Nadira Isabella seorang wanita yang sangat cantik kini Dira nama yang biasa di panggil telah genap berusia 17 tahun, Dira bukanlah anak orang kaya akan tetapi Dira hanyalah anak seorang petani yang hidupnya pas pasan..
Kini Dira telah lulus SMA mengandalkan bea siswa yang dia dapatkan dari sekolahnya..
Dira adalah cewek yang mandiri dan tak pernah membebani keluarganya, Dira memiliki seorang adik laki laki yang bernama Andika.
Dira dan Dika hidup dengan rukun dan mereka juga selalu menyayangi satu dengan yang lainnya.
Setelah Dira lulus SMA Dira memutuskan untuk merantau ke Jakarta sebagai seorang Art, pekerjaan yang melelahkan namun halal adanya, Dira masih memiliki tanggung jawab terhadap Dika sang adik sehingga membuat Dira mau melakukan apapun untuk memenuhi semua kebutuhan Dika..
Ferdinan Atmaja seorang lelaki yang sangat tampan dan juga menawan, Ferdi adalah lelaki yang telah memiliki istri bernama Amanda.
Rumah tangga Ferdi dan Amanda mulai goyah ketika Amanda lebih memilih mengejar karirnya di dunia model sehingga sering meninggalkan Ferdi seorang diri..
Pada suatu hari Ferdi sedang mencari seorang Art untuk bekerja di rumahnya, untuk membantu dirinya melakukan pekerjaan apapun dirumahnya..
Ketika Dira berada di Jakarta Dira masuk ke sebuah penyalur ketenaga kerjaan di Jakarta untuk melamar sebagai Art.
Singkat cerita kini Dira telah bekerja di keluarga Atmaja sebagai Art, Ferdi yang kebetulan jarang pulang pun baru melihat Dira..
"Apa kamu Art baru di rumah ini?" tanya Ferdi ketika baru saja keluar dari kamarnya.
Dira menatap Kearah sang majikan yang ternyata masih sangat muda dan tampan..
"Iya Tuan, nama saya Dira. Apa ada yang bisa dibantu Tuan?" tanya Dira sembari tersenyum..
Ferdi menatap kearah Dira, gadis manis yang sederhana namun memiliki pesona yang sangat luar biasa..
"Tolong bikin kan saya kopi." ucap Ferdi sembari duduk di sofa ruang tamu karena hari itu weekend membuat Ferdi menghabiskan waktu dirumah..
Dira pun tersenyum kemudian secepat kilat membuatkan kopi untuk sang majikan. Lima menit kemudian Dira datang membawa secangkir kopi dan roti bakar untuk sarapan sang majikan..
"Silahkan Tuan.." ucap Dira sembari meletakan nampan di atas meja..
"Terima kasih Dira." ucap Ferdi sembari tersenyum..
Dira pun kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya..
Dira baru melihat Ferdi dan awalnya Dira beranggapan bahwa Ferdi belum menikah tapi nyatanya dia telah menikah namun sang istri justru lebih memilih untuk mengejar karirnya di dunia model..
Dira yang sedang mencuci pakaian pun di kejutkan dengan teriakan seseorang siapa lagi kalau bukan Nyonya Atmaja yang memanggilnya..
"Iya Nyonya.." jawab Dira sembari berlari kecil menghampiri sang majikan..
Nyonya Atmaja menatap kearah Dira yang memakai pakaian basah..
"Kenapa kamu basah kuyup kayak gini hati hati nanti kamu masuk angin." ucap Nyonya Atmaja lirih..
Dira kamu sedang apa? Kamu ikut saya ke supermarket untuk belanja karena nanti malam menantu saya kembali dari Amerika." ucap Nyonya Atmaja kemudian..
Dira pun tersenyum..
"Iya Nyonya, Dira sedang mencuci pakaian baiklah saya bersiap sebentar." ucap Dila sembari meninggalkan Nyonya Atmaja di meja makan..
"Ya sudah jangan lama lama soalnya saya juga ada urusan lain." ucap Nyonya Atmaja sembari menikmati segelas jus apel yang disiapkan oleh Dira..
"Baik Nyonya.." ucap Dira sembari berlalu pergi kemudian segera bersiap..
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Amanda istri Ferdi hari ini akan pulang dari Amerika setelah 6 bulan menetap di sana, Ferdi sangat senang dan bahagia karena istrinya akan segera kembali..
Ferdi pun menyiapkan kado untuk sang istri karena hari itu dia libur kerja jadi Ferdi bisa meluangkan waktu untuk mencari hadiah buat Amanda..
Sedangkan sang Bunda yang sangat menyayangi Amanda pun pergi berbelanja untuk menyambut kedatangan sang menantunya tersebut..
"Dira cepetan.." ucap Nyonya Atmaja sembari keluar menuju garasi mobil mereka..
"Iya Nyonya saya sudah siap?" ucap Dira sembari berlari mengejar sang majikan..
Singkat cerita kini Dira dan Nyonya Atmaja pun telah berada di pusat perbelanjaan untuk memborong berbagai makanan..
Dira nampak kewalahan membawa belanjaan yang lumayan banyak hingga satu jam kemudian mereka pun pulang kerumah..
Dira dan Nyonya Atmaja baru saja samapai di kediaman mereka, sesampainya di rumah Dira langsung membereskan semua belanjaan dan mulai menyiapkan makan malam untuk sang majikan dan untuk menyambut kedatangan Amanda..
Dira dengan telaten membersihkan semuanya mulai dari mencuci sayuran dan yang lainnya.
Dira juga dengan gesit menyiapkan semuanya tanpa Dira sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasinya dari kejauhan siapa lagi kalau bukan anak dari majikannya yaitu Ferdi..
Ferdi menatap Dira dari kejauhan dan mulai mengamati setiap gerakan Dira. Ferdi pun mendekat kearah Dira dengan dalih minta di buat kan secangkir kopi..
"Dira bisa tolong buatkan aku kopi, ingat jangan terlalu manis ya." ucap Ferdi dengan lembut..
"Baiklah Tuan, tunggu sebentar saya siapkan sekarang." ucap Dira sembari tersenyum..
Ferdi pun meninggalkan Dira yang masih sibuk beberes di dapur karena tidak ingin membuat orang tuanya curiga dan Ferdi pun kembali ke ruang tamu untuk menonton siaran televisi..
Ferdi sedang memainkan ponselnya mencoba menghubungi sang istri namun ponsel Amanda justru tidak aktif..
Ferdi menjadi sedikit resah karena sang istri tak dapat di hubungi nya hal itu membuat Ferdi bertanya tanya..
"Kamu kemana Manda, kenapa ponselmu gak aktif sesibuk itukah kamu diluar sana sehingga aku sebagai suamimu aja gak bisa menghubungimu." ucap Ferdi sembari membanting tubuhnya keatas sofa dan melempar ponselnya karena emosi.
Dira mendekat sembari membawa nampan berisikan kopi yang Tuannya minta beserta kue lapis yang Dira buat sendiri..
"Silahkan kopinya Tuan, dan ini juga saya buat kue siapa tahu Tuan suka." ucap Dira sembari tersenyum.
Senyuman Dira membuat Ferdi seolah terhipnotis aura Dira sangat menawan dimata Ferdi..
"Terima kasih Dira, kamu sangat pintar membuat kue ini enak sekali." ucap Ferdi sembari menikmati kue lapis yang Dira hidangkan..
Dira merasa malu di puji oleh anak majikannya itu..
"Saya masih belajar Tuan, ya sudah saya permisi mau beberes lagi." ucap Dira sembari pergi meninggalkan Ferdi yang sedang menikmati kopi dan kue di ruang tengah...
Dira kembali ke dapur dan melupakan pujian sanga anak majikannya itu, Dira fokus bekerja agar majikannya merasa puas dengan kinerja Dira. Agar Dira bisa mengangkat derajat kehidupan kedua orang tuanya serta menyekolahkan adiknya hingga perguruan tinggi..
Dira melanjutkan pekerjaannya, setelah Dira selesai beberes kini Dira pun mulai menyiapkan bahan menu makan malam keluarga Atmaja..
Nyonya Atmaja yang melihat Dira tak berhenti bekerja pun merasa khawatir..
"Dira kamu istirahat dulu, ini kan masih sore kamu jangan terlalu cape kamu juga butuh istirahat." ucap Nyonya Atmaja sembari tersenyum.
Dira pun mengangguk dan menuruti ucapan sang majikan yang sangat baik kepadanya..
"Baiklah Nyonya kalau begitu Dira istirahat dulu sembari melaksanakan sholat terlebih dahulu." ucap Dira sembari pamit untuk sholat..
"Iya Dira silahkan." ucap Nyonya Atmaja sembari tersenyum..
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Dira pun masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat sejenak. Tiba tiba ponsel Dira berdering..
"Assalamualaikum Bu.." ucap Dira lirih, tenyata yang menelfon adalah orang tuanya dari kampung..
"Waalaikumsalam nak bagaimana kabar kamu sehat?" tanya sang Ibu yang mencemaskan keadaan Dira di Jakarta..
Dira pun berbincang dengan kedua orang tuanya dan tak terasa waktu telah menunjukan pukul 17.00, dengan lemah lembut pun Dira berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk kembali bekerja..
"Ya sudah kamu hati hati ya nak, jaga kesehatan dan yang terpenting jangan lupa solat." pesan sang Ibu kepada Dira, Dira pun tersenyum kemudian menutup sambungan telfon nya.
Setelah itu Dira bersiap ke dapur kembali untuk menyiapkan makan malam untuk majikannya.
Dira yang sedang asik menyiapkan sayuranpun dikejutkan dengan kedatangan Ferdi yang tiba tiba telah berada di belakang Dira..
Ferdi dengan sengaja menyentuh bagian tubuh Dira.
Dira sangat terkejut dan hampir saja berteriak..
"Apa yang Tuan lakukan.." ucap Dira sembari berjalan mundur menjauh dari sang anak majikannya.
"Maaf Dira aku enggak sengaja, aku minta maaf.." ucap Ferdi sembari pergi berlalu begitu saja meninggalkan Dira yang bertanya tanya..
Jam menunjukan pukul 9 malam, kini Nyonya Atmaja masih menonton siaran televisi di ruang tengah. Nyonya Atmaja melihat Dira yang sedang duduk melamun di dapur, kemudian Nyonya Atmaja memanggil Dira.
Dengan cepat Dira menghampiri sang majikan yang memanggilnya..
"Iya Nyonya ada apa? Apa Nyonya membutuhkan sesuatu?" tanya Dira dengan lembut..
"Kamu kenapa melamun? Sini temani saya nonton tv sembari menunggu Ferdi dan Manda pulang." ucap Nyonya Atmaja sembari tersenyum..
Dira pun tersenyum kemudian mengangguk dan Dira duduk bersama Nyonya Atmaja, Dira merasa canggung namun Dira berusaha untuk tak mengecewakan sang majikan, Dira selalu mengikuti setiap ucapan Nyonya Atmaja..
Dira dan Nyonya Atmaja masih setia menunggu Ferdi dan Amanda pulang. Hari itu Dira terlihat sangat capek namun dirinya masih setia menemani sang majikan..
"Dira kalau kamu cape kamu istirahat aja gak apa apa bajr saya yang menunggu mereka." ucap Nyonya Atmaja yang melihat Dira nampak sangat lelah.
Dira tersenyum..
"Gak apa apa Nyonya, kasihan kalau Nyonya menunggu sendiri biar Dira temani lagi pula Dira belum ngantuk." ucap Dira sembari tersenyum..
"Ya sudah kalau memang seperti itu." jawab Nyonya Atmaja sembari kembali fokus menyaksikan acara televisi..
Jam menunjukan pukul 11 malam, kini Ferdi dan Amanda baru sampai di kediaman Atmaja..
Dira mendengar suara bel dan kemudian Dira berlari kecil untuk membukakan pintu.
"Selamat datang Nyonya.." ucap Dira dengan sopan..
Amanda tak menjawab ucapan Dira,,Amanda terkesan sangat sombong dan menyebalkan..
Ferdi merasa tak enak hati kepada Dira.
"Maafkan istri saya ya Dira, dia memang seperti itu orangnya.." ucap Ferdi sembari tersenyum..
"Iya Tuan tidak apa apa.." ucap Dira sembari berlalu meninggalkan Ferdi yang masih berada di ambang pintu..
Amanda mendekati sang Ibu mertua yang sedang asik menyaksikan siaran televisi..
"Assalamualaikum Bundaku yang cantik.." ucap Manda sembari tersenyum kemudian mencium tangan Nyonya Atmaja..
"Sayang akhirnya kamu sampai juga, Bunda sangat merindukanmu. Bagaimana kerjaan kamu disana apa semua baik baik saja.." tanya Nyonya Atmaja sembari memeluk Manda dengan hangatnya.
Dira pun membuatkan majikannya teh hangat dan kue yang sengaja Dila siapkan untuk semua keluarga majikannya..
Tuan Atmaja pun ikut bersama berbincang dengan sang menantu dan anak semata wayangnya Ferdi..
Nyonya Atmaja terlihat sangat bahagia karena sang menantu telah kembali dan Nyonya Atmaja pun berharap jika setelah Manda pulang mereka akan segera memiliki mongmongan..
"Kamu bagaimana kabarnya Manda?" tanya sang Mertua yaitu Tuan Atmaja..
Manda pun tersenyum kemudian mencium tangan sang Mertua..
"Kabar Manda alhamdulillah baik Ayah, Ayah sendiri bagaimana?" tanya Manda sembari tersenyum..
"Seperti yang kamu lihat Manda kabar Ayah sangat baik.." ucap Tuan Atmaja sembari tertawa...
Ketika mereka sedang asik berbincang tiba tiba Dira datang membawa beberapa cangkir teh dan kue lapis beserta kue lainnya untuk di suguhkan diatas meja..
Manda terlihat tak suka terhadap Dira, terlebih lagi Dira adalah wanita yang sangat cantik walaupun takdirnya tak seberuntung orang lain..
Manda tambah kesal ketika melihat Ferdi diam diam menatap Dira..
"Terima kasih Dira..." ucap Ferdi sembari tersenyum bahagia..
Manda semakin emosi melihat tingkah sang suami..
"Eh kamu ngapain disini sana kembali kebelakang?" ucap Manda dengan sangat ketus..
Gleeekkkkkkk Dira hanya bisa menelan ludahnya sendiri mendengar ucapan sengit sang Menantu majikannua itu. Nyonya Atmaja merasa tak enak hati setelah mendengar ucapan Manda..
"Dira kamu kembali kebelakang ya, dan maafkan ucapan menantu saya." ucap Nyonya Atmaja membuat Dira langsung pergi kembali kebelakang..
Manda menahan amarahnya setelah melihat Ferdi nampak menikmati makanan yang disediakan oleh Dira..
"Manda sayang, ayo cobain ini kue buatannya Dira, Dira itu sangat pandai membuat kue ayo sayang ini sangat enak.." ucap Nyonya Atmaja sembari menikmati secangkir teh dan kue yang tersedia diatas meja..
Manda nambah kesal karena tenyata sang Mertua juga membela Dira..
"Enggak Bunda, Manda takut gemuk.. Ya sudah Manda mau ke kamar Manda capek.." ucap Manda tanpa rasa malu di sepan kedua mertuanya..
Tuan dan Nyonya Atmaja hanya bisa menarik nafas panjang kemudian menghembuskan secara berlaha..
"Iya sudah kamu istirahat aja Manda ini kan juga sudah malam, Ayah dan Bunda juga mau istirahat." ucap Nyonya Atmaja sembari berdiri kemudian mengajak sang suami masuk kedalam kamar..
Sementara itu Manda dan Ferdi pun masuk kedalam kamar mereka..
Sesaat ketika mereka telah berada di dalam kamar Ferdi yang sangat merindukan sang istri pun langsung memeluk tubuh mungil sang istri..
"Sayang aku sangat merindukanmu?" ucap Ferdi sembari memeluk tubuh Manda dengan sangat erat..
Manda merasa tak nyaman dengan sikap Ferdi yang tiba tiba langsung memeluknya..
"Apaan si Mas, udah lah aku cape aku mau istirahat dan tolong jangan ganggu aku." ucap Manda sembari merebahkan tubuhnya di atas pembaringan..
"Sayang tapi aku sangat merindukanmu?" ucap Ferdi masih mencoba berusaha merayu Manda..
Manda bukannya senang karena bisa bertemu dengan Ferdi justru sikap dan tingkah Manda semakin menjadi jadi..
"Mas aku bilang aku cape, jadi pliss jangan ganggu aku." ucap Manda sembari memunggungi sang suami..
Dalam hati Ferdi sangatlah sakit di tolak oleh sang istri, dan tiba tiba saja fikiran Ferdi melayang memikirkan Dira..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!