Narator Horor
Proyek Renovasi
Narator: Om Rudi
Sutrisno yang tinggal di Banyumas adalah seorang tukang bangunan yang serba bisa, meski kualitas kerjanya bukan yang terbaik. Hampir semua pekerjaan di dalam dunia bangunan bisa ia lakukan.
Narator: Om Rudi
Suatu hari dia ditelepon oleh sahabatnya yang bernama Eko Subagyo, tinggal di kabupaten sebelah, yaitu Brebes.
Narator: Om Rudi
Sutrisno melihat siapa yang menelepon ke hp-nya. Ternyata Eko Subagyo. Ia pun mengangkat dan menjawab teleponnya.
Sutrisno
Assalamu ‘alaikum, Ko!
Eko Subagyo
Wa ‘alaikumussalam, Tri!
Sutrisno
Wih, ada angin apa ini, telepon saya?
Eko Subagyo
Saya kangen kamu, Ko. Hahaha!
Sutrisno
Kalau kangen saya, peluk istrimu. Hahaha!
Eko Subagyo
Saya kira kamu suruh saya peluk istrimu. Hahaha!
Sutrisno
Bagaimana? Bagaimana?
Eko Subagyo
Rumah saya minta direnovasi, Tri.
Sutrisno
Renovasi total atau sebagian?
Eko Subagyo
Yang sudah rusak-rusak saja. Seperti tembok yang retak, bagian atap yang sudah rusak, ganti tiang yang sudah lapuk, dapur, dan lainnya.
Eko Subagyo
Secepatnya lebih bagus. Kamu enggak lagi pegang proyek, ‘kan?
Sutrisno
Kamu itu seperti dukun saja, tahu kalau proyek saya tinggal dua hari lagi. Ya sudah, kalau urusan proyek saya sudah beres semua, nanti saya kabari kamu dan langsung ke Brebes.
Eko Subagyo
Oke. Borongan atau harian nih?
Sutrisno
Hahaha! Terserah. Kamu enaknya bagaimana? Yang penting kamu puas sepuas malam Jumat. Hahaha!
Eko Subagyo
Ya sudah, saya tunggu kabar lanjutan dari kamu, Tri.
Kisah ini terinspirasi dan menyadur dari channel YouTube Lapak Horor.
Rumah Menyendiri
Narator: Om Rudi
Beberapa hari kemudian. Sutrisno mengabarkan Eko Subagyo bahwa proyeknya sudah selesai dan besok berangkat ke Brebes. Eko mengiyakan.
Narator: Om Rudi
Keesokannya. Sutrisno berangkat ke Brebes, di salah satu desa di kabupaten Jawan Tengah tersebut.
Narator: Om Rudi
Sutrisno sudah pernah beberapa kali berkunjung ke rumah Eko Subagyo dan kenal dekat dengan orangtua Eko dan anak istrinya.
Narator: Om Rudi
Rumah Eko Subagyo berposisi sendiri, cukup jauh dari tetangga manapun. Di depan rumah adalah tanah lapang untuk bermain bola. Seterusnya adalah hutan perkebunan. Kanan dan kiri kebun. Ada pula sebuah makam yang cukup dikeramatkan. Di belakang rumah adalah kebun juga.
Narator: Om Rudi
Untuk sementara keluarga Eko Subagyo dipindahkan selagi rumah itu direnovasi.
Eko Subagyo
Bagaimana, Tri?
Narator: Om Rudi
Sutrisno melihat-lihat bagian-bagian rumah yang akan direnovasi.
Sutrisno
Sekitar dua pekanlah, Ko. Habis zuhur nanti bisa saya langsung mulai.
Eko Subagyo
Beberapa bahan sudah saya beli. Yang kurang-kurang nanti kamu tinggal bilang, nanti saya pesanin ke material.
Sutrisno
Selama saya kerja dan nginap di sini, kamu juga di sini, ‘kan?
Eko Subagyo
Iya, tenang saja. Saya juga bantuin, biar cepat selesai.
Sutrisno
Keluarga kamu nginep di mana, Ko?
Eko Subagyo
Di rumah mertua saya di desa tetangga.
Sutrisno
Masih belum ada juga yang bangun rumah di dekat rumah kamu, Ko?
Eko Subagyo
Boro-boro mau bangun rumah, orang desa malah ramai-ramai ke kota.
Sutrisno
Tapi kamu betah saja di sini. Kenapa enggak diperluas saja, Ko?
Eko Subagyo
Belum perlu. Yang ini saja sudah cukup luas buat saya sekeluarga. Nanti kalau saya nikah lagi. Hahaha!
Ketukan Pertama
Narator: Om Rudi
Malam hari.
Narator: Om Rudi
Eko Subagyo keluar ke ruang depan dengan membawa sejumlah bantal dan selembar kasur tipis.
Eko Subagyo
Tri, kamu tidur di sofa ya, saya di bawah.
Narator: Om Rudi
Eko menggelar tikar dan membagi bantal antara di sofa dan kasur tipis.
Sutrisno
Gak usah, Ko. Saya tidur di bawah saja. Kamu yang di sofa. Kamu yang punya rumah.
Eko Subagyo
Benar nih? Saya sudah tawarkan loh.
Sutrisno
Hahaha! Saya itu sudah biasa tidur di mana saja.
Eko Subagyo
Ya sudah, saya tidur di sofa.
Sutrisno
Baru kali ini saya nginep di sini. Ke sini berapa kali, tapi saya enggak pernah nginep, kan?
Eko Subagyo
Iya. Walaupun ngobrol sampai jam sebelas, kamu pilih pulang terus. Enggak pernah mau nginep.
Eko Subagyo
Sudah, tidur yuk.
Narator: Om Rudi
Keduanya lalu saling diam karena mereka ingin tidur. Besok mereka harus melanjutkan pekerjaannya kembali.
Narator: Om Rudi
Akhirnya Eko Subagyo tidur lebih dulu, sementara Sutrisno agak susah tidur. Bagi Eko, mungkin karena itu adalah rumahnya sendiri, jadi dia mudah tertidur. Namun, berbeda dengan Sutrisno, sebab ini baru kali pertama dia tidur menginap di rumah sahabatnya itu.
Narator: Om Rudi
Sutrisno yang dalam kondisi terpejam, meski belum tertidur, terkejut mendengar ketukan di pintu depan.
Narator: Om Rudi
Sutrisno agak tegang. Ia cepat memandang jam dinding. Sudah pukul 01.00 WIB.
Sutrisno
Siapa yang ngetuk pintu jam segini? (Bicara lirih)
Narator: Om Rudi
Sutrisno lalu bangun dan beranjak ke jendela kaca di sisi pintu. Ia menyingkap tirai jendela untuk melihat orang di depan pintu, tetapi tidak ada orang yang dilihatnya di depan pintu atau di halaman.
Sutrisno
Tiba-tiba saya jadi merinding. (Bicara sendiri)
Narator: Om Rudi
Sutrisno lalu memutuskan untuk pergi membangunkan Eko yang tidur di sofa.
Sutrisno
Ko, bangun, Ko! Ko, bangun!
Sutrisno
Ko, bangun dulu! (Agak mendesak)
Eko Subagyo
Kenapa sih, Tri? (Suara berat)
Sutrisno
Ada orang yang mengetuk pintu!
Sutrisno
Enggak tahu. Tadi saya intip, enggak ada siapa-siapa?
Eko Subagyo
Ya sudah, biarin saja. Enggak usah dihiraukan. Paling juga pengangguran iseng. Sudah tidur lagi saja. Besok kita kerja lagi.
Eko Subagyo
Kalau ada lagi biarin saja. Udah, saya ngantuk banget.
Narator: Om Rudi
Sutrisno kembali pergi ke kasurnya dan merebahkan diri. (RH)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!