NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Karna Kentut

Kentut

"Puuuuut......"

Suara nyaring memecah kesunyian seisi ruangan yang sedang berlangsung perkuliahan dengan dosen yang terkenal killer sejagat universitas.

Semua mata saling pandang, mencari sumber suara. Kemudian berhenti pada seorang gadis cantik berambut panjang tergerai, kulit putih dan hidung mancung yang duduk di pojok depan. Dia Riyanti salah satu idola di kampus ini jika belum tahu kebiasaan buruknya yaitu tidak bisa menahan kentut.

Riyanti hanya menunduk menahan malu. semua orang menahan senyuman, apalagi saat melihat wajah merah padam Pak Janpilan yang seorang dosen muda ganteng namun sangat kejam. Kekejamannya terkenal di seluruh pelosok kampus ini. Tidak ada seorang mahasiswa pun yang berani berbuat masalah dengan Pak Janpilan.

"Siapa yang kentut?" suara pak Janpilan menggelar di dalam ruangan yang hening.

mahasiswa yang semula menahan senyum sekarang terdiam takut. Mereka sudah tahu akibatnya jika membuat Pak Janpilan murka, tidak akan ada nilai yang melebihi C. Mimik yang menyeramkan untuk mahasiswa.

"Tidak ada yang mengaku?"

Semua mata memandang ke arah Riyanti seperti memohon kejujuran dari gandis jenius tersebut. Namun Riyanti hanya diam Belum berani berkata jujur.

"Baiklah perkuliahan cukup sampai disini dan semua orang mendapat nilai E artinya semua yang di dalam kelas ini tidak ada yang lulus mata kuliah saya." Tegas Pak Janpilan sambil membereskan meja nya dan bersiap keluar ruangan.

Semua mahasiswa mulai gelisah karena nilai E yg sudah menanti mereka artinya mereka harus mengulang lagi mata Kuliah Pak Janpilan tahun depan.

"Riyanti ngaku dong,"teriak salah satu mahasiswa yang duduk paling belakang.

"Iya, ngaku dong Riyanti. kita yang rugi nih teriak yang lain.

Pak janpilan segera beranjak dari duduknya dan bersiap keluar ruangan.

"Tunggu Pak,"tiba-tiba suara salah satu mahasiswa menghentikan langkah Pak Janpilan.

"Ada apa?" tanya Pak Janpilan sambil membalikkan badannya.

" Maaf Pak, saya yang kentut," Riyanti mengaku sambil menunduk takut.

"Kamu?"

"Iya Pak jawab Riyanti sambil menunduk. "Cantik sih tapi jorok!" jawab Pak Janpilan pedas.

"Maaf Pak."

"Baiklah karena kamu sudah mengaku hanya kamu yang mendapat nilai E,"

"Tapi Pak,"jawab Riyanti protes

"Karena kamu tidak jujur dari awal,"

"Tapi kan saya sudah ngaku Pak," protes Riyanti

"Saya atau kamu yang dosen?" tanya Pak Janpilan yang langsung mampu membungkam mulut Riyanti.

"Sekarang kamu boleh keluar dari kelas saya," usir Pak Janpilan kepada Riyanti.

"Saya mohon Pak, saya janji nggak akan mengulangi lagi." mohon Riyanti dengan mata yang mulai memerah.

"Tidak bisa!"

"saya mohon pak," Riyanti terus memohon

"Baiklah saya yang akan tinggalkan kelas ini dan semua tidak lulus mata kuliah saya!" tegas pak Janpilan sambil bersiap meninggalkan ruangan.

"Riyanti, jangan buat masalah dong!" teriak Rossi yang merupakan rival abadi Riyanti di kelas ini semenjak semester satu.

"Iya nih Riyanti, masa kita semua jadi nggak lulus mata Kuliah Pak Janpilan," sahut yang lain.

"Baiklah Pak Saya permisi," akhirnya Riyanti mengalah

"Huuuuuuu, sorak semua seisi kelas saat Riyanti keluar ruangan.

"Masih ada yang nyusul Riyanti?" tanya Pak Janpilan sontak suasana kelas langsung berubah menjadi hening.

Sementara Riyanti berjalan gontai menuju kantin pikirannya Kacau karena sudah satu mata kuliah tidak lulus. Artinya Riyanti butuh waktu dan biaya lagi jika dia tidak lulus kuliah tepat waktu.

"Dasar Pak Janpilan kejam." gumam Riyanti sambil menendang kecil batu-batu yang ditemuinya.

"Kan nggak sengaja."

"Kentut Kenapa mesti kelepasan sih, harusnya tahu waktu dong." Riyanti terus mengomel.

"Woooi,"tiba-tiba ada seorang cowok di depannya.

Riyanti menoleh bingung, karena tidak mengenali lelaki tersebut. Tapi kok dia memanggil Riyanti.

"Kamu memanggil saya?"tanya Riyanti.

"Siapa lagi kalau bukan kamu?"jawab laki-laki tersebut ketus.

"Ada apa?"

"Ini cewek cantik-cantik tapi bloon ya,"ucap laki-laki tersebut.

"Eh jaga mulut kamu ya jadi cowok kok lemes banget mulutnya!" teriak Riyanti kesal.

"Hei cewek stress, ada masalah apa sih hidup kamu?Noh batu yang kamu tendang kena ke aku."teriak cowok tersebut nggak kalah emosi

"Siapa yang nendang batu?" Riyanti gak mau kalah.

"hellow cewek aneh, kamu yang ngomel-ngomel sambil nendang batu nggak sadar ya."

"Emang nggak!"teriak Riyanti sambil meninggalkan cowok tersebut.

"Eh kamu mau kemana?"tanya cowok tersebut menarik tangan regina.

"lepasin, jangan pegang-pegang gue!" teriak Riyanti sambil menepis tangan cowok itu.

"Kamu mau ke mana hah?" teriaknya kepada Riyanti.

"Mau makan lapar! puas kamu?"teriak Riyanti

kamu emang nggak pernah diajarin sopan santun dan cara minta maaf ya." tanya cowok itu mulai emosi.

"Bukan urusan kamu!"

"Urusan saya karena saya yang terkena batu tadi."

"Enggak sakit juga kan?"

"Hei cewek gila, mau sakit Mau enggak Itu urusan saya yang jelas kamu harus minta maaf!"

"Maaf cowok aneh, sudah kan?"

"Dasar cewek edan,"ucap cowok itu sambil berlalu meninggalkan Riyanti yang semakin kesal membuat perutnya semakin lapar.

"Dasar cowok sinting,"Balas Riyanti yang sontak membuat cowok itu menghentikan langkahnya.

"Gue masih dengar!"

"Biarin!" ucap Riyanti sambil menjulurkan lidahnya kepada cowok tersebut.

"Di kelas diusir, sekarang ketemu orang aneh. sial banget sih hidupku hari ini." Gumam Riyanti sambil terus berjalan menuju kantin. Karena cacing-cacing di perutnya sudah demo meminta jatah. Kebiasaan Riyanti kalau lagi kesal pasti pelariannya mencari makanan dan makan sampai kenyang.

"Bakso kuah pakai telur dua!" Teriak Riyanti setelah sampai di kantin.

"Abis nguli Neng?" tanya Mang krim yang merupakan penjual kantin ini

"Kerja rodi Mang,"jawab Riyanti asal.

Membuat semua yang ada di kantin tertawa.

"Minumnya apa Neng Riyanti cantik?" tanya Mang Karim lagi.

"Es campur dan air mineral Mang."

"Ebuseet ni cewek makanya banyak amat," cekutuk seorang mahasiswa yang sedari tadi sibuk bermain HP.

"Emang masalah buat kamu?"plotot Riyanti

"Eh nggak deng, peace,"jawab mahasiswa tersebut cengengesan sambil mengacungkan kedua jari telunjuk dan jari tengahnya tanda perdamaian.

Riyanti langsung mendudukkan bokongnya pada kursi kosong di pojok kantin, sambil menunggu pesanannya diantar Riyanti membuka ponselnya menuju aplikasi berwarna biru.Stalking stalking media sosial teman-temannya, dan menemukan status Rossi yang sudah bisa dipastikan itu untuk Riyanti.

"Emang enak dapat nilai E,"begitupun status Rossi yang diikuti dengan emotion tertawa. banyak banget teman-temannya yang berkomentar di sana. Ada yang mengungkapkan rasa kasihan dan kebanyakan dari mereka malah tertawa.

"Enak kok, tahun depan bisa ketemu Pak Janpilan lagi, ada yang mau nemenin nggak?"ketik Riyanti membalas komentar status Rossi.

"Semua teman yang tadinya saling membalas komentar mendadak offline satu persatu, termasuk yang menertawakan Riyanti di kolom komentar Rossi langsung menghilang.

"Awas aja ya semuanya,"gumam Riyanti di dalam hati.

Bersambung.........

hai hai redears ini karya outhor yang bikin ngakak loh, dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏💓💓💓💓💓

Bujuk pak Janpilan

"Pesanan Tuan Putri sudah siap,"Mang Karim mengantarkan pesanan Riyanti yang terlihat sangat menggugah selera.

humor dan keramahan Mang Karim yang mampu menghangatkan suasana lah yang membuat lapaknya selalu ramai dikunjungi mahasiswa, walaupun antara realita dan gambar menunya tidak mirip.

Kedai Mang Karim diberi nama kedai virtual, menu yang ditampilkan sangat estetik, iyalah gambarnya yang nyomot dari Google. Berbeda seratus delapan puluh derajat, saat makanan disajikan. Saat ada yang protes Mang Karim selalu punya jawaban yang membuat orang hanya menggelengkan kepala dan tak mampu berkata-kata.

"Kok gak sama dengan gambarnya Mang menunya?"protes seorang mahasiswi cantik suatu ketika. Mungkin mahasiswa baru yang belum paham tentang kedai virtual ini.

"Beda gimana Neng manis?"

"Ini mah mie goreng biasa dicampur telur Mang, beda banget dengan digambar lengkap banget gambarnya.

"Heleeh....... si Eneng mah lucu, yang digambar itu virtual Neng. Kalau di offline ya gini tampilannya,"jawab Mang karim santai.

"Penipuan dong Mang,"mahasiswa tidak mau kalah.

"Penipuan gimana, kalau menu yang sama kayak gambar makanannya secara virtual Neng sesuai nama warung. kalau makannya offline ya ini menunya."kata Mang Karim masih dengan gaya santainya.

"Iya tapi nggak bisa gitu dong Mang."ucap mahasiswa itu kepada Manh karim karena dirinya merasa tertipu.

"Ndak bisa gimana nduk, wong harganya kalau offline cuman dua belas ribu. Kalau mana virtual harganya seratus dua puluh ribu neng!" jawab Mang Karim tetap santai.

Akhirnya si mahasiswa terdiam, semua orang yang berada di situ tertawa menggelegar memenuhi kantin.

Riyanti hanya senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian itu. Dialah wanita tersebut saat pertama kali datang ke kantin ini, protes kepada Mang Karim dan diketawain oleh seluruh pengunjung kantin.

"woi iiii..... diusir dari kelas malah makan di kantin sambil senyum-senyum sendiri, seorang perempuan yang memiliki berat badan yang sedikit berlebihan menepuk pundak Riyanti.

"Kamu Lin, udah kelar kuliah nya?"tanya Riyanti kepada perempuan yang bernama Linda tersebut.

Linda perempuan unik sahabat karib Riyanti yang tidak pernah mau dibilang gendut berat badan padahal memiliki berat badan berlebih. Linda selalu bilang dia adalah chubby yang hidupnya sangat bahagia.

"Udah dong!"Linda sambil menyesap es campur milik Riyanti

"Main serobot aja sih kamu, aku belum minum!"ketus Riyanti sambil menarik gelas miliknya.

"Slow beb, hanya sedikit kok, ujar Linda sambil nyengir. Saat melihat mangkok milik Riyanti yang penuh, mata Linda melotot."Kamu sudah berapa hari enggak makan Ri?"tanya Linda panik.

"Dua jam."

Linda malah tertawa ngakak. Riyanti gak peduli dan mulai menyantap mie nya dengan sangat lahap tak lupa tambahkan cabe 2 sendok. Bibir dan muka Riyanti merah sudah seperti kepiting rebus karena kepedasan.

"Selow Rin,Selow,"Linda sambil mengibaskan tangannya di depan Riyanti. Riyanti tak peduli dan terus melanjutkan makannya.

"Kamu diminta Pak janpilan menghadap Riyanti,"lanjut Linda.

"Apa?"mie yang di mulut Riyanti sampai keluar karena paniknya.

"Jorok banget sih, cantik-cantik jorok,"Linda menggeser tubuhnya.

"Apa lin? ulangi sekali lagi Lin?"

"Mr. Janpilan meminta Riyanti pretamari menghadap.

"Permata Sari, Riyanti permata Sari! Jangan pernah kamu rubah rubah nama saya!"ancam Riyanti ke Linda.

"Iya kamu kan suka kentut sembarangan jadi nama kamu jadi pret Sari aja." ujar Linda

"Sialan kamu!"

Linda kembali tertawa dan kembali melanjutkan menyeruput es campur Riyanti tanpa peduli tatapan melotot dari Riyanti.

Karena Riyanti merasa tak rela es campurnya berubah kepemilikan.

"Kamu disuruh menghadap jam satu siang menghadap sama Pak Janpilan,"kembali Linda mengingatkan Riyanti.

"Ada apa ya Lin, kan tadi saya sudah dikeluarkan dari kelas?"

"Mau dijadiin simpanan kali." ucap Linda asal

"Heh..... enak aja. Mending aku dapat nilai E daripada jadi simpanan manusia es yang killer tapi cupu itu.

"Ehemmm,"suara seseorang yang mampu membuat dua sahabat langsung terdiam. Orang tersebut ternyata pak janpilan yang tumben tumben datang ke kantin mahasiswa.

"Pak.....,"sapa Linda. yang disapa dengan cuek melewati meja mereka membuat Riyanti semakin dongkol.

"Dulu waktu di kandungan, ibunya salah ngidam, bisik Riyanti di telinga Linda yang sontak membuat Linda ngakak tanpa terkendali.

Riyanti langsung menutup mulut Linda dengan kedua tangannya."kalian menertawakan saya?"tiba-tiba Pak Janpilan sudah berada di meja keduanya.

"Engg-ggaak pak,"jawab Linda gugup. sementara Riyanti pura-pura cuek dan kembali memakan mie bakso pesanannya.

"Pantasan suka kentut, makan mie kebanyakan cabe,"sindir Pak janpilan kepada Riyanti

"Bapak mau?"tawar Riyanti kesal kepada Pak janpilan. Pak Janpilan malah pergi setelah pesanannya diberikan oleh Mang karim tanpa menjawab pertanyaan dari Riyanti.

"Dasar dosen aneh,"gerutu Riyanti sambil menghirup tetes terakhir kuah mie baksonya.

****

tok....

took...

toook....

Riyanti mengetuk ruang milik Pak Janpilan.

"Masuk......,"suara berat dari dalam ruangan Pak janpilan.

Riyanti membuka pintu, tampak Pak janpilan sedang sibuk memeriksa tugas mahasiswa mahasiswi. Pak Janpilan hanya melirik sekilas dan melanjutkan kesibukannya. Riyanti duduk pada kursi dihadapan pak Janpilan dengan kaku.

"Pak...... saya....,"

Pak janpilan memberi isyarat kepada Riyanti untuk diam dengan menempelkan jari telunjuk pada bibirnya. Setelah menunggu sekitar 15 menit Riyanti Hanya duduk diam memperhatikan Pak janpilan memeriksa hasil ujian mahasiswa mahasiswi.

Yang paling menyiksa adalah saat sedang di depan Pak Janpilan seperti ini, malah gas yang ada di perutnya mau keluar. Riyanti panik dan duduk dengan gelisah.

"Mau kentut?"tanya Pak Janpilan yang otomatis membuat Riyanti tersentak kaget.

"Puuuuut"

Belum sempat menjawab, malah kentut Riyanti sudah lebih dulu keluar. Riyanti menutup mukanya yang merah menahan malu dan takut. Pak janpilan hanya diam tanpa beraksi apa-apa.

"Maaf permisi,"pamit Riyanti bersiap pergi dari ruangan tersebut.

"Siapa yang suruh kamu keluar?"tanya Pak janpilan datar membuat nyali seorang Riyanti menciut.

"Maaf Pak, mau tak mau Riyanti kembali duduk dihadapan Pak Janpilan yang menatapnya dengan tajam. lebih tajam dari pisau silet.

"Siapa nama kamu?"Pak Janpilan membuka suara.

"Riyanti Pak....."

"nama lengkapnya?"

"Riyanti Permatasari Pak."jawab Riyanti dengan singkat.

"Riyanti pret....."

"Riyanti Permatasari Pak .....ulang Riyanti memperjelas namanya kepada Pak janpilan.

"Suka-suka saya dong!"jawab pak janpilan dengan ketus.

"Pret..... sesuai dengan yang saya jelaskan di kelas tadi, bahwa kamu harusnya mendapat nilai E dan tidak lulus mata kuliah saya pada tahun ini."kata Pak Janpilan kepada Riyanti.

Riyanti hanya diam mendengar penjelasan dari Pak janpilan."Jadi, mulai hari ini kamu boleh tidak mengikuti kelas saya dan silakan ulang tahun depan."Ucap pak Janpilan kepada Riyanti. Membuat Riyanti semakin dongkol.

"Pak..... saya mohon Maafkan saya pak, Saya akan melakukan apapun asal jangan diberi nilai E,"mohon Riyanti kepada pak Janpilan.

"itu hak saya dan sudah peraturan dari saya ucap pak.Janpikan membuat Riyanti semakin gelisah.

"Please Pak..... saya mohon pak. Kasihan saya Pak kalau tahun depan harus mengulang lagi Pak,"kembali Riyanti memohon-mohon kepada Pak janpilan agar Pak Janpilan Lulu dan tidak memberikan Riyanti nilai E.

"Tidak bisa!"

Entah keberanian dari mana Riyanti malah mendekat dan mencium pipi Pak Janpilan dengan berani."Saya mohon pak beri saya kesempatan," Riyanti masih memohon.

Pak janpilan yang mendapat perlakuan dan serangan mendadak tersebut dari seorang gadis cantik di depannya tampak kaget dan hanya diam mematung.

bersambung.....

hai hai redears dukung terus ya karya outhor agar outhor lebih semangat untuk berkarya

terimakasih.🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏💓💓💓💓

Permohonan

"Permisi pak,"Riyanti berlari meninggalkan ruangan pak Janpilan. Entah setan Apa yang membuat Riyanti begitu nekat melakukan hal memalukan tersebut.

"Bruuuuggh"

tanpa sengaja Riyanti bertabrakan dengan seorang pria berlawanan arah.

"Maaf," ucap Riyanti sambil berdiri

"Kamu lagi?"tunjuk pria tersebut geram.

"Alangkah sempitnya kampus ini di mana-mana ketemu cuman sama kamu!" pria tersebut masih memandang tajam kepada Riyanti.

"Heh cowok gila, Kenapa kamu ada di mana-mana sih?" tanya Riyanti nggak mau kalah.

"Hello aku kan kuliah di sini wajar dong aku ada disini." ucap pria itu

"Kalau gitu Sama dong!"ketus Riyanti sambil berlalu meninggalkan pria itu dalam kebingungan.

Pria tersebut terbengong-bengong melihat Riyanti yang kembali berlari meninggalkannya.

"Dasar cewek aneh,"gerutu pria tersebut.

"Eh kok dia dari ruang Kak janpilan ya? gumam pria tersebut sambil berpikir Dan tersenyum.

Iya pria itu bernama Heryanto, mahasiswa baru pindahan dari kampus luar kota dan juga merupakan adik kandung dari Pak janpilan sang dosen killer yang cupu.

"Kamu kenapa rin?" kayak habis lomba marathon?"tegur Linda saat Riyanti sudah tiba di kelas dengan nafas terengah-engah.

"Dikejar hantu."

"Mana Rin hantunya, bisa viral nih kalau kita bisa menangkap hantu," ujar Linda semangat

"di ruang pak Janpilan,"kata Riyanti karena sangat kesal melihat pak Janpilan.

"Serius Rin?"

"Iya." jawab Riyanti cuek

"Teman-teman kita lihat hantu,"teriak Linda memanggil teman-teman sekelas lainnya.

"Dimana Lin?"tanya japet yang merupakan spesies aneh yang sangat menyukai dunia mistis.

"Di ruang Pak Janpilan,"jawab Linda dengan semangat.

"Ngaco kamu,"protes salah satu mahasiswa di kelas Linda dan juga Riyanti menuntut ilmu.

"Benaran si Riyanti yang lihat,"jawab Linda sambil menunjuk kepada Riyanti.

"Benaran Rin?"tanya japet memastikan.

Riyanti hanya mengangguk bingung dengan teman-temannya yang heboh. Padahal dia hanya asal jawab," kok mereka jadi heboh."

japet dan beberapa teman pencinta hal mistis berlalu keluar entah pergi kemana, Riyanti tidak perduli. sekarang lebih baik pulang, sore nanti mau kerja biar lebih fresh pikir Riyanti.

Iya Riyanti demi melanjutkan kuliahnya harus rela bekerja di salah satu cafe sebagai pelayan dan pencuci piring. Dibalik wajah cantik dan otaknya yang encer ada perjuangan yang berat bagi Riyanti. Untuk melanjutkan kuliahnya dikota.

"Eh kamu mau kemana Rin?"tanya Linda saat dia bangkit sambil membawa tasnya.

"Pulang!"

"Kan masih ada mata kuliah Rin?"

"Bolos."

"Tumben anak si otak encer mau bolos?"tanya Linda sambil bingung.

"Nggak enak badan."

"Kamu sakit?" tanya Linda sambil memegang kening Riyanti.

"nggak panas," gumam Linda

tak lama kemudian japed dan teman-temannya kembali masuk ke kelas dan mendekat ke arah Riyanti." Riyanti Kamu dipanggil Pak Janpilan."beritahu japet kepada Riyanti.

"ya Allah, cobaan apalagi ini,"ucap Riyanti sambil mengusap muka nya dengan Kedua telapak tangannya.

"Kamu sih pakai acara bilang ketemu hantu di ruang Pak Janpilan,"gerutu japet.

"Jadi?"

"iya, kami rame-rame ke ruangan Pak janpilan buat nangkap hantunya."

"Astaghfirullah, mati aku kalau begini,"pasrah Riyanti.

sedangkan Linda hanya bingung memperhatikan japet dan Riyanti secara bergantian. Kemudian menunduk karena dipelototin oleh Riyanti dengan tajam.

"cepat Rin ditunggu Pak janpilan di ruangannya,"japet kembali mengingatkan Riyanti.

"Tolong bayarin kos saya yang nunggak 2 bulannya, Kalau aku nggak selamat,"ucap Riyanti begitu lemah. Sontak membuat japet dan teman-temannya tertawa.

"Siapa tahu kamu diajak nikah sama Pak Janpilan Rin?"ledek Ricardo.

"Boro-boro nikah, mungkin langsung kena penggal kepalaku sama tuh dosen cupu,"lanjut Riyanti sambil berjalan gontai.

Sementara japet dan Linda mengikuti Riyanti dari belakang, mungkin mereka penasaran Apa yang terjadi."Kalian sih ada-ada saja ke ruang Pak janpilan nyari hantu," Riyanti masih mengomel japet dan teman-temannya.

"Kan kamu yang bilang," Japet tidak mau kalah kepada Riyanti.

"Mana ada aku bilang."

"Linda......!" Sontak Riyanti dan japet memanggil Linda secara bersamaan. Sementara yang dipanggil Mala hanya cengengesan saja.

"Peace, Aku kira kamu beneran ketemu hantu Rin,"Bela Linda membela dirinya sendiri.

"Linda...... mana ada hantu siang bolong begini!"teriak Riyanti geram membuat nyali Linda menciut.

"Sudah kamu masuk sana, noh sudah nyampe ruangan Mr. janpilan dorong Linda

"Tok....

"Took....

"Toook....

"masuk,"jawab Pak Janpilan dari dalam ruangan.

Pak Janpilan sudah memasang wajah sangarnya saat melihat Riyanti masuk dengan pelan dan menunduk. Sementara Heriyanto duduk dengan santai di ruang Pak janpilan.

"Duduk!"perintah Pak Janpilan kepada Riyanti."Terima kasih Pak." jawab Riyanti.

"Yang mana hantunya?"Pak Janpilan langsung bertanya kepada Riyanto sontak membuat Riyanti menoleh dan tanpa disangka Heriyanto malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Riyanti.

"Heriyanto diam!" bentak Kak dan pilihan yang mampu membuat Riyanti terdiam namun masih bisa menahan tawanya.

"Oh namanya Heriyanto"gumam Riyanti di dalam hati."Siapa yang hantu, saya atau Heriyanto?"bentak Pak Janpilan kepada Riyanti.

"Enak saja ganteng gini dibilang hantu,"sewot Haryanto.

"Nggak Pak enggak ada."

"Terus kenapa Japet ke sini sama teman-temannya mau menangkap hantu?"

"Saya tidak tahu Pak."

"Riyanti pret, tadinya saya mau memberikan kamu kesempatan untuk ikut pelajaran saya.

Tapi melihat tingkah kamu bahkan saya berniat memblecklist kamu agar tidak boleh ikut kelas saya selama-lamanya!"

"Permata Sari Pak."

"Hari ini dua kali saya dikentuti, kemudian bilang saya hantu."

"Saya tidak bilang bapak hantu."

"tapi kenapa japhet dan teman-temannya bilang info dari kamu bahwa di ruangan saya ada hantu?"

"Riyanti hanya menggeleng bingung tidak bisa menjawab apa-apa, Sementara Heriyanto tidak dapat lagi menahan tawanya.

"Kamu sepertinya memang cewek aneh ya,"ujarnya Sambil tertawa.

"Bukan urusan kamu!"bentak Riyanti

"Heriyanto..... Riyanti diam!"teriak Pak janpilan.

"Iya sudah saya cabut aja deh, pamit Heriyanto yang membuat mata Riyanti melotot melihat tingkah santai Heriyanto dengan Pak Janpilan yang terkenal killer itu.

"Oh iya kak, Mami minta kakak pulang bawa calon istri. kalau tidak Mami sudah siapin calonnya tapi penuh misteri, bisik Heriyanto di telinga Pak Janpilan namun masih bisa didengar oleh Riyanti.

sekarang Riyanti paham bahwa Heriyanto adalah adik dari Pak janpilan. Tapi kenapa bisa berbeda seratus delapan puluh derajat seperti itu. Heriyanto yang gaul abis dan sangat cerewet, sedangkan Pak janpilan cupu dingin dan killer.

"Kenapa kamu senyum sendiri?"tanya Pak janpilan mengagetkan Riyanti.

"Tidak apa-apa Pak,"jawab Riyanti singkat.

"sekarang silakan keluar!" usir Pak Janpilan.

"Pak, please..... berikan saya kesempatan sekali saja Pak mohon Riyanti.

Janpilan memperhatikan Riyanti dari atas hingga ke bawah membuat regina sedikit risih diperhatikan lawan jenis dengan intens seperti itu.

"Baiklah, saya berikan kamu kesempatan."

"Terima kasih Pak," Riyanti menjawab dengan antusias.

"Tapi tidak gratis."

"Saya harus bayar berapa Pak?"tanya Riyanti takut Bagaimana membayar sama pak Janpilan, uang kos aja lu nggak bingung Riyanti.

"Tidak bayar pakai uang,"Jawa Pak Janpilan tersenyum licik.

"Maaf Pak Saya tidak jual diri, Lebih baik saya mendapat nilai E daripada saya harus menjual diri jawab Riyanti tegas.

"Siapa yang bilang kamu mau jual diri?"kata Pak Janpilan kepada Riyanti.

"Terus saya harus bayar pakai apa dong Pak?" Riyanti balik bertanya kepada Pak Janpilan.

"malam ini ikut saya menemui orang tua saya, dan berpura-pura lah jadi calon istri saya."

Riyanti terkejut mendengar permintaan aneh dari dosennya tersebut.

Bersambung........

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!