di depan gerbang sekolah telah berdiri seorang gadis cantik berusia 17 tahun yang bernama Nana Riana dia merupakan gadis yang baik, ceria, dan meskipun terkadang sedikit savage. Nana tinggal mandiri di Indonesia sedangkan orang tuanya berada di Amerika serikat karena mengelola bisnisnya di sana.
Nana memilih tinggal di Indonesia karena di sana adalah tempat lahirnya makanya dia ingin sekali bersekolah di Indonesia dan disinilah dia berada sekarang.
Nana menghirup nafasnya dalam - dalam sebelum mulai memasuki lingkungan sekolah baru yang akan di tempati nya. Nana baru saja pindah ke sekolah ini "huft.... ayo Nana kamu pasti bisa! semangat!!" kata Nana menyemangati diri sendiri. Nana pun mulai melangkah kan kakinya kedalam lingkungan sekolah itu.
di sekolah itu terdapat banyak sekali murid yang berlalu lalang ada juga yang sedang bersantai di bangku halaman sekolah maupun ada juga yg sedang berbincang satu sama lain.
pemandangan di lingkungan sekolah tersebut juga bagus dan segar karena ada banyaknya pohon dan tanaman disekitarnya dan Nana sangat menyukai itu.
selagi berjalan kedalam sekolah itu Nana melihat beberapa kerumunan siswa dan siswi tidak jauh dari tempatnya berdiri "ada apaan sih rame - rame" kata Nana dan dikarenakan penasaran Nana pun berjalan menuju ke tempat itu.
"hey ada apa di sana?" Nana bertanya kepada salah satu siswa yang berada di sana " bad boy di sekolah sedang berkelahi dengan seseorang" kata siswa yang ditanyai oleh Nana tadi
dikarenakan penasaran Nana pun langsung menerobos masuk kedalam kerumunan itu, di sana Nana dapat melihat seorang laki - laki sedang yang sedang berada di atas seseorang dan sedang memukuli orang tersebut tanpa ampun.
Nana pun berdiri mematung di sana karena melihat kejadian di depannya yang menurutnya sangat mengerikan dengan cepat Nana pun langsung pergi dari sana setelah melihat kejadian tersebut karena sedikit takut.
"huft... sangat mengerikan ckckck" kata Nana setelah pergi dari tempat kejadian itu.
"nah sekarang dimana letak ruang kepala sekolahnya" kata Nana bingung.
Nana pun meneruskan perjalanan nya untuk mencari ruangan kepala sekolah tersebut.
sehingga di tengah perjalannya Nana bertemu dengan dua siswi yang sedang mengobrol dan Nana pun mencoba bertanya kepada mereka
"permisi aku ingin bertanya ruang kepala sekolah dimana yah??" tanyanya
"murid baru yahh?? ruang kepala sekolah tinggal lurus aja dari sini lalu belok ke kanan paling ujung nah di sana ruangan kepala sekolah" kata salah satu siswi tersebut sambil tersenyum kepada Nana.
"iya aku murid baru, terimakasih" kata Nana tersenyum kepada mereka berdua dan melangkah ke tempat yang telah di beritahukan tadi.
setelah selesai mengurus urusannya Nana pun diberi tahu oleh kepala sekolah tersebut untuk mencari guru wali kelasnya di ruang guru agar dapat mengantarkan Nana ke kelas barunya.
berbeda halnya dengan tempat lain yang sedang terjadi perkelahian tadi, seorang laki - laki yang biasa di sebut bad boy sekolah itu yang bernama lengkap Mark Pratama masih tetap saja memukul seseorang yang berada di bawahnya yang bernama Jendra meskipun sudah ada beberapa temannya yang sedang mencoba menghentikan aksinya.
"Mark cukup! lihat dia sudah hampir pingsan dan babak belur" kata sahabat Mark yaitu Ben yang mencoba menghentikan Mark
tidak menghiraukan kata temannya Mark pun masih tetap setia memukuli laki - laki itu "beraninya. dirimu. melawan. ku" kata Mark yang berbicara selagi memukul laki - laki tersebut.
tetapi aksi itu di hentikan karena terdengar suara guru " semuanya apa yang terjadi disini?!" kata guru sekaligus kepala sekolah tersebut yang tidak lain adalah pak Ahmad dan semua pun terdiam karenanya
"Mark menjauh lah dari Jendra" kata pak Ahmad lagi dan Mark pun membebaskan Jendra dan menjauh darinya
"pak dia seda--" belum sempat Jendra menyelesaikan bicaranya nya pak Ahmad pun langsung memotong perkataan nya
"aku tidak ingin mendengar kata apapun dari kalian. pertama, kamu Jendra pergilah ke ruang UKS terlebih dahulu nanti kita akan bicara lagi" kata pak Ahmad dan langsung saja Jendra pergi dari tempat itu menuju ruang UKS.
sebelum benar - benar pergi Jendra melihat kembali kebelakang dan tersenyum meremehkan kepada Mark dan membuat Mark semakin marah "lihat saja kau nanti akan aku habisi" kata Mark dalam hatinya
"dan kau Mark, aku ingin melihat kalian berada di ruangan ku dalam 15 menit dari sekarang" katanya "baiklah pak" kata Mark. pak Ahmad pun mengangguk dan langsung pergi meninggalkan lokasi tersebut.
"apakah dirimu sangat menyukai ruangan pak Ahmad, sehingga dirimu sering pergi kesana setiap minggunya?!" kata Andy sahabat Mark.
"Ck jangan khawatir... aku akan kembali ke kelas nanti bersama kalian" kata Mark dengan tenang seperti tidak ada masalah.
"baiklah kami akan menunggu mu" kata Sasu menimpali.
"Hn. okay aku pergi dulu sampai ketemu dikelas" kata Mark dan pergi dari sana menuju ke ruangan pak Ahmad.
"aku berharap dia gak bakalan dimarahin dan diceramahin terlalu banyak oleh pak Ahmad" kata Ben ketika melihat Mark pergi dan mereka bertiga pun kembali ke kelas mereka sebelum lonceng tanda masuk berbunyi.
sesampainya di ruangan pak Ahmad, Mark pun langsung mengetok pintu tersebut lalu masuk ke ruangan pak Ahmad dan dia berjalan lurus ke dalam ruangan tersebut sampai dia berada di depan meja pak Ahmad dan duduk di kursi yang berada di sana dengan santainya.
"siapa yang menyuruhmu duduk??" kata pak Ahmad.
"ayolah paman... ada apa dengan dirimu hari ini?" kata Mark dengan santainya.
pak Ahmad adalah paman dari Mark dan Mark adalah anak dari kakaknya pak Ahmad yang sekaligus pemilik dari sekolah ini dan hanya sahabat Mark saja yang tau tentang Mark adalah anak dari pemilik sekolah tersebut, dan untuk pak Ahmad adalah paman dari Mark tidak ada yang tahu kalau mereka adalah keluarga karena memang dirahasiakan oleh Mark sendiri termasuk sahabatnya.
"berhentilah berakting kalau kamu marah kepadaku" kata Mark menambah kan
"apa kamu pikir ini akting? berapa banyak aku bilang kepadamu untuk tidak berkelahi lagi?" kata pak Ahmad
"hmmm aku tidak menghitungnya" kata Mark dengan santainya
"dasar kamu ini... apa yang bakalan terjadi nanti kalau saja aku tidak datang kesana? kamu ingin aku laporkan perbuatan mu itu kepada ayahmu hah??" kata pak Ahmad yang sedikit emosi
"aku akan yakin dia pasti akan mendapatkan apa yang telah mereka perbuat" kata Mark
"dan tentang ayah aku tidak peduli toh dia juga tidak pernah perhatian padaku" kata Mark melanjutkan.
hubungan Mark Dangan ayahnya memang sedikit merenggang semenjak ibunya Mark meninggal dunia pada saat Mark berusia 8 tahun dan ayahnya saat itu tetap sibuk dengan pekerjaannya dan membiarkan Mark sendiri tanpa ada kasih sayang dari orang tua dan hanya paman nya lah yang perhatian padanya semenjak ayahnya pergi keluar negeri untuk mengurus bisnis nya karena itulah Mark selalu bertindak sesuka hatinya meskipun begitu Mark tetap sayang kepada pamannya dan ayahnya.
"huft .... terserah dirimu aku lelah melihatmu berkelahi terus. ini adalah peringatan terakhir ku pada dirimu" kata pak Ahmad
"baiklah jangan marah marah lagi, paman terlalu jahat" kata Mark sambil melipat kedua tangannya di atas perutnya.
"baiklah kalau begitu aku kembali ke kelas paman,bye" kata Mark ingin beranjak pergi dari ruangan itu
"kemana kamu pikir akan pergi huh?? apakah dirimu pikir aku tidak akan memberikan hukuman padamu??" kata pak Ahmad kepada Mark dengan menyeringai
"hahaha lelucon yang bagus, jadi kami akan memberikan hukuman kepada keponakanmu sendiri?" kata Mark tidak percaya
" ini bukan rumahmu yang bisa seenaknya dan aku disini bukanlah pamanmu, kamu akan mendapatkan hukuman karena telah melanggar aturan" kata pak Ahmad tegas dan membuat Mark tidak percaya kepada paman tersayangnya ini
" ini bukan rumahmu yang bisa seenaknya dan aku disini bukanlah pamanmu, kamu akan mendapatkan hukuman karena telah melanggar aturan" kata pak Ahmad tegas dan membuat Mark tidak percaya kepada paman tersayangnya ini.
"jangan banyak bicara lagi, kamu aku hukum harus membersihkan perpustakaan dan juga membersihkan lapangan" kata pak Ahmad sambil memandang Mark
"aku tidak percaya kalau dirimu adalah pamanku" kata Mark pura - pura sedih
dan pak Ahmad melihat itu dengan wajar datar karena sudah biasa dengan acting nya Mark
"sudahlah sekarang kembalilah ke kelasnya sebelum aku Berbah pikiran dan membuat hukuman mu menjadi lebih berat"
"baiklah...bye paman" kata Mark lemas dan langsung meninggalkan ruangan tersebut dan menuju kelasnya.
~Time Skip~
dalam ruangan kelas yang sedang ribut masuklah seorang guru dan bersama seorang siswi yang tidak lain adalah Nana dan itu membuat semua murid yang tadinya berisik menjadi diam
"selamat pagi anak - anak" kata guru tersebut
"selamat pagi Bu" kata semua murid bersamaan
"disini kalian akan mendapat teman baru, silahkan perkenalan namamu Nana" kata guru tersebut kepada Nana dan Nana pun mulai memperkenalkan dirinya
"halo semuanya perkenalkan namaku adalah Nana Riana biasa di panggil Nana, semoga kita bisa berteman dengan baik" kata Nana dengan tersenyum manis membuat semua siswa dan siswi yang ada di sana ikut tersenyum kepadanya
dan bagian paling di belakang kelas terlihat Mark yang sedang duduk di sana dengan menatap Nana tanpa berkedip sedikitpun karena terpesona pada paras cantik dan imut dari Nana
"bro itu mata kenapa?? sakit yah??" kata Ben yang mengejek Mark karena Mark terus menatap Nana yang ada didepan
"air liur mu menetes Mark" kata Sasu menambahkan sambil tertawa
"Ck mengganggu aja orang lagi liat bidadari cantik" kata Mark menanggapi dia sahabatnya itu yang sedang mengejeknya
"kamu bisa duduk dimana saja yang menurutmu nyaman Nana" kata Bu guru tersebut setelah Nana memperkenalkan dirinya.
Nana pun tersenyum kepada guru tersebut dan berucap terimakasih lalu guru tersebut pun izin keluar kelas sebentar. dan Nana pun mulai mencari kursi kosong yang terlihat nyaman dan tempat terbaik menurutnya.
dan Nana pun melihat dua cowok yang melihatnya terus menerus dari atas ke bawah dan itu tidak lain adalah Andy dan Sasu dan Nana pun menjadi terlihat tidak nyaman karena dilihatin terus sama mereka.
selagi Nana berjalan menuju kursi yang di tuju nya Nana pun mendengar mereka bicara
"dia cantik dan imut" kata Andy
"iya dan dia sangat cocok untuk bad boy kita" kata Sasu menambahkan
Nana pun melihat mereka yang menurutnya aneh dan mempercepat jalannya ke kursinya dan Nana pun duduk di sebelah Mark, Nana bisa melihat bahwa kedua cowok tadi melihatnya dengan tampang terkejut dan wajah bahagia, membuat Nana menjadi bingung
ketika mereka sadar bahwa Nana memperhatikannya mereka pun langsung berbalik dengan cepat menghadap papan tulis lagi dan membuat Nana kebingungan dengan sikap mereka
"ada apa dengan mereka aneh sekali" kata Nana dalam hati, lalu Nana melihat kearah teman sebangkunya yang baru dan tersenyum canggung padanya
"uhhmm... haii!" kata Nana kepada cowok tersebut dan itu membuat seluruh kelas terkejut dan membulatkan mata mereka, Nana pun melihat kearah mereka dengan tanda tanya kebingungan.
kenapa tidak mereka terkejut dikarenakan yang Nana sapa adalah Mark yang terkenal dingin, cuek dan seorang bad boy di sekolah mereka.
Nana memang melihat perkelahian tadi tapi Nana tidak melihat wajah cowok yang berkelahi tadi maka dari itu Nana gak takut sama Mark karena dia gak tau kalau Mark itu tadi yang berkelahi di lapangan
Nana masih bingung sekali lalu dia melihat dua cowok yang tadi ( Sasu dan Andy ) melompat kegirangan di kursi mereka dan itu membuat Nana makin tambah bingung tapi tiba-tiba saja Bu guru pun masuk dan mulai mengajar membuat para murid di kelas menjadi fokus belajar
meskipun masih bingung dengan kelakuan teman kelas barunya itu tapi Nana membiarkan hal itu berlalu saja dan kembali menatap Mark yang berada disampingnya yang telah melihat dia juga dan itu membuat Nana menjadi gugup
"hmm haii namamu siapa??" kata Nana tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan Mark melihat tangan tersebut tapi membiarkan nya saja tidak menyambut tangan Nana.
bukannya Mark tidak mau menyambut tangan dari Nana tapi itu dikarenakan dia gugup juga dan itu membuatnya terdiam
hal itu pun membuat Nana sedikit kecewa dan mencoba menarik kembali tangannya tapi langsung di pegang oleh Mark karena Mark tidak ingin Nana merasa kecewa
"Mark" kata Mark dingin dan melepas tangannya dari Nana dan kembali melihat ke depan fokus mendengar penjelasan Bu guru yang ada di depan
"huh dingin banget seperti kulkas empat pintu" kata Nana dalam hati dan mencoba fokus ke depan
~Time Skip~
jam istirahat
setelah guru keluar Mark dan sahabatnya pun langsung pergi dari kelas dan menuju ke kantin
di dalam kelas masih ada Nana yang sedang membereskan peralatan belajar nya dan ketika sedang beres beres tiba-tiba saja ada dua orang yang menghampiri Nana
"haii masih ingat kami" kata salah satu orang tersebut kepada Nana dengan tersenyum
"ahhh kalian yang tadi membantuku?! tentu saja aku ingat" kata Nana semangat dan tersenyum kepada mereka berdua
"perkenalkan nama aku Anna dan ini adalah Malli" kata Anna sambil menunjuk Malli yang ada disampingnya
"hai Nana" kata Malli tersenyum
"hai Anna dan Malli senang berkenalan dengan kalian dan semoga kita bisa berteman" kata Nana
"tentu saja dong pastinya!!" kata Malli semangat. "Nana mau ke kantin bersama kami yukk aku udah lapar banget" kata Anna sambil memegang perutnya
dan mereka pun tertawa bersamaan dan berbincang bincang menuju ke kantin
didalam kantin sudah ada Mark dan sahabatnya mereka sedang makan dan mengobrol
"bro Lo suka kan sama tuh murid baru" kata Ben kepada Mark
"ihh sok tau amat sih" kata Mark menyangkal
"akuin aja kali kan siapa tau nanti kita bisa bantu jodohkan kalian" kata Sasu degan menaik turunkan alisnya menggoda Mark
"Yoi benar tuh nanti kalau lama lama bisa ke ambil sama orang lain loh baru tau rasa Lo" kata Andy
dan Mark pun hanya diam dan menikmati makanannya tanpa menghiraukan kata kata dari sahabatnya itu dan membuat ketiga temannya itu membuang nafas kasar karena kelakuan Mark yang cuek banget
"ehhh itu liat Nana baru masuk ke kantin!!" kata Sasu dan itu membuat tiga orang lainnya melihat ke arah yang Sasu lihat
"kelihatannya gak peduli tapi peduli dasar ini cowok" kata Sasu mengejek Mark dan Mark mendengar itu terlihat jengkel
"terserah gue dong" kata Mark dengan tajam
dan membuat tiga sahabatnya itu geleng-geleng kepala
didalam kantin yang terlihat ramai Nana, Anna dan Malli mulai memasuki tempat tersebut
"kalian carilah tempat duduk terlebih dahulu nanti aku yang akan pesankan makanannya, kalian mau apa?" tanya Anna pada Nana dan Malli
"hmmm aku mau bakso aja deh dan minumnya es jeruk" kata Malli
"kalau aku mau mie ayam dan minumnya teh es" kata Nana
"okayy di catat silahkan tunggu makanannya nyonya ratu" kata Anna dan mereka pun tertawa bersama
"Na... kita duduk di sana aja yuk?" kata Malli yang melihat ada bangku kosong di sana
"yuk" dan mereka pun melangkah ke bangku tersebut dan duduk di sana sambil menunggu Anna membawa makanan mereka
disisi lain dekat dengan meja Nana terlihat Mark yang sedang melihat Nana terus - menerus
"hati hati tuh mata bisa keluar kalau gak ngedip" kata Ben mengejek Mark yang lagi asik melihat Nana
"mau gue kasih tips buat gimana cara deketin cewe??" kata Sasu menambahkan dan itu masih dihiraukan oleh Mark
"setuju!!! gue bahkan punya buku dengan judul 97 cara menaklukkan cewe" kata Andy dengan semangat nya yang membara
Mark yang mulai pusing dengan celotehan mereka pun memilih untuk pergi dari sana
"berisik gue pergi dulu" kata Mark ingin beranjak dari tempat duduknya "dan gue udah punya cara sendiri untuk mendapatkan perhatiannya" kata Mark melanjutkan
"emangnya Lo mau kemana Mark?" kata Ben penasaran
"mau jalanin hukuman buat bersihin perpus dan lapangan .... kalian emangnya mau ikut bantu?!"
sontak mereka bertiga pun dengan cepat menggelengkan kepala mereka " silahkan pangeran tampan lanjutkan perjalanan mu" kata Sasu pada Mark yang langsung dihadiahi pukulan pada kepalanya
"Awww sakit tau!!"
"hahahaha rasakan memangnya enak" kata Andre dan Ben bersamaan mengejek Sasu yang sedang kesakitan
"dasar kalian sahabat gak ada akhlak teman sakit gini malah diketawain" kata Sasu kesal
Mark menggeleng - gelengkan kepalanya ketika melihat 3 sahabatnya itu " yaudah gue pergi dulu yah, bye"
tetapi tepat sebelum berbalik badan seseorang tidak sengaja menabrak Mark sehingga makanan yang dibawa oleh siswa tersebut tumpah ke baju Mark
"yakkk Lo kalau jalan lihat - lihat dong pakai mata!! nih lihat baju gue jadi kotor karena Lo dan sekarang Lo harus tanggung jawab" kata Mark marah kepada siswa tersebut
"m.m.ma.maaf a.ak.ku tidak s.sengaja m.menab.rak di.ri.mu"kata siswa itu tersendat - sendat karena takut pada Mark yang sedang marah
"Lo pikir maaf bisa balikin semua kembali kayak semula hah!!
Ben pun berdiri mencoba menenangkan Mark yang lagi marah "bro biarin aja kenapa nanti kalau ketahuan lagi sama guru apalagi pak Ahmad kan bisa berabe nantinya"
tapi Mark tidak peduli dengan perkataan Ben dan masih memarahi siswa tersebut
disisi lain meja ada Nana yang kebingungan melihat keributan yang ada di dalam kantong tersebut. karena penasaran Nana pun mengajak Malli dan Anna untuk melihat keributan di sana
"itu pada kenapa yah?? kesana yuk"
"okayy yuk" kata Anna dan Malli bersamaan
setelah sampainya di sana Nana disuguhkan dengan pemandangan Mark yang lagi berdiri dihadapan siswa yang lagi berlutut dihadapannya dan memohon maaf pada Mark
Mark pun mulai mencengkeram erat kerah baju dari siswa yang sedang berlutut tadi
"jadi.... Lo mulai berani sama gue hah!?!" kata Mark emosi dan menatap siswa itu tajam sehingga siswa itu bergetar hebat karena ketakutan
Mark akan melayangkan tinjunya kepada siswa tersebut tetapi...
Nana yang melihat Mark ingin memukul siswa itu pun tidak tinggal diam dia langsung saja menghentikan tinju Mark
itu sontak membuat semua siswa dan siswi yang melihat itu langsung membulatkan matanya terkejut karena Nana berani sekali melawan seorang bad boy yang paling ditakuti di sekolah itu
setelah itu Nana langsung saja berada di depan siswa tersebut melindunginya dan menatap Mark dengan menantang
"dia kan nggak sengaja kenapa harus di pukul"
"terserah gue lah dan Lo minggir dari sana ini urusan gue sama dia dan Lo gak perlu ikut campur" kata Mark menahan amarahnya
Nana pun menghela nafasnya kesal karena orang yang ada di depannya ini
"meskipun begitu gak harus memukulnya kan... tinggal di cuci aja apa susahnya sih" kata Nana
"ohhh jadi Lo mulai berani ngelawan gue" kata Mark menampilkan smirk nya dan itu membuat Nana merinding melihatnya
"okayy Nana Riana" Mark menyeringai "mulai hari ini Lo jadi pesuruh gue dan Lo juga harus ngikutin apa pun yang gue suruh" kata Mark dan langsung pergi dari sana tanpa melihat kebelakang lagi dan diikuti oleh ketiga sahabatnya
"Nana Riana aku mendapatkan mu" gumam Mark berbisik dalam hatinya sambil menyeringai penuh kemenangan
Nana yang masih terkejut dan tidak percaya dengan omongan Mark tadi
setelah sadar dari keterkejutannya Nana langsung saja membantu siswa tadi
"kamu gak papa kan??" kata Nana membantu siswa itu berdiri dari duduknya tadi
"iya tidak apa - apa" katanya sambil berdiri " terima kasih karena telah membantuku dan maaf karena diriku kamu jadi bermasalah sama dirinya"
"gak masalah kok tenang aja aku bisa menghadapinya" kata Nana percaya diri dan mereka pun kembali ke tempat mereka masing-masing dan melanjutkan istirahat makan siang mereka tadi
Nana yang masih penasaran sama Mark tadi pun bertanya sama Malli dan Anna
"Mark itu memangnya siapa sih kok berani amat padahal kelihatannya dia anak baik baik deh"
"Mark itu terkenal sebagai orang paling tampan disekolah tapi dia memili kelakuan seperti bad boy" kata Anna
"meskipun kelakuannya begitu tapi tetap aja banyak yang naksir sama dia" kata Malli menambahkan
"ohhh" kata Nana mengangguk anggukan kepalanya tanda paham
lonceng tanda selesai jam istirahat pun berbunyi dan itu membuat Nana Anna dan Malli pun kembali ke kelas untuk pelajaran berikutnya
sesampainya di kelas Nana langsung duduk di tempat duduknya dan dia melihat kearah samping tempat duduknya dan melihat Mark masih belum masuk ke kelas.
pintu pun terbuka Dangan kasar dan di sana dapat terlihat Mark dan ketiga sahabatnya sedang memasuki ruangan dan sisanya juga dapat terdengar beberapa teriakan beberapa siswi yang mengagumi mereka
sesampainya Mark di depan Nana, Mark langsung saja melemparkan baju nya yang kotor tadi ke Nana dan hal itu pun langsung membuat Nana terkejut
"nih Lo cuciin baju gue" kata Mark dan langsung duduk di tempat duduknya yang berada di samping Nana
Nana ingin protes kepada Mark tetapi dia urungkan karena Mark langsung saja memakai earphone nya dan pastinya itu dia tidak akan mendengarkan kata kata Nana
Nana pun pasrah menerima baju itu dan memasukkannya kedalam tas untuk di cuci nantinya
"anggap aja berbuat kebaikan" gumam Nana dalam hati
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!