Sebelum membaca cerita ini. Ini hanya cerita fiksi belaka, tidak ada kaitan nya dengan dunia nyata dan tidak membawa bawa agama manapun.
Selamat membaca...
Audiya Felecia gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya raya. Ia benar-benar seperti wanita yang sangat sempurna, di usia nya yang baru menginjak 20 tahun, Audiya sudah termasuk wanita karir yang sukses. Meskipun berasal dari keluarga yang kaya raya, Audiya harus bekerja untuk meneruskan perusahaan keluarga nya. Hanya Audiya yang bisa mewarisi semua harta keluarga nya. Tetapi sebelum itu Audiya harus menikah dengan lima pria sekaligus. Ayah Audiya yakin jika anak wanita nya tidak menikah 5 pria sekaligus mereka akan tertimpa musibah.
"Ini gila, aku mana mungkin bisa menikah dengan 5 pria sekaligus," ucap Audiya.
"Kau harus menikah." David pergi meninggalkan tempat itu, ia sedang mengincar seseorang pria yang akan menjadi suami Audiya.
Pria yang David incar tak lain dan tak bukan adalah anak dari Kenzo. Kenzo sudah sangat terkenal memiliki banyak anak. 4 anak kembar pria dan satu anak kedua dari Kenzo. mereka berlima sudah beberapa kali bertemu dengan David.
Ntah apa yang David katakan. Keluarga Efron memberikan izin pada nya, hal ini menjadi angin segar keluarga nya. Tetapi tidak untuk Audiya dan kelima anak Kenzo. Mereka berlima kebingungan saat daddy mereka untuk menikah dengan gadis yang sama.
"Tapi aku bukan kembaran abang."
"Kau tetap bagian dari mereka," kata Kenzo.
Tetap tetapi pada Akhirnya Audiya harus memilih satu suami saja. Hal itu membuat konflik baru di pernikahan mereka.
_________________________________________
Seorang wanita cantik masuk ke dalam rumah dengan wajah yang kesal, wanita itu bernama Audiya Felicia. Wanita karir yang sedang naik daun, ia kesal karena di minta pulang ke rumah orang tua nya dengan mendadak. Padahal hari ini ia harus menghadiri beberapa meeting penting di perusahaan. Perkataan orang tua nya adalah hal yang mutlak, oleh karena itu mau tidak mau ia harus pulang ke rumah orang tua nya.
"Ada apa ayah," tanya Audiya, wajah kesal nya masih terlihat dengan sangat jelas.
"Kau baru pulang setelah beberapa minggu, dan sekarang kau malah marah pada ayah mu." David benar-benar bingung dengan tingkah laku anak nya ini.
"Bagaimana aku tidak marah, aku harus menunda beberapa meeting penting di perusahaan."
Irene menarik tangan anak nya, jika sudah urusan pekerjaan anak nya ini memang suka lupa jika keluarga tetap nomor satu. "Hey sayang, mamah sudah berapa kali mengatakan pada kamu, keluarga tetap nomor satu, jangan pernah melupakan keluarga dengan alasan apapun."
"Iya iya mah, maafkan aku." Audiya pun duduk di samping kedua orang tua nya.
David membuang nafas nya secara perlahan sebelum ia mulai berbicara.
"Sayang kamu harus menikah," kata David.
Audiya membulat kan mata nya, ini benar-benar hal. yang sangat mengejutkan untuk nya.
"Me.. menikah? apa yah? menikah? aku harus menikah."
"Iya sayang kamu harus menikah, dengan pria yang sudah daddy pilihkan. Pria itu berjumlah 5."
Audiya semakin membuat kan mata nya, mulut nya terbuka lebar mendengar hal itu, ia harus menikah dengan 5 pria sekaligus ini adalah hal yang sangat gila.
"Ayah aku tidak bisa, aku tidak bisa menikah dengan 5 pria sekaligus, ini sangat gila." Audiya menatap arah mamah nya untuk meminta penjelasan.
"Sayang kamu harus mau, mamah dan ayah sudah memikirkan hal ini dengan sangat lama, kamu harus menikah dengan 5 orang pria, demi keluarga kita." Irene memberikan penjelasan pada anak nya.
"Kamu tidak bisa menolak Audiya, semua sudah ditentukan, lusa kamu akan bertemu dengan calon suami mu."
"Terserah." Audiya bangkit dari sofa dan pergi meninggalkan tempat itu. Ia yakin tidak akan bisa menolak perjodohan gila ini.
"Sudah tenang lah, jangan terbawa pikiran. Pria yang akan menikah dengan anak kita bukan pria sembarangan, aku yakin dia pasti bisa membuat anak kita bahagia," kata David sambil memeluk istri nya.
Di tempat lain. Harry, Jack, Kevin, Andy, dan adik mereka semua Justin berjalan masuk ke dalam ruangan daddy mereka Kenzo. Mereka semua bingung di kumpulkan dalam ruangan yang sama, jarang jarang Kenzo melakukan ini semua.
"Apa kabar mu, kau semakin tampan saja," kata Jack.
"Apa mengejek ku, aku tau abang Harry yang mewarisi semua ketampanan daddy." Justin tau jika abang nya ini sedang mengejek nya.
"Hahaha kau benar, kita hanya dapat ampas," ucap .
Justin memang berbeda dari ke empat abang nya. Ia tidak termasuk anak kembar dari mereka berempat. Ia anak ke dua dari Kenzo dan Sonia, pria tampan dan gagah ini selalu iri kenapa tidak di lahir kan secara kembar dengan para abang nya. Dengan posisi nya sebagai adik membuat nya menjadi tempat kejahilan para abang nya.
Kenzo memiliki 8 orang anak. 5 anak kembar 4 pria dan satu wanita. Satu anak pria yang bernama Justin dan Justin memiliki 2 adik kembar wanita dan pria yang baru berusia 3 tahun. Kenzo benar-benar ngebut dalam urusan membuat anak.
"Harry." Kenzo mulai mengabsen satu persatu anak nya, sangking banyak nya ia terkadang sampai lupa.
"Iya," ucap Harry si pria tampan yang sangat dingin tetapi selalu memperhatikan para saudaranya.
"Jack, Kevin dan Andy."
"Kami di sini dad," saut mereka bertiga. Mereka bertiga jika memiliki watak yang berbeda-beda. Andy pria pendiam tetapi masih enak jika di ajak berbicara tidak seperti Harry yang benar-benar di luar batas wajar. Jack pria pintar yang sangat suka mengexplore sesuatu yang baru, ia juga sangat senang bertemu dengan orang-orang baru. Sedangkan Jack pria jahil yang sama sekali tidak bisa diam, semua orang menjadi sasaran nya kecuali Harry, ia tidak berani dengan Harry.
"Sudah lengkap kan," tanya Kenzo.
"Aku dad, aku belum di sebut," jawab Justin.
"Oh iya maaf Justin, daddy melupakan mu," kata Kenzo.
"Nasib anak ke dua selalu di lupakan," ucap Justin.
"Hahaha tidak tidak daddy bercanda." Kenzo memang cukup sering menjahili anak ke dua nya ini. Justin hampir memiliki sikap seperti Jack, hanya saja bonus nya ia memiliki sikap seperti paman nya, playboy berganti ganti pacar sejak remaja.
"Berapa umur kalian," tanya Kenzo.
"22 tahun dad, hanya Justin yang masih 20 tahun, ada apa daddy mengumpulkan kami?" Akhirnya Harry membuka suara nya, ia cukup bingung kenapa daddy nya seperti ingin mengatakan hal yang serius pada mereka semua.
"Kalian akan daddy jodohkan dengan seseorang wanita," kata Kenzo.
"Apa!!." Hampir dari mereka semua terkejut mendengar hal itu, hanya Harry yang memasang wajah datar.
"Yes kalian akan menikah dengan satu wanita, wanita itu bernama Audiya."
"Ini gila, kami memang kembar tapi tidak bisa menikah dengan satu wanita," ujar Jack.
"Iya daddy ini sangat aneh, aku tidak bisa, aku sudah mempunyai teman dekat," ujar Kevin.
"Ini sudah menjadi keputusan daddy dan keluarga besar, kalian tidak bisa menolak lagi," ucap Kenzo.
"Hahaha aku tidak kembar, jadi aku tidak ikut dalam perjodohan gila ini." Justin mentertawakan para abang nya.
"Kau juga, kau bagian dari mereka," kata Kenzo.
"Hahaha kau dengar, kau bagian dari kami, adik juga sayang." Jack menarik Justin ke dalam dekapan nya.
"Daddy," rengek Justin, ia harus memutuskan semua pacar nya jika ia ikut dalam perjodohan aneh ini.
"Hahaha rasakan Justin, makan nya jangan terlalu dekat dengan kami," kata Jack.
"Bagaimana dengan mu Andy kau setuju kan," tanya Kenzo.
"Jika Harry setuju aku juga setuju," jawab nya sambil melihat ke arah Harry, sudah dari lama memang semua keputusan ia ambil dari Harry, menurutnya Harry lah yang paling bijak dalam mengambil segala keputusan yang ada.
"Iya Harry, bagaimana kami ikut dengan mu saja lah," ujar Kevin.
"Tidak bisa begitu, aku mempunyai keputusan sendiri, jika Harry setuju dan aku tidak mau bagaimana?"
"Sudah jangan berdebat, kita ambil poling tertinggi. Ingat apa yang daddy lakukan sudah pasti yang terbaik untuk kalian semua. Jika kalian menolak apa yang daddy perintahkan sudah tau kan bagaimana kelanjutan nya," ucap Kenzo.
"Aku setuju dad," kata Harry sambil melihat ke arah saudara nya.
"Bagus, anak anak daddy memang bisa di andalkan."
"Tapi, apakah adil membagi satu wanita untuk kami berlima, setiap manusia ada rasa untuk saling memiliki, bagaimana jika itu terjadi?"
"Harry kau memang sangat luar biasa, bagaimana dad?" Jack ikut berbicara.
"Nanti daddy berikan penjelasan setelah kalian menikah, inti nya jika kalian sudah memiliki perasaan pada wanita itu katakan lah, jangan sampai saudara kalian yang lainnya memiliki perasaan yang sama," ucap Kenzo.
Di selah selah pembahasan penting ini, Verrel kakek mereka masuk ke dalam ruangan itu. Mereka tersenyum melihat Verrel yang sudah sangat lama menghilang. Saat ini Verrel tinggal di luar negeri bersama dengan para sahabat dan keluarga yang lainnya.
"Kakek." Justin langsung memeluk Verrel.
"Hey Justin ini kau? kau sudah sangat dewasa sekarang," kata Verrel.
"Jadi jika bukan aku siapa lagi kek, hahaha aku sudah dewasa karena ikut dengan mereka berempat."
"Kalian berempat bagaimana kabar kalian," tanya Verrel.
"Coba apa kakek ingat nama kami?" tantang Jack.
"Jack aku tau nama mu, kau memang yang aku ingat," kata Verrel.
"Andy tetap pendiam seperti itu ya. Niall aku tau kau sedang mengerjakan sesuatu yang cukup gila, jangan sampai itu merusak nama baik perusahaan."
"Satu lagi dad," ujar Kenzo.
"Iya aku paham, si tampan bermata biru. Harry sudah berapa kata yang kau ucapkan hari ini. Masih seperti yang dulu, jangan terlalu galak dengan saudara kandung mu," kata Verrel.
"Kakek," ucap Harry.
"Abang Harry memang galak pada yang lain, tapi pada ku dia sangat baik," kata Justin.
"Ya karena kau adik nya, coba seperti kami habis kau dengan nya," ujar Kevin.
Mereka semua sudah setuju dengan apa yang Kenzo katakan. Jack yang awal nya menolak tidak bisa menolak lagi karena Harry sudah berkata iya, ucapan Harry memang sudah lama menjadi panutan mereka semua.
Mereka semua pulang ke rumah secara bersama sama. Si kembar dan Justin selalu berada dalam satu mobil yang sama, mereka tidak pernah berpisah sedikit pun sedari kecil. Kenzo melakukan itu dari kecil agar ikatan mereka berdua tetap terjaga dengan baik.
"Abang kita jadi harus bagaimana," tanya Justin pada Kevin.
"Ya bagaimana lagi, kita tidak bisa menolak, kau sudah punya pacar kan, kau sudah tau apa yang harus kau lakukan," jawab Kevin.
"Aku tidak mau putus," kata Justin.
"Justin." Harry kembali membuka suara nya.
"Harry, sudah lebih baik kau diam, jangan membuat nya semakin merasa terpojokkan," ujar Jack.
"Putus kan, jangan membuat daddy murka," ucap Harry yang tetap fokus pada setir mobil nya.
"Iya." Justin semakin merasa lemas, bukan hanya satu beberapa wanita harus ia putus kan, hal ini benar-benar sangat menyulitkan untuk diri nya.
Sesampainya di rumah mereka berlima masuk ke dalam kamar yang sama. Mereka berlima memang tidur dalam kamar yang sama. Sebuah kamar yang sangat luas, di dalam kamar juga ada beberapa kamar jika mereka tidak ingin berkumpul bersama tetapi itu jarang terjadi. Mereka berlima selalu tidur di tempat yang sama, sebuah ranjang yang ukuran nya sangat besar, ranjang ini di pesan langsung oleh Kenzo.
Setiap orang memiliki lemari sendiri, meja kerja sendiri dan kamar mandi sendiri. Kamar itu seperti rumah di sebuah rumah, karena memang ukuran yang sangat luas. Seperti biasa nya mereka berlima langsung masuk ke dalam kamar mandi masing-masing.
"Abang tunggu," ucap Justin.
"Ada apa," tanya Harry.
"Air ku mampet, tidak bisa keluar aku mandi dengan mu ya," jawab Justin.
"Aku ingin berendam, kau bisa mandi," kata Harry.
"Justin saja langsung boleh masuk, jika kita membuka nya saja langsung kena semprot," ujar Kevin.
"Hahaha kau benar, dia memang seperti itu," kata Jack.
Audiya berjalan mendekati ranjang, ia merebahkan diri nya di atas ranjang sambil memijat Kepala nya. Audiya terus memikirkan perjodohan Gila yang ayah nya atur, bagaimana mungkin bisa ia menikah dengan lima orang pria sekaligus. Perjodohan ini benar-benar terasa sangat gila untuk nya.
"Sudah lah, untuk apa aku pikirkan. Toh sekuat apapun aku berpikir aku tidak mungkin bisa membatalkan perjodohan ini," kata Audiya.
Audiya memilih menghubungi sahabat nya untuk berkumpul bersama nya di cafe, Audiya langsung bersiap siap setelah sahabat nya mau diajak berkumpul dengan nya. Ia berpikir bertemu dengan sahabat nya bisa membuat nya lebih tenang.
Di tempat lain, Justin sedang merengek meminta izin pada abang abang nya, ia ingin pergi keluar untuk bertemu dengan pacar nya. Tetapi para abang nya tidak ada yang memberikan izin, jika abang nya tidak memberikan izin apalagi daddy nya yang akan langsung menolak permintaan nya.
"Abang aku hanya sebentar," kata Justin.
"Minta izin pada Kevin, aku tidak mau berurusan dengan daddy," ucap Jack.
"Dengan Andya, aku juga tidak mau berurusan dengan ayah," saut Kevin.
"Pada Harry, dia bijak dalam memutuskan permasalahan," ucap Andy.
"Abang." Justin merengek sambil memeluk Harry yang sedang berbaring.
"Jam 8 harus pulang," kata Harry.
"Jam 8, ini saja sudah jam 7.30, di perjalanan saja sudah habis waktu nya."
"Jam 8.20," kata Harry.
"10 bang, aku pulang jam 10 malam," bujuk Justin.
"Aku ikut," ujar Jack.
"Tidak ada yang ikut. Jam 9.30," ucap Harry.
"Nanti abang aku belikan makanan, aku carikan pacar, Oke jam 10," bujuk Justin.
"Kau mau kemana si, bukan nya daddy sudah melarang kita untuk keluar malam, kau mau melanggar perintah dari daddy."
"Bu... bukan begitu." Justin menundukkan Kepala nya.
"Sudah jangan memasang wajah melas seperti itu, jam 10," ucap Harry. Jika sudah bersama dengan Justin, setegas apapun dirinya pasti akan luluh, ntah kenapa rasa sayang nya pada Justin benar-benar sangat besar.
"Boleh bang," tanya Justin.
"Pergi lah, sebelum aku berubah pikiran," jawab Harry.
"Oke bang." Justin mencium Harry dan langsung berlari meninggalkan tempat itu, ia sangat tau jika Harry sangat benci di cium.
"Justin," teriak Harry.
"Hey berhenti marah marah, kau sering kali seperti itu," ujar Jack.
"Jika tidak aku yang memarahi kalian siapa lagi, daddy? kasihan daddy masih ada adik adik kita yang harus ia urus," kata Harry.
"Kau benar-benar bijak, tapi tidak boleh sampai marah marah seperti itu," saut Andy.
"Hmmmm," gumam Harry.
"Harry Bagaimana pendapat mu tentang perjodohan ini, jujur aku belum tau kenapa kau langsung setuju dengan perjodohan ini," tanya Kevin..
"Ntalah, aku hanya mengikuti kata hati ku, aku juga tidak ingin mengecewakan daddy," jawab Harry.
Justin sudah berada dalam perjalanan ke tempat ia akan bertemu dengan pacar nya. Sesampainya di sana Justin langsung menghampiri pacar nya yang sedang melambaikan tangan ke pada nya.
"Pacar mu tampan," kata Audiya.
"Ya memang tampan, tapi aku sangat sulit bertemu dengan nya, dia sangat sulit keluar rumah apalagi malam hari," ucap Farah.
"Sayang maaf aku terlambat."
"Tidak papa, perkenalkan ini teman ku, nama nya Audiya." Farah memperkenalkan Justin dengan Audiya.
"Justin." Ia menjulurkan tangan nya, sambil tersenyum Audiya langsung mengalami tangan Justin.
"Aku Audiya, salam kenal."
Mereka bertiga berbincang cukup lama, Justin dan Audiya juga cepat akrab karena memang ke dua nya welcome. Justin juga terus melihat jam agar tidak kemalaman, ia sudah di berikan waktu oleh Harry, ia tidak mau mengecewakan abang ya.
"Aku sudah harus pulang," kata Justin.
"Ha cepat sekali sayang," ucap Farah.
"Aku sudah membujuk abang ku, aku tidak bisa melanggar nya, nanti kita tidak bisa bertemu kalau aku melanggar nya," kata Justin.
"Ya sudah pergi lah," kata Farah.
"Jangan marah sayang," ucap Justin sambil mengecup dahi Farah, setelah itu pergi meninggalkan tempat itu, waktu nya saat ini hanya tersisa 25 menit saja
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!