Kisah seorang Anak Gadis, berparas cantik. Yang bernama, Tasya Clinton Wijaya. Di usia nya yang begitu sangat muda, harus merasakan kepahitan hidup.
Ia harus berjuang sendiri untuk mempertahankan hidupnya dan kedua orangtua nya. Akibat kisah cinta Mamanya, Jemi. Bencana ini menerpa kehidupan keluarga harmonis tersebut.
Masa lalu Mama nya, berdampak hingga saat ini. Kecelakaan yang terjadi kepada Mama dan Papanya mengakibat lumpuh total dan koma selama satu tahun lamanya. Ia merawat dengan sabar, dan penuh kasih sayang. Deraian air mata selalu jatuh dari pelupuk matanya. Tasya mempunyai tekat dan kepercayaan yang kuat, bahwa Papa dan Mamanya pasti bisa sembuh dari koma nya. Doa dan setiap usahanya pun terkabul. Setelah Papa dan Mamanya siuman dari koma selama setahun lamanya, Tasya mulai membuka lembaran baru dengan merawat Papa dan Mamanya yang sudah lumpuh. Waktu yang ia miliki, hanya ia pergunakan untuk merawat kedua orangtuanya yang lumpuh. Untuk berbicara satu kalimat pun begitu sangat susah, lambat. Semua hanya karena AnugrahNya Papa dan Mamanya bisa pulih dari koma. Tetapi ia tidak pernah memperlihatkan rasa sakit, sedih nya di hadapan Mama dan Papanya yang hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Hinaan, olokan, cacian, dan makian semua ia terima. Keluarga yang tadinya begitu baik seakan berubah menjadi monster yang menyeramkan.
Kisah percintaan yang awalnya berjalan begitu baik pun hancur hanya karena masa lalu kekasihnya juga.
"Oh Tuhan ... Cobaan Apa ini! kenapa terasa begitu berat dan sakit sekali ... hikss hikss. " Lirih Tasya dengan suara yang hampir tidak terdengar oleh siapapun. ~Tasya
Tetapi Tasya segera bangkit, dan fokus kembali merawat kedua orangtuanya. Hingga semua Doa dan kerja keras nya tercapai. Di usianya yang ke 25 keadaan yang buruk berubah menjadi manis. Kisah cintanya kembali bersatu dan harmonis.
Tetapi semua kisah manis itu berbarengan dengan kisah pilu. Dimana Ia harus menikah tanpa kehadiran kedua orangtuanya. Mereka telah di panggil Tuhan Ke surga.
Sang kekasih Christian W Angkasa Selalu setia bersamanya, dan mampu menggantikan luka itu dengan kebahagian.
🍀🍀🍀
PENGENALAN TOKOH
Anastasya Wijaya
Nama Lengkap ku Anastasya Clinton Wijaya, aku adalah anak tunggal dari Papa Edward Wijaya dan Mama Jemi Clinton. Namaku perpaduan antara nama Mama dan Papa. Panggil saja namaku Tasya. karena teman - teman Ku. sering memanggil ku dengan sebutan itu.
Semua orang mengatakan, bahwa aku adalah gadis yang cantik, cerdas, ramah, manja dan ceria. Ya ... mereka mengatakan hal seperti itu, bagiku adalah hal yang wajar. karena apa yang mereka lihat itu yang akan mereka sampaikan.
Semua orang di sekeliling ku menyukaiku, baik dari kalangan anak- anak sampai orangtua, karena aku anak yang ceria dan mudah untuk menempatkan posisiku.
Papa ku, bernama Edward Wijaya. Papa adalah seorang Guru PNS, di salah satu Sekolah Menengah Pertama terbaik di kota J.
Papa terkenal dengan sikap wibawa, tegas dan disiplinnya.
Mama ku, bernama Jemi Clinton, Mama adalah seorang Wanita yang Cantik nan Anggun, Mama seorang Ibu Rumah Tangga, yang dengan telaten, sabar dan penuh kasih sayang menjalankan perannya sebagai Ibu Rumah Tangga.
Dan Keluarga ku terkenal dengan nama, "KELUARGA HARMONIS dan BAHAGIA." Tetapi kebahagian itu tidak bertahan lama. Hanya sebentar saja ku rasakan ... kebahagian itu begitu cepat berlalu, bagaikan uap yang tak tau hilangnya kapan dan kemana.
Karena kisah Percintaan Mamaku di masa lalu, Aku harus merasakan ke pahitan hidup di usia ku yang masih sangat muda.
Mereka sungguh kejam! Sangat kejam ....! Aku sangat membenci mereka yang telah mencelakai Papa dan Mama. Tapi inilah takdir yang harus ku jalanin.
Bagaikan sebuah kapal layar yang dikemudi oleh Nahkoda, yang hanya mengikuti arah Mata Angin melalui Kompas. Untuk mengetahui kemana arah mereka akan pergi. begitulah aku, mengikuti Sang Pencipta Bumi, kemana Ia membawaku untuk menjalankan Kehidupan Ku ini.
Bukankah kekehidupan ini sama hal nya seperti " Pelangi Sehabis Hujan?" Ya ... ketika aku rapuh dan terpuruk. Hanya ada satu lagu yang bisa memberikan ku semangat hidup lagi. Lagu yang menggambarkan setiap kehidupan, baik kehidupan Suka mau pun Duka, di mana Sang Pencipta Bumi lah yang berperan penting dalam Kehidupan ini.
Jalan hidupku tak selalu
Tanpa kabut yang pekat
Namun kasihMu nyata padaku,
Pada waktuMu yang tepat
Seperti pelangi, sehabis hujan
Itulah janji setiaMu Tuhan.
Di balik dukaku telah menanti
Harta yang tak ternilai dan abadi
Mungkin langitpun tak terlihat,
Tertutup awan tebal
Namun hatiku kan tetap kuat,
Oleh janji-Mu yang kekal
Setiap aku menyetel lagu itu, semua memori kehidupan ku seakan berputar dalam pikiran ku. Tak usah ditanyakan lagi berapa banyak air mata yang telah terbuang, satu hal yang pasti dan ku yakini. Ia tidak akan meninggalkan ku baik dalam suka maupun duka. Karena Ia, Sang Pencipta adalah Setia dan penuh belas Kasih.
Oleh-Nya, aku menjadi kuat. Untuk menghadapi setiap pergumulan hidup ku. Kehidupan yang tadinya sangat bahagia memiliki Papa dan Mama, dimanja, diperhatikan, disayangi. Berubah menjadi tangisan. Yang di mana, seumur hidup ku, tidak akan bisa terlupakan.
~🍃🍃~
KEHIDUPAN 8 TAHUN YANG LALU, SEBELUM DUKA ITU DATANG
Pagi Yang Cerah.
06.00
"Kringgg kringg kringggg"
Tasya yang merasa terganggu dengan suara alarm pun segera meraba meja di samping tempat tidurnya dengan mata masih tertutup.
"Hmmm, uda jam segini rupanya," ucap Tasya, sambil melihat jam di hp dan mematikan alarmnya, kemudian mendengar mamanya memanggil dari balik pintu.
Tok tok tok!!
"Tasya bangun, Nak. Ini sudah jam enam loh," panggil Mama Jemi dari luar kamar.
"Iya Ma, ini Tasya uda bangun kok" ucap Tasya
sambil berteriak, dan bangkit dari kasur, menyiapkan pakaian yang ingin di pakai dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tidak perlu waktu lama, Tasya sudah selesai mandi, dan langsung berpakaian.
Setelah berpakaian, Tasya turun kebawah untuk sarapan.
"Pagi Pa, Ma," sapanya dengan senyuman lalu mencium pipi kedua orangtuanya.
"Pagi sayangnya Papa, Mama," jawab Papa dan Mama serentak dan tersenyum, sambil mencium Tasya.
"Wah Mama masak nasi goreng pagi ini, tumben?" ucap Tasya dengan wajah ceria, karena Mama Jemi sangat menjaga pola makan keluarga itu, tetapi pagi ini seolah pagi yang berbeda bagi Tasya.
"Iya dong, Mama lagi berbaik hati pagi ini.
Ayo duduk, dan Papa yuk pimpin doanya," Pinta Mama Jemi tegas.
"Baik Ma, mari kita berdoa," ucap Papa Wijaya.
Selesai berdoa mereka melahap sarapan yang ada di hadapan mereka. Selesai sarapan Mama Jemi mengantarkan mereka sampai depan pintu.
"Ma, Tasya berangkat ya" sambil mencium pipi dan tangan Mama nya.
"Iya sayang, belajar yang bener dan semangat," ucap Mama Jemi dengan senyuman lalu mencium kening Tasya.
"Papa juga berangkat ya Ma," ucap Wijaya, tidak lupa mencium kening istrinya, dan dibalas Mama Jemi dengan cium tangan Papa Wijaya.
"Yaudah gih kalian berangkatlah,
Hati hati ya kesayangan-kesayangan Mama," Ucap Mama Jemi dengan senyum manisnya
"Kami berangkat ya Ma, daah ..." ucap Tasya, lalu masuk ke dalam mobil, Papa Wijaya dan Tasya pun berangkat, menuju ke sekolah.
Papa Wijaya lebih dulu mengantarkan Tasya ke sekolahnya, setelah itu, lanjut ke sekolah tempat ia mengajar.
Jarak antara rumah Tasya ke sekolahan kurang lebih tiga puluh menit, dan sekolah Tasya searah dengan jalan ke sekolahan tempat Papa Wijaya mengajar. Jaraknya lima belas menit dari sekolahan Tasya.
Selama di perjalanan menuju ke sekolah, Papa Wijaya dan Tasya asik mengobrol tentang Mama nya pagi ini yang tidak biasanya memasak menu nasi goreng di pagi hari.
"Tumben sekali Mama hari ini masak nasi goreng ya Pa?" tanya Tasya sambil menatap wajah Papanya.
"Iya ya Syaa, ada angin apa Mama kamu begitu, ga biasanya!" jawab Papa Wijaya sambil menyetir dengan pandangannya fokus kedepan, sesekali melihat ke Tasya.
Mereka berdua pun senyum-senyum sendiri seolah- olah tau maksud dari tujuan Istri dan Mamanya itu.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG...
Halo ... maaf ya, kalau ada kata dan penulisan yang kurang baik dan rapih di tulisan ku ini. karena ini adalah novel pertamaku. aku berharap kalian mengerti. aku juga membutuhkan krisan positif yang membangun dari kalian. Maka dari itu untuk para readers mohon dukungannya ya untuk cerita ku ini.
"Jangan lupa like, komen, dan votenya ya. Dan satu Lagi jangan lupa tekan 👉 ❤ (Favorit) untuk mendapatkan Notifikasi Up nya. " Terima kasih!🙏
SMA PELITA BANGSA
Karena begitu asik bercerita dengan Papanya, mengenai menu nasi goreng pagi ini, tidak terasa mobil yang Papa Wijaya kendarain tiba di sekolah Tasya.
"Dadah Papa, Tasya masuk kelas dulu ya Pa." pamit Tasya pada Papanya sambil cium pipi dan salim tangan Wijaya.
"Bye Tasya kesayangan Papa, belajar dengan baik ya, Nak." ucap Papa Wijaya sambil mencium kening Tasya.
"Siap Bos!" jawab Tasya sambil mengangkat tangannya memberi hormat. Papa dan Anak itu pun tertawa bersamaan.
Tasya turun dan menutup pintu mobil,
kemudian Papa Wijaya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju sekolah tempat Papa Wijaya mengajar.
Tasya tiba di sekolah 15 menit sebelum bel masuk kelas.
"Syaa ... Syaaa ... Tassyaaaa!" teriak Jefry yang datang dari parkiran sambil lari kecil menuju ke arah Tasya.
"Eh lo Jef, mana yang lain?" tanya Tasya
Karena tidak melihat kedua temannya yang lain.
Ya ... Tasya mempunyai tiga sahabat, yaitu Jefry, Agnes, dan Linda. Mereka empat serangkaian yang terkenal dengan nama "The Smart" mereka berempat terkenal akan kecerdasan mereka, mereka menjadi panutan di sekolah. Siapa yang tidak kenal dengan geng The Smart, hampir semua siswa di sekolahan itu kenal mereka
"Lah mana gue tau Syaa, uda di dalam kelas kali mereka," jawab Jefry.
"Yaudah yuk buru jalannya, bentar lagi bell," ajak Tasya.
Mereka pun masuk ke kelas dua A, dan benar sudah melihat Agnes dan Linda duduk di bangku sambil ngobrol.
"Eh Lo berdua uda di sini ternyata, gue tungguin tadi di depan, eh malah si Jefry yang dateng," ucap Tasya sambil melirik Jefry dan memutar bola matanya.
"Yaelah Syaa Lo mah gitu amat, kayak ga senang aja ketemu Gue, ga ada Gue awas Lo entar kangen!" celetuk Jefry sambil tertawa kecil, meletakkan tasnya dan duduk di bangkunya.
"Dih siapa yang kangen elo, Gr amat wekkk!" ujar Tasya sambil menjulurkan lidahnya meledek Jefry.
"Berisik! ucap Agnes dan Linda berbarengan.
Kalian ini selalu begitu, Lo juga Jef nyautin mulu, kayak beo tau ga!" ucap Agnes sambil memasang muka sok marahnya pada Jefry.
"Yahh, gue lagi gue lagi dah yang salah, kalian yang selalu benar!" ucap Jefry mengalah.
Teeeett teeett teettt! Bunyi bell sekolah.
Semua siswa pergi ke halaman sekolah untuk apel pagi, dan semua siswa sudah berbaris dengan rapi, untuk mendengarkan arahan dari kepala sekolah.
Sesudah selesai apel pagi seluruh siswa masuk ke kelas masing masing, dan memulai belajar.
Hari ini kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik.
*Jam sudah menunjukkan pukul 11.50 Wib.
Teettt teeet teeeetttt!
Bell istirahat berbunyi. Anak - anak kelas dua A bubar dari kelas, dan pergi ke kantin sekolah.
"Syaa, Nes, Jef. Yuk kekantin gue laper banget, habis enerji gue untuk pelajaran hari ini," ajak Linda dengan wajah yang ceria dan semangat untuk makan
Karena ia memang sudah sangat lapar.
"Heleh! Lo ma, emang bakal lapar terus. Kapan sih lo pernah kenyang," celetuk Agnes ke Linda.
"Dih, sirik mulu Lo. Gue kan ngajak Tasya bukan elo!" saut Linda ga terima dengan ledekan Agnes.
Begitulah Agnes, senang banget ngeledekin Linda, karena memang Linda anaknya si perut gentong..Wkwk
"Sudah sudah, yuk beb kita kek kantin sama aa Jef," ajak Jefry dengan gaya sok cool nya, menarik tangan Linda untuk melingkarkan tanganya ke tangan Jef dan Linda pun mau.
"Yuk ah, memang cuma kamu sahabat aku yang paling mengerti keadaan ku, aku makin sayang deh sama kamu Jef, ga kayak mereka berdua itu tuh,"
celetuk Linda dengan mulut yang dimajukan kedepan menunjuk Tasya dan Agnes, sambil menarik lengan Jefry dari hadapan Tasya dan Agnes lalu pergi ke kantin.
Setelah Linda dan Jefry meninggalkan mereka berdua, Agnes mengajak Tasya untuk ikut menyusul mereka berdua ke kantin.
"Yuk Syaa, nyusul si Gentong dan Jef," ajak Agnes.
"Yaudah yuk, aku juga uda laper ... hehe," balas Tasya dengan senyum manisnya.
"Huuuhh, dasar Lo sama aja sama si gentong!" ledek Agnes. Merekapun pergi menyusul Linda dan Jefry ke kantin.
*Di Kantin Sekolah Sma Pelita Bangsa
Jefry dan Linda sudah duduk, dan sedang asik bercerita sambil menungu pesanan mereka.
Tiga menit sebelum Tasya dan Agnes bergabung pesanan makan dan minuman mereka sudah di letakkan di atas meja oleh ibu kantin.
"Wah wah, Romeo dan Juliet mesranya!" ledek Agnes yang sedang melihat Jefry dan Linda sedang makan,
lalu menarik tangan Tasya untuk duduk bareng sama Linda dan Jefry.
"Lo kenapa duduk, Nes. Pesananin sono buat kita.
lo enggak mau makan?" tanya Tasya karena bukannya memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua, Agnes malah ikut duduk.
"Yasalam Syaa, gue kirain Lo yang pergi syaa, makanya gue duduk" balas Agnes.
"Kan Lo yang narik tangan gue buat duduk, Nes. Uda ah sono pesenin buat kita." ucap Tasya.
"Iya iya, sabar!" ucap Agnes sambil berlalu pergi memesan makanan dan minuman buat mereka berdua.
Tasya asik melihat Jefry dan Linda yang fokus makan, yang tanpa memperhatikan mereka berdua tadi yang berdebat dengan Agnes.
Mereka kok bisa ya secuek itu, apa Mereka emang bener bener lapar, sampai mereka tuli gitu
"Batin Tasya" Sambil menelan salivanya, ia pun jadi lapar.Wkwk
Agnes datang membawa pesanan mereka dan meletakkan di atas meja, lalu ia duduk.
"Nih Tuan Putri pesanannya, silahkan dimakan" ucap Agnes mempersilahkan dengan nada lembut sambil tersenyum manis kepada Tasya.
Tasya refleks mengangkat tangan dan meletakkannya di kening Agnes, ia mengerutkan alisnya sambil berkata "Tidak panas!"
Spontan Agnes memukul tangan Tasya dan berkata, " parah lo, gue baik di kira sakit, gue jahat lo marah ga terima, mau lo apa si Syaa?" ucap Agnes dengan wajah cemberut.
"Bhuahahaha ... " serempak Tasya, Jefry dan Linda tertawa meledek Agnes.
"Puas lo semua!" ucap Agnes dengan wajah teraniayanya.
"Udah makan gih, keburu bell masuk kelas kalian ga jadi makan entar, " perintah Jefry.
Agnes dan Tasya pun lanjut makan, sedangkan Jefry dan Linda sudah selesai makan. Mereka berdua sudah kenyang dan duduk sambil menunggu Tasya dan Agnes selesai makan.
Tujuh menit kemudian Agnes dan Tasya sudah selesai makan, lalu mereka berempat masuk kelas karena bell sekolah sudah berbunyi.
Di dalam kelas mereka kembali mengikuti pelajaran berikutnya sampai bell pulang berbunyi.
Teeeett teeettt teeeett! bunyi bell pulang sekolah.
"Akhirnya pulang juga " ucap Linda dengan wajah semringah nya.
"Jalan jalan yuk, nonton atau apa gitu," ajak Jefry.
"Ayo!" jawab Tasya, Linda dan Agnes bersamaan dengan semangat.
.
.
.
.
BERSAMBUNG ...
Cast Visual The Genk Smart(Empat Serangkaian).
Ini ilustrasi perawakannya saja, menggambarkan karakter pemainnya kaya gini.
Tapi semua kembali ke imajinasi kalian masing-masing, silahkan berimajinasi sesuai dengan keinginan kalian. hehe.
Sekali lagi ini hanya Contoh Visual nya saja, dan jangan membanding-bandingkan umur sama gambar Cast nya. Hehe.
Semoga kalian Suka.☺️🙏
Anastasya
Agnes
Linda
Jefry
"Jangan lupa like, komen, dan votenya ya. Dan satu Lagi jangan lupa tekan 👉 ❤ (Favorit) untuk mendapatkan Notifikasi Up nya. " Terima kasih!🙏
Masih kelanjutan di Sekolah
"Eh bentar bentar, kita ga boleh pergi sekarang. kita harus pulang dulu kerumah ijin sama Papa, Mama. Nonton butuh waktu lama, Kalian juga harus ijin kan sama Om dan Tante?" ucap Tasya sambil melihat kearah ketiga sahabatnya itu.
"Iya ya. Yasudah gini saja, kita pulang saja dulu nanti kita lanjutin bahas jadi ga nya di grup oke! " ucap Jefry memberi saran sambil menunggung respon sahabat - sahabatnya itu.
"Iya bener banget lo Jef, yasudah kita balik yuk," ajak Linda.
"Syaa, Lo dijemput Om kan? kita duluan ya, bye!" ucap Agnes. Lalu pergi bersama Linda karena memang rumah Agnes dan Linda searah.
"Bye, sampai bertemu di Grup ya," jawab Tasya sambil tersenyum.
Agnes dan Linda sudah jauh dari hadapan Tasya dan Jefry. Tinggallah Tasya dan Jefry.
"Lo dijemput, Syaa?" tanya Jefry.
"Iya gue dijemput Papa, lo balik duluan gih. Bentar lagi juga Papa dateng kok," jawab Tasya.
"Oke, gue duluan ya, Syaa. bye! hati hati awas lo entar diculik Om Om lagi wkwk" Ucap Jefry tertawa meledek Tasya sambil berjalan menuju ke parkiran untuk mengambil motornya.
Sebenarnya Jefry tidak langsung balik, Jefry ga tenang meninggalkan Tasya sendiri di halaman sekolah, Jefry menunggu Tasya sampai dijemput Om Wijaya.
Sambil menunggu Papa nya datang, Tasya bermain game di ponsel nya. Sambil sesekali bergumam" Yess! Karena Ia bisa menang dan lanjut ke level berikut nya.
Tanpa Tasya sadari ada Sepasang mata yang sabar menemani Tasya dari jarak jauh sambil melirik ke arah nya.
Tujuh Belas Menit kemudian Papa Wijaya pun tiba di Sekolah nya Tasya untuk menjembut pulang.
Tin tiiin! Bunyi klason mobil.
Tasya melirik ke arah suara mobil tersebut dan tersenyum, karena ia tahu siapa yang di dalam mobil, siapa lagi kalau bukan Papa nya, Papa Wijaya hehe.
Tasya beranjak dari tempat duduknya menuju ke mobil, Ia membuka pintu mobil dan masuk, lalu duduk sambil mencium pipi Papa nya dan menyalim tangan Papa Wijaya.
Begitu juga dengan Papa Wijaya, membalas dengan mencium kening Anak Gadis nya itu.
"Tumben Papa lama jemput Tasya? tanya Tasya pada Papa nya.
"Maaf, Nak. Papa tadi ada urusan sebentar," jawab Papa Tasya sambil mengelus kepala Tasya lalu berkata, " Yasudah pakai seat belt nya, saatnya pulang!" ucap Papa Tasya dengan ceria supaya anak gadis nya tersenyum dan tidak ngambek lagi.
"Oke pa, let's go!" ucap Tasya tertawa sambil mengangkat tangan kanan nya ke atas.
Papa Wijaya langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke .rumah.
Di dalam mobil sebelum melaju, Papa Wijaya tadi sempat menyalakan Tape Mobil dan terdengarlah alunan lagu barat yang berjudul "10,000 Hours. Lagu Justin Bieber"
Yang begitu merdu menjadi Moodboster,dan menyenangkan hati kalau mendengar musiknya.
Tasya dan Papa Wijaya ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu tersebut, dengan Papa Wijaya fokus menyetir sambil bernyanyi menggoyangkan kepala nya keatas kebawah, kekanan dan kekiri dan sesekali memukul setir mobil pelan seolah olah sedang bermain Drum
Begitu juga dengan Tasya sambil menggerakan tangannya yang jari jempol dan tengahnya disatukan lalu di petik.
Papa dan Anak Gadis nya itu sama sama bernyanyi sambil tersenyum.
Dan tidak lupa tangan kirinya di kepal lalu di bikin jadi mic.
Sudah seperti penyanyi aslinya saja,
Sungguh kebahagian yang haqiqi. Wkwk😊
Papa dan Anak Gadisnya itu masih bernyanyi mengikuti lirik lagu tersebut.
🎶
Do you love the rain? Does it make you dance
When you're drunk with your friends at a party?
What's your favorite song, does it make you smile?
Do you think of me?
When you close your eyes, tell me, what are you dreamin'?
Everything, I wanna know it all
I'd spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yours
And I might never get there, but I'm gonna try
If it's ten thousand hours or the rest of my life
I'm gonna love you (ooh, ooh ooh, ooh, ooh)
Do you miss the road that you grew up on?
Did you get your middle name from your grandma?
When you think about your forever now, do you think of me?
When you close your eyes, tell me, what are you dreamin'?
Everything, I wanna know it all
I'd spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yours
And I might never get there, but I'm gonna try
If it's ten thousand hours or the rest of my life
I'm gonna love you (ooh, ooh ooh, ooh, ooh)
I'm gonna love you (ooh, ooh ooh, ooh, ooh)
Ooh, want the good and the bad and everything in between
Ooh, gotta cure my curiosity
Ooh, yeah
I'd spend ten thousand hours and ten thousand more
Oh, if that's what it takes to learn that sweet heart of yours (sweet heart of yours)
And I might never get there, but I'm gonna try
If it's ten thousand hours or the rest of my life
I'm gonna love you (ooh, ooh ooh, ooh, ooh)
I'm gonna love you (ooh, ooh ooh, ooh, ooh)
Yeah
And I
Do you love the rain, does it make you dance?
I'm gonna love you (I'm gonna love you)
I'm gonna love you🎶
Karena bercerita, dan sempat juga bernyanyi bersama, Tasya dan Papa Wijaya tidak terasa sebentar lagi akan sampai di rumah
"Love you Pa," Ucap Tasya sambil memeluk kilas Papanya yang lagi nyetir dan disambut oleh papa Wijaya dengan memeluk balik dengan satu tangan.
"Love you too Anak Gadis Papa," jawab Papa Wijaya sambil mencium kening Tasya.
Papa Wijaya selalu bisa menjadi Papa yang baik dan bertanggung jawab untuk Tasya.
Ia bisa menempatkan posisinya dengan baik. Kapan Ia harus menjadi Suami yang baik untuk Istrinya, kapan Ia menjadi Papa yang baik buat Anak Gadis nya, dan kapan Ia harus menjadi seorang Kepala Rumah Tangga dan Sahabat untuk Istri dan Anak nya.
Mobil Papa Wijaya pun sudah tiba di depan rumah dan langsung memasukkan mobilnya ke garasi.
Papa Wijaya mematikan mesin mobilnya. Mereka pun turun, dan menutup pintu mobil nya.
Lalu berjalan untuk masuk dalam rumah.
.
.
.
.
BERSAMBUNG ...
"Jangan lupa like, komen, dan votenya ya. Dan satu Lagi jangan lupa tekan 👉 ❤ (Favorit) untuk mendapatkan Notifikasi Up nya. " Terima kasih!🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!