Alviana Putri atau sering dipanggil Ana ini adalah gadis yang memiliki wajah yang cantik dan lemah lembut tapi memilki berat badan yang tidak ideal atau gendut. Alviana berumur 21 tahun. Namun Alviana memilki kehidupan yang kurang beruntung walaupun terbilang memiliki keluarga yang kaya.
Kenan Narendra David sering dipanggil Rendra berusia 27 tahun, dia adalah seorang dokter anak, memiliki wajah yang tampan dan badan yang kekar
Arka Ezra Aidan sering dipanggil Arka umur 21 tahun, tampan dan seorang playboy.
David Putra adalah ayah dari Rendra, dia adalah seorang pengusaha yang sangat digandrungi oleh pengusaha yang lain
Sania Kenan adalah ibu dari Rendra, dia adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu baik dalam merawat keluarganya, dia kemiliki sifat yang ramah dan sangat menyayangi keluarganya.
Salwa Nadira adalah adik tiri dari Alviana, dia adalah anak yang sangat manja dan apapun yang dimiliki Ana pasti akan direbutnya walaupun itu hanyalah barang yang sangat tidak berharga baginya.
Didit Pratama adalah ayah dari Alviana, awalnya dia adalah seorang yang lemah lembut, tapi setelah kematian ibu alviana dan menikah dengan ibunya Salwa. didit berubah menjadi seorang yang pilih kasih dan selalu memarahi Alviana
Santi Pratama adalah ibu tiri dari Alviana, dia selalu memarahi alviana dan selalu membela Salwa walaupun anaknyalah yang membuat masalah.
Andini Kesya Utami adalah sahabat alviana sekaligus sepupu satu kali dari Rendra. dia adalah orang yang sedikit manja dan juga memiliki suara yang cemprwng sehingga siapapun yang mendengarnya akan geleng geleng kepala.
******
"Anaaa....."teriak seseorang yang telah membangunkan ana dari tidurnya yang nyenyak
"hoaam...siapa sih yang panggil nama aku pagi pagi begini" kata Ana sembari menatap jam yang menunjukkan pukul 7 pagi
"Astaga aku terlambat pantesan nenek sihir teriak-teriak dari tadi"katanya lagi sembari turun dari ranjang empuknya dan berjalan ke kamar mandi untuk segera bersiap siap pergi kekampus.
****
Setelah mandi Anapun jalan menuju keruang makan dimana semua keluarganya duduk
"kamu dari mana aja, masa anak gadis bangunnya jam segini sih, mau jadi apa kamu itu"kata Santi mengomeli Ana
"Maaf ma aku terlambat bangun karena kemarin malam aku capek dari kerja
"alah bilang aja kalau kamu itu emang malas, lihat aja Salwa, dari tadi dia itu sudah bangun untuk bersiap, lah kamu bangun langsung aja mau makan tanpa bekerja"kata Santi kembali
"bener yang mama kamu katakan, kamu seharusnya jadi gadis itu harus cepet bangunnnya masa Salwa sebagai adek yang memberikan kamu contoh sedangkan kamu yang kakaknya"kata Didit yang juga mulai membandingkan Ana dengan Salwa dan itu membuat Ana harus bersabar mendengarnya
"Baiklah mulai besok Ana akan bangun cepat sesuai perintah mama dan papa"kata Ana sembari memaksakan senyumannya
dan mereka melanjutkan sarapan mereka dengan diam dan hikmat
setelah sarapan selesei Ana yang teringat harus membeli bukupun hebdak meminta uang kepada papanya
"pa aku boleh minta uang untuo beli buku"kata Ana
"Bener tuh untuo beli buku" kata Sinta yang langsung menjawab sebelum didit berbicara
"ya bener ma aku mau beli buku uang aku enggak cukup"kata Alviana
"pa jangan dikasih, kemarin itu aku lagi ke mall untuo beli buki tapi aku enggak sengaja lihat kak Ana pergi jalan sama cowok, pasti itu uangnya habis untuk itu cowok" kata Salwa memanas manasi didit
"kamu apaan sih kalau ngomong itu disaring dulu, aku aja enggak pernah ke mall, kamu jangan fitnah aku yah" kata Ana yang ingin marah tapi dia tetap menahannya
"idih siapa juga yang ngefitnah orang aku ada buktinya" kata Salwa sambil menunjukka foto Ana bersama seorang cowok yang sedang berbelanja disalah satu tokoh di mall
"apa benar ini yang kamu lakukan selama ini" tanya Didit yang mulai emosi
"enggak pa aku enggak pernah ngelakuin itu, itu..."belum Ana melanjutkan ucapannya sudah dipotong oleh didit
"kamu mau bilang apa Ana sedangkan sudah ada buktinya bahwa kamu menghambur-hamburkan uang yang papa berikan selama ini" kata Didit yang sedikit membentak
"Maaf pa kalau aku kurang ajar tapi papa sudah lama tidak memberikan aku uang jajan, sebab itulah aku bekerja part time di kafe milik sepupu teman aku"kata Vanya yang juga sudah mulai emosi
"Apa kamu bilang papa ngelakuin itu semua karena papa sayang sama kamu, kamu yang kerja sensiri aja udah bisa ngelunjak dengan membelikan pakaian untuk cowok kamu apalagi kalau papa yang ngasih kamu uang" kata didit yang tidak mau disalahkan
"apa papa sayang sama aku, apa aku enggak salah dengar, apa buktinya kalau papa sayang sama aku selama ini papa selalu ngebeda bedain aku sama Salwa, ingat pa anak papa itu bukan hanya Salwa tapi aku juga. Papa selqlu memberikan segalanya kepada Salwa tapi tidak pernah memberikan apapun kepada aku walaupun itu hanya uang jajan"kata Ana membentak karena sudah emosi
plakk... satu tamparan mendarat di pipi Ana manakalah dirinya membentak didit dan membuat didit emosi seketika
"papa enggak ngasih kamu uang karena kamu sudah dewasa berbeda dengan salwa yang masih SMA, seharusnya kamu harus mengalah sama adek kamu dan satu lagi seandainya kamu enggak menghamburkan uang kamu untuk cowok yang tidak berguna itu pasti uang kamu cukup untuk membeli buku" kata Didit dan langsung berlalu dan peegi kekantornya
"pa aku enggak pernah menghamburkan uang aku pa, papa aja yang selalu peecaya dengan kata kata yang keluar dari mulut anak tercinta papa ini" teriak Ana namun tidak didengar oleh papanya yang sudah keluar dari rumah
Sedangkan Santi dan Salwa dari tadi sudah tersenyum penuh kemenangan karena berhasil memfitnah Ana dan semakin membuat Ana dibenci oleh Didit
"makanya jadi cewek itu jangan kecentilan" kata Salwa dan beelalu pergi dengan Sinta dengan senyum penuh kemenangan.
Setelah perdebatan tadi dengan papanya Ana memutuskan untuk segera kekampus karena takut akan terlambat masuk kelas
******
Sesampainya dikampus Ana disambut oleh sahabatnya
"Ana tumben kamu terlambat biasanya kamu duluan datang daripada aku" teriak Andin dengan suara cemprengnya membuat Ana menutup telinganya sambil menggelengkan kepala melihat sahabatnya itu
"Enggak apa apa kok aku hanya terlambat bangun tadi" kata Ana sambil menunduk karena takut bekas tamparan itu dilihat oleh sahabatnya
"ngapain kamu nunduk aku ada didepan mata kamu bukan dibawah kamu"kata Andin yang mulai curiga terhadap Ana
"enggak apa apa kok, ayo kita masuk kelas nanti telat" kata Ana sembari jalan duluan tapi tangannya ditahan oleh andin dan membuat ana langsung berhenti
"coba aku lihat muka kamu" kata Andin langsung mengangkat wajah Ana dan benar saja kecurigaannya, wajah Ana sedikit merah dan membengkak dan Andin tahu jelas bahwa itu adalah bekas tamparan
"Kamu ditampar lagi sama papa kamu" kata Andin dengan sedikit teriak karena melihat muka sahabatnya yang bengkak
"iya biasalah masalah keluarga" kata Ana dengan entengnya
"kamu itu enteng banget ngomongnya masalah keluarga, walaupun masalah keluarga kan bisa dibicarakan dengan baik kenapa harus main kasar, pasti ini ulah nenek lampir dengan anaknya kan" kata Andin sambil mengomel dengan suara cemprengnya dan itu membuat Ana sedikit terhibur
"sudahlah enggak masalah, mereka mau fitnah aku enggak masalah yang penting mereka yang dapat dosanya bukan aku" kata Ana sambil nyengir
"iya iya teman aku yang satu ini emang Sabar, tapi kalau terlalu sabar juga entar diinjak sama orang ingat itu" kata Andin
Andin yang sudah bersahabat dengan Vanya sedari mereka SMA sudah sangat faham bahwa papaAna selalu membanding bandingkan dirinya dengan adiknya bukan hanya itu tapi juga papanya Ana tidak pernah adil kepada kedua anaknya. Andin juga tahu bahwa Ana selalu melawan ketika dia sedang berdebat dengan papanya tapi papanya yang selalu berpihak kepada Salwa membuatnya gelap mata dan selalu menyalahkan Ana dan dengan teganya bermaik tangan kepada putrinya
"Ayo kita masuk kelas entar telat kita juga yang dihukum" kata Ana dan mereka berduapun akhirnya masuk kelas
****
Sesampainya dikelas Ana dan Andin langsung duduk dan berbincang bincang dan tidak lama kemudian terlihat beberapa cowok masuk kekelas itu juga dan langsung menuju kebangku Ana dan Andin
"hai cantik lagi ngapain" kata Arka yang pagi pagi sudah ngegombal
"Ngapain kamu kesini kayak enggak ada kerjaan banget sih" kata Andin yang marah kepada Arka karena selalu mendekati temannya padahal Ana selalu menolak ajakan Arka yang selalu mengajaknya untuk pacaran
"eh kok kamu yang marah sih, jangan jangan kamu suka sama aku jadi kamu marah kalau aku deketin Ana" kata Arka dan membuat semua orang tertawa
"enak aja ngapain juga aku suka sama palyboy cap kampung kayak kamu" kata Andin yang marah mendengar kata Arka
"Sayang nanti sore kita pergi jalan yuk" kata arka mengajak Ana keluar dan menghiraukan Andin yang sudah mengomel dari tadi
" maaf Ka aku nanti sore kerja soalnya aku shif malam" kata Ana yang selalu menolak ajakan Arka secara halus
"oke baiklah kalau begitu kapan kapan aja kita pergi jalannya" kata Arka dan segera keluar bersama teman temannya
Arka memang seorang playboy yang selalu gonta ganti pasangan dan dia sudah terkenal diseluruh kampus dengan sifatnya itu. dan dia juga mendekati Ana karena sudah taruhan dengan teman temannya. Ana memang termasuk cewek yang cantik dan juga sangat susah didekati.
Namun walaupun Arka medekati Ana karena taruhan tapi dia juga sedikit sakit hati dengan penolakannya Ana dan membuat dirinya malu didepan teman temannya.
"Baiklah kamu selalu menolak aku, kalau begitu jangan salahkan aku jika aku berbuat nekat" kata Arka dalam hati setelah berada diluar kelas Ana dan Andin
******
Setelah kelas Ana dan andin selesei merekapun keluar dari kelas sqmbil beebincang bincang dan Andin mengajak Ana untuk jalan jalan
" Ana kita ke mall yuk, udah lama nih enggak jalan jalan" kata Andin
" yah kan kamu dengar sendiri tadi aku bgomong sama arka kalau aku ada shif malam ditempat kerjaku jadi aku enggak bisa" kata Ana yang tidak enak menolak ajakan Andin
"wah aku kira kamu tadi bohong sama Arka, tapi tenang aja aku akan minta izinin kamu sama sepupu aku, apa kamu lupa kalau kafe itu milik sepupu tersayangku" kata Andin sambil tersenyum
" enggak bisa gitu dong Din masa aku izin cuman untuk pergi jalan jalan, enggak enak sama yang lainnya" kata Ana karena merasa tidak enak dengan karyawqn yang lain terutama kepada sepupunya Andin yang sudah baik hati memberikan pekerjaan kepada Ana, walaupun tidak pernah bertemu secara langsung tetapi, suatu saat Ana akan berterima kasih secara langsung kepada sepupunya Andin yang dia tahu hanya namanya yaitu Rendra.
"ya udah deh kalau begitu aku pulang duluan yah" kata Andin yang pura pura merajuk kepada Ana
"hahahhaha... yaudah besok aja deh kita peeginya, soalnya besok aku juga libur kok jadi tenang aja" kata Ana yang membujuk Andin yang pura pura merajuk
"oke janji yah pokonya besok kita pergi jalan jalan sepuasnya" kata Andin yang langsung kembali bersemangat
"iya iya janji" kata Ana
"kalau begitu aku duluan yah udah dijemput sama sopir" kata Andin sambil melambaikan tangannya dan Ana hanya tersenyum melihat sahabatnya tersebut.
Setelah kepulangan Andin, Anapun menuju ketempat kerjanya dengan senyuman yang selalu terukir diwajahnya. sesampainya di kafe Ana langsung menyapa beberapa karyawan yang juga bekerja ditempat tersebut. Alviana bekerja sebagai pelayan ditempat tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. walaupun papanya tidak memberikannya uang sehari hari tapi Ana masih bersyukur karena uang kukiahnya masih ditanggung oleh papanya.
"kak Rahma, sekarang aku sudah datang jadi kakak sudah bisa pulang" kata Ana kepada Rahma yang juga menjadi salah satu karyawan disana. Rahma dan Ana selalu bergatian saat bekerja jika Rahma masuk pagi sampai siang begitupun Ana yang masuk siang sampai malamnya.
"Oke kalau begitu aku duluan yah" kata rahma "oh iya hari ini Andi tidak masuk jadi kamu yang kunci kafe nanti kalau semuanya sudah pulang" katanya lagi
"Baiklah kak" kata Ana sambil tersenyum
*****
Malam harinya pukul 10.00 Ana sudah menutup dan mengunci kafe tersebut dan memastikan semuanya aman. setelah itu diapun pulang dengan hati yang gembira dan selalu tersenyum. entah apa yang membuatnya selalu ingin tersenyum yang jelas hari ini hati Ana selalu berbunga bunga
Namun, saat setengah jalan ditempat yang sepi Ana melihat Arka dan kawan kawannya sedang berdiri ditengah jalan dan itu membuat Ana kaget dan ingin berlari namun segera dikejar oleh Arka dan kawan kawannya
"jangan lari kamu Ana"teriak Arka yang semakin membuat Ana gemetaran Namun sekuat tenaga dia terus berlari menghindari Arka dan kawan kawannya.
Namun takdir berkata lain Arka berhasil menangkap Ana dan membawanya menuju mobil yang sudah mereka siapkan. Ana terus saja berusaha untuk kabur dan berteriak tapi tidak ada yang mendengarnya. Karena Arka dan kawan kawan pusing dan kesal melihat Ana yang selalu berteriak merekapun membekap mulut ana dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius dan itu membuat Ana pingsan.
******
Sayup sayup Ana mendengar seseorang tertawa dan saling bercanda dan akhirnya Ana membuka matanya. Ana melihat Arka dan teman temannya sedang berbincang dgan tertawa. Ana yang sadar bahwa dirinya sedang berada digubuk yang sangat kotor dan entahlah lokasinya berada dimana diqpun tidak tahu karena waktu dijalan dia dibuat pingsan oleh arka. Sedangkan Arka yang tidak sengaja berbalik melihat Ana yang sudah sadar
"wah wah wah... akhirnya ratu kita bangun juga" kata Arka
"Sebenarnya apa mau kalian, kenapa kalian menculik aku" kata Ana
"heh kamu sadar enggak selama ini kamu udah buat aku malu didepan banyak orang dengan cara kamu menolakku" kata Arka membentak dan membuat Qna sedikit ketakutan
"emangnya kamu pikir cinta bisa dipaksakan, dan juga aku sudah mengatakan padamu jika aku tidak ingin pacaran" kata Ana yang ingin membela dirinya
"kamu pikir aku cinta sama kamu hahahaha, kamu lucu banget sih jadi cewek, yang ada itu aku muak lihat muka kamu dan body kamu yang gendut itu, kalau bukan aku lagi taruhan sama temen aku, aku ogah banget deketin kamu" kata Arka yang tersenyum sinis kepada Ana
"Berarti persaan aku memang benar untung saja aku tidak pernah termakan omongan kamu yang busuk itu" kata Ana yang sedikit mengejek dan itu membuat Arka semakin kesal
"kamu pikir malam ini kamu akan selamat...., enggak akan aku biarkan kamu lolos kali ini"kata Arka
"kamu lepasin aku atau aku teriak disini" kata Vanya mengancam dan itu membuat Arka dan teman temannya tertawa
"oh iya apakah kamu tahu apa taruhan aku...., taruhannya adalah siapa yang bisa menjadikan Ana pacarnya dan berhasil menidurinya maka dia akan diberikan sebuah mobio keluaran terbaru" kata Arka tersenyum kepada Ana dan itu membuat Ana sangat geram
"emang kalian pikir akuh cewek apaan hah...., kamu pikir aku wanita murahan yang jika diajak pacaran maka aku akan memberikannya kepada pacarku..., itu tidak mungkin terjadi, dan kalian adalah seoarhang psikopat yang pernah akuh temui, kalian benar benar orang yang tidak punya hati bisa bisanya kalian membuatku menjadi barang taruhan" kata Ana yang juga mulai terisak
"oke oke jangan nangis gitu dong cantik, nanti cantiknya hilang gimana" kata Arka yang maju dan mengangkat dagu Ana menggunakan Jarinya
"Asal kamu tahu walaupun ini hanya taruhan tapi kamu udah buat aku sakit hati daan malu didepan banyak orang, jadi kamu harus mendapat hukumannya" kata Arka tersenyum dan membuat Ana semakin taku kepadanya
"Apa yang mau kamu lakukan" kata Ana semakin terisak dan mulai memberontak
"kan aku sudah memberitahukanmu jika taruhannya adalah menjadikanmu pacarku dan harus menidurimu jadi bersiaplah untuk melayaniku dengan baik" kata Arka tertawa bahagia
"enggak.... enggak mungkin, aku enggak mau pokoknya aku mau pulang dan laporin kamu kepolisi" teriak histeris Ana
"Kalian semua keluarlah aku akan memulai pertempuran ini" kata Arka tersenyum
"enggak aku mohon jangan lakukan ini, ini semua salah, tolong maafkan aku, aku mohon padamu" kata Ana memohon kepada Arka Namun Arka tidak mendengarkannya dan tetap memperkosa Ana
dan malam itu adalah malam yang membuat Ana hancur dan sangat sengsara dengan hidupnya
"ya tuhan mengapa engkau membuat hidupku sesengsara ini, aku yang tidak mendapatkan kasih sayabg dari orang tuaku dan kau juga membuat diriku dalam keadaan ini, apakah ini tadkirku?, tapi aku tidak bisa menerima ini semua, rasanya sangat sakit" kata Alviana dalam hatinya disaat Arka memperkosanya dan alviana hanya bisa menagis meratapi nasibnya yang sangat malang.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!