NovelToon NovelToon

Sang CEO Yang Sebenarnya

PROLOG

Di sebuah kota terdapat suatu perusahaan besar yang di kelola oleh keluarga Wibisono perusahaan tersebut mencakup berbagai bidang bisnis dari mulai fashion kontruksi properti dan waralaba sehingga menjadikannya perusahaan nomor 1 di kota tersebut bahkan bisa di bilang di negara itu.

Ada yang aneh dari perusahaan tersebut itu karena pemimpin atau CEO-nya yang palsu ya bisa di bilang seperti itu demi menjaga keselamatan sang CEO perusahaan sengaja menyembunyikan identitas asli dari sang CEO.

Anak tunggal dari perusahaan itu memiliki sahabat yang sengaja di jadikan CEO untuk menggantikan posisinya sampai keadaan lebih kondusif bagi CEO yang sebenarnya, Dalam perusahaan dia hanya menjabat sebagai asisten manager agar tidak terlalu mencolok.

Mahardika Wibisono Adityawarman adalah CEO yang sebenarnya Dia memiliki layar belakang pendidikan S2 psikologi diusianya yang masih terbilang muda dia sudah memiliki latar belakang pendidikan yang cukup memadai usainya saat ini baru menginjak 24tahun dengan tinggi badan 179cm dan berat badan 73kg kulit kuning langsat dan berparas sangat tampan, dia memiliki tubuh yang atletik dan sangat suka berolahraga, memiliki kebiasaan tidur yang baik hobi yang tergolong tidak menguras dompet ah dia begitu perfect untuk di definisikan memiliki sikap dan sifat yang sangat baik tapi keras kepala saat dia mendapati bahwa dia benar.

Sementara CEO palsunya itu bernama Ifan Prasetyo memiliki latar pendidikan S1 teknik informatika dan sedang menjalani program S2nya di salah satu universitas ternama di kota tersebut, tinggi badan 174cm dengan berat badan 70kg dia memiliki beberapa cafe di luar pekerjaannya sekarang, Sahabat baik Dika dari semenjak taman kanak-kanak, Dia memiliki kekasih yang juga akan menjadi manager di tempat dia bekerja atas ijin dari sang CEO yang bernama Lidya Ayuningtyas gadis cantik dengan lulusan Cumlaude S1 Teknik Informatika dari salah satu Universitas di kota itu.

Selain ifan Dika juga memiliki sahabat dekat yaitu Ana Yunita yang memiliki paras yang cantik dan menarik dia merupakan mantan kekasih ifan dan cinta pertama Dika.

Kisah asmara Dika memang begitu rumit dia harus mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri tanpa harus di ungkapkan dia hanya memendam sendiri perasaannya itu demi menjaga hubungan persahabatan mereka.

Dika merupakan CEO yang baik dan sangat mempedulikan para karyawan dia selalu mementingkan kenyamanan para karyawannya anak tunggal dari keluarga Wibisono itu sangat royal terhadap semua pekerja yang ada termasuk pelayan yang ada di rumahnya sendiri dia begitu penyayang dan juga dermawan.

Suatu ketika terjadi hal yang tidak terduga manager di perusahaan itu tiba-tiba saja meninggal dunia karena serangan jantung dengan demikian perusahaan dengan berat melepas kepergian manager tersebut dengan segala hormat bahkan Dika menginstruksikan untuk memperingati hari berkabung untuk 3hari kedepan setelah sepeninggalnya manager itu.

Sungguh kejadian yang tidak terduga, Saat ini perusahaan sedang memerlukan pengganti yang berkompeten untuk menempati posisi manager bisa saja Dika naik jabatan menjadi manager tapi dia lebih nyaman dengan penyamarannya saat ini sehingga dia menyuruh HRD untuk mencari penggantinya dengan segera.

Dengan demikian di adakan beberapa promosi dari beberapa devisi yang ada tapi tidak satupun yang menarik perhatian asisten manager itu sehingga mengharuskan perusahaan untuk merekrut dari luar, Namun dari berpuluh-puluh pelamar tidak ada satupun yang juga di setujui oleh asisten manager itu, kejadian ini membuat sangat CEO palsu merasa putus asa dan sedikit menyerah dengan kelakuan bosnya, kemudian dia berinisiatif untuk mempromosikan kekasihnya yang sangat cerdas untuk menempati posisi tersebut tak perlu banyak membuang waktu kekasihnya menyetujui niat baik sang CEO palsu itu.

Tibalah hari dimana Ayu harus melakukan interview dia datang sedikit lebih awal dari jadwal interview menunggu dia ruang tunggu sambil sesekali memainkan ponselnya, dia terlihat sangat tenang dan anggun dengan penampilannya yang cukup menawan, tak beberapa lama kemudian.

"Nona Ayu silahkan masuk" teriak seseorang dari meja resepsionis

"Ah baik" jawabnya singkat

Ayu melangkahkan kakinya menuju ruangan itu dan ketika dia mulai memasuki ruangan tersebut nampak lah 2orang pria yang sedang menunggu kedatangannya salah satunya adalah Ifan dan tentu saja pria lainnya adalah Dika. Dika yang baru pertama kali bertemu Ayu kelihatannya sangat tertarik dengan gadis itu dan beberapa kali dia melihat Ayu dengan tatapan yang tidak biasa.

"Silahkan duduk Ayu" seru Ifan

"Baik Pak"

Ayu duduk dengan anggunnya dan Dika sesekali melirik ke arahnya

"Jadi ini yang bernama Ayu?" tanya Dika tegas

"iya silahkan pak bos untuk di interview.. semoga memuaskan hasilnya" ujar Ifan dengan bangganya

Dika mencecar Ayu dengan berbagai pertanyaan dari segala aspek dan dengan pengetahuan yang Ayu punya dia dengan mudah dapat menjawab pertanyaan demi pertanyaan tanpa ada kesulitan apapun Dika yang tidak puas dengan itu dia berusaha untuk bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan dengan begitu detail, Namun Ayu dengan tenang menjawab satu per satu pertanyaan itu dengan baik.

Dika merasa sangat puas dengan semua jawaban yang dia dapat.

"mengagumkan" bisiknya dalam hati

"Bagaimana bos apakah masuk dalam kriteria yang Anda cari?" teriak Ifan dari meja lain

Dika melirik ke arah Ifan dan berkata

"Baik saya setuju"

"Oh ya Tuhan terimakasih akhirnya saya bisa tidur nyenyak malam ini" jawab Ifan semangat

Ayu yang melihat kejadian aneh itu ikut senang dengan keputusan yang Dika berikan.

"Jadi nona Ayu mulai besok anda berkerja disini mohon kerjasamanya ya" ucap Ifan pada kekasihnya itu

"Baik Pak"

"Sekarang anda boleh pulang dahulu karena kami akan segera mempersiapkan segala keperluan yang anda butuhkan disini harap untuk bersabar ya" ujar Dika dengan lantangnya

"Baik saya permisi dulu" Ayu menjawab kembali.

Setelah interview itu selesai Ayu bergegas pulang ke rumahnya sebelum dia meninggalkan kantor itu terdengar teriakan dari arah belakang

"Tunggu Ayu"

Ayu menoleh ke sumber suara itu

"Ah ternyata kau.. ada apa Pak bos?" tanya Ayu

"Aku tidak bisa mengantarmu pulang karena ada meeting mendadak jadi ku mohon berhati-hatilah" pinta Ifan tegas

"Baik Pak bos saya akan berhati-hati"

"Dan ingat jangan nakal" ujar Ifan kembali

"Iya siap"

Ayu bergegas jalan kembali sambil melambaikan tangannya Ifan membalas lambaian tangan Ayu dengan tersenyum.

Selepas kepergian Ayu Ifan bergegas ke rumah meeting dan mendapati Dika yang sudah menunggu nya dengan wajah yang semringah Ifan menyapa bosnya itu,

"Selamat siang Pak bos"

"Darimana saja kau?" tanya Dika

"Ijin meeting ke pacar hahaha" tertawa lepas

"Ya sudah mari fokus ke meeting ini"

"Siap Pak bos"

Dika memimpin meeting tersebut dengan gagahnya dika mempresentasikan hal-hal yang akan dia lakukan kedepannya sungguh pria satu ini sangat berkharisma dia menjelaskan satu persatu pekerjaannya itu dengan tegas dan jelas membuat semua peserta meeting di ruangan itu mudah untuk mencerna maksud dari apa yang Dika ingin sampaikan.

Beberapa jam kemudian meeting dadakan itupun selesai dengan baik dan lancar Dika senang dengan pencapaiannya hari ini dia merasa sangat puas dengan keputusan yang dia buat.

***

1

Hari ini adalah hari pertama Ayu mulai bekerja dia dengan sengaja datang lebih awal dari jam masuk kerja agar dia bisa sedikit beradaptasi dengan keadaan sekitar, Akan tetapi sepertinya dia di dahului oleh Dika yang sudah hampir satu jam duduk di depan komputernya.

Ayu memasuki ruang kerjanya dan menoleh ke arah Dika

"Selamat pagi Pak maaf kalau saya sedikit terlambat" ujarnya malu

"Ini belum jam masuk kerja kan?" tanya Dika tegas

Ayu menjawab dengan perasaan tidak enak hati

"Iya Pak"

"Jangan minta maaf kerja saja yang benar" jawab Dika

Ayu duduk di tempat kerjanya dan mulai mengoperasikan komputernya dan mulai memeriksa berkas-berkas yang ada di atas meja kerjanya., "orang ini apa dia sudah tahu apa yang harus di lakukan sebelum mulai bekerja" umpat Dika dalam hati.

"Maaf nona manager apa anda bisa ikut saya ke rooftop?" teriak Dika

"Kenapa harus ke rooftop Pak.. di tempat saya bekerja dulu tidak ada hal seperti ini" jawab Ayu

"Ini perusahaan yang berbeda kalau anda tidak dapat mengikuti aturan yang ada silahkan untuk angkat kaki" jelas dika

Ayu terdiam dan mengikuti apa yang dika katakan dia hanya bisa mengumpat dalam hatinya "Kenapa dia berani membentak ku aku ini kan atasannya"

Dengan rasa sedikit kesal Ayu mengikuti Dika ke arah rooftop taj berapa lama kemudian mereka sampai di rooftop dan disana sudah banyak orang yang menunggu kedatangan Dika, "Selamat pagi semua" sapa Dika kepada para karyawan

"Selamat pagi Pak"

"Baik untuk apel pagi kali ini saya sendiri yang akan memimpinnya" ujar Dika

Semua karyawan fokus mendengarkan semua yang Dika katakan termasuk Ayu dia bahkan berinisiatif untuk mencatat beberapa poin yang di sampaikan Dika dan ketika sedang fokus mencatat dengan tiba-tiba menyebut nama Ayu sinyal saja Ayu mendongakkan kepalanya dan menggerutu lumayan keras "Kenapa ada apa dengan aku"

"Aku bisa mendengarnya kau tahu" bisik Dika

"Maaf aku masih belum mengerti" balas Ayu

"Kau hanya perlu tersenyum saja di depan mereka" tegas Dika kembali

"Benarkah?.. baiklah kalau begitu" Ayu segera melakukan apa yang Dika perintahkan

"Sungguh gadis yang penurut.. hmm aku suka" gumam Dika dalam hati

15menit berlalu Dika mengakhiri apel pagi itu dan membubarkan semua peserta apel dengan satu kata

"Bubar"

Ayu mengikuti Dika menuju ruang kerja sebelum masuk ke ruang kerjanya ayu di panggil oleh Ifan

"Tunggu Ayu" teriak Ifan

Ayu menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara.

Dika yang juga bersama Ayu mendengar teriakan Ifan dan berkata

"Kalian punya waktu 10menit untuk mengobrol lebih dari itu kalian akan mendapatkan sanksi" ketusnya

"Baik bos" Ifan menjawab

Ifan mengajak Ayu mengobrol

"Bila dia mengatakan apapun tolong lakukan saja apapun itu oke jangan membangkang meskipun dia adalah bawahanmu jangan protes dengan apa yang aku katakan kau hanya perlu mengikuti kemauan dia" ketemu Ifan dengan tegas

"Baik" Ayu menjawab dengan tegas pula walaupun sebenarnya dia tidak mengerti kenapa harus seperti itu.

"Sana masuk nanti pulang tunggu aku di lobi" ujar Ifan kembali

Ayu hanya menganggukkan kepalanya saja tanpa mengatakan apa-apa, Di dalam otaknya hanya muncul banyak pertanyaan yang ingin dia utarakan kepada Ifan dan juga Dika tapi dia tidak mampu mengatakan apapun karena takut Ifan marah.

Ayu kembali ke ruang kerjanya dengan sangat gugup dia mencoba menyapa Dika yang sedari tadi sudah berkutat dengan pekerjaannya

"Maaf Pak tadi saya ada urusan dengan Pak bos" ujar Ayu dengan terbata.

"hmmm" hanya itu saja yang terdengar di telinga Ayu

Ayu bingung rasa penasarannya begitu besar tapi dia tidak mampu berucap apapun dia hanya sesekali melirik ke arah Dika yang sedang asyik dengan komputernya Dika yang mengetahui bahwa dia sedang di perhatikan segera angkat bicara.

"Apa apa nona..apa ku menarik?"

"Ah maaf saya hanya hmm bingung saja" jawab Ayu gugup

"Ada yang ingin kau tanyakan?" tanya Dika tegas

"Tidak ada" jawabnya lagi

"Baiklah kembali bekerja karena 1jam lagi berkas sudah harus di tanda tangani bos" perintah Dika

"Baik Pak"

Ayu bekerja dengan serius dia dan sangat teliti jatungnya berdegup kencang karena ini hari pertama dia bekerja tapi sudah banyak hal yang dia lalui dan dia juga harus kerja dengan cepat semakin otaknya mengatakan harus tenang tapi dalam hatinya sama sekali tidak bisa tenang dia takut akan melakukan kesalahan.

Satu jam kemudian berkas yang harus di tanda tangani sudah selesai ayu kerjakan

"Berkasnya sudah selesai pak" memberitahu Dika

"Berikan pada saya" pinta Dika

"Baik Pak" Ayu berjalan menuju meja Dika sembari membawa berkas yang Dika minta

"Ini pak" memberikan semua Berkas kepada dika

Dika memeriksa kembali semua berkas tersebut dengan kagum Dika begumam

"Bagus saya suka dengan kinerja kamu nona"

Ayu hanya diam saja mendengar Dika memuji hasil kerja kerasnya hari ini.

Dika lantas mengajak Ayu ke ruang bos untuk menyerahkan berkas tersebut

"Ikuti aku"

Ayu hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah Dika, Sesampainya di ruang kerja Pak bos mereka duduk dan menyerahkan semua berkas yang Ayu kerjakan tadi

"Cepatnya padahal nanti siang baru akan di approve tidak perlu terburu-buru tapi ini sangat baik dan rapi juga tidak ada yang harus di koreksi ya jadi saya rasa tinggal di tanda tangani saja bos" ujar Ifan

"Kau rasa begitu? apa kau yakin dengan ucapanmu?" tanya Dika tegas

"Yakin sekali" jawab Ifan singkat

"Baiklah akan aku tanda tangani"

Ayu merasa sangat bodoh dia tidak mengerti apapun dia tidak bisa mencerna yang kedua orang itu katakan siapa yang sebenarnya bosnya disini pembicaraan mereka selalu berhasil membuat Ayu menjadi bodoh menjadi tidak paham apapun.

Otak Ayu benar-benar blank tidak ada satu patah katapun yang mampu mengartikannya

"Apa saya masih di butuhkan?" gerutunya

"Ada apa manager?" tanya Ifan

"Aku tidak mengerti tolong jelaskan semuanya aku seperti orang bodoh disini" pintanya

"Belum saatnya kau tau apapun nanti pada waktunya kau akan mengerti semuanya dan kami masih membutuhkan kamu jadi berhentilah memikirkan hal yang tidak penting" tegas Dika

Ayu kembali ke meja kerjanya sementara Dika masih sibuk menandatangani berkas, Ayu mencoba untuk rileks dan membuang pikiran yang tidak berguna di kepalanya dia juga berusaha bersikap tenang walaupun dia masih belum mengerti apapun.

Tak berapa lama Dika kembali ke meja kerjanya

"Ifan mengajak makan siang bersama apa kau bersedia?" tanya Dika

"Aku ikut saja apa yang kalian perintahkan" jawab Ayu

"Bagus"

Dika menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat begitupun dengan Ayu mereka nampak seratus jika di jadikan rekan kerja mengingat satu sama lain tidak suka mengabaikan pekerjaan.

Tibalah waktu istirahat Ayu dan Dika keluar dari ruang kerja mereka dan mendapati Ifan yang sudah menunggu dibalik pintu, Dengan wajah yang terlihat senang Ifan menyapa kekasihnya.

"Sayang ayo jalan" sembari menggandeng tangan Ayu

"Ehem..!" terdengar suara Dika dari belakang mereka

"Yo bro jangan marah" melepaskan tangan Ayu dan berjalan menghampiri Dika.

Ifan merangkul Dika dan berjalan bersama menuju kantin

Setibanya di kantin Ifan dengan sengaja duduk di dekat Dika dan Ayu duduk sendiri di seberang mejanya

"Mau pesan apa?" tanya Ifan

"Terserah saja" Ayu dan Dika menjawab bersamaan

Terkejut mendengar suara masing-masing Dika dan Ayu melakukan kontak mata Ifan yang melihat kejadian tersebut tertawa terbahak.

"Bisa-bisanya kalian kompak begitu hahaha"

***

2

Setelah jam makan siang berlalu mereka menuju ruang kerja masing-masing sembari membawa sekotak susu vanilla Dika sesekali melirik ke arah Ayu yang berjalan di depannya, Dalam ruang kerja mereka sangat asyik mengotak-atik komputernya sambil meminum minuman kesukaannya Dika bekerja sangat serius Ayu yang melihat Dika begitu serius bergumam dalam hatinya

"Serius banget si eh tapi, Tunggu dia meminum susu kotak?.... sungguh susah di tebak orang satu ini"

Sambil menggelengkan kepalanya Ayu tersenyum kecil Dika merasa seperti sedang di awasi menoleh ke arah Ayu dan berkata

"Ada apa nona manager?"

"Ahh.. tidak ada" jawab Ayu merasa malu

Tak terasa jam menunjukan pukul 4 sore Dika dan Ayu segera membereskan berkas yang telah mereka kerjakan, Setelah selesai Dika bergegas keluar ruang kerja begitupun dengan Ayu dia menuju lobi kantor dan menunggu Ifan yang belum juga datang.

Tak berapa lama ada mobil yang menghampiri Ayu dan terbukalah kaca mobil tersebut "Mau bareng aku?" tanya orang yang ada dalam mobil tersebut yang tidak lain adalah Dika, "Tidak aku sudah janji pulang bareng Ifan" jawab Ayu

"Oke baiklah kalau gitu aku duluan" tegas Dika lagi "Baik hati-hati" timpal Ayu kembali.

Mobil itupun berlalu dengan cepatnya "Hati-hati katanya..baru kali ini di perhatikan wanita" senyum-senyum sendiri dalam mobilnya.

Setelah Dika meninggalkan Ayu datanglah Ifan

"Maaf ya agak lama.. tadi ada urusan sebentar" tegas Ifan

"Iya tidak apa-apa"jawab Ayu

"Ya sudah sekarang siap untuk pulang tuan putri?" tanya Ifan

"Siap tentu saja" jawab Ayu kembali

Merekapun pulang dengan selamat ke rumahnya masing-masing..

Sehari kemudian seperti biasa mereka bekerja sangat giat dan bersemangat.

"Saya akan ke ruangan Pak bos apa anda mau ikut nona manager" tanya Dika

"Tidak saya tidak ada urusan dengan Pak bos saat ini" jawab Ayu tegas

"Baiklah" jawab Dika sembari pergi membawa beberapa lembar berkas dalam map

Tok.. tok.. tok!

"Masuk" terdengar suara dari dalam ruangan

Dika masuk dengan gagahnya dan melihat ada pemandangan yang sangat mengganggunya.

"Ada apa ini?" tanya Dika sedikit kesal

"Aku sedikit kewalahan dengan pekerjaanku" jawab Ifan sembari mengotak-atik komputernya dan merapikan beberapa map yang berserakan di meja dan beberapa di antaranya ada yang terjatuh di lantai

Hal semacam itulah yang membuat Dika tidak suka dan sedikit kecewa dengan kinerja Ifan yang amburadul, Padahal Dika berharap Ifan dapat menjadi rekan kerja yang baik dan berkompeten tapi apa yang dia lihat sekarang sangat berbanding terbalik dengan apa yang ada di pikirannya.

"Apa kau perlu asisten?" tanya Dika kembali sambil menutupi raut wajah kesalnya Dika mencoba mencairkan suasana.

"Untuk sekarang tidak begitu" jawab Ifan yang masih saja sibuk dengan pekerjaannya

"Baiklah" ujar Dika kembali

Dika duduk di sofa yang tersedia di situ dan dia hanya memandangi Ifan yang sedang pusing dengan semua pekerjaannya sesekali Dika mencibirnya "Anak ini apa yang sedang dia lakukan"

Sekitar setengah jam Dika hanya diam melihat kesibukan Ifan yang menurutnya tidak penting, Dia merasa bosan dan tidak tertarik untuk diam di tempat itu sedikit lebih lama lagi dengan raut wajah yang terlihat sedikit kesal dia pergi meninggalkan ruang kerja Ifan begitu saja tanpa memberikan solusi untuk Ifan dan tanpa mengatakan apapun.

Dika berjalan menuju ruang kerjanya dengan raut wajah yang begitu tidak enak untuk di lihat, Dia duduk sembari menggebrak meja kerjanya "BRUAKKKK!!!" Sontak membuat Ayu yang tidak tahu menahu terkejut dan mengelus dadanya.

"Ada apa ini" tanyanya dalam hati sambil terus mengelus dadanya yang sedari tadi berdetak tak beraturan, Namun Ayu tidak berani untuk bertanya pada Dika tentang apa yang telah terjadi dia hanya sesekali menoleh ke arah Dika yang sedang tidak baik-baik saja dan terlihat sangat kacau.

Setelah beberapa saat Dika melirik ke arah Ayu yang masih dalam keadaan syok dengan suasana tegang yang Dika ciptakan.

"Maaf nona aku tidak bisa mengontrol emosi ku saat ini" Dika mencoba menenangkan Ayu yang masih terlihat tegang, Dika lantas saja ke luar ruang kerjanya dan entah kemana dia akan pergi sementara dia menyisakan banyak pertanyaan di dalam otak Ayu.

Sejak kejadian itu Dika terlihat jarang sekali masuk kantor bahkan dia hanya sesekali datang untuk menghadiri meeting yang begitu penting saja, Entah apa yang telah terjadi sehingga Dika tidak pernah menampakan dirinya lagi di ruang kerjanya itu.

Beberapa waktu kemudian

Dika tiba-tiba datang ke kantor dan masuk ruangan kerjanya seperti biasa dia mendapati Ayu sedang bekerja dengan serius, Ayu terkejut dengan kedatangan dika yang tiba-tiba itu dan dengan spontan dia berkata "kau.. kau masuk kerja lagi?.. bukankah kau sudah resign?" tanyanya dengan sangat terkejut dan pandangannya tak lepas dari wajah Dika yang memang terlihat sangat tampan.

"Saya di panggil kembali untuk bekerja nona manager" jawab Dika berbohong.

Ayu lantas diam saja setelah mendengar jawaban dari Dika dia hanya sesekali mengumpat dalam hatinya "Aku tidak mengerti" sambil menggelengkan kepalanya Dika yang salah paham akan hal itu dia mengira bahwa Ayu kesulitan dalam pekerjaannya dia berinisiatif untuk membantu Ayu menyelesaikannya.

Dika menghampiri Ayu yang ada tepat di seberang meja kerjanya sembari membawa beberapa berkas yang juga harus di kerjakan Ayu.

"Apa ini terlalu sulit?" menunjuk ke arah komputer Ayu

"Ah tidak begitu" Ayu menjawab sembari tetap mengerjakan tugasnya

Dika meletakkan berkas yang dia bawa di meja Ayu dan bergegas ke meja kerjanya kemudian dia menarik kursi kerjanya untuk dia duduk di dekat Ayu.

"Biar saya bantu mengerjakannya..jangan menolak saya tidak suka penolakan" ujar Dika memaksa Ayu dengan sedikit ancaman.

Ayu hanya bisa pasrah dengan ancaman yang Dika buat entah apa yang membuat dika seperti itu.

"hmm apa anda tidak merasa risih dengan seperti ini.. sepertinya kita terlalu dekat" Ayu protes dengan kedekatan mereka saat berkerja seperti bukan dengan rekan kerja lagi tapi lebih dari itu.

"Apa anda sedang protes nona.. atau anda takut pacar anda marah?" tegas Dika dengan nada yang cukup mengancam dan dengan tatapan yang aneh.

"Ah tidak" Ayu menjawab dengan ragu.

Ayu begitu terkejut dengan perlakuan Dika kepada saat ini dia merasa seperti berhadapan dengan seorang CEO sikap dingin Dika dan suka memerintah dengan seenaknya membuat Ayu merasa takut, Dengan perasaan yang tidak nyaman dia tetap berusaha untuk tetap tenang dan tetap fokus pada pekerjaannya meskipun di sampingnya ada orang aneh yang sok berkuasa.

Hingga jam pulang kerja tiba entah kenapa Dika masih saja duduk di samping Ayu dan tidak menggunakan meja kerjanya seharian itu.

"Nona manager sepertinya pulang kerja kali ini kau harus memesan taksi online karena Pak bos akan pergi bersamaku untuk menemui seseorang" ujar Dika

"B..bbaikk" dengan singkat Ayu menjawab dia tidak bisa menyembunyikan raut wajah kecewanya di depan Dika.

"Bagaimana mungkin bahkan ini sudah jam di luar kantor dia masih tetap saja berkuasa seperti itu.. sebenarnya siapa dia?" gerutu Ayu dalam hati.

Dika yang melihat Ayu sangat kecewa kepadanya hanya dapat mengumpat dalam hati kecilnya "Maafkan aku Ayu aku janji setelah ini aku tidak akan merusak moodmu lagi".

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!