INGE SETIA DEWI WIRATMAJA (18 thn) Seorang gadis kelas 3 sma yang ceria ,supel dan baik hati. Dia adalah seorang anak tunggal dari sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia. Keluarganya terbilang kaya di desa tempat tinggalnya karena ayahnya adalah salah satu juragan perkebunan teh di desa itu,namun demikian Inge selalu dididik menjalani hidup sederhana,rendah hati dan beladiri yang mumpuni.
Berawal dari sebuah kecelakaan maut yang menewaskan kedua orang tuanya hidup Inge berubah 180 derajat, Dia yang awalnya periang berubah jadi pendiam dan menutup diri, hari-harinnya dilewati dengan menangis dan melamun saja.
Dua minggu sudah berlalu, Disinilah dia sekarang, Disebuah batu besar di air terjun dekat kebun teh milik orang tuanya.
'Inge sayang,, makan dulu gih,ibu masak makanan kesukaanmu," suruh ibu lembut
"Ayah mana bu ? kok belum turun," tanyaku karena gak bisanya ayah gak sarapan bareng.
"Ayahmu lagi gak enak badan katanya mau istirahat dulu, kan siang ini mau kekota sama ibu," jelas ibu
"Yah Ibu jangan pergi dong, Inge gak mau di tinggal sendiri," rengekku manja
"Keluar deh manjanya anak ibu,, ibu ada yang mau ibu beli di kota, kan bentar lagi anak ibu Ultah kan. Lagian ada bik Ijah yang nemenin kamu," ucap ibu denan lembut mengusap kepalaku.
Ada perasaan berat hati mengizinkan ibu pergi bersama ayah ke kota,
'Inge sayang,,nanti pulang sekolah langsung pulang ya,,jangan kelayapan mulu, awas loh jangan keseringan main ke air terjun ntar kesambet demit ha...ha.." gurau ibu
"Kok ketawa gak ngajak-ngajak ayah, lg bahas apa sih kayaknya seru banget," ucap ayah yang baru aja turun.
'Eh ayah,,udahh mendingan yah ?, ibu bilang ayah gak enak badan ya ? tanyaku manja
"Ayah udah enakan kok,,kan ayah mau sarapan bareng putri tercinta ayah sebelum nanti siang ayah dan ibu pergi," jawabnya tersenyum manis
Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku, kata-kata terakhir ayah menjadi kenyataan,,mereka pergi untuk selama-lamanya.
Air matapun mengalir dipipi sembari isak tangisku, tanpa kusadari ada ular kecil mendekati tanganku dan,,
Aaaa.....
Byurrr.....aku terpeleset jatuh ke dalam lubuk air terjun itu,,tiba-tiba kakiku keram, dan aku mulai timbul tenggelam.
to...long...!!
to...to...long...!!!
Aku merasakan ada tangan kekar yang menarikku, seketika dunia gelap dan aku tak sadarkan diri.
'Uuugh...aku megerjapkan mataku,kepalaku terasa pusing. Ku lihat hari sudah mulai sore dan apa ini ? ada sebuah jaket menutupi tubuhku, aku melihat kesana kemari mrncari orang yang telah menolongku, tapi semua sia-sia, tak ada seorang pun disana.
"Siapapun yang sudah menolongku,,apabila dia perempuan akan aku jadikan saudara dan apabila dia seorang lelaki akan aku jadikan suami," janjiku
"Ups....Inge,, pInge,,kenapa sih moncongmu ini gak bisa di rem, kalau yang nolong kamu ini bandot tua gimana ?" aku berasumsi sendiri
''Dan pula kalau Dedemit gimana ? enggak...enggak,,masak cewek secantik dan seimut aku bersuamikan Dedemit sich...iiiihhhh''...aku jadi merinding sendiri
Tanpa Inge sadari ada seulas senyum dibibir seseorang di balik semak-semak dan juga merekam kejadian demi kejadian tadi.
Inge bangun dan berjalan tertatih-tatih sambil memakai jaket di tubuhnya, diapun kembali merinding
'''Jangan jangan Dedemit....iiiihhh," katanya sambil berlari meninggalkan air terjun itu.
Eh non Inge,,kemana aja non, bibi cariin dari tadi," tanya bi Ijah khawatir
" kenapa non bisa basah kek gini non," tanyanya lagi
Setelah ibu dan ayah meninggal, aku di rawat oleh bi Ijah. Dia sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri karena beliau yang membantu merawat aku dari kecil dan dengan keadaan seperti sekarang ini bi Ijah satu satunya orang yang menjadi penguat ku saat ini.
'''oh itu bik,,tadi main ke air terjun,Inge gak hati-hati jadi kecebur deh...he...he...''jawabku sambil cengengesan
"Ya udah,,mandi dulu sana terus ganti bajunya biar gak masuk angin,,bibi buatin teh jahe dulu buat non biar badan non anget," ucapnya sambil menuju ke dapur
Mendengar perkataan bi Ijah,tak terasa air mataku menetes,perhatiannya mengingatkan kembali kenangan bersama ibu dulu.Tanpa ku sadari bi Ijah sedang memperhatikanku dari arah dapur.
'''Eeh..si non kok malah nangis sih,'' tanyanya makin khawatir
'''Inge kangen sama ibu dan ayah bi,, hu...hu..hu..'''jawabku makin kencang nangisnya
"Cup... cup...cup...jangan nangis lagi non, ayah dan ibu non sudah bahagia di sana, mereka akan sedih melihat non nangis terus. Non gak mau kan mereka sedih ?" ucap bi Ijah sambil memeluk dan membelai rambut ku
'''ya udah non cepat mandi sana,,'' suruhnya
Aku bergegas menuju kamar,,segera mandi dan mengganti baju ku,ketika hendak memakai baju bahu kiriku terasa nyeri,aku segera menuju cermin.
'''Aaaa !!! apa ini ?" aku kaget,
Tanda apa ini ? kalau terbentur pasti bengkak,, ini kok seperti bekas gigitan ya,, batinku
''Apa jangan-jangan gigitan ular tadi ya,,ah tapi gak mungkin,,masak gigitan ular sebesar ini sih atau jangan-jangan...." aku tidak melanjutkan kata-kataku karena sudah merinding sendiri mengingatnya.
Aku bergegas memakai bajuku dan langsung menuju ke dapur.
'''Bik mana teh jahenya ?"tanyaku
''Itu non ada diatas meja, dihabiskan ya non,,habis itu makan ya , bibik sudah siapin makanan kesukaaan non," suruhnya
" Iya bik," jawabku. Setelah menghabiskan teh jahenya aku langsung menyantap masakan bi Ijah, setelah terasa kenyang aku langsung bergegas menuju kamar dan merebahkan tubuhku yang penat.
Entah kenapa aku masih terbayang-bayang kejadian di air terjun tadi, aku masih merasakan tarikan dan rangkulan tangan seseorang saat itu.
'''Siapa ya kira-kira yang nolong aku tadi ?" gumanku,seketika aku teringat pada jaket tadi,aku langsung mencarinya.
''Ini dia jaketnya,,siapapun kamu, aku akan mencarimu dan akan kutunai kan janjiku" gumanku
Aku memeluk jaket itu,seketika rasa kantuk mendera dan bau harum jaket itu membuat persaanku nyaman sehingga aku terlelap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi ini aku bangun dengan wajah ceria,,seakan tidurku semalam sangat nyenyak membuat tubuh ku fresh saat bangun paginya.aku segera menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Setelah shalat aku segera bersiap siap untuk pergi ke sekolah, karena hari ini akan dilaksanakan UN
''Bik,,hari ini aku UN, doàin ya bik biar aku bisa jawabnya,'' pintaku
''Iya non bibi doàin supaya dilancarkan dan non dapat nilai terbaik nantinya," ucap bi Ijah menyemangati
'''Aamiin,," ucapku sambil memeluk bi Ijah
Tak terasa ada sepasang mata sedang memperhatikan kami dari balik pohon dengan senyum mengembang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Devan POV
Aku lagi memantau lokasi yang ada di lereng bukit yang akan aku jadikan lahan proyek perusahaanku.
Aku DEVAN PERDANA (23 thn),seorang CEO sebuah persahaan no 1 di Jakarta. walaupun aku masih kuliah,tapi aku sudah merintis usaha sendiri dari nol hingga inilah aku sekarang,seorang pengusaha muda no 1 se indonesia..
Walaupun aku sudah sukses dalam membangun perusahaan yang ku beri nama PERDANA CORPORATION yang bergerak di bidang kontruksi,tapi banyak yang tidak mengenal siapa aku sebenarnya karena aku lebih memilih berada di balik layar dan tidak mempublikasikan identitasku sebenarnya orang-orang hanya tau kalau pemilik perusahaan itu adalah sosok misterius yang berjulukan Mr D.
Saat aku sedang menyusuri bukit, tiba-tiba aku mendengar teriakan minta tolong dari arah air terjun,,dan ternyata ada yg tenggelam.Langsung aku melepaskan jaketku dan melompat menolongnya.
Ternyata dia seorang gadis belia yang tenggelam dan saat ini dia pingsan
'''Bagaimana ini,,apa aku kasih nafas buatan aja ya," gumanku langsung melakukannya
Aku melihat baju gadis itu tersibak bagian pundak kirinya, aku menelan saliva ketika melihat bahu putih mulus itu.melihat pemandangan tersebut jiwa laki-laki ku terpancing,aku mencium dan menggigit bahunya.
Seketika aku tersentak ''Apa yang aku lakukan ?" gumanku. Seorang CEO yang tak pernah tersentuh yang namanya perempuan kini berbuat mesum pada seorang gadis.
'''Sial,, kenapa aku bisa terpancing sih dan kenapa aku melakukannya ? bahkan aku tidak mengenal gadis ini," umpatku
Aku memandang gadis itu, perasaaanku campur aduk, aku tidak tau artinya apa,,yang jelas jantungku saat ini seakan berdetak lebih cepst dari biasanya
Ku ambil jaketku lalu ku selimuti tubuh mungilnya
''' Cantik,,,satu kata keluar dari mulutku
''Apa aku foto aja ya,"
Aku mengambil ponsel dan langsung mengambil beberapa gambar gadis itu,ketika aku sedang asyik memfotonya,tiba-tiba ada pergerakan dari gadis itu, langsung saja aku bersembunyi di balik semak semak
Dia kelihatan binggung melirik kesana kemari seakan mencari sesuatu.
'''Apa jangan jangan dedemit ya hi..hi..'' 'itu kata-kata nya yang tak bisa aku lupakan, masak dia samakan aku yg tampan ini sama dedemit .
Devan pov of
Seulas senyum terlihat di wajahku
'''Eh bro,,kenapa lo senyam senyum sendiri, kesambet lo ?" tanya Dion
Dion wiguna(27 thn),dia sahabatku sekaligus tangan kananku yang aku percayakan mengurus perusahaanku,Dion orangnya cekatan dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan dan tentunya setia.
Aku memang tidak mengizinkan Dion bersikap formal kepadaku,karna aku tidak mau identitasku terendus media. Semua ku percayakan kepadanya,,dan cuma dia yg tau posisiku sebenarnya.
''Gue perhatiin semenjak lo pulang dari Bandung ada yang berubah sama lo, jangan-jangan lo kesambet demit disana," ucapnya bergidik
"Lebay lo, gue bukan kesambet demit ,, tapi kesambet kunti cantik." ujarku sambil membayangkan wajah imut gadis itu
''He..he ..kayaknya gue ketinggalan berita nih,, Ceo dingin jatuh cinta nich ceritanya,,,wah...wah...berita spektakuler !"
''Jangan ngeledek lo,,gue mau lo cari informasi sedetil apapun tentang cewek di foto ini,"
''Wah cantik juga ya,imut lagi," ucap Dion sambil memandangi foto tersebut
''Jangan macam2 lo,,dia milik gue," tegasku
''He...he ...Ceo dingin berubah jadi Ceo bucin nich ceritanya," ledek Dion
''udah jgn banyak bacot lo,cepat cari informasi tentang dia sedetail-detailnya,sore ini harus sudah ada
''Siap boss,, bonus nambah nich ? ucap Dion sambil berlari ketika melihat pergerakan tanganku. ''dia cekatan juga ''..gumanku
kalau ngak mana mau aku jadikan dia tangan kananku.
''Hey girl !! berani sekali kamu ngangu fikiranku, tunggu saja saatnya kita akan ketemu lagi," gumannya.
🌹🌹🌹
Ujian Nasional sudah usai,hari ini adalah hari bersejarah bagi siswa2 kelas 3 karena hari ni adalah pengumuman kelulusan.
Dengan dada berdebar debar semua siswa SMA N 25 Bandung berbondong bondong melangkah menuju papan pengumuman, begitu pula dengan Inge yang sudah tak sabar melihat hasil kerja kerasnya selama UN berlangsung.
''Inge !! panggil Mika,,Mika adalah sahabat Inge dari masuk SMA sampai sekarang,dia orangnya cerewet dan narsis abis.
''Gak usah deg-degan gitu,,seperti biasanya kan lo pasti yg jadi juaranya'', ucap Mika menirukan salah satu lirik lagu
''Ah lo bisa aja Mik,,gue bukan deg-degan tapi deg-degan buanget'',,ucap Inge dengan gaya khasnya
''Kan lo tau sendiri gue kan mau kuliah di Jakarta,,itu tu di Universitas yang terkenal itu'', tambahnya
''Iya..iya gue tau,,gue yakin kok lo akan lulus dengan nilai terbaik. Gak kayak gue jangankan ngelanjutin kuliah,bisa lulus aja gue udah bersyukur banget ", ucapnya dengan nada sedih
Inge langsung memeluk Mika,dia tau kesedihan sahabatnya itu.
Mika emang bukan anak orang kaya,dia anak yatim piatu ,sekarang dia tinggal bersama paman dan bibinya yang bekerja sebagai petani.
''Udah!! jangan mewek lagi dong'',ucap Inge melepaskan pelukannya
''Gue pasti kangen banget sama lo Nge'',,ucap Mika
''Belom juga gue perginya udah mewek aja,,udah ah jelek banget lo kalau mewek-mewek ,,''ucap Inge menghibur
''Yuk cuss kita liat pengumumannya'',ajak Inge
Kebanyakan dari siswa siswi ada yang bersorak girang, ada pula yang loncat - loncat ria,dan tak banyak pula berwajah sedih,,sudah pasti dilihat dari raut wajah mereka Siswa - Siswi yg gak lulus.
Dengan tangan bergetar dan dada yang berdebar- debar Inge menyusuri nama - nama yg tertera di papan itu
''Horee !!!! ''sorak Mika membuat Inge kaget
''Gue lulus Nge,,lo gimana ?" tanyanya antusias
Inge binggung harus jawab apa, "kenapa nama gue gak ada ya,,kayaknya gue gak lulus dech '', jawabku sedih
''Gak mungkin", ucap Mika
''coba cari lagi siapa tau ada yang kelewat'',,ajak nya
Kami berdua menyusuri lagi satu persatu nama yang tertera di papan itu,,tiba - tiba ada pengumuman yang mengejutkan kami.
''Pengumuman,,bagi semua siswa siswi kelas 3 harap menuju Aula sekolah segera,ada pengumuman penting ", begitulah bunyi pengumumannya yg di umumkan lewat microfon.
Semua Siswa Siswi berbondong-bondong menuju Aula..
sampai disana terlihat Ibu Kepala Sekolah sedang memegang microfon hendak berbicara,,
Inge tidak bersemangat mendengarnya,fikirannya tertuju pada papan pengumuman tadi.
"kok bisa ya nama aku tidak ada di sana",batinnya
Dalam lamunannya Inge tersadar ketika Ibu kepala sekolah menyebut namanya..
''Inge setia dewi wiratmaja, Siswi lulusan terbaik tahun ini,,
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Inge setia dewi wiratmaja, Siswi lulusan terbaik tahun ini,,beri tepuk tangan untuk Inge'',semua bertepuk tangan, Inge masih melongo tak percaya
''Mari nak Inge!! tolong maju ke depan utk mendapatkan penghargaan sekaligus hadiah yg berupa Beasiswa melanjutkan kuliah di Universitas XX Jakarta'',,ucap kepala sekolah kemudian
Inge masih gak percaya, "Itu kan Universitas impianku'', Inge masih mematung di tempatnya
''Inge ayo maju sana'', ucapan Mika mengagetkanku
''Ini bukan mimpi kan Mik ?" tanyaku
Aww..
Mika mencubit tanganku,''bukan dodol, ayo cepat maju sana,kalau gak gue yang maju ni", ucapnya sambil mendorongku
Tepuk tangan meriah bagai suasana hatiku saat ini,,''Ayah...Ibu..Inge berhasil mendapatkan nilai terbaik,semoga Ayah dan Ibu bangga sama anakmu ini", lirih ku
Dengan langkah bangga aku mulai mengayuh sepeda pulang ke rumah, "Aku akan kasih tau berita bahagia ini sama Bi Ijah, Bi Ijah pasti seneng dengarnya ", batinku
Sesampai di gerbang rumahku kulihat ada kertas bertuliskan ''RUMAH INI TERJUAL''
Jedaarrrr.... !!! bagai petir di siang bolong yang menghantam
''Apa - apaan ini ? Bi,,Bi Ijah buka pintunya," teriakku
Tak ada yang menyahut apalagi membuka pintu, aku terus menggedor-gedor pintu itu sampai kaki ku lemah tak berdaya, aku jatuh terjerembab di depan gerbang itu.
Serasa sudah setengah jam aku berada disana, tapi tak ada seorang pun yg mendengarku
Tiba-tiba dari arah belakang nampak Bi Ijah berjalan cepat kearah ku dan dia pun segera memelukku sambil menangis
''Bik,,Bik Ijah ,,ada apa ini ?, kenapa rumah Inge ada tulisan itu Bik'', tanyaku sambil menunjuk kearah gerbang
''Yang sabar ya Non, ayo kita kerumah Bibi dulu, nanti Bibi ceritakan'', aku lemas seakan tak berdaya ketika Bi Ijah menggandeng ku menuju rumahnya.
Aku duduk bersandarkan dinding kayu yg mulai telihat lapuk itu, Bi Ijah datang menbawakan segelas air putih di tanganya.
''Ini Non di minum dulu'', aku segera meraih dan meminumnya
''Bi !! ada apa sebenarnya ini,kenapa rumah Inge dijual ? dan siapa yg menjualnya Bi ?? rentetan pertanyaan keluar dari mulutku
''Sabar ya Non ",
Huufhh...
Bi Ijah menarik nafas panjang, ada kekhawatiran ketika hendak menceritakan kepadaku
''Sebenarnya....sebenarnya...'' ucap Bi Ijah terbata- bata
'' Sebenarnya apa Bik ?" tanyaku tak sabaran
''Sebenarnya Paman dan Bibi Non yg menjual rumah serta perkebunan teh milik Non kepada tuan tanah'', jelas Bi Ijah sembari menangis
"Apa !! kenapa mereka tega sama aku Bik ? Apa salah ku bik ? Sekarang aku akan tinggal dimana ? Rumah dan perkebunan teh itu adalah satu-satunya peninggalan Ayah dan Ibu, Mengapa mereka tega Bik," ujarku tak kuasa menahan tangis
Bi Ijah segera memelukku
''Non yg sabar ya, ada sesuatu yg ingin Bibik tunjukan ke Non''," katanya sambil masuk kekamar memgambil sesuatu, terlihat Bi Ijah membawa sebuah peti berukuran kecil di tangannya lalu menyerahkannya kepadaku.
''Sebenarnya selain rumah dan perkebunan teh ayah dan ibu Non pernah menyuruh Bibik menyimpan peti ini, mereka menyuruh Bibik agar menyerahkannya ke non setelah mereka tiada", ujarnya
'' Peti apa ini Bik ? tanyaku
''Ini kuncinya non, Non buka aja, Bibik juga gak tau apa isinya'',
Aku segera meraih kunci lalu membuka peti itu, mataku terbelalak dan aku melihat ada sebuah kalung, buku tabungan dan sepucuk surat di dalam peti itu
Aku mengambil ,membuka perlahan dan membaca surat itu
Untuk anakku Inge...
Bila kamu membaca surat ini, berarti Ayah dan Ibu sudah tidak bersamamu lagi,,
Maafkan Ayah dan Ibu jika merahasiakan ini kepadamu nak, sebenarnya Ayah dan Ibu bukan orang tua kandung kamu, kami menemukanmu dibawah pohon ketika kami pulang dari kebun teh dan satu-satunya petunjuk siapa kamu sebenarnya adalah kalung ini. Pakailah kalung ini semoga kamu bisa menemukan orang tua kandungmu.
Maafkan Ayah dan Ibu nak,,kami berdua menyayangimu.
Dari Ibu dan Ayah yg mencintaimu
Tesss...Air mataku seketika jatuh, seketika duniaku seakan runtuh, tangis ku pecah dalam pelukan Bi Ijah
''Bi !! cobaan apalagi ini bik", ucapku disela sela isak tangisku
''Non yang sabar non, semua pasti ada hikmahnya. Ingat non Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Shalatlah non berserah diri pada Allah, InsyaAllah semua nya akan terungkap", ucapan Bi Ijah menjadi kekuatan bagiku saat ini.
''Makasih ya bik !! Semoga Allah memberi jalan yang terbaik buat masalahku ini'',
Aamiin !!! ucapnya
🌹🌹🌹
Devan sedang menunggu Dion di Apartement nya, dia gak sabar menunggu informasi tentang gadis yg telah mencuri hatinya itu, tak terasa senyum muncul dari bibirnya ketika mengingat tingkah konyol gadisnya waktu itu.
''Eh Bro !! Melamun aja kerjaan lo'', Dion mengagetkannya
''Bisa ngak sih kalau masuk ketuk pintu dulu'', ujar Devan kesal
''Dari tadi gue udah gedor-gedor pintunya lo gak ada respon, gue langsung masuk aja he...he...''ujar Dion cengengesan
''Gimana kerjaan lo udah beres ?'' tanya Devan
''Beresss boss, apa sih yang gak bisa gue lakuin,,Dion gitu loh", ucap Dion narsis
''Iya,,iya, gue akui lo hebat dalam pekerjaan,
tapi kalau soal asmara lo nol besar ha...ha..'' tawa Devan
''eEh mentang-mentang udah punya tambatan hati,, gue di ledekin, gak ingat lo dulu gimana ? sama kayak gue, sama-sama jomblo ngenes", ucap Dion gak mau ngalah
''Masih mending gue,,gue tampan,masih muda, Ceo pula. Nah klw lo ? udah om-om jomblo pula...ha..ha...'',
''Masih mending gue jomblo,,lo punya gebetan tapi lo gak tau dia siapa dan blom tentu juga dia kenal sama lo..ha...ha...'' ledek Dion balik
''Udah becandanya ?'', ucap Devan kembali mode serius, ''mana data-datanya", tanya Devan
''Sabar bro !! ini semua data-data gadis itu, tak terlewatkan sedikit pun'', jelas Dion sambil menyerahkan file nya ke tangan Devan
Devan mulai membaca lembaran demi lembaran file itu, ''ternyata dia bukan anak kandung keluarga Wiratmaja , siapa sebenarnya gadis ini ? INGE SETIA DEWI
''Eh ada lagi bro, tadi Infoman gue bilang kalau rumah dan perkebunan teh peninggalan keluarga Wiratmaja sudah di jual oleh adik dari ayahnya nona Inge",
''Apaaa !!! terus sekarang Inge tinggal di mana'', tanya Devan kaget
''Menurut Infoman kita, nona Inge sementara tinggal di rumah pembantunya yang bernama Bik Ijah sebelum nona Inge ke jakarta'', jelas Dion
''Oke, lo urus semuanya,, bagaimana pun caranya dan berapa pun harganya lo harus beli kembali rumah dan perkebunan itu dan lo pekerjakan lagi Bik Ijah di sana ", titah Devan
"What !!!,apa itu gak berlebihan bro ?
Devan menatap dingin kearah Dion
" Oke..oke..," ucap dion segera maninggalkan Devan
Kalau udah mode kek gitu serem amat sih Devan,, batin Dion
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!