NovelToon NovelToon

Pendekar Pedang Giok

chapter.1 Kelahiran.

Tap... tap...

Di sebuah hutan yang lebat, terlihat seorang wanita muda cantik di usia awal 20an. Sedang berlari dari kejaran beberapa orang yang tidak Dia kenal.

''Hahhh.. hahh..'' Nafasnya tersengal-sengal, tubuhnya terasa panas dan seperti banyak semut menggerayanginya.

Wanita itu menggigit bibir bawahnya, menjaga kesadarannya agar tetap terjaga. Menekan efek obat perangsang yang ada di tubuhnya, karena jebakan yang di lakukan padanya.

''Hahaha.., teruslah berlari. Aku ingin lihat sampai kapan kamu bisa menahannya?''

Dari arah belakang, seorang pria muda tampan yang juga diawal 20an. Dengan di ikuti beberapa orang bersamanya, mengejar wanita itu.

Wanita cantik dan muda itu sudah tidak bisa lagi untuk terus berlari. Karena tubuhnya sudah tidak bisa Dia kendalikan lagi. Karena gairahnya yang sudah menguasai tubuhnya.

Bam...

Wanita itu tersungkur jatuh dan berguling-guling di tanah. Rasa sakit jatuh tidak ia rasakan. Malah gairah nafsu yang semakin memuncak, ia rasakan.

''Hahaha.. kau cantik, akan segera menjadi milikku?'' Pria itu berhasil menyusulnya, dan perlahan berjalan mendekati wanita itu.

"Ja~ jangan mendekat! Ohhh....'' Wanita itu merangkak di tanah, ia berusaha untuk menjauh dari pria itu yang semakin mendekat.

''Percuma saja kamu melawan. Dan tenang saja aku akan memuaskan mu, cantik.''

''Argh... Jangan....''

...***1 tahun kemudian***...

Di atas langit Benua utara, angin berhembus dengan kencang. Awan mulai menghitam dan gemuruh mulai terdengar ketika kilat menyambar.

Jedar...

Jedar...

Di dalam suatu kamar rahasia, di kediaman kerajaan Yun. Terlihat, seorang wanita cantik diusia awal 20an sedang berjuang untuk melahirkan.

Tapi ada yang aneh terjadi pada wanita cantik itu. Terdapat ikatan tali yang mengikat kedua pergelangan tangannya, yang diikatkan di tiang tempat tidur.

Butiran-butiran keringat membasahi tubuhnya. Dia mengerutkan dahi dan menggertak kan giginya menahan rasa sakit untuk melahirkan anaknya.

Seorang Bidan membantu proses kelahirannya, dan juga para dayang sibuk keluar masuk kamar menyiapkan perlengkapan melahirkan.

Terjadi banyak pendarahan dalam proses melahirkan. Wajah wanita cantik itu memucat, Dia juga hampir saja kehilangan kesadaran. Tetapi Dia masih dapat menahannya, tetap berjuang untuk melahirkan anak yang telah Dia kandung selama 9 bulan.

Dengan segala tenaga yang ada, Dia berusaha membuat anaknya keluar. Tidak lama kemudian, terdengar suara tangisan bayi yang baru saja lahir.

''uwek... uwek...''

Bidan itu membersihkan tubuh sang bayi yang memiliki paras tampan, mirip dengan ibunya.

''Selamat Nyonya, anaknya sangat tampan.'' ucap Bidan itu, meletakkan sang bayi di sebelah wanita cantik itu.

Angin berhembus masuk, dari jendela. Menerpa semua orang yang ada di dalam kamar. Tiba-tiba mata sang bayi terbuka, lalu Dia melihat wanita cantik yang merupakan ibunya.

''Sepertinya, kamu adalah ibu ku di kehidupan ini!'' Batin sang bayi, menatap wanita itu dengan matanya yang indah berwana emas.

Wanita itu tersenyum, melihat anaknya yang telah lahir dengan selamat. Dia mengusap kepala anaknya dengan bahagia.

''Selamat datang anak ku. Ibu sangat sayang padamu!'' Wanita itu berbicara dengan tetesan air mata yang jatuh, tepat di pipi anak laki-lakinya yang baru saja lahir.

''Tapi nak, sepertinya ibu tidak bisa menemani mu untuk menjalani kehidupan ini! Ibu sudah tidak sanggup lagi menahan siksaan ini. Hiduplah sesuai dengan kemauan mu nak, dan tetaplah bahagia.''

Ucap wanita itu dengan mengecup dahi putranya. Lalu Kepalanya terjatuh, dengan menghembuskan nafas terakhirnya. Bayi laki-laki yang berada dalam pelukannya menitikkan air mata, dan menangis.

''Tenanglah ibu, aku Dewa Pedang Giok bersumpah. Akan aku balas mereka berkali-kali lipat atas apa yang mereka lakukan padamu, Ibu." Batin anak laki-laki itu, berjanji.

Tidak lama kemudian, masuk dua orang yang memakai jubah kerajaan dan mahkota menghiasi di kepala keduanya.

Mereka adalah Yun Shang, seorang pangeran mahkota di Kerajaan Yun. Dan Lang Lin, seorang permaisuri pangeran mahkota dari Kerajaan Yun.

Mereka berdua adalah pasangan suami istri yang telah menjebak wanita cantik itu.

"Akhirnya mati juga dirimu, sesuai dengan harapan mu selama ini. Terimakasih telah melahirkan seorang pangeran yang tampan, untuk ku."

Ucap Lang Lin, melihat wanita di atas tempat tidur sudah tidak bernyawa lagi. Dia berjalan mendekati tempat tidur, lalu mengambil dan menggendong bayi laki-laki tampan itu.

"Ah... sayang sekali dia mati. Padahal aku sangat menyukai tubuhnya yang begitu nikmat!" Yun Shang menatap wajah cantik wanita itu, yang sudah tidak bernyawa lagi di atas tempat tidur.

"Cih... nikmat tubuhku atau dia?" Bentak Lang Lin, berdecak kesal pada suaminya. Melihat sorotan tatapan mata Yun Shang pada wanita itu yang seakan tidak rela.

"Hahaha, jangan cemburu sayangku. Ini juga kan, sesuai keinginan mu! Sekarang posisi mu sebagai permaisuri ku akan tetap aman dengan adanya anak kita ini. Dan juga sayang, tubuh mu lah yang paling nikmat!"

Yun Shang menjelaskan dan menggoda Lang Lin. Sambil tangannya meremas bokong bulat dan menjulang Lang Lin.

"Em... nanti saja kita lanjutkan di kamar, sayang! Sekarang sebaiknya kamu beri nama anak kita ini. Dan selesaikan semuanya!"

Lang Lin berbicara dengan wajah yang memerah karena gairahnya yang naik. Akibat remasan dan belaian tangan Yun Shang di body belakangnya yang padat membulat.

"Baiklah, namanya adalah Yun Ling. Apa kau suka, ratu ku tersayang?"

Yun Shang tersenyum, dan matanya menatap mesum tubuh molek Lang Lin dari atas sampai bawah. Lidahnya menjilati bibirnya, Dia sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh istrinya ini.

''Itu bagus, aku suka. Ayo kita pergi, sayang? punyaku sudah basah!'' ucap Lang Lin menggoda, meremas batang Yun Shang yang berada di balik celana dengan tangan kirinya.

Sedangkan tangan kanannya menggendong Yun Ling yang menempel di dua bukit besar dan indahnya.

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar. Dengan Yun Shang melingkarkan tangannya di pinggang ramping Yun Ling.

"Bereskan semuanya tanpa menyisakan satupun, saksi." Yun Shang memberikan perintah kepada prajurit pribadinya, saat berada di luar kamar.

"Baik, yang mulia."

Segera saja para prajurit Yun Shang, menjalankan perintah. Semua dayang dan bidan yang terlibat dalam membantu proses kelahiran, Yun Ling. Mereka semua di bunuh tanpa satupun yang lolos.

Dunia ini memiliki 5 daratan, yang di bagi menjadi 5 lima benua. Benua timur, barat, selatan, utara dan tengah.

Yang terkuat dari semua benua adalah benua tengah yang menjadi pusat kekuatan dari para kultivator.

Setiap Benua di pimpin sebuah Kekaisaran, dan di bawah setiap Kekaisaran adalah kerajaan yang mengatur setiap wilayah di Kekaisaran itu sendiri.

Tempat Yun Ling sekarang berada adalah Benua utara yang merupakan benua terlemah dari setiap benua yang ada.

...***Bersambung***...

chapter.2 Berkultivasi.

Tingkat kultivasi fana.

alam penempaan tubuh : terbagi menjadi 3 fase.

- penempaan daging (3 tingkat).

- penempaan darah (3 tingkat).

- penempaan tulang (3 tingkat).

alam penyempurnaan Qi (3 tingkat).

alam kondensasi Qi (3 tingkat).

alam kondensasi spirit (3 tingkat).

alam Transformasi spirit (3 tingkat).

alam Raja (3 tingkat).

alam Saint (3 tingkat).

alam emperor (3 tingkat).

alam surgawi (3 tingkat).

note : setiap tingkat di bagi menjadi.

Awal.

Tengah.

Akhir.

...***...

5 tahun kemudian.

Di dalam kamarnya, Yun Ling sedang duduk bersila dengan mata terpejam di atas tempat tidur. Dia sedang berkultivasi, menyerap energi alam kedalam tubuhnya.

Tiba-tiba sebuah cahaya melesat terbang keluar dari dalam tubuh kecil Yun Ling. Cahaya itu, perlahan berubah menjadi sebuah pedang berwarna putih Giok bermotif Naga.

Yun Ling membuka kedua matanya, melihat pedang itu mengambang di udara. Dia mengenali pedang itu, yang telah lama bersama dengannya di kehidupan sebelumnya.

"Hahaha... teman lama ku Pedang Giok. Rupanya kamu juga mengikuti aku, bereinkarnasi!"

Yun Ling begitu senang bisa bertemu kembali dengan teman seperjuangannya dulu, pedang Giok Naga.

Perlahan pedang Giok yang terbang, mendekat dan jatuh di atas telapak tangan Yun Ling.

"Sudah lama tidak bertemu, kita akan kembali bersama untuk mengguncang Dunia!"

Yun Ling mencabut pedang Giok dari sarungnya, mengelus Bilah pedangnya dengan lembut.

Setelah itu, Yun Ling melanjutkan kembali kultivasinya untuk menyerap energi alam. Guna memberikan nutrisi pada tubuhnya agar pondasinya menjadi kuat.

Lalu selesai berkultivasi,bYun Ling merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur bersama dengan pedang Giok. Dia menatap Langit-langit ruangan kamarnya, Dia mengenang masa-masa kehidupannya yang dulu.

Yun Ling tersenyum dan menggelengkan kepalanya mengingat saat-saat sebelum kematiannya di kehidupan sebelumnya.

''Tubuh ini sama dengan tubuhku, dulu! Aku tidak tahu, apa ini keberuntungan atau kemalangan ku? '' gumam Yun Ling.

Tubuhnya adalah tubuh Naga Giok yang memiliki sebuah kemampuan Aura atau feromon yang dapat memikat lawan jenis. Dan jika bersentuhan kulit, akan membuat lawan jenis bergairah.

Tubuh ini memiliki manfaat yang besar dalam berkultivasi. Dapat meningkatkan kultivasi dengan cepat, hanya dengan bercinta. Yang tidak memerlukan lagi teknik budidaya dual kultivasi, dan manfaatnya akan di dapatkan oleh keduanya.

Yun Ling berlatih fisik di siang hari, dan berkultivasi di malam hari. Dia berkultivasi menggunakan teknik budidaya Naga melahap Surga.

Teknik budidaya itu Yun Ling dapatkan di kehidupannya dulu, di makam peninggalan Dewa Naga Giok.

Teknik ini juga memiliki kecepatan tinggi dalam menyerap energi alam, dan lebih unggul dari teknik budaya tingkat Dewa lainnya.

Saat usia 10 tahun Yun Ling telah berhasil menembus alam penempaan tubuh, menuju alam penyempurnaan Qi tahap awal.

Di alam penyempurnaan Qi! Yun Ling melakukan nya dengan secara perlahan, agar energi Qi di dalam tubuhnya menjadi lebih murni dan tebal dari pada orang lain.

Karena itu Yun Ling membutuhkan waktu selama 3 tahun di alam penyempurnaan Qi menembus alam kondensasi Qi tahap awal.

Melihat kecepatan Yun Ling dalam kultivasi, Dia di juluki sebagai genius yang hanya muncul sekali selama 100 ribu tahun.

Untuk menghindari kecurigaan dan niat buruk orang lain. Yun Ling memperlambat kecepatan kultivasinya. Dengan melatih Teknik-teknik jurus dan pemurnian pil, di kehidupannya dulu.

Waktu terus berlalu. saat ini, usia Yun Ling telah 15 tahun dan tingkat kultivasinya sudah berada di alam kondensasi Qi tahap Tengah.

ilustrasi Yun Ling.

Yun Ling memiliki tinggi badan sekitar 179cm, membuat nya tidak terlihat berusia 15 tahun, Dia lebih mirip pemuda berusia 18 tahunan. Yun Ling juga memiliki mata berwarna emas, wajah yang tampan mirip dengan ibunya, dan kulit putih yang sehalus Giok.

Ketampanan dan kegeniusan Yun Ling telah menyebar. Membuat banyaknya lamaran perjodohan dan ajakan bergabung dari berbagai sekte besar.

Namun Yun Ling tidak menanggapi semua itu, karena Dia masih ingin membalaskan dendam ibunya terlebih dulu. Dan sejauh ini tidak ada yang menarik minatnya.

Tetapi ada satu hal yang Yun Ling terpaksa harus Terima, adalah perjodohan dirinya dengan seorang putri Kekaisaran Xia. Semu itu dikarenakan desakan dan paksaan dari Yun Shang, dan Lang Lin sebagai orang tuanya.

Malam hari, di dalam kamar kediaman. Yun Ling sedang duduk bersila di atas tempat tidurnya, berkultivasi menyerap energi alam.

Wush...

Wush...

Energi Qi meluap-luap, keluar dari dalam tubuh Yun Ling. Pertanda kultivasinya akan naik tingkat.

Bom...

Suara ledakan teredam, terjadi di dalam tubuh Yun Ling. Menandakan bahwa kultivasinya telah naik tingkat menjadi alam kondensasi Qi tahap akhir.

Yun Ling tidak langsung menyudahi kultivasinya. Dia masih memejamkan matanya berkultivasi untuk menstabilkan pondasinya yang baru saja naik tingkat.

Kemudian terjadi sesuatu yang tidak diduga Yun Ling. Darah dalam tubuhnya mendidih, terasa panas lalu dingin yang di rasakan Yun Ling.

Yun Ling mengernyitkan dahi dan menggerakkan giginya berusaha menahan rasa sakit. "Apa ini? bukan kah ini kebangkitan darah!" batin Yun Ling.

Dia sangat mengenal apa yang sedang terjadi pada tubuhnya. Sudah 2 jam Yun Ling masih menahan rasa sakit di karena kebangkitan darah, perlahan rasa sakitnya mereda dan hilang.

Muncul sebuah tanda merah di dahi Yun Ling . Dia membuka kedua matanya, lalu menghembuskan udara kotor dari mutunya mengakhiri kultivasinya.

"Bukankah kekuatan darah hanya di miliki Klan di alam Dewa? tanda ini juga sama dengan yang kulihat di ibu saat pertama ku lahir" gumam Yun Ling melihat pantulan dirinya, dari cermin di kamarnya.

Kekuatan darah adalah kekuatan yang dapat menaikan basis kultivasi sebanyak satu tingkat, dari tingkat kultivasi sebenarnya dalam waktu tertentu. Sangat berguna jika menghadapi lawan yang tingkat kultivasi nya lebih tinggi.

Yun Ling berfikir, siapa identitas sebenarnya wanita yang melahirkannya itu.

''Apakah ibu adalah keturunan dari klan di alam Dewa? Aku harus mencari tahunya nanti!'' batin Yun Ling.

Kemudian, Yun Ling keluar dari kamarnya melompat menaiki atap kediamannya. Dia duduk menikmati indahnya bulan dan bintang yang menerangi malam.

tidak lama kemudian, dengan pendengarannya yang tajam. Yun Ling mendengar suara khas orang yang sedang bercinta.

Dia melihat ke arah tempat kediaman Yun Shang, lalu melesat menggunakan teknik gerakan Langkah Angin.

Wush...

Yun Ling berpindah tempat dengan sangat cepat, muncul di atas atap kediaman Yun Shang. Dia melihat ke arah Gazebo di pinggir danau kecil, halaman belakang.

Di sana Yun Shang sendang duduk menikmati gerakan Selir cantiknya, yang bergerak liar naik turun di atas pahanya.

...***Bersambung***...

chapter.3 Lang Lin.

''Argh...'' Yun Shang berteriak, tanda bahwa Dia sudah sampai. Senyum kepuasan tercetak di bibirnya, setelah melepaskan hasratnya.

Berbeda dengannya, terlihat kekecewaan di wajah cantik Selir itu. Yang tampak masih bergairah tinggi, dan karena Dia belum mendapatkannya.

''Kamu sangat hebat, dan nikmat sayang!'' Yun Shang memuji dan membelai tubuh indah Selir dengan tangannya.

''Cih... mesum, tapi tidak memiliki kemampuan!'' gumam Yun Ling yang menonton dari atas atap.

Yun Ling juga melihat di pojok kediaman, ada Lang Lin yang menonton aksi Yun Shang dan Selirnya.

Lang Lin menghentakkan kakinya, lalu berjalan pergi meninggalkan kediaman Yun Shang.

''Hehehe!'' Yun Ling tersenyum dan tertawa kecil. Terlihat kelicikan di wajahnya, Dia merencanakan sesuatu.

Wush...

Yun Ling menghilang dari tempatnya, menyisakan angin yang berhembus. Dia muncul dan duduk di kursi taman halaman depan kamar kediaman Lang Lin.

Tidak lama kemudian muncul Lang Lin masuk kedalam kediaman. Dia melihat keberadaan Yun Ling dan berjalan mendekat.

''Ling'er, kenapa kamu ada di sini?'' ucap Lang Lin duduk di sebelah Yun Ling, yang di ketahui semua orang bahwa Yun Ling adalah anaknya.

''Aku hanya merindukanmu, ibu!" Yun Ling memeluk tubuh montok Lang Lin. Dia membenamkan wajahnya di sela antara dua bukit kembar, dan perlahan menggerakkan kepalanya.

Gesekan pada kedua bukit kembarnya, membuat Lang Lin perlahan bergairah kembali. Setelah tadi melihat percintaan Yun Shang dan selirnya.

"Kenapa, muka ibu memerah?" Yun Ling pura-pura tidak tahu, lalu Dia menggenggam dan menggosok tangan halus Lang Lin.

Dengan sentuhan Yun Ling sebuah feromon merasuki Lang Lin. Membuat gairahnya semakin naik, wajahnya memerah seperti tomat

"Kenapa setiap aku bersentuhan dengan Ling? tubuhku terasa panas dan aku ingin melakukannya!" batin Lang Lin.

Matanya mulai terlihat sendu, Dia merasa celah bawahnya sudah sangat basah dan Berkedut-kedut.

Lang Lin menggigit bibir bawahnya berusaha menahan agar tidak kelepasan. Yun Ling melihat itu, mendekat dan membisikkan ''Ada apa ibu?''

Bisikan itu sengaja di lakukan Yun Ling, nafasnya menerpa tengkuk leher Lang Lin. Hingga membuat bulu halus Lang Lin berdiri.

''Em...'' desa*han Keluar dari mulut Lang Lin saat nafas Yun Ling menerpa tengkuk leherny.

''Apa kamu mau membantu ibu, Ling ?'' Tanya Lang Lin yang telah di kuasai gairahnya yang memuncak. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi, begitu ingin melakukannya.

"Apapun itu ibu, aku akan melakukannya untuk ibu!" Tangan kiri Yun Ling memeluk Lang Lin, meraba-raba punggungnya. Sedangkan tangan kanannya mengelus tangan Lang Lin.

"Kalau begitu, ikut ibu dan jangan bertanya apapun? kamu cukup diam saja!'' Lang Lin berdiri dan berjalan menuju kamarnya dengan menarik tangan Yun Ling. Di belakangnya Yun Ling hanya tersenyum, Dia tahu apa yang ingin dilakukan Lang Lin.

''Lepaskan semua pakaian mu Ling'er, dan berbaring di atas tempat tidur!'' ucap Lang Lin setelah sampai di dalam kamarnya.

Yun Ling hanya mengangguk tidak bersuara menuruti kemauan Lang Lin, dan perlahan Dia melepaskan satu persatu pakaiannya.

Otot perut Yun Ling terlihat indah dan seksi, dengan belahan roti yang tersusun rapi. Dan yang lebih mencengangkan adalah Yun Ling memiliki tongkat yang besar dan berurat, lebih dari ukuran normal.

''Glek...''

Lang Lin menelan Saliva nya, diam terpaku. Menatap tongkat besar yang berdiri dengan kokoh, menghadapnya. Seakan menggodanya untuk segera mencobanya.

Yun Ling segera naik ketempat tidur sesuai permintaan dari Lang Lin.

Lang Lin tidak tahan lagi, segera Dia juga melepas semua kain yang melekat ditubuh menggodanya.

Dia naik ke atas tempat tidur, tangannya semakin dekat untuk menggenggam batang tongkat yang berdiri.

''Glek...'' Dia menelan saliva nya lagi, saat tangannya semakin dekat untuk menyentuh batang tongkat yang berurat.

''Besar... sungguh besar! Apa ini akan muat? Argh... membayangkannya saja sudah membuatku gatal!'' batin Lang Lin berhasil menggenggam dan memainkannya, di tangannya.

''Oh... Ibu, itu enak!'' desah Yun Ling, memancing hasrat Lang Lin. Saat Lang Lin dengan buas memasuk dan keluarkan ujung tongkat yang seperti jamur, di dalam mulut kecilnya.

''Aku sudah tidak tahan lagi.., Argh... ini begitu besar dan nikmat!''

Lang Lin menurunkan tubuhnya, dan merasakan ujung besar tongkat merangsek masuk celah yang basah.

''Argh... Arghhh... terus Ling'er!''

Lang Lin merasakan kenikmatan, yang belum pernah Dia dapatkan selama bersama Yun Shang.

Dia berkali-kali sampai dan kencing, hingga membuat tempat tidurnya basah dimana-mana.

Di pagi hari.

Lang Lin membuka matanya, terbangun dari tidur. Terlihat wajahnya yang begitu segar. Dia melihat Yun Ling yang masih tidur di sebelahnya.

''Aku tidak ingat berapa kali sampai semalam? Dia begitu kuat, tidak seperti Yun Shang! Argh... aku menginginkannya lagi? hanya dengan mengingatnya!'' gumam Lang Lin, sambil menggigit bibir bawahnya dan mengacak-acak rambutnya.

Yun Ling sebenarnya sudah bangun sedari tadi, tapi Dia berpura-pura tidur. Dia ingin melihat reaksi Lang Lin setelah bangun tidur.

''Bangun Ling'er.., sudah pagi!'' Lang Lin membangunkan Yun Ling dengan mengelus pipinya.

''Iya Bu...'' Yun Ling bangun dengan malas, berpura-pura.

''Ling'er, rahasiakan soal yang kita lakukan semalam? Jangan biarkan siapapun tahu. Ini akan menjadi rahasia kita dan ibu berharap kamu bisa melakukannya lagi untuk ibu.''

''Baik, akan aku lakukan sesuai permintaan ibu!''

Mereka berdua saling bertatap, wajah mereka perlahan mendekat dan akhirnya berciuman.

Setelah sampai di kamarnya Yun Ling membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Dia berendam di dalam kolam besar yang di isi dengan air panas.

''Pangeran! yang Mulia pangeran mahkota, meminta anda menemuinya?'' kata seorang dayang di balik pintu kamar mandi.

Yun Ling membuka pintu kamar mandi, Dia hanya menggunakan jubah mandi yang memperlihatkan otot perut nya.

Dayang itu terdiam dengan wajah yang bersemu merah. Dia menundukkan kepala, tapi matanya masih memandangi tubuh Yun Ling.

Setelah mengenakan pakaian dan meletakkan pedang Giok nya di pinggang. Yun Ling berjalan pergi meninggalkan kamar kediamannya menuju kediaman ayahnya, Yun Shang.

Yun Ling berjalan masuk kedalam Aula pertemuan di kediaman Yun Shang. di sana ada beberapa orang yang merupakan pendukung Yun Shang untuk mendapatkan tahta.

''Salam Ayah.. ada apa memanggilku kemari ?'' Yun Ling menggenggam tangannya di dada memberi hormat pada Yun Shang dan menganggukkan kepala pada Orang-orang yang ada di ruangan.

''Ling'er satu bulan lagi akan di adakan kompetisi beladiri untuk pemuda berbakat di Kekaisaran Xia, setiap pemuda dibawah usia 20 tahun bisa mengikuti kompetisi ini! Ayah ingin kamu mengikutinya dan menjadi juara di kompetisi ini''

Yun Shang berhenti sejenak dan menatap tajam Yun Ling ''jika kamu menjadi juara Ayah Raja akan mewariskan tahtanya pada ayah. jadi jangan mengecewakan Ayah''

Yun Ling memejamkan matanya seperti sedang berfikir dan kemudian membuka matanya ''baiklah Ayah, aku akan berusaha''

''Ling'er apa tingkat kultivasi mu sekarang? kenapa Ayah tidak bisa melihatnya lagi?'' Yun Shang heran tidak melihat ada aura kultivasi dari Yun Ling yang terlihat seperti orang biasa.

''Aku hanya menggunakan sebuah Teknik untuk menutupi kultivasi ku Ayah agar orang lain tidak tahu dan tingkat kultivasi ku sekarang alam kondensasi Qi tahap akhir''

''Gleek''

Semua orang di dalam ruangan terdiam dan menelan ludah, mereka terkejut seorang pemuda usia 15 tahun sudah berada di tingkat kondensasi Qi tahap akhir.

''Hahaha... Bagus-bagus itu baru anak ku! dengan ini kamu akan dengan mudah menjadi juara'' Yun Shang tertawa begitu senang.

''Jika tidak ada yang lain, aku ingin pergi berlatih Ayah'' Yun Ling pamit undur diri.

''Ya... pergilah dan terus berlatih'' kata Yun Shang dengan senyuman di bibirnya.

...***Bersambung***...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!