Suatu hari di depan cafe ada seorang wanita yang tidak terlalu tua tengah berjalan dan tidak melihat kiri - kanan, mobil besar yang tengah melintas pun mungkin tidak terlalu memperhatikan jalan di depan nya, "Ibu awasss" teriak Tiara dari sebrang dan langsung mendorong wanita itu hingga mereka berdua tersungkur di tanah. "Ibu gak papa kan? gak ada yang luka kan?" tanya Tiara pada wanita itu.
"Saya tidak apa - apa terima kasih banyak karna kamu sudah menolong saya" ucap nya sambil tersenyum ramah.
"Sama - sama bu, lain kali ibu harus hati- hati ya" ujar Tiara sambil menggenggam kedua tangan wanita itu.
"Kalo boleh tau, nama kamu siapa sayang?" tanya wanita itu sambil menatap Tiara dengan tulus.
"Nama saya Tiara bu" jawab Tiara dengan senyum manis nya.
"Kamu mau kemana?" tanya wanita itu.
"Saya mau pulang bu" jawab Tiara.
"Mau saya antar pulang?" tanya wanita itu lagi.
"Gak usah bu makasih, entar ngerepotin" tolak Tiara dengan sopan.
"Gak sama sekali ko, oh iya ini kartu nama saya kalo kamu butuh sesuatu kamu bisa hubungi saya" ujar wanita itu sambil memberikan kartu nama nya.
"Mari saya antar pulang" ajak wanita itu.
Tiara pun diantar pulang oleh wanita tadi sampai kedalam rumah nya.
"Makasih banyak ya bu, malah jadi ngerepotin saya nya" ucap Tiara dengan sopan.
"Orang tua kamu mana?" tanya Rinda, Tiara mengetahui nama nya saat ia melihat kartu nama yang diberikan oleh wanita itu.
"Saya yatim piatu bu, saya tinggal sendiri" jawab Tiara dengan raut wajah yang sedih.
"Maaf ya saya gak tau, kamu jadi sedih" ujar Rinda dengan perasaan kasihan.
"Ahhh gak papa ko bu" jawab Tiara sambil tersenyum manis.
"Kalau begitu saya pulang dulu ya, nanti saya akan kembali lagi" ujar Rinda sambil mengelus bahu Tiara.
"Iya bu, hati - hati di jalan ya" ujar Tiara dengan senyuman nya.
*
Beberapa hari setelah kejadian itu Rinda datang untuk berkunjung ke rumah Tiara tapi sepertinya Tiara sedang tidak ada di rumah.
"Mah kan aku udah bilang gak usah pake acara kesini, dia nya juga gak ada kan" ujar Kenny dengan kesal.
"Ishhh kamu ni, kita kan bisa nunggu" jawab Rinda yang tidak kalah ketus.
"Mah liat dia gak ad_" perkataan Kenny terpotong oleh kehadiran Tiara.
"Ibu, Pak Kenny ada apaya?" tanya Tiara dengan sopan.
"Ini saya mau ngenalin kamu sama anak saya" ujar Rinda sambil tersenyum bahagia.
"Ohhh iya bu, saya sudah kenal" jawab Tiara sambil tersenyum canggung.
"Wahh bagus dong" ujar Rinda dengan senyum lebar nya.
"Dia karyawan Kenny mah" ujar Kenny dengan cuek, seolah - olah ia tidak perduli dengan Tiara.
"Wah kalo begitu kita gak perlu repot dong, buat kenal Tiara secara dalam, mamah mau ngejodohin kalian" ujar Rinda dengan senyum bahagia nya.
"Gak ahh mah, gak usah aneh - aneh deh" tolak kenny sedikit kesal.
"I_ iya bu" sahut Tiara dengan takut.
"Mamah gak aneh - aneh sayang, lagian kan kamu juga belum punya pendamping kan" ujar Rinda, "Oh iya Tiara sekarang kamu kemasi barang - barang kamu, saya tunggu disini dan pernikahan akan dilaksanakan lusa, kalian gak boleh sibuk biar semua mamah yang atur" lanjut Rinda
"Ta_ tapi bu_" perkataan Tiara terpotong oleh Rinda.
"Udah nurut aja ya" ujar Rinda dengan tulus yang membuat Tiara luluh.
"Baik bu" jawa Tiara yang pasrah dengan keadaan.
Diperjalanan menuju rumah Kenny, Tiara merasa canggung karna hanya ada dirinya dan Presdir saja, Rinda menaiki mobil nya sendiri karna harus megurus gaun untuk pernikahan lusa, undangan sudah di sebar.
"Kamu jangan berharap saya bakalan jadi suami seutuhnya kamu, saya sudah punya pilihan lain, ini kalo bukan karna mamah saya gak bakal mau" ujar Kenny membuka pembicaraan.
"I_iya pak" jawabTiara sedikit gugup.
***
Hari pernikahan sudah tiba Tiara yang begitu cantik dengan kebaya putihnya juga Kenny yang terlihat sangat tampan dengan jaz nya.
Setelah ijab kabul Tiara di ajak Kenny kesebuh ruang kerja yang sudah jelass terlihat itu adalah ruang kerja Kenny.
"Kita memang sudah sah, tapi bukan berarti saya akan sepenuhnya menjadi suami kamu, saya juga tidak mau jika kamu terlalu larut dalam mencampuri urusan saya" ujar Kenny dengan dingin.
"Iyaa pak saya mengerti" jawab Tiara yang paham dengan maksud Kenny.
"Kenny Tiara kenapa kalian ada disini?" tanya Rinda.
"Ahh gakppa mah" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
"Yaudah kaloo gitu kalian cepet gih keluar banyak tamu yang udah nunggu" ujar Rinda sambil tersenyum bahagia.
"Iya mahh" jawab keduanya.
Tiara tengah duduk disamping Kenny suasana itu benar benar membuat Tiara sangat canggung, terlebih teman kantornya datang semua.
"Wahh Tiara gak nyangka ya kamu sama pak Kenny" ujar salah satu kryawan Kenny.
"Iyaa bukannya Tiara gak kenal ya sama pak Kenny eh gak taunya udah sah aja sekarang" lanjut yang lain.
"Jodoh itu gak ada yang tau kan" jawab Tiara sambil sedikit tersenyum manis.
"Duhh manis banget sih senyumnya" tegur mereka.
"Ya gimana pak Kenny gak jatuh cinta coba sekalinya senyum bikin jantung berdebar" timpal salah satunya.
Tiara tinggal bersama Kenny di rumah baru mereka.
"Pak sebelum kekantor sarapan dulu ya" ujar Tiara dari depan pintu kamar Kenny.
"Hmm" jawab Kenny.
Tiara tidur diruang perpustakaan Kenny karna Kenny tidak ingin satu kamar bersama Tiara.
"Pak hari ini saya ijin ya gak ngantor" ujar Tiara dimeja makan sambil melahap sarapannya.
"Bukan berarti kamu istri saya kamu bisa seenaknya ya buat gak ngantor" bantah Kenny.
"Pak saya ijinn bentar aja, saya ada keperluan" mohon Tiara.
"Saya bilang gak bisa ya gak bisaTiara!!!" Kenny sedikit meninggikan suaranya.
"Baik pak" kini Tiara mulai pasrah.
Kenny menuju kantor bersama Tiara
"Pak kita bisa gak berangkat lewat panti yang ada di komplek sebelah" piinta Tiara.
"Mau apa kamu kesana?" tanya Kenny.
"Saya ada perlu sebentar pak" jawab Tiara dengan tenang.
Kenny menuruti permintaan Tiara untuk melewati panti.
"Pak saya turun sebentar ya" ujar Tiara.
"Hmm" jawab Kenny.
Tiara turun dengan sesuatu di tangan nya dan juga dengan senyum nya.
"Adek adek!!!" panggil Tiara dengan senyumnya yang manis dan ceria.
"kakak!!!" sahut anak anak itu dan berlari memeluk Tiara satu persatu.
"Kakak mau bagi sedikit uang buat kalian jajan, kakak minta maaf ya kemarin gak datang" ujar Tira dan memberi mereka satu persatu selembar uang sepuluh ribbuan.
"Makasih ya ka" ujar salah satunya.
"Iya sama sama" jawab Tiara dan kembali ke mobil sebelum masuk ia sempat melambaikan tangan nya.
"Kamu bagi bagi uang ke mereka?" tannya Kenny.
"Iyaa pak, selagi masih ada" jawab Tiara dengan senyum manisnya.
Tanpa disadari Kenny tersenyum melihat sifat Tiara yang sngat peduli terhadap sekitarnya.
Setiba nya di kantor Tiara dan Kenny di beri kejutan oleh para staf dan karyawan yang ada dikantor.
"Dorr!" ujar semuanya dan kantor juga sudah di hias degan balon dan beberapa bunga mawar Tiara juga di beri satu buket bunga yang begitu inda.
"Selamat menempuh hidup baru" tulisan yang terukir di atas balon begitu indah.
"Terima kasih semuanya" ujar Kenny.
***
Seperti biasa Tiara bekerja sebagai staf Kenny, Tiara memang sangat baik serta kinerja nya yang begitu baik.
"Pak saya ijin keluar sebentar ya" ujar Tiara yang masih duduk bersama Kenny di ruang tunggu.
"Hmm jangan lama" jawab Kenny berusaha menahan sikap dinginnya di kantor.
Tara keluar mengambil pesanannya untuk karyawan kanttor juga staf staf yang ada disana walalaupun hanya sekotak makanan tapi itu sangat berarti untuk para karyawan terkecuali sekretaris Kenny.
"Ya ampun ibu cuman kotak nasi doang gak enak kali, udah jadi orang kaya juga kan yang gedean dikit dong" ujar Nadira yang tidak lain adalah sekretaris Kenny.
"Maaf bu saya cuman bisa ngebagiin ini aja" ujar Tiara sedikit tidak enak.
"Bu Tiara ini aja udah lebih dari cukup ko, terlebih ibu membagikan ini dengan tulus" ucap staf itu.
Tiara tersenyum lebar mendengar perkataan staf yang membela nya.
Kenny awalnya sedikit bingung melihat karyawannya membawa sekotak nasi yang entah darimana.
Setelah selesai membagikan ke karyawean Tiara membawa dua kotak nasi ke ruangan nya.
"Ehh ada pak Kenny" ujar Tiara yang sedikit terkejut melihat Kenny tengah duduk di kursi kerjanya.
"Kamu nanti disini harus rapi ya karna saya tidak mau ada orang yang menilai kamu bererantakan karna sekarang kamu istri saya" ujar Kenny dengan serius.
Tok...Tokk... ada suara ketukan dari luar pintu ruangan Tiara.
"Masuk" jawab Tiara dengan santai.
"Tiara kamu lagi sibuk?" tanya Diki salah satu karyawan yang dekat dengan Kenny juga teman Kenny.
"Ohh lagi gak sih pak, ada yang bisa saya bantu?" jawab Tiara sambil meletakkan kotak nasi yang ia bawa.
"Ini saya sedikit butuh bantuan kamu tolong kerjakan ini ya, gak susah ko cuman kamu hitung aja biaya nya semua setlah itu kamu jadiin pdf terus kirim ke saya" ujr Diki menjelaskan dengan tenang.
"Baik pak, akan saya kerjakan" jawab Tiara dengan ramah.
"Kamu kan bukan sekretaris nya dia, kenapa kamu terima pekerjaan dari dia, nanti kalo ada yang butuh kamu gimana?" ujar Kenny sedikit tidak suka dengan nada bicara Diki tadi.
"Pak, Pak Diki kan teman bapak juga, lagian saya juga belum ada tugas kan, ini gak susah ko gak sampe satu jam paling udah selesai" jawab Tiara yang berusaha menenangkan Kenny karna Kenny nampak tidak suka.
"Yasudah saya tunggu" ujar Kenny yang berpindah tempat.
Baru beberapa menit Diki datang lagi sambil membawa segelas es boba rasa coffe.
"Ini sambil diminum ya" ujar Diki.
"Ohh iyaa pak" jawab Tiara.
"Ohh satu aja, saya gak ada?" tanya Kenny sedikit menyindir.
"Sory brey lain kali deh" ujar Diki yang kemudian keluar dari ruangan Tiara.
"Pak bapak kalo mau minum punya saya gak ppa ko" ujar Tiara yang menawarkan minuman miliknya dengan lembut.
"Saya tidak suka minuman seperti itu" ujar Kenny yang menolak nya.
Langsung saja Tiara menyedot es nya namun tiba tiba saja Kenny merampasnya dan itu membuat Tiara sangat terkejut.
"Astagfirullah bapak, saya kaget tau" ujar Tiara sambil mengelap bibir nya yang terkena es sedikit.
"Saya juga pengen, saya ambil semua ya" ujar Kenny tanpa rasa bersalah dan langsung keluar dari ruangan Tiara.
Tiara hanya tersenyum melihat tingkah suami nya yang begitu lucu.
***
Tiara tengah asik berbincang dengan teman nya, saat sedang asik bercerita ia tidak sengaja melihat Kenny bersama sekretarisnya cukup dekat terlebih sekretarisnya itu seperti terlihat sedang menggoda Kenny.
"Wahh lucu yah" ujar staf.
"Haha saya juga baru sadar" lanjut Tiara dan matanya tidak sengaja tertuju pada Kenny.
Kenny dan Tiara sempat saling menatap, hati Tiara menjadi panas, sepertinya Kenny mengerti perasaan Tiara ia pun langsung menjauhkan diri dari sekretarisnya dan menghampiri istrinya.
"Tadi saya habis ada meting" ujar Kenny yang memberitahu istrinya agar tidak cemburu.
"Iyaa pak saya tau" jawab Tiara sambil tersenyum kagum ternyata Kenny begitu ramah.
"Kamu masih sibuk?" tanya Kenny.
"Gak sihh pak, masih jam istirahat makan sing" jawab Tiara santai.
"Sudah makan?" tanya Kenny lagi.
Tiara hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Ayo ikut ke ruangan saya" ajak Kenny.
"Baik pak" jawab Tiara.
Tiara mengikuti Kenny yang mengajak nya ke ruangan khusus Kenny.
"Duduk dulu di sini" perintah Kenny yang kemudian keluar setelah meletakkan ponselnya di samping Tiara.
"Iyaa pak" jawab Tiara yang langsing duduk, tidak berselang lama tiba tiba ponsel Kenny berdering.
...Sayang💕...
Itu nama dari penelpon nya awalnya Tiara ingin mengangkat nya namun ia urungkan niatnya itu, karna dirinya masih menghargai privasi suaminya.
"Maaf sedikit lambat, nihh makan siang buat kamu" ujar Kenny.
"Pak tadi ada yang nelpon tapi gak saya angkat" ujar Tiara dengan santai.
"Oh ya, kenapa tidak kamu angkat saja?" tanya Kenny yang heran dan langsung memeriksa ponselnya dan saat dilihat nya itu adalah panggilan dari pacarnya betapa terkejut ia.
"Tadinya mau saya angkat, tapi takutnya dia nya salah paham jadi saya biarin aja pak" jawab Tiara dengan jujur.
"Terima kasih" ucap Kenny sedikit tidak enak pada istrinya.
"Bapak santai aja saya gak akan bilang ke mamah ko, sesuai janji kan" jawab Tiara sambil tersenyum riang.
Tok tok
"Masuk" perintah Kenny.
"Wah makan bareng ko gak ajak ajak sih" ujar Diki.
"Pak Diki mau?" tanya Tiara dengan polos.
"Kamu aja yang makan" suruh Diki.
"Saya serius pak, nihh punya saya ada dua ko" ujar Tiara sambil memberikan burger nya yang masih utuh di dalam tas makanan yang di bawakan Kenny.
"Makasih ya" ujar Diki.
"Sama sama pak" jawab Tiara.
"Oh iya Ken gue ada perlu nih lo kan tau gue lagi nyari lahan baru, gimana supaya ada yang bantuin gue, gue pinjem Tiara deh sehari aja" pinta Diki.
"Kamu pikir Tiara itu barang? dia itu istri saya" tolak Kenny.
"Sehari doang yaelah, daripada lo gue aduin ke Tasya gimana? mau lo?" ancam Diki.
"Eitss pak Diki apaansi?" tanya Tiara yang sengaja agar Diki tidak terlalu larut.
"Yasudah besok kamu boleh bawa Tiara, tapi ingat balikin Tiara tanpa ada yang lecet, paham?" ujar Kenny dengan tegas.
Tiara yang tidak percaya hanya bisa menatap hampa kepada Kenny, bagaimana bisa Kenny lebih takut pada pacarnya dibandingnya pada istrinya.
"Emm jam makan siang sudah habis, saya ijin kembali bekerja ya pak" ujar Tiara.
"Tapi masih lima menit lagi kan" ujar Diki.
"Diperjalan menuju ruangan saya kan lebih dari lima menit pak, itu kan berarti saya juga terlambat" ujar Tiara.
"Yasudah kita barengan aja ya" ajak Diki.
"Boleh pak" jawab Tiara sambil menatap ke arah Kenny dan keluar bersama Diki.
"Saya tau kamu tidak suka dengan keputusan saya" batin Kenny.
...Sayang💕...
Kemanasih kamu?
^^^Tadi ponsel saya ketinggalan^^^
Kenny sedikit tidak enak membiarkan Tiara pergi bersama Diki, dia tau jika Tiara begitu risih berada di dekat Diki.
"Andai aja pak Kenny tau kalo saya cemburu, saya risih harus dekat sama pak Diki" batin Tiara yang tengah melamun di meja kerja nya.
Tiba tiba saja Kenny masuk tanpa permisi dan itu tidak membuat Tiara terbuyar dari lamunan nya Tiara masih tetap melamun sambil mencoret coret kertas putih dengan pulpen nya.
"Ekhem" Kenny berdehem dan itu mengagetkan Tiara.
"Ahh bapak, udah dari tadi?" tanya Tiara sedikit terkejut.
"Tidak, baru saja" jawab Kenny dengan santai.
"Kamu sudah siap besok untuk ikut Diki?" tanya Kenny.
Awalnya Tiara mengeleng pelan namun di rubahnya menjadi anggukan penuh semangat sambil tersenyum.
"Okey, saya perjelas tugas kamu di sana membantu Diki menjelaskan tentang apa tujuan kesana, dan untuk apa kalian kesana, sebisa mungkin" ujar Kenny.
"Baik pak" jawab Tiara.
"Saya gak mau ke sana pak, saya risih, saya gk enak, saya takut, sikap pak Diki, yang kadang suka tiba tiba, saya khawatir" batin Tiara yang menahan air mata nya.
*
Kini Tiara dan Kenny sudah berada di rumah mereka Tiara seperti biasa merebahkan dirinya di ruang kerja sekaligus perpustakaan yang berada di kamar Kenny.
"Saya takut, saya risih, saya gak enak, pak Kenny andai aja bapak paham perasaan saya tanpa harus say bilang ke bapak, saya takut pak ikut pak Diki" batin Tiara, tanpa ia sadari kini air mata nya mulai mengalir.
"Saya takut, saya risih, saya gak enak, pak Kenny andai aja bapak paham perasaan saya tanpa harus say bilang ke bapak, saya takut pak ikut pak Diki" batin Tiara, tanpa ia sadari kini air mata nya mulai mengalir.
"Hikss...Hikss" Tiara menangis dalam diam namun batinnya terus mengeluh.
"Pak bantu saya" batin Tiara yang meminta bantuan pada suami nya.
Kenny sedikit terganggu dengan suara yang tidak begitu asing, karna ia merasa ada yang aneh dirinya kangsung menghampiri Tiara.
"Kamu kenapa?" tanya Kenny yang terkejut melihat Tiara menangis.
Bukan nya menjawab Tiara malah menangis sejadi jadi nya.
"Huaaaaa hiks...hikss" tangis Tiara pecah begitu saja.
"Jawab saya, kamu kenapa?" tanya Kenny.
Tiara sudah tidak kuat menahan semua ia mencoba untuk jujur kepada Kenny.
"Saya gak mau ikut pak Diki hiks.. hiks... saya takut pak, saya risih kalo ada di dekat pak Diki, saya benar benar gak sanggup kalo besok harus nemanin pak Diki" ujar Tiara yang menjelaskan sambil menangis tersedu sedu.
"Saya tidak bisa menolak permintaan Diki" ujar Kenny dengan tegas.
"Ya karna bapak takut di aduin ke pacar bapak kan" timpal Tiara.
"Pak saya mohon kali ini aja bantuin saya, ngertiin saya" mohon Tiara.
"Saya tidak bisa semudah itu untuk menolak permintaan Diki !" bantah Kenny.
Tiara menangis tersedu sedu.
"Terus saya harus gimana pak?" tanya Tiara sambil menangis.
Sebenarnya Kenny paham bagaimana perasaan istrinya tapi ia tidak mau kekasih nya mengetahui ini.
"Kamu cukup menemani Diki dan sedikit membantu nya itu saja" ujar Kenny yang mencoba menenangkan Tiara namun salah.
"Baik pak, saya paham" jawab Tiara yang langsung baik bangkit dan masuk kedalam kamar mandi.
Tiara membasuh wajah nya dan sengaja menyalakan keran untuk memudarkan suara tangisannya.
"Pak Kenny sama sekali gak ngerti, saya takut pak" batin Tiara.
sudah hampir dua jam Tiara tidak keluar dari kamar mandi membuat Kenny khawatir.
"Tiara gantian saya juga mau make kamar mandi" ujar Kenny dari luar.
Tiara membuka pintu dengan mata sembab nya, lalu ia berjalan ketempat tidur nya sambil terus menangis.
"Tiara kamu bisa diam gak sih? saya gak bisa tidur suara kamu berisik !!!" Kenny menjadi kesal.
Belum lagi Tiara memejam kan mata nya ponsel miliknya berbunyi.
"Halo selamat malam" ujar Tiara.
"Malam, bu Tiara saya minta tolong dokumen yang saya kirim ini kirim ulang ke email kantor jangan lupa di salin juga" ujar Nadira sekretaris Kenny.
"Baik bu, akan saya kerjakan sekarang juga" jawab Tiara sebelum telepon itu di tutup.
"Jadi istrinya pak Kenny bukannya kerjaan jadi ringan malah makin nambah" gerutu Tiara.
"Tiara tidur!!!" perintah Kenny.
"Sebentar pak saya masih ngerjain tugas dari bu Nadira" jawab Tiara.
"Tidur sekarang lampu mau saya matikan" ujar Kenny.
"Terserah bapak lahh saya cape ngomong sama bapak" ujar Tiara yang benar benar lelah menghadapi Kenny.
Kenny merasa tidak enak pada sang istri, ini juga sudah malam kenapa Tiara harus bekerja bukannya istirahat karna besok ia harus menemani Diki.
"Tiara ini sudah malam besok saja di lanjut" ujar Kenny membujuk sang istri.
"Pak ini saya di suruh sama sekretaris bapak, kalo besok saya kerjain gimana saya bisa nemani pak Diki" ujar Tiara dengan air mata yang mengalir begitu saja.
Lalu Kenny menelpon sekretarisnya.
"Nadira kenapa kamu menyuruh istri saya? itu tugas kamu bukan? saya tidak mau tau karna kamu sudah lancang memperlakukan istri saya, besok pagi kamu yang akan menggantikan istri saya menemani Diki untuk meninjau tempat baru" ujar Kenny dengan tegas.
Tiara pun tersenyum kagum pada suaminya yang mengerti tentang perasaannya.
"Makasih yaa pak" ucap Tiara sambil memeluk Kenny.
"Sekarang tidur yaaa" suruh Kenny dan Tiara mengangguk sebagai jawaban.
***
Pagi ini Tiara bangun seperti biasa setelah mandi ia turun ke bawah untu sarapan.
"Mah pak Kenny mana?" tanya Tiara.
"Pak Kenny?" tanya Rinda sedikit aneh.
"Ahhh maksud Tiara Ka Kenny" ujar Tiara memperjelas.
"Ohh tadi Kenny bilang ke mamah jangan bangunin kamu, tadi Kenny nya berangkat deluan, ada pesan Kenny lagi kamu tidak perlu lagi bekerja kamu cukup membantu Kenny saja" ujar Rinda.
"Eummm, iyaaa mahh" jawab Tiara.
"Oh iya tadi Kenny belum sarapan" ujar Rinda memberitahu sang menantu kesayangannya.
"Yaudah mah Tiara sarapan bareng ka Kenny aja ya, sekalian nemanin ka Kenny kerja, nanti Tiara pulang ko" ujar Tiara.
"Yaudah kamu santap dulu nih makanannya baru kamu pergi, hati hati di jalan ya nak" ujar Rinda.
"Iyaa mah" jawab Tiara.
Tiara di antar ke kantor oleh supir pribadi keluarga Kenny, sesampainya di kantor Tiara melihat pemandangan yang begitu membuatnya terpukul berada di sana.
"Makasih ya pak Asep, maaf ya saya ngerepotin" ujar Tiara sambil keluar dari mobil.
"Tidak apa apa non" jawab pak Asep.
Tiara masuk dengan suguhan yang sangat tidak ia suka, Kenny sedang bersama wanita lain yang entah berasal dari mana Tiara juga baru pertama melihatnya, wanita itu terlihat cukup dekat karna ia menyuapi Kenny makanan, padahal Tiara juga sedang membawakan sarapan untuk Kenny.
"Permisi" ujar Tiara dengan sedikit takut dan itu mengejutkan Kenny.
"Lanjut aja pak" ujar Tiara saat Kenny menatapnya.
Tanpa pikir panjang Kenny melanjutkan kegiatannya.
"Ya Allah kenapa dada hamba rasa nya sangat sesak" batin Tiara.
"Bu, ibu cari siapa ya?" tanya salah satu karyawan.
"Saya cuman mau bawain pak Diki sarapan" jawab Tiara.
Kenny yang mendengarnya langsung tersedak.
"Uhuk uhuk" tatapan Kenny menatap tajam kearah Tiara.
"Sayang pelan pelan makannya" tegur Tasya sambil memberi segelas air untuk sang kekasih.
"Terima kasih" ujar Kenny setelah meneguk airnya.
"Saya titip yaa" ujar Tiara dengan ramah dan karyawan itu mengerti kenapa Tiara memberikan makanan itu untuk Diki.
"Kenapa buat Diki?" batin Kenny yang nampak tidak suka.
"Tiara" panggil Kenny saat Tiara hampirenuju pintu keluar.
"Ada apa pak?" tanya Tiara sambil mendekat.
"Tunggu disini, setelah saya sarapan ikut saya ke ruangan atas" ujar Kenny dengan tegas.
"Sayang udah selesai kan yahh" ujar Tasya sambil membereskan tempat makannya.
"Ayo ikut saya" ajak Kenny sambil berjalan dengan cepat.
"Pelan pelan dong pak gak usah keburu" ujar Tiara.
"Saya masih lapar, bekal yang buat Diki tadi mana?" tanya Kenny yang nampak tidak suka.
"Bapak kan baru selesai makan nanti kalo muntah gimana?" tanya Tiara sedikit khawatir.
"Saya mau sarapan punya kamu!" perintah Kenny.
"Ba_baik pak" jawab Tiara sedikit gugup dan kembali mengambil bekal.
Di ruangannya Kenny tidak tenang sampai Tiara masuk dengan kotak bekal nya.
"Saya tadi belum sarapan, kesini supaya bisa sarapan bareng bapak, tapi pak Kenny udah sarapan deluan saya terlambat" ujar Tiara menceritakan tujuannya.
Saat hendak mengeluarkan bekal nya Diki datang langsung masuk untuk menanyakan apa saja yangbakan di bawa untuk tinjauan nanti.
"Eh pak Diki" sapa Tiara.
"Wah sarapan kaya nya enak" tegue Diki.
"Bapak kalo mau gabung ayo, kebetulan saya bawa dua" ujar Tiara.
"Kamu apa?" tanya Diki.
"Saya bisa bareng pak Kenny ko" jawab Tiara.
"Sini saya suapin" ujar Kenny yang nampak sengaja melakukan itu.
"Makanan nya enak, kamu bikin sendiri?" tanya Diki sambil memuji.
"Gak ko pak, tadi bibi yang masak, saya ketiduran" jawab Tiara dengan santai.
"Sini saya suapin" ujar Kenny sambil menyuapi Tiara.
"Pak Kenny kalo tasya tau gimana ya perasaannya?" tanya Diki.
"Bukan urusan kamu" jawab Kenny dengan tegas.
"Pak Kenny sebegitu sayang nya sama Tasya dan aku datang lalu masuk ke dalam hubungan mereka" batin Tiara yang merasa tidak enak.
***
Tiara sudah berada di rumah nya ia tengah bersantai di ranjang nya tapi tidak dengan hati dan pikiran nya, dipikiran dan hati nya kini hanya ada Kenny seorang ia memikirkan keadaan Kenny tanpa dirinya yang nampak sangat baik baik saja.
"Huhh" Tiara menarik nafas panjang dan membuang nya "Jadi alasan aku di berentiin karna dia, bukan karna pak kenny sayang sama aku" batin Tiara yang terus berpikir.
"Tiara" panggil Rinda dari bawah.
"Iyaa mah" jawab Tiara dan langsung bergegas mendatangi Rinda.
"Kamu sibuk gak?" tanya Rinda.
"Gak sih mah, ada apa mah?" tanya Tiara.
"Temenin mamah yukk ke mall mau belanja" ajak Rinda.
"Boleh deh mah, bentar ya aku siap siap dulu mah" ujar Tiara yang menyetujui ajakan sang mertua.
"Iyaa sayang" jawab Rinda.
Setelah mengambil tas nya dan sedikit memoleskan bedak juga liptin ke bibir nya Tiara langsung ke bawah menyusul sang mertua.
"Ayoo mah" ujar Tiara.
"Menantu mamah memang paling the best" puji Rinda.
"Makasih mah" ujar Tiara dengan senyum manis nya.
Entah bagaimana bisa saat baru saja tiba di Mall besar itu, Tiara dan Kenny tidak sengaja bertemu.
"Ka Kenny" sapa Tiara.
"Hayy, lagi apa?" tanya Kenny sambil menghampiri Tiara.
"Lagi nemenin Mamah, ka Kenny sendiri lagi apa disini?" tanya Tiara dengan percaya diri.
"Nemanin Tasya" jawab Kenny dengan suara pelan agar Rinda tidak mendengar nya.
Tiara pun merubah senyumnya menjadi datar dan ia juga nampak tidak suka dengan Tasya.
"Oh" timpal Tiara dengan singkat.
"Sayang sudah" ujar Tasya sambil menunjukkan beberapa tas belanjaan.
"Mari bu" ujar Tiara sambil tersenyum ramah pada Tasya dan kemudian ia menyusul mertuanya.
"Kenapa dia begitu santai, saya saja panas saat melihat Diki sedang berbicara dengan nya" batin Kenny.
"Sayang? kenapa?" tanya Tasya yang heran karna Kenny melamun.
"Ahhh tidak apa, tapi sepertinya saya tidak bisa mengantar kan kamu pulang, saya masih ada urusan" ujar Kenny.
"Yaudah gakppa sayang, aku pergi deluan yaaa" ujar Tasya dengan tenang.
Lalu Kenny segera menyusul Tiara dan Mamah nya karna mereka belum terlalu jauh.
"Saya boleh ikut?" tanya Kenny dengan lembut.
"Hmm" Tiara sedikit terkejut mendengar suara Kenny, "Bo_boleh pak" jawab Tiara sedikit gelagapan.
"Jangan panggil saya pak, gak enak sama mamah" ujar Kenny.
"Ka?" tanya Tiara.
"Boleh deh" jawab Kenny dengan santai.
"Kalian asik ngobrol mamah di cuekin" tegur Sarah.
"Maaf mah" ujar Tiara sedikit tidak enak.
"Hahaha gak papa sayang mamah bercanda aja ko" ujar Rinda sambil tertawa kecil.
"Mah Kenny nau ajak Tiara ke sana, mamah sendiri aja gak papa kan?" tanya Kenny dengan tegas.
"Gak papa sayang, jangan di ajak jalan jalan doang di beliin dong istri nya" jawab Rinda.
"Iya mah" ucap Kenny.
Tiara mengikuti Kenny, namun cara berjalan nya Kenny terlalu cepat dan membuat Tiara susah untuk mengimbangi nya.
"Ka pela pelan dong" pinta Tiara.
"Jalan mu sangat lambat seperti siput" ujar Kenny.
"Ko saya sih? ya Pak Kenny nya aja yang kecepetan jalannya kaya di kejar apa aja lagi" sahut Tiara yang sedikit tidak terima.
"Mana tangan kamu" pinta Kenny.
"Emmm" ujar Tiara sambil memberikan tangan nya.
Lalu Kennya menggenggam tangan Tiara dengan erat.
"Biar kamu tidak tertinggal lagi dan saya tidak akan berjalan terlalu cepat" ujar Kenny menjelaskn maksud nya.
Tiara tersenyum melihat Kenny yang menurut nya sedang perhatian.
"Pak saya mau itu" tunjuk Tiara pada sebuah tempat yang menjual gula kapas.
"Ambil saja" jawab Kenny.
"Saya mau yang ungu pak" pinta Tiara lagi.
Keduanya berjalan melangkah menuju tempat gulali tersebut.
"Mba gulali nya satu ya yang warna ungu" ujar Tiara.
"Mau yang bentuk apa ka?" tanya penjual itu.
"Saya mau yang bentuk bunga Tulip" jawab Tiara.
"Baik ka tunggu sebentar ya" ujar si penjual.
Tidak butuh waktu lama akhir nya gulali itupun jadi.
"Harga nya berapa ka?" tanya Tiara saat hendak membayar.
"25.000 ya ka" jawab sang penjual.
"Nih mba pakai ini saja" ujar Kenny sambil mengeluar kan kartu ATM nya.
"Ka gak usah aku ada ko uang cash" tolak Tiara.
"Mba biar pakai uang pas aja ya" ujar Tiara dan mengeluarkan uang nya.
"Beneran gak mau di bayarin?" tanya Kenny lagi.
"Uang saya masih ada ko ka" tolak Tiara.
Kenny melihat gulali yang ada di tangan sang istri begitu nyaman tetapi ia tidak enak ingin meminta nya sedikit.
"Ka mau gak?" tanya Tiara sambil menyodorkan gulali milik nya.
"Tidak, saya tidak suka" tolak Kenny.
"Ohhh" jawab Tiara.
Dan saat Tiara sedang melahap gulali nya tiba tiba saja Kenny mendekatkan wajah nya kehadapan Tiara sambil Kenny sedikit menyantap gulali itu, tentu saja itu membuat Tiara terkejut dan mereka sempat bertatap tatapan untuk beberapa detik.
"Maaf saya sudah membuat kamu kaget" ujar Kenny sedikit canggung.
"Gak ppa pak" jawab Tiara sambil tersenyum manis.
"Kamu tau banyak orang yang tersenyum seperti itu untuk saya tapi cuman senyum nya Tasya saja yang membuat hati saya goyah" ucap Kenny mengasal.
Sebenar nya hati Kenny berdebar setiap melihat senyum Tiara yang manis dengan sedikit lesung pipi di sebelah kanan.
"Terus maksud bapak senyum saya gak bisa bikin bapak goyah?" tanya Tiara dengan intens.
"Menurut kamu?" bukannya menjawab Kenny malah balik bertanya.
"Tapi senyum saya mampu ngebuat semua orang terkesan" jawab Tiara dengan percaya diru.
"Kamu yakin?" tanya Kenny dengan penuh teliti.
"Eumm" jawab Tiara sambil mengangguk dengan imut.
"Sebenar nya aku begitu terkesan dengan senyum dan tawa nya" batin Kenny.
Tiara adalah tipe orang yang selalu tertawa, walau hanya lucu sedikit saja dia akan tertawa.
"Pak saya bisa ngitung tau" ucap Tiara mengasal.
"Anak kecil juga bisa" timpal Kenny.
"Ihh bapak dengerin dulu ihh, 1,3,4,5" ujar Tiara dengan lucu nya.
"Kenapa kaya ada yang kurang 2 nya mana?" tanya Kenny.
"Ya kaya Pak Kenny gak ada dua nya hahaha" jawab Tiara sambil tertawa sangat manis.
Kenny menahan tawa nya mendengar celotehan istri nya yang begitu lucu menurut nya.
"Pak kenapa habis 6 itu 7?" tanya Tiara.
"Ya memang aturannya seperti itu kan" jawab Kenny.
"Ya karna tujuhan saya itu bapak hahaha" ucapan Tiara membuat Kenny tidak dapat menahan tawa nya.
"Haha kocak ya kamu" ujar Kenny sambil melebarkan senyum nya.
"Bapak ketawa?" tanya Tiara yang tidak percaya.
"Tidak" jawab Kenny dengan wajah datar nya lagi.
"Yahh bapak gak mau ngakuu" ejek Tiara.
"Kamu mau belanja apa lagi?" tanya Kenny.
"Udah aja deh pak, kita pulang aja" jawab Tiara "Tapi cari mamah dulu ya" ajak Tiara.
Keduanya mencari Rinda di lantai atas, karna saat di telpon ujar Rinda dirinya merasa lapar dan ingin makan.
Setelah sampai di tempat makan tersebut mereka bertiga memesan makan namun mata Kenny tidak sengaja melihat Tasya sedang makan berdua bersama dengan lelaki lain, tetapi ia tidak sempat mendatangi sang kekasih karna makanan yang mereka pesan sudah datang.
"Ayo ka dimakan" ujar Tiara.
"Iyaa_ iyaa" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
Tiara seolah - olah mengerti ia mencoba mengikuti arah bola mata sang suami.
"Ka makan dulu gak enak sama mamah" bisik Tiara.
"Kamu tau apa saya lihat?" tanya Kenny yang nampak kesal.
"Saya liat ka" jawab Tiara.
"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Rinda sedikit curiga.
"Hah_ gak ppa ko mah, ini aku bilang sama ka Kenny kalo aku mau makan gulali lagi" jawab Tiara mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa dia menolong ku?" batin Kenny.
"Yaudah nanti mamah pesenin lagi" ujar Rinda.
"Gak usah mah, biar Kenny aja" tolak Kenny.
"Yasudah kalo gitu mamah deluan ke mobil yah, Kenny kamu bawa mobil sendiri kan?" tanya Rinda.
"Bawa mah" jawab Kenny dengan jujur.
"Yaudah kalo gitu mamah pulang deluan yah, Tiara biar ikut kamu gak ppa kann" pinta Rinda.
"Iya mah gak ppa" jawab Kenny.
"Yaudah mamah deluan yah, Assalamualaikum" ujar Rinda.
"Waalaikumsalam hati - hati mah" jawab kedua nya.
"Saya gak bisa biarin ini!" ujar Kenny yang sudah menahan kesal nya dari tadi.
Namun Tiara menahan tangan Kenny saat ia melangkah untuk menyusul Tasya.
"Ka, kka lagi bawa saya, nanti kalo Tasya ngebalikin keadaannya gimana, jatuh nya pasti ka Kenny juga salah, tahan aja dulu" ujar Tiara menenangkan Kenny.
"Saya gak bisa tahan ini_ sa" belum lagi Kenny selesai berbicara, dirinya sudah di kejut kan oleh Tiara.
Tiara menundukkan wajah Kenny hingga mendekat ke wajah nya dan membalik posisi mereka agar Tasya tidak melihat Kenny.
"Ada Tasya ka" ucap Tiara yang melindungi Kenny.
"Kamu...." batin Kenny.
Tiara adalah tipe orang yang selalu tertawa, walau hanya lucu sedikit saja dia akan tertawa.
"Pak saya bisa ngitung tau" ucap Tiara mengasal.
"Anak kecil juga bisa" timpal Kenny.
"Ihh bapak dengerin dulu ihh, 1,3,4,5" ujar Tiara dengan lucu nya.
"Kenapa kaya ada yang kurang 2 nya mana?" tanya Kenny.
"Ya kaya Pak Kenny gak ada dua nya hahaha" jawab Tiara sambil tertawa sangat manis.
Kenny menahan tawa nya mendengar celotehan istri nya yang begitu lucu menurut nya.
"Pak kenapa habis 6 itu 7?" tanya Tiara.
"Ya memang aturannya seperti itu kan" jawab Kenny.
"Ya karna tujuhan saya itu bapak hahaha" ucapan Tiara membuat Kenny tidak dapat menahan tawa nya.
"Haha kocak ya kamu" ujar Kenny sambil melebarkan senyum nya.
"Bapak ketawa?" tanya Tiara yang tidak percaya.
"Tidak" jawab Kenny dengan wajah datar nya lagi.
"Yahh bapak gak mau ngakuu" ejek Tiara.
"Kamu mau belanja apa lagi?" tanya Kenny.
"Udah aja deh pak, kita pulang aja" jawab Tiara "Tapi cari mamah dulu ya" ajak Tiara.
Keduanya mencari Rinda di lantai atas, karna saat di telpon ujar Rinda dirinya merasa lapar dan ingin makan.
Setelah sampai di tempat makan tersebut mereka bertiga memesan makan namun mata Kenny tidak sengaja melihat Tasya sedang makan berdua bersama dengan lelaki lain, tetapi ia tidak sempat mendatangi sang kekasih karna makanan yang mereka pesan sudah datang.
"Ayo ka dimakan" ujar Tiara.
"Iyaa_ iyaa" jawab Kenny yang sedikit terkejut.
Tiara seolah - olah mengerti ia mencoba mengikuti arah bola mata sang suami.
"Ka makan dulu gak enak sama mamah" bisik Tiara.
"Kamu tau apa saya lihat?" tanya Kenny yang nampak kesal.
"Saya liat ka" jawab Tiara.
"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Rinda sedikit curiga.
"Hah_ gak ppa ko mah, ini aku bilang sama ka Kenny kalo aku mau makan gulali lagi" jawab Tiara mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa dia menolong ku?" batin Kenny.
"Yaudah nanti mamah pesenin lagi" ujar Rinda.
"Gak usah mah, biar Kenny aja" tolak Kenny.
"Yasudah kalo gitu mamah deluan ke mobil yah, Kenny kamu bawa mobil sendiri kan?" tanya Rinda.
"Bawa mah" jawab Kenny dengan jujur.
"Yaudah kalo gitu mamah pulang deluan yah, Tiara biar ikut kamu gak ppa kann" pinta Rinda.
"Iya mah gak ppa" jawab Kenny.
"Yaudah mamah deluan yah, Assalamualaikum" ujar Rinda.
"Waalaikumsalam hati - hati mah" jawab kedua nya.
"Saya gak bisa biarin ini!" ujar Kenny yang sudah menahan kesal nya dari tadi.
Namun Tiara menahan tangan Kenny saat ia melangkah untuk menyusul Tasya.
"Ka, kka lagi bawa saya, nanti kalo Tasya ngebalikin keadaannya gimana, jatuh nya pasti ka Kenny juga salah, tahan aja dulu" ujar Tiara menenangkan Kenny.
"Saya gak bisa tahan ini_ sa" belum lagi Kenny selesai berbicara, dirinya sudah di kejut kan oleh Tiara.
Tiara menundukkan wajah Kenny hingga mendekat ke wajah nya dan membalik posisi mereka agar Tasya tidak melihat Kenny.
"Ada Tasya ka" ucap Tiara yang melindungi Kenny.
"Kamu...." batin Kenny.
"Huhh untung saja" ujar Tiara menarik nafas lega.
"Terima kasih" ucap Kenny.
"Sama sama pak" jawab Tiara.
"Lain kali kita tidak perlu kesini lagi" ucap Kenny sambil berjalan mendehului Tiara.
"Pak tadi kan saya pengen gula_" perkataan Tiara dipotong oleh Kenny.
"Tasya!" panggil Kenny saat melihat sang kekasih sudah sendiri.
"Hah_" sahut Tasya yang terkejut.
"Kenapa masih disini?" tany Kenny.
"A_ anu sayang itu taksi online nya lagi gk ada" jawab Tasya sesikit gelagapan.
"Dih pembohongan publik ni orang" batin Tiara yang tidak suka.
"Yasudah biar saya antar kamu saja ya" ujar Kenny yang menggandeng Tasya keluar dari pusat pembelanjaan itu.
Bagaimana dengan Tiara, ia ditinggal Kenny padahal dirinya tidak tau arah jalan pulang karna jarang sekali ia keluar selain bekerja.
"Yahh gimana nih, pak Kenny udah pulang lagi, terus aku gimana?" Tiara bertanya pada dirinya sendiri.
Bodoh nya lagi Tiara lupa alamat rumah nya yang sekarang bagaimana bisa ia ingin memesan ojek online, jika alamat rumah nya saja ia tidak tau, ia ingin menelpon sang mertua namun ia tidak ingin Kenny ketahuan meninggalkannya.
Tiara terus berjalan dan entah berada dimana dirinya saja juga bingung dengan tempat yang ia lewati sekarang.
"Yahh nyasar nihh" keluh Tiara.
Sedangkan Kenny ia tengah asik mengantar sang kekasih pulang hingga lupa dengan istri nya.
Tiara mencoba menelpon Kenny namun selalu tidak di angkat.
...Tiara...
Pak saya nyasar nih
Pak bisa bantuin saya gak?
Saya beneran nyasar
Tiara mencoba mengirim pesan WhatsApp kepada Kenny namun tidak dilihat sama sekali oleh Kenny.
Tiara sudah mulai panik dan takut jika dirinya tidak bisa pulang ke rumah.
"Gimana mau pulang?" tanya Tiara pada dirinya sendiri sambil menahan tangis "Pak Kenny juga gak balas, mau minta tolong sama siapa?" ucap Tiara lagi yang akhirnya tidak dapat menahan tangis nya.
Di tengah terotoar ia berdiri dan berduduk hingga lelah karna kebingungan sambil menangis, dari kejauhan Diki melihat Tiara yang nampak aneh, jadi dia mencoba menghampirinya.
"Tiara, ngapain disini?" tanya Diki.
Tiara pun terkejut dan menangis sejadi jadi nya, karna ia sedikit lega bertemu dengan Diki.
"Saya nyasar pak Hikss...Hikss... huaaa" tangis Tiara pecah.
"Sudah sudah jangan nangis, biar saya antar yaa" ujar Diki sambil memeluk Tiara yang menangis.
Diki mengantar Tiara pulang ke rumah Kenny hingga selamat.
"Makasih yaa pak, kalo gak ada pak Diki saya gak tau deh harus gimana" ujar Tiara dengan lembut.
"Sama sama, lain kali kalo butuh sesuatu atau perlu sesuatu, kamu bisa hubungi saya, gak usah terlalu berharap sama Kenny" ujar Diki yang ada benar nya juga.
"Iyaaa pak" jawab Tiara sambil mengangguk pelan.
"Yasudah saya pergi dulu ya" Diki berpamitan.
"Iyaa pak, sekali lagi makasih yaa, hati hati di jalan" ujar Tiara.
Setelqh sampai di apartemen Tasya, Kenny langsung pulang dan ia baru menyadari jika Tiara sedang tidak bersama nya, lalu ia mengcek ponselnya dirinya sendiri pun terkejut saat melihat pesan dari Tiara.
Kenny yang khawatir langsung menelpon istrinya.
...Tiara...
Halo ada apa pak?
^^^^^^Kamu dimana sekarang?^^^^^^
Saya sudah dirumah
jawab Tiara dan langsung mematikan telepon nya padahal Kenny belum selesau berbicara.
"Saya ngerasa bersalah sudah lalai menjaga menantu mamah" ujar Kenny sambil menatap telepon yang baru saja mati.
Tiara di rumah sudah siap dengan piama tidur nya yang bergambar Doraemon.
"Malas banget sihh ngeliat pak Kenny" ucap Tiara dengan pelan.
"Mahh ada Tiara?" tanya Kenny pada Rinda.
Rinda pun terkejut karna Kenny terlihat begitu cemas.
"Ada ko, dia di kamar tadi? kenapasih kamu aneh banget masuk bukannya ucap salam malah panik gitu" ujar Rinda.
"Gak ada apa apa ko mah, ehh iyaa lupa Assalamualaikum" ujar Kenny.
"Waalaikumsalam" jawab Rinda dan meninggalkan Kenny.
Kenny terburu buru menuju kamar nya dan dilihat nya Tiara tengah berbaring di tempat nya.
"Kamu gak papa?" tanya Kenny saat masuk.
"Gak papa pak, untung aja tadi ada pak Diki, jadi dia yang antar saya pulang" jawab tiara dengan jujur.
"Kenapasih kamu ini suka sekali berurusan dengan Diki!" Kenny nampak kesal mendengar nama Diki dari mulut Tiara.
"Apaansih pak? saya udah telpon bapak tapi gak diangkat, saya chet juga gak di balas, untung aja ada pak Diki yang lewat, kalo gak gimana? saya gak bisa pulang" jawab Tiara yang tak kalah ketus dari suami nya.
"Kamu sengaja nyasar supaya ketemu Diki? atau kamu haus perhatian Diki !" ucapan Kenny membuat Tiara sakit.
"Ko bisa sih pak Kenny mikir gitu?" tanya Tiara dengan suara lirih, "Bukannya tadi bapak ya yang ninggalin saya" lanjut Tiara "Saya memang bukan istri idaman bapak, saya tau bapak sudah punya pilihan lain, tapi apa salah saya sampe bapak tega ngomong sekasar itu ke saya?" tanya Tiara sambil meneteskan air mata.
"Terus apa? kamu gak suka?" tanya Kenny dengan wajah kesal nya.
"Gak ko pak saya suka" jawab Tiara sambil menyeka air mata nya dengan kasar, kemudian ia keluar dari kamar meninggalkan Kenny sendiri.
Kenny bingung kenapa ia begitu tega berkata kasar kepada Tiara, bukan kah ini salah dirinya juga yang meninggalkan sang istri sendiriran.
"Kenapa pak Kenny mikirnya kaya gitu" batin Tiara "Apa akibat perjodohan yang dia benci, jadi dia juga benci sama aku" Tiara hanya bisa menangis dalam diam.
"Heyy menantu mamah, ko sendirian disini?" tanya Rinda yang menghampiri Tiara.
"Ehh_ mamah, gak papa ko" jawab Tiara sambil menyeka air mata nya.
"Kamu kenapa? berantem sama Kenny ya?" tanya Rinda.
"Gak ko mah, Tiara kangen aja sama mamah papah Tiara" jawab Tiara dengam bohong.
"Ohh gitu, kalo mamah boleh tau mamah kamu nama nya siapa ya? soalnya muka kamu mirip sekali dengan almarhumah sahabat mamah yang meninggal akibat kecelakaan" ujar Rinda.
"Nama mamah Tiara Sarah mah, nama papah Tiara Ramadhan" jawab Tiara dengan jujur.
"Dulu mamah sama sahabat mamah itu mau ngejodohin anak kita, tapi belum lagi ketemu sama anak nya, dia udah pergi deluan, nahh kebetulan banget nama yang kamu sebutin tadi sama persis sama sahabat nya mamah" ujar Rinda dengan jujur.
"Bentar deh Tiara ambilin foto mamah sama papah Tiara yaa" Tiara kembali ke kamar nya untuk mengambil foto kedua orang tua nya.
Kenny yang melihat Tiara masuk ke kamar dan dia hanya bisa menatap arah tujuan Tiara.
Setelah mengambil foto itu Tiara mendatangi Rinda dipinggir kolam dan memberikan foto kedua orangtua nya.
"Sayang ini beneran mamah kamu?" tanya Rinda yang tidak percaya dan kagum.
"Iyaa mah, ini mamah Tiara" jawab Tiara dengan jujur.
"Sayangg kamu anak sahabat mamah" Rinda memeluk Tiara dengan erat seperti orang yang enggan berpisah lagi.
"Jadi sahabat mamah Rinda mamah nya Tiara" Tiara pun membalas pelukan sang mertua.
"Takdir memang berpihak kepada kita nak" ucap Rinda sambil terus memeluk menantu nya.
Kenny melihat adegan itu dari kaca jendela nya dia pun terkejut saat mengetahuinya, Rinda memeluk Tiara dengan sayang dan itu membuat Kenny semakin merasa bersalah.
"Ternyata dia anak nya tante Sarah" batin Kenny.
Tiara kembali ke kamar untuk mengembalikkan foto kedua orang tua nya, namun nampaknya ua masih enggan untuk menatap mata Kenny.
Baru masuk saja Tiara langsung memalingkan wajah nya dari hadapan Kenny, semakin Tiara diam semakin Kenny merasa bersalah.
Tiara mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, ternyata itu adalah binder berwarna lilac dengan sebuah pena berwarna ungu.
Tiara sangat suka sekali menulis kata kata yang begitu indah.
..."Jika memang hadirku adalah masalah untuk mu, maka aku akan pergi tanpa ada orang yang tahu"...
Tulis Tiara dengan perasaan yang sedih.
"Apa yang dia tulis?" batin Kenny yang bertanya tanya.
..."Tatapan mu membuat ku bingung, tatapan itu begitu dingin ketika melihat ku namun aku dapat merasakan kehangatan dari tatapan itu"...
"Selesai" ucap Tiara dengan senyuman lelah nya.
"Nulis apasih?" tanya Kenny dengan tatapan penasaran nya.
"Gak penting ko buat bapak" jawab Tiarq dengan ketus.
Kenny memilih diam daripada memperpanjang masalah nya dengan sang istri.
"Saya mau mint_" belum selesai mengatakan sesuatu, ponsel Kenny berbunyi.
...Tasya...
Sayang besok kamu ngantor gak?
^^^^^^Iya ada apa?^^^^^^
Aku mau bunga dong besok kan eniversery kita yang ke 1 tahun
^^^^^^Besok ya^^^^^^
Kenny berbicara dengan Tasya, dirinya juga sengaja membuat Tiara cemburu namun tiba tiba saja ponsel Tiara berbunyi.
...Pak Diki...
Lagi apa? udah tidur?
^^^Belum pak, ni masih nyantai^^^
Besok kamu sibuk gak?
^^^Gak tau sih pak, ada apa ya?^^^
Besokkan si Tasya ngundang saya buat ke acara eniversery nya dia sama Kenny, saya bingung mau ngajak siapa
^^^Oh eniversery nya di rayain, saya pikir cuman dirayain berdua^^^
Ya gak lah siapa yang gak kenal Kenny coba, berita soal berita Kenny nikah sama kamu pun semua orang tau, dan bahkan soal dia sama Tasya masih pacaran pun semua orang tau Tiara
^^^Kalo gitu saya gak perlu ikut ke acaranya kan, ^^^
^^^yang ada bikin saya malu pak, masa iya^^^
^^^ istri sah di gituin^^^
Kenny tidak mendengar Tiara berbicara apa dan dengan siapa karna ia mengangkat telepon dari Tasya di luar dan berniat membuat Tiara penasaran.
"Habis telponan sama siapa?" tanya Kenny dengan penasaran.
"Sama pak Diki" jawab Tiara dan langsung menutup telponnya.
***
Keesokan hari nya Kenny pergi ke kantor tanpa memberitahu Tiara karna pakaian Kenny yang begitu rapi ia tidak ingin Tiara mengetahui sesuatu.
Tiara terbangun dan tidak melihat Kenny sama sekali, mertua nya juga tidak ada di rumah karna semalam Rinda sempat berpamitan untuk pergi keluar kota.
"Pak Kenny mana ya?" tanya Tiara.
Tiara jarang memanggil Kenny dengan sebuta 'Ka' kecuali ada Rinda.
Diki mengirimi Tiara pesan.
...Pak Diki...
Jangan lupa nanti siang saya jemput, dandan yang cantik, saya butuh kamu untuk jadi teman saya di acara itu, anggap saja sebagai balasan karna saya sudah menolong kamu kemarin.
"Huhh gak enak nihh sama pak Diki kalo gak ikut" Tiara terdiam sebelum ia benar benar berdiri untuk membersihkan dirinya.
Sedangkan dikantor Kenny tengah sibukm mengurus pekerjaannya dengan di temani Tasya.
"Sayang ayo dong aku mau ke salon dulu buat acara nanti" rengek Tasya.
"Saya masih sibuk, kamu pergi saja sendiri" tolak Kenny.
"Ihhh kamu ini, nemenin istri terpaksa kamu aja, kamu bisa, masa nemenin aku gak bisa" Kenny terkejut mendengar ucapan Tasya.
"Kamu tau darimana?" tanya Kenny dengan serius.
"Ya taulah siapa coba yang gak tau sama istri terpaksa kamu" jawab Tasya.
Tiara sudah membersihkan dirinya dan ia masih enggan untuk sarapan.
Tidak terasa waktu begitu berlalu Tiara sudah siap dengan Dres Moca nya dan sedikit riasan sederhana di wajahnya di tambah pita mutiara yang ia kenakan, membuat nya terlihat begitu cantik, manis, dan anggun.
Sangat kebetulan sekali Tiara keluar dari pintu gerbang rumah nya, Diki sudah menunggu, Diki keluar untuk membuka kan pintu ia tercengang saat melihat Tiara yang begitu elegan dengan gaya sederhana nya.
Langsung saja mereka menuju tempat acara yang di buat oleh Tasya, Kenny begitu tampan berdiri di samping sang kekasih.
Diki turun dan membukakan pintu mobil untuk Tiara, semua mata tertuju pada mobil Diki yang sengaja memarkirkan mobil nya di dekat tempat acara, semua menantikan seseorang yang keluar dari mobil Diki, dari hels nya saja orang orang sudah penasaran menanti nanti.
Tiara keluar dari mobil Diki dengan senyum manisnya, mata para tamu yang ada disana termasuk Kenny juga terkejut melihat penampilan Tiara yang begitu elegan.
"Ayoo" ajak Diki.
"Iyaa pak" jawab Tiara dan mengiringi Diki.
"Wahh punya gandengan ya sekarang" tegur salah satu tamu.
"Iyaa masih calon" jawab Diki.
Namun seperti nya ada yang mengenali Tiara.
"Ini bukannya istri terpaksa nya Kenny yaa, yang di ceritain Tasya itu" ujar orang itu.
Tiara begitu terkejut mendengar ucapan orang itu, kata kata nya membuat Tiara sakit hati.
"Tidak, dia bukan istri terpaksa tapi mereka di jodohin cuman si Kenny mau mempertahanin hubungan nya sama Tasya, jadi Tiara hanya mengikut saja" ujar Diki membela Tiara didepan orang banyak.
"Yaelah Diki ngapain di belain si, dia itu perebut tau" ujar Tasya.
Kenny hanya diam melihat itu, Tiara pun semakin bingung apa kesalahan nya, masalah apa yang dia buat, sehingga banyak orang yang membenci nya karna menikah bersama Kenny.
"Ohh iyaa sebentar saya punya hadiah buat kamu" ujar Tiara yang berusaha baik di deoan Tasya dan ia menahan emosinya di depan banyak orang.
"Apa nihh?" tanya Tasya yang penasaran.
"Buka saja" jawab Tiara masih dengan senyumnya.
Betapa terkejutnya Tasya saat dibuka nya ternyata isi dari kotak kecil itu adalah liontin bundar yang sedang ramai.
"Terimakasih istri terpaksa Kenny" ujar Tasya sambil memeluk Tiara.
Tiara membalas pelukan itu "Sama sama Tasya" jawab Tiara dengan sopan.
Sebagian orang menilai Tasya tidak baik karna tidak tahu terima kasih, padahal Tiara baru saja memberinya hadiah.
"Ayo di santap hidangan nya" suruh Tasya pada para tamu.
"Ayoo Ra" ajak Diki.
Kenny terus menatap Tiara yang mengikuti Diki, hatinya sebenarnya panas melihat adegan itu namun di tahannya.
"Ko istri terpaksa Kenny gak malu sih datang kesini, bukannya udah ngerebut Kenny dari Tasya yaa" sindir salah satu tamu.
"Mana ikut sama Diki lagi, sengaja banget sih itu" sahut lainnya.
"Yang ngerebut Kenny dari Tasya siapa?" tanya Diki yeng emosi mendengar Tiara diperlakukan seperti itu.
Kenny ingin membela istrinya namun ia tidak mau membuat Tasya malu di acara ini.
Tasya sengaja berjalan mendekat kearah Tiara dan dia juga menyiram Tiara dengan minuman yang ia bawa dengan sengaja alhasil baju Tiara menjadi basah.
"Upss maaf istri terpaksa, lagian ngapain ada disini sih, kan bisa pindah" ujar Tasya tanpa rasa bersalahnya.
Para tamu menertawakan Tiara dengan baju basahnya.
"Hahaha lucu ya, masa istri sah kalah si" ujar para tamu.
"Iyaaa lawan dong, oh iya gak berani ya, soalnya kan hasil ngerebut yaaa" sindirnya lagi.
Tiara hanya bisa menangis karna ia malu diperlakukan seperti itu di depan suaminya sendir, bahkan suaminya tidak perduli.
"Nihh lagi aku tambahin" ujar Tasya menyiram Tiara lagi.
"Tiara kamu gak papa?" tanya Diki sambil membantu Tiara.
Tiara hanya mengangguk pelan sambil meneteskan air mata nya.
Kenny tidak tahan melihat Tiara di perlakukan seperti itu, ia mendekat ke tempat Tiara.
"Berdiri" suruh Kenny.
Tiara menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Ra kamu gak nyaman disini ya?" tanya Diki yang khawatir.
Tiara pun mengangguk sebagai jawaban.
"Saya bilang berdiri Tiara !" bentak Kenny membuat semua orang terkejut karna suara Kenny yang menahan amarah.
Tiara pun berdiri dengan air mata yang terus mengalir Kenny menyeka air mata Tiara dengan lembut dan membawa Tiara kedalam pelukan nya, Tiara yang merasa tenang dan nyaman pun menangis didalam pelukan Kenny.
"Pak saya takut sama mereka, saya malu diginiin, saya salah apasih?" tanya Tiara sambil menangis.
"Udah kamu gak slah ko, mereka yang salah punya mulut tapi gak punya otak" jawab Kenny menenangkan Tiara.
"Bapak kenapa gak belain saya si?" tanya Tiara membuat Kenny terfiam mematung.
"Tiara kalo gak nyaman disini kita pergi" ujar Diki.
"Pak saya pergi dulu ya, maaf udah ganggu acara bapak" ujar Tiara dengan suara lirihnya.
"Siapa bilang kamu boleh pergi?" tanya Kenny dengan dingin.
"Tapi pak acara sudah mau di mu_" perkataan Tiara terpotong oleh Kenny yang emosi.
"Saya gak akan biarin kamu pergi sebelum ngeliat para manusia yang mempunyai mulut tapi punya otak memohon ke kamu" ucapan Kenny membuat para tamu terkejut dan meminta maaf pada Tiara.
"Maaf ya Tiara, udah ngejelekin kamu" ujar nya, dan banyak lagi yang meminta maaf, Tasya pun hanya bisa terdiam melihat Kenny membela istrinya.
"Ayo ikut saya pergi dari sini" ajak Kenny.
"Tapi pak Diki?" tanya Tiara sambil menatap Kenny.
"Diki bisa pulang sendiri" jawab Kenny dan menggandeng Tiara masuk kedalam mobilnya.
"Pak kita mau kemana?" tanya Tiara yang bingung.
"Kita pergi cari baju, baju kamu basah nanti masuk angin lagi" jawab Diki yang masih dengan tatapan dinginnya.
Tiara tersenyum bahagia melihat Kenny memperlakukannya dengan manis.
Setelah sampai di butik sang mertua Tiara diminta untuk memilih baju dan ia lagi lagi memilih baju yang sederhana saja setelah itu ia menggantinya.
"Cantik" gumam Kenny melihat sang istri dengan dress sederhana itu.
"Bagus gak pak?" tanya Tiara dengan senyuman manisnya.
"Biasa saja, anggap ini sebagai permintaan maaf saya kepada kamu soal kemaren" ujar Kenny yang tidak mau Tiara mengetahui perasaannya.
"Ohh jadi soal kemarin" batin Tiara yang tersenyum hambar, "Udah saya maafin ko pak" jawab Tiara dengan senyum nya.
"Terima kasih" ujar Kenny.
"Harusnya saya yang makasih udah di beliin dres ini warna nya ungu muda saya suka" ujar Tiara sambil memutar dirinya di depan cermin yang begitu besar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!