Blue sudah sampai di depan tempat persembunyian Sang Raja Iblis, Lucifer. Sudut bibirnya terangkat melihat susunan simbol yang begitu rumit, sayangnya ia sudah mengetahui cara mematahkannya.
"Mari buat beberapa simbol tingkat rendah." Blue berjongkok dan menulis simbol di 4 batu biasa. Kemudian ia meletakkan batu di empat sudutnya.
Karena goa warisan Lucifer ada di bawah tanah, mudah untuk menempatkan 4 batu simbol pembubaran.
"Sekarang tinggal membuka kuncinya." Blue membuat simbol tingkat tinggi di udara dan mengarahkannya ke pintu masuk warisan.
Suara ledakan kecil terdengar, Blue segera masuk karena pintu itu hanya terbuka satu menit.
"Seperti yang diharapkan dari goa warisan," kata Blue melihat dua penjaga batu.
Mata Dewa langsung digunakan, Blue mengerutkan kening ketika melihat statusnya.
...[Penjaga Raja...
...Level : 200...
...HP : 700 ribu...
...MP : 100 ribu...
...SRT : 7.000...
...DEF : 15.000...
...AGI : 1.500...
...VIT : 21.000...
...INT : 1.000...
...Penjaga gerbang warisan seorang raja, kalahkan mereka untuk membuktikan diri anda.]...
Karena HP milik penjaga sangat sedikit, Blue segera menerjang musuhnya dengan dua pedang di tangan kanan dan kiri.
Pedangnya mulai bersinar menandakan keterampilan Holy Slash telah digunakan. Pedang di tangan kanan Blue langsung dilempar ke musuh. Sedangkan pedang di tangan kirinya menghentikan tinju dari lawannya.
...[Blue memberikan kerusakan - 300, serangan kritis.]...
...[Blue memberikan kerusakan - 4000, serangan pasti.]...
"Ternyata tubuhnya cukup keras." Blue mundur beberapa langkah.
Betisnya segera menegang dan berlari layaknya seekor singa yang memburu mangsanya. Pedang kanan Blue masih terbang menyerang lawan layaknya burung elang.
Pedang yang tersisa dipegang dengan dua tangan, ia mulai melepaskan semua pikiran buruk dan menarik napas pelan sambil memejamkan matanya.
Setelah aura berwarna biru muda muncul di pedangnya, Blue membuka matanya dan menatap musuhnya.
"Keterampilan Buatan : Tebasan Bintang!"
Pedang diayunkan hingga menciptakan sayatan pedang yang membelah tanah di bawahnya. Tulisan kerusakan terlihat terus menerus, Blue langsung menepi dan melemparkan pedangnya. Dua pedang bertarung layaknya seorang prajurit.
Tidak mau berdiam diri, Blue segera melempar batu energi yang sudah diselimuti simbol peledak. Bahunya menegang dan lengannya mulai di ayunkan layaknya pemain kasti.
Bola energi terbang dengan kecepatan tinggi. Tepat ketika batu energi mengenai kepala penjaga batu, sebuah ledakan kecil berhasil menghancurkan kepalanya.
"Seperti yang aku duga!"
Kepala penjaga batu hancur menjadi debu, tetapi penjaga itu masih terus bertarung dengan Dual Secret Sword.
Kunci mudah untuk memenangkan pertarungan ini adalah menggunakan simbol untuk menghancurkan dua kaki dan lengannya. Sehingga penjaga tidak mempunyai sarana untuk menyerang.
Tanpa ragu pria dengan jubah merah api itu mengeluarkan 9 batu energi dan menuliskan simbol di permukaannya.
Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan simbolnya. Tanpa menunggu lebih lama, Blue bersiap menggunakan lengannya untuk melempar batu peledak buatan.
Kaki kirinya melangkah ke depan dan menegang. Jemari tangan kanannya menggenggam erat batu energi, bahunya mulai di ayunkan.
"Pergilah!" teriak Blue mengincar kaki penjaga raja.
Lemparannya mengenai target, kaki penjaga raja meledak hingga tidak bisa digerakkan. Blue mengulangi prosesnya ke bagian penting lainnya.
Tanpa berkeringat pria berjubah merah api itu berhasil mengalahkan penjaga raja. Ia segera mendorong pintu menuju ruangan selanjutnya.
"Ho ... Sepertinya si raja itu mempunyai selera pemilihan pengawal yang sedikit melenceng." Blue melihat patung berbentuk pria berotot yang hanya mengenakan ****** *****.
Setelah melihatnya, Blue segera mengukir simbol peledak di batu energi. Namun triknya kali ini tidak berhasil karena patung itu terbuat dari batu mana yang sangat kuat.
Merasakan ada ancaman, patung pria berotot langsung membuka matanya. Ia berdiri dan menyerang Blue dengan kecepatan tinggi. Tinjunya berhasil mendarat di tubuh musuhnya, tetapi musuhnya malah tersenyum tipis.
Shadow Blind adalah salah satu teknik menghindar yang telah disempurnakan di dunia tanpa batas bersama Athena. Teknik ini memungkinkan pemain menghilang layaknya bayangan, rahasianya ada di kecepatan reaksi kaki supaya badannya bisa membelokkan titik serang.
Jika titik serangan dan pengelihatan berbelok, maka musuh akan melihat serangannya menembus tubuh lawannya.
"Sepertinya kau memiliki kemampuan untuk berbicara." Blue melempar dua pedang ke udara, keduanya langsung menghilang.
"Sebagai manusia kau cukup berpengetahuan."
"Sejujurnya aku juga mengenal beberapa iblis, secara tidak langsung aku bisa mengenali auranya." Blue menggunakan posisi bertarung Wing Chun.
"Kau masih berniat untuk bertarung?"
"Untuk membuka ruang selanjutnya aku harus mengalahkan mu. Jadi ayo lanjutkan."
Patung batu tertawa keras. "Kau sungguh menarik, Manusia!"
Blue tidak bergerak, ia hanya berdiam diri dan menempatkan tangan kanan di depan tangan kirinya.
Pria berotot itu langsung berlari dan menggunakan tinjunya untuk menyerang. Sebagai tanggapan Blue memukul pergelangan tangan yang menyerang dengan punggung tangannya.
Hal itu membuat titik serang musuh menjadi berbelok, melihat ruang kosong di dada lawannya. Blue mengalirkan prana ke tangan kirinya hingga aura hitam menyelimuti tangannya.
Tanpa ragu, ia mengayunkan tinjunya dengan kekuatan penuh. "Jangan meremehkan manusia!" teriaknya penuh semangat.
Sayangnya pukulan terkuatnya tidak memberikan kerusakan luar. Pria berotot itu langsung mundur karena ia merasa aneh.
"Manusia, pukulan itu membuatku takut."
Sebagai tanggapan Blue mengangkat sudut bibirnya. "Mengapa kau tidak melihat punggungmu?"
Sesuai permintaannya, patung batu itu langsung menoleh kebelakang. Matanya terbuka lebar ketika punggungnya berlubang dan mulai mengikis bagian lain.
"Apa yang kau lakukan?"
"Sederhana, kau hanya jiwa yang di tempatkan dalam wadah patung. Seharusnya ketika aku melempar bom, bagian tubuhmu hancur. Tapi nyatanya tidak, Kan."
Patung penjaga masih kebingungan, apa yang dilakukan bocah berumur 20 tahun itu.
Blue berjalan perlahan, tetapi patung penjaga tidak berniat menyerangnya karena takut akan kehilangan kesadarannya.
"Kemudian aku mencoba menggunakan serangan prana. Hasilnya sungguh mengejutkan, sekarang jiwamu akan mulai terkikis dan aku akan menelannya."
Dua pedang langsung menusuk pundak kanan dan kiri penjaga gerbang.
...[Pendekar jiwa telah memakan jiwa seorang raja iblis.]...
...[Selamat pemain membuka keistimewaan kelas poin ke 6.]...
...[6. Skill pemakan jiwa akan di tingkatkan sehingga bisa menghasilkan energi kehidupan.]...
Bagi pemain biasa patung batu itu sangat kuat, untung saja Blue mempunyai keterampilan yang bisa melukai jiwa musuhnya.
Tanpa basa-basi, Blue mendorong pintu ruangan ke tiga. Matanya terbuka lebar ketika melihat 7 malaikat bersayap hitam menutup matanya di atas gundukan batu.
"Mengesankan, kau berhasil melewati semua ujian!" ucap semua malaikat jatuh bersamaan.
Mata Dewa tidak bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Semua malaikat jatuh bernama Lucifer. Keterampilan ini jauh melebihi kemampuan mata dewa yang sudah ditingkatkan.
"Terima kasih, Tuan. Aku hanya beruntung bisa menyelesaikan ujian tanpa terluka."
Semua malaikat bersayap hitam itu tertawa keras. Mulutnya mulai bergerak bersama, "Aku sudah melihat pertandingan tadi. Tidak relevan jika mengatakan kamu hanya beruntung!"
Blue bisa merasakan kekuatan musuh semakin melemah ketika berbicara. "Tidak perlu basa-basi lagi, bagaimana caraku mendapatkan warisan darimu?"
Ketujuh malaikat bersayap hitam tertawa. "Bagaimana manusia lemah sepertimu mengharapkan warisan dari raja sepertiku!"
"Jangan berpura-pura lagi, aku tahu kau adalah Lucifer Sang Raja Iblis terkuat!"
Tujuh malaikat bersayap hitam mengerutkan kening. "Bagaimana..."
Sebelum menyelesaikan perkataannya, Blue menunjuk matanya yang sedikit berubah dari sebelumnya.
"Mata Dewa?"
"Iya!"
"Betapa bodohnya manusia ingin mengambil warisan raja iblis padahal sudah mempunyai kekuatan dewa!"
"Sepertinya pengetahuan mu tentang dunia luar sudah merosot. Baal sudah menjadi dewa terkuat nomor 2 di bawah Zeus."
Mata ketujuh malaikat bersayap hitam melebar. "Bajingan itu berhasil mewujudkan keseimbangan energi. Sialan, dia pembuat kerusuhan aku yang menanggung semuanya!"
Kekuatan Lucifer telah ditekan hingga titik terendah, dengan tekniknya membelah diri menjadi tujuh malaikat bersayap hitam, ia berhasil membuat kekuatannya bertahan di Raja Iblis tingkat 3.
"Jadi bagaimana cara mendapatkan warisan agung dari Raja Iblis Lucifer?" tanya Blue dengan senyum manis yang menakutkan.
Siapapun di Fairy Dance yang melihatnya, mereka akan sepakat mengatakan bahwa Lucifer sudah berada di bawah rencana rubah tua.
Tujuh malaikat hitam menyempitkan matanya. "Tunjukkan kekuatan yang membuatmu pantas mendapatkan warisan dari Sang Raja Iblis Agung ini!"
Blue menarik dua pedang dari punggungnya. Wajahnya tampak serius, senyumnya mulai terbentuk tipis.
Sesuai permintaan raja iblis, tujuh malaikat hitam terbang ke arahnya. Pria berjubah merah api itu segera menggenggam erat gagang pedangnya.
"Jangan terlalu sombong, manusia. Aku ingin kau memilih satu untuk menjadi lawan mu!" suara sang raja iblis mulai melemah karena kekuatannya semakin terkikis.
Tanpa rasa malu, Blue menunjuk malaikat hitam yang paling kanan. Tepat ketika jarinya turun, lawannya langsung menyerang dengan tinjunya.
Dengan kecepatan refleknya, Blue membelokkan titik serang musuhnya. Tangan kanannya yang berhasil menangkis serangan langsung mengepal dan meninju tulang rusuk sebelah kanan.
Bukannya kesakitan karena terkena pukulan, malaikat hitam itu langsung menggunakan tangan kiri untuk melakukan serangan balasan.
Untuk memudahkan rencana, Blue melompat dan berputar kebelakang. Kedua kakinya segera mendarat di tanah, ia segera merubah posisi bertarungnya. Tidak mungkin menang melawan malaikat jatuh menggunakan teknik biasa.
Merasa dirinya lebih rendah dari musuh, Blue menggunakan gaya bertarung pendekar pedang sesungguhnya.
Kedua ujung pedang menunjuk musuhnya, Blue tersenyum tipis melihat malaikat jatuh terkejut. Gaya ini sering digunakan seorang wanita yang sangat akrab dengan Lucifer sang raja iblis. Ia tidak lain adalah Athena sang dewi kebijaksanaan.
Malaikat hitam melebarkan sayapnya, sebuah energi padat tercipta dari sela-selanya. Setelah beberapa saat, energi padat itu mulai menghujani Blue yang sudah siap.
Tidak mau bermain-main, Blue memanfaatkan energi prana untuk memblokir semua serangan musuh.
"Mana Shield!" kata Blue menyebutkan nama keterampilan prana yang sudah disempurnakan. Sebuah energi tak kasat mata melindungi seluruh tubuhnya, hingga semua serangan musuh berhasil di blokir.
Pria berjubah merah api itu mundur beberapa langkah. Meskipun berhasil memblokir semua serangan, ia harus tetap waspada.
Malaikat hitam mengepakkan sayapnya, pusaran angin berwarna hitam muncul dan langsung menyerang Blue yang masih berpikir.
Merasa pergerakannya kurang memuaskan, Blue mengeluarkan sayap hitam di punggungnya. Betisnya menegang dan langsung menerjang pusaran angin.
Kedua kakinya diangkat beberapa centimeter di atas tanah. Lengan kanannya di putar hingga pedang berayun horizontal. "Gelombang Kejut!" katanya menyebut nama keterampilan.
Dua puluh sayatan pedang nampak membelah putaran angin. Hingga sayatan itu berhasil melukai malaikat bersayap hitam.
...[Blue memberikan kerusakan - 300, serangan kritis (20x).]...
...[Blue memberikan kerusakan - 4000, serangan pasti.]...
Tidak mau berdiam diri lebih lama, betis kaki kanan pria berjubah merah api menegang. Tubuhnya langsung melesat layaknya seekor singa, hingga pijakan kakinya meninggalkan bekas di tanah.
Ayunan pedang kanan dan kiri membuat irama yang tidak bisa di prediksi musuh. Ditambah dengan sayap hitam membuat pergerakan tubuhnya menjadi sangat bervariasi.
Raja Iblis tidak percaya dengan matanya, ia melihat salah satu bayangannya dihajar hingga HPnya berwarna merah.
"Cukup!"
Blue langsung memandang enam malaikat hitam lainnya. "Ada apa?"
"Jangan lanjutkan, kau akan membunuhnya."
"Bukankah itu adalah ujian yang harus aku lewati?" tanya pria setinggi 187 centimeter.
Tujuh malaikat bersayap hitam membuka mulutnya. "Manusia serakah, apa aku pernah bilang untuk membunuhnya!"
"Artinya aku sudah lulus untuk mendapatkan warisan?"
Blue tidak tahu seberapa berharga warisan itu, tetapi orang yang mendapatkannya berhasil merangkak naik menuju salah satu pemain terkuat di dunia.
"Aku tidak bisa memberikan warisan pada manusia serakah sepertimu!" teriak tujuh malaikat bersayap hitam.
Dua Secret Sword bersarang di sarungnya. Pria berjubah merah api mengangkat kedua bahunya. "Aku punya kisah yang cukup menarik, kala itu aku punya teman Si Juki. Karena aku tidak mengetahui ia terkena hukuman sistem, makanya aku berniat membunuhnya."
"Apa urusanku!" bentak Raja Iblis Lucifer.
"Padahal temanku itu adalah Raja Iblis tingkat 4, dari sini kita tahu bahwa aku mempunyai sarana untuk membunuhnya."
"Bohong!"
"Terserah apa yang ingin kau katakan, tapi itu adalah kenyataan yang harus di terima."
Melihat ekspresi pria tampan tetap datar membuat Lucifer yakin bahwa perkataannya bukan kebohongan. Tanpa sadar ia menggerakkan ketujuh malaikat bersayap hitam untuk mundur dua langkah.
"Jangan takut, aku bukan manusia jahat yang akan membunuh musuhnya dengan cepat." Bibir yang awalnya datar mulai terangkat membuatnya terkesan seperti raja iblis dibandingkan manusia.
Bayangan aneh berwarna hitam muncul di atas kepala pria berjubah merah api. Giginya yang tajam membuat Raja Iblis Lucifer ketakutan.
"Apa yang kau inginkan. Aku akan memberikan semuanya!" teriaknya tidak mempunyai pilihan untuk bertahan hidup.
Mulutnya terbuka lebar, suara tawa terdengar sangat keras. "Aku tidak menyangka seorang jendral perang akan ketakutan hanya karena tekanan mental biasa."
"Cepat katakan!"
"Jadilah rekanku melindungi semua manusia dan seluruh mahkluk di dunia termasuk malaikat yang membuang jati dirimu."
Lucifer awalnya adalah seorang malaikat, karena dijebak oleh beberapa manusia, ia akhirnya dibuang menjadi malaikat jatuh. Tidak main-main, pemimpin malaikat melemparnya ke dasar neraka hingga melebur dengan para raja iblis.
"Jiwaku terikat didalam goa ini ..."
"Aku seorang pemain, apa kau tahu keistimewaan para pemain di dunia ini?" tanyanya.
Tujuh malaikat bersayap hitam mengerutkan keningnya. "Memangnya apa yang dimiliki manusia sepertimu?"
Blue mengangkat kedua telapak tangannya serta membusungkan dada. "Ketika kamu membuat kontrak kesetiaan pada pemain, tubuhmu akan mulai dilahirkan kembali dengan kekuatan yang lebih lemah. Bukankah itu lebih baik dibanding terkurung di tempat ini?"
"Tidak mungkin!"
"Melanjutkan ceritaku sebelumnya, raja iblis yang ingin aku bunuh sekarang sudah menerobos ke tingkat 5."
Mata ketujuh malaikat terbuka lebar, mereka tampak tak yakin dengan perkataan pria berjubah merah api. Namun nalurinya berkata bahwa pria itu tidak berbohong.
"Bagaimana mungkin hal konyol seperti itu bisa terjadi?"
"Singkatnya, ada sosok yang ingin mereset ulang dunia dan ingin meruntuhkan kekuasaan para dewa. Apa kau yakin tidak mau mengambil andil?" tanya Blue dengan senyum khasnya.
"Tidak —"
Blue memotong perkataan serta menunjukkan bola energi kehidupan. "Apa menurutmu manusia lemah bisa menjadi Demigod?"
Kali ini tujuh malaikat bersayap hitam tidak bisa menahan keterkejutannya. Mereka serentak berlutut dan berkata, "Apa yang harus aku lakukan?"
"Pertama-tama tunjukkan badan aslimu. Tidak nyaman rasanya berbicara dengan tujuh bayangan bersamaan."
Dinding goa terbuka layaknya pintu, padahal awalnya tidak ada tanda-tanda disitu terdapat pintu.
Kaki kanan pria berjubah merah api segera melangkah masuk. Ekspresinya menegang melihat sosok manusia yang duduk di atas kursi batu.
Ia keriput layaknya kakek tua berusia lebih dari 100 tahun. Matanya hampir keluar, dagingnya tak terlihat serta hanya menyisakan kulit dan tulang.
"Lihatlah keadaan sang jendral agung yang digadang-gadang menjadi dewa sejati dan menguasai langit dan seisinya." Blue membuat kalimat ejekan untuk raja iblis kesombongan itu.
"Lontarkan semua kalimat busuk yang ada di mulutmu, aku akan menerima semuanya." Mulutnya tidak bergerak, raja iblis itu menggunakan keterampilan telepati.
Karena merasa sudah cukup bermain-main, Blue melangkahkan kakinya kembali. Lucifer sudah tidak mempunyai darah, akhirnya blue meneteskan miliknya ke dahi lawan.
"Ucapkan sumpah setia pada Fairy Dance dan Blue!"
Melalui telepati, Lucifer segera mengatakannya. "Aku Lucifer atau Raja Iblis Kesombongan menyatakan kesetiannya pada Fairy Dance dan Blue sebagai tuanku!"
Kontrak kesetiaan atau sumpah darah berhasil dibuat, tubuh Lucifer yang keriput mulai pulih perlahan.
Cahaya berwarna ungu kehitaman menyelimuti tubuhnya, tangan dan kakinya mulai pulih layaknya manusia biasa.
"Bukankah ini sedikit berlebihan?" ucap Blue melihat Lucifer dibangkitkan menjadi seorang remaja berusia 20 tahun.
Senyum di bibirnya mulai menghilang, Blue melihat sosok pria tampan dengan otot yang melimpah bak seorang atlet.
"Siapa kau?" teriaknya dengan suara keras.
"Terima kasih, Tuan. Anda mau menolong kakek tua ini. Saya akan selalu berada di samping anda."
"Lucifer?"
"Sebagai pengikut Raja Segalanya, aku sudah menanggalkan nama itu. Tolong berikan nama yang baru."
"Hah?"
Pemberitahuan sistem membuat Blue melebarkan kedua matanya.
...[Skenario Utama jalan kelima telah terbuka, selamat pemain Blue telah menjadi tuan dari sang Raja Iblis Lucifer. Berikan nama untuknya!]...
Membaca skenario utama, Blue segera teringat dengan perbaikan pedang sulaiman di Danau Putih. Mulutnya terbuka lebar ketika misi itu hilang digantikan misi skenario utama.
Misi beruntun yang harusnya bisa mendapatkan barang legendaris hilang begitu saja.
"Mulai sekarang aku akan memanggilmu Liem dengan harapan kau akan mendapatkan jalan yang tentram."
Kali ini cahaya putih menyelimuti tubuh mantan raja iblis. Kekuatan pria tampan berusia 20 tahun itu seperti manusia biasa.
...[Liem...
...Level : 1...
...Gelar : Mantan Malaikat Jatuh...
...HP : 2.700...
...MP : 37.000...
...SRT : 7...
...DEF : 9...
...AGI : 50...
...VIT : 200...
...INT : 1.000...
...Skenario Utama akan terus mengikuti anda.]...
"Ini berbeda dari sebelumnya, aku yakin pria itu tidak membawa pria tampan di sebelahnya!" kata Blue dalam hatinya merujuk pada pemain yang mendapatkan warisan Lucifer.
Setelah melakukan beberapa persiapan, Blue dan Liem keluar dari gua warisan. Tepat ketika mereka keluar, gua warisan langsung hancur dan pemberitahuan sistem terlihat.
...[Skenario Utama Jalur Kelima....
...Naikkan level Liem ke 10....
...Hadiah : mendapatkan buku skill tingkat A atau dibawahnya.]...
Sepanjang hidupnya, Blue tidak mempunyai informasi terkait skenario utama. Karena hanya pria kuat yang menjalankan misi beruntun hingga runtuhnya Domain Dewa.
"Liem, seberapa kuat kau sekarang?"
"Pasti anda sudah melihatnya dengan Mata Dewa, saya sangat lemah sebagai seorang pelayan. Sekarang saya hanya bisa menggunakan keterampilan Bola Api."
Liem menundukkan kepalanya, ia merasa malu mengatakan ingin selalu di samping tuannya yang sangat kuat.
Pria berjubah merah api mengerutkan kening. "Bagaimana dengan ingatanmu tentang simbol dan lain sebagainya?"
Lengan Liem di angkat sedada, kemudian ia menjentikkan jarinya. 12 simbol tingkat dewa berhasil di buat hanya dalam beberapa milidetik.
"Semua ingatanku masih utuh, tetapi kekuatanku sangat lemah."
Sebagai manusia biasa Blue tercengang melihat 12 simbol yang bisa menghancurkan sebuah kerajaan muncul dalam satu jentikan jari.
"Apa kekuatan simbol itu masih sama seperti sebelumnya?"
"Tentu saja tidak. Untuk membuat simbol tingkat dewa, pembuat harus menggunakan semua energi dalam tubuhnya. Karena aku masih lemah, mungkin kekuatan simbol ini seper 1 miliar dari sebelumnya."
Pupil mata Blue langsung berubah menjadi kuning layaknya dewa. Itu adalah kemampuan mata yang sudah ditingkatkan bersama Athena.
Sesuai dengan pernyataannya, MP dalam tubuh Liem berkurang dengan sangat cepat, dari 37 ribu tersisa 120 dalam 3 detik saja.
"Baiklah, aku tidak akan menahan diri!" kata Blue dengan penuh semangat.
Mereka langsung menuju tempat kijang bertanduk biru. Monster itu level 10 atau monster maksimal penghasil poin pengalaman untuk Liem, hal itu dikarenakan penduduk pribumi sudah kuat sejak lahir. Jika mereka bisa memburu monster yang jauh lebih kuat, itu akan merusak keseimbangan dunia.
Melihat monster sedang memakan rumput, Blue melangkahkan kaki kirinya perlahan. Tumit kanannya mulai terangkat, tubuhnya didorong layaknya seekor singa yang memburu mangsanya.
Jemarinya segera terbuka, lengan kananya dengan sigap meraih leher monster kijang dan segera menguncinya supaya tidak kabur.
"Ayo serang!" teriak Blue.
Liem yang pintar langsung menanggapi, tanpa merapal ia langsung melepaskan Bola Api dengan kecepatan lambat.
...[Liem memberikan kerusakan - 10 ribu.]...
Siapapun yang melihatnya akan terkejut melihat kerusakan besar pada monster kijang. Hanya dengan satu serangan, monster itu langsung tampak transparan dan menghilang.
...[Liem naik level (7x).]...
Blue membuka mulutnya karena terkejut melihat pertumbuhan Liem yang begitu cepat. Kecurigaannya muncul ketika ia melihat gelarnya menunjukkan bahwa Liem juga menggunakannya.
"Mengesankan, ayo lanjut berburu!"
Mereka berdua mengulang proses yang sama, Blue akan menahan monster sedangkan Liem akan memberikan kerusakan terbaiknya.
Tepat setelah Liem menerobos level 10, pemberitahuan sistem muncul sekali lagi.
...[Selamat pemain Blue telah berhasil menyelesaikan Skenario Utama Jalur Kelima. Hadiah acak akan segera di undi.]...
"Hah, acak?"
Ini adalah pertama kalinya ia mendapat hadiah acak di level 200an. Padahal pada kehidupan sebelumnya, ia baru mendapatkan hadiah acak pada level 800an.
Sebuah dadu melayang di depan matanya. Untuk melempar dadu, ia perlu menekannya. Tanpa pikir panjang, pria berjubah merah api itu menekannya.
Dadu yang berisi 6 angka menggelinding pelan. Setelah menunggu beberapa detik dadu berhenti dan menunjukkan angka 6.
Peta melayang terlihat, ada 100 nomor yang harus dilalui untuk mendapatkan peti harta karun. Pada kelipatan 5 ada hadiah yang bisa didapatkan.
Avatar Blue bergerak 6 langkah layaknya permainan ular tangga. Bedanya bidangnya ini bukan kotak melainkan segi 6.
...[Blue mendapat 20 poin status untuk Liem.]...
Menimbang Liem sangat berbakat di bidang sihir, Blue menambahkan semua poinnya ke VIT. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan stamina pria tampan dua puluhan itu.
"Bagaimana dengan skill kelas A?" tanya Blue kebingungan melihat sistem belum memproses hadiahnya.
...[Buku Skill : Panah Es...
...Kelas : A...
...Memberikan kerusakan 120% serangan normal serta memberikan efek beku pada target.]...
"Hai, mana ada skill kelas A selemah ini!" teriak Blue kesal melihat hadiahnya.
"Tuan, mengapa anda tidak memberikan buku itu kepadaku?" tanya Liem dengan suara lembut.
"Hah, kau bisa melihat layar melayang ini?" tanya Blue sambil menunjuk hadiahnya.
"Tidak, aku juga punya layar melayang yang hampir sama dengan anda. Disini mengatakan bahwa anda mendapat Panah Es."
Tangan kiri pria berjubah merah api langsung merogoh ruang penyimpanan. Sudut bibirnya terangkat serta menyodorkan sebuah buku yang berjudul panah es.
Liem segera menyentuh buku skill sambil menutup mata. Buku skill segera menghilang setelah dipelajari.
Setelah berhasil menguasainya, Liem membuka mata. Tangan kanannya di angkat dan segera menjentikkan jari, 10 panah es muncul di atas kepalanya.
Tanpa rasa malu Blue membuka mulut dengan lebar. "Wow, ini lebih mengerikan dari yang aku bayangkan!"
"Masih belum selesai, Tuan." Liem menjentikkan jarinya sekali lagi, 10 panah es muncul lagi sehingga totalnya menjadi 20.
"Apa kau bisa menambahkannya lagi?"
"Aku bisa, tetapi skill ini punya jeda waktu 15 detik. Sehingga saya hanya bisa menambahkan panah setiap 15 detik." Liem membungkukkan badannya layaknya seorang pelayan setia.
Tak bisa menahan keterkejutannya, Blue segera bertepuk tangan. "Mengagumkan. Ayo lanjutkan misinya!"
...[Skenario Utama Jalur Kelima....
...Bantu Liam mengalahkan bos kelelawar di Gua Gong....
...Hadiah : 2 level skill khusus untuk Liam.]...
Bos kelelawar di gua punya level 25, artinya Blue harus membantu pria tampan setinggi 180 centimeter serta rambut hitam itu untuk mengalahkannya.
"Bukankah ini artinya aku harus mengasuh Liam supaya kuat?"
Keduanya menuju wilayah laba-laba pemakan daging. Tempat itu adalah wilayah paling dekat dari Gua Gong, jadi Blue memilihnya untuk membantu meningkatkan level Liem.
Tepat ketika ia sampai di sana, sekelompok pemain menghentikannya. "Pergilah, Nak. Ini adalah tempat guild Tengkorak Hitam!"
"Bukankah disini arena bebas, mengapa kalian mengeksploitasi wilayah berburu?" tanya Blue dengan nada polos.
Kedua penjaga saling melihat dan mengangkat sudut bibirnya. Disisi lain Blue juga menyeringai karena jebakannya akan memakan kedua penjaga keamanan itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!