Tap tap tap.
Suara langkah kaki seseorang keluar dari dalam kantornya dengan sangat tenang dan penuh gaya. Kenan Jiran Bagaskara.
Namun tidak untuk asisten wanita sekaligus sekertaris pribadinya itu. Langkahnya cepat dengan membawa setumpuk berkas penting dikedua tangannya. Terkadang, dia harus tersandung oleh high heels nya yg terlalu tinggi.
Tubuhnya memang tidak pendek, namun jika dirinya harus bersejajaran dengan bossnya, dia akan menjadi pendek. Makanya dirinya menggunakan high heels.
Sebut saja namanya Chelsea Nolla Bravani.
Wanita cantik dan ramping ini harus selalu siap dan sigap menghadapi tugas yg diberikan oleh boss besar nya.
"Boss, tunggu saya!" sahut Chelsea saat dirinya tengah berlari kecil untuk menyamakan langkah kakinya dengan Kenan.
Tiba tiba saja langkah Kenan terhenti, lalu ia membalikan tubuhnya menghadap ke arah sang sekertaris yg baru saja menyahutinya. Dia melihat sekertaris nya ini kesusahan. Namun tak pernah terlintas dipikirannya untuk membantu sang sekertaris.
"Kamu ini jalan yg bener dong! Lama banget cuma bawa berkas kecil begitu doang!" ujar Kenan ketus, sembari bertolak pinggang.
"What? Kecil? Boss, ini barangnya numpuk dan gede kayak gini lho! Dan Boss bilang kecil? Gak salah?" balas Chelsea dengan nada kesalnya
"Chelsea... Saya ini boss kamu, kamu gak boleh mengeluh cuman karena saya nyuruh kamu begini begitu. Kalo kamu gak mau disuruh-suruh, yaudah! Gak usah kerja." papar Kenan kemudian melanjutkan langkah kakinya.
Euhhh...
Gue punya Boss gini gini amat sih - batin Chelsea mulai geram
Mereka berjalan beriringan menuju mobil pribadi Kenan. Chelsea menduduki kursi mobil samping kemudi. Sedangkan Kenan? ia duduk di bagian kursi penumpang sambil terus menerus membolak balikkan berkas-berkas yg baru saja Chelsea bawa.
lalu siapa yg mengemudi?
Kenan itu seorang Big Boss!
tidak mungkin dirinya tidak memiliki supir pribadi!
bahkan rumahnya saja sudah seperti istana kerajaan.
Sungguh beruntung nasib boss nya ini**!
"Jam berapa kita akan menghadiri rapat direksi?" sahut Kenan yg ditujukan pada sekretaris sekaligus asisten pribadinya, Chelsea.
"Sekitaran jam sebelas siang, pak!" jawab Chelsea lembut sambil menatap ke arah kaca spion dalam mobil untuk menatap manik mata Boss nya.
Tapi yg di tatap malah sibuk dengan pekerjaannya.
"Huuhh" Chelsea menghembuskan nafasnya berat, seperti ada sebuah beban yg baru saja ia lepaskan.
"Kamu kenapa?" tanya Kenan tanpa menatap ke arah sang sekertaris. Namun suara hembusan nafas Chelsea barusan mengganggu pikiran tenangnya!
"Tidak, Pak Boss! Saya hanya merasa sedikit letih!" jawab Chelsea membuat kening Kenan mengernyit. Kenan pun menengadahkan kepalanya lalu menatap lurus ke arah Chelsea sambil berkata,
"Kalo kamu cape, ok fine! Gak usah kerja kan mudah!" ketus nya membuat kesabaran Chelsea sedikit di uji.
"Nggak kok, Pak Boss! Saya masih kuat untuk hanya menghadiri rapat hari ini!" balas Chelsea hati-hati.
Takut sewaktu-waktu Kenan kembali mengomentari nya.
"Katanya kamu cape?" ujar Kenan dan kini kesabaran Chelsea sudah berada di ujung tanduk yg artinya sudah hampir habis.
Sabar Chelsea sabar!!!
orang sabar di sayang Tuhan!!! gerutu Chelsea dalam hatinya sembari terus mengelus dadanya menggunakan telapak tangannya.
"Mana supir pribadi saya! kenapa belum datang juga?" tanya Kenan, membuat Chelsea refleks menatap jam tangan yg melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Saya tidak tahu, boss! Sebentar saya hubungi dulu," balas Chelsea kemudian ia merogoh ponsel yg terletak di dalam tas nya lalu mulai mencari kontak telepon supir pribadi Kenan.
Namun baru saja Chelsea menekan tombol hijau untuk menelpon, tiba-tiba pintu mobil bagian kemudi terbuka dan menampilkan sesosok lelaki yg jauh lebih tua sepuluh tahun dari Kenan.
"Maafkan saya tuan muda. Tadi saya---"
"Stop! Saya tidak ingin mendengar alasan kamu. Cepat jalankan mobilnya atau saya akan terlambat." potong Kenan sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya.
"Baik, Tuan Muda," jawab pria itu lalu mulai menjalankan mobilnya.
Chelsea memutar bola matanya lelah, ia merasa sudah biasa jika Kenan bertingkah dingin dan kadang bisa begitu menyebalkan.
kenapa dulu gue nerima pekerjaan ini sih?
To be continue...
Revisi ulang: 6 Maret 2020
Mampir juga ke novel baruku yuk! judulnya Cinta dan Gengsi
kasih vote, like and comment!! siapa tahu suka😘
Sinar matahari pagi menyinari masuk ke dalam sebuah kamar yg di huni oleh seorang perempuan cantik. Chelsea, kini tengah terlelap dengan mimpi indahnya sampai-sampai dia tidak merasakan udara hangat dipagi hari.
Suara jam beker dari pukul 5 pagi hingga pukul 6.19 pagi belum ada tanda tanda berhenti mengeluarkan suara. Itu tandanya sang pemilik masih dalam keadaan tidur yg tak bisa dibangunkan.
Karena merasa ada yg tengah mengganggu tidur indahnya, Chelsea pun membuka matanya perlahan dan dengar kasar, ia mengambil jam beker yg berada diatas meja nakas samping tempat tidur. Kemudian ia mematikan benda tersebut dengan cara membantingkannya dengan geram.
Chelsea mulai merubah posisi tidurnya dengan posisi duduk bersila diatas tempat tidur. Di rasa cukup sadar ia pun mengalihkan pandangannya pada jam beker yg baru saja ia taruh kembali ditempat semula.
Terkejut.
Itu yg tengah Chelsea rasakan. Bagaimana tidak? Ia yg awalnya memasang alaram pukul 5, kini ia dibangunkan pukul 6. 20.
Gila!
Gue kesiangan!
Chelsea kemudian berlari kearah lemari pakaian, mencari handuk, pakaian dalam dan seragam kerjanya. Setelah menemukan barang tersebut, Chelsea segera melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar apartemen nya.
Tak cukup setengah jam, Chelsea pun keluar dari kamar mandi dengan setelan kerjanya yg begitu rapi. Ia segera merias dirinya sebentar dengan polesan krim pelembab dan sedikit bedak. Tak lupa juga, sebuah pewarna bibir berwarna pink ke merah merahan ia poleskan sedikit di bibir cantiknya.
Setelah di rasa cukup beres, ia kemudian menyambar tas kerja miliknya, lalu ia berlari kearah tempat sepatu dan memakai asal sepatu yang mungkin saja warnanya tidak cocok dengan pakaian yang tengah ia kenakan.
Lalu setelahnya, Chelsea berlari sekuat tenaga, setelah ia sudah berpenampilan rapi dan cantik.
Tentu saja harus rapi. Kalau tidak, boss nya itu akan berkomentar pedas yg tidak tidak!
****
Sesampainya didepan Kantor Boss nya, Chelsea pun mulai mengendap-endap saat sudah hampir berada didepan ruangan kerja Boss nya itu. Chelsea melihat ke sekeliling lorong-lorong kantor. Setelah di rasa cukup aman, dirinya mulai mendekati meja kerjanya yg terletak tak jauh dari pintu menuju ruangan Boss Besarnya.
Chelsea mendaratkan perlahan dirinya diatas kursi putar dan mulai menghembuskan nafas panjang. Ia lega, boss nya belum sampai di tempat ia bekerja.
"Dari mana saja kamu, Chelsea? Jam segini baru sampai kantor?!"
Tiba-tiba saja suara sahutan seseorang lelaki membangunkan ketenangan nya.
"Oh tidak! Suara itu lagi, jangan jangan..." Chelsea mulai cemas dengan nada suara lelaki yg baru saja menyahutinya. Ia kenal betul dengan suara itu.
Dengan perlahan, Chelsea pun memutar tubuhnya dan al hasil. Chelsea terkejut yg didapatinya adalah, seorang Boss Besar yg kini tengah menatapnya tajam sambil terus melihat kearah arloji yg tengah dirinya pakai.
"Eh..? Bo.. Bo.. Boss??" pekik Chelsea.
Mampus lo Chelsea!
Ketahuan telat kan lo? Udah deh, kelar hidup lo!
"Wah... Benar-benar kamu, Chelsea! Ini udah jam 7 pagi lho! Seriusan, baru datang? Kenapa gak sekalian aja gak usah datang ke kantor, hm?" tanya Kenan dingin sekaligus menyindir.
"Maaf, Boss! Saya... Saya..." ucap Chelsea tergagap.
"Saya-saya-saya. Saya apa sih? Yg jelas dong ngomongnya, Chelsea!" bentak Kenan penuh penekanan. Membuat Chelsea yg mendengarnya merasa terintimidasi hingga akhirnya, wanita itu hanya mampu menundukkan wajahnya ke lantai.
"Maaf, boss. Saya bangun kesiangan," jawab Chelsea spontan sembari terus menundukkan wajahnya, mulai takut pada boss besar yg berada di hadapannya ini.
"Oh. Itu aja?" tanya Kenan, Chelsea pun mengangguk pelan
"Ok, saya maafin kamu." ujar Kenan dengan tenang. Chelsea pun tidak percaya atas apa yg Kenan katakan padanya barusan.
Chelsea menengadahkan kepalanya. Menatap tidak percaya ke arah Kenan.
"Kenapa natap saya kayak gitu? Naksir?" paparnya dengan nada kepedean.
Dasar narsistik!
Umpat Chelsea dalam otak kecilnya. Tak lama kemudian, Kenan menarik tangan Chelsea untuk mulai masuk ke dalam ruangannya.
Chelsea hanya bisa patuh atas perlakuan bossnya itu.
Terserah apa maumu boss!
Terserah! Gue mah ikhlas-ikhlas aja!
Asal jangan Anda bunuh makhluk jomblo ni!
Kenan menyuruh Chelsea untuk duduk terlebih dahulu disebuah sofa empuk di ruangan nya.
Chelsea pun duduk manis diatas sofa tersebut kemudian Kenan membuka suaranya,
"Tadi kamu bilang, kamu bangun kesiangan ya?" tanya Kenan dengan wajah datarnya.
"Maaf, boss" ucap Chelsea sambil menundukkan wajahnya. Lagi.
"Ok, gak papa. Saya maafin kamu kok, Chelsea," ujarnya sambil sedikit terukir sebuah senyum sinis di wajah tampannya.
"Seriusan, Boss!" tanya Chelsea dan diangguki anggukan cool oleh Kenan.
"Tapi dengan 1 syarat." ujar kenan dan raut wajah bahagia Chelsea pun seketika memudar.
to be continue...
Revisi ulang: 6 Maret 2020
don't forget for like, comment and vote! thank you...
Chelsea menghentak hentakan kaki sekaligus tangannya dengan geram. Ini sudah ke berapa kalinya dirinya terus terusan ditipu oleh boss besar nya itu.
Sebelumnya dia mengatakan akan memaafkan Chelsea, namun dengan satu syarat.
Dan siapa sangka? Syarat yg diberikan oleh Kenan adalah, harus menemaninya bergadang semalaman! Dengan hanya ditemani berkas-berkas yg menumpuk dan segelas kopi panas jika tiba-tiba saja rasa kantuk mulai menghadang.
"Boss sialan!" umpat Chelsea dengan pelan sembari terus membolak balikan halaman berkas yg berada di tangannya.
Untunglah!
Kenan tidak mendengarnya, dia juga sedang di si bukan dengan beberapa panggilan telpon mendadak dan beberapa berkas yg harus dicek ulang, memastikan tidak ada yg terlewatkan. Sedikitpun
Chelsea telah menyelesaikan beberapa berkas, tapi dirinya sudah merenggangkan otot-otot tubuh nya. Ia kelelahan!
Bayangkan saja!
Pukul 11 malam begini, siapa yg masih di sibukan dengan kerja?
Mungkin hanya dirinya dan boss besarnya itu.
Chelsea mulai menguap, kemudian ia tidak sengaja menatap kearah Kenan yg kini tengah membolak balikan beberapa halaman berkas.
Oh tidak!
Kenan nampak tampan dengan setelan kerja yg agak berantakan dengan model rambut yg sudah acak-acakan pula. Kesan nya terlihat lebih, sexy dari biasanya.
Chelsea menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. Apa yg tengah ia pikirkan? Dia tidak tampan, dia sungguh menjengkelkan!
Kini waktu sudah menunjukan pukul 00.27 WIB. Rasa kantuk belum merangsang pada jiwa Kenan. Tapi tidak untuk Chelsea selaku sekertaris dan asisten pribadinya.
Wanita itu kini sudah tertidur lelap dengan beberapa berkas yg terbuka yang ia jadikan sebuah bantal untuk kepalanya.
Kenan terkekeh ketika melihat sekertarisnya itu tengah tertidur lelap.
Tanpa sadar!
Kenan kini sudah mendekatkan tubuhnya untuk menghampiri sang sekertaris, yg tengah tertidur lelap di meja kerjanya.
Ia memerhatikan raut wajah lelah Chelsea. Wajahnya nampak tenang dan damai. Kenan jadi tidak tega membangunkannya. Dan akhirnya, Kenan berinisiatif untuk menggendong Chelsea menuju mobil pribadinya.
Sesaat wajah Chelsea berhadapan dengannya, Kenan terpaku akan kecantikan yg dimiliki sekertarisnya itu.
Jujur!
Chelsea memang sangat cantik jika dia tidak sedang mengoceh. Apalagi saat tidur?! Cantiknya bertambah!
Batin Kenan. Tak lama kemudian ia mulai menyadarkan dirinya supaya tidak berpikiran aneh-aneh seperti itu.
Kenan terus menggendong Chelsea, wanita itu yg masih setia berada di dekapan boss nya sama sekali tidak merasa terusik.
Kenan meletakan Chelsea di kursi mobil sebelah kursi pengemudi. Sebelum menjalankan mobil, Kenan memasangkan sabuk pengaman terlebih dahulu pada Chelsea. Tapi, lagi lagi Kenan terpaku oleh wajah cantik Chelsea.
Ia membulatkan matanya saat wajah mereka sangat berdekatan. Sehingga hembusan nafas mereka pun saling bertubrukan. Kenan kembali mengingatkan dirinya untuk keinginannya itu.
Kenan segera menjalankan mobilnya, pulang menuju mansion mewahnya.
****
Setibanya mobil Kenan didepan mansion megahnya ini, Kenan melirik kearah sang sekertaris. Dengan keadaan yg selalu sama, tertidur dengan pulasnya.
"Sadar kebo!" ucap Kenan sambil terkekeh sambil mencoba membuka pintu mobil.
****
Kini Kenan sudah berada di dalam kamar pribadinya. Ia kelelahan! Mengingat waktu dirinya mengangkat tubuh Chelsea, sangat berat! Katanya.
Flashback on!
Kenan mengangkat tubuh Chelsea dengan kekuatannya yg tersisa. Kenan sungguh kesusahan saat menggendong tubuh sekertarisnya itu.
Ingin rasanya Kenan jatuhkan saja tubuh wanita ini ke jurang. Supaya Kenan tidak usah repot-repot mengangkatnya begini.
Tapi niatnya itu hanya menjadi sebuah rencana. Tidak mungkin kan jika Kenan akan menjatuhkan tubuh Chelsea ke jurang? Yg ada Kenan yg akan ditangkap polisi, atas tuduhan pembunuhan.
Kenan bergidik ngeri saat memikirkan tentang polisi.
Jujur saja!
Kenan takut masuk penjara, bagaimana dengan nasib dirinya nanti jika harus terjerumus ke dalam jeruji besi?
Ah sudahlah! Kenapa ia jadi memikirkan polisi? Kenan sedang sibuk saat ini, tak ada waktu untuk membahas ketakutannya lebih lanjut.
Kenan membaringkan tubuh Chelsea diatas tempat tidur khusus untuk tamu. Kenan masih punya malu, tidak mungkin kan ia harus tidur sekamar dengan sekertarisnya itu? Apalagi satu kasur?! Kenan kembali bergidik ngeri saat kembali membayangkannya.
Setelah Kenan membaringkan Chelsea di tempat tidur, ia juga menyelimuti tubuh seksi milik sang sekertaris dengan sebuah selimut yg empuk dan nyaman.
Karena sudah merasa tugasnya selesai, Kenan pun keluar dari kamar tersebut dan masuk ke dalam kamar pribadinya.
Flashback off
Kenan kini tengah asyik meregangkan tubuh dan otot ototnya dengan cara berbaring diatas kasur king size miliknya.
Kenan tak membuka baju kerjanya terlebih dahulu. Otak kecilnya masih setia memikirkan sang sekertaris yg baru saja ia bawa pulang ke mansionnya.
to be continue...
Revisi ulang: 6 Maret 2020
don't forget for like, comment and vote. thank you...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!