...🎧 Soundtrack this part #since i meet you-huh gak🎧...
...🌀 Menjadi baik atau buruk adalah sebuah pilihan. Menjadi buruk memiliki banyak sekali kerugian sedangkan menjadi baik memiliki banyak keuntungan walaupun masih sering dirugikan 🌀...
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Langkah kaki terdengar samar dilorong sebuah hotel, dengan langkah terseok-seok dan juga sedikit sempoyongan gadis bergaun peach itu masih terus saja melangkah mencari seseorang yang merupakan kekasihnya.
"Mas Yuan? Mas dimana?" Tanya gadis itu pelan masih mencari dengan tatapan mulai samar dan juga sedikit berbayang.
"Sera,kamu baik-baik saja?" Tanya seorang laki-laki yang menyerupai wajah Yuan kekasih gadis bernama Sera itu.
"Mas Yuan?"
"Benar, ini mas sayang. Kenapa dengan mu?" Tanya laki-laki itu pelan membantu Sera untuk berdiri tegap.
Sera tersenyum kearah laki-laki itu "Aku baik-baik saja mas hehehe, hanya sedikit ngantuk saja."
Senyum smirk terbit dari sudut bibir laki-laki itu saat mendengar ucapan Sera.
"Baiklah kamu ikut mas yah, kamu keliatan sangat ngantuk."
Sera tersenyum mengangguk dan menggandeng tangan laki-laki itu dan tiba-tiba tubuhnya terasa melayang saat laki-laki itu menggendong tubuhnya menuju sebuah kamar kosong.
Gadis itu tersenyum mengalungkan tangannya dileher laki-laki itu sembari bergumam pelan.
"Kenapa saat pandangan ku terasa buram saja wajah mas terlihat sangat tampan hehehe."
Cup,
Sera mencium pipi laki-laki itu dengan pelan dan tersenyum kembali mengalungkan tangannya dengan erat dileher laki-laki itu.
"Apa kamu begitu mencintai ku?"
"Eugh,," Sera dengan cepat mengangguk dan dibaringkan oleh laki-laki itu diatas ranjang kamar hotel.
Setelah merebahkan Sera laki-laki itu langsung mengusap pipinya dengan kasar "Dasar gadis sialan!" Umpatnya menatap kesal kearah Sera yang masih terjaga dengan pandangan yang samar.
"Ma,,mas?" Tanya Sera kaget saat laki-laki itu menaiki tempat tidur dan menyambar bibirnya.
"Eumb,,,mas,,"
Sera kaget saat bibirnya sudah dik*Lum sempurna oleh laki-laki yang ia lihat adalah Yuan kekasihnya sendiri. Namun, Yuan tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini dengan tiba-tiba dan Yuan tidak pernah kasar seperti ini.
"Mashmbb,, eumb."
Sera merasa sedikit sesak saat bibir itu kian menjadi-jadi memainkan bibirnya,belum lagi lidah laki-laki itu memaksa untuk masuk kedalam rongga mulutnya.
"Akhh,,mas?" Sera sedikit terperanjat saat bibirnya digigit oleh laki-laki itu hingga ia membuka bibirnya dan langsung saja lidah laki-laki itu menerobos masuk .
Sera semakin kaget saat tangan laki-laki itu sudah masuk kedalam dress berwarna peach itu. Mengelus perut ratanya dan bahkan hampir saja memegang kedua bukit kembar nya.
Ia semakin curiga itu bukanlah kekasihnya Yuan, laki-laki yang sudah menjalani hubungan dengan nya itu tidak pernah lancang seperti itu menggerayangi tubuhnya tanpa izin.
"Ka,,kamu bukan mas Yuan!"
Kegiatan itu langsung terhenti saat Sera mulai kehilangan kesadaran setelah mengatakan itu, laki-laki itu langsung bangkit dari atas tubuh gadis itu dan membuka satu persatu kancing dress Sera .
"Lihatlah, dalam satu malam ini hidupmu akan hancur begitu juga dengan Yuan!"
Gaun gadis itu sudah terbuka dan ia lempar asal, begitu juga dengan dalaman gadis itu sudah ia tanggalkan lalu ia lempar ke sembarang arah.
Setelah itu ia tutupi tubuh gadis itu dengan selimut dan mencari ponsel Sera didalam tasnya.
"Baguslah ia tidak menggunakan kata sandi, benar-benar gadis bodoh!"
Ia mencari kontak Yuan dan mengirimkan pesan bahwa Sera lebih dulu meninggalkan acara perayaan pembukaan cabang kantor yang saat ini mereka pimpin.
"Maafkan aku mas, aku sedikit kelelahan dan mengantuk jadi aku pulang lebih dahulu tanpa pamit padamu."isi pesan yang laki-laki itu kirimkan.
Setelah itu ia lempar ponsel itu keatas ranjang dan keluar dari kamar itu menuju acara yang saat ini masih terus berlangsung karena pengunjung semakin bertambah saja kuantitas nya.
Yuan yang sejak tadi sudah mulai kewalahan mencari keberadaan Sera kekasihnya langsung bernafas lega saat menerima pesan yang mengatakan kalau ia sudah pulang lebih dulu.
"Huh, syukurlah!"
"Kenapa dengan mu? Kamu berkeringat begitu banyak." Tanya Furqon yang merupakan sahabat Yuan.
"Aku mencari-cari Sera sejak tadi ternyata ia sudah pulang lebih dulu ."senyum Yuan karena merasa gadisnya sangatlah menggemaskan.
"Ha? Sera sudah pulang? Bukankah dia tadi ada dilorong dengan keadaan sedikit mengantuk?" Tanya Furqon sembari terus mengingat.
"Ah kamu pasti salah orang, lihatlah pacarku sudah mengabari ku."
"Hmm benar, mungkin aku hanya salah dalam melihat nya ." Furqon menggaruk pelan tengkuknya yang sama sekali tidak gatal itu.
"Tentu saja salah, kamu jangan pernah samakan pacarku dengan gadis lain,"ucap Yuan tersenyum mengingat wajah Sera.
"Iya iya tuan muda Yuan yang tampan sedikit sombong, oh iya Juan mana nih? "
Yuan menggeleng dengan pelan "Padahal tadi aku sempat melihatnya berbincang dengan beberapa kolega ,"jawab Yuan menelisik mencari saudara kembar nya.
Yuan Gautama dan Juan Gautama adalah saudara kembar identik yang lahir dari keluarga bangsawan dan memiliki kekayaan melimpah ruah, mereka berdua memang memiliki kemiripan yang menghipnotis mata kalau kalian adalah orang yang kebetulan melihat mereka maka kalian tidak akan bisa membedakan mereka. Mata mereka berbinar indah bak bulan purnama dengan alis tebal seolah itu adalah hasil ukiran dan juga bibir seksi kissable dan sudah pasti memiliki kulit putih yang terawat.
Mereka dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian karena kedua orang tuanya adalah konglomerat maka mereka tidak pernah merasakan yang namanya kekurangan baik itu kekurangan kasih sayang maupun keuangan mereka mendapatkan semuanya.
Namun, kelayakan orang tua mereka bukanlah akhir dari segalanya bagi mereka. Mereka mengembangkan banyak sekali perusahaan tanpa bantuan sang orang tua sama sekali. Mereka begitu cekatan dan juga memiliki otak yang sangat pintar hingga menghasilkan uang milyaran rupiah bukankah sesuatu hal yang sulit bagi mereka berdua.
Mengelola perusahaan yang saling menaungi satu sama lain, mereka benar-benar terlihat sangat profesional saat sedang bekerja sama.
Akan tetapi, semua itu hanyalah sebuah formalitas yang mereka bangun untuk menutupi beberapa masalah dalam hubungan mereka berdua.
Juan dan Yuan adalah kembar yang memiliki wajah yang sama namun sifat dari keduanya sangat lah bertolak belakang layaknya siang dan malam maupun air dan minyak.
Yuan adalah anak muda yang memiliki senyuman yang sangat cerah dan juga hatinya layaknya hujan yang selalu saja memadamkan dan juga menjadi seorang yang begitu perhatian dan penuh kasih sayang. Dan Juan sendiri adalah kebalikan dari sikap Yuan, Juan adalah laki-laki dengan ambisi yang membara layaknya api. Keras kepala dan mendendam serta begitu nekat dalam melakukan apapun yang menurutnya harus ia lakukan.
"Juan! Sini vroh," sapa Furqon kearah Juan yang baru saja datang dari kamar hotel itu.
Bukannya langsung datang menghampiri Furqon Juan langsung melangkah jauh dan berlawanan arah dengan posisi Yuan dan Furqon saat ini belum lagi ia sempat tersenyum seolah ia sedang meremehkan mereka berdua.
"Huh, bara api sialan itu!" Umpat Furqon kesal karena Juan mengabaikan nya.
"Sudahlah, kamu seperti tidak mengenalnya saja . Biarkan dia mungkin ia sedang dalam suasana hati yang buruk,"ucap Yuan dengan pelan.
"Aku berharap tidak usah mengenalnya saja, kenapa dia berubah menjadi makhluk menyebalkan seperti itu? " Kesal Furqon karena merasa terabaikan itu.
"Hahaha sudahlah, mari kita bergabung dengan beberapa kolega kita disana." Yuan menarik Furqon dengan pelan menuju sebuah meja yang disediakan untuk para tamu.
Juan tersenyum smirk saat ia merasa rencananya akan segera berhasil .
"Tunggu saja pembalasan ku,"Ucapnya pelan dan tersenyum bahagia.
...💎 Bersambung💎...
Wahhh kembar nih guys, pilih mas Juan apa mas Yuan nih ?
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
...🎧 Soundtrack this part #polaroid love-enhypen🎧...
...🌀 Banyak hal yang sangat sulit kuhadapi, termasuk menghadapi kenyataan yang datang begitu tiba-tiba hingga aku tidak memiliki persiapan🌀...
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Tak ada yang abadi dan bersifat selamanya, seperti sebuah malam yang kini sudah berganti menjadi pagi hari. Terik mentari memaksa masuk melalui celah-celah tirai berwarna perak itu. Biasan cahaya itu seolah sedang menjelajahi ruangan hingga mengenai mata lentik seorang gadis yang tengah terbaring diatas ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Eugh,," ia membuka mata perlahan sembari memegangi kepalanya yang sedikit pusing itu.
Ia belum pernah merasakan itu, biasanya setiap bangun lagi ia akan merasa fresh dan bersemangat tapi kali ini terasa sangat berbeda karena kepalanya tiba-tiba pusing dan ia juga merasa sedikit pegal-pegal di sekujur tubuhnya.
"Ha? Dimana aku?" Bingungnya saat melihat ia saat ini bukanlah dirumah tetapi disebuah kamar yang tidak ia kenali sama sekali.
Ia mencoba bangkit dan langsung berteriak kaget saat melihat tubuhnya saat ini begitu polos tanpa busana sama sekali.
Jantung nya berdetak tak karuan berusaha untuk mengingat apa yang terjadi semalam, apakah ia dan Yuan melakukan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan? Tidak! Yuan bukanlah orang yang nekad melakukan hal seperti itu padanya.
"Ke, kenapa aku tidak memakai apapun?" Bingung Sera dengan panik dan terus saja berusaha mengingat kejadian semalam.
Ia ingat dengan samar bahwa ia sedang berdiri menunggu Yuan yang sedang berbincang dengan beberapa koleganya. Dan tiba-tiba saja seorang pelayan hotel menawarkan sebuah minuman kepadanya dia tidak menghabiskan minuman itu karena baru beberapa saat ia meminumnya ia merasa mulai mengantuk.
Karena merasa tidak enak badan ia mencari keberadaan Yuan dan bertemu dengan laki-laki itu dilorong.
"Dan,,, akhh aku tidak ingat lagi,"ucapnya pelan sembari masih berpikir panik.
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka hingga membuat Sera kaget dan buru-buru menutupi tubuh polosnya itu .
"Sudah bangun?" Tanya laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari hanya mengenakan sebuah piyama saja.
"Mas,,Ju,,Juan?" Gugup Sera langsung kaget saat yang keluar dari dalam kamar mandi adalah Juan yang merupakan kembaran dari kekasihnya Yuan.
"Ke,, kenapa?" Sera terlihat semakin dibuat pusing dengan kenyataan bahwa saat ini didalam kamar yang sama dengan nya adalah Juan dan bukan Yuan.
"Ti,, tidak mungkin kan? "
Juan tersenyum pelan lalu duduk di sofa dengan mengangkat kakinya santai seolah tidak perduli dengan keadaan Sera yang begitu kacau pagi ini.
"Kenapa kamu sangat bersemangat tadi malam?"
Deg,
Jantung Sera terasa hampir saja melayang dari tempatnya saat mendengar itu dari Juan, mendengar kata-kata itu Sera yakin mereka pasti benar-benar melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk mereka lakukan.
"Ma,, maksud mas apa? Kenapa aku bisa ada disini?" Isak Sera menahan air matanya mencoba berpikir positif bahwa semua yang ia duga bukanlah kebenarannya.
Juan tertawa pelan karena melihat Sera yang begitu putus asa dan terlihat sangat kacau itu, sepertinya rencananya benar-benar berjalan mulus karena melihat reaksi Sera.
"Wahh kenapa kamu terlihat murung begitu? Bukankah ini yang kamu inginkan? Aku benar-benar menikmati permainan mu tadi malam."
"Maksud mas apa? Tidak mungkin."
"Kamu masih ingin berpura-pura Lupa?" Juan mendekat dengan kesal kearah Sera yang langsung berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Ma,mas kenapa seperti ini? Tolong katakan kalau itu tidak benar."
"Kamu benar-benar tidak ingat?" Tanya Juan dengan sedikit kesal.
Sera langsung mengangguk dengan cepat "A,,aku tidak ingat apa-apa dan aku tidak mau mengingatnya,"ucapnya dengan cepat dan menatap tidak suka kearah Juan.
Juan tertawa pelan "Benarkah? Seharusnya kamu mengingatnya karena permainan mu sungguh luar biasa sekali. Sepertinya Yuan sangat senang dengan pelayanan mu selama ini kan?"
Plak,
Sera menampar pipi Juan yang berbicara seenaknya mengenai dirinya. Ia bahkan hanya dua kali dicium oleh Yuan yang merupakan pacarnya selama tiga tahun lamanya. Mereka tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini dan seenaknya saja Juan mengatakan hal yang tidak-tidak tentang hubungan mereka.
Juan menatap dengan kesal kearah Sera dan mendekat kearah gadis itu hingga ia mundur dengan berusaha menutupi tubuhnya agar tidak terlihat oleh Juan.
"Kenapa kamu marah? Padahal kamu sendiri yang mendatangi ku kesini. Dasar gadis murahan,kamu tidak merasa cukup hanya menggoda Yuan dan kini kamu datang menggoda ku hahah."
"Tidak, kamu pasti berbohong! Kamu berbohong!"
Juan tertawa lagi dan lagi menganggap ketakutan Sera adalah sebuah hiburan baginya.
"Berbohong yah? Kamu benar-benar tidak ingat? Dengan tidak tahu dirinya kamu datang menggoda ku dan mencium ku lebih dahulu."
"Tidak! Aku tidak pernah melakukan itu,"ucap Sera langsung membantah ucapan Juan.
"Apa aku harus membantu mu mengingat semua kenikmatan kita semalaman panjang? "
Sera langsung mundur dan kaget saat ditarik paksa oleh Juan dan laki-laki itu langsung menindih tubuhnya yang dibalut sempurna oleh selimut itu.
"Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan posisi ini?" Bisik Juan ditelinga Sera yang mulai terisak itu.
Ia benar-benar gemetar takut saat Juan menindih tubuhnya,ia mencoba untuk mengingat namun nihil ia benar-benar tidak bisa mengingat apapun.
"Bagaimana? Apa kamu benar-benar tidak mengingatnya?"
"Ti,, tidak mas pasti berbohong, aku tidak ingat sama sekali."
Cup,
Juan mencium bibir Sera secara tiba-tiba hingga gadis itu kaget dan langsung berontak dalam ciuman Juan yang begitu ganas dan juga bringas itu.
"Embh,,ma,mash."
Sera mendorong Juan dengan sekuat tenaga hingga laki-laki itu melepaskan ciumannya dan Sera hendak menampar wajahnya namun ditahan oleh Juan.
"Brengsekk!"
Juan tertawa bahkan hampir terbahak dihadapan wajah Sera yang menangis tanpa suara itu.
"Bukankah kamu yang lebih brengsekk karena berpura-pura melupakan semua perbuatan mu? Bisa-bisanya dalam semalam kamu sudah melupakan kenikmatan yang kita buat. "
"Berhenti berbohong! Aku sama sekali tidak pernah melakukan itu dengan mu," ucap Sera masih mencoba untuk mengusir pikiran itu.
"Terserah kamu, aku benar-benar menikmati permainan mu loh!"
"Berhenti berbicara seolah aku benar-benar melakukan itu dengan mu!" Teriak Sera.
Plak,
Kini Juan yang melayangkan sebuah tamparan kearah Sera hingga gadis itu menunduk memegangi pipinya.
"Berani sekali kamu berteriak tepat didepan wajahku! Kamu benar-benar tidak tahu diri yah?" Kesal Juan menarik rambut Sera hingga gadis itu semakin terisak saja.
"Apa kamu benar-benar ingin menjadi keras kepala seperti ini? Atau kamu ingin aku menghancurkan hidup mu?" Kecam Juan melepaskan rambut Sera dan berjalan menuju sofa dengan kesal.
Sera langsung menangis dan terisak pilu memeluk dirinya, ia benar-benar tidak tahu apa yang telah ia perbuat selama ini hingga pantas menerima perlakuan seperti ini .
...💎 Bersambung💎...
Waduhh gileee, Juan kejam banget sih.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
...🎧 Soundtrack this part #Light switch-charlie puth🎧...
...🌀Tak semua hal bisa kita hadapi dengan lapang dada🌀...
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Sera masih saja terisak tertahan dengan memeluk dirinya yang masih dibungkus oleh selimut itu, ini benar-benar diluar dugaan baginya dan ia benar-benar kaget dan tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi Yuan kekasihnya yang begitu ia cintai sejak tiga tahun terakhir ini.
Bagaimana bisa ia mengalami hal seperti ini? Belum lagi laki-laki yang sedang bersama dengan nya saat ini bukanlah orang lain. Melainkan kembaran dari kekasihnya sendiri, bagaimana perasaan Yuan jika tahu hal ini?.
"Hiks,, tidak mungkin!" Sera masih saja mencoba yakin bahwa ini bukanlah kebenarannya. Juan pasti berbohong!.
Tapi, yang membuat Sera begitu takut ia sama sekali tidak mengingat fakta bahwa ini adalah sebuah kebohongan, semua yang laki-laki itu katakan terdengar nyata dan belum lagi saat ini mereka berdua benar-benar berada didalam ruangan yang sama tanpa mengenakan pakaian yang mereka pakai semalam.
"Hiks,, bagaimana aku akan menghadapi mas Yuan ?"batin Sera masih saja meratapi nasibnya yang begitu kejam ini.
Sudah bertahun-tahun ia jaga harga dirinya dan juga menjalin hubungan dengan Yuan. kini ia menghancurkan semuanya.
"Sampai kapan kamu akan terus melakukan drama menyedihkan seperti itu? Apa yang kamu tangisi disaat semalaman kamu mendesah hebat?" Senyum smirk Juan yang masih saja duduk sombong diatas sofa sembari memainkan ponselnya.
Sejak tadi ia hanya membiarkan gadis itu menangis namun semakin dibiarkan tangisnya tak kunjung reda hingga membuat Juan merasa kesal.
"Berhenti menangis! Kenapa cengeng sekali jadi perempuan?" Hardik Juan.
Sera menatap kesal kearah Juan hingga kini mata mereka bertemu "Apa? Kenapa kamu menatap ku seperti itu?"
"Bajingann!" Sera menatap kearah Juan penuh amarah.
Juan tersenyum merasa lucu saat gadis itu begitu putus asa dia masih bisa mengumpat kearah Juan.
"Berhenti berpura-pura seolah kamu adalah korban, padahal aku yang menjadi korban disini. Kamu yang datang kepada ku dan menggodaku!"
"Sebenarnya apa yang mas inginkan dariku? Kenapa mas begitu tega memperlakukan ku seperti ini?" Teriak Sera hingga Juan menutup telinga nya .
"Bisa tidak kamu jangan berteriak seperti itu? Telinga ku hampir saja pecah."
"Apa yang mas inginkan dariku? Apa salahku? hiks,,,"
"Bagus, pertanyaan mu cukup bagus. Apakah aku harus menjawabnya?"
Sera menatap dengan penuh kebencian kearah Juan menunggu jawaban dari Juan. Apa sebenarnya alasannya melakukan hal seperti itu kepada Sera yang merupakan kekasih dari kakaknya Yuan.
Bugh,
Juan melemparkan beberapa gambar kearah Sera. Dengan gemetar Sera melihat satu persatu gambar yang diberikan oleh Juan padanya.
"Ke,, kenapa aku seperti ini?"
Air mata Sera berjatuhan sangat deras saat melihat foto yang dimana dia dan Juan sedang tidak memakai busana dan saling berpelukan.
"Ti,, tidak mungkin, kenapa aku ?"
Tangannya semakin bergetar saat melihat seluruh gambar itu adalah gambar mereka berdua sedang dalam posisi yang sangat intim.
"Akhh,,," suara ******* terdengar dari ponsel milik Juan hingga Sera yang kini wajahnya dipenuhi oleh air mata itu menoleh dengan gugup.
"Apa kamu mau video kita saat bercinta tersebar di sosial media?" Senyum smirk Juan dan itu membuat pertahanan Sera luntur.
Keyakinan nya sejak tadi seolah semuanya bukanlah kenyataan kini hancur saat melihat foto dan suara dari ponsel Juan. Dia memang tidak melihat apa isi video itu ia sudah kalut dan hancur hingga tidak memiliki nyali untuk melihatnya lagi.
"Bagaimana? Kamu masih tidak mau mengakui nya? Apa kamu mau melihat video panas kita ini?" Juan mengarahkan ponsel itu kearah Sera namun langsung saja gadis itu menggeleng menjauh.
"Ja, jangan mas . A,,aku tidak sanggup melihat nya."
Air matanya terus saja mengalir begitu deras, hatinya hancur dan rapuh belum lagi rasa bersalah kian meliputi isi kepalanya. Bagaimana lagi ia akan menghadapi Yuan laki-laki baik dan begitu mencintainya?.
"Berhentilah menangis, kamu tidak memiliki waktu untuk bersedih ria seperti itu saat ini. Coba kamu pikirkan bagaimana caranya agar video ini tidak tersebar beserta dengan beberapa gambar itu,"ucap Juan dengan santai.
Sera buru-buru menghapus air matanya dan menatap penuh dendam kearah Juan "Apa sebenarnya yang mas inginkan dariku?" Kesalnya.
"Bagaimana yah reaksi Yuan saat melihat kekasihnya sedang bercinta dengan adiknya sendiri? Wahh pasti akan seru saat melihat ekspresi kecewa darinya. Apa aku kirimkan saja video ini kepada Yuan?" Ancam Juan dengan penuh penekanan.
Sera langsung menggeleng dan menangis pasrah, tatapan kesal yang ia lemparkan tadi kini berubah menjadi tatapan penuh kepasrahan.
"Aku mohon mas jangan lakukan itu, apa yang harus aku lakukan agar mas tidak menyebarkan video itu khususnya kepada mas Yuan hiks ."
Sera benar-benar frustasi dan berharap Juan tidak nekad menyebarkan video itu. Ia akan hancur kalau sampai Juan melakukan itu.
"Putuskan Yuan hari ini juga, setelah itu menikahlah denganku!"
Deg,
Apa Sera salah dalam mendengar ucapan Juan? Baiklah untuk memutuskan Yuan Sera masih memahami nya karena ia memang sudah tidak pantas bersama dengan Yuan laki-laki yang begitu baik itu tak pantas lagi bersama dengan gadis hina sepertinya. Tapi menikah dengan Juan? Apa maksudnya mengatakan hal seperti itu? Dilihat dari sikapnya Juan sama sekali tidak mencintai nya.
"Kamu dengar tidak?" Bentak Juan hingga Sera kaget.
"De,,dengar mas hiks,,"
"Bagaimana? Kamu mau melakukan itu bukan?"
"Ma,, maksud mas menikah ? Apa mas mengatakan untuk kita menikah?" Sera masih mencoba mencerna permintaan Juan.
"Kenapa? Kau tidak mau?"
"A,,aku hanya tidak mengerti mas, kenapa tiba-tiba sekali."
"Aku tidak butuh kamu mengerti atau tidak, lakukan saja perintah ku."
"Ta,,"
"Tidak usah banyak protes, kamu harus menyelesaikan semua urusan mu dengan Yuan hari ini juga. Sore aku akan menemui mu lagi."
Juan memakai kembali pakaiannya dihadapan Sera hingga gadis itu memalingkan wajah kearah lain dengan hati yang sangat gugup.
Bugh,
Beberapa pakaian sudah terlempar kearah Sera dan itu adalah perbuatan Juan yang melempari pakaian Sera kearahnya.
"Pakaah pakaian mu bodoh, sejak tadi kamu mencoba untuk menggodaku lagi?"
"Bu,,bukan begitu mas,"ucap Sera dengan lemah.
"Jangan pernah mengatakan apapun mengenai hal ini kepada orang lain, dan tentunya kamu tidak sebodoh itu untuk menyebarkan aibmu sendiri kan?"
"Ti,, tidak akan mas, "
"Ingat, hari ini kamu harus memutuskan Yuan!".
Juan berlalu meninggalkan Sera yang masih saja duduk diatas ranjang dengan selimut menutupi tubuhnya.
"Hiks,,".
Air matanya berjatuhan begitu deras setelah kepergian Juan barulah ia menangis dengan hebat dan meluapkan semua rasa sakitnya.
Ia memakai pakaian nya dengan pelan dan masih saja menangis maratapi hidupnya yang sudah hancur itu.
"Bagaimana aku bisa mengahadapi mas Yuan hikss?"
Sera terus saja membiarkan air matanya berjatuhan seolah itu adalah sebuah hujan yang curam.
...💎 Bersambung💎...
Juan bejadd banget jadi cowok, minta disantet..
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!