NovelToon NovelToon

11:30

11:30 yang ke-2

11:30 ,saat tak banyak waktu yang tersisa untuk hari ini ,saat seharusnya kita tertawa bersama, kau merusak nya .

Hujan yang turun dengan deras membawa kembali kenangan buruk yang menyakitkan ,kilat dan suara petir silih berganti menemani derasnya hujan yang turun .Kenapa harus malam ini ,sinar dari kilatan petir malam itu membuat nya melihat semua dengan jelas,apa yang terjadi di dalam kamar yang lampu nya sengaja di matikan itu. Hal yang selalu di sangkal hatinya ternyata memang benar ,orang paling sempurna yang dia cintai ternyata tak pernah membalas cintanya ,semua yang dia lakukan dan dia katakan hanyalah sebuah kebohongan yang manis .Di depan matanya mereka bercumbu, bahkan tubuh mereka setengah telanjang ,orang itu tepat di atas tubuh kekasihnya ,mengecup setiap jengkal tubuhnya dengan penuh gairah ,desahan nafas yang samar-samar dia dengar membuat dadanya semakin sesak ,kedua tangan nya bergetar .

"BRRUKKKK"

Kardus yang berisi cake itu lepas dari pegangan nya ,tangan nya begitu lemas hingga tanpa sadar menjatuhkan itu .Dia hendak berlalri tapi sialnya kakinya pun sama bergetarnya seolah ada berkilo-kilo besi yang menahan nya .

"Lu tunggu "

Dia menarik tangan nya ,bahkan tanpa memakai bajunya kembali dia mengejarnya ,di tepisnya tangan itu dengan sisa tenaga yang tersisa .

"Maafkan aku ,aku bisa jelaskan semuanya "

"Aku sudah tau "

"Maksud mu ? "

"Kaka seorang gay "

Orang yang bersamanya malam itu adalah dia yang di sebutnya sahabat ,lelaki cantik yang selalu dia ajak kemanampun bahkan saat mereka berkencan ,seharusnya dia lebih cepat sadar dan mengubur dalam perasaan nya .

Perasaan aneh yang sering kali muncul saat melihat mereka berduaan ,tatapan matanya yang sangat sendu saat mereka bertatapan seharusnya sudah bisa dia artikan ,bukan nya bodoh hanya saja kenyataan ini sangat ambigu untuk nya ,dua orang itu bukan orang biasa di matanya .kini semua telah berakhir tepat pukul 11:30 bersama hari yang hampir berakhir saat tepat setahun hubungan mereka .

"Lu kamu ?"

"Aku gak buta kak aku selama ini melihat semuanya ,aku mencoba menyangkal nya dan berpikir bahwa kalian hanya sahabat yang terlalu dekat "

"Maafkan aku lu ,aku.. "

"Tidak ,aku tak mau dengar alasan apapun ,terimakasih karna selama ini kaka sudah bersikap baik padaku padahal kaka tak pernah mencintai ku ,jaga diri kaka baik-baik"

Gadis itu pergi dari hadapan nya ,dia yang setahun belakangan ini banyak mengisi hari nya ,wanita paling sabar dan pengertian , bahkan setelah tau semuanya dia bersikap biasa-biasa saja ,dia tak bisa meninggalkan dunianya tapi juga tak ingin kehilangan wanita itu ,lalaki yang tadi bercinta dengan nya berjalan dan memeluknya dari belakang .

"Ku bilang apa dia akan tau pada akhirnya "

Seharusnya malam itu adalah waktu bahagia mereka ,Lura gadis itu telah menyiapkan semuanya bahkan dia telah membuat cake untuk merayakan anniversary mereka ,dia berharap kekasihnya bisa benar-benar mencintainya dan berhenti dari jalan yang salah .Tapi sepertinya bukan dia yang salah jalan tapi dirinya ,dia tak selingkuh tapi dari awal dirinya memang telah menjadi yang ke 2 di dalam hubungan mereka .

Malam berlalu dengan lambat ,matanya tak bisa terpejam sedetik pun ,Lura turun dari ranjangnya berjalan lunglai ke arah kamar mandi ,di pandang nya pantulan wajah di depan cermin kamar mandi yang berembun ,bayangan nya kabur .Dia menarik nafas dalam kemudian menghembuskan nya perlahan,dadanya sesak sakit sekali ,tapi air matanya tak bisa keluar dia tak bisa menangis bahkan setelah melihat adegan semalam ,terlalu sering dia tahan semuanya di dada terlalu lama dia berpura-pura bahagia ,membuat hati dan otaknya tak singkron .Lura menyalakan shower membiarkan air nya menghujani seluruh badan nya ,dia berharap luka nya ikut larut di sana .Setelah rutinitas pagi itu Lura seperti biasa berangkat bekerja dia akan menyimpan semuanya seolah masalah itu tak pernah datang padanya ,setelah menunggu beberpa saat di halte depan gedung apartemen akhirnya bus itu datang ,penumpang bus belum cukup banyak jadi dia masih bisa dapat tempat duduk dekat jendela .Setelah 30 menit bus melaju dengan kecepatan sedang akhirnya Lura tiba di halte dekat rumah sakit besar di kota itu ,dia bekerja di sana menjadi salah satu dokter bedah perofesional sejak 5 tahun lalu ,meskipun hari masih cukup pagi rumah sakit selalu ramai ,sudah banyak orang berlalu lalang dia pergi ke ruangan khusus dokter mengganti bajunya kemudian menyeduh secangkir kopi ,dia tak boleh lemas karna mengantuk .

"Wahhh profesor muda kita datang "

Seorang suster dan dua orang dokter masuk ke ruang itu .

"Nanti malam kita makan-makan dong "

"Asikkk"

Seminggu lalu dia di panggil direktur rumah sakit dan beberapa perofesor ,mereka mendiskusikan untuk pengangkatan profesor baru di rumah sakit ,dan kandidat terkuat yang ada di rumah sakit itu adalah dokter Lura,dia adalah orang termuda yang berhasil mendapat gelar dokter dan di usianya yang baru 24 tahun Lura sudah menjadi dokter berpengalaman dan sangat berbakat di rumah sakit .Dokter Lura adalah orang jenius yang bisa menghapal 1 buku tebal hanya dengan sekali melihat ,dia di kenal punya ingatan yang kuat .

"Apaan sih kalian pagi-pagi sudah ribut ,memang sudah yakin dokter Lura yang jadi prof gak liat pengumuman di depan yang baru di pasang "

Semua orang saling pandang setelah dokter  Zuyu masuk dan berbicara seperti itu ,kemudian dengan cepat mereka keluar dari ruang itu dan berkerumun di papan informasi ,wajah mereka serempak sama kagetnya bagai mana bisa itu terjadi ,dan di antara orang berkerumun Lura lah yang paling kaget dan langsung pergi dari sana ,tujuan nya adalah ruang profesor Daniel dokter paling senior di rumah sakit itu .

"Tok tok tok "

"Masuk "

Dia sepetrtinya sudah menduga Lura akan datang ,dia mengangguk kemudian menyuruh dokter muda itu duduk .

"Jadi dokter Zuyu lebih baik dari saya ?,bahkan dia sering salah masuk ruang oprasi "

"Aku mengerti maksud mu ,ini bukan tentang siapa yang lebih baik ,kamu tau kan siapa orang tua dokter Zuyu ,mereka pemilik yayasan rumah sakit ini "

"Ahhh benar ,ternyata koneksi orang dalam masih berpengaruh di sini saya lupa "

"Sabarlah aku janji tahun depan akan ada pengangkatan lagi "

"Saya tak bisa menjamin bahwa taun depan masih ada di sini , kalau begitu saya permisi "

"Apa maksudnya dokter Lura,dokter tunggu "

Dia pergi dengan amarah ,lagi-lagi dia kalah dengan nepotisme bagai mana bisa dokter Zuyu jadi profesor bahkan dia sering salah dalam mendiagnosa pasien ,ini lebih seperti kerajaan di banding rumah sakit ,hawa kekuasaan jelas terasa .Lura kembali ke tempat kerjanya, ruang gawat darurat telah menunggunya dengan banyak pasien ,semua orang di tim nya memandang nya dengan tatapan sedih dia tau mereka juga berharap yang sama dengan nya ,Lura tersenyum berusaha meyakinkan semuanya kalau dia baik-baik saja .

"Kamu baik-baik saja kan ? "

Suster Maria ,dia yang paling senior di tim nya .

"Aku baik-baik saja ,kenapa dengan wajah kalian semua ayo kembali bekerja "

Sebelum semuanya bubar dan kembali bekerja suster Maria menghampirinya dan menepuk pundaknya ,Lura hanya tersenyum sambil mengangguk dia ingin meyakinkan semua orang bahwa dia baik-baik saja ,meskipun sebenarnya tidak .Dia menarik nafasnya dalam hatinya sangat sesak memikirkan semua masalah yang datang akhir-akhir ini ,kemudian seseorang merangkul pundaknya Lura berbalik dan melihatnya ,Jhosep dokter yang selalu bermasalah mungkin masalahnya lebih banyak dari pada dirinya .

"Kau sudah datang cepat siap-siap kita ada oprasi "

Dia mengangguk sepertinya dia berlalri datang ke sini itu bisa terlihat dari keringat yang banyak bercucuran dari dahinya ,dan lihatlah sudut bibirnya terluka bahkan tulang pipinya biru apa dia habis berkelahi lagi .

Hari berlalu dengan banyak oprasi ,sejenak Lura bisa melupakan masalahnya dengan kesibukan  ,tapi saat semuanya telah selesai hatinya kembali sesak ,dia sedang mencuci tangan nya saat dokter Zuyu menghampirinya .

"Kamu tau kan ,satu minggu lagi rumah sakit kita kedatangan pasien tak biasa ,Perdana mentri akan melakukan oprasi jantung nya di sini ,tim untuk itu telah di bentuk dan kamu menjadi asisten ku nanti ,bersiaplah "

"Kenapa harus aku ?,masih banyak dokter di sini yang bisa menjadi asisten mu "

Lura semakin meradang ,sudah jelas itu cuma alasan bahkan dia yang akan melakukan semua prosedur oprasi itu dokter Zuyu bahkan belum pernah ikut oprasi besar seperti yang akan mereka lakukan ,menjadikan nya asisten hanyalah caranya agar lolos dari masalah dan setelah semua kerja kerasnya nanti dokter Zuyu lah yang akan mendapat semua penghargaan ,dia yang akan mendapat semua pujian dan juga orang akan menganggap nya benar-benar pantas menjadi profesor ,bukannya Lura ingin mendapat semua itu hanya saja itu semua kebohongan menjadi dokter bukanlah untuk mendapatkan semua tepuk tangan ,tugas seorang dokter adalah membantu pasien agar bisa sembuh .

"Ingat aku prof di sini ,kamu seharusnya bangga bisa ikut tim ku "

Lura tersenyum miring ingin rasanya dia jambak rambut panjang Zuyu ,dia hanyalah dokter bodoh yang hanya mengandalkan nama besar ayahnya .

"Baiklah kita lihat saja nanti ,semoga sukses dengan gelar barumu ,ohh jangan sampai salah mendiagnosa pasien mu lagi bisa-bisa gelarmu langsung di copot ,"

"Jaga sikap mu Lura "

Tak ingin melihat nya

Malam semakin larut Lura tak berniat pulang ,dia tak ingin bertemu bahkan sekedar berpapasan dengan lelaki itu ,dia kini berada di atap rumah sakit ,langit begitu cerah malam itu ,semua bintang seolah tengah menertawakan penderitaan nya ,dia terduduk di lantai sambil meminum sekaleng kopi dingin dan memakan sepotng senwich yang dia buat di rumah .Hatinya begitu sesak dia hanya bisa memukul-mukulnya seolah ada yang tersumbat di sana .

"Sedang apa di sini ?"

Jhosep menghampirinya dia juga belum pulang ,kemudian duduk di samping Lura,dengan santai dia mengambil kopi dari tangan Lura dan meminumnya ,Lura hanya memandangnya kesal hal itu sudah biasa terjadi dan dia tak bisa marah pada lelaki super cuek itu .

"Kenapa belum pulang ?,biasanya paling semangat "

Tanya nya lagi seperti biasa Jhosep selalu bisa membaca apa yang tengah ada di hati nya.

"Aku malas pulang "

"Kau bertengkar dengan nya ?"

"Semuanya telah berakhir "

Jhosep langsung menatapnya tak percaya ,bukan kah kemarin Lura masih tersenyum bahagia menceritakan telah setahun hubungan mereka .

"Aku kalah ,kamu benar dia tak benar-benar mencintaiku selama ini "

"Kau marah ,atau sedih setidaknya menangislah masalah mu cukup berat hari ini"

"Aku tak bisa menangis ,andai saja aku bisa rasanya aku ingin mati "

Jhosep langsung merangkul pundak Lura membuatnya bersandar di bahu lebarnya ,mereka sudah dekat dua tahun ini .Lura adalah orang yang selalu ada dan menolongnya dia satu-satunya orang yang masih mendekatinya bahkan saat semua orang di rumah sakit ini menjauhinya .

Charli baru saja selesai latihan dan memilih langsung pulang ke apartemen nya setelah mengantar lelaki pujaan hatinya terlebih dahulu ,langkahnya terhenti di depan pintu masuk apartemen ,dia kemudian menoleh ke samping, tepatnya pintu apartemen sebelahnya ,dia menatap nya lama seolah sedang menunggu seseorang keluar dari sana .Ada perasaan yang janggal di hatinya seolah dia melewatkan sewatu kebiasaan yang selalu dia kerjakan dan itu membuatnya merasa kosong ,selama latihan tadi dia juga kurang fokus dan banyak melakukan kesalahan .

"Charli kamu kenapa kok kaya yang kurang fokus ,masih mikirin gadis itu ?"

Been merasa aneh dengan kekasih nya yang biasa heboh mendadak menjadi pendiam dan tak banyak bicara ,dia tau pasti ini ada hubungan nya dengan Lura.Bukan kah dari awal mereka memang sengaja memanfaatkan gadis itu ,apa sekarang dia merasa bersalah .

"Aku cuma kurang enak badan "

Mungkin benar yang di katakan Been tadi siang dia memang memikirkan gadis itu ,gadis yang selama setahun lebih mengisi hari-harinya ,gadis yang selama ini dia manfaatkan untuk menjadi tameng hubungan nya dengan Been agar tak di ketahui orang ,dia sadar perbuatan nya sangatlah jahat dan tak berperasaan .

Charli segera mandi membiarkan air menghujani tubuh kekarnya ,di pikirannya masih tergambar jelas wajah kaget dan kecewa gadis itu pada malam mereka ketahuan .Ada rasa malu dan bersalah di hatinya ,tapi bukan kah dari awal dia tau resiko yang akan dia hadapi saat berpura-pura menyukai gadis itu .

Mata indah nya mengerjap beberapa kali saat sinar mentari yang menerobos celah tirai jendela mengenainya ,dia kemudian terduduk sambil mengumpulkan kesadaran nya ,melihat sekeliling ruangan tempatnya tidur ,ini ruang istirahat dokter dia sadar beberpa hari ini sudah tak pulang ke apartemen nya .Dia tak mau melihat laki-laki itu bahkan ponselnya juga sengaja dia matikan ,dan saat beberpa rekan kerjanya menyalakan televisi kemudi ada lelaki itu di acaranya dengan cepat dia akan matikan .Rasanya masih menyesakan mungkin karna dia sangat mencintai lelaki itu sulit baginya melepaskan semuanya dengan cepat .

"Ya tuhan dokter Lura tidur di sini lagi ? "

Lura hanya tersenyum menjawab pertanyaan suster Maria yang baru masuk ruangan itu ,kemudian dia bangkit dan mengambil handuknya masuk ke dala kamar mandi .

Setelah selesai sarapan lura mulai berkeliling memeriksa semua pasien yang kemarin dia oprasi ,semuanya tak ada masalah ,hingga dia mendapati dokter Julian sedang melamun di ujung koridor bahkan sesekali dia seka air mata yang menetes di pipinya ,sepertinya dia dalam masalah .

"Dokter julian "

Dia tanpak kaget saat lura memergokinya, dengan cepat dia hapus air mata di wajahnya .

"Selamat pagi dok "

"Ada masalah apa ? "

"Akh tidak apa-apa dok "

"Jadi dokter masih menganggap saya orang asing ,ya sudah saya pergi lanjutkan melamun nya "

Lura adalah gadis baik hati yang di sayangi hampir semua dokter dan perawat di rumah sakit itu ,dia selalu membantu siapapun yang membutuhkan bantuan nya dengan senang hati ,Lura juga salah satu ketua tim dokter di sana .

"Akhh bukan begitu dok ,sebenarnya ..."

Dokter julian mulai menceritakan masalah nya ,ini bermula ketika di daerah perbatasan bagaian utara sedang ada wabah penyakit yang mematikan sebulan belakangan ini ,seluruh rumah sakit di haruskan mengirim dokter dan perawat untuk membantu di sana ,masalah yang paling sulit bukan mengatasi wabah itu ,tapi keadaan di sana yang sedang bersitegang banyak pemberontak bersenjata di sana belum lagi sengketa tanah dengan negara tetangga ,terakhir kali beberapa dokter di kirim ke sana tapi naasnya sebelum mereka sampai pesawat mereka di tembak jatuh ,tak ada satupun yang selamat .Itu berarti sama hal nya dengan bunuh diri jika pergi ke sana ,dokter Julian adalah salah satu dokter yang akan di kirim ke sana ,rumah sakit memilih dokter yang tak mereka butuhkan untuk pergi .

"Istiriku sedang hamil 7 bulan dan ke dua anak ku yang lain masih sekolah ,jika aku mati sekarang mereka akan sangat menderita,memang pihak rumah sakit akan membayar ku tinggi tapi bagai mana jika aku tak kembali bagai mana nasib keluarga ku ,aku bingung harus bagai mana tak ada yang akan mau menggantikan ku ke sana "

Dokter Julian menceritakan itu sambil tak henti menangis ,Lura tau keadaan nya dan dia tak menyangka ruamh sakit akan memilihnya .

"Aku akan mengcari pengganti dokter ,aku akan pastikan dokter tak pergi ke sana "

"Bagai mana caranya ? "

"Aku akan mencarinya sendiri "

Seharian itu Lura memikirkan nya ,dia tak tega membiarkan dokter Julian pergi dengan keadaan keluarganya yang seperti itu dan lagi dia adalah dokter se tim nya ,Lura kemudian mendatangi bagian humas dan meminta daftar orang yang akan berangkat ,saat melihat daftar itu dia semakin kaget melihat nama Jhosep ada di sana ,dia langsung berlalri mencari Jhosep ke semua tempat ,bagai mana bisa lelaki itu ikut tanpa bilang padanya .

"Suster Jasmin di mana dokter Jhosep ?"

"Ahh dia sedang istirahat ,paling di atap "

Lura langsung berlalri dan masuk lift ,saat tiba di atap Jhosep malah sedang lahap memakan makan siang nya ,tak ada raut kesedihan di wajah nya ,lura melempari dia dengan sendal karet yang dia pakai .

"Yakkkkkl kenapa kau melemparku ? "

Lura setengah berlalri menghampiri Jhosep kemudian menjitak kepalanya .

"Yakkk Lura sakit tau ada apa dengan mu hahh ?"

"Apa maksudnya ini ,kenapa ada namamu di dalam nya ?"

"Akhhh ini ,memangnya kenapa sih ? "

Dia malah santai dan melanjutkan makan siangnya ,Lura kesal melihatnya kemudian dengan keras memukul punggung laki-laki itu ,Jhosep sampai terbatuk dan hampir muntah .

"Yaya ok aku akan bilang ,mereka membayarku banyak dan itu cukup untuk melunasi semua hutang keluargaku ,jika kesana aku mati ,di sini juga aku mati karna di kejar depkolektor "

Lura mengusap mukanya kasar kemudian meninggalkan jhosep sendiri tanpa berkata-kata.

Aku ingin menangis ,tapi tak bisa

Lura tak habis pikir dengan keberanian Jhosep ,jika uang masalah nya dia bisa meminjami nya ,kenapa laki-laki itu sangat keras kepala .Waktu keberangkatan mereka tinggal beberapa hari lagi mustahil dia akan dapat pengganti untuk dokter Julian .

Setelah selesai bertugas Lura memutuskan untuk pulang dia sudah tak punya baju ganti dan juga suster Maria sudah memarahinya ,katanya anak gadis tak baik tidur terus di sana ,Lura seperti biasa menunggu bus di halte depan rumah sakit ,langit malam begitu cerah banyak sekali pasangan muda mudi yang sedang asik menikmati malam minggu mereka .Pikiran nya sedang tak di kepalanya ,begotu banyak masalah akhir-akhir ini .Dia tak punya siapa-siapa untuk mencurahkan semuanya .

"Titt titt..."

Sebuah mobil yang berhenti tepat di depannya membunyikan beberpa kali kelakson nya ,Lura melonjat kaget ,lamunan nya buyar.Dia jelas ingat nomor plat mobil itu ,bukan kah itu Huno teman se grup charli .

"Hai dokter lura ,ayo masuk aku juga mau ke apartemen charli kita bareng "

"Tidak usah nanti kalau ketahuan paparazi bisa bahaya "

"Gak akan ayo "

Lura tak punya pilihan apalagi saat bus datang dan mobil Huno menghalangi jalan nya ,dia dengan cepat menaiki mobil itu ,apa dia tak tau hubungan nya dengan teman nya itu sudah berakhir .Lura mencoba bersikap biasa saja dia tak ingin salah bicara .

"Bagai mana kabar mu ? "

"Akhh kabarku baik kalau kaka "

"Aku juga sama ,kenapa beberapa hari ini kamu jarang terlihat di apartemen charli aku rindu masakan mu loh "

Ternyata benar dia belum tau perihal hubungan nya dengan charli yang telah berakhir .

"Kita sudah putus "

"APA !!"

Hampir saja kepala lura terbentur kaca depan mobil saat tiba-tiba Huno mengerem mobilnya mendadak .Dia kaget dengan perkataan lura barusan ,setaunya hubungan mereka baik-baik saja baginya Lura adalah sosok wanita yang baik dan sempurna untuk Charli ,dia sabar dan lemah lebut bahkan orang tua nya sudah mengenalnya .Kadang dia sangat iri dengan Charli yang punya pacar cantik dan baik seperti Lura bahkan dia seorang dokter terkenal .

"Bagai mana bisa ? "

"Aku tak bisa membicarakan nya ,intinya kita sudah putus ,bisakah kaka tak membahasnya lagi "

Sepetinya lura sangat terluka dengan itu huno bisa tau dari ekspresi wajahnya yang langsung berubah saat setelah mengatakan berakhirnya hubungan mereka .

"Akhh maaf "

"Tidak apa-apa aku yang harusnya minta maaf karna tak bisa cerita masalah ini "

Setiba nya di gedung apartemen Lura langsung turun dan segera menuju apartemen nya dia tak mau sampai berpapasan dengan Charli ,Huno hanya memandang punggung gadis itu yang berlalri setelah keluar dari mobilnya .Dia masih tak habis pikir kenapa Charli melepaskan dia .

Dari arah lantai tiga gedung apartemen sepasang mata mandang gerag gerik mereka ,bahkan dia melihat Lura yang baru turun dari mobil Huno dengan tatapan mata tajam,ada rasa yang aneh di hatinya kenapa dia seolah tak suka dengan itu .

"Charli yakkk kenapa kau putus dengan Lura ,apa kau sudah gila wahhhh "

Huno langsung berteriak saat masuk apartemen ,dia masih tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya .

"Kau sudah tau ,apa saja yang dia katakan ?"

"Wahhhh dia bilang kalian sudah putus ,memang nya kenapa kalian putus aku penasaran sekali dia tak mau memberitahu alasan nya "

Padahal Charli sudah berpikir Lura mengatakan semuanya ,kenapa gadis itu masih melindunginya setelah semua perbuatan nya .Ini membuatnya semakin merasa bersalah .

Lura menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk kamarnya sudah hampir satu minggu dia tak tidur senyaman ini ,di rumah sakit tempat tidur susun yang tersedia tak seempuk miliknya di apartemen ,dia kemudian mengambil ponsel yang selama seminggu itu tak dia hidupkan dan di biarkan tergeletak di tempat tidurnya ,dia akhirnya membukanya kembali ,banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab yang masuk ke ponselnya dan saat itu seseorang menelpon nya .

"Hallo ,,akhh maaf bu ponsel Lura mati dan baru di hidupkan ,kenapa ibu repot-repot Lura jadi tak enak ,iya trimakasih bu jaga kesehatan ibu ya "

Lula menaruh ponselnya kembali telpon barusan adalah dari ibunya Charli mantan kekasihnya ,sepertinya dia belum tau hubungan mereka berakhir ,bahkan dia membuatkan makanan kesukaan nya dan sialnya ibu menaruh makanan itu di apartemen Charli yang bersebelahan dengan nya .Sepertinya salah satu dari mereka harus segera jujur pada ibu ,Lura sudah sangat menyayanginya dia sudah menganggap ibu Charli seperti ibunya sendiri ,beliau selalu baik dan perhatian padanya bagai mana caranya jujur dan menjelaskan semuanya .Lura memejamkan matanya dia tak tidur pikirannya melayang entah kemana ,dia tak pernah menyangka hubungan mereka akan berakhir seperti ini ,seharusnya waktu itu dia tak pernah menerima cinta palsu yang Charli berikan .Dia terlalu bahagia dan sangat mencintai lelaki itu ,bahkan setelah mengetahui semuanya ,rasa yang ada di hatinya tak berubah sedikit pun .

"Ting nong ting nong "

Lagi -lagi ketenangan nya terganggu ,siapa malam-malam begini yang bertamu ke rumahnya ,dengan malas Lura berjalan keluar kamar dan saat dia melihat layar intercom yang menempel di samping pintunya orang itu adalah Charli ,dadanya bergemuruh rasa sakit itu seketika menyesakan nya kembali .Lura menguatkan hatinya kemudian menekan tombol komusikasi agar bisa mendengar dia bicara.

"Aku membawa ini dari ibu "

Kenapa dia repot-repot memberinya itu ,seharusnya dia makan saja semuanya ,tak perlu dia beri padanya ,dan seharusnya dia telah menjelaskan perihal hubungan nya kepada Ibu .Lura akhirnya membukakan pintu untuk nya dan mengambil kotak makanan yang Charli bawa .

"Terimaksih ,tapi bisakah kaka jelaskan semuanya pada ibu ,aku tak bisa membuat alasan apapu ,dan bisakah aku minta mangkuk ku kembali .waktu itu aku membuatkan sup kerang untuk kaka ,mangkuk nya berbentuk bunga warnanya merah, taruh saja di depan pintu nanti aku akan mengambilnya "

"Lura bisakah kita bicara .."

"BLAKKKKK"

Lura langsung menutup pintunya kembali ,dia tak mau berlama-lama menatap lelaki itu lelaki yang masih sangat dia cintai ,seberapa sering pun hatinya sakit oleh lelaki itu dia tak bisa membuang perasaan nya bahkan mengurangi rasa cinta di hatinya .Lura takut jika terus berada di dekatnya dia bisa gila ,dia takut kegilaan nya nanti bisa langsung memaafkan kesalahan nya .

Sementara itu Charli masih membeku di depan pintu apartemen lura ,dia pantas di perlakukan seperti itu ,memang benar dia mencintai Been tapi separuh darinya masih tak terbiasa tanpa gadis itu ,dia tak tau perasaan apa yang dia miliki untuk gadis itu ,dia tak pernah menyukai seseorang selain Been selama ini .

Dari arah lain Been berdiri memperhatikan Charli yang sedang berdiri di depan pintu apartemen gadis itu ,dia bisa tau wajah sedih kekasihnya dia juga sadar lelaki itu mulai kehilangan Lura .Ini yang dia takutkan dia selalu takut Charli akhirnya benar-benar mencintai gadis itu .

"Charli sedang apa ?"

Been mencoba bersikap biasa saja

"Akhh hai been ,aku habis mengantar barang titipan dari ibu "

"Apa kau belum jujur pada ibu ? "

Charli menggeleng dia bingung harus membuat alasan apa ,dan juga ibu pasti sangat marah dia begitu menyayangi Lura .

Lura memandangi kotak makan yang tadi di bawa Charli ,kepalanya sakit sekali hatinya sesak dia ingin berteriak marah dan membanting semua yang ada di hadapan nya ,tapi semua tenga yang dia miliki seolah hilang dari tubuhnya ,dia tak bisa menangis ada yang salah dengan tubuhnya .Dia tak bisa menangis setelah kejadian buruk di masa lalu nya .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!