NovelToon NovelToon

Antasya

Bab 001 Anta POV ON

Anta POV ON

Antasya Misya adalah Nama lengkap ku. Panggil saja aku Anta, emm kalau kalian penasaran kenapa tidak memakai nama Tasya untuk memanggil ku karena nama itu mengingatkan ku tentang Ayah aku yang sudah meninggal 5 tahun lalu tepat nya pas aku duduk di bangku SMP kelas 2. Kehidupan ku sederhana kok. Aku punya seorang ibu yang sangat aku sayang ngi beliau kini sedang sakit Jiwa, bukan karena sebab, beliau sudah sakit semenjak Ayah ku meninggal karena kecelakaan, beliau Depresi lebih tepatnya sakit Skizofrenia, tau kan itu sakit apa, yaps itu adalah sakit dimana pasien tidak bisa membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Aku tinggal di rumah hanya berdua. Menjadi tulang punggung keluarga adalah Tanggung Jawab ku. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Pelita, kelas 12 IPA 3, Aku sendiri nggak percaya bisa sekolah di sekolah yang Negeri, karena kalau di pikir - pikir perekonomian keluarga ku tidak cukup untuk membiayai sekolah ku. Setiap hari aku bekerja jadi Buruh Cuci baju di tempat Laundry "Bu Mar" tetangga ku, aku bekerja mulai dari Jam 14:00 sampai 17:30

Jadi bahan Bully adalah rutinitas ku setiap berada di sekolah. Melihat tetangga mengucilkan ku adalah pemandangan ku setiap hari

Tidak ada yang berteman dengan ku adalah hal biasa. Mendengar orang mencemooh adalah sarapan pagi ku. Inilah kisah ku di mulai.

Salam Manis ~ Antasya Misya

Anta POV Off

°°°°°°°°°°°°°

Biodata Anta

Nama Lengkap : Antasya Misya

Nama panggilan : Anta, Tasya

Nama Ayah : Harjo (meninggal 5 tahun lalu)

Nama Ibu : Rahayu Ningsih (sedang mengalami skizofrenia)

Hobi : Memasak, membaca, belajar

Teman : Nothing (tidak ada)

*untuk biodata tokoh lain, di Bab selanjutnya okeyy 👌🏻🤗

...°°°°°°°°°°°°°°°°°°...

Hay - Hay - Hay

Evi kembali lagi nih setelah sekian purnama ngilang. Evi bakalan kasih kalian cerita baru di sini dengan Judul "Antasya" Insyaallah cerita ini bakalan nguras emosi, rasa iba, dan masih banyak lagi lah.

Tungguin Next Episode Guys.....

Bab 002 Keseharian ku di bully

Seperti biasa kini Anta sedang menyiapkan sarapan nya, seorang diri, setelah menyiapkan sarapan yang ada Anta segera berpamitan kepada sang Ibu.

"Bu Tasya berangkat sekolah dulu" Pamit Anta seraya mencium punggung tangan sang Ibu.

Note : Tasya adalah panggilan Anta ketika berada di rumah tetapi jika di luar Rumah akan di panggil Anta. Panggilan Tasya di berikan oleh mendiang Ayah Anta. Jadi ketika Anta mendengar orang memanggilnya dengan Tasya mengingatkan nya tentang mendiang Ayah nya yang sudah tiada.

Anta kini mulai bersepeda untuk sampai ke sekolah perjalanan dari rumah menuju ke sekolah jika menggunakan Sepeda kayuh sekitar 30 menit sedangkan jika menggunakan kendaraan biasa nya 15 menit. Anta sendiri hanya mempunyai satu sepeda kayuh peninggalan ayah nya, yang dulu sering di gunakan Ayahnya untuk berjualan mainan.

Tak terasa 30 menit Anta mengayuh sepeda nya kini sudah sampai di SMA Negeri 1 Pelita. Diparkir kan Sepeda kayuh nya di barisan paling pinggir dari motor - motor mahal. Di sekolah Anta hanya Anta sendiri yang memakai sepeda kayuh. Lainya membawa sepeda motor dan mobil, juga ada yang menggunakan kendaraan umum.

Setelah selesai memarkir sepeda nya Anta kini berjalan sendirian di lorong koridor sekolah di rapikan nya kacamata minus yang selalu bertengger di hidungnya tak lupa rambut yang di kepang dua sudah menjadi ciri khas nya. Tas warna hitam yang sudah lusuh dan banyak jahitan nya sudah menemaninya sejak di kelas 7 SMP.

Ketika sampai di depan ruang kelas 12 IPA 3 Anta merasa bingung biasanya jam segini anak - anak sudah pada datang. Tapi hari ini sepertinya belum ada yang datang. Merasa ada yang janggal Anta pun segera membuka pintu kelas dan mulai melangkah kan kaki masuk ke kelas, baru dua langkah yang diambil dan...

"BRUKKK"

Anta terpeleset jatuh ke lantai, ternyata lantai nya baru saja di pel dan semua yang ada di kelas di minta untuk keluar.

Punggung Anta membentur sudut meja yang lancip mengakibatkan kulit punggung memar dan terasa nyeri. Tiba - tiba segerombolan Siswa dan Siswi berjumlah 6 orang datang sembari menertawakan Anta yang sudah kesakitan karena terpeleset.

"HA - HA - HA" Tawa mereka berenam. (3 Siswa, 3 Siswi)

"HEH.... ANTA!!!! BARU MASUK AJA UDAH KEPLESET, LO TADI LIHAT GAK DI DEPAN ADA TULISAN DI LARANG MASUK LANTAI BASAH HABIS DI PEL. KOK LO MALAH NYELONONG MASUK. PUNYA MATA NGGAK SIH????" Bentak Amel habis - habisan.

"Tau tuh si culun ya, kali tulisan segede gini gak lihat" Sahut Alya me ngompor - ngompori. Sembari menunjuk ke mata Anta menggunakan telunjuk nya.

"Udah - udah, Ayokk" Silvi pun melerai mereka kemudian mengulurkan tangan nya ke depan Anta.

Anta yang merasa di tolong pun segera memegang tangan Silvi, tapi sebelum Anta berhasil memegang tangan Silvi yang di ulurkan. Silvi dengan secepat kilat menarik tangan, Alhasil tangan Anta menggapai udara.

Setelah menarik tangan nya Silvi pun berkata "TIDAK SEMUDAH ITU FERGUSO" Kemudian mereka berenam berbalik badan dan pergi meninggalkan Anta sendirian. Tapi sebelum Amel meninggalkan Anta dia berkata "BERES SIN SEBELUM BEL MASUK" Kemudian menendang ember yang berisi air kotor pel - pelan. Air yang berada di ember tersebut. tumpah dan menyiram seluruh lantai yang ada di pintu masuk kelas.

Yang bisa di lakukan Anta hanya mengelus dada dan Bersabar tidak pernah membantah dan melakukan semua yang mereka mau. Anta pun mulai mengepel ulang lantai di kelas nya.

Bel masuk telah berbunyi Anta duduk sendirian di meja paling depan tepat di depan meja guru.

Bab 003 Hukuman yang seharusnya tidak di berikan.

Bel masuk telah berbunyi Anta duduk sendirian di meja paling depan tepat di depan meja guru. Bu Sukat yaitu sebagai wali kela, Kelas 12 IPA 3, memasuki kelas 12 IPA 3 dan Kegiatan Belajar Mengajar pun di mulai.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu istirahat. Semua yang ada di kelas ber bubar ran untuk keluar, entah itu ke kantin, ke kelas sebelah, atau pun ke perpustakaan. Anta sendiri ia, menghemat uang sakunya. Anta memilih membawa bekal dari rumah, dimakan nya bekal nasi itu sampai tak tersisa kemudian du masukkan kotak nasi ke dalam tas nya.

Kemudian Anta bergegas keluar untuk pergi ke perpustakaan. Di lorong koridor tidak sengaja Anta menabrak Siswi yang tidak lain adalah Amel.

"Heh Lo Punya MATA GAK SIHH?" Bentak Amel dengan nada tinggi.

"Maaf" Ucap Anta meminta maaf sembari menundukkan kepala nya.

Kini di depan Anta ada 6 Siswa (3 Siswa yaitu Farhan, Elang, dan Aries. 3 Siswi yaitu Amel, Alya, dan Silvi)

Mereka berenam tidak menggubris ucapan Anta. Lantas mereka berlalu meninggalkan Anta sendirian.

Karena merasa tidak di anggap Anta pun melanjutkan perjalanan nya ke Perpustakaan, di sana adalah tempat Anta yang paling Favorit di sekolah yaps, Perpustakaan tempat yang sunyi dan yang pasti tidak ada yang akan mem bully nya. Menghabiskan waktu istirahat di Perpustakaan untuk membaca adalah kebiasaan nya.

Waktu Istirahat sudah berakhir kini semua Siswa masuk ke kelas masing - masing begitupun dengan Anta ia segera bergegas untuk masuk ke kelas nya.

Tidak berselang lama keenam siswa yang di ketahui sebagai penguasa sekolah datang dan duduk di tempat masing. mereka adalah Farhan, Elang, Aries, Amel, Alya dan Silvi.

Tiba - tiba suara Farhan mengagetkan seisi kelas Anta (Kelas 12 IPA 3).

"Di mana HP Gue??" Tanya Farhan kepada seisi kelas. Mereka segera meng geleng kan kepala tanda tidak tau.

"Bohong....., kalian nggak tau di mana HP Gue??" Tanya Farhan dengan nada tinggi.

"Gimana kalau Kita geledah tas mereka satu - satu" Usul Alya dengan tersenyum remeh, sembari melirik Anta yang duduk di paling depan.

"Setuju" Sahut Elang dan Aries. Kemudian Elang, Aries, Amel, Alya, dan Silvi mulai meng geledah tas semua siswa kelad 12 IPA 3 dan terakhir adalah tas Anta.

Ketika membuka tas Anta mata Aries membelalakkan kaget dan tidak percaya.

"Han, ini HP LO kan?" Ucap Aries sembari mengangkat HP Farhan yang ia temukan di tas Anta. Anta segera menggelengkan kepala. Bagaimana bisa Handphone Farhan ada di tas nya padahal ia tadi sama sekali tidak memegang handphone milik Farhan.

"Lo yang nyuri HP Farhan kan!!" Tuduh Aries kepada Anta.

"Astagfirullah Saya nggak pernah nyuri HP nya Farhan" Bela Anta.

"Pencuri mana mau ngaku" Cecar Amel yang kini sudah ada di depan meja Anta.

Farhan segera mendekat ke arah Anta dan Aries. "Gue kira lo polos dan Anak baik - baik, tapi Gue salah ternyata lo tidak lebih dari seorang pencuri, Dasar Pencuri" Bentak Farhan dengan nafas yang menggebu - gebu.

Ketua kelas yang di ketahui bernama Dika , segera berjalan menuju Meja Anta. "Anta , Farhan ikut Gue ke BK. Kita selesai in masalah" Lerai Dika.

Kemudian Anta, Farhan dan ketua kelas segera berjalan menuju ruang BK.

~ Di ruang BK....

"Coba cerita kan masalah kalian apa?" Tanya Bu Guru BK yang Bernama Bu Rika.

"Gini bu, tadi HP saya hilang terus ketika, semua tas di kelas di geledah ternyata Handphone saya ada di tas Anta" Jelas Farhan sembari menunjuk Anta. Lantas Anta menggelengkan kepala.

"Jadi kesimpulannya Anta yang mencuri Handphone saya" Sambung Farhan.

"Kamu jangan nuduh" Sanggah Anta, yang tidak terima jika di tuduh.

"Tapi satu kelas bisa jadi saksi, bahwa tadi Aries nemuin HP gue di tas Lo" Farhan tetap kekeh dengan tuduhan nya.

"Udah - udah, sekarang gantian Antasya yang jelasin" Lerai Bu Rika

"Tadi saya nggak mencuri handphone nya bu," Jelas Anta.

"Farhan!!" Panggil BU Rika.

"Iya, Bu" Jawab Farhan.

"Han, Jelas kan kapan terakhir kali kamu megang hp, terus hp itu terakhir kali kamu taruh mana?" Tanya Bu Rika mulai mengintrogasi.

"Terakhir kali saya megang kalau nggak salah di Kantin pas Jam Istirahat, Waktu tadi Handphone saya di pinjam Alya, katanya Handphone nya baterai nya habis terus sama Alya di bawa ke kelas. Habis itu kan Bell sudah masuk saya kembali ke kelas dan saya lihat di Meja saya sudah tidak ada. Dan ketika saya tanya Alya tadi katanya dia juga tidak tau" Farhan mulai menjelaskan peristiwa demi peristiwa.

"Jadi kesimpulannya Handphone saya tadi hilang di waktu Jam Istirahat" Sambung Farhan.

"Anta!, sekarang jelaskan kamu di waktu Istirahat di mana?" Tanya Bu Rika.

"Tadi pas waktu Istirahat, saya di kelas sendirian bu Makan, terus selesai makan saya pergi ke perpustakaan. kemudian ketika bell masuk saya kembali ke kelas." Anta mulai menjelaskan, apa yang di lakukan tadi pas waktu istirahat.

"Tadi pas saya masuk ke kelas pas bell masuk saya tidak melihat Alya Bu, terus saya juga tidak tau kalau Handphone milik Farhan ada di tas saya.Saya berani bersumpah Bu, Saya tidak mengambil atau pun mencuri Handphone Farhan"" Terang Anta.

Tiba - tiba pintu di dobrak dengan kencang.

"BRAKK" Muncul lah Alya.

"Halah Bohong tadi Gue Lihat Lo tadi ambil Handphone nya Farhan kan pas kelas sepi, setelah Gue pergi" Tuduh Alya.

"Oke, karena di sini ada saksi nya. Kalau Kamu yang meng ambil Handphone Farhan, Jadi maaf ibu akan memberi hukuman, selama satu minggu penuh kamu bersihkan Ruang kelas 12 IPA 3, Sendiri" Bu Rika pun memberikan hukuman dan setelah itu, pergi.

"Tapi, Bu. Saya nggak ambil" Anta memohon kepada Bu Rika, tetapi Bu BK tidak memedulikan ucapan Anta.

Setelah itu Alya dan Farhan keluar dari ruangan BK dan menyisakan Anta sendirian.

"Oke, Anta anggap aja kamu lagi beramal meringankan beban teman - teman yang seharusnya piket, semangat Anta" Anta pun menyemangati diri nya sendiri. Dan kemudian Anta pergi menuju kelas nya.

"Tok - tok - tok" Anta mengetuk pintu dari luar, dan di buka Oleh Amel.

"Anjing, Gue kira Lo Guru" Umpat Amel lantaran Amel mengira jika yang Mengetuk pintu adalah Guru.

"Maaf," Ucap Anta dan kemudian ia segera duduk di kursi nya sendiri.

Sekarang seharusnya adalah jadwal mata pelajaran Fisika tetapi Guru nya tidak datang alhasil menjadi JAMKOS (Jam Kosong). Kelas Anta yang biasa sunyi jika ada Guru kini mengalah kan Berisik nya Pasar. Bagaimana tidak di kelas itu ada yang menyanyi, ada yang tik tok kan, ada Yang Gibah, ada yang tidur, ada yang bermain HP, Ada yang bercerita ke teman nya, ada ada yang pukul - pukul Meja, dan masih banyak lagi. Anta sendiri ia hanya membuka Handphone sekali saja itupun hanya melihat apakah ada pesan masuk atau tidak, selebihnya Anta hanya membaca buku pelajaran Fisika dan berlatih soal - soal sendiri.

Sungguh Anta adalah Siswa yang rajin.

Tiba - tiba Amel dan Silvi datang menghampiri meja Anta, kemudian mereka bersikap sok akrab.

"Lagi ngapain An?" Tanya Silvi sembari menepuk punggung Anta.

'puk'

"Oh ini lagi baca materi tentang Fisika bab satu, judul nya Listrik Arus Searah" Jawab Anta dengan memperjelas perkataan nya.

"Oh" Jawab mereka berdua (Amel, dan Silvi), dan kemudian mereka kembali kemeja masing - masing yaitu di meja paling belakang.

Tiba - tiba satu kelas tertawa menertawakan Anta.

"Hahahahah" Ha - ha - ha" "Wkwkwk".

Anta yang merasa jika dirinya di tertawa lantas berbalik badan dan menghadap teman - teman nya. "Kalian nge tawain apa sih?" Tanya Anta dengan raut bingung.

"Hallo ora Gila!!!" Sapa satu teman Anta kepada Anta. Mata teman nya menatap ke arah punggung Anta. Anta segera memegang punggung nya dan alangkah terkejut nya jika di belakang punggung nya ada kertas di tempel menggunakan isolasi putih bertuliskan "Aku Gila, Guyss"

Anta segera mengambil kertas yang tertempel di Punggung nya, dan segera merobek nya. Anta kemudia mengingat - ngingat siapa saja yang tadi memegang punggung nya dan ternyata ketika Silvi menepuk punggung nya dia turut menempelkan kertas tadi di punggung Anta. Sungguh jahat bahkan Anta tidak pernah mengusik hidup Silvi tetapi kenapa mereka selalu mengusik hidup Anta.

Anta marah kepada Semua orang kenapa selalu dia yang di jadikan bahan bully kenapa bukan orang lain, Apa salahnya. Jika dulu Anta di suruh memilih ingin di lahir kan di dunia atau tidak pasti Anta akan memilih lebih baik tidak di lahir kan di dunia. Kata Anta manusia jahat tidak punya hati.

Setelah itu bell pulang sekolah berbunyi semua siswa berhamburan keluar begitupun dengan Anta ia segera ke parkiran untuk mengambil sepedanya. Alangkah kaget saat sudah sampai di parkiran sepeda nya bersebelahan dengan mobil Elang, salah satu orang yang sudah mem bully nya. Sepeda Anta tepat di samping mobil Elang jika Anta mengambilnya bisa di pastikan Kaca Spion mobil Elang pasti terkena setir Sepeda Anta.

"Gimana ini?" Ucap Anta seorang diri kemudian ia memutuskan untuk menunggu sang pemilik mobil mengeluarkan mobil nya dari Parkiran. Tapi cukup lama Anta menunggu Elang tidak kunjung datang Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil sepeda nya dengan hati - hati.

Benar prediksi Anta bahwa Kaca Spion mobil Elang miring sedikit tapi tidak apa lah.

"ASTAGA SPION MOBIL GUE!!!!!, ANTA!!!" Teriak Elang ketika Kaca Spion mobil nya, toel - toel. Elang segera berlari menghampiri Anta dan mobil nya.

"Ma - MAAF" Ucap Anta meminta Maaf.

"LO TAU GAK HARGA SATU SPION MOBIL GUE BERAPA????, BAHKAN KALAU LO MAU JUAL SEPEDA BUTUT LO, JUGA GAK BAKAL BISA NGEBELI SATU SPION GUE" Bentak Elang dengan nafas tergebu - gebu. Apalagi jika ia melihat satu spion mobil kesayangan nya. toel - toel (Muter terus, mau lepas).

"Gimana Kalau kita Bakar sepeda butut nya" Usul Amel dengan senyum penuh kemenangan.

"Ja- jangan Mell, Gue mohon jangan bakar sepeda Gue" Anta pun memohon kepada Amel.

Dengan amarah yang masih menggebu-gebu Elang segera menuntun Sepeda milik Anta menuju Pembakaran Sampah belakang sekolah, dan menyuruh Amel, Alya, dan Silvi memegangi Tubuh Anta supaya tidak mengejar Elang.

"Gue, mau bakar sepeda lo" Ucap Elang penuh penekanan.

"Jangan Elang Aku mohon jangan!!!!" Anta menangis meraung - raung. Bukan Anta menangisi tangan nya yang di pegang erat sampai memerah, tetapi sepeda itu adalah peninggalan mendiang ayahnya.

"Silvi, Amel, Alya, Pegang Anta. dan Bawa dia ke tempat pembakaran sampah di belakang sekolah" Suruh Elang kepada Silvi, Amel, dan Alya.

"Aries, Beliin Gue bensin lima liter, bawa ke tempat pembakaran sampah di belakang sekolah" Suruh Elang kepada Aries kemudian Aries segera membelikan Elang Bensin.

"Farhan, ikut Gue!" Suruh Elang kepada Farhan. Farhan pun meng iyakan.

Di sinilah mereka sekarang di Tempat Pembakaran Sampah yang ada di Belakang Sekolah. Elang mulai menyiram sepeda Anta menggunakan Bensin yang sudah di beli oleh Aries.

"Byurrr.... "

Kemudian Elang menyalakan korek Api.

Anta memberontak ketika melihat sepeda nya akan di bakar. Semakin Anta memberontak Genggaman di pergelangan tangan Anta semakin di kencangkan oleh Alya dan Sivi.

Dan......

"Bukk" Sepeda Anta sudah di bakar oleh Elang. Api menyala dengan sangat cepat melahap habis Sepeda Anta.

"Hiks.... - hiks.... sepeda Aku " Anta menangis dengan sangat keras.

"Cabut!!" Ucap Elang dan kemudian mereka berenam meninggalkan Anta seorang diri di tempat pembakaran sampah.

" aku mending pulang aja, uang saku ku kan masih utuh lima ribu, jadi aku bisa naik bus sekolah" Ucap Anta dan kemudian ia menyeka air mata yang terus mengalir di pipi nya.

Sesampainya di halte Anta segera menaiki Bus sekolah.

°

See you next Episode Guys

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!