NovelToon NovelToon

LEGENDA SANG DEWA ELEMENTAL

ZHAI PE

Sebuah Lembah di Dataran Timur Dunia, terdapat sebuah kota yang makmur. Kota itu dilindungi oleh tembok-tembok yang tinggi. Di kota itu hidup berpuluh-puluh jiwa umat manusia, setelah beratus tahun lamanya kota itu masih berdiri kokoh, walaupun sudah menghadapi berbagai rintangan.

Kota ini bernama kota Pahlawan, di sana hidup berpuluh-puluh kepala keluarga dan cabangnya.

Berawal dari kisah seorang anak yang masa lalunya kelam dan penuh penderitaan. Zhai Pe, seorang anak keturunan keluarga Permata yang hidup sebatang kara di usianya yang masih 7 tahun.

Untuk bertahan hidup Ia bekerja sebagai tukang sapu di lingkungan pasar kerajaan Kota Pahlawan, demi sepotong makanan dia rela berjuang untuk bertahan hidup di kota kelahirannya.

Berbalik pada kisahnya yang lampau, 5 tahun yang lalu...

"Yu Pe bawa anak itu dari sini!" ucap Lee Pe, "Saya akan menghadang makhluk ini, Lari lah!!!"

Nyonya Yu Pe kabur keluar dari rumahnya, namun nasib mujur belum memihak, begitu sampai di halaman, rumahnya roboh dan nyonya Yu Pe mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Sang Anak.

Pertempuran yang berkecamuk di kota pahlawan hari itu banyak memakan korban jiwa. Ratusan umat manusia tewas di tangan monster iblis beruang racun.

Hari itu adalah awal dari penderitaan Zhai Pe.

Setelah setengah kota hancur, monster iblis beruang racun meninggalkan kota Pahlawan. Tangisan kesedihan terdengar di mana-mana, banyak korban dari berbagai keluarga berjatuhan.

Kota Pahlawan di hadapkan pada kondisi kritis, Raja kota yang memerintah masa itu hanya bisa tertunduk lemah di hadapan para rakyatnya yang sudah tewas.

"Hari ini saya bersumpah tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi!!!" dengan air mata yang bercucuran dan raungan kesedihan.

Para prajurit yang masih tersisa, kemudian bergerak cepat mencari korban yang selamat. Mereka tidak pandang bulu semua orang yang ditemukan terluka, mereka merawatnya,Walaupun harapannya untuk bertahan hidup kecil.

Para anggota Asosiasi Pengobatan turun langsung membantu, menggunakan bahan obat seadanya para anggota Asosiasi membuat obat dan menggunakan teknik pengobatan tradisional akupuntur.

Pada hari itu, keluarga permata sudah punah. Seluruh anggota keluarga permata tewas dan satu-satunya yang masih di temukan hidup adalah seorang bocah berusia Dua tahun yang tidak sadarkan diri di bawah reruntuhan bangunan. Nafasnya sudah melemah,prajurit yang menemukannya membawa bocah itu ke kamp Asosiasi Pengobatan, paru-parunya sudah dimasuki debu yang terhirup saat dia tak sadarkan diri.

"Bocah ini masih ada harapan hidup, walaupun nanti tubuhnya akan lemah dan mudah sakit, namun kita harus menyelamatkan setiap jiwa yang di temukan semaksimal mungkin!" Yu Ma anggota Asosiasi Pengobatan yang berbicara.

"Kota ini adalah kelahiran mereka juga, mari kita selamatkan setiap jiwa yang masih ada harapan untuk hidup!" panglima kerajaan Sheng Ma.

Sudah berlalu tiga bulan, para korban yang masih bisa terselamatkan menunjukkan kemajuan, ada yang sudah mampu berjalan dan bergerak bebas seperti manusia normal dan beberapa lainnya masih membutuhkan perawatan seperti Zhai Pe. Tubuhnya melemah dan sering merasakan sesak di dada, teknik pengobatan yang digunakan anggota Asosiasi dan bantuan beberapa herbal lainnya hanya mampu menyembuhkan tubuhnya sampai 70 persen.

"Semangat dik! Kamu pasti akan sembuh!!"ucap Yu Ma

"Terima kasih, kak!" jawab bocah laki-laki yang menyedihkan itu.

ASOSIASI PENGOBATAN

Sejak pertempuran besar tiga bulan yang lalu, Kota Pahlawan telah memulai kembali pemulihan, para kepala keluarga, prajurit dan kontruksi-kontruksi bangunan, kembali membangun rumah dan pemukiman.

Rumah-rumah yang di bangun masih mengikuti tradisi lama dan ciri khas kota Pahlawan

"Sudah berabad-abad lamanya kota ini berdiri kokoh, walaupun hampir setiap setengah abad kita harus menghalau serangan monster, namun serangan 3 bulan yang lalu merupakan serangan yang paling terbesar, mengingat hal ini, leluhur kita juga telah banyak mengorbankan dirinya untuk kota ini, kita harus tetap berdiri kokoh dan berjuang untuk tanah kelahiran kita,"Baginda raja melakukan pidatonya di aula halaman istana.

"Yeeaahhhh.....!!!!!! "mengikuti perkataan raja kota yang di sambut dengan teriakan semangat dari para prajurit, mereka langsung membubarkan diri dari barisannya bergerak ketengah perkotaan untuk ikut langsung memulihkan kota Pahlawan.

"Jiwa satria yang tinggi akan membuat kota ini terus berdiri kokoh Baginda, saya merasa kota ini akan menjadi lebih makmur di masa yang akan datang" ucap Panglima Seng Ma optimis.

"Nampaknya panglima Seng Ma lebih optimis dan percaya diri tinggi, mengingat generasi muda kita banyak yang selamat dari bencana, tentu kota ini akan tetap makmur meski ratusan tahun ke depan," sahut Baginda raja menyambung ucapan panglima Seng Ma.

"Tapi saya merasa lebih pesimis Baginda!" ucap Seng Ma, "penurunan tingkat kultivasi di kota pahlawan kurang lebih Dua ratus tahun lamanya, sejak leluhur yang keenam menutup usia sampai sekarang banyak dari kita yang hanya mencapai rangking legenda, tidak ada yang lebih dari itu".

"Panglima Seng Ma tidak usah ragu, setelah kota ini pulih kembali kita akan meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah kultivasi yang berdiri di kota ini, para generasi muda saat ini banyak yang bertalenta tinggi sudah pasti di masa yang akan datang banyak generasi muda kita yang akan melebihi peringkat kita saat ini, masa itu akan datang panglima, saya merasakan tiupan angin kemakmuran di kota pahlawan lebih kuat dari saat ini," Baginda raja menenangkan pikiran Seng Ma, yang mana, dia sendiri lebih pesimis.Dia sendiri seakan-akan telah melihat kehancuran kota kelahirannya di masa depan.

Berlanjut ke pemulihan kota, mengingatkan kota pahlawan adalah kota yang makmur dan kaya sumber daya. Pembangunan kota kembali dalam 3 bulan ini sudah nampak mulai pulih, rumah-rumah bertingkat milik para kepala keluarga besar sudah ada yang selesai dan di huni, kamp-kamp penampungan korban bencana serangan monster beruang iblis juga sudah lebih bagus, gedung milik Asosiasi Pengobatan juga sudah rampung di kerjakan, mengingat banyak korban yang terluka tempo hari gedung ini menjadi pilihan pertama yang di bangun.

"Nama mu Zhai Pe, kan..? "tanya Yu Ma

"Iya kak, bukannya kakak sudah tau namaku?" bertanya balik.

"Kakak sudah tau sejak lama, kamu dari keluarga permata, kan?".

"Kenapa kakak bertanya lagi?" sahut Zhai Pe.

"Kakak mengumpulkan data korban yang selamat di kamp ini," sambil menulis nama Zhai Pe di kertas yang di bawanya.

"Kamu jangan sedih ya, mungkin kamu sendiri juga sudah dengar soal keluargamu," sambil mengusap-usap punggung sang bocah.

"tidak kak, kan ada kakak di sini dan banyak orang di kota ini, terima kasih ya, kak!"sambil memeluk erat Yu Ma.

Para anggota Asosiasi Pengobatan memang lebih dekat dengan para korban bencana. Namun, kemelut di hati para anggota tidak ada orang yang tau, mereka hanya bisa memberi para korban semangat yang tinggi, nasehat dan saran-saran yang baik.

Sedangkan mereka tengah di pusingkan dengan bahan herbal yang mulai menipis. Serangan monster 3 bulan yang lalu juga menghancurkan ladang mereka.

"Ketua Hong Su, apa yang harus kita lakukan? dari data yang saya dapat dari Yu Ma sepertiga korbannya sudah pulih, namun masih butuh obat herbal, sepertiganya lagi kategori 50 sampai 55 persen pulih, dan sisanya 20 sampai 25 persen pulih, jika di hitung-hitung paling tidak kita butuh sampai dua ribu botol pil yang di buat dari bahan herbal," sambil menyodorkan catatan yang di tulis Yu Ma keatas meja Hong Su.

"Xiao Lan, menurut perhitungan Mu berapa herbal yang masih kita punya?" Hong Su menanyakan balik, sambil melihat catatan yang di sodorkan Xiao Lan.

"Kalau di hitung-hitung kita hanya bisa membuat 500 botol pil dari herbal yang tersisa".

"Apakah Vip Yu Ma ada solusi yang diberikan kepadamu?" tanya Hong Su.

"Tidak ada ketua," sambil menggelengkan kepala dan mengangkat kedua bahunya.

"Besok kumpulkan semua anggota petualang, kita harus mencari obat herbal langsung ke pegunungan suci, disana adalah surganya herbal alami, perintahkan langsung Vip Yu Ma yang memimpin, ini surat perintahnya," sambil menyodorkan sebuah kertas yang sudah di cap jempol oleh Hong Su.

"Baik ketua!" sahut Xiao Lan sambil menjurah hormat.

Xiao Lan adalah seorang Vip Emas, yang mana peringkatnya lebih tinggi dari Vip Yu Ma, Xiao Lan adalah seorang wanita cantik keturunan keluarga Bulan, sejak usianya 19 tahun sudah mengabdi di Asosiasi.

KAKEK YUNG LAW

Pagi harinya di kota Pahlawan. Penduduk kota sudah beraktivitas seperti biasanya, mereka tetap antusias untuk memperjuangkan hidup di kota kelahiran mereka.

Para petani sudah mulai kembali bercocok tanam, menanam tanaman gandum untuk makanan pokok mereka, tanaman herbal untuk memproduksi obat-obatan dan pembuatan pil-pil khusus untuk para kultivasi di kota, serta tanaman lainnya untuk pendukung tanaman pokok.

Para pedagang juga sudah kembali menjajakan dagangannya di pasar, mereka menjual berbagai kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan.

Tak berbeda dengan para relawan kota, mereka dengan antusiasnya bekerja keras kembali memulihkan kota Pahlawan.

Pagi itu, di halaman bangunan Asosiasi Pengobatan sudah berkumpul tujuh orang anggota petualang Asosiasi, mereka telah siap dengan berbagai perlengkapan untuk memulai aktivitas amal mereka.

"Vip Yu Ma! kami telah mempersiapkan semuanya, kita bisa berangkat sekarang".

"Baiklah! perjalanan kita kali ini adalah pegunungan suci, tempat ini memiliki banyak herbal tapi saya ingin mengingatkan kalian, bahwa tempat ini sangat berbahaya. Apakah kalian telah mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi ke depannya?? ".

"Kami telah memikirkannya Yu Ma, tugas ini adalah tugas penting yang sudah kami tunggu-tunggu sejak lama," jawab salah seorang dari mereka.

"Kalau begitu mari kita berangkat!" Vip Yu Ma, berjalan di depan memimpin kelompok petualang itu.

**************

Siang harinya di kamp pengungsian, Xiao Lan sibuk melakukan pengecekan para korban, setelah kepergian Vip Yu Ma tugas penting itu di bebankan kepadanya.

Di depan kamp pengungsian, tampak seorang kakek dari tadi berdiri memperhatikan sana sini seperti mencari seseorang.

Kemudian Xiao Lan mendekatinya, "Selamat siang kek, ada yang bisa saya bantu??".

"Saya mencari seseorang bocah, saya dengar bocah itu adalah seorang keturunan keluarga permata," ucap kakek itu.

"bocah itu kek, namanya Zhai Pe, satu-satunya keturunan keluarga permata yang selamat dari bencana ini," sambil menunjuk ke arah bocah 2 tahunan yang duduk berjuntai kaki ditepi pembaringan.

"Mengapa kakek mencari bocah itu??" Xiao Lan kembali bertanya.

"Saya adalah pengasuh keluarga permata, Ibu dari bocah itu, saya yang mengasuhnya sewaktu kecil, saya akan mengasuh bocah ini sebagai tanda terima kasih saya pada keluarga permata," sahut sang kakek, mengutarakan niatnya, ia tak lain adalah kakek Yung Law.

"Bocah ini masih butuh perawatan kek, untuk sementara waktu dia harus tetap tinggal disini".

"Saya sudah mendengar semua cerita tentangnya, saya akan memberinya obat dari ramuan kelurga permata" jelas Yung Law.

"Tapi dia membutuhkan perawatan kami kek, penyakit paru-parunya bisa kambuh kapan saja".

Xiao Lan menolak permintaan kakek tua itu, dia memberikan berbagai alasan, namun kakek itu tetap bersikeras ingin membawa sang bocah.

"Saya bisa membuat bocah ini tidak lagi menderita, ramuan dari kelurganya bisa mengurangi penyakit yang di deritanya, walaupun tidak bisa menyembuhkan penyakitnya secara total, setidaknya dia akan lebih baik dari sekarang".

"Mengapa kakek bisa seyakin itu!?" Xiao Lan kembali bertanya.

"Jangan bertanya lagi, saya sudah terlalu tua, sudah banyak pengalaman hidup yang sudah saya lalui, jangan cemaskan anak itu, biarkan saya yang merawatnya" pinta kakek Yung Law.

Xiao Lan kemudian mikir-mikir, "baiklah kek,saya serahkan bocah itu pada kakek, saya berharap kakek merawatnya dengan baik".

"Terima kasih atas kebaikanmu wanita muda, saya berjanji akan merawatnya dengan baik".

"Kakek tunggu di sini, saya akan mengurus data-data dan persediaan anak ini untuk beberapa hari mendatang," Xiao Lan meninggalkan kakek itu didepan kamp.

Kakek itu kemudian memasuki kamp, Ia langsung menuju ke arah sang bocah,

"Zhai Pe, apa kabar?" kakek Yung Law menyapa bocah itu.

"Kakek..., kakek kemana aja, kok nggak datang-datang lagi ke rumah ku??" Zhai Pe berteriak gembira.

"Kakek sibuk, sering keluar dari tembok kota untuk mencari kebutuhan sehari-hari," jawab kakek Yung sambil menggendong bocah itu.

Sesaat kemudian Xiao Lan datang, Ia membawa beberapa kebutuhan untuk bocah itu.

"Zhai Pe, kakek ini ingin membawamu ke rumahnya, ia sudah mintak izin sama kakak".

"Hore..aku bisa pergi ke rumah kakek," Zhai Pe tampak bahagia.

Xiao Lan hanya bisa mengambil nafas panjang melihat tingkah bocah itu.

Sesaat kemudian kakek Yung berpamitan, ia kemudian meninggalkan kamp pengungsian itu, melangkah menuju sisi barat kota pahlawan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!