga larut untuk persiapan ujian nanti!" Jawab Adam yang menyangkal Antonio.
Amalia yang sedikit penasaran juga ikut masuk kedalam percakapan mereka ber 2. "Memangnya kau belajar sampai jam berapa?" Tanya Amalia.
Adam kemudian memejamkan matanya sejenak untuk mencoba mengingat-ngingat Kembali. "Mmmm.... tidak tau persis sih, mungkin sampai Jam 3 pagi."
"Haah?!" Amalia sedikit tersentak mendengar itu.
Amalia menarik pundak Adam sehingga dia berhadapan secara langsung dengan Adam. "Apakah kau baik baik saja? Kau cuman tidur 3 jam saja." Tanya Amalia dengan wajah sedikit marah karena khawatir kepada Adam.
Adam terkejut dengan tarikan Amalia yang cukup kuat. "Te-Tenang, aku baik-baik saja kok." Balas Adam dengan senyuman canggung diwajahnya.
"Berarti kau sangat serius untuk melanjutkan ke akademi khusus ya?" Tanya Antonio.
"Tentu saja aku akan melanjutkan ke akademi khusus, agar bisa belajar lebih banyak lagi, dan menjadi seorang ahli sihir." Jawab Adam sambil mengapal kuat kedua tangannya yang menunjukan ia sangat serius untuk menjadi seorang ahli sihir.
*Plak*
Antonio menepuk punggung Adam.
Antonio menahan tawanya mendengar ambisi Adam yang begitu tinggi. "Pff...Mensejahterakan desa? Ambisimu terlalu tinggi kau tau!" Balas Antonio dengan sedikit candaan.
Tetapi Adam sangat serius dengan ambisinya itu. Dan ucapan Antonio membuatnya sedikit kesal. "Hey aku tidak sedang berhalusinasi!” Ucap Adam.
“Desa kita ini sangat miskin. Tiap tahun banyak orang dari desa kita untuk pergi kekota untuk mencari pekerjaan dikota.
Tetapi banyak dari mereka dipekerjakan menjadi budak para bangsawan." Jawab Adam dengan muka serius dan menatap tajam kearah Antonio.
Lalu Adam berjalan santai dan berhenti tepat didepan Antonio.
*Set*
Adam mengacungkan telunjuknya ke Antonio. "Dan jangan kau kira hanya sihirmu saja yang hebat Antoni.”
Susana menjadi sedikit tegang antara Adam dan Antonio. “Kerja keras ku pasti akan mengalahkan bakatmu itu!" Lanjut Adam.
Antonio menghentikan lahkahnya. "Eehh...” Antonio mengeluarkan sedikit aura api disekitar tubuhnya sebagai gertakan kepada Adam. "Apa kau lupa siapa aku ini?" Jawab lanjut Antonio.
"Hihi!" Tiba-tiba Amalia tertawa kecil diantara pertikaian kecil mereka.
"Kau kenapa Amalia?" Tanya Adam karena dia bingung kenapa Amalia tertawa.
"Kalian sangat hebat mempunyai ambisi yang sangat tinggi untuk lanjut ke akademi khusus, dan ingin mengubah nasib kalian..." Ucap Amalia dengan bangga kepada ke 2 temannya.
"Sementara aku hanya ingin membantu orang tua ku bertani diladang, karena Cuma aku yang bisa menggunakan sihir dikeluargaku."
"Amalia. Kau jangan merendahkan dirimu seperti itu, membantu orang tua juga sesuatu yang hebat! Itu menunjukan bahwa kau peduli dengan mereka" Balas Antonio dengan nada sedikit tegas untuk memberikan semangat kepada amalia yang sedang merendahkan dirinya.
"Iya Amalia tenang saja jika kami sudah lulus dari akademi khusus nanti kami janji akan memajukan desa kita! Tenang saja." Sambung Adam.
Tanpa disadari mereka telah sampai didepan akademi dan untungnya mereka datang tepat waktu, Merekapun berjalan melewati koridor akademi dan menuju kelas mereka masing-masing.
Akademi umum yang berada tidak jauh dari desa. Walaupun akademi ini para siswanya berasal dari keluarga tidak mampu, akademi ini memiliki masih memiliki fasilitas yang masih layak pakai walau ada beberapa yang sudah tua.
"Ok! Antonio... Amalia... sampai bertemu saat pulang akademi ya!"
"Ok!" Adampun pergi memasuki kelasnya tetapi.
*Ding! Dong!*
Terdengar suara bell pengumuman akademi Terdengar suara bell akademi yang menadakan pembelajaran akan segera dimulai.
"Sepertinya pembelajaran akan segera dimuali.” Ucap Amalia sambil menoleh keteman-temannya.
"Baiklah, aku akan langsung ke kelas, nanti ketemu di perpus ya.” Balas Adam yang berbeda kelas dengan Antonio dan Amalia.
"Sampai bertemu pulang nanti.” Seru Amalia yang melambaikan tangannya kepada Adam yang sudah berjalan menuju kelasnya.
Adam memasuki kelasnya dan para siswa sudah berada dikursi masing-masing.
Hanya kursi Adam yang berada di barusan ke 2 dekat jendela yang masih kosong.
Dan tak lama kemudian seorang laki-laki dewasa yang berumur 38 tahun memasuki kelas Adam.
Dia adalah pak Justin, seorang wali kelas tingkat 3-A. dia masuk dengan wajah segar dan semangat untuk mengajar para siswa, terlihat dengan buku-buku yang dia bawa dan kapur tulis ditangannya.
“Baiklah, pelajaran kita mulai.” Ucap pak Justin.
Para siswa membuka tas masing-masing dan mengambil buku catannya dan kegiatan belaajr mengajar pun dimulai.
***
Jam telah menunjukan pukul 15.00. Itu menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai, Adampun langsung berdiri dari meja dan berjalan keluar kelasnya untuk pergi ke perpustakaan.
“Adam! Kau mau kemana?” Ucap salah satu siswi teman sekelas Adam.
Adam yang sudah berada dipintu keluar kelas, seketika berhenti. “Ke perpustakaan.” Jawab Adam dengan santainya.
“Kau lupa ada jadwal piket kelas.” Lanjut temannya.
“Astaga aku lupa.” Ucap Adam dalam hatinya. Adam kemudian mengambil sapu dan mulai membersihkan kelas.
Sementara itu Amalia dan Antonio yang tidak memiliki jadwal piket, langsung pergi menuju keperpustakaan, dan melihat belum ada Adam disana.
“Dia belum datang?” Ucap Antonio.
Dan akhirnya selesai juga Adam melakukan piketnya, Adam kini langsung bergegas ke perpustakaan.
*Tap Tap Tap*
Adam berlari dengan sangat cepat di koridor sekolahnya.
Sesampainya diperpustakaan, tanpa pikir panjang Adam membuka pintu perpustakaan dengan suara keras, membuat semua orang yang berada diperpustakaan menoleh ke Adam semua.
Adam melihat Amalia dan Antonio sudah berada diperpustakaan dan sedang duduk membaca buku sambil menunggu Adam.
“Telat seperti biasanya.” Ucap Antonio.
Melihat banyak orang yang menatapnya, Adam kemudian membungkukan badannya. “Maaf… maaf.” Ucap Adam kepada semua orang yang ada di perpustakaan.
Kemudian Adam berjalan menuju meja Antonio dan Amalia.
"Jadi apa alasanmu kali ini?” Tanya Antonio.
“Maaf, aku lupa kalau punya jadwal piket hari ini.” Balas Adam.
Antonio sedikit mengangkat bibir dan kedua alisnya, dia seperti sudah biasa dengan sifat terlambat Adam.
“Ngomong-Ngomong kalian sedang baca apa?” Tanya Adam.
"Oh... aku sedang baca buku sejarah kekuatan sihir" Balas Amalia.
Adam kemudian mendekati Amalia karena penasaran dengan buku yang dibacanya. “Sejarah apa?” Tanya Adam.
"Sejarang perang Arwah. Perang maha dahsyat yang memperebutkan batu Emerald.” Jawab Amalia sambil menoleh ke Adam, namun ia terkejut dangan wajah Adam yang begitu dekat dengannya.
Wajah Amalia berubah menjadi merah dan langsung menarik buku itu dan menutup wajahnya dengan buku tersebut.
“Eh?” Adam juga terkejut dengan Amalia yang menarik secara tiba-tiba buku itu, dan menjuhinya.
“Perang yang hanya memperebutkan sebuah batu” Celetuk Antonio yang menompang dagunya diatas meja. “Di pasar banyak yang jual bukan?” Lanjutnya sambil menujuk kearah gambar batu emerald yang berada disampul buku itu.
Adampun menoleh kearah Antonio. “Itu bukan sembarang batu.” Balas Adam. Wajah Adam menjadi sangat serius. “Dikatakan batu itu mempunyai kekuatan sihir yang setara dengan semua mahluk hidup didunia ini.”
“Dan barang siapa yang dapat mengendalikan kekutan dari batu emerald itu, maka dia dapat menguasai seluruh daratan dan lautan seluruh dunia.” Lanjut Adam.
“Ya. Aku tau itu. Aku hanya bercanda.” Ucap Antonio sambil melambaikan tangannya ke Adam sebagai tanda kalau dia hanya sedang bergurau.
“Peperangan ini berlangsung selama 1 dekade tanpa henti. Tetapi ketika peperangan sudah mencapai puncaknya.
Tiba-tiba terdapat seorang kesatria yang menghancurkan batu itu.” Jelas Antonio.
“Keputusan yang sangat bijak dengan menghancurkan batu itu, entah bagaimana jadinya jika batu itu jatuh ditangan yang salah.” Balas Adam.
“Bijak? Menurutku itu sangat bodoh.” Antonio menyangkal pendapat Adam. “Apa kau tidak lihat dampaknya? Sekarang kekuatan dari batu itu menyebar diseluruh dunia, dan tidak ada kekuatan yang dapat menyeimbangkan dari semua kekuatan itu.”
“Dan yang lebih buruk lagi. Ledakan dari pecahnya batu itu, mungkin telah membuka gerbang menuju dunia lain.” Wajah Antonio berubah menjadi sangat menakutkan, tatapan tajam dan menusuk yang mengarah ke Adam, dan aura dingin mulai menyelimuti tubuh Adam membuat suasana menjadi sangat tegang.
Tubuh Adam menjadi sedikit gemetar mendengar penjelasan dari Antonio. “Ge-Gerbang? Apa maksudmu?” Tanya Adam.
Tetapi Antonio tidak menjawab pertanyaan Adam, dia hanya diam dan menatap mata Adam dangan seksama.
Dan tiba-tiba.
“Hahahaha… Tidak-tidak aku hanya bercanda.” Antonio tertawa sangat terbahak-bahak melihat Adam yang menanggapi serius cerita karangannya tadi. “Kau seharusnya lihat ekspresi wajahmu itu. Itu sangatlah lucu hahaha.”
Adam menjadi sangat kesal dengan Antonio, dia sudah mendengarkan dengan sangat serius, ternyata itu semua hanya cerita karangannya saja. “KAAUU!!!”
"Ssshhh... kalian jangan berisik nanti mengganggu orang-orang" Ucap Amalia untuk menenangkan mereka berdua.
Mereka berdua pun tersadar dan melihat para siswa lainnya yang menatap mereka berdua dengan tatapan marah.
Adam dan Antonio pun langsung menghentikan pertiakan mereka dan meminta maaf kepada siswa lain yang berada diperpustakaan sambil membungkukan badannya.
"E…ehehe... Maaf...Maaf." Adam dan Antonio membungkukan badannya untuk meminta maaf kepada seluruh siswa yang sedang berada di perpustakaan tersebut.
Dan tak terasa jam sudah menunjukan Pukul 17.00. Ini sudah waktunya mereka untuk pulang agar orang tua mereka tidak cemas.
"Wah sudah jam segini... Ayo kita pulang sebelum orang tua kita cemas"
"Ooh kau benar... Adam ayo!" Ucap Antonio.
"Eh? Oh iya!" Jawab Adam.
Perang Arwah adalah peperangan yang paling dahsyat dan terlama dalam sejarah manusia.
Perang yang tidak pandang bulu, baik dia dari keluarga bangsawan, maupun rakyat jelata, teman, sahabat, bahkan anggota keluarga mereka saling bunuh satu sama lain.
Agar dapat mendapatkan kekuatan dari sebuah batu emerald hijau zamrud kuno yang dipercaya bukan berasal dari dunia manusia.
Batu itu tersembunyi di jauh dari peradaban manusia, yang memang sengaja disembunyikan oleh orang zaman dulu, agar batu itu tidak ditemukan sama sekali oleh manusia.
Tidak peduli batu itu dipegang oleh orang baik atau jahat, karena batu itu dapat mencuci otak pemiliknya. Kekuatan maha dahsyat yang tersimpan, dapat membuat siapa saja terjerumus kedalam jurang kegelapan tanpa ujung.
Kekuasaan, kekayaan, dan tidak takut pada siapapun adalah hadiah yang akan diberikan kepada pemilik batu itu.
Maka dari itu, orang-orang zaman dulu menyebutnya dengan sebutan “Batu Setan” Batu dengan warna hijau zamrud yang sangat indah untuk dipandang, teteapi mengundang kehancuran didalamnya.
Batu itu disegel didalam sebuah Goa Kannal di Hutan Skoogar, (427 kilometer ke Tenggara dari kerajaan Genoveva.) dengan teknik segel “Pengekang Jiwa” (Teknik segel kuno yang mampu menghapus keberadaan apa saja jika tersegel didalamnya, tetapi teknik segel ini membutuhkan tumbal jiwa manusia.)
Namun Batu Setan itu sangatlah kuat. Seiring berjalannya waktu, batu itu terus mengikis pertahanan dari segel Pengekang Jiwa. Dan pada akhirnya segel itu pecah, dan keberadaan dari batu itu diketahui oleh banyak orang, termasuk para raja-raja yang sangat menginginkan kekuatan dari Batu Setan.
Dan pecahlah perang Arwah untuk memperebutkan Batu Setan itu.
Perang Arwah berlangsung selama 1 dekade tanpa henti. Banyak korban jiwa yang berjatuhan, mereka semua menginginkan kekuatan batu itu.
Dan pada akhirnya sampailah seorang kesatria laki-laki yang ditugaskan untuk menghancurkan batu itu. Ketika sang kesatria melihat batu yang disebut sebagai batu setan itu, seolah-olah batu itu memanggil dirinya.
Namun dengan semua apa yang telah kesatria itu lihat selama peperangan terjadi, Kesatria itu memutuskan untuk tetap menghancurkan batu itu dengan kekuatan sihir miliknya.
Dengan mengeluarkan seleruh kekuatannya, akhirnya batu itu pecah berkeping-keping. Namun naas, kesatria itu mati bersamaan dengan hancurnya batu setan itu. kearena dia tidak hanya mengerahkan sihirnya, melainkan nyawanya, untuk menghancurkan batu setan itu.
Namun ada yang janggal sepecahnya batu setan. Tiba-tiba banyak orang mendapatkan kekuatan sihir secara tiba-tiba, dan sihir yang mereka dapatkan sangatlah besar, dan munculnya hewan-hewan aneh didalam hutan tempat pecahnya batu setan itu.
Rumor kini bertebara di desa-desa sekitaran hutan Skoogar, banyak orang percaya kalau pecahnya batu setan itu telah membuka pintu gerbang antar dimensi.
Yang menyebabkan banyaknya hewan aneh terus muncul disekitar hutan.
Namun tidak ada orang yang berani untuk mencari tau, karena letaknya berada di hutan Skoogar yang terkenal angker, dan menjadi tempat para roh leluhur tinggal.
Dan rumor terciptanya pintu gerbang antar dimensi itu, tetap bertahan hingga kini. Dan menjadi cerita dongeng untuk menakuti anak-anak yang suka main kedalam hutan.
***
Ketika mereka berada didepan gerbang desanya. Mereka melihat 2 orang yang sedang berkuda disana. Mereka menggenakan jubah berwarna putih dengan corak garis merah dibagian dada, dan terdapat lambang kepala burung merpati yang berwarna putih yang sedang menghadap kesamping di belakang jubahnya.
Ketika melihat 2 orang itu, muncul perasaan tidak enak dalam diri Adam. “Siapa yang datang kedesa?” tanya Adam dalam hatimya.
Adam dan teman-temannya tetap melanjutkan jalan pulang mereka.
*Tap Tap Tap*
Ketika Adam melewati gerbang desanya, dia sempat bertatapan dengan salah penjaga itu.
Tetapi orang itu membalas Adam dengan tatapan yang sinis seperti berkata. “Apa yang kau lihat bocah.”
Tetapi Adam tidak mempedulikannya, dia tetap berjalan masuk kedalam desanya.
Setelah melewati orang asing itu, Adam bertanya kepada Antonio. “Antonio, apa kau tau siapa mereka?”
Antonio menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya.”
Tiba-tiba…
*DUUUAAAARRRR!!!!!!*
Terdengar suara ledakan yang cukup keras dari arah timur desanya.
Mereka semua menoleh kearah suara ledakan tadi.
Dan terlihat sebuah kebulan api hitam yang menyembur kelangit. Seketika Antonio langsung menyadari kalau itu berasal dari arah rumahnya.
*Wooosh*
Tanpa pikir panjang Antonio langsung berlari menuju rumahnya.
“Hey Antonio tunggu! Kau mau kemana?!” Teriak Adam.
Tetapi Anotnio tetap berlari menuju rumahnya.
“Antonio! Tunggu aku!” Balas Adam yang mulai berlari menyusul.
Melihat Adam yang mengejar Anotnio, Amalia kemudian juga ikut mengejar Anotnio dan Adam. “Adam, aku ikut.”
Adam berlari sekuat tenaga untuk menyusul Antonio. Tetapi sayang sekali Antonio berlari dengan sangat cepat dan tidak terkejar oleh Adam.
“Sial cepat sekali dia. Apa dia menggunakan sihirnya?” Ucap Adam.
***
Sementara di rumah Antonio, sudah banyak orang yang berkumpul, tidak hanya warga desa tetapi terdapat sekitar 10 tentara berkuda yang memeliki jubah yang sama dengan orang yang Adam temui di depan gerbang.
Dan ada seorang bangsawan laki-laki paruh baya yang yang memakai jubah yang sama dengan para tentara didekat kereta kuda tadi tetapi ada yang berbeda dari jubahnya.
Perbedaannya dia menggunakan atribut liontin yang berbentuk merpati yang terbuat dari perak, sesuai dengan gambar yang ada di belakang jubahnya, liontin itu dipasang menggantung di bagian dada kanan jubah, dan terdapat kereta kuda mewah berwarna putih berhias emas milik pria itu, dan kereta itu ditarik oleh 4 ekor kuda.
“KALIAN PENDUDUK MISKIN! TIDAK TAU DIRI!!!” Teriak pria paruh baya dengan sangat keras.
“JIKA KALIAN TIDAK MAU MENJUAL DESA INI, MAKA AKU AKAN MENGAMBILNYA SECARA PAKSA!!!”
Pria paruh baya terlihat sangat kesal dan marah, pembuluh darah yang berada dikepalanya berdenyut kencang yang seakan ingin pecah.
Kedua tangannya yang mengeluarkan lingkaran sihir api yang mengarah ke salah seorang warga desa Verals, dan para tentara berkuda juga melakukan hal yang sama. Mereka sudah siap menyerang desa tersebut.
Pria paruh baya itu mengarahkan sihirnya kepada kakek tua sang kepala desa yang bernama Kenrick Brute (Ayah Antonio), sang kepala desa Verals. Kenrick sudah tersungkur lemas dan tak sadarkan diri ditanah akibat serangan sihir api milik pria paruh baya sebelumnya tadi.
“Kepala Desa!” Teriak semua warga yang berkumpul menompang tubuh Kenrick.
“Inilah yang akan kalian dapatkan ketika orang miskin seperti kalian melawan anggota bangsawan! MATILAAH!!” Ucap bangsawan itu.
“Magic Of Flame – Fire Ba-”
Belum selesai merapalkan mantranya, tiba-tiba Antonio datang dari arah belakang pria tersebut.
*Grip*
Antonio dengan kuat menggenggam tangan pria bangsawan itu hingga sangat kesakitan, dan membatalkan sihir yang akan dikeluarkannya.
Dia terkejut. “Bo-Bocah!” Ucap pria bangsawan itu. “Apa-apaan kau!”
Melihat ayahnya terkapar tak sadarkan diri Anotnio menjadi sangat marah, Antonio pun langsung memukul perut pria tersebut dengan sangat keras.
*BAK!!!*
Badan pria itu langsung membungkuk tajam akibat pukulan Antonio, “AAKKH!!!” Kemudian…
*DAK!!!*
Antonio menendangnya hingga terjatuh cukup keras membuat pria paruh baya itu terseret beberapa meter.
“Tetua!!” saut para tentara itu ketika melihat bosnya di hajar oleh seorang bocah yang baru pulang dari akademi.
“Uhuk! Uhuk!” Pria itu batuk darah sehabis dihajar Antonio.
Dia tidak percaya akan dihajar oleh bocah yang baru saja pulang dari akademi. “BO- BOCAH! BERANINYA KAU!” Ucap Pria itu dengan sangat kesal.
Antonio menatap kearah pria bangsawan itu dengan sedikit mengangkat dagunya dan mengencangkan semua otot wajahnya seperti menahan emosi yang sudah meluap-luap di seluruh tubuhnya.
“Dan kau, beraninya melukai Ayah ku.” Balas Antonio.
Para warga desa mencoba menyelamatkan kepala desa, dan mengecek kondisi beliau. “Pak Kenrick! Anda tidak apa-apa? Bertahanlah!” (Kenrick Brute adalah Ayah Antonio yang membesarkan Antonio seorang diri, karena ibunya meninggal Ketika dia melahirkan Antonio.)
Kenrick tergeletak tak sadarkan diri, dengan luka bakar yang cukup parah dibagian dada kanannya, hingga membuat daging dada kanannya terbakar.
Kemudian salah seorang warga mendekatkan telinganya ke hidung Kenrick.
“Haaah….” Terdengar hembusan nafas dari Kenrick. “Dia masih bernafas.” Kemudian salah seorang disana mengeluarkan sihir airnya dan mencoba menyembuhkan Kenrick.
Melihat tetuanya dihajar oleh seorang bocah, para tentara tadi langsung tusun dari kudanya. “Tentara! Bunuh bocah itu!” Ucap bangsawan paruh baya itu.
“Baik tetua.” Mereka semua langsung mengangkat tangannya, dan merapalkan mantra sihir yang dirahkan kepada Antonio.
“Eh?” para tentara itu bingung, kenapa tanah yang mereka pijaki menjadi lengket.
Dan…
“HUWAAA…!” Para tantara itu tiba-tiba kedalam tanah dengan cepat.
“Haah… Ap-Apa yang terjadi di-sini?” Ucap Adam nafas sedikit terengah-engah.
Adam datang bersama dengan Amalia dengan keringat yang bercucuran dikepalanya, dan nafas yang terengah-engah.
Melihat temannya (Antonio) dikelilingi oleh para tantara, Adam dan Amalia tidak tinggal diam, Adam langsung menghantamkan tangannya ke tanah, dan merapalkan mantra sihir “Mud Suction!”
Kemudian tanah dimana para tantara itu berpijak, langsung menjadi basah dan menghisap mereka dengan cepat.
“Antonio kau tidak apa-apa?” Ucap Amalia yang sangat khawatir.
“Antonio.” Ucap Adam.
Melihat temannya datang, membuat Antonio sedikit senang. “Bagus Adam, Amalia.” Ucap Antonio dengan senyuman tipis diwajahnya.
Senyuman tipis Antonio kian melebar, dengan tatap mata sinis. “Dengan begini aku dapat menghabisi mereka dengan mudah.” Ucap Antonio.
Walaupun Antonio tidak merapalkan mantra dan menggunakan segel tangan, seperti yang dilakukan orang-orang tadi, Antonio dapat mengeluarkan banyak lingkaran sihir disekitarnya dan lingkaran sihir tersebut sudah mengarah ke para anggota bangsawan tersebut.
Dan dari arah berlawanan, sebuah bola api datang mengenai Antonio.
*DUAAR!!!*
Suara ledakan bola api persis dengan yang sebelumnya, dan itu mengenai punggung Antonio dengan sangat telak.
“Rasakan itu bocah tengik!” Ucap pria bangsawan itu dengan sangat puas.
Tubuh Antonio dipenuhi asap bekas ledakan tadi, dan tak lama asap itu hilang terbawa angin dan ternyata Antonio masih berdiri dengan tegap.
Namun serangan itu tidak memberikan efek sedikitpun kepada Antonio. Dan malah serangan tersebut membuat amarah Antonio semakin menjadi, aura merah yang dikeluarkan oleh Antonio semakin membesar dan terang.
“Jadi kau masih bisa berdiri ya kakek tua?”
Aura api yang hebat itu membuat pria tubuh bangsawan itu langsung gemetar ketakutan. “Aaa...Aaaaa...” Dia tidak bisa berkata apa-apa.
“Ti-Tidak mungkin. Bagaimana bisa sihirku tidak mempan kepada bocah sepertimu!?”
Perasaan takut, panik, dan dan tidak percaya apa yang terjadi bercampur menjadi satu dia ketika melihat sihirnya yang tidak berpengaruh kepada Antonio dan keringat mulai mengalir deras dari wajahnya.
“Asal kau tau saja orang tua, jangan pernah berpikir jika tidak ada orang dari golongan bawah yang lebih hebat darimu.” Ucap Antonio.
Antonio mengeluarkan lingkaran sihir dan mengarahkannya ke pria bangsawan itu.
“Sekarang matilah!” Antonio langsung menembakan sihir bola api kepada pria bangsawan tersebut.
Pria bangsawan yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa pasrah dan kesal karena mengetahui fakta bahwa dia kalah oleh seorang bocah, kini hal yang bisa ia lakukan hanyalah memejamkan mata sambil menerima nasibnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!