NovelToon NovelToon

Love By Mistake

Penghiatan dan kesalahan

Anastasya Daley seorang mahasiswi semester 6 jurusan manajemen bisnis, saat ini berusia 21 tahun. Anak tunggal dari pasangan john Daley dan Desy Hamisd Daley.

Anastasya tumbuh menjadi wanita cantik dengan kepercayaan diri tinggi, memiliki wajah cantik, hidung mancung, mata bulat berwarna hitam dan dengan tinggi badan 168 cm membuatnya begitu banyak digilai kaum pria. Anastasya bahkan sering dikatakan boneka berjalan oleh teman-temannya.

Alvaro Kennard, seorang pria tampan berusia 27 tahun dengan tinggi badan 182 cm. Alvaro adalah anak sulung dari bisnisman terkenal Yoga Kennard bahkan perusahaan keluarga mereka merupakan perusahaan terbesar nomor satu di Asia. Al yang belum siap menggantikan posisi papanya untuk sementara memilih menjadi seorang dosen di universitas yang juga merupakan milik keluarga mereka.

Happy Reading...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yes pi sha la la la la ye pi i so mi cho

Yes pi sha la la la la ye pi i tul swopo

Anastasya bersenandung sembari mempersiapkan makan malam romantis untuk kekasihnya. Kemarin, pria yang sudah menjadi kekasihnya hampir tiga tahun ini berulang tahun tapi sayangnya dia tidak bisa menemani sang kekasih melewati hari spesial itu.

Dan untuk menebusnya, hampir satu jam lalu Anastasya datang ke apartemen kekasihnya.

Sekarang di atas meja sudah terdapat birthday cake, lilin, makanan khas barat yang sangat disukai kekasihnya dan satu botol wine yang sudah tertata dengan sempurna.

‘’Akhirnya kelar juga, kira-kira Raka pulangnya jam berapa ya?’’ Anastasya tersenyum, melihat jam dinding lalu berjalan ke arah balkon untuk memantau kedatangan Raka.

Duduk menopang dagunya dengan kedua tangan yang diletakan pada besi bulat pembatas balkon sedang matanya terus melihat pintu gerbang masuk apartemen.

Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu mobil Raka masuk juga, dengan cepat  Anastasya berlari mematikan lampu apartemen dan bersembunyi.

Tak sampai 10 menit pintu apartemen Raka terbuka sedang Anastasya masih dalam persembunyiannya.

Menyalakan lilin dengan angka 27, setelahnya dengan pelan keluar dan berjalan mengendap-ngendap ke arah ruang tamu.

‘’Happy birt…..’’ Anastasya tak dapat meneruskan kalimatnya lagi, wajah yang tadinya tersenyum begitu lebar berubah sendu dalam hitungan detik, otaknya blank seketika melihat kekasih yang sedari tadi ditunggunya sedang berciuman begitu hot dengan seorang wanita asing yang tak dikenalnya, bahkan Raka sudah membuka beberapa kancing kemeja wanita itu.

Sedang Raka yang melihat Anastasya langsung mendorong tubuh wanita yang tadi diciumnya lalu perlahan menghampiri Anastasya yang masih berdiam di tempatnya dengan tatapan kosong.

Set…

Air mata Anastasya jatuh tanpa permisi saat Raka berdiri tepat di depannya.

‘’Sayang.’’ Raka berusaha meraih tangan Anastasya namun, Anastasya memundurkan langkahnya tak ingin Raka menyentuhnya.

‘’Sayang aku bisa jelasin.’’

Ssstt

Anastasya meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh Raka berhenti berbicara, kemudian memberikan kue yang tadi disiapkannya lalu melangkah keluar dengan langkah besar setengah berlari.

‘’Sayang.’’ Raka meletakan kue yang dipegangnya di meja tamu lalu berlari menyusul Anastasya.

‘’Sayang.’’ Raka berhasil menyusul Anastasya bahkan sekarang ia sudah memeluk tubuh Anastasya dari belakang.

‘’Sayang… sayang maafkan aku, aku tau aku salah telah melakukan hal itu di belakangmu tapi tolong jangan pernah pergi dariku.’’ Ucap Raka dengan penuh penyesalan.

Hahahah

Perlahan Anastasya membalikan tubuhnya dan melepas pelukan Raka. ‘’Tidak ada alasan untuk tidak meninggalkanmu Raka, kupikir saat kau memutuskan untuk berselingkuh dariku harusnya kau sudah siap untuk kehilanganku, bukankah begitu?’’

Raka menggeleng, mengambil dua tangan Anastasya untuk digenggamnya. ‘’No.... Apapun yang terjadi, apapun yang kulakukan aku tidak pernah berpikir untuk kehilanganmu.’’

Hahaha

‘’Kau egois Raka, kau tau aku tidak suka membagi milikku dengan orang lain.’’

‘’No… aku akan selalu menjadi milikmu Sya bukan wanita lain, aku…aku hanya membutuhkannya untuk memuaskan hasratku saja. Kau tau aku begitu mencintaimu jadi aku tak ingin merusakmu.’’

‘’Kau tak ingin merusakku tapi kau merusak wanita lain Raka.’’ Anastasya berbicara setengah berteriak.

‘’Dia yang menyerahkan tubuhnya padaku Sya, dia yang selalu menggodaku, aku sudah mengatakan padanya tentang kita dan dia sama sekali tak keberatan tentang itu.’’

‘’What!! Sepertinya kalian berdua sangat cocok bersama, yang satunya tukang selingkuh dan satunya lagi wanita ja**ng yang bisa hidup sebagai simpanan.’’

‘’Sayang tolong jangan berkata seperti itu, aku tidak pernah berselingkuh, aku dan dia hanya teman ranjang sayang tak ada yang spesial selain itu.’’

‘’What the f*ck!!.’’ Teriak Anastasya. ‘’Mulai hari ini kita end.’’ Anastasya berbalik namun, Raka menahan tangannya.

‘’No... Aku nggak mau, aku sayang kamu Sya, aku cinta kamu jadi tolong jangan pernah mengatakan kata itu lagi.

‘’Aku nggak peduli karena aku nggak percaya kata itu lagi. Anastasya menunjuk wajah Raka dengan tatapan tajamnya. ‘’Dan jangan ngejar aku lagi.’’ Anastasya meninggalkan apartemen itu sedang Raka tak bisa mengejarnya lagi.

Untuk menghilangkan kesedihannya, Anastasya mengikuti Andrea sahabatnya ke sebuah club malam. Katanya itu adalah tempat yang bisa membuatnya melupakan semua masalahnya.

Suara musik bergema dengan indah, tubuh Anastasya bergerak dengan lincah mengikuti musik. Menari tanpa lelah untuk Sejenak melupakan kesedihannya.

Anastasya meneguk alhohol sambil terus menangis, hatinya begitu sakit mengingat penghianatan kekasihnya. Pria yang hampir tiga tahun ini menemani hari-harinya serta sering mengumbar kata cinta padanya dengan tega mengkhianatinya.

Dengan gaya sempoyongan Annastasya keluar dari club, menaiki mobil yang berhenti di depannya, berpikir mobil itu adalah taxi. Sementara Andrea sedang asyik menari dan berkenalan dengan beberapa pria hingga lupa memperhatikan Annastasya

‘’Dimana rumahmu?’’ Tanya pemilik mobil, Anastasya tidak mengatakan apapun hanya mengigau memanggil nama Raka. Dengan terpaksa pria pemilik mobil itu membawa anastasya kerumahnya, dia masih punya hati untuk tidak  meninggalkan Anastasya di jalan.

Pria itu menggendong Anastasya dan membaringkannya di kamar tamu rumahnya. Saat akan melangkah keluar tangannya dicekal.

‘’Kau jahat.. Kau jahat Raka, kurang apa aku selama ini, aku begitu mencintaimu tapi kenapa kau tega menyakitiku?’’ Rancau Anastasya sambil menangis.

sepertinya Anastasya berpikir pria itu adalah Raka sedetik kemudian menarik pria itu dan menciumnya.

Lekuk tubuh Anastasya begitu menggodanya, membuatnya ingin melakukan lebih dari sekedar ciuman. lalu perlahan mulai menyentuh bagian tubuh Anastasya, dilihatnya wajah Anastasya yang begitu menikmati setiap sentuhannya.

Samar-samar Anastasya melihat wajah tampan yang sedang berada diatasnya, bibir sexy pria itu sesekali mencium bibirnya dengan rakus. Harum tubuhnya begitu menggoda Anastasya. Hingga mereka melakukan kegiatan panas itu hampir beberapa kali sampai Anastasya terkulai lemas.

*****

Waktu sudah menunjukan pukul enam pagi, Matahari mulai menyelinap masuk menyilaukan mata Anastasya. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, melihat seluruh ruangan yang tampak asing di matanya.

‘’Apa yang terjadi, aku di mana?’’ Guman Anastasya. Jantungnya mulai berdegup tak karuan begitu melihat seorang pria tengah tertidur di sampingnya, Dibukanya selimut yang menutupi tubuhnya. Matanya terbuka lebar, begitu syok saat mendapati tubuhnya polos tanpa menggunakan apapun.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Untuk para readers, terimakasih sudah mampir dan membaca kehaluan Author 😆😉 ‘’Love By Insiden.’’

Gresyst menerima setiap kritik dan saran dengan hati terbuka, seterbuka kalian pada orang tua kalian hehehe bercanda ya jangan dimasukin kehati. Kritik dan saran dari kalian sangat diperlukan agar author bisa menulis novel ini dengan lebih baik lagi.

Jangan lupa di like, komen dan di jadikan favorite ya jika kalian menyukai cerita ini👌

Oh ya ngomong-ngomong bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini? Sangat suka, suka, kurang suka atau sama sekali nggak suka?

Selingkuh itu penyakit

‘’Apa yang terjadi, aku di mana?’’ Guman Anastasya. Jantungnya mulai berdegup tak karuan begitu melihat seorang pria tengah tertidur di sampingnya, Dibukanya selimut yang menutupi tubuhnya. Matanya terbuka lebar, begitu syok saat mendapati tubuhnya polos tanpa menggunakan apapun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tubuh polosnya tiba-tiba merinding mengingat apa yang telah dilakukannya semalam. Anastasya memperhatikan pria yang tidur dengan bertelanjang dada di sampingnya dengan perasaan tak karuan.

‘’Astaga apa yang sudah kulakukan?’’ Anastasya menggigit bibirnya untuk menghilangkan rasa gemetar yang melanda tubuhnya. Perlahan bangun mengambil pakaiannya yang sudah berserakan tak karuan diatas lantai. Pakaiannya robek tak bisa digunakan lagi.

Dia melihat lagi pria yang masih terlelap itu, cukup buas juga pria itu sampai harus merobek pakaiannya.

‘’Aaawwhh.’’ Rintihnya saat merasakan sakit di bagian intimnya. Dengan tertatih mengambil satu kemeja dari lemari untuk digunakannya. Kemeja yang dipilih lumayan besar di tubuhnya. Namun, membuat penampilannya terlihat lebih se*si.

Dengan menahan sakit Anastasya keluar dari rumah megah itu. Berharap tak akan bertemu atau berpapasan dengan pria itu lagi.

*****

Seperti pencuri, Anastasya memasuki rumahnya dengan mengendap-ngendap.

Hufft

Bernafas legah saat bisa sampai di kamarnya tanpa bertemu dengan kedua orang tuanya. Orang tuanya pasti akan banyak mengeluarkan pertanyaan untuknya apalagi penampilannya yang sekarang terlihat sedikit berantakan dengan rambut yang agak kusut dan jangan lupakan kemeja pria yang sedang digunakannya.

Untung saja semalam sebelum pergi ke club malam dia sudah lebih dulu meminta izin orang tuanya untuk menginap di rumah Andrea walaupun kenyataannya malah menginap di rumah pria asing.

Lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, menatap tubuhnya di cermin kamar mandi, begitu banyak tanda merah yang tertinggal di tubuhnya. Anastasya meringis, miris sekali hidupnya sudah di khianati kekasih malah tak sengaja menyerahkan mahkotanya pada pria yang tak dikenalnya ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga lagi.

Anastasya mandi hampir dua jam sekarang tubuh dan matanya terlihat sangat merah  bahkan ada beberapa tanda garukan yang tercetak di tubuh indahnya hal itu terjadi karena selama dua jam dia terus menangis dan berusaha menghilangkan tanda merah disekujur tubuhnya dengan cara menggaruk tanda itu.

Setelah mengganti pakaian, Anastasya mengambil ponselnya dari dalam tas, yakin Andrea pasti sedang panik mencarinya, diponselnya begitu banyak panggilan tak terjawab sekitar 40 panggilan dari Andrea dan 110 panggilan tak terjawab dari Raka.

Kembali terisak melihat nama Raka tertera di layar ponselnya sedang menelponnya kembali. Melempar ponsel itu tanpa berniat mengangkat panggilan Raka.

Hatinya sangat hancur dan untuk bertemu Raka sepertinya belum siap. Rasa cintanya pada pria itu sangat besar, Raka adalah satu-satunya pria yang dicintainya dan merupakan cinta pertamanya.

Terus terang hatinya sangat ingin memaafkan kesalahan Raka tapi pikirannya sangat menolak hal itu. Baginya di dunia ini hanya satu kesalahan pasangannya yang tak bisa ia maafkan yaitu berselingkuh.

Mungkin sekarang Raka menyesal dan mengatakan tidak akan mengulanginya lagi tapi siapa yang tau 5 tahun, 10 tahun atau 20 tahun kemudian hal itu akan terulang lagi sebagai manusia dia hanya ingin melindungi dirinya sendiri, tak ingin sakit yang dirasakannya sekarang terulang lagi dimasa depan. Karena baginya selingkuh itu adalah penyakit dan penyakit bisa kambuh kapanpun.

Tok tok tok tok

Suara ketukan dari luar pintu kamar Anastasya dan tak lama muncullah sang mama dari balik pintu itu.

‘’Sayang kamu ditungguin Raka dibawah katanya ada yang mau diomongin, kalian baik-baik aja kan?.’’ Tanya mama dan Anastasya mengangguk karena tak ingin kejadian itu diketahui orang tuanya.

Dengan malas Anastasya terpaksa keluar dari kamarnya dan menemui Raka. ia mengajak Raka berbicara di tempat lain karena tak leluasa bagi mereka membahas masalah itu di rumah Anastasya.

Dan disinilah mereka, di cafe tempat pertama mereka kenal, cafe yang begitu berarti bagi keduanya. Tapi itu dulu karena Anastasya berjanji dalam hatinya ini kali terakhir ia datang dan menginjakan kakinya di cafe dengan sejuta kenangannya bersama Raka.

‘’Mau ngomong apa?’’ Tanya Anastasya to the point.

‘’Sayang aku mau ngejelasin semuanya biar kamu nggak salah paham tentang hubunganku dan wanita itu.’’

‘’Sarap ya lo... udah ketangkap basah masih aja nggak mau ngaku.’’

‘’Sayang aku tau aku salah tapi bukankah setiap orang memiliki kesempatan kedua, tolong berikan aku satu kesempatan saja dan aku janji nggak akan mengulangi hal itu lagi.’’

‘’Nggak, aku nggak mau!!’’

‘’Kenapa nggak bisa? Di sekelilingku begitu banyak orang mendapatkan kesempatan kedua untuk beberapa kesalahan yang mereka lakukan jadi kenapa aku nggak bisa?’’

‘’Karena aku bukan mereka dan aku memilih untuk tidak bersamamu lagi.’’

‘’Sayang.’’ Raka berteriak mengejar Anasatasya yang sudah meninggalkan cafe itu.

‘’Kamu kenapa egois sekali sih? Kamu tau nggak dengan sikapmu yang seperti ini membuat kita berdua sakit.’’

‘’Kamu menyalahkanku sekarang? Ingat Raka kalau kamu nggak melakukan hal itu pasti semua ini nggak akan pernah terjadi dan pasti sekarang kita masih baik-baik saja.’’

‘’Makanya aku sudah minta maaf akan kesalahanku tapi kamu dengan keras kepalanya tak mau memaafkanku.’’

‘’Sudahlah aku tak mau membahas hal ini lagi denganmu dan jangan pernah kamu datang dan menggangguku lagi karena sampai kapanpun keputusanku nggak akan pernah berubah, aku sama sekali tak akan pernah mau kembali dengan pria sepertimu lagi.’’ Anastasya lalu menyetop satu taxi dan pergi meninggalkan Raka sedang pria itu masih berteriak berusaha mengejar.

‘’Oh s**t!!.’’ Raka menarik kasar rambutnya, beberapa kali ia menendang udara dengan menggunakan kaki kanannya. ‘’Kamu... kamu egois bangat Sya, padahal kita akan sangat bahagia jika kau mau memaafkanku.’’

Anastasya tak langsung pulang kerumahnya dan meminta taxi untuk mengantarnya kepantai terdekat.

"Aaaaaaa......." Anastasya berteriak dengan keras, kata orang perasaan kita akan sedikit legah jika berteriak sambil mengeluarkan apa yang kita rasakan.

"Raka brengsek, pria egois tak tau malu, tukang selingkuh aku tak akan sudi kembali padamu lagi, aku membencimu sangat membencimu." Anastasya terus berteriak mengeluarkan kekesalannya tanpa peduli beberapa orang sedang memandangnya.

"Apa kalian pernah melihat wanita cantik yang sedang patah hati? jika belum maka lihatlah aku dengan puas" Ucap Anastasya pada beberapa orang itu.

"Lihatlah aku, aku sangat cantik bukan?" Tanya Anastasya lagi dan dengan kompak mereka mengaguk

"Tapi pacarku sangatlah tidak bersyukur dan malah berselingkuh dibelakangku padahal aku begitu mempercayainya. Dan untuk kalian." Anastasya menunjuk dua pasang muda mudi yang kebetulan berada dipantai itu. "Kalian para wanita jangan terlalu mempercayai pasangan kalian karena bisa saja sekarang dia sedang berselingkuh dibelakang kalian." Lalu Anastasya pergi begitu saja.

Bersambung.....

Otor kepo...

Ngomong-ngomong kalau misalnya, misalnya nih ya jangan terlalu dimasukin kehati 😆😉

otor cuma mau nanya kalau kalian yang ada diposisi Anastasya gimana? apa kalian akan memaafkan pacar kalian yang selingkuh atau kalian memilih untuk meninggalkannya?

Triple A

3 minggu kemudian.

Tring... tring..tring

Ponsel Anastasya beberapa kali berdering menampilkan nomor baru pada layar ponselnya, dengan segera ia menekan tombol merah. Itu pasti ulah mantan kekasihnya, ya Raka masih belum menyerah untuk menghubunginya.

Bahkan setelah nomornya diblokir Raka tetap tidak kehilangan ide dengan menelpon menggunakan nomor baru. Pernah satu kali Anastasya mengangkat panggilan dari nomor baru dan ternyata itu adalah Raka dan mulai saat itu Anastasya tak pernah mau lagi mengangkat panggilan dari nomor baru dan langsung memblokirnya.

Raka juga beberapa kali mendatangi rumahnya tapi Anastasya selalu menyuruh ART-nya untuk berbohong pada Raka dengan mengatakan bahwa ia sedang tidak berada di rumah. Anastasya juga sudah memberitahu orang tuanya bahwa hubungannya dan Raka telah berakhir dengan alasan tidak ada kecocokan lagi diantara keduanya.

~Kampus~

Anastasya dan Andrea sahabatnya sedang duduk manis di kantin sambil menikmati siomay kesukaan mereka.

Pletek..pletak

Bunyi sentilan yang cukup keras di kening dua wanita itu.

‘’Awh… sakit begok’’ Ringis mereka dengan kompak.

‘’Hukuman buat lo berdua, gw kena hukum dari dosen karena lo berdua ya tadi… bukannya nungguin eehh ternyata kalian disini pada asyik makan, Dasar sahabat nggak setia.’’ Ardy duduk di samping Annastasya dan dengan santai mengambil alih makanan wanita cantik itu.

‘’Punya gw Dy.’’ Protes Annastasya.

‘’Pesan lagi Sya, gw laper banget.’’ Ardy meneruskan makannya tanpa melirik.

Anastasya menarik kembali mangkok siomaynya dari Ardy. ‘’Nggak, emang lo doang yang laper gw juga kali. cacing-cacing diperut gw udah pada demo harus diberi makan sekarang.’’

Ardy menarik mangkok itu lagi. ‘’Ih… cantik-cantik cacingan, pantes aja tubuh lo kurus begitu.’’

Anastasya tak merebut lagi mangkok itu dari tangan Ardy, malah menatap Ardy dengan mata tajamnya. ‘’Cacingan? Kurus?’’ Anastasya berdiri memperlihatkan tubuhnya, ia menggerakan dua tangannya mengikuti bentuk tubuhnya.  ‘’Eh bego badan gw ini badan model ya, ini namanya langsing bukan kurus, susah sih ngejelasin otak lo juga nggak bakalan nyampe.’’

‘’Model sih model tapi dada lo kecil kayak bola pimpong.’’ Ardy terbahak penuh kemenangan.

Saking kesalnya Anastasya mendorong kecil kening Ardy menggunakan jari telunjuknya. ‘’Mana bola pimpong nya, bawa kesini sekarang kita buktiin sama-sama kalo punya gw lebih besar dari bola pimpong.’’ Tanpa peduli sekitar, Anastasya membusungkan dadanya, memegang dua aset kembarnya menghadap Andrea. ‘’Rea coba lo liat ini ukurannya udah pas kan ya? Pas buat digenggam. Ini buktinya pas digenggaman gw.’’

Ardy menggeleng kepala, tersenyum mengejek pada Anastasya. ‘’Itu karena tangan lo kecil makanya pas digenggaman, coba kalo yang genggam lawan jenis, yah kasihan.’’ Ardy tak melanjutkan lagi ucapannya, Andrea lebih dulu memukul mulutnya.

‘’Dy... lo ngatain Sya gw juga tersinggung tau, nggak terima gw.’’ Andrea pindah duduk di samping Ardy, ia melingkarkan satu tangannya di pundak sampai leher Ardy, ‘’satu, dua, tiga’’

‘’Aawwhh.’’ Ardy berteriak kesakitan karena Andrea melingkarkan tangannya dengan sangat kuat hingga seperti mencekik lehernya.

Andrea tersinggung karena ia memiliki proporsi tubuh yang hampir sama dengan Anastasya. Sebenarnya tubuh mereka sangat ideal hanya saja Ardy memang sedikit suka mencari masalah. Mengerjai sahabatnya adalah hiburan tersendiri untuknya.

Setelah perdebatan panjang yang menguras emosi Anastasya dan Andrea, akhirnya mereka makan dengan tenang, untuk menebus rasa jengkel kedua wanita itu memesan banyak makanan dan Ardylah yang harus membayarnya.

‘’Eh tau nggak?’’ Tanya Andrea.

‘’Nggak....'' Jawab Ardy cepat. ''Lo berdua tau nggak?’’ Ardy malah balik bertanya.

‘’Apa Dy?’’ Tanya keduanya kompak

‘’Besok tanggal terakhir di bulan ini.’’ Ardy terbahak karena berhasil mengerjai kedua wanita itu lagi.

‘’Ba**ke lo, eh gw punya berita beneran nih, dengar-dengar hari ini kita bakalan kedatangan dosen baru loh.’’ Ucap Andrea penuh semangat.

‘’Jantan apa betina?’’ Tanya Ardy

‘’Lo nggak lihat reaksi berlebihan Andrea? Udah pasti jantan itu.’’ Jawab Anastasya masih dengan mulut yang penuh siomay.

‘’Kenapa jantan mulu sih yang datang, sekali-kali betina kek, biar semangat gw nya.’’

‘’Serakah... emang gw sama Rea kurang cantik apa coba? Kurang cetar apa? Lo harusnya bersyukur tujuh turunan Dy, bisa dekat bidadari cantik kayak kita ini’’ Celetuk Anastasya melirik Andrea dengan tatapan genit.

Tidak bisa dibohongi ucapan itu nyata adanya, tak sedikit kaum pria iri melihat Ardy yang bisa sangat lengket dengan dua primadona kampus itu.

‘’Iya nih.. Udah cantik, baik, nggak sombong, rajin menabung, kurang apa coba?’’ Timpal Andrea sambil mengibaskan rambutnya menggunakan dua tangannya.

‘’Cantik tapi jones.’’ Ardy terbahak.

‘’Dasar mulut lemes, gw ulek pake sambel terus buang ke kandang buaya, mau lo?’’ Dengan tangannya Anastasya mempraktekan gerakan mengulek diudara sambil menatap tajam Ardy seolah penuh dendam.

‘’Hahaha emang lo tega, Kalo gw dimakan buaya yang jadi pawang lo berdua siapa? Hampa hidup lo kalo nggak ada gw.’’ Ardy menggelitik gadu Anastasya seraya tertawa sarkas.

‘’Stop deh, kalo nggak gw yang bakalan lempar lo berdua ke kandang buaya.’’ Andrea berkacak pinggang, mengerucutkan bibirnya, daritadi kedua sahabatnya itu terus berdebat. Membuatnya pusing.

‘’Aduh… takut…Hahaahha.’’ Ardy dan Anastasya terbahak dengan kompak menarik gemas pipi Andrea yang memperlihatkan wajah manyunnya tapi sangatlah menggemaskan di mata mereka berdua.

‘’Eh tapi gw bakalan doain biar lo berdua nggak jones lagi.’’

‘’Laga lo mau doain Dy, makan aja lo nggak pernah berdoa.’’ Ucap Anastasya lalu ketiganya kompak tertawa.

Anastasya, Andrea dan Ardy yang sering disebut dengan triple A, pertama kali bertemu di kelas satu SMA. Awal perkenalan mereka bisa dibilang sedikit unik, dimana mereka bertiga sama-sama terlambat di hari pertama masuk sekolah sampai menjalani hukuman bersama.

Banyak hukuman yang sudah mereka lalui. Mulai dari membersihkan toilet, berlari keliling lapangan, menyusun buku di perpustakaan, menyapu halaman sekolah dan lain sebagainya.

Kejadian yang sering terulang itu membuat mereka dekat satu sama lain.

Ardy merupakan sosok pria yang tidak suka dekat dengan wanita tapi, entah kenapa ia merasa sangat senang dan nyaman bersama dua wanita yang sering mendapatkan hukuman bersamanya.

Pribadi kedua wanita itu sangat menyenangkan untuknya, tak seperti wanita pada umumnya yang sering jaim atau sok cari perhatian di depan cowok.

Kedua wanita itu justru memperlihatkan sikap apa adanya hingga kenyamanan diantara mereka muncul dengan sendirinya.

Sejak saat itu mereka bertiga tidak bisa dipisahkan, kemana-mana selalu bertiga.

Ardy sangat protektif pada kedua sahabatnya hingga sering ikut kemana dua wanita itu pergi, kecuali pada malam itu, malam dimana Anastasya mabuk dan berakhir dengan pria asing. Saat itu Ardy harus keluar kota untuk menjenguk oma nya yang sakit.

Setelah mengisi perut ketiga sahabat itu bergegas menuju kelas. Seperti biasanya suasana kelas sangat riuh ada yang sedang mengobrol, nonton dan lain sebagainya.

Saat semuanya asyik dengan kegiatan masing-masing tiba-tiba seseorang memasuki kelas.

Bersambung....

Ayo-ayo menurut kalian siapa yang tiba-tiba masuk kedalam kelas mereka?

Jangan lupa like, komen dan dijadikan favorite ya...😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!