Vella mariska wanita berusia 24 tahun yang bekerja di kantor ekspedisi sebagai admin. Dia bekerja dari pagi sampai sore. Vella berparas cantik kebarat-baratan didukung dengan rambutnya yang berwarna agak pirang. Dia memiliki tinggi 163cm dengan berat badan 53kg.
"Ayah aku berangkat kerja dulu ya, assalamualaikum." Pamit vella pada ayahnya yang bernama arman.
Arman dulunya seorang pengusaha sukses yang mempunyai pabrik konveksi baju. Namun pabrik itu bangkrut akibat kebakaran yang menyebabkan banyak kerugian. Arman bukan hanya kehilangan usahanya namun juga istrinya. Ibu vella meninggal dalam kebakaran tersebut. Sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran tersebut. Sekarang ayah vella hanya seorang penjahit rumahan.
"Oh iya vell. Hati-hati dijalan. Waalaikumsalam." Jawab arman yang sudah sibuk mengukur kain untuk membuat baju pesanan pelanggannya.
Vella berangkat kerja naik angkutan umum. Sekitar 15 menit dia sampai tepat didepan kantornya. Kemudian dia berjalan menuju kantornya. Baru jalan beberapa langkah ada seseorang yang memanggilnya.
"Hey vella tunggu!"
Dia adalah Lisa agnia, Sahabat dekat vella. Berusia 24tahun, tak kalah cantik dari vella. Lisa adalah owner dari lili florist.
"Hey lisa, kok lo disini?" Ucap vella yang mendekat pada lisa dan langsung merangkulnya.
"Uuu kangenn tau', kebetulan aku nganter bunga deket sini. Eh ngeliat elo disini." Lisa menyambut pelukan vella.
Kemudian mereka mengobrol sebentar sebelum vella masuk kedalam kantornya.
"Udah lama ya kita nggak ketemu," Ucap vella
"Elo sih sibuk kerja terus hahaha." Sahut lisa
"Iya iya yang udah jadi boss sekarang." ledek vella
"Apaan sih, (lisa menyenggol pundak vella) kalau udah nggak sibuk kabarin gue ya. Kita hangout bareng."
"Ashiapp boss cantik!" Vella hormat pada lisa
"Dihh apaan sih! (lisa mencubit vella) Dah sana kerja dipecat boss lu ntar."
"Yaudah, Lain kali deh gue bakal main ke tempat lo, gue masuk dulu. Daahh"
Lisa pergi dan vella masuk ke dalam kantornya.
Di kantor jaya ekspedisi
"Selamat pagi, Sudah datang semua kan? Saya mau minta waktu kalian sebentar. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan." Ucap fadly
Fadly atmajaya, pria 27 tahun yang memiliki tinggi 175cm , berkulit putih, berkacamata, dan mempunyai rambut sedikit ikal. Dia adalah pemilik kantor jaya ekspedisi.
Semua karyawan menghentikan pekerjaannya dan mendekat pada fadly.
Ada apa nih kok wajah pak fadly tegang gitu, jangan-jangan mau ada pemecatan nih. (bisik para karyawan)
Melihat semua karyawannya sudah berkumpul, fadly langsung memulai pembicaraannya.
"Saya ingin menyampaikan soal kinerja kalian dalam beberapa bulan ini."
Mendengar itu, wajah para karyawan termasuk vella memucat. Mereka takut jika ada kesalahan yang mereka lakukan dan berujung pemecatan.
"Ehh.. ehh.. kenapa kalian jadi tegang gitu? Tenang saya hari ini bukan mau pecat kalian." Ucap fadly dengan sedikit tertawa.
Semua karyawan sedikit lega mendengar penuturan fadly.
"Hari ini saya mau mengucapkan terimakasih kepada kalian semua. Berkat kerja keras kalian, kantor ekspedisi ini berkembang dengan pesat. Semakin hari semakin banyak pelanggan yang mempercayakan pengiriman paketnya pada kita. Bukan hanya itu, mulai hari ini gaji kalian naik 10%." Ucap Fadly dengan bersemangat.
Mendengar itu semua karyawan bersorak. Yeeyyyy..
"Masih ada 1 hal lagi yang mau saya sampaikan. Hari ini saya akan mengumumkan 1 karyawan terbaik tahun ini. Yang akan mendapatkan hadiah khusus." Imbuh fadly
"ahaha, pasti gue lah! secara gue kan paling cantik disini dan jabatan gue paling tinggi disini. Assisten pak fadly, calon pacar gue. Pasti gue lah yang dipilih." Khayal siska dalam hati. Ia sangat pd akan terpilih.
"Karyawan terbaik tahun ini adalah....."
Siska sudah bereskpresi sumringah dan bersiap maju kedepan. Sedangkan vella, ia terlihat santai seperti tidak berharap terpilih.
"Selamat kepada vella mariska." Ucap fadly dengan keras
Prokk..prookk...prookk... (Semua karyawan bertepuk tangan, kecuali siska yang terlihat kecewa dan sinis menatap vella)
"Hah.. saya pak?!" Vella tidak percaya bahwa dirinya karyawan terbaik tahun ini.
"Iya vella kamu. Dan hadiahnya adalah 1 unit sepeda motor." Ucap fadly dengan bersemangat.
Wahh.. Selamat ya vell, (Teman-teman vella memberikan selamat)
Fadly memberikan kuncinya pada vella. Dan dia memberitahukan pada semua karyawan agar tidak iri pada vella. Karena memang kinerja vella sangat bagus.
"Untuk semuanya, tingkatkan kualitas kerja kalian agar bisa mendapatkan reward di tahun yang akan datang. Terimakasih silahkan kembali kepekerjaan masing-masing."
Semua bubar termasuk vella. Dia terlihat sangat senang karena mendapat hadiah yang memang sedang dibutuhkan. Sedangkan siska sangat merasa iri pada vella.
Siska meysa, berusia 25 tahun, tinggi 158cm dengan berat badan 49kg. Berambut panjang lurus dan berkulit putih, berwajah judes. Dia adalah asisten fadly yang bertugas mengawasi pekerjaan para karyawan dan menghandle aktivitas kantor selama fadly tidak berada disana.
"Kok bisa gue dikalahin sama dia, Nggak terima gue! Kali ini boleh lo senyum-senyum liat aja ntar! (senyum jahat) " Ucap siska
Pukul 16:30 WIB kantor jaya ekspedisi tutup. Semua karyawan bersiap untuk pulang. Kali ini vella tak perlu lagi menunggu angkot lewat. Ia pulang mengendarai motor barunya.
"Vella, tunggu!" Panggil fadly
"Iya ada apa pak?"
"Besok malam kamu ada acara enggak?"
"Enggak ada pak. Apa saya harus lembur besok?"
"Eh tidak tidak. Saya mau ngajak kamu jalan-jalan. Makan dimana gitu yang kamu suka." Fadly sangat antusias mengajak vella jalan.
Vella berbicara dalam hati "Duh gimana nih, aku kan nggak enak kalau harus nolak gitu aja. Tapi kalau aku terima mbak siska pasti makin nggak suka sama aku."
"Heyy... gimana vell kok malah melamun? Kamu mau kan? Ayolah sekali-kali temenin saya jalan. Tenang saya bakal izin sama ayah kamu." Fadly berusaha membujuk vella.
"Baiklah pak, saya mau." Jawab vella dengan senyum. Dalam hati ia berharap semoga siska tidak tahu soal ini.
"Yaudah, kamu hati-hati dijalan ya. saya duluan." Pamit fadly.
Ternyata siska mendengar obrolan fadly dan vella. Dia sangat cemburu dan marah pada vella. Kemudian siska menelfon seseorang.
"Halo, laksanakan perintah gue sekarang."
Vella berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor barunya. Disana ia berpapasan dengan aryo.Aryo adalah salah satu kurir di jaya ekspedisi. Aryo berusia 27 tahun, berperawakan kekar dan berkumis. Dia cukup baik pada vella. Rumahnya pun tak jauh dari rumah vella.
"Yahh... Nggak bisa nawarin tumpangan lagi deh aku." Ucap aryo menggoda vella
"Hehehe.. iya mas, alhamdulilah sekarang udah punya motor sendiri. Duluan ya mas."
Diperjalanan vella diikuti 2 laki-laki berwajah sangar seperti preman. Tiba-tiba mereka menyalip dan berhenti tepat di depan vella. Membuatnya mengerem mendadak hingga hampir jatuh. Vella berusaha tenang menghadapi kedua orang itu. Jalanan sangat sepi, tak ada satupun motor atau mobil lewat selain dirinya.
"Mau apa kalian?!"
"Mau apa lagi? ya ngrampok lah...!" Jawab salah satu preman.
"Yahh abang mau ngrampok saya? Saya ini orang miskin bang. Rugi abang ngrampok saya, saya nggak punya apa-apa bang. Ini aja motor bos saya. Kalau abang ambil saya harus ganti dong. Gaji saya nggak seberapa bang. Kasihani saya huhuhu..." Ucap vella memelas dan berpura-pura menangis.
"Huhuhu... aduuhh menyedihkan sekali kamu, ini saya ada sedikit uang buat kamu."
Salah satu preman terpancing ikut menangis merasa iba. Namun temannya menyadarkannya dan menampik tangannya yang akan memberi uang pada vella.
"Heh! apaan sih lo. Kita ini mau ngerampok bukan mau sedekah. Sini serahin tas kamu!"
Kedua preman itu merebut tas vella, sekuat tenaga vella mempertahankan tasnya. Dia berteriak minta tolong berharap ada orang disekitar sana.
"Jangan diambil! Tolong.... rampok!!"
Dirumahnya, pak arman menunggu vella pulang. Sudah hampir magrib tapi anaknya itu belum juga datang. Pak arman sudah mencoba menghubungi vella, namun sepertinya hp vella mati.
"Sudah jam segini kok vella belum pulang. Apa dia lembur? Kok ya nggak ngabarin gitu lo. Bikin khawatir aja."
Sedangkan vella masih tetap berusaha mempertahankan tasnya. Namun ia didorong oleh kedua preman hingga terjatuh. Preman itu berhasil mendapatkan tas vella dan hendak pergi dengan membawa motor vella juga. Vella akhirnya hanya bisa pasrah karena melawanpun percuma. Tenaganya tidak sebanding dengan kedua preman itu. Vella menahan rasa sakit ditangannya yang lecet tergores aspal.
"Ahaha... coba dari tadi nggak ngelawan. Kan enak. hahaha yok cabut bro."
Ketika preman itu hendak pergi ada seorang pria yang menghentikan mereka.
"Hey tunggu! Wah wah jaman sekarang kok masih ada ya model orang kayak kalian ini." Ucap pria itu
"Heh siapa lo, Nggak usah ikut campur!"
Kemudian kedua preman menyerang. Dan mereka berkelahi. Namun dengan mudah pria itu mengalahkannya. Kedua preman itu jatuh tersungkur.
"Perbuatan kalian sudah saya rekam. Pergi sekarang atau saya laporin ke polisi." Ucap pria itu dengan menunjukkan hpnya.
Kedua preman itu langsung buru-buru pergi. kemudian pria itu membantu vella berdiri. Pria itu mengulurkan tangannya pada vella. Vella menggenggam tangannya. Ketika hendak berdiri ia malah akan terjatuh lagi, namun dirangkul oleh pria itu. Mereka saling bertatapan. Tiba-tiba jantung vella berdetak dengan kencang.
"Mbak nggak papa kan?" Tanya pria yang menolong vella
"Ehh nggak papa." Jawab vella dengan langsung melepaskan diri dari rangkulan pria itu
"Apa mau saya antar sampai rumah?" Pria itu menawarkan mengantar pulang karema melihat keadaan vella seperti itu.
"Ehh nggak usah. Saya nggak papa kok, lagian lan saya bawa motor. Oh iya makasih ya udah nolongin saya." Ucap vella
"Iya sama-sama. Kalau begitu saya pergi duluan."
Pria itu pamit dan pergi meninggalkan vella dengan mengendarai mobilnya. Kemudian vella juga melanjutkan perjalananya pulang kerumah.
Dipinggir jalan siska menunggu seseorang. Tak lama kemudian datang dua orang yang tadi merampok vella. Ternyata mereka orang suruhan siska.
"Gimana? berhasil kan?" Tanya siska
"Tadi hampir berhasil bos, tapi tiba-tiba ada cowok dateng nolongin dia. Kita aja sampek babak belur begini."
"Gimana sih kalian gitu aja gagal!"
"Tapi kita tetep dapet bayaran kan bos, buat berobat nih..."
"Nih! Udah sana pergi! Kerjaan nggak beres minta bayaran lagi. Rugi deh gue."
Siska merasa kesal karena rencananya gagal. Setelah membayar upah preman dia pergi meninggalkan tempat.
Dirumah, arman masih menunggu kedatangan vella.
"Kok perasaanku nggak enak. Semoga nggak terjadi apa-apa sama vella."
Tak lama kemudian terdengar suara motor berhenti didepan rumahnya. Arman langsung keluar melihat siapa yang datang.
"Vella akhirnya kamu pulang juga. Ayah cemas nungguin kamu. Soalnya hpmu juga nggak aktif." Ucap arman lega melihat anaknya sudah pulang.
Arman melihat luka di lengan vella, dengan segera dia mengajak anaknya itu masuk kedalam rumah. Arman mengobati lukanya dan bertanya apa yang terjadi pada vella.
"Kenapa bisa sampek luka gini, kamu jatuh dari motor? Oh iya itu motor siapa yang kamu pakai vell?"
Dengan menahan perih vella menjawab pertanyaan ayahnya.
"Motor itu hadiah dari kantor yah. Karena aku terpilih jadi karyawan terbaik. Dan luka ini... aw sakit yah."
"Tahan ya ini ayah udah pelan lo ngobatinnya."
"Luka ini bukan karena jatuh dari motor tapi aku didorong sama orang sampek jatuh ngegores aspal."
Vella menceritakan semua yang terjadi padanya. Mendengar itu ayah sangat kesal. Karena anak kesayangannya jadi terluka. Vella juga bercerita bahwa ada seorang pria yang menolongnya. Namun dia tidak sempat berkenalan dengan pria itu.
"Siapapun orang itu ayah sangat berterimakasih karena dia udah nolongin kamu. Seandainya ayah nggak bangkrut kamu nggak perlu susah-susah kerja begini. Kamu bisa ngelanjutin usaha ayah. Tapi keadaannya sekarang begini...."
Vella langsung memeluk ayahnya.
"Aaaaa... Sudahlah yah, Semuanya sudah diatur sama yang maha kuasa. Vella nggak papa kok kerja begini kan yang penting halal." ucap vella
Ayah mengelus rambut anak kesayangannya itu. Dalam hati vella berkata ia berjanji akan membahagiakan ayahnya. Dan dapat mengembalikan usaha ayahnya yang dulu.
...-------------...
"Kemana sih bima kok belum sampek juga." Ucap kiara
Kiara ananta, wanita berusia 26 tahun berambut sebahu dan berparas cantik. Dia adalah owner charming butik. Kiara sedang menunggu tunangannya yang bernama bima argantara. Dia adalah cucu dari pemilik hotel bintang 5 di jakarta. Bima berusia 28 tahun, berkulit sawo matang bersih, dengan tinggi badan 180cm. Didukung dengan wajahnya yang tampan, Bima banyak digilai para wanita.
Tak lama kemudian mobil sedan hitam berhenti tepat didepan kiara.
"Kiara udah nunggu lama ya? Maaf ya soalnya tadi ada cewek mau di begal aku nolongin dia dulu."
Ternyata yang menolong vella tadi adalah bima.
"Yaampun sayang kamu baik banget sih, tapi kamu nggak kenapa-kenapa kan? nggak ada yang luka?"
"Enggak... nih aku masih utuh kan. Yaudah yuk jalan sekarang."
Mereka masuk kedalam mobil. Bima mengantar kiara sampai depan rumahnya. Setelah itu bima langsung pergi karena ada urusan.
"Makasih ya, sampai ketemu besok daaa..." Ucap kiara yang sudah turun dari mobil. Kemudian dia masuk ke dalam rumah.
"Hai pah mah." Sapa kiara pada orangtuanya yang duduk berdua di ruang tamu.
"Kamu pulang sendiri ra?" Tanya mama kiara yang bernama ina.
"Enggak kok, diantar sama bima tapi dia nggak mampir. Katanya ada urusan penting di hotel." Jawab kiara yang sekarang ikut duduk juga.
"Hubungan kamu baik-baik aja kan sama bima?" Tanya papa kiara yang bernama haris.
"Tenang aja pah, dia nggak mungkin lepas dari aku."
"Jaga baik-baik hubungan kamu sama dia. Ingat, Kamu harus bisa menguasai harta kekayaannya."
"Iya pah, Tenang aja aku pasti berhasil kok. Kan sebentar lagi aku jadi istrinya. Yaudah aku mau ke kamar dulu."
Kiara meninggalkan orangtuanya dan masuk ke dalam kamar.
...----------------...
Pagi yang cerah, seperti biasa vella bersiap berangkat kerja. Ayahnya sudah menyiapkan sarapan untuknya.
"Vella kamu tetep kerja juga hari ini? Nggak cuti aja?" Tanya pak arman pada anaknya itu.
"Aku nggak papa kok yah. Kan udah diobatin ayah jadi cepet sembuh hehe." Jawab vella dengan ceria
Sebenarnya tangan vella masih terasa sakit, namun kalau ia cuti pasti gajinya akan berkurang. Sedangkan kebutuhannya masih banyak.
"Yaudah ayah, aku pamit ya."
"Iya, kamu hati-hati dijalan apalagi sekarang kamu naik motor."
"Iya ayah.. Aku berangkat Assalmualaikum."
"Waalaikumsalam."
*Kantor Jaya ekspedisi
Pukul 09:30 banyak paket datang. Vella sangat sibuk mendata paket-paket tersebut. Karyawan lain pun sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sedangkan siska hanya duduk santai main hp dan sesekali menyuruh-nyuruh karyawan lain. Siska senang melihat vella yang terluka ditangannya.
Pukul 11:00 Fadly datang, siska langsung berpura-pura sibuk mengecek paket. Padahal sedari tadi dia hanya bersantai.
"Siska gimana hari ini aman kan nggak ada masalah?"
"Eh pak fadly sudah datang. Hari ini banyak banget paket datang pak. Sekarang saya sedang mengecek dan membantu memisah paket agar bisa cepat dibawa kurir."
"Oke lanjutkan."
Kemudian fadly menghampiri vella yang sedang sibuk didepan komputer.
"Hai vella. gimana kerjaannya? lancar kan?"
"Eh pak fadly. Lancar pak."
"Loh lengan kamu kenapa kok di perban?"
"Ini saya jatuh kemarin pak. Tapi nggak papa kok."
Fadly menawarkan vella untuk cek ke dokter. Namun ia menolaknya. Karena itu hanya luka biasa dan sudah diobati oleh ayahnya. Melihat fadly sangat perhatian pada vella, Siska cemburu dan semakin kesal dengan vella.
"Apaan sih sok caper banget dia. Awas aja sampek berani ngrebut fadly dari gue. Pokoknya gue harus secepatnya dapetin fadly." ucap siska dalam hati.
Saat jam istirahat vella makan di warung dekat kantornya. Dia membawa nasi dari rumah, jadi dia hanya membeli lauknya saja. Aryo yang baru saja datang duduk di sebelah vella. Aryo yang melihat vella hanya makan dengan tempe goreng berniat membelikannya lauk lain. Dia berdiri dan memesan makanan pada ibu warung. Kemudian dia kembali dengan membawa dua piring. satu berisi nasi dan lauk untuk dia sendiri. Satu lagi berisi ayam balado untuk vella.
"Wah mas aryo lauknya kalau cuma 1 kurang ya hahaha.." Ucap vella yang melihat apa yang dipesan aryo.
"Nih buat kamu, aku tau ini kesukaan kamu." Sodor aryo dengan tersenyum.
"Eh mas kok gitu, ini kan mahal. Aku udah ada lauk ini."
"Udahlah makan aja, habisin biar makin semangat kerjanya."
"Tapi ini nggak ngutang ibu warung kan, hahaha."
"Ya enggak dong, tenang aman..."
Mereka makan sambil ngobrol. Aryo memang selalu baik pada vella, dia menganggap vella seperti adiknya sendiri. Namun, diam-diam dia menyimpan perasaan untuk vella. Aryo menatap vella yang sedang asik menikmati makan siangnya. Dalam hati dia berbicara bahwa sebenarnya ingin mengutarakan perasaanya. Namun, ia takut ditolak dan akhirnya malah jauh dengan vella. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka meminta izin gabung duduk di meja tempat mereka makan.
"Hai, boleh saya duduk disini?"
"Eh pak fadly, silahkan silahkan pak."
Orang itu adalah fadly. Dia duduk didepan vella, jadi sekarang mereka berhadapan. Aryo yang sudah selesai makan pamit kembali ke kantor karena banyak paket yang harus dia antar. Vella jadi merasa tidak nyaman hanya duduk berdua dengan fadly. Fadly mengajak vella mengobrol.
"Oh iya gimana nanti malam jadi kan?"
"Emmm saya nurut pak fadly aja gimana."
"Yaudah nanti malam saya kerumah kamu."
Vella mengangguk dengan tersenyum. Sebenarnya dia ingin sekali menolak tapi tidak bisa. Dia merasa tidak enak pada atasannya itu.
Selesai makan vella kembali ke kantor, sedangkan fadly langsung pergi dengan mobilnya. Fadly pergi ke hotel kingdom menemui temannya. Sampai disana fadly duduk di lobby menunggu temannya datang mengahampirinya.
"Hey bro. Udah lama?" Sapa teman fadly yang ternyata adalah bima.
"Enggak, gue baru sampek kok."
Kemudian mereka membahas masalah acara yang akan diadakan di hotel kingdom. Kantor jaya ekspedisi milik fadly akan ikut bersponsor di acara itu. Setelah mengobrol panjang, akhirnya mereka deal. Fadly menandatangani berkas tanda setuju menjadi salah satu sponsor. Setelah selesai dalam hal pekerjaan, mereka mengobrol santai. Dimulai dari bima yang menanyai perihal kisah asmara fadly.
"Gimana nih bro jadi kapan nikah?"
"Boro-boro mau nikah, pacar aja gue nggak punya."
"Lah si olif kemana? Bukannya dia pacar lo?"
Fadly menjelaskan soal hubungannya dengan olif yang kandas begitu saja karena olif memilih bersama pria lain. Padahal hubungan mereka sudah lebih dari 4 tahun. Fadly sedih jika mengingat tentang olif.
"Tapi sekarang gue udah punya satu inceran cewek, dia karyawan di kantor gue." Ucap fadly dengan girang.
"Hahaha.. cinlok nih ceritanya. Yaudah gue doain semoga berhasil." Ucap bima yang senang mendengar sahabatnya akhirnya menemukan seorang perempuan yang dia cintai.
"Oh iya gue nitip paket ya, nggak banyak kok." ucap bima lagi
"Oke, masukin aja ke mobil gue." jawab fadly
Bima menyuruh karyawan hotel membantunya memasukkan beberapa paket ke mobil fadly. Setelah selesai, fadly langsung pamit dan pergi meninggalkan tempat. Bima masuk ke dalam hotel dan menemukan 1 paket yang tertinggal.
"Waduh, masih ada 1 paket ini. Fadly udah jauh lagi. Gue anter kesana lah ntar sekalian mau jemput kiara." Ucap bima kaget, ternyata paketnya tertinggal 1.
Di butiknya kiara mengecek model-model baju di pajangan. Ia mengganti pajangan dengan model baju terbaru. Ketika kiara sibuk memilih baju yang akan ia pajang, hpnya berbunyi. Kemudian ia meminta salah satu karyawannya meneruskan pekerjaannya.
"Halo sayang... Aku kangen." Terdengar suara pria dari hp kiara
"Aaa sayaaaaang, kamu udah di indonesia sekarang?"
"Iya aku baru sampek tadi pagi, Nanti malam kita ketemu ya. Aku kangen banget sama kamu."
Kiara mengobrol agak lama dengan pria itu. Mereka membuat janji bertemu malam ini. Kiara terlihat sangat senang. Sedang asyik telfonan kiara melihat bima bima datang. Dengan cepat kiara menutup telfonnya dan berpura-pura melihat-lihat majalah.
Ternyata pria yang menelfon kiara adalah pacarnya yang bernama davin. Sebelum dijodohkan dengan bima, kiara sudah mempunyai pacar yang sedang berada di luar negeri. Ayah kiara tidak merestui hubungan mereka karena davin tidak kaya. Davin pergi ke luar negeri untuk mengembangkan bisnisnya. Demi dapat restu dari ayah kiara. Dia belum tahu bahwa pacarnya itu sudah dijodohkan oleh ayahnya selama dia berada di luar negeri. Kiara juga mengaku sudah putus dengan davin saat ditanya ayahnya.
"Hai kiara, kamu sedang sibuk?" Sapa bima
"Ah eh enggak nih, cuma lihat-lihat model baju yang lagi trend sekarang aja." Jawab kiara dengan sedikit gugup
"Kamu kenapa? kok kaya gugup gitu." Bima menyadari gerak gerik kiara yang aneh.
"Enggak kok aku biasa aja. Oh iya hari ini foto prewedding kita udah jadi loh." Kiara mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Oh ya? Bagus enggak hasilnya?"
Kiara menunjukkan hasil foto prewed mereka. Hasil fotonya bagus semua. Kurang dari satu minggu mereka akan menikah. Dalam hati bima terasa ragu pada kiara, dia belum yakin apakah kiara benar-benar mencintainya. Atau hanya terpaksa karena ayahnya.
Sekitar jam tiga sore kiara dan bima keluar dari charming butik. Bima akan mengantarkan kiara pulang, namun sebelum itu ia mampir ke jaya ekspedisi menyusulkan 1 paket yang tadi tertinggal. Mereka sampai didepan kantor jaya ekspedisi. Bima turun dan kiara menunggu di mobil.
Disana vella masih sibuk mendata paket yang akan dikirimkan. Dia tidak menyadari kedatangan bima. Bima sudah duduk tepat didepan mejanya.
"Mbak ini saya mau kirim paket." Ucap bima
"Iya mas tunggu sebentar ya," Ucap kiara tanpa melihat orang didepannya itu.
Sekitar 5 menit bima menunggu, dan kiara langsung melayaninya.
"Mana mas paketnya.... Loh masnya yang nolongin saya waktu itu kan?"
"Eh mbak kerja disini, gimana udah nggak digangguin preman lagi kan?"
"Enggak kok mas, mana paketnya biar saya data."
Bima menyerahkan paketnya pada vella. Bima dan vella mengobrol saling mengenalkan diri. Dari dalam mobil kiara melihat keakraban bima dan vella. Ia berfikir bahwa vella menggoda bima. Sedangkan siska menemukan rencana baru untuk menjauhkan vella dari fadly. Selesai dengan urusan paketnya, bima kembali ke mobilnya dan mengantar pulang kiara.
Di perjalanan pulang menuju kerumah kiara, bima berfikir ini saat yang tepat bertanya pada kiara tentang perasaannya.
"Kiara, aku mau tanya sesuatu sama kamu."
"iya apa bim?" Kiara santai sambil memainkan hpnya
"Beberapa hari lagi kita menikah, apakah kamu beneran cinta sama aku?"
Mendengar itu kiara langsung menutup hpnya. Ia bingung harus menjawab apa. Namun dengan terpaksa ia berbohong.
"Ya cinta lah, kita kan udah jalan setahun bim. Aku cinta kok sama kamu." Jawab kiara dengan merangkul tangan bima yang sedang menyetir.
Bima tersenyum lega mendengar itu.
"Sorry bim gue terpaksa bohong, ini demi papa. Yang gue cinta itu davin bukan elo." Batin kiara
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!