NovelToon NovelToon

Tawanan Sang Mafia

PROLOG

“Aku berhasil mendapatkan dress yang kau mau, sekarang kau dimana sayang?” Tanya seorang pria dengan senyum lebar diwajahnya, ia baru saja mendapatkan gaji pertamanya selama beberapa bulan ia hanya menganggur dan membantu sang ibu yang sakit berjualan buah. Sebelah tangannya menggenggam erat paperbag berisikan dress dengan harga yang cukup menguras gajinya sebagai pelayan restoran.

Keheningan tercipta sesaat, tak ada ucapan yang dilontarkan gadis cantik yang sudah menemaninya selama satu tahun ini. Tak lama, terdengar suara helaan nafas berat dari ponsel, “Axton, maafkan aku.”

“Ada apa sayang? Mengapa minta maaf?” Tanya Axton, ia mulai menghentikan langkahnya di trotoar jalan, terdengar suara makian orang-orang berjalan melewatinya.

“Hei, lanjutkan langkah mu!” Pekik seorang pria yang terdengar kesal, namun Axton tak menghiraukan itu semua, ia menepi dan menanti apa yang akan Aurora katakan.

“Sayang ada apa? Kau—“

“Sepertinya kita harus mengakhiri hubungan ini Axton, Mommy ku benar, aku tidak akan bahagia dengan mu, cinta saja tak cukup untuk melanjutkan hubungan kita Axton.”

Hati Axton menciut, hubungan ini jelas tak pernah mendapatkan restu dari keluarga Aurora yang cukup kaya, “Aku sudah mulai bekerja sayang—“

“Tapi pekerjaan mu tetap saja tidak mencukupi apa saja yang aku inginkan Axton, aku sudah menerima Hardy sebagai kekasih ku, aku harap kau mengerti dengan keputusan ku. Selamat tinggal Axton.”

Axton terbangun dari mimpi buruknya, nafasnya berburu dan keringat dingin membasahi tubuhnya. Sial, kejadian 10 tahun yang terus menghantuinya tak pernah hilang, masa dimana harga dirinya benar-benar diinjak tak berharga, tubuhnya dipukul oleh beberapa orang suruhan Daniel karena Axton telah berani mendatangi Aurora yang akan menikah dengan pria lain.

Namun kini, di kehidupan barunya, Axton sudah cukup berhasil meraih uang yang menurutnya nomor satu, dimana ia bisa mendapatkan apa yang ia mau dan berbuat semaunya. Membalaskan dendam satu persatu pada seseorang yang menganggapnya rendah.

.

.

Mafia,

Siapa yang tak mengenal mereka? para orang-orang tak punya hati dengan segala kekuasaan dan uang yang melimpah. Mereka semua kriminal dengan setelan rapi, mengenakan topeng dengan wajahnya yang rupawan, ajakan sesat dari mulut manis mereka untuk memperangkap mangsanya kedalam lingkaran hitam.

Mereka pandai, namun licik. Memberikan harapan tinggi, namun menjatuhkan mu sampai ke dasar jurang. Bahkan, mereka membantu mu dari kesekaratan, namun akhirnya mereka sendiri yang membunuh mu, hati mereka sudah mati dan dingin.

___

Meksiko, 2022.

Disebuah gedung tua, terdapat ruangan gelap juga pengap, terlihat dua orang diseret dengan kasar tak bermanusiawi, tanpa rasa iba sedikitpun. Beberapa pria bersetelan rapi tersebar di ruangan ini. "Tuan. Aku sudah mendapatkan mereka." Kedua orang tak berdaya itu bagaikan seekor sapi yang hanya tinggal menunggu waktu mereka untuk di sembelih. Mereka kelimpungan sambil menatap ngeri orang-orang yang berdiri tegap itu, wajah mereka mungkin bersih seperti manusia pada umumnya, tidak semenakutkan seperti monster yang berwajah seram dengan tubuh yang dipenuhi otot besar. Bukan!

Mereka semua bersih tanpa tato ditubuh mereka, pakaian rapi dengan jas dan kacamata hitam. Namun ini lah iblis sesungguhnya, mereka para monster yang sesungguhnya. Sedikit saja melakukan kesalahan, senjata api yang selalu mereka bawa akan menghadang mu.

Seorang pria yang tengah duduk santai diatas kursi hitam mulai membalikan kursi yang ia duduki dengan perlahan. Wajah tampan dengan rahang keras mungkin bagaikan dewa dimata semua orang, ya, memang benar dia seorang dewa, dewa iblis di dunia gelap ini.

"Apa kalian sudah bosan hidup?" tanyanya santai. Ia, Axton Matthew, sang ketua Mafia.

"Tidak tuan. Aku mohon ampun. Berikan aku waktu lagi," ujar salah satu diantara dua orang di tengah sana.

"Jack. Berapa hutangnya?" tanya Axton mulai memutar senjata api tersebut dijari telunjuknya. Sorot mata yang tajam menatap benda itu lebih menarik dari pada kedua manusia lemah dihadapannya.

"$50.000 itu sudah termasuk bunga." Axton tersenyum miring. Memandang rendah kedua pria malang itu.

"Apa! Aku hanya berhutang $7.000," protesnya cepat, tepat di akhir ucapannya seseorang menendang bahu kiri pria itu.

"Kau tidak tau kata bunga?!" teriakan itu menggema di ruangan.

"Oh tuan ku, aku tidak memiliki uang sebanyak itu," ucap pria itu sambil merangkak lalu bersujud dihadapan Axton.

Axton berdecak pelan. "Lalu apa gunanya kau sekarang jika tidak bisa melunasi nya? Aku berikan 2 pilihan, kau ingin mati dalam sekejap atau dalam beberapa hari?"

"Tidak tuan. Aku mohon ampuni aku, beri aku waktu beberapa hari lagi."

Tubuh Axton bergetar samar akibat tawa kecilnya, ia menatap beberapa anak buahnya dengan tatapan tak berdosa. "Kalian tidak dengar?" Pria dibawah itu meneguk air liurnya, keringat dingin mulai muncul didahinya saat Axton berkata seperti itu. "Bawalah dia keruang bawah tanah. Rupanya dia lebih memilih mati beberapa hari."

"Tidak tuan! Tidak, beri aku kesempatan untuk melunasinya!" teriak pria itu histeris. Dua orang menarik paksa tangannya dari belakang tanpa manusiawi.

Kini tinggal satu pria malang, matanya sungguh ketakutan dan sudah hilang harapan. Jantungnya seakan ingin lepas saat Axton berdiri dari duduknya. Berjalan mengelilinginya dengan perlahan. "James. Kau sudah 5 tahun berjudi ditempat ku, kau sudah tau berapa banyak hutang mu?" tanya Axton masih dengan suara tenang. Pria malang itu hanya bisa diam dengan raut wajah mengkhawatirkan. "Aku lihat akhir-akhir ini kau selalu kalah," lanjut Axton.

Seluruh tubuh James terasa bergetar hebat, ia mulai memohon pada Axton. "Tuan aku minta maaf—" ucapnya terputus saat Axton menggeleng kepalanya.

"Tidak. Aku tidak ingin ucapan minta maaf mu. Aku ingin uang ku kembali," Axton menyimpan ujung piston dikepala pria itu. "Aku tidak ingin basa-basi lagi. Kau ingin mati langsung atau bersama dengan teman mu tadi?" tanya Axton.

Pria itu menggelengkan kepalanya cepat, ia beringsut hendak mencium sepatu mengkilat Axton, namun dengan cepat Axton menghindar. "Tidak tuan. Aku memiliki anak perempuan," mohon James terdengar pilu. Axton menghentikan langkahnya yang memutar, senyum iblisnya lagi-lagi keluar.

"Kau ingin membayar hutang dengan anak mu? Ini cukup menarik," ujar Axton.

James mengangkat wajahnya, ia menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak. Bukan itu maksud ku tuan. Dia hanya memiliki aku, jika aku mati dia akan sendirian," jelas James.

"Aku tidak tertarik dengan cerita itu. Kalau begitu bawa anak mu sekarang juga. Jika ia wanita yang biasa saja, mungkin akan menjadi mainan kalian," ujar Axton sambil menatap pria-pria berwajah dingin itu, sepertinya sudah lama ia tidak dihangatkan oleh seorang wanita, dan tawaran ini sangatlah pas. Ia harus membunuh mimpi buruk itu bukan?

"Tidak tuan. Tidak! Dia anak yang baik. Lebih baik aku mati," pekik James. Kini pria itu menangis. Ia tidak ingin melibatkan anaknya.

\~

Haiii Semuanya!

Untuk menemani puasa kalian, aku bikin cerita tentang pernikahan ya, kali ini latarnya di Indonesia, gak akan terlalu panjang dan emang buat sampai lebaran aja.

Setiap perempuan pasti memiliki pernikahan impiannya sendiri, mengandung dan menjadi seorang ibu.

Rahma mengira pernikahannya akan berjalan indah dan bahagia, dia diperkenalkan dengan seorang Dokter muda bernama Iqbal, sosok laki-laki yang juga dibanggakan kedua orangtuanya.

Awalnya, memang tidak ada yang salah dengan pernikahannya, hingga Rahma menemukan Iqbal masih sering bertemu dengan mantan kekasihnya, Indira, seorang model cantik yang cukup terkenal di sosial media.

Ingin tahu kelanjutan ceritanya? Jangan lupa tap love.

Udah aku up 1 bab dulu ya, perkiraan upload jam 9 di profil NovelToon aku. Jangan lupa mampir dan masukin ke beranda kalian.

...GIVEAWAY...

Hai, semoga suka dengan tema novel baru ini ya. Mulai tanggal 1 sampai 28 Feb Autor akan kasih hadiah untuk pembaca yang memberikan poin terbanyak untuk novel ini ya. (Juara dilihat dari peringkat hadiah terbanyak)

Peringkat 1 \= Rp.100.000,- \ novel SHOW ME hard cover. (Bebas pilih, antara uang atau novel ya)

Peringkat 2 \= Rp. 50.000,-

Peringkat 3 \= Rp. 50.000,-

Jangan lupa follow akun NovelToon Author ya, dan Instagram @Dheanvta

1. Arabella

Axton menatap James dengan perasaan iba layaknya manusia biasa, James semakin memohon saat mendapatkan simpati Axton, namun sayangnya itu hanyalah topeng! "Tenanglah James. Jika ia wanita yang menarik hanya aku yang akan menyentuhnya, kau bisa menjadikan anak mu sebagai jaminan beberapa hari, dan kau bebas mencari uang diluar sana," bujuk Axton lembut. James menghembuskan nafasnya perlahan, ia tak bisa menolak apa-apa sekarang, hanya ada 2 pilihan, James tampak menangis dan memohon dalam diam, menyimpan keningnya diujung sepatu Axton. Merasa kesal diabaikan, Axton menghentakkan kakinya. "Jawab aku bodoh!"

Kepala yang tengah menunduk memohon itu tampak menggeleng dengan cepat. "Aku memilih mati cepat! Tidak ada pembahasan lagi tentang anak ku," teriaknya kencang, dengan wajah berani namun sorot mata yang begitu ketakutan ia mengambil tangan Axton, menuntun sang ketua mafia agar segera menembaknya. Iya sudah menjadi ayah yang tak berguna bagi Bella, ia tidak ingin membawa Bella dalam masalah ini, dan jika James mati mungkin saja dapat mengurangi beban Bella. Ya, seperti itulah rencana yang di pikirkan James. Namun Axton bukanlah pria haus darah, ia cukup licik memikirkan keuntungan.

Axton menarik tangannya pelan. "Jangan buru-buru James, jika aku membunuhmu, aku tidak akan mendapatkan apa-apa, lagi pula aku bosan membunuh. Jadi keluarlah dan bawa anak mu kemari!" bentak Axton di akhir kalimat. Dua orang dengan cepat menarik paksa tubuh James keluar ruangan, ia tampak meronta dan menolak, terus memohon dan sangatlah berisik, suaranya menggema dalam ruangan.

"Ikuti dia. Jangan sampai pria itu kabur membawa anaknya," kata Axton pelan pada seseorang didekatnya.

"Baik tuan," jawabnya. Dengan sigap pria itu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan. Seringai jahat mulai tampil diwajahnya, Axton harus bersenang-seneng, lebih baik menghabiskan malam bersama seorang wanita bukan? Dari pada harus dihantui mimpi yang mengganggu tidurnya. Demi apapun Axton muak mengingat wajah Aurora, ia ingin melenyapkan wajah wanita gila harta itu!

Ting..

"Meja berapa ini?" teriak wanita cantik bernama Arabella, atau sering di panggil Bella. Ia beruntung memiliki wajah yang blasteran, sepasang mata indah berwarna hazelnut dengan sedikit biru membuat dirinya paling berbeda diantara karyawan wanita dicafe ini. Wajah cantiknya mampu menghipnotis siapa saja dan membuat mereka langsung jatuh hati dalam pandangan pertama.

Seorang pria berumur 30-an berjalan dengan semangat kearah jendela dapur. Ia mengasah pisaunya pada tongkat besi yang ia bawa, "007 Bella, dan yang piring kecil ini untuk mu," ujarnya ramah.

Arabella tersenyum mendengar ucapan chef tampan itu. Ia mengambil dengan cepat kedua piring keatas tray ditangannya, "Terimakasih Frad," ujar Arabella manis. Ia lalu membawa tray tersebut ke dalam bar, tempat pembuatan minuman. "Aku diberi makanan oleh Frad," kata Arabella sambil menyimpan piring kecilnya di bawa meja bar, namun saat ia akan keluar dari bar, Daniel menghalanginya. Barista sekaligus kekasihnya yang -mungkin saja- paling ia cintai. Sebenarnya tak ada masalah dengan Daniel, hanya saja ia selalu kesal saat beberapa wanita bersikap baik padanya dan Daniel tak menolak mereka sama sekali, sikap Daniel yang terlalu ramah bisa saja membuat wanita lain menaruh hati bukan? Tapi biarlah, selama Daniel masih mencintainya itu artinya posisi Arabella aman.

"Makanlah dulu dibelakang Bella, biar aku yang antarkan ini," ucap Daniel lembut, tangannya sedikit terulur hendak mengambil tray yang Arabella bawa.

Dengan raut wajah ragu, ia menatap Daniel. "Apa tidak apa-apa?" tanya Arabella.

"Tidak apa-apa. Sudah, makan dulu Bella. Agar nanti kau semangat, satu jam lagi akan ada Reservasi 20 orang," jawab Daniel. Senyum manis pria itu membuat Arabella ikut tersenyum.

Arabella memberikan tray itu dengan pelan. "Kau memang pria yang pengertian," kekeh Arabella. Setelah melihat Daniel pergi, Arabella berjalan kearah pintu belakang, tempat istirahat sekaligus jalan keluar karyawan.

Tepat saat dirinya akan menutup kembali pintu, seseorang memanggil namanya, "Bella!" teriakan itu sontak membuat Arabella menatap bingung pada pria dengan tas besar ditangannya. Wajah pria itu tampak cemas dan ketakutan, namun untuk apa ia membawa tas sebesar itu ke pekerjaannya?

"Dad? Kau mau kemana?" tanya Arabella terkejut. Pria itu berjalan tergesa, ia mengambil tangan Arabella dan melirik kesegala arah dengan wajah paniknya. "Ada apa Dad? Kau akan pergi?"

"Oh Putri ku sayang, maaf kan Daddy mu yang tak berguna ini," ucapnya dengan lemah.

Ucapan itu membuat Arabella bertambah bingung. "Ini ada apa sebenarnya Dad? Kau tidak bekerja?" tanya Arabella, keningnya terlihat mengkerut. James menggelengkan kepalanya lesu, ia sudah berbohong tentang pekerjaannya menjadi sales man selama setahun ini.

"Aku sedang dalam masalah. Ayo kita pergi," ajak James. Arabella menahan tangannya saat James menariknya dengan tergesa, membuat piring ditangannya hampir saja terjatuh.

Arabella menarik tangannya dengan cepat. "Aku sedang bekerja Dad," tolak Arabella.

"Ini masalah nyawa mu!"

“Ada apa dengan nyawa ku?” Tanya Arabella semakin bingung, ia menggelengkan kepalanya keras, jangan katanya James melakukan hal bodoh yang membawa dirinya.

——

Jangan lupa like komen ya😘

Ohiya, pagi ini aku abis liat cowok ganteng di Instagram (niatnya sih cuci mata) cukup bingung buat visual yang cocok untuk Axton, cowok-cowok yang aku liat di Ig ganteng semua😩 dan kelemahan aku adalah cowok ganteng🥲

Visual:

Axton

Daniel

Gantengnya cocok gak?😍

Oh ya. Punya saran yang cocok untuk visual cewek? Biar cerita ini semakin seger ada cecan dan cogan🤪

2. Hutang

Arabella menatap tajam pria disebelahnya. Kini mereka sudah berada di dalam sebuah taxi yang entah akan membawa mereka pergi kemana. "Sekarang apa lagi yang kau sembunyikan dari ku, Dad?" tanya Arabella kesal. Arabella menghembuskan nafasnya kasar, ia selalu malas membahas uang dan uang, oh ayolah bahkan setiap gajiannya pun ia selalu memberikan setengahnya untuk James, dan dengan teganya James mengatakan ia kalah judi lalu seorang pria menginginkan dirinya! Sial, bukankah sama saja ia dijadikan tumbal oleh ayahnya sendiri?

James tampak ragu menjawab, ia menatap Arabella dengan tak tenang. "Aku— aku sudah beberapa kali kalah. Dan aku tidak punya uang lagi untuk membayarnya," ujar James gusar, jantung nya berdebar, sebelum matahari tenggelam ia dan Arabella sudah harus meninggalkan kota ini. Kemana pun ia tak peduli, yang terpenting adalah mereka terbebas dari Axton.

Garis wajah Arabella semakin menunjukkan jika ia marah, lagi-lagi wanita itu mengendus kasar. "Baiklah, begini, bukankah kau kerja? Aku juga kerja. Kita bisa mengumpulkan uang untuk melunasi nya, dan jangan pernah lagi kau berjudi seperti ini!" jawab Arabella tegas.

James menggelengkan kepalanya, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tidak ada kata melunasi untuk masalah yang berkaitan dengan Axton, bunga yang diberikan tak masuk akal, "Ini tidak sedikit. Jalan keluarnya kita harus kabur," jawab James frustasi. Arabella kembali berdecak, ia mengeluarkan ponselnya, panggilan dari Daniel. Pasti kekasihnya sedang khawatir melihat dirinya tidak ada. Namun tak ada waktu untuk menghubungi Daniel terlebih dahulu, ia harus menjegah James membawanya semakin jauh.

Arabella memasukkan kembali ponselnya dan fokus pada James. Kerutan wajah sudah terlihat dan menandakan jika umur James sudah tak muda lagi, wajah itu kelelahan dan berhasil membuat Arabella luluh, "Memangnya berapa? Aku bisa meminjam dulu pada teman-teman ku," ujar Arabella pada akhirnya, karena jalan yang selalu mereka gunakan adalah meminjam uang untuk menutupi hutang, seperti itu terus entah sampai kapan, pikirannya ikut kacau dan membuatnya marah.

"Puluhan ribu dolar, mungkin," lirihnya pelan.

Mata Arabella membola. “Mungkin—“ ulang Arabella tak percaya.

“Sepertinya $30.000,” lirih James.

"Apa?!" pekiknya kencang. James memang sudah gila. "Kau sudah gila? Jika sekali kalah harusnya kau berhenti. Oh ayo lah, aku bahkan tidak membawa tas ku. Aku tidak membawa apa-apa, hanya ponsel! Apa kau akan memaksa ku menjual barang ini nantinya?" gerutu Arabella, amarahnya benar-benar meledak dengan berita buruk ini, benar-benar buruk melebihi minpi buruk yang pernah ia alami.

James menarik rambutnya sendiri, ia frustasi, anak perempuannya begitu cerewat seperti mendiang istrinya. "Bisa kah kau diam dulu dan ikuti rencana ku?" tanya James.

Arabella menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Rencana? Tentu saja tidak!” Arabella pun tertawa masam. Ia memberikan tatapan mengejek. "Apa rencana mu? Semua yang ada dipikiran mu itu gila! Tidak ada yang bisa aku ikuti dari rencana mu!" pekik Arabella.

"Ish! Bisakah mulut mu tidak terlalu pedas?" Tanya James kesal, ia hanya ingin Arabella menurut dan mendengarkannya, bukan semakin mengecilkannya dan membuat James bertambah pening.

"Tidak! Aku akan terus berbicara agar otak mu bersih dan mulai berpikir cerdas!" James menghela nafasnya. Ini yang ia takutkan dari anaknya. Terlalu berani dan dapat menyebabkan orang lain emosi jika berdebat dengannya. Ia terlalu pintar dalam berdebat dengan mulut tajamnya yang pedas. Bagaimana caranya ia bisa selama dari amukan Axton jika seperti ini? Jadi yang terbaik memanglah pergi dari kota ini.

"Aw!" pekik Arabella saat mobil tiba-tiba berhenti, ia mengusap kepalanya yang terbentur kursi supir. "Bisa kah kau menyetir dengan benar?" protes Arabella.

Sang supir berbalik. "Maaf nona. Tapi ada dua mobil menghadang kita," ucapnya dengan cepat, wajahnya tampak kebingungan seperti Arabella, sedangkan wajah James memucat, ia panik saat beberapa pria dengan setelan rapi itu keluar dari mobil hitam mengkilat itu, mereka berjalan kearah taxi.

"Sial. Itu pasti mereka," gumam James panik. Ia bingung, dan ia ketakutan hingga tubuhnya seakan menggigil.

——

Wahhh, siapa nih yang ngehalangin mereka? Vote komen yang lupa😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!