" Jadi kapan berangkatnya? "
" Pekan depan "
Raut wajah Elma berubah sedih saat mendengar jawaban dari Liam, Laki-laki yang selalu membuatnya tersenyum setahun terakhir ini, iya Elma dan Liam memulai hubungan mereka satu tahun yang lalu saat keduanya bertemu di suatu kegiatan yang diadakan sekolah mereka masing-masing.
Elma Aliza gadis yatim piatu yang dibesarkan di panti Asuhan , pemilik senyum manis dan tatapan menenangkan. Kedua hal itulah yang menarik hati Liam Abian Darel.
" Hey, jangan cemberut dong " Liam mengacak - acak rambut Elma sambil berusaha menghiburnya. " Kita kan masih bisa telponan atau video call " .
" Iya, tapi nanti kamu akan cepat lupa dengan ku" Memang hati siapa yang akan tenang kalau orang yang kita sayangi akan pergi jauh.
" Aku? Lupa sama kamu " Liam menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bingung dengan kalimat yang di ucapkan Elma.
" Iya, di sana kan kamu akan bertemu perempuan -perempuan cantik " . Memikirkannya saja sudah membuat dada Elma sesak.
Liam tertawa mendengarkan penuturan Elma. Tangan kiri Liam terangkat mengelus pipi Elma sedangan tangan kanannya digunakan untuk menopang kepalanya di sandaran kursi taman.
Mereka saling menatap satu sama lain. Liam dan Elma sedang menikmati waktu mereka yang mungkin sudah tidak banyak, karena Liam akan berangkat keluar negeri untuk ikut bersama kedua orang tuanya yang akan menetap di Negara A, yang secara otomatis Liam juga akan melanjutkan pendidikannya di sana .
"El, jika aku semudah itu untuk melihat perempuan di sekitarku kenapa tidak dari dulu saja aku memiliki pacar .Em ?.. Liam masih tetap mengelus pipi Elma. Elma tau dari awal mereka jadian kalau dirinya adalah perempuan pertama di hati laki-laki di hadapan ya ini. Tapi tetap saja hatinya tidak tenang
"Kenapa yang aku lihat hanya Elma Aliza" Liam melanjutkan kalimatnya untuk menenangkan hati Elma.
"Katamu kamu menyukai mataku" Jawab Elma polos, memang itu yang di katakan Liam saat menyatakan perasaannya pada Elma. Tatapan mata Elma yang menenangkan.
"Bukan"
" Bukan?
" Iya"
"Terus, alasannya apa? . Jadi waktu itu kamu bohong? ". Nada bicara Elma terdengar kesal
" Karena kamu lucu " . Liam sudah terlihat menahan tawanya yang bermaksud untuk menggoda Elma , Liam tidak mau Elma terlalu sedih dengan perpisahan mereka.
" Lucu? ". Elma semakin bingung
" Iya, aku jatuh cinta pada sorang gadis yang lari keluar WC sekolah dengan wajah ketakutan dan hampir menangis hanya karena bertemu burung hantu di dalam WC dan gadis itu menabrak ku " Liam langsung tertawa saat mengingat kejadian awal pertemuannya dengan Elma saat meraka sama sama mengikuti kegiatan di sebuah sekolah.
Wajah Elma merona karena malu.
"Aaaaaa.. Kenapa kamu harus mengingat kejadian itu" Elma memukul-mukul pundak Liam berharap Liam berhati membahas pertemuan pertama mereka yang sangat memalukan.
"Aduh, sakit sayang" Liam menangkap tangan Elma, yang sebenarnya tidak sakit sama sekali Liam hanya pura-pura saja. " Tidak sedih lagi kan ?" Tanya Liam yang memang bermaksud untuk menghibur Elma agar tidak sedih lagi.
****
Elma melepaskan tangannya yang tengah melingkar di pinggang Liam dan turun dari motor setelah sampai di depan panti tempanya tinggal selama ini, Liam mengantar Elma setelah mereka pulang dari taman tempat yang biasa mereka tempati jika ingin mengobrol dengan tenang.
" Besok aku jemput" Kata Liam sampul melepas helm yang di kenakan Elma
" Em" Jawab Elma singkat
" Masih sedih? .. Padahal aku berencana loh kembali ke Indonesia setiap libur semester " Perkataan Liam sontak membuat mata Elma berbinar senang ia langsung tersenyum ceria.
"Serius?" Tanya Elma dengan antusias yang langsung di anggukan oleh Liam.
" Nah sekarang kamu masuk, ini susah malam nanti aku yang di marahi ibu Anna, karena lama mengantarmu pulang "
" Eh, ada nak Liam, kok tidak masuk dulu nak? " Tanya ibu Anna yang muncul dari arah belakang Elma "
" Tidak usah bu, terima kasih " Jawab Liam yang langsung turun dari motornya saat melihat keberadaan pemilik panti tempat Elma tinggal. Liam memang sudah dikenal baik dengan ibu Anna dan penghuni panti yang lain karena hampir setiap hari Liam dan Elma berangkat bersama ke sekolah meskipun mereka tidak satu sekolah namun tetap satu arah. Ibu Anna juga tidak mempermasalahkan jika Elma memiliki hubungan dengan Liam karena setahunya keluar Liam dikenal keluar baik-baik .
" Katanya, nak Liam sekeluarga akan pindah keluar negeri yah ? " Tanya ibu Anna yang mendapatkan informasi dari Elma.
"Iya bu"
" Wah Elma di tinggal dong"
" Iya bu" Jawab Liam " Saya titip Elma ya bu nanti saat kuliah saya sudah selesai saya akan datang menjemput Elma . Perkataan Liam sontak membuat pipi Elma merona kerena mengartikan arti perkataan Liam.
" Iya ibu akan jagain Elma untuk kamu " Jawab ibu Anna dengan senyum bahagia, dia tidak menyangka jika salah satu anak yang selam ini di rawatnya sedari kecil dicintai begitu besar oleh laki-laki baik seperti Liam.
"Kalau begitu Liam pamit bu". Liam meraih tangan ibu Anna dan menciumnya pertanda pamit "
" Besok saya jemput Elma lagi bu " Pintar Liam sebelum berbalik untuk menaiki motornya.
"Hati- hati " Jawab Elma dan ibu Anna hampir bersamaan yang di anggukkan oleh Liam dan langsung meninggalkan tempat tersebut.
****
Liam memarkir motornya di bagasi setelah sampai dan langsung berjalan memasuki rumah, terlihat kedua orang tuanya yang sepertinya sudah dari tadi menunggu kedatanganya .
" Ya ampun Li kamu dari mana saja sih, mama sama papa dari tadi nungguin kamu HP kamu juga tidak bisa dihubungi" . Kata mama Liam saat setelah anak satu -satunya itu memasuki rumah.
" Memang ada" . Tanya Liam kebingungan melihat ekspresi orang tuanya.
"Kita berangkat malam ini". Jawab papa Liam
" Kenapa tiba-tiba begini pa"
Pak Hendra hanya menarik nafas dan membuangnya kasar .
"Bukanya kita akan berangkat pekan depan" Liam melanjutkan kalimatnya.
"Iya Li, kita memang akan baru berangkat pekan depan menurut rencana" Jawab mama Liam. " Tapi setelah papa kamu cek penerbangan untuk tujuan negara A pekan depan itu tidak ada dan belum dipastikan kapan dan kalau keberangkatan kita diundur papa kamu takut kalau jalur penerbangan ke negara A akan ditutup dalam waktu yang lama. dan hanya ada malam ini" Mama Rianna kembali melanjutkan kalimatnya
Covid 19 memang masih belum sepenuhnya selesai di Indonesia, untuk itu pemerintah terkadang menutup kembali penerbangan ke negara tertentu. Berhubung negara yang ingin di kunjung Liam papa dan mamanya sementara di buka dan menurut informasi yang di peroleh oleh pak hendar penerbangan ke negara tersebut akan di tutup kembali. Untuk itulah malam ini mereka harus berangkat.
Keberangkatan Liam dan keluarganya negara A dan memutuskan menetap di sana untuk waktu yang lama bukan tanpa alasan, di negara tersebut usaha papa Liam yaitu sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia harus tangani karena ada beberapa masalah yang cukup serius, hal ini di karena kan dampak dari covid 19. Usaha yang di geluti Pak Hendra memang bergerak di bidang restoran makanan khas Indonesia yang memiliki cabang di beberapa tempat salah satunya di negara A, untuk restoran di Indonesia akan di serahkan kepada sahabatnya.
Bersambung..............
Hay kak! 😊
Novel MAAF AKU YANG HARUS PERGI on going yah
Jadi Author mengharapkan dukungan untuk kakak semua ☺. Dan jangan lupa di like dan tinggalkan komen kalian pastinya tanda 💕💕💕💕 Author tunggu maaf ya permintaan Author banyak banget 😄😄😄
Tambahkan ke rak novel favorit 😍💕 juga.
Terima kasih 😘💕
Di dalam pesawat Liam sibuk mengeluarkan semua isi tas kecil yang tak pernah lepas dari tangannya, hal itu menarik perhatian kedua orang tuanya yang duduk tidak jauh darinya.
" Kamu cari apa Li". Tanya mama Riana
"Ini ma, HP Liam dari tadi Liam cari tapi kenapa tidak ada" Jawab Liam yang sudah mulai khawatir karena isi tas tersebut sudah hampir keluar semuanya. Liam berniat menghubungi Elma untuk memberitahu kalau dia dan keluarganya mendadak harus berangkat. Sebenarnya Liam sedikit kesal dengan situasi yang saat ini dialaminya . Liam sudah memiliki rencana menyiapkan malam perpisahan romantis dengan Elma dan memintanya untuk menunggu saat menyelesaikan kuliahnya dan akan kembali menjemputnya, tapi semua rencananya harus gagal karena keberangkatan yang begitu mendadak.
" Loh, HP kamu kan tadi di charger soalnya baterainya tidak ada " Jawab mama Riana. " Makanya tadi mama hubungi nomor kamu berkali-kali tidak bisa, memang tadi kamu tidak mengambilnya?
Aaaahh..Liam berteriak kecil mengutuk kecerobohannya . Sudah pasti HP miliknya tertinggal di rumah.
***
Di panti asuhan terlihat Elma sedang mengemasi barang -barangnya di dalam kamar. Elma mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di negara B dalam bidang fashion setelah Elma lulus SMA.
"Nak Liam sudah tahu, kalau kamu juga akan keluar negeri nak? " Tanya ibu Anna yang membantu Elma memasukkan pakaian kedalam koper.
" Belum bu " Jawab Elma
" Loh, kok belum"
" Rencananya besok bu" . Elma memang tidak memberi tau Liam jika dirinya mendaftar kuliah di negara B . Elma rencananya akan memberitahu Liam saat malam perpisahan mereka yaitu besok malam sebagai kejutan untuk Liam.
Keberangkatan Elma ke negara B memang tidak dalam waktu dekat ini tapi Elma sudah menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa dan sisanya mungkin saat sudah mendekati keberangkatannya. Elma tidak menduga bawah pertemuannya dengan Liam beberapa jam lalu adalah pertemuan terakhir mereka.
Elma beberapa kali melirik HP yang di simpan di atas tempat tidur berharap ada pesan dari Liam, karena biasanya Liam akan mengirimkan pesan saat sudah sampai di rumahnya. Tadi sudah satu jam saat mereka berpisah tidak ada tanda-tanda pesan dari kekasihnya itu. Elma beranjak untuk bersiap -siapa untuk tidur, ibu Anna juga beberapa menit yang lalu sudah tidak berada di dalam kamarnya. Karena terlalu lama menunggu pesan dari Liam akhirnya Elma tertidur. pesan yang di tungga Elma mungkin tidak akan pernah datang.
Saat waktu subuh masuk Elma langsung meraih HP yang tak jauh dari posisinya, Elma berharap sudah ada pesan dari Liam, sepersekian detik terlihat ekspresi kecewa dari Elma karena tidak ada pesan dari Liam.
" Mungkin Liam lupa atau mungkin hpnya mati dan lupa ia nyalakan" Gumam Elma. Elma kemudian bangkit dari tempat tidur berniat melaksanakan kewajiban. Saat selesai, HP Elma berbunyi tanda sebuah pesan masuk Elma langsung meraih HP nya berharap itu adalah pesan dari Liam yang memberikan informasi tentang malam perpisahan mereka nanti malam. Lagi-lagi raut wajah Elma berubah, pesan itu bukan dari Liam tapi dari lembaga yang memberikan beasiswa untuk Elma, dalam pesan tersebut tertulis bahwa keberangkatannya ke negara tersebut di majukan bukan lagi dua pekan ke depan tapi nanti malam , sontak saja informasi itu membuat Elma kaget. Elma langsung menelpon nomor yang mengirimkannya pesan.
" Halo, ia saya Elma Aliza "
" ...... "
" Apa betul informasi yang saya peroleh tentang keberangkatan ke negara B dimajukan menjadi malam ini "?
"..... "
" Oh jadi seperti itu, terima kasi pak"
"..... "
Antara senang atau sedih Elma tidak tau harus bagaimana, di satu sisi dia akan betul-betul berangkat meraih mimpinya dimulai nanti malam dan di sisi yang lainya dia memiliki janji dimalam yang sama dengan Liam yang tambah membuatnya bingung sampai sekarang kabar tentang Liam tidak ada sama sekali.
" Atau jangan -jangan ada sesuatu yang terjadi dengan Liam saat di jalan " Pikiran buruk sudah memenuhi pikiran Elma, wajar kalau Elma berpikiran demikian karena selama menjalin hubungan dengan Liam baru malam kemarin dia tidak memberi kabar jika dirinya sudah tiba di rumahnya. Karena pikiran yang membuatnya khawatir Elma berniat akan mendatangi rumah Liam. Elma memang belum pernah ke rumah Liam, bukan karena Liam tidak pernah mengajaknya bertemu dengan orang tuanya, tapi karena Elma sendiri yang belum siap. Elma merasa belum pantas datang bertemu dengan orang tua Liam tidak ada di dalam dirinya yang bisa dibanggakan untuk berdiri di samping Liam yang dari orang berada . Untuk itu Elma bertekad untuk menjadi desainer sukses supaya orang tidak hanya mengenalnya sebagai yatim piatu tapi seseorang yang bisa dibanggakan.
***
Elma tiba di rumah keluarga Hendar ayah dari Liam dengan menggunakan ojol yang ia pesan. Berdiri tepat di depan pagar yang menjulang tinggi Elma tampak kebingungan karena rumah besar dengan di dominasi cet putih tersebut nampak kosong dan terdapat gembok pada pagar tersebut. Tidak mungkin dia salah rumah banting Elma, meskipun Elma belum pernah datang tapi dia tau persis alamat rumah Liam karena Liam pernah memberitahunya. Di tengah kebingungan Elma terdengar suara dari arah belakang yang membuat Elma berbalik
" Cari siap nak " Seorang paruh baya menghampiri Elma. Dilihat dari penampilannya sudah bisa di pastikan oleh Elma profesi bapak tersebut adalah satpam, mungkin satpam di komplek ini pikir Elma.
" Iya Pak. Ini betulkan rumah Bapak Hendra dan Ibu Riana? " Elma memastikan kalau dia tidak salah alamat.
" Iya betul nak "
" Penghuninya kemana ya pak, kok sepertinya kosong"
" Oh itu.. Pak Hendra dan keluarga tadi malam berangkat nak keluar negeri katanya sih mau menetap di sana " . Mendengar perkataan bapak tersebut kening Elma langsung berkerut. Kaget sudah pasti Elma kaget karena setahunya Liam dan keluarganya baru akan berangkat pekan depan. Tapi kenapa tadi malam mereka langsung berangkat.
" Nak"
" Iya Pak". Elma tersadar dari lamunannya.
" Kalau tidak ada yang ingin di tanyakan lagi, bapak pamit dulu"
" Oh.. Iya Pak terima kasih " . Selepas kepergian Pak yang memberikan informasi Elma pun kembali memesan ojek online untuk kembali ke panti tempatnya tinggal. Elma harus menyiapkan beberapa berkas yang diperlukan untuk keberangkatannya nanti malam. Disepanjang perjalanan pulang Elma terus saja menghubungi nomor Liam tapi tidak ada respon dari nomor tersebut.
Sesampainya di panti Elma langsung menyiapkan semua keperluannya selama melanjutkan pendidikannya di negara tersebut.
" Ahhh.. Elma langsung menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur yang tidak terlalu empuk, lelah membuat Elma memejamkan matanya. ...
****
Di tempat lain dan waktu yang berbeda. Liam duduk dengan wajah lesu sesampainya di negara tersebut ia langsung menghubungi asisten rumah tangganya untuk mengirimkan semua data yang ada di dalam ponselnya. Mungkin membutuhkan waktu yang tidak cepat untuk membuka HP miliknya karena dia mengunci beberapa aplikasi yang menurutnya sangat pribadi. Berharap dengan usahanya tersebut dia bisa menghubungi Elma dan menjelaskan sekarang ia sudah di negara A karena mendadak keberangkatannya di majukan.
" Maaf aku El, aku tidak bisa memenuhi janji untuk menyiapkan malam perpisahan untuk kita " . Liam berbicara pada foto Elma yang tersimpan rapi di dalam dompetnya.
Bersambung.....
Hay kak! 😊
Novel MAAF AKU YANG HARUS PERGI on going yah
Jadi Author mengharapkan dukungan untuk kak semua ☺. Dan jangan lupa di like dan tinggalkan komen kalian pastinya tanda 💕💕💕💕 Author tunggu maaf ya permintaan Author banyak banget 😄😄😄
Tambahkan ke rak novel favorit 😍💕 juga.
Terima kasih 😘💕
" El, dua penampilan lagi giliran tim kita".
Elma mengangguk saat Leon menyampaikan informasi tersebut. Leon merupakan salah satu tim Elma dalam menyelesaikan tugas akhirnya sebagai salah satu pelajar di bidang fashion design. Tim Elma terdiri dari 4 orang yaitu Elma, Xena, Leon dan Erika yang menjadi model.
Hari ini semua pelajar di tempat Elma menimbah ilmu sedang bersiap -siap untuk menyiapkan rancangan busana mereka masing-masing untuk di pamerkan di atas catwalk sebagai syarat kelulusan. Terinspirasi dari keindahan laut dari timur Indonesia yaitu Alor yang terkenal akan keindahan terumbu karangnya. Elma menuangkan ide pada gaun hasil rancangan timnya dengan full warna yang ceria dan tetap memperlihatkan keanggunan dan kemewahan pada perempuan. Erika yang menjadi model Elma sangat pas menggunakan gaun tersebut.
"Bagaimana apa sudah waktunya? " Tanya Xena pada Leon yang sedari tadi berdiri di depan sebuah TV yang menayangkan langsung penampilan para peserta . Leon tidak menanggapi pertanyaan dari Xena matanya tetap menatap layar yang ada di depannya dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
Semua peserta berada di belakang panggung untuk menunggu. Tak terkecuali Elma. Jika Xena dan Leon sibuk memperhatikan penampilan para peserta. Elma sibuk menyiapkan detail akhir dari penampilan modelnya tersebut dan memberikan semangat. Sebuah harapan besar Elma impikan dari tugas akhirnya ini, karena di luar sana banyak rumah mode maupun pemilik Brand ternama yang meyaksikan penampilan mereka menunggu lahirnya desainer mudah berbakat. Jika ada rancangan yang menarik perhatian mereka bukan tidak mungkin desainernya akan mereka ajak kerjasama . Mengingat kampus yang yang Elma tempati merupakan kampus yang melahirkan desainer kondang Thierry Mugler yang hasil rancangannya digunakan super model seperti Cindy Crowford dan Naomi Campbell, hingga penyanyi yang mendapatkan predikat ratu pop yaitu Madonna pernah menggunakan hasil rancangannya.
" El sekarang giliran tim kita" Sahut Leon dan Xena bersamaan dengan pandangannya mengarah ke Elma.
" Ok" Jawab Elma dengan disertai senyuman juga Erika yang berada di samping Elma.
Elma, Xena Leon dan Erika berkumpul membentuk lingkaran mereka saling memberikan kalimat motifasi.
Erika melangkahkan kakinya menaiki tangga pada panggung tersebut sebelum masuk dan terlihat banyak orang Elma memanggil Erika
" Erika" Erika berbalik gadis yang memiliki kulit coklat kemerahan itu melihat ke arah Elma " Semangat" Kata Elma, Leon dan Xena secara bersamaan sambil tangan mereka terkepal keatas. Erika tersenyum.
"Kalian tenang saja aku akan menjadikan penampilan ini menjadi milik tim kita" Mendengar penuturan Erika membuat Elma Leon dan Xena terharu dan mengangguk.
Ting...
Suara dentingan gelas di sebuah cafe tepat di depan gedung yang bertuliskan ESMOD tempat Elma belajar. Elma dan timnya sedang merayakan keberhasilan mereka. Iya, rancangan Elma dan teman satu timnya menjadi salah satu yang terbaik.
"Apa kalian akan tetap menetap di negara ini?" . Erika memulai pembicaraan sambil menikmati makanan yang tersaji di meja.
"Bagaimana denganmu". Tidak menjawab pertanyaan Erika Leon balik bertanya.
" Aku akan kembali ke negaraku, aku ingin mengembangkan karier modeling ku di sana". Jawab Erika. Erika menyentuh tangan Elma dan Xena sambil mengucapkan terima kasih. " "Terima kasih telah menjadikan aku sebagai tim kalian selama ini". Erika memang bukan mahasiswa sama seperti Xena , Leon dan Elma. Sebelum bergabung Erika adalah seorang pelayan di cafe yang sekarang mereka tempati. Saat Elma mulai aktif belajar di ESMOD tugas pertama yang Elma Terima adalah membentuk tim dan timnya adalah Xena dan Leon . Meskipun mereka berbeda negara tapi mereka mampu menciptakan kerja sama yang baik. Saat mereka sudah mulai merancang busana mereka menawarkan Erika untuk menjadi model mereka.
"Sampai saat ini aku masih penasaran kenapa kamu memilih Erika sebagai model tim kita". Pertanyaan Elma ini bermaksud untuk menggoda Leon . Leon yang baru mau memasukkan makanan kedalam mulutnya langsung menoleh ke arah Xena. Leon dan Xena memang sudah memiliki hubungan sebelum mejadi satu tim dengan Elma.
" Bisa kita tidak perlu membahas itu". Jawab Leon yang tidak mau membuat Xena kesal karena dia masih ingat bahwa alasannya memilih Erika karena selain Erika memiliki tubuh yang proposional Leon juga sangat menyukai warna kulit Erika yang coklat kemera-merahan dan itu sangat seksi di matanya. Sangat jauh berbeda dengan Xena perempuan yang berstatus pacarnya tersebut memiliki kulit putih bersih karena Xena berasal dari negeri ginseng.
" Aku lupa" . Lanjut Leo
" Tapi aku ingat " Erika langsung menjawab setelah mendapat isyarat dari Elma. Mendengar jawab Erika wajah Leon memelas untuk Erika tidak melanjutkan kalimatnya.
" Memang apa" . Xena ikut penasaran karena seingatnya waktu Leon diminta mencari model untuk timnya dia kebetulan sedang berada di cafe yang mereka tempati sekarang dan saat itu yang melayaninya adalah Erika Leon pun menawarkan Erika untuk menjadi model mereka.
Erika tidak menghiraukan tatapan memohon yang di tunjukkan oleh Leon Erika malah memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Xena yang duduk di seberangnya. Elma hanya menahan tawanya melihat situasi tersebut.
" Sa.. Sayang malam ini kan kita akan bertemu orang tuaku, jadi ayo kita pergi " Leon berusaha mengalahkan perhatian Xena untuk tidak penasaran dengan apa yang akan di sampaikan Erika. Xena melihat jam yang berada ditangannya.
" Ini masih terlalu cepat kalau kita pergi sekarang, lagian kita masih merayakan keberhasilan tim kita". Leon semakin frustasi mendengar jawab Xena. " Kamu kenapa terlihat tidak tenang begitu, atau jangan-jangan alasan yang wak... "
" Aduh.. Sayang itu sudah tidak penting. Yang penting sekarang tim kita menjadi salah satu yang terbaik " Leon langsung memotong kalimat Xena.
" Em.. Ok kita berangkat sekarang " Jawab Xena mengiyakan ajakan pacarnya tersebut. Leon langsung tersenyum cerah karena Xena belum mendengar kan apa yanga akan di sampaikan oleh Erika.
" Tapi sebelum itu aku ingin mendengarkan apa alasan kamu memilih Erika menjadi model tim kita" Sontak perkataan Xena membuat Leon terduduk lesu.
" Sayang.... Kan waktu itu aku sudah bilang kalau aku waktu itu memilih Erika karena kebetulan sedang di kafe ini dan menawarkan padanya "
" Dan karena bentuk tubuhku bagus dan warna kulitku terlihat seksi makanya kamu memilihku. Iyakan Leon ? " Erika Langsung menambahkan jawaban Leon yang membuat Xena langsung menatap Leon dengan mata yang memicing.
" Oh jadi seperti itu" . Dengan wajah kesal Xena beranjak dan pergi meninggalkan cafe tersebut dan Leon berusaha mencegahnya.
" Sayang mau kemana? " Leon mengikuti Xena
"Pulang" Jawab Xena ketus
" Kita kan mau ketemu orang tua ku sayang. Jangan marah dong . Iya aku akui apa yang di katakan Erika memang benar, tapi kan aku menyukai gadis imut dan menggemaskan dan itu kamu " . Leon berusaha membujuk Xena yang terus berjalan keluar meninggal cafe. Sebelum menghilang Leon berbalik menatap kedua perempuan masih tertinggal di cafe dengan wajah kesal tapi yang di beri tatapan tidak suka hanya melambaikan tangan dengan wajah pura-pura sedih. 😄
Erika dan Elma hanya menggelengkan kepala melihat dua pasangan tersebut. Mereka berdua memang memiliki hobi membuat Xena dan Leon bertengkar karena akan terlihat sangat lucu dan pertengkaran keduanya tidak akan berlangsung lama.
"Apa kamu akan tetap tinggal di negara ini? ". Tanya Erika dan Elma mengangguk. Pulang kembali ke negaranya? iya tidak punya alasan untuk itu.
" Apa kamu tidak berusaha mencarinya? "
Elma langsung menggelengkan kepalanya. Sudah beberapa tahun berlalu semenjak Elma meninggalkan negara kelahirannya. Kabar tentang Liam juga tidak pernah ada. Elma tidak tau apa Liam berusaha mencarinya atau bagaimana dia sekarang Elma tidak tau dan mungkin setelah ini dia akan fokus dengan karirnya dan berusaha melupakan semua masa lalunya. Elma akan menerima tawaran salah satu rumah mode yang mengajaknya bekerja sama.
Elma berdiri di balkon apartemen yang dia beli dengan uang beasiswa. Menikmati suasana malam di kota yang cukup ramai ramai di kunjungi.
Ting.. Sebuah foto masuk di HP Elma. Foto Xena dan Leon saling merangkul. Terlihat Xena tersenyum sambil memperlihatkan cincin di jari manisnya dan tertulis di keterangan foto tersebut " Kami akan menikah dia barus saja melamar ku".
" Wah, selamat yah, caraku tadi siang ternyata tidak mempan yah heheheh. " Erika langsung membalas pesan tersebut karena Xena mengirimnya di grup mereka.
" Kapan acaranya? " Elma ikut mengomentari
" Dua bulan lagi " Jawab Leon
Dan obrolan tentang persiapan pernikahan Xena dan Leon pun berlanjut sampai Erika penasaran kali ini bagaiman Leon meluluh hati Xena yang sudah terlalu sering dan caranya bertengkar . dengan langsung melamarnya di depan orang tua ku, kata Leon membuat Erika dan Elma tertawa. Karana cara yang biasa sudah tidak mempan.
Bersambung....
Hay kak! 😊
Novel MAAF AKU YANG HARUS PERGI on going yah
Jadi Author mengharapkan dukungan untuk kak semua ☺. Dan jangan lupa di like dan tinggalkan komen kalian pastinya tanda 💕💕💕💕 Author tunggu maaf ya permintaan Author banyak banget 😄😄😄
Tambahkan ke rak novel favorit 😍💕 juga.
Terima kasih 😘💕
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!