NovelToon NovelToon

Duda Penasaran

Duda penasaran

seorang pria menatap kearah hamparan laut yang ada di depannya pandangannya beralih menatap kearah orang orang berlari kesana kemari bersama pasangannya masing masing, ada rasa yang tak biasa ia rasakan, Niat ingin mengarungi bahtera rumah tangga dengan perempuan pilihan orang tuanya, Namun takdir berkata lain tepat dimalam pertamanya pria itu harus menyandang status duda , perempuan Yang baru saja ia nikahi Meninggal karna sebuah insiden memalukan.

Bukan padangan orang atau cibiran orang orang diluar sana yang jadi masalah , Namun rasa bersalahnya terhadap perempuan itu yang membuatnya seperti orang jahat, ia bahkan tidak menyadari jika perempuan yang ia nikahi Memiliki laki laki lain bahkan perempuan itu sudah mengandung .

Kesal, marah sudah pasti, seandainya ia tau jika pernikahan ini hanyalah persetujuan antara kedua orang tua saja maka ia tidak akan menyetujui permintaan mamanya, Dan tak akan terjadi hal seperti ini, hingga perempuan itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Pria itu menarik nafas dalam dalam seakan beban yang dipikul pria itu sangatlah berat.

sebuah tepukan tangan dibahu nya menyadarkannya dari lamunannya.

"Maaf tuan, ini sudah larut Apa anda tidak berniat untuk pulang .?" Tanya Asisten pribadinya yang sedari tadi menunggu tuannya dari jarak dekat

"Ah , iya, kau benar ini sudah larut bahkan aku tidak menyadarinya," pria itu lalu melangkah ke arah mobilnya yang sudah terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri

"Maaf, tuan, nyonya sedang menunggu tuan dirumah besar"

"Malam ini aku ingin menyendiri, bilang sama mama besok pagi aku akan berkunjung kesana," pria itu menutup matanya sambil bersandar ke job mobil mewah miliknya.

Asisten pribadinya hanya mampu menatapnya lewat kaca spion mobil, ia dapat merasakan bagaimana perasaan tuannya saat ini.

****

Saat ini kaysan duduk di meja makan bersama kedua orang tuanya sudah setengah jam lamanya ia duduk tanpa ingin membuka suara, bahkan untuk sekedar menyapa orang tuanya saat ini ia enggan, bukan tanpa Alasan sejak kejadian tempo hari kaysan merasa kecewa terhadap mamanya itu, yang menjodohkannya tanpa harus menyelidiki perempuan itu dulu.

"kaysan..!" panggil mamanya dengan suara lembutnya

"Hm..." hanya suara deheman yang keluar dari mulut pria itu, ia terlalu malas hanya sekedar untuk menyahuti panggilan mamanya

" Kamu harus melupakan itu, ini bukan salah kita, salahnya sendiri kenapa dia tidak mau jujur kalau dia sudah tidak Ting Ting lagi malah dia hamil diluar nikah ," cerocos mamanya tanpa rasa bersalah

"Ma..!! "Sentak kaysan tak habis pikir Dengan pemikiran mamanya itu yang selalu menganggap masalah begitu mudah baginya.

"Kau tenang saja mama masih punya banyak kenalan , kau bisa mengenalnya lebih dalam dulu sebelum menikahinya", perkataan tanpa dosa ibunya membuat kaysan merasa geram dengan sikap mamanya .

"Mau sampai kapan mama ingin mengatur hidupku " Aku bisa sendiri mencari perempuan yang bisa aku jadikan istri" Ucapan tegas kaysan membuat mamanya hanya tersenyum mengejek disana.

"Sampai lumutan pun kau tidak akan mendapat seorang istri jika sikapmu saja sedingin ini , kau terlalu kaku terhadap perempuan..

"Mama...!" tegur papa kaysan mulai angkat suara

"bapak anak sama saja," gerutu mama Dina

"Aku tidak ingin mama menjodohkan ku dengan anak teman mama lagi, " sahut kaysan melemas, menatap mamanya dengan tatapan memohon karna mamanya itu memiliki seribu cara Agar ia mau menuruti keinginan mamanya .

Dari mulai mamanya mogok makan sampai mamanya ingin bunuh diri jika keinginannya tidak di penuhi.

"Tidak.! kau harus menemui Anak teman mama yang satu ini, ia sangat cantik dan dia seorang dokter."

"Ma..!" kaysan jadi kesal sendiri dengan mamanya yang ingin menang sendiri,

Sementara papanya hanya jadi pendengar setia Antara ibu dan anak didepannya , ini bukan pemandangan pertama kalinya bahkan hampir tiap hari mereka akan berdebat dan pembahasannya hanya seputar perempuan dan perempuan.

"Ma..." Aku sudah menyandang status Duda , siapa yang ingin menikahi seorang duda

"Jangan salah, duda sekarang semakin menggoda, banyak gadis gadis diluar sana ingin menikahi seorang duda menurut mereka duda sudah berpengalaman," ujar mama Dina sambil terkekeh kecil

"Iya" kalau dudanya berpengalaman lah Aku hanya duda penasaran saja mana ada yang mau," Ucapan kaysan membuat sebuah kerutan di kening mamanya ,

"Duda penasaran..?" Tanya mama Dina yang baru mendengar ada duda penasaran, yang ada juga Duda keren, duda tajir, Duda semakin menggoda, kalau duda penasaran baru kali ini aku mendengar,"pikir mama Dina

"Duda penasaran cuma Aku yang menyandang nya, karna Aku masih penasaran karna belum melakukan, iya , iya ." seloroh kaysan tanpa dosa

Suara tawa mama Dina pun pecah menggelegar diruang makan itu bahkan papanya yang sedari tadi diam pun ikut tertawa mendengar perkataan Anaknya yang tak berfaedah.

"Kamu tuh ada ada saja", ucap mama Dina sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan kini merekapun sarapan dalam diam,

Setelah obrolan tak berfaedah mereka, kini Kaysan sudah berangkat ke perusahaan dengan didampingi sang Asisten yang selalu setia berada di sampingnya

kaysan memasuki ruangannya, ia menyandarkan dirinya kebelakang dengan kedua tangannya keatas kepalanya, menatap Asistennya

Seakan tau yang ada di pikiran tuannya , Asisten pribadinya membacakan semua jadwalnya hari ini.

*****

Sore harinya kaysan berjalan dengan langkah gontai memasuki rumah mewah orang tuanya.

begitu sampai keruangan keluarga ia melihat mamanya yang sedang sibuk Nonton sinetron kesukaannya yang lagi buming di kalangan para emak emak.

Kaysan menjatuhkan dirinya ke sofa yang di tempati mamanya duduk pandangan sekilas mengarah ke tv yang berukuran besar itu, judul sinetron yang ditonton mamanya pun membuat kaysan jadi merinding sendiri.

"Mama ko suka nonton seperti itu , bagaimana kalau papa Danu yang selingkuh Apa mama juga akan membunuhnya?" pertanyaan kaysan membuat mamanya menatap tajam kearah nya

"jika papamu yang selingkuhin mama bukan hanya membunuhnya Aku bahkan mencincang cincang si Otong nya." ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya kearah siaran televisi didepannya

" Si Otong..?" kaysan mengerutkan keningnya

"Iya, si Otong , yang bisa membuat wanita mendesah kenikmatan," seloroh mamanya dengan ucapan vulgar nya.

" hiss..mama apaan sih, tuh kan jadi tambah penasaran pengen ngerasain juga ," celetuk kaysan

" ya, makanya nikah Agar kau bisa merasakannya jangan mau jadi bujang lapuk terus

"Sudah ah, Bicara sama mama jadi ikut ikutan gilanya," kaysan berlalu begitu saja tanpa berpikir jika ucapannya akan membangunkan macam yang sudah tidur..

"heey....!! kau Mengataiku gila..," teriak mamanya karna kaysan sudah berlalu meninggalkan mamanya yang sudah kesal dengan anak tak berakhlak nya itu.

"Apa ia, aku ini sudah gila."menolong mama Dina seorang diri

"Dasar Anak durjannah....!!!

curi curi pandang

Hari ini keluarga Kaysan akan berkunjung kerumah Saudara mama Dina, yang akan mengadakan pernikahan putranya semua keluarga besar dari mama dina akan berkumpul disana.

"kay..! mama berangkat dulu " ingat Nanti sore kamu harus nyusul mama sama papa disana," kata mama Dina penuh ketegasan

"Iya, mah..!

" ingat' ! serunya lagi sebelum Naik kemobil yang akan ia tumpangi

"Iya, iya, mah" Aku ingat" Sahutnya malas

"Setelah mengantar mamanya sampai kemobil yang ditumpangi mama Dina, Kaysan pun berangkat ke perusahaan karna hari ini ia akan mengadakan meeting penting.

Sore harinya barulah kaysan menyusul mamanya kekota xx ke tempat tinggal Tante meri .

jam sudah menunjukkan pukul 9 malam barulah kaysan sampai dikediaman Tantenya disana sudah banyak keluarga besar mamanya sudah berkumpul.

Namun pandangannya tak lepas mana kala tatapannya menangkap seorang gadis remaja yang tengah tertawa lepas bersama temannya yang lain.

"Udah sampai kay..!" sapa Tante Meri saat melihat kaysan sudah berada di ruang tamu berdiri mematung tanpa ingin beranjak dari tempat nya.

" Eh, iya " Tante.! udah dari tadi malah "sahutnya salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

kaysan terlalu fokus menatap gadis itu hingga tak sadar tantenya sedari tadi sudah menyapanya

" Robi mana tant..!" kaysan celingukan mencari sosok sepupunya itu.

"Robi ada dibelakang bersama yang lain " ucap tantenya sambil menunjuk arah belakang rumah nya

"Aku kebelakang dulu Tante.." kaysan segera pamit saat pandangannya beralih ketempat tadi, dia sudah tidak melihat gadis itu lagi.

Ia melangkah kebelakang rumah itu pandangannya mengelilingi setiap sudut ruangan dimana sudah dihias sedemikian indah oleh WO .

kaysan Berdiri mematung melihat gadis remaja itu sudah bergabung dengan beberapa keluarga disana termasuk ada mama Dina juga.

"Hey."bro.!" udah sampe aja.." sapa Robi sepupu kaysan calon pengantin

" kalau gak datang malam ini juga , bisa bisa aku digantung sm ibu Ratu " celetuk kaysan sambil terkekeh kecil Menatap kearah mamanya

"Bisa aja kamu.!" Robi tau betul sepupunya yang satu ini, paling tidak bisa membantah perkataan mamanya, bagi kaysan perkataan mamanya adalah sebuah perintah .

kaysan pun ikut bergabung dengan keluarganya Namun matanya selalu mencuri curi pandang kearah gadis itu, semua kelakuan kaysan tak lepas dari tatapan mata mama Dina

"Kay. bagaimana kerjaan kamu," pertanyaan dari om Derry mengalihkan tatapannya dr gadis itu

"Baik om." jawabnya singkat Ia berusaha menetralkan detak jantung Nya karna ulah gadis itu.

Entah kenapa sejak melihat gadis itu jantung kaysan berdetak sangat kencang.

" Kamu .tidak berniat ingin menikah lagi..?" pertanyaan itu Mampu membuat kaysan tersedak minuman yang akan ia minum,

Bagaimana tidak pertanyaan yang ingin ia hindari, baik mamanya keluarganya pun selalu saja bahas masalah itu.

"Om . bagaimana proyek besar yang om kerjakan sekarang," kaysan berusaha mengalihkan pertanyaan dari om nyaitu

" sekarang Robi yang mengambil alih proyek itu. Om hanya memantaunya saja" sahut om Derry

kaysan hanya ber oh saja tanpa mau menanggapi perkataan omnya

Kini ia beralih ke Robi yang duduk di kursi panjang didekatnya

"Rob..! Gadis yang bersama Desi itu siapa..?' Akhirnya kaysan bertanya juga , rasa penasaran nya membuatnya tdk tahan lagi untuk bertanya

" Itu...?' tunjuk Robi kearah yang berbaju warna pink dusty

"kaysan hanya mengangguk pelan sambil menyeruput kembali minumanya seraya menatap kearah gadis itu lagi.

" Itu sepupu Desi dari Ayahnya, "sahut Robi

"kok ,aku baru liat dia, wah Desi kebangetan punya sepupu gak ngenalin ke kita ", protes kaysan sedikit kesal terhadap Desi sepupunya

" Kamu kan jarang ngumpul di keluarga kita, "

"Iya , juga ya.! kaysan cengengesan

"Mama dina berhenti pas didepan kaysan lalu membisikkan sesuatu, Namanya Kairah dia gadis remaja yang masih sangat muda tidak cocok dengan dirimu yang sudah berumur," bisik mama Dina kemudian berlalu begitu saja.

kaysan mendengus kesal dengan ucapan mamanya, Mamanya paling bisa membuat mood-nya jadi berantakan

malam semakin larut Namun semua anggota keluarga masih asik ngumpul becanda bersama.

"Hay..! kak Kay..", sapa Desi menghampiri Kakak sepupunya itu

Kaysan mendongakkan kepalanya menatap sepupunya itu, karna saat ini ia tengah sibuk mengotak Atik hpnya.

Namun tatapannya beralih kearah gadis yang berdiri tepat samping Desi.

"Desi.' baik Des, Kamu sendiri gimana kabarnya, " tanya kaysan gugup melihat gadis yang ia perhatikan sedari tadi berada di jarak dekat dengannya.

"Sungguh kau sepeti bidadari, Batin kaysan

" Kami kedalam dulu kak , " pamit Desi di ikuti oleh gadis itu.

"Cantik". Gumam kaysan

****

Keesokan harinya masih di suasana menjelang ijab qobul sepupunya yang akan diselenggarakan keesokan harinya.

kini semuanya berkumpul dimeja makan untuk sarapan pagi. kaysan duduk dihadapan kairah gadis yang membuat dirinya selalu kepikiran bahkan semalam kaysan sulit memejamkan matanya bayangan gadis remaja itu berputar di kepalanya

"kay...! kamu tidak ada kerjaan hari jni kan.?" suara mamanya membuat aktivitas sarapannya terhenti dan menatap kearah mamanya

"Tidak ada mah, kenapa..!"

"kamu ajak jalan jalan Desi sama kairah , " mamanya seakan tau keinginan Anaknya.

"Kaysan menatap Desi dan Keira bergantian untuk melihat respon mereka.

"Gak apa apa, kalau kak Kay gak bisa bawa kami, Biar sopir kak Robi saja mengantar kami. jawab Desi tak enak dengan kakak sepupunya itu

" kaysan bisa kok, " sambar mama Dina dengan cepat" Iya kan kau..?" sambungnya lagi

" um..!"i- iya bisa mah," ucapnya terbata

" Kamu bisa porotin Kartu Kredit dia, Des.! kapan lagi kan , kamu ketemu sama kakakmu itu," mama Dina hanya terkekeh geli melihat tingkah Anaknya itu yang salah tingkah

"Siap Tante, Desi akan porotin kak kaysan ," Seru Desi Semangat

*

*

*

Keysan menunggu Desi didalam mobilnya menyandarkan tubuhnya kesandara kursi kemudinya, sampai ia melihat sosok Bidadari Nampak keluar dari arah pintu rumah, dengan menggandeng tangan Desi

Penampilannya yang sederhana dan sangat cuek, membuat kaysan tambah gemes melihat nya, detak jantung semakin berdetak tak karuan semakin dekat semakin jantung Kaysan tak terkendali.

"Pagi kak..! " sapa Desi dengan senyum manisnya

"Pagi Des.." jadi gak nih kita berangkatnya, " tanya kaysan sedari tadi sudah menunggunya lama

" Jadi kak, masa nggak udah dandan cantik juga." sahut Desi

"Ayo naik, Panas nih dari tadi nungguin kalian"

"Mobil pun meninggalkan pekarangan rumah Tante Meri menuju mall yang ada dikota itu untuk memoroti isi ATM kaysan seperti apa yang dikatakan mama Dina

Desi yang duduk di kursi depan, sementara kaira duduk di kursi belakan membuat kaysan keluasan mencuri curi pandang lewat kaca spionnya.

"Des.! kamu gak kenalin Aku Sama gadis cantik yang bersama kamu itu..?" tanya kaysan melirik kaira lewat kaca spionnya..

Kesambet

Kaysan masih memandangi dari jarak jauh gadis yang sejak semalam mengganggu pikirannya itu, kini mereka sudah berada di sebuah pusat perbelanjaan di mall.

Desi sudah berada di toko baju bersama kairah sementara kaysan duduk diruang tunggu yang ada di toko itu ia hanya memantau gadis gadis itu dr kejauhan, sesekali melirik kaira yang sejak tadi terlihat enggan mengambil baju yang ada dihadapannya.

"Jika kamu suka Ambil saja. " Suara barito kaysan mengagetkan kaira hingga baju yang sempat ia pegang jatuh kelantai.

"Ah..tidak kak. "Aku cuma pengen liat liat saja" Ucap kaira merasa gugup berada di didekat pria itu

"Anggap saja hari ini kalian menang lotre terlihat Kaysan terkekeh kecil disana. sudah Ayo ambil saja apa yang kamu ingin beli.

"Tapi kak.

"Udah nggak apa apa kaira Ambil saja. kak Kay gak bakalan Jatuh miskin jika hanya membelikan kita beberapa pakaian, bahkan toko ini pun ia bisa beli " Desi menatap kearah kaysan yang sudah tersenyum hangat kepada sepupu ya itu

Setelah acara belanja di toko baju selesai kini mereka sudah berada di toko sepatu berbagai macam merk sepatu ada di toko itu.

Kaysan memperhatikan kembali dari kejauhan gadis yang Nampak sedikit dingin itu, gadis itu terkesan cuek.

Gadis tak pernah mengeluarkan suaranya jika tidak begitu penting, bukankah dia seorang gadis Unik..? pikir kaysan

" Hay. kaysan berusaha mendekati kaira saat melihat Desi sedang berada di toko sebelah yang menjual berbagai macam tas branded

Kaira mendongakkan kepalanya menatap kearah pria yang ada di depannya dan kembali melirik sepatu yang ia pegang.

"Iya. kak! Sebuah jawaban singkat membuat kaysan jadi bimbang untuk melakukan pendekatan dengan gadis ini.karna gadis didepannya ini sangatlah dingin

" Boleh kita berteman .?

"Eh. Maaf kak, Bukankah kita ini keluarga? lalu kenapa kakak ingin berteman denganku lagi, "Ucapan kaira membuat kaysan mengulum senyum nya sendiri, bagaimana tidak gadis didepannya ini sungguh keterlaluan polosnya.

Tidak ingin membuat gadis didepan Nya merasa tersinggung kaysan berusaha untuk menahan tawanya yang hampir saja pecah.

kaira masih asik memilih sepatu Sedikitpun ia tidak menghiraukan kaysan membuat kaysan jadi salah tingkah, gadis didepannya ini benar benar sangat dingin dan Cuek bicara seperlunya saja

Kaysan masih berdiri di posisinya masih memikirkan kata untuk ia lontarkan kepada gadis didepannya itu.

"Bisa kita saling mengenal lebih dalam?

" kaira menghentikan kegiatan memilih , tanpa ingin menatap pria didepannya ia hanya diam entah apa yang ia pikirkan nya,

" Jangan salah faham, Aku cuma ingin kita saling mengenal satu sama lain. Aku menyukaimu! " lirih Kaysan suara yang nyaris tak terdengar

"Kaira menjatuhkan sepatu yang ada di tangannya, jantungnya mendadak tak beraturan, seakan nafasnya akan berhenti saat ini juga.

ini kali pertamanya ada laki laki mengungkapkan perasaannya kepadanya.

"Maaf kak. "Kaira ingin berlalu namun dicegah oleh kaysan, sehingga tatapan mereka bertemu. kaysan celingukan mencari keberadaan Desi namun gadis tak nampak batang hidungnya.

Kaysan lalu membawa kaira ketempat ruang ganti yang ada di dalam toko itu, ia menarik pergelangan tangan kaira.

sementara kaira hanya diam tak menolak sedikitpun.

"Kak.., kita mau ngapain" kaira mulai panik saat Duda penasaran itu mengunci pintunya dan mengunci pergerakannys dengan menyandarkan tubuh kaira Kedinding.

"Aku tidak bisa lagi menahannya, sejak kemarin kau sudah membuatku tak karuan, pikiranku dipenuhi oleh dirimu " Kaysan menarik nafasnya mengumpulkan oksigen di dalam paru parunya yang seakan habis karna saat ini posisinya dengan Kaira sangat intim hingga hembusan nafas gadis itu bisa ia rasakan.

"kak...

Cup..

Bola mata kaira membulat saat benda kenyal menempel sekilas di bibir manisnya.

"Kaysan mengecup bibir mungil kaira yang sedari tadi sudah menggodanya

"Kak..Tatapan mata kaira menatap kedua bola mata laki laki di depannya itu, Menatap tak percaya, ciuman pertamanya sudah di ambil oleh laki laki yang baru saja ia kenal.

Kaysan mengusap bibir mungil nan merah kaira dengan jarinya, senyumnya yang mengembang kala melihat semburan merah di pipi gadis itu

" Apa itu ciuman pertamamu.?" gadis cantik itu menggangguk pelan.

kaysan semakin mengembangkan senyumnya, mengusap kepala kaira penuh dengan cinta

"Aku menyukaimu dan kau harus menjaga hatimu untukku. kau Mengerti.! "Ucapan tegas Kaysan membuat gadis itu sedikit takut hingga ia mengiyakan perkataan Kaysan.

"Gadis pintar..

"Kak..Aku ingin keluar, Desi pasti cariin kita." lirih kaira yang masih saja jantung nya dag Dig dug tak karuan

"Iya! sayang .

Blust...semakin merona wajah kaira saat mendengar panggilan sayang dari Kaysan.

cup..

lagi lagi Kaysan menghadiahi satu kecupan singkat dibibir kaira karna terlalu menggemaskan menurutnya.

Kini kaira sudah berada di luar ruang ganti, terlihat dia menghirup udara dalam, seakan oksigen didalam tubuhnya mendadak hilang.

"Kai. kau dari mana" tanya Desi yang sedari tadi mencarinya sambil menenteng beberapa paper beg dikedua tangannya.

"Itu..Anu...Kaira terlihat kebingungan mencari Alasan hingga suara kaysan dari belakang mengagetkan mereka.

"Kalian sudah selesai? " tanya kaysan tiba tiba,

"Aku sudah kak.tapi, kaira belum belanja satu pun." sahut Desi

"kaysan mengangkat belanjaan yang ada di tangannya, lalu menyodorkan ke kaira. membuat gadis itu mengerutkan keningnya, pasalnya ia belum belanja satupun.

"Ini belanjaan kamu sudah aku bayar semua." kata kaysan .

Terkejut sudah pasti, ia lantas mengamati paper bag ditangan kaysan tanpa melihat kearah laki laki itu.

*****

Setelah makan siang disebuah restoran Jepang barulah mereka pulang karna hari ini semua anggota keluarga disibukkan dengan pernikahan Robbi yang akan diadakan besok pagi.

Sepanjang perjalanan pulang kecanggungan terjadi diantara mereka berdua karna diamnya kaysan dan juga kaira. hanya sesekali laki laki itu membalas perkataan Desi.

Hingga mereka tiba di rumah . kaira masih saja diam, ia langsung pergi begitu saja tanpa berniat mengucapkan satu katapun dengan kaysan dan Desi.

"Dia kenapa. sejak tadi diam. bahkan dia tidak mengucapkan sepatah katapun langsung berlalu begitu saja" tanya Desi kebingungan

"Mungkin dia kebelet kali. "ujar kaysan Asal

"Iya. juga ya.!

kaysan meninggalkan Desi yang masih ditempat nya, ia terlalu bahagia hari ini, ia terus memegang bibirnya sendiri sambil senyum senyum sendiri.

Hingga sapaan mamanya menyadarkannya. Kau kenapa.? kesambet setan Apa." tanya mama Dina memperhatikan Anaknya dari atas sampai bawah sebuah pertanyaan di benaknya melihat Anaknya yang datang sambil senyum-senyum sendiri.

"Mama.! kaysan memeluk serta mencium mamanya kemudian berlalu begitu saja Meninggalkan mamanya yang masih dalam kebingungan nya.

"Apa anakku sudah gila ya.? Ah. tidak tidak..mama Dina menggelengkan kepalanya menatap punggung anaknya yang sudah menghilang...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!