.
.
Hai... hai.. hai... Readers ku ? kembali lagi sama Nae sebagai Penulis abal-abal.. hehe... masih banyak yang komen novel Othor kok begini? jangan begini dong Thor ? kok sebutnya ini Thor? kenapa ngga gitu Thor ? biar enak didengar? lah...? gimana cara Othor merubahnya kalau Othor aja udah lupa sama kata-kata yang sempat salah sebelumnya?
aduh.. aduh.. maafkan Nae ya say yang masih banyak kesalahan kata-kata di Novel lainnya, mengertilah komentar kalian jadi bahan pembelajaran kok buat Nae supaya tidak mengulang kata yang sama di novel selanjutnya..
sebenarnya Othor suka buat Novel itu 1, biar fokus cuma 1 Novel aja tapi entah kenapa ada lagi ini isi kepala Nae sebagai Penulis..? aduh.. aduh.. kok gini ya? apa Othor ngga keteter nantinya? hahaha... Sabar aja ya kalau baca Novel Othor yang satu ini... Favoritkan aja dulu kalau tidak sanggup menunggu Update nya..
Happy Reading...!!
.
Seorang gadis gendut sedang bersama sahabatnya yang juga gemuk, berat badan nya yang tidak normal membuatnya tidak terlalu percaya diri mengikuti Reunian sekolah.
" Apa SYA?? Syamita ..? kamu belum juga pernah ciuman dengan pacarmu itu?? " pekik Wiwin si gadis gemuk tak percaya.
gadis gendut yang akrab dipanggil Sya itu terlonjak kaget saat beberapa pengunjung Cafe In melihat mereka dengan tatapan mengolok-ngolok dirinya.
bahkan ada yang terdengar oleh Sya sedang tertawa terbahak-bahak saat tau Sya seorang Gadis gendut memiliki kekasih padahal tubuhnya tidaklah langsing.
"ssssst.... Win.. suara mu kecilin dikit napa sih? ngga tau apa disini banyak orang.? mereka menertawaiku tau..? " kesal Syamita menutupi wajahnya dengan rambutnya yang super panjang dan lurus.
"isssh... maaf..maaf..! aku syok tau...! kalian pacaran udah 2 tahun!! kamu dan dia tidak pernah berciuman? kamu fikir pacaran zaman sekarang bagaimana hah? ini abad keberapa Sya? ini bukan zaman purba ". desis Wiwin dengan menahan geram sambil mendudukkan bokongnya ke kursinya lagi.
"dia sangat menyayangiku...! katanya dia akan menciumku saat kami sudah menikah". jelas Syamita dengan manja dan malu-malu.
Wiwin memijit pelipisnya yang terasa pening seketika.
"aku rasa pola pikirnya sangat dangkal..! bagaimana bisa kalian sepasang kekasih selama 2 tahun tidak pernah berciuman..! diluar sana yang tidak berpacaran saja mau berciuman didepan umum sedangkan kamu? pacaran Sya !! kalian pacaran bukan temenan... perlu aku jelaskan lagi? PACARAN!! mana ada pasangan kekasih yang tidak berciuman? "
"bahkan diluar sana baru pacaran 2 menit aja udah sambar bibir,, apalagi Pacarmu itu bukan ustad atau anak ustad? ngga usah sok suci deh jadi cowok, mana ada cowok yang begituan? udah habis di zaman sekarang ".
"ada...! ya kami..! dia sangat mencintaiku! katanya jika menciumku dia akan langsung begitu.. begituan". Sya dengan muka merahnya mengarah ke hal negatif.
Sya memang bukan gadis yang tidak tau hubungan orang dewasa.
"dari mana kamu tau gitu -gituan? " tanya Wiwin penasaran, setaunya Sya gadis yang masih polos tapi dilihat dari wajah Sya membuat Wiwin mengerti kalau Sya tau hubungan itu.
"aku tau dari Bella.. ". jawab Syamita malu-malu.
"Astagfirullah...!! " Wiwin mengucap sambil memejamkan matanya.
"kenapa Win? " tanya Syamita
"apa kamu masih begitu dekat dengan Bella? " tanya Wiwin serius.
"iya... dia sahabat baikku". jawab Sya dengan semangat.
"dia itu punya niat terselubung denganmu Sya..! dulu dia gadis dekil dan jorok bahkan beli sepeda aja ibunya tak mampu..! tapi kenapa kamu malah berinisiatif berteman dengannya? dia itu licik Sya!! " wiwin menjelaskan sosok Bella sesuai instingnya.
"kamu ngomong apa sih? Bella ngga begitu tau". bantah Sya tertawa kecil.
"kamu terlalu naif Sya !!" gumam Wiwin dengan geram perangai Syamita yang sangat mudah di bodohi.
Bella adalah sahabat di masa SMA Syamita, bella gadis hitam, dekil dan miskin,, Syamita yang di jauhi karna gendut pun mendekati Bella dan menawarkan pertemanan dengan Bella..
sejak saat itu Sya dan Bella jadi dekat, Sya selalu membelikan apa yang Bella mau asalkan dirinya punya teman hingga Bella tumbuh menjadi gadis cantik dengan kulit yang bersih karna perawatan mahal Syamita.
"kamu ngomong apa sih? " tanya Syamita penasaran melihat bibir Wiwin seolah sedang berbicara tapi suaranya sangat pelan dan Syamita tidak mendengarnya.
"ngga ada...!! " jawab Wiwin menggeleng cepat kepalanya
"Sya.. sya... kenapa kamu sangat polos? aku merasa Haris dan Bella memiliki hubungan khusus.. apalagi cara mereka bertatapan sangat menjijikkan..! tapi aku tidak bisa memberitaumu,, aku beri tau dia jahat aja kamu tidak percaya? gimana aku beri tau mereka sedang bermain dibelakangmu? " batin Wiwin menatap iba Syamita yang sedang berbunga-bunga.
Sya dan Wiwin pun kembali ke rumah masing-masing, hanya wiwin yang seorang gadis gemuk juga mau berteman dengan Sya, Wiwin berasal dari keluarga mampu tapi hidupnya terlalu enak sama seperti sya hingga tubuh mereka mekar kesamping.
Haris hanya pria biasa yang tidak kaya tapi kuliahnya saat ini di fakultas terbaik di bandung, biaya yang sangat besar membuat Haris harus bergantung pada Sya..
Sya membiayai kuliah Haris dan membantu Bella yang menjadi seorang model top ternama berkat dukungannya sebagai Pricess Sya yang di kenal dunia Putri tunggal Perusahaan SYA Group.
Mami Sya memiliki butik besar yang sangat terkenal di Jakarta dengan nama SYAMITA Fashion, sedangkan Papi Sya CEO besar Perusahaan ternama di dunia..
kekayaan mami dan papi nya lah yang membuat Sya di juluki Princess Sya padahal tubuh Sya sangat gendut tidak seperti kebanyakan Princess di dunia Film dan Sinetron, Drama korea, apalagi drama Cina?
zaman sekarang Sya di bulli karna tubuhnya bukan kekayaannya, bahkan zaman sekarang banyak gadis langsing yang berpura-pura kaya asalkan dia langsing saja maka akan didekati banyak orang.
(gemuk dan Gendut Berbeda Readers..! harap tau bedanya ya?)
Sya tidak Gemuk melainkan gendut, tinggi badannya yang 170 CM ditambah berat badannya yang tidak ideal membuat Sya terlihat seperti Bab* besar begitulah orang-orang mengoloknya.
"Nona..? " senyum manis bibi Ida yang selalu membuatkan Sya makanan enak hingga Sya tidak bisa mengontrol berat badannya.
Papi dan Maminya Sya tidak malu melihat anaknya gendut malah suka karna merasa hidup anaknya bahagia tanpa ada beban seperti mereka, sebagai pencari nafkah memberi kemewahan hidup untuk princess semata wayang mereka berdua.
"bibi...? bibi masak apa? " tanya Sya langsung berhambur memeluk Ida
Ida tersenyum hangat, ia tidak memiliki anak tapi Sya membuatnya merasa menjadi wanita normal pada umumnya Ida merasa sedang memiliki anak,,
"bibi masak Rendang daging kesukaan Nona, sayur Kol, sambal terasi, buncis, sup kepiting, dan ada Lobster juga".
tak terasa Sya menelan salivanya begitu berselera dengan makanan yang di sebutkan Ida.
Ida mengambil tas Sya dan mengalungkannya dilehernya lalu membawa Sya ke meja makan.
Sya makan besar di meja makan seorang diri, semua makanan yang dibuat oleh Ida sangat-sangat lezat baginya hingga lupa setiap saat kalau dirinya sedang diet.
Sya pernah mencoba diet tapi gagal juga karna tidak tahan dengan selera makannya yang memang sangat kuat.
.
.
kini Sya tumbang di ranjangnya hingga ranjang Kingsizenya bergoyang karna menampung berat badan yang tak normal.
Sya mengambil ponselnya dari saku tasnya tadi dan melihat potret pria tampan yang tengah berselfi dengannya,,
"yayang Haris..! hehehe... aku percaya kalau yayang Haris setia sama aku..! yayang pasti orang baik kan? muaaah.. aku cinta sama yayang...! yayang makin tampan aja.. " cengir-cengir malu Syamita.
Sya sangat menyukai Haris, Haris pria yang sangat romantis baginya, pria yang sangat mengerti dirinya yang gendut bahkan melarangnya untuk diet karna itu membahayakan kesehatan Sya apalagi Sya makin klepek-klepek saat Haris bilang dia mencintai Sya apa adanya.
Sya yang memang tidak pernah berpacaran tentu saja jatuh cinta pada sosok itu, tanpa segan ia mengeluarkan uang banyak untuk membiayai perguruan tinggi nya Haris, bahkan memberi pria itu uang bulanan yang lumayan besar.
sedangkan Sya kuliah lewat Online karna tidak mau menjadi bulian banyak orang Sya hanya mampu kuliah dengan cara Online sebab mami dan papinya mau Sya kuliah.
.
.
.
waah... Selow Update ya Say...!! Jujur Othor pengen banget buat Novel ini.. heheheh.. harap mengerti ya kalau Novel Othor bercabang ..
.
.
.
Syamita menggunakan baju tercantiknya buatan maminya,, Sya tidak pernah beli baju di tempat lain karna ukuran tubuhnya tidak pas, bisa saja sempit di bagian lengannya yang besar membuatnya tidak nyaman, jadi Sya pasti minta buatkan sama maminya.
SYAMITA Fashion memang di buat khusus untuk princess nya walaupun butik Nurlaila terkenal di manca negara, tapi tetap prioritas utama Laila adalah princessnya.
Sya memasuki kawasan apartemen sewaan Haris,
"apa aku beri tau aja ya? ". gumam Sya
"iya deh.. aku kasih tau aja,, takutnya yayang Haris lagi diluar". jawabnya sendiri sambil mengeluarkan ponselnya.
Sya menghubungi nomor kekasihnya dan beberapa saat kemudian diangkat oleh Haris.
"Yang..? " pekik Sya dengan berkobar
"hmm? siapa..? " tanya Haris disebrang dengan suara serak khas bangun tidur.
"yang? ini aku pacarmu..! aku ada di apartemenmu sekarang.. kamu dimana? ada di Apartemen kan? " cecar Sya dengan cerianya.
Haris melebarkan matanya, seakan rasa kantuk nya hilang begitu saja,
"eeh.. tidak.. tidak.. aku sedang di tempat temanku Sya.. kenapa kamu tidak bilang-bilang mau kesini? aku kan bisa bersiap-siap dan tidak akan keluar apartemen" .Haris bangkit dengan tubuh bug*lnya tidak memakai apa-apa
"yaaah... sayang banget dong.. padahal aku jauh-jauh dari Jakarta cuma mau nemuin kamu yang" keluh Sya merasa kecewa
"maaf Sya.. lain kali kamu beritau aku kalau mau datang ya? aku kan jadi tau dan tidak akan seperti ini jadinya". kilah Haris
"ya sudah.. aku masih ada waktu 2 hari lagi karna mami ada acara fashion show di kota bandung, aku ingat yayang jadi aku minta ikut" cengir Sya dengan malu-malu.
Haris hanya diam melihat seorang wanita cantik yang tengah tertidur pulas di ranjangnya.
"yang? kamu masih dengar aku kan? atau kamu beri tau aku alamatmu ya? biar aku susul kesana! " tanya Sya dengan semangat menggebu.
"maaf Sya..! sebenarnya aku mau mengajakmu tapi apa kamu mau? disini ada acara makan bersama dengan teman laki-lakiku.. aku tidak mau kamu sedih lagi dengan kata-kata jahat teman-temanku"
seketika semangat Sya langsung down begitu saja, mana bisa Sya datang ke acara yang dihadiri banyak orang,, Sya tidak sepercaya diri itu.
"ya udah deh... besok aja kalau ada waktu kamu harus ada di apartemen ya? aku beli sesuatu untukmu" pasrah Sya dengan lemas.
mendengar kata Sya membeli sesuatu untuknya sudah pasti membuat Haris begitu bersemangat.
"okeh.. Sya..! besok aku tidak ada jam kuliah jadi bisa 24 jam di apartemen.. tapi kamu harus datang ya? aku bosan kalau di dalam apartemen terus! kamu tau aku kan? "
"iya Yang... aku tau yayang kok" jawab Sya dengan senyum terlebarnya.
panggilan pun terputus.
Haris menghela nafas lega,,
"kenapa kamu belum memutuskannya juga Ris? " tanya wanita cantik yang tak lain adalah Bella sendiri.
Haris bangkit dan kembali ke ranjangnya lalu menyibakkan rambut acak-acakan Bella.
"apa kamu mau membiayai kuliahku? hmm? aku butuh dia untuk bisa mencapai puncak kesuksesan itu" jawab Haris dengan lembutnya.
Bella mencebikkan bibirnya, "kenapa harus begini? kita ini seperti pasangan yang berselingkuh dari istrimu? apa kamu tidak malu dengan tubuh gendutnya itu? "
"tentu saja aku malu...! " kekey Haris
Bella tersenyum mendengarnya. "aku jauh lebih baik darinya.. "
"ya..kamu 1000 kali lipat lebih baik darinya.. " jawab Haris mengakui.
"apa benar kamu tidak pernah menciumnya? " tanya Bella bersemangat.
Haris tertawa. "Aku mencium sigendut itu? menjijikkan sekali.. aku tidak berselera melihat bibirnya itu yang sibuk makan dan makan.. aku malah ilfil melihatnya"
"sudah 2 tahun kita begini... dia masih bodoh seperti dulu... " Bella menertawai kebodohan Sya yang sama seperti dulu baginya.
Haris juga ikut tertawa,, mereka berdua begitu senang mendapatkan ATM berjalan nya yaitu Sya sendiri
.
.
.
ke esokan harinya Sya datang lagi ke apartemen Haris dan kali ini Haris hanya sendiri di apartemennya.
"waah... yayang makin tampan aja. " puji Sya cengengesan.
Haris tersenyum saja mendengarnya sambil mencubit pipi gembung Sya seolah gemas dengan tingkah Sya.
Sya berdebar-debar tak karuan, walau bukan pertama kali bagi Sya di cubit seperti itu oleh Haris tapi tetap saja jantungnya tidak bisa diajak kompromi.
"itu apa Yang? kamu luka? " tanya Sya panik hendak melepas kancing baju Haris.
Haris yang kaget menutupi cepat tanda cinta di lehernya, Sya yang polos mana tau apa-apa mengenai itu.
"kamu luka ya? kok bisa? " tanya Sya dengan sedih.
Haris mencoba untuk tersenyum, "tidak kok,, bukan luka parah,, cuma di gigit serangga aja"
Sya mengedarkan pandangannya.
"mana serangga nya? biar aku cincang jadi peyek.. " gerutu Sya dengan marahnya.
Haris tertawa kecil. "mana sesuatunya? hadiah apa yang mau kamu beri sampai harus rela datang dari ibu kota kesini? " alih Haris penasaran.
"aaah... iya..! maaf yayang..karna serangga itu aku jadi lupa tujuanku" cengir Sya malu-malu
Haris menggeleng kepalanya, "untung aja dia bodoh..! bisa tamat karirku kalau sampai dia tau aku berselingkuh.. " batin Haris memaksakan bibirnya untuk tersenyum.
Sya mengeluarkan sebuah kunci mobil dan..
"Taraaa...! Lamborghini kemauanmu. !"
mata Haris langsung berbinar senang dan mengulurkan tangannya, Sya meletakkan kunci mobil itu di telapak tangan haris.
Sya benar-benar Kaya,, apapun bisa ia beli karna kedua orangtuanya sangat memanjakannya,,
"terimakasih Sya... aku suka sekali hadiahmu" Haris memeluk Sya sebisanya karna tubuh Sya yang gendut.
Jantung Sya makin berdebar tak karuan, karna ini merupakan pelukan pertama bagi Sya setelah berpacaran 2 tahun dengan Haris sang kekasihnya.
"sama-sama yayang" ucap Sya dengan cengengesan.
"mana mobilnya? yang mana? " tanya Haris tak sabar langsung berlari ke arah balkon.
Haris makin saja terkagum-kagum melihat mobil impiannya ada di halaman,, Haris yang belum punya penghasilan yang begitu besar belum sanggup membeli mobil itu,
"warna putih.. aku tau yayang suka warna putih" kata Sya dengan senangnya.
Sya ikut bahagia melihat Haris begitu menyukai hadiahnya,
Haris memutar tubuhnya ke Sya.. "apa kamu tidak ada blackcard Sya? "
Sya mengerutkan keningnya. "tidak ada Yang..! waktu itu Papi pernah memberikannya padaku tapi aku menghilangkannya entah kemana jadi sejak saat itu Papi dan Mami tidak mempercayaiku memegang Blackcard,, kalau aku butuh sesuatu tinggal minta sama sekretaris wam.. " jawab Sya jujur.
Haris memutar tubuhnya ke depan. "dasar bodoh.. Blackcard bisa hilang? apa dia tidak punya otak untuk berpikir kalau kartu itu sangatlah berharga.. " batinnya geram.
"yayang kenapa? apa yayang butuh Blackcard? " tanya Sya penasaran.
Haris berubah berpura-pura sedih lalu menceritakan semua keluhannya hingga Sya jadi ikutan sedih mendengarnya.
"kalau begitu aku akan minta buatkan sama sekretaris wam ya? " ujar Sya dengan lugu nya.
.
.
.
kini Sya ada di acara fashion show maminya,
Sya ada di kamar dan menemukan maminya disana tengah menunggunya.
.
"kamu kemana aja sayang? mami nyariin kamu loh dari tadi" Laila menangkup pipi Sya.
"nggak apa mi..! cuma jalan-jalan aja tadi" cengir Sya dengan senyuman..
"jangan bilang kamu cari model itu ya? "tebak Laila dengan nada tak suka
"ngga mi..! Sya ngga nyariin bella kok" jawab Sya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"syukurlah... mami tidak suka sama dia sayang..! jangan bermain dengannya lagi, mengerti? " tegas Laila dengan penuh penekanan.
"kenapa mami benci sama Bella sih mi? dia itu sahabat baik Sya loh.. " tanya Sya dengan sabar
"sahabat apa nya begitu? kamu di tinggal di luar saat dia masuk mol, dan juga mengajakmu ke bar..kamu kan tau disitu tempat haram.. dia mengotori fikiranmu dengan memberimu tontonan seperti itu... mami tidak suka dengannya" Laila berkata dengan nada tajam penuh kebencian.
Princess kesayangan Laila itu polos dan lugu, menurut Laila ia malah senang dengan penampilan putri kesayangannya, kalau Sya sempurna bisa-bisa semua laki-laki berebut menginginkannya hingga tidak bisa menemukan yang tulus.
"kalau Sya pacaran bagaimana mi? " tanya Sya dengan semangat '45
"boleh.. tapi kenalkan sama mami.. " jawab Laila dengan serius.
"tapi dia kalangan biasa mi..! apa mami tidak keberatan? " tanya Sya dengan nada pelan.
Laila terdiam seketika, ia menatap lekat putrinya. "apa dia tulus mencintaimu? "
"tentu saja Mi.. dia mencintaiku,, kami sudah 2 tahun pacaran". jawab Sya dengan semangat begitu percaya diri.
"oh ya? apa saja yang sudah dia kasih ke kamu nak? selama 2 tahun dia pernah memberimu? mami tidak suka kalau kamu yang memberinya.. " tegas Laila membuat senyum Sya surut seketika.
"laki-laki pengecut saja yang meminta-minta pada kekasihnya, jangan bilang semua yang kamu beli selama ini untuk dia? mobil lamborghini itu buat siapa? kamu bilang sama mami dan papi buat kamu tapi kenapa mami tidak melihatnya lagi di garasi? "
Sya tersenyum gugup.
Laila menghela nafas panjang, ia tau anaknya masih polos dan pasti para pria jahat terselubung mudah mendapatkan hati Sya,, Laila yakin belum ada pria yang tulus pada anaknya sebab kalau tulus pasti akan datang ke rumahnya mengenalkan diri sebagai kekasihnya Sya dan pasti dapat ujian dari Papi Sya yang sangat mencintai Princess kecilnya.
"nak... mami tidak melarangmu mencintai dan dicintai oleh pria tidak mampu...! mami harap kamu tidak menghambur-hamburkan uang yang kami hasilkan untukmu nak.. jangan sampai kamu malah berikan pada orang lain,, kamu mungkin belum tau bagaimana kesulitan orang tidak mampu diluar sana mencari uang,, mami malah setuju jika kamu memberi uang pada anak-anak panti dari pada diberikan pada orang asing... menolong ada batasnya sayang.. tapi membelikan lamborghini untuk kekasihmu itu terlalu berlebihan sayang...! "
"mami harap untuk kedepannya kamu tidak akan berbohong lagi sama mami... jangan sampai papimu tau... kalau dia tau, entah apa yang akan dia lakukan ? kamu tau sendirikan? papimu akan menghancurkan siapapun yang telah menyakitimu,, apalagi memperalatmu menjadi ATM berjalannya. "
Sya terdiam dengan raut wajah memucat, ia benar-benar terlalu menghambur-hamburkan uang akhir-akhir ini.
"maafkan Sya Mi..! Sya." lirih Sya dengan wajah tertunduk.
"tidak apa nak... biar mami yang mencari tau siapa kekasihmu itu... mami tidak suka ada laki-laki yang hanya mempeloroti uangmu"
Laila meninggalkan Sya sendiri di kamarnya.
Sya termenung seketika memikirkan apa saja yang telah ia berikan pada Haris..
"Yayang memang tidak pernah memberi apa-apa padaku..! tapi aku tidak meminta apapun padanya karna aku memiliki segalanya ! mungkin itu yang membuat dia tidak membelikanku apapun,, " gumam Sya dengan lirih.
ingatan semua perkataan Wiwin terngiang-ngiang di kepalanya mengenai mode pacarannya dengan Haris yang tidak masuk akal.
"iya deh.. aku ngga usah ngasih Yayang Blackcard..! nanti papi marah kalau sampai tau bukan aku yang makai kartu itu" gumam Sya mengangguk membenarkan.
.
.
beberapa hari kemudian Sya di telfon oleh Haris.
"halo..? " sapa Sya dengan semangat.
"Sya..? mana uang aku? kan jatah aku perbulan 100 Juta..!! iya kan? kalau boleh nambah ya ? aku butuh uang buat beli kado pernikahan temanku"
Sya memikirkan semua kata-kata Maminya, wiwin, dan Bibi Ida yang selalu mengatakan kalau pria yang tulus itu tidak akan meminta-minta pada kekasihnya.
"maaf Yang..! sepertinya aku tidak bisa kirim uang lagi deh." jawab Sya ragu-ragu.
"APA?? " pekik Haris dari sebrang.
"maaf yang.. mami sama papi cuma ngasih aku uang jajan 50 Juta aja perbulan.. jadi cuma bisa biayai uang kuliahmu..! maaf ya..? kamu kan bisa cari uang sendiri kan kamu tampan, bisa jadi model majalah kan? maaf ya"
Haris mengamuk memarahi Sya yang tega menyuruhnya bekerja padahal ia masih kuliah,,
Sya tentu menangis saat Haris untuk pertama kalinya memaki dan memarahinya.
"apa Yayang haris memang mencintaiku?? kenapa seperti ini? seolah-olah dia memintaku untuk membayar hutang.. hiks.. hiks.. aku harus bagaimana?? mami benar-benar membatasi uang jajanku.. " isak tangis Sya di sudut kamarnya.
sebenarnya Sya tidak mempermasalahkan berapapun uang yang dikasih kedua orangtuanya tapi sejak berpacaran dengan Haris, Sya memang banyak menghambur-hamburkan uang.
dengan segala upaya Sya menjual semua perhiasannya hingga memiliki uang 200 Juta, Sya meminta wiwin menemaninya ke Kota bandung malam itu juga dan Wiwin tak bisa menolak melihat raut wajah sedih Sya..
Wiwin tidak bisa bicara apa-apa..! ia takut Sya akan terluka dan tau kebenaran nya kalau Haris bukan pria yang baik untuk Sya.
.
"kamu mau kita kemana Sya? disini tidak ada siapa-siapa.. " cegah Wiwin baru menyadari ada mobil Bella di tempat parkiran gedung apartemen.
"apa an sih kamu Win.. ayo cepat.. kalau diantar lewat rekening tidak mungkin.. aku cuma mau minta maaf sama dia itu aja.. aku harap dia tidak marah seperti tadi,, aku takut mendengarnya win.. dia tidak pernah marah besar seperti itu.. "
"dengar.. Sya...! " Wiwin memegang kedua bahu Sya dan menghadap padanya.
"aku sudah berapa kali bilang kalau Haris bukan pria yang baik.. dan juga Bella bukan teman yang baik. "
"kamu bicara apa Win? " tanya Sya kebingungan.
"sepertinya udah saatnya kamu tau Sya..! aku tidak mau kamu terus saja disakiti oleh mereka". kata wiwin dengan nada pelan.
Sya dibuat tidak mengerti perkataan Wiwin.
"lihat itu..! kamu tau itu mobil siapa? " Wiwin menunjuk mobil Bella
"hmm... itu mobil Bella" jawab Sya menyadari itu mobil bella dengan Plat B 3 LA.
"menurutmu kenapa Bella kesini? " tanya wiwin
"ya mana aku tau. " jawab Sya
Wiwin memijit pelipisnya seketika. "kamu tidak memahami semuanya ini ? "
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!