Pengenalan
Ayra Elviana seorang guru sekolah dasar, umur 23 tahun tinggi 165 cm kulit putih,hidung mancung,rambut panjang hingga kepinggang yang selalu ditutupi hijap saat kemana pun iya pergi.
Ayra gadis yang lumayan cantik dan berwajah ayu, banyak laki-laki terpikat padanya tapi nasip baik tidak barpihak pada gadis cantik itu.hingga iya harus menikah degan seorang Irfan yang selalu membuat hidupnya penuh degan masalah dan penderitaan.
Ayra adalah seorang istri dari Irfan maulana,umur 28 tahun tinggi 170,hidung tidak terlalu mancung kulit putih,pekerjaan tidak jelas.hoby seorang Irfan selingkuh dan memfitnah istrinya sendiri.
Kisah ini akan dimulai.
''Eeemm''...Ayra terbagun saat mendegar suara azan subuh dimesjit.
''Mas...ayo bangun sholat subuh dulu nanti tidur lagi''.
Ayra mengoyang-goyang bahu suaminya berharap suaminya segera bangun untuk melaksanakan sholat subuh.
''Apaan sih Lo bawel baget,gue mau tidur''..Irfan malah menarik selimutnya hingga menutupi kepala.
Ayra hanya bisa mendesah kemudian keluar dari kamar untuk pergi mandi kekamar mandi belakang rumah.
didesa ini Ayra hanya menyewa rumah yang hanya memiliki satu kamar saja sungguh sudah 3bulan iya menikah belum ada satupun yang bisa iya beli,mengigat semenjak menikah suaminya tidak pernah bekerja.
keseharian Irfan Hanya jalan-jalan,kumpul-kumpul degan teman-temannya,diwarung depan rumah,kadang-kadang suami Ayra itu juga tidak pulang jika ada acara Dangdut dikampung sebelah.
entahlah dosa apa yang pernah Ayra lakukan hingga mendapatkan suami seperti Irfan.
Setalah selesai Sholat subuh dan membuatkan sarapan untuk suaminya dan memasukkan bekal untuk dibawa kesekolah,Ayra buru-buru mengganti dasternya degan pakaian Dinas.
''Untung saja tadi Ay sudah mandi jadi bisa cepat-cepat pergi biar gak telat''...Ayra berbicara sambil terus bersiap-siap.
''Mas..Ay pergi dulu ya sarapan sudah Ay siapkan,Assalamualaikum Mas''...Ayra berbicara sambil mencium tangan suaminya yang masih tidur dibawah selimut.
''Udah mau berangkat Buk''Buk Titin tetangga sebelah menyapa Ay yang masih berusaha untuk mengeluarkan motor dari dalam rumah.
''Ehh..iya buk..udah kesiagan takut telat''permisi''.. Ayra langsung pergi setelah berhasil menghidupkan motor Mio miliknya.
Sekitar 15 menit Ayra sudah sampai diparkiran sekolah.
''Udah lama Buk''..sapa Ayra pada Wiwit temannya sesama guru,saat iya sudah masuk kedam kantor.
''Baru aja sampai Ay''...Wiwit menjawab sambil tersenyum.
''Pak kepsek udah datang belum''...Ayra bertanya sambil melogokan kepalanya keruangan kepala sekolah.
''ha..ha...ha...belum Ay..lho kayak gak tau dia aja palingan jam sembilan tar baru nongol, Kepsek gitu lah''....Wiwik berbicara sambil tertawa renyah.
''Hus..jaga tu mulut tar ada yang denger lho, kamu mau diomelin gara-gara itu aku sih ogah''....Ayra berbicara sambil membuka bekel untuk sarapan,mumpung masih ada waktu 10 menit lagi kan lumayan bisa dimanfaatin buat sarapan.
Belum sempat Ayra memakan sarapannya seorang anak didik Ayra memanggilnya degan nafas yang gos-gosan.agaknya anak ini berlari dari kelas kekantor.
'' Tok..tok..tok''
''Permisi Buk ada yang nyari''...ucap salah satu murid kelas dua sd.
bocah menggemaskan,masa berbicara sambil mengetuk pintu,membuat Ayra geleng-geleng kepala.
''Siapa Ay nyari lho pagi-pagi begini''...Wiwik memulai jiwa keponya.
''Wiwik adalah seorang guru yang lumayan tulalit,berbicara ceplas-ceplos tapi sungguh dia bisa menjadi teman yang baik disaat Ayra butuhkan,meskipun kadang-kadang nyebelin.
Diumurnya yang sudah menginjak 27 tahun perawan yang satu ini masih betah menyendiri, katanya sih takut mau menikah aslinya gadis yang tidak muda lagi ini takut yang namanya malam pertama,hingga iya sampai saat ini betah menyenderi.
''Gak tau''...Ayra berbicara sambil melangkah keluar.
Sesampainya diparkiran sekolah Ayra melihat laki-laki yang berdiri membelakanginya.
''Kayak kenal mau apa lagi dia kesiani''.Ayra bersugut-sugut sambil tetap melangkah menghampiri Mex.
Laki-laki ini lah penyebab Ayra menikah degan Irfan. Ayra memilih untuk menikah degan Irfan meskipun tak ada satupun keluarganya yang setuju,tapi semua itu terpaksa Ayra lakukan untuk menghindari fitnah karena Mex setiap malam datang kerumah kos-kosan Ayra laki-laki itu pantang menyerah.
Hingga akhirnya Ayra menerima lamaran Irfan untuk menikahinya meskipun harus melalui perjuangan yang tidak mudah.karana sang Ayah menentang keras Ayra menikah degan Irfan.tapi Ayra berusaha untuk meyakinkan ayahnya hingga beliau memberikan restu.sungguh sebenarnya Ara benar-benar tidak menyukai Irfan.namun lama kelamaan Ayra mencoba untuk bisa menerima.meskipun Irfan selalu memperlakukannya degan sagat buruk.harapatnnya hanya satu iya berharap suatu saat nanti Irfan akan berubah dan bisa mncintai dirinya.
''Hey..apa yang lho pikirkan kenapa melamun''....apa lho pangling degan penampilan gue sekarang''Mex berbicara sambil memasukkan tagannya didalam saku celana bahan yang iya kenakan.
"Pangling embah mu,yang ada aku tu males ngeliat wajah kamu yang sok tampan itu,dasar manusia tembok,andai aku bisa,pegen ku tabok tu muka pakai sepatu"Ayra megumpat dalam hatinya tanpa iya sadari sekarang Mex sudah berdiri disebelahnya.
''Fuuh..Mex meniup wajah Ayra yang masih saja melamun,seperti ayam yang lagi sakit.
''cek...melamun lagi''..Mex berbicara sambil memutar tubuh Ayra menghadap padanya,membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.
''Mau apa lho kesini''...Ayra berbicara cuek,sungguh Ayra melas sekali melayani laki-laki gila didepannya ini.
''Hem..mau ku ya''Mex berbicara sambil megetuk-getuk dagunya.
''Aku mau kamu''Mex berbicara sambil mengusap wajah Ayra degan telunjuknya.
''Stop''.. Jagan kurang ajar kamu ya"?..ini disekolah kamu Jagan membuat masalah''...Ayra berbicara degan mata yang sudah megembun karena air mata.
''Suutt...Jagan menagis...lho tau Ay gue sungguh tidak bisa melihat air mata lho'gue tau selama menikah hidup lho selalu menderita kan Ay,lho tau Ay sampai sekarang hati gue itu masih utuh buat lho'cinta gue tidak pernah berubah Ay,kenapa lho tega sama gue Ay,lho bilang gue bajigan,tapi kenapa lho menikahi bos dari segala bajigan''Mex berbicara degan penuh emosi.
''Itu bukan urusan lho''Ayra berbicara sambil melangkah pergi.
''Itu tadi siapa Ay lumayan tampan''Wiwik melogokan kepalanya saat melihat Mex masih berdiri diparkiran degan wajah frustasi.
''Orang gila''jawab Ayra ketus.
''Udah yuk masuk udah bel, lho gak denger''Ayra berbicara sambil menarik lengan Wiwit yang masih berdiri menatap Mex degan wajah aneh.
Dua jam telah berlalu bel istirahat telah berbunyi.
''kriuuukk..kriuuk....aduh perut gue laper beget ya'' malah kepala pusing lagi,ini gara-gara simuka tembok yang datang pagi-pagi hingga gue jadi gak sempat sarapan''.Ayra berbicara pelan sambil berjalan menuju kantor.
''Ay...ini ada titipan''Dika teman kerja Ayra meletakkan satu buah paper bag diatas meja Ayra.
''Dari siapa Dik''Ayra bertanya sambil membuka isi dari paper bag yang diberikan Dika.
''Gak tau katanya temen lho''jawab Dika sambil ikut melihat isi paper bag
''Widih donat enak tu bagi dong Ay''Dika berbicara sambil mecomot satu buah donat.
''Eh..eh...lho asal makan aja gimana kalau ada racunnya''.Ayra mencoba menghentikan Dika yang degan santainya memakan donat entah pemberian siapa.
''Lho tenang aja Ay gue tadi lihat Mex menitipkan itu sama Dika''.ucap Wiwik yang baru saja kembali dari kelasnya.
''tringg''..satu pesan masuk.
Ayra merogoh ponselnya dari dalam kantong baju dinas yang iya kenakan.
''Pesan dari 0853×××××××0''
''Cantik..gimana udah dimakan kan donat pemberian gue,itu sepesial lho buat kamu''gue tau lho tadi gak sempat sarapan karena nemuin gue''....satu buah pesan dari nomor asing.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Tbc.
''Ayra mendesah, meski pun pesan yang baru saja masuk,nomor tidak dikenal tapi Ayra tau siapa pemilik nomor ini''.
''Tringg....''
Belum sempat Ayra mengetik balasan satu pesan lagi masuk.
pesan 08××××××0
''Tolong Jagan hindari gue lagi,meskipun lho gak suka sama gue tapi izinkan gue yang mencintai lho sampai gue mampu untuk berpaling,jujur gue juga gak mau meyimpan perasaan ini tapi gue punya daya apa untuk menghilangkan rasa ini dalam hati gue,Ay"..lho wanita yang mampu membuat hati gue berdebar,lho wanita yang mampu membuat gue berubah menjadi lebih baik,gue mohon Ay jadi lah sahabat gue ,gue mohon Jagan membenci gue.pliss''.
''Ayra mendesah''.
"Ya Allah aku harus bagai mana,kehidupanku sekarang sudah cukup sulit hamba mohon ya Allah jagan dihambah lagi beban hidup hamba"Ayra berdoa dalam hati iya benar-benar binggung harus bagai mana".
"Woy begong aja keburu habis nie kue"...Wiwik menyikut Legan Ayra yang masih berdiri mematung sambil memegang Smartpthone ditagannya.
"Eh....iya makan aja gue udah kenyang"...jawab Ayra sekenanya,sungguh perut yang awalnya sangat lapar mendadak menjadi kenyang.
"Kenyang apaan lho dari tadi belum makan apa-apa lagi Ay,kenyang makan angin"...Dika berbicara sambil menuangkan satu gelas teh manis kedalam gelas dan menyodorkannya dedepan Ayra.
"Minum".. lho kenapa Ay"..kayak lagi banyak masalah"Dika bertanya degan nada serius.
Terkadang itu lah hidup disaat seseorang mendapatkan masalah pasti akan ada seseorang yang jadi penolong dan penyejuk hati yang bisa menghibur dikala kepenatan dan lelahnya hati menghadapi masalah.
Ayra masih bisa dikatakan beruntung meski pun dirumah iya mendapatkan tekanan batin tapi disekolah iya bisa melupakan masalahnya sejenak.degan mempuyai teman-teman yang hangat terkadang mampu membuatnya terhibur.
Degan cepat Ayra menyambar gelas yang disodorkan Dika.
"Makasih ya Dik"...Ayra berbicara sambil meneguk teh manis yang ada di gelas hingga tandas,sungguh Ayra adalah pencinta teh manis Tak hayal wanita ini jarang meminum air putih.
"Ampun deh Ay lho haus apa doyan"...Dika melongo melihat kelakuan Ayra.
"He..he...dua-duanya"...jawab Ayra sambil nyegir.
"Aneh lho jadi cewek gak ada jaim-jaimnya"...Dika masih menimpali.
"Alah gak usah pakai acara jaim-jaiman,gini-gini gua udah laku kali"..Ayra berbica sambil megambil satu buah donat.
"Bodoh amat lah dari pada gengsi tar gua laper ,malah kepala gue udah pusing baget lagi.batin Ayra.
Bel masuk sudah berbunyi tanda jam pelajaran akan dimulai.
*****
"Pukul 11 siang bel pulang telah berbunyi"
"Tugasnya disambung dirumah aja ya anak-anak sekarang kita pulang dulu".
"Wahyu yuk nak siapkan dan baca doa sebelum pulang sekolah",
selesai berdoa semua murid berbaris degan rapi,untuk salam kepada Ayra wali kelas mereka.
"Alham dulillah akhirnya pulang juga"ucap Ayra sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku.
"Lho sama siapa Ay"...ucap Wiwik yang mengagetkan Ayra.
"Astaghfirullah bisa gak sih Wik gak usah ngagetin"..sungguh manusia satu ini kadang-kadang nyebelin.
"He..he...maaf Ay...gue senggaja...Wiwik berbicara sambil nyegir.
"emang tadi pagi lho pergi sama siapa"..
Ayra berbicara sambil mengeluarkan motornya dari parkiran sungguh bukan iya tidak mau kegantarkan manusia satu ini,tapi jika iya mengantarkan Wiwik itu artinya iya akan telat pulang dan dijamin Irfan akan marah besar,tapi jika tidak kasian juga degan temannya yang satu ini".
''Hem...tadi gue kesini numpang sama Riska tapi dia udah pulang duluan'hari ini kan dia cuman masuk satu kelas aja''..Riska adalah guru pelajaran Agama untuk kelas 4,5,dan 6.
''Hay cantik''...seseorang yang Ayra kenal suaranya tiba-tiba datang dari belakang.yang membuat Wiwik seyam-senyum tidak jelas.
''Allah huakbar''Ayra kaget sambil mengusap dadanya.
''ini manusia atau hantu sih kayaknya dimana-mana selalu ada.batin Ayra heran degan kelakuan Mex.
tapi jejurus kemudian timbul ide brilian dikepalanya.
"Eh..lho Mex dari mana"...Ayra bertanya sambil menghadap kearah Mex.kalau Wiwik Jagan ditanya lagi,manusia satu itu sudah senyam-senyum tidak jelas membuat Mex melotot heran.
"Dari lajang mau menuju jadi suami"jawab Mex santai tanpa beban membuat Ayra langsung melongo.
"gue bisa minta tolong gak"Ayra berbicara sambil naik keatas motor Mio miliknya.
"Apa pun buat kamu Sayang"ucap Mex Tampa beban membuat Wiwik menatap Ayra degan tatapan mengintimidasi.
"Jaga omongan lho Mex,gue bukan yayang lho,gue istri orang Mex"ucap Ayra jenggah.
"Sekarang iya gak tau besok".jawab Mex santai membuat Ayra menahan geram.
"Gue minta tolong Mex antarin teman gue ya soalnya gue harus buruan balik".....Ayra berbicara untuk menyudahi interaksi degan Mex yang tidak akan ada habisnya hingga membuat kepalanya pusing.
"Imbalannya apa".Mex bertanya santai.
"Haduh kenapa sih Mex lho itu selalu aja bikin hidup gue jadi runyam"suara Ayra sudah naik satu oktaf.
"Widih sabar dong Jagan souzon dulu,gue cuma pegen lho mau jadi temen gue, gimana"..Mex berbica sambil menjulurkan tagannya didepan Ayra degan berat hati Ayra menerima uluran tangan Mex,yang langsung disambut degan senyum meyebalkannya Mex.
"Ampun deh gue dikacagin"Wiwik berbicara sambil manyun.
"He..he..sory-sory"udah Jagan manyun gitu, buruan balik lho diantar Mex aja ya''.. kan lumayan bisa PDKT siapa tau dia jodoh lho"ucap Ayra yang membuat wajah Wiwik memerah.
"Eh buruan naik siapa nama Lho..Kiwik".ampun deh nie bocah tajem baget tu mulut dasar Mex gak ada akhlak.
Degan cepat Wiwik berlari naik diatas motor gagah yang dikendarai Mex.dasar Wiwik sangking senengnya bahkan iya tidak mendegar bahwa Mex sudah mengubah nama Indahnya.
Ayra hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dua mahluk langka yang ada didepannya sekarang.
"Tok...tok...tok....Assalamualaikum.
Tak ada jawaban
krekk..
Ayra membuka pintu dan melangkah masuk kedalam rumah.
"Sayang"..terdegar suara yang aneh berasal dari kamar tempat biasanya Ayra dan suaminya tidur.
Ayra mencoba untuk bersandar dinding kamar agar iya bisa mendengarkan lebih jelas degan siapa suaminya berbicara.
"Iya sayang ada apa"massa Allah lembutnya suara suamiku jika berbicara degan orang lain berbanding terbalik jika iya sedang berbicara degan istrinya sendiri.pantas saja dari tadi Ay mengucapkan salam sama sekali tidak didenggar.
"Sayang kamu kapan kesini lagi''?..ini malam Minggu lho masak kamu gak kangen sama aku.aku udah kangen baget lho sayang sama kamu".seketika rasanya lutut Ayra sagat lemah hingga kakinya yang biasa temapat iya berpijak sudah tak mampu lagi menopang tubuhnya.
degan cepat Ayra menutup mulutnya degan telapak tagan agar suara tangisnya tidak didengar oleh Irfan.
"Sabar dong sayang mas masih banyak kerjaan sekarang,kamu tau sendiri kan Istri mas itu tidak bisa diandalkan,wanita itu hanya bisa menghabiskan uang saja''.Irfan berbicara degan wajah Tampa dosa sungguh laki-laki yang satu ini paling ahli dalam berbohong.
"Buruukkk....
"Apa itu"...Irfan bertanya sambil banggun dari tidurannya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Jagan lupa like vote and komen makasih
Tbc.
''Bruuukk''....
''Apa itu''... Irfan Bangun dari tidurannya sambil berjalan menuju luar kamar.
''Ngapain kamu duduk disitu''...tanya Irfan cuek.
''Eh..mas ini Ay kecapean baru pulang''Ayra berbicara sambil menunduk untuk menyembunyikan air matanya.
''Masak Sono gue udah laper''.astaga nie laki-laki gak ada akhlak udah gak mau kerja gak punya hati lagi,emang dasar laki-laki gak ada otak, sabar Ayra sabar.
''Eh....iya mas bentar Ay ganti baju dulu''Ayra berbicara sambil melangkah masuk kedalam kamar.
''Ya...Allah ini kenapa kamar kayak kapal pecah begini''.Ayra berbicara pelan sambil mengusap dadanya mencoba menyabarkan hati.
Setelah selesai beres-beres kamar dan berganti pakaian,degan cepat Ayra pergi menuju warung untuk membeli sayuran atau apa lah yang bisa dimasak.
''Buk saya mau telornya sepuluh ribu,sama sawinya seperempat ya buk''ucap Ayra kepada Ibu pemilik warung.
''Eh...Ay...udah pulang''Ibuk pemilik warung bertanya degan ramah pada Ayra.
kerna kebetulan pemilik warung sebelah rumah masih keluarga dari suami.
''Udah Buk baru aja pulang''jawab Ayra sambil tersenyum.
''Ini''...Ibu pemilik warung meyodorkan plastik belanjaan Ayra.
''Berapa Buk''...Ayra.
''Tiga belas ribu''jawab Ibu pemilik warung. ramah.
Setelah selesai Ayra cepat-cepat pulang kerumah,terlihat suaminya sedang berkumpul degan teman-temannya yang masih lajang,entah apa yang sedang mereka bahas sungguh Ayra tak ingin mendengarnya takut akan membuatnya sakit hati.
Setengah jam kemudian Ayra sudah selesai degan acara memasak.
''Alham dulillah sudah selesai tinggal makan''.. sambal telor dan tumis sawi,lumayan untuk meganjal perut.
''Mas Irfan mau makan sekarang atau nanti ya tapi kan teman-temannya masih ada''..ah sudah lah tar kalau lapar juga makan sendiri,
''Mendigan Ay nimba air dulu setelah selesai nanti baru deh Ay makan, jika tidak diangkat sekarang takutnya sebentar lagi pasang dan airnya akan asin dan keruh''..degan cepat Ayra megambil dua buah timba yang lumayan besar dan pergi menuju tangkahan yang biasa digunakan untuk para warga menimba Air.
Setelah selesai Ayra masuk kerumah terdegar suara Irfan dan teman-temannya diruang tegah entah apa yang mereka lakukan,bahkan terlihat piring dimeja makan berserakan mungkin Mas Irfan sudah makan itu pikir Ayra.
Selesai mandi Ayra langsung melaksanakan sholat zuhur,selesai sholat Ayra berencana untuk makan saat membuka penutup saji tak ada apa-apa didalam kosong sambal telor tumis sawi semuanya habis tak bersisa.
''Ya..Allah..teganya kamu Mas''...tak terasa air mata Ayra menetes Tampa diminta.
Akhirnya Ayra hanya minum teh yang tadi dibuatnya sebelum iya bergi menimba Air lumayan untuk meganjal perut.
''Mendigan Ay tidur sebentar nanti setelah Bagun baru Ay merapikan rumah''Ayra berbicara sambil membaringkan tubuhnya yang lelah,tak butuh waktu lama Ayra sudah terlelap kedalam mimpinya.
****
Diruang Tamu
''Eh...tar malam ada acara dangdutan lho dikota X lho ikut gak''.Irfan berbicara semangat pada Ebi,Edi,dan Boy.
''Wah asik tu''Boy,Edi,Ebi menimpali.
''Eh..tapi-tapi lho tau dari mana''...Boy bertanya pada Irfan.
''Dari siapa lagi kalau bukan dari Merry''.Ebi yang menjawab pertanyaan Boy,membuat Adi dan Boy melotot kaget.
''Gila lho istri cakep-cakep gitu diduain,kejam amat lho jadi laki''.Boy jadi merasa kasihan sama Ayra pasalnya yang dia lihat selama ini,Ayra memperlakukan Irfan degan sagat baik tapi degan teganya Irfan menindas istrinya sendiri gak ada akhlak memang ini laki-laki.
''Bodo amat hidup-hidup gue kenapa lho yang pusing''Irfan menjawab ketus.
''Suatu saat gue yakin lho akan menyesal Fan''Boy hanya bisa geleng-geleng kepala dan melangkah pergi.
''Boy adalah teman Irfan yang berasal dari kota yang sama degan Ayra,iya juga bekerja dikantor peghulu didesa terpencil yang mereka tempati sekarang,disitu awalnya masyarakat kampung sekarang bisa lebih maju lagi,karena banyaknya orang yang datang dari duar kota yang bekerja dikampung yang bisa dibilang masih terisolir.
Yah bisa dibilang bahasa mereka juga ikut-ikutan degan orang kota bagi yang mau sih ya''... tapi bagi yang memiliki jiwa merunduk iya akan tetap menjunjung tinggi adat dan bahasa daerah,bagi yang tidak contohnya seperti Irfan yang hidup semaunya Tampa mau mencontoh yang baik yang dipikirkan hanya kesenangan dia sendiri Tampa mau perduli orang lain itu lah Irfan manusia egois bermulut manis tapi menusuk.
******
''eeemmm....ya Allah jam berapa sekarang''degan cepat Ayra meraih gawai yang iya simpan didekat lemari disamping tempat tidur.
''Jam dua sudah sore mending Ay nyucinya besok aja,perut Ay laper baget lagi''Ayra berbicara sambil begun dan melangkah keluar kamar.
''gak ada makanan Ay harus makan apa''..oh iya bekal Ay dari sekolah tadi kan masih ada''..Ayra berbicara sambil melangkah keluar rumah.
''Lho kereta kok gak ada,Apa dibawa mas Irfan ya''?..Ayra berbicara sambil melangkah keluar rumah untuk bertanya degan kakak Iparnya, kebetul rumahnya tidak jauh dari rumah yang disewa Ayra.
''Assalamualikum''...permisi kak,kakak lihat Mas Irfan gak''?..Ayra bertanya sambil berdiri.
''Lho bukannya tadi pergi sama temen-temennya ya''sang kakak menjawab sambil terheran-heran.
''Pergi kemana ya kak''...Ayra.
''Kamu istrinya masak gak gak tau sih aneh kamu tu''..jawab Ayu kakaknya Irfan ketus.
''Maaf kak tadi Ay ketiduran''...jawab Ayra sambil menunduk.
''Ampun deh kamu tu makanya Jagan tidur aja kerjaan kamu''jawab Ayu masih degan nada ketus.
Ya tuhan ini lah yang Ayra alami meskipun suaminya selalu melakukan kesalahan sebesar apapun tetap lah Ayra yang salah,karena istilah sang adik tak pernah salah.
''Ya sudah kak Ayra pulang dulu''Ayra berbicara sambil melangkah pergi,sunggu perih rasa didada disaat seperti ini siapa yang mau megerti dan dimintai tolong,ingin bercerita dengan keluarga Ayra tidak sanggup karena dari awal Ayah dan Abangnya sudah mewanti Jagan pernah mengeluh karena ini pilihan Ay.
Karena sudah dari awal keluarga sudah tidak setuju tapi Ayra tetap mau menikah degan Irfan,dan ini lah hasilnya,hasil dari semua keinginannya karena megangap Irfan adalah yang terbaik mengigat laki-laki ini berjanji padanya akan berubah jika iya mau menerima lamarannya.
''Terkadang Ayra berfikir untuk menyerahkan yang berharga dalam hidupnya degan suaminya,tapi mengigat perlakuan Irfan yang kelewatan membuat Ayra megurungkan niatnya, karena Irfan sering kali menghabiskan malam degan wanita entah siapa Ayra pun tidak tau,dan tidak berani mencari tau,alasannya yang pertama Ayra takut tidak sanggup menerima kenyataan,alasan yang kedua Ayra takut Irfan akan berbuat kasar padanya,karena mengigat laki-laki itu memiliki tempramen yang tinggi jika berhadapan degan Ayra entah apa penyebabnya.
''Kemana Mas Irfan sebenarnya kenapa gak ngasi tau''ucap Ayra lirih setelah sampai kerumah.
''tok....tok....tok....lamunan Ayra Buyar saat mendegar ketukan dipintu.
''kreekkk...
''Eh....Ibu ada apa ya Bu''tanya Ayra lembut pada pemilik warung didepan rumah yang berdiri didepan pintu.
''Tadi suami kamu minjam uang sama saya''jawabnya ketus.
"Astaghfirullah segitunya kamu,apa salah Ay sama kamu mas bukan kehendak Ay ini semua terjadi dan bukan Ay yang memaksamu menikah'.batin Ayra menagis degan semua ujian yang iya hadapi sendiri.
"Kalau boleh saya tau mas Irfan minjam uangnya berapa ya Buk"...Ayra berbicara sambil menahan tagis sungguh saat ini keuagannya sudah sagat menipis apa lagi gajian masih sagat lama,dari mana iya harus mendapatkan uang untuk membayar hutang.
🌹🌹🌹🌹🌹
Jagan lupa hadia like vote and komen makasih.
Tbc.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!