NovelToon NovelToon

Langit Story Bumi

Langit Bumi

..."Bumi dan Langit, 2 nama yang ga akan bisa nyatu. Kaya Bumi dan Langit, sekuat apapun Bumi mengejar atau sekeras apapun Langit mencoba, mereka tetap pada posisinya, loe paham!"...

...Bumi menggeleng "Langit salah,"...

..."Justru Langit dan Bumi saling melengkapi, sama-sama memberikan kehidupan namun dengan kelebihan masing-masing,"...

...L.A.N.G I.T.S.T.O.R.Y.B.U.M.I...

...Karena kamu, Langit...

🐝Langit Bumi🐝

***

“Demi nama Guntur yang sering kentut sembarang tempat, yang sekali lepas ga mau tanggung jawab. Juga Bara yang juteknya kaya mantan tapi sekali senyum bikin cewek langsung pingsan. Dan tak lupa Selatan yang gombalnya bikin cewek melayang bahkan sampai ingin kayang. Langit Shankara Bramantio, beserta ini saya Bumi Lateshia menyatakan untuk yang ke 365 kali, maukah Langit terima cinta Bumi?” 

Sebungkus coklat dengan bentuk uang perak  berwarna emas terpampang di depan wajah Langit. Ia baru saja keluar dari toilet bahkan masih berada tepat ditengah pintu toilet.

“Dari sekian banyak pujian lo, kenapa gue merasa ga adil, Bum?” Guntur menyela tak terima. Bagaimana tidak? ia yang merasa terdzolimi. Dari beberapa makhluk ganteng, mengapa hanya ia yang paling tersakiti.

“Guntur bisa diam gak? Bumi lagi serius!”bantah Bumi tak terelakkan. 

“Untung cantik,” Guntur tak sadar mengatakan kalimat pusaka membuat raut diwajah Bumi berubah.

“Serius?” Tanya Bumi tersipu malu-malu, kaya kucing oren. Biasa, cewek selalu suka akan pujian.

Tapi tungggu ada yang salah, Bumi sadar ada yang tak sesuai pada garisnya. Jatuh melenceng membuat daksanya menggigil “Guntur diam, hanya Langit yang boleh bilang Bumi cantik,”

Guntur hampir tersedak air liurnya sendiri, alamak . sedang Bara tersenyum geli, beruntung bukan ia yang disukai Bumi. 

“Serius mau gue tabok,” lanjut Guntur meluluhlantakkan dunia tersanjung wanita.  Kalau Bumi sih, ga ambil hati. Jelaslah, hatinya hanya untuk Langit seorang. Maklum, bucin sudah melewati level teratas dari yang teratas dan lanjut lagi ke atas dari yang paling atas. 

Bumi lanjut menatap Langit yang tampak bergeming. Netra indah itu terus menatap Bumi tanpa ekspresi. Oh tuhan, Bumi sampai menggila hanya dengan tatapan laki-laki di depannya.

“Langit jawab Bumi dong!”

“Jawab atuh, Bang,” suara Selatan menggema, karena ia masih di dalam toilet.

“Langit lagi puasa ngomong ya? Kok dari tadi diam aja?”

Langit diam, bibirnya bungkam namun sorot matanya tajam menatap Bumi.

LANGIT JANGAN TATAP BUMI LAMA-LAMA. BUMI GA KUAT, NANTI BUMI ASAM URAT. Heh apa hubungannya Bumbum? 

“Udah ngomongnya?” Ucapan Langit membuat Bumi membeku sesaat.

“Ud-udah,”

“Minggir!”

“Langit belum jawab,”

“Sudah berapa kali gue bilang sama lo, gue ga suka sama lo!” sentak Langit saat Bumi menggapai lengannya.

“Trus sukanya kapan?” tanya Bumi menuntut. Langit jengah, seseorang tolong Langit, ia sekarang ingin menghilang bersama kantong doraemon. 

“Lang…!” desak Bumi.

“Asu, siapa yang kentut woy!” Bara yang sedari tadi diam akhirnya bersuara. Bau jengkol membludak memenuhi isi toilet. Membuat otak Bumi bleng, sampai lupa untuk meminta jawaban Langit.

Semua mata tertuju pada Guntur “Bukan gue, sumpah Bos,”

“Yang biasanya kentut elo  curut!” Bara menggetok kepala Guntur dengan baskom yang ia dapat entah dari mana.

“Guntur kalau mau kentut liat kondisi, dong. Bikin suasana ga romantis aja,”

“Sejak kapan toilet jadi tempat yang romantis,” tanya Guntur sarkas.

“Ihh, Bumi itu nyari tempat yang ga biasa,” sungut Bumi kesal. Wajahnya cemberut dengan bibir yang manyun.

Cewek aneh, gumam Langit yang hanya mampu didengarnya sendiri.

Langit melangkahkan kaki menjauh dari perdebatan yang membuat telinganya sakit.

Bumi Lateshia gadis pendek bertubuh mungil dengan pipi gembul. Otaknya pintar namun sifatnya manja bahkan kekanak-kanakan. Optimis dan apa yang ia mau harus ia dapat.

Tapi bagi Langit, tak lebih dari seekor lebah pengganggu. Setiap hari selalu bikin sakit kepala, ada saja tingkah gadis itu yang membuat langit jengkel.

“Langit tunggu!”panggil Bumi, gadis itu menaikkan 1 oktaf nada bicaranya.

Bumi sedikit berlari hingga langkahnya sejajar dengan Langit. Tubuh laki-laki disampingnya itu cukup tinggi, bahkan Bumi hanya setara dengan dada Langit.

Tak apa, justru kalau pelukan jadi romantis, bisa sambil elus-elus di dada Langit. Kata Bumi gaes.

 “Langit belum sayang ya sama Bumi?”

“Ya,”

“Sayang datangnya lama ya?”

“Apa sayang lagi kena macet?”

“Atau sayangnya lagi nyasar?”

“Atau sayangnya diculik?”

“Atau… Ah ga boleh!”

Bumi terus mengoceh tak menghiraukan Langit yang mulai jengah.

“Apa Bumi jemput aja biar sayang cepet nyamperin langit? Eh tunggu, sayang sukanya apa ya? Bumi mau sediaan biar sayang netapnya lama dihati Langit,”

“Loe bisa diam gak?”

“Kalau Bumi diam, Langit diam, terus yang bicara siapa?”

Langit menghela napas, ia sempat heran. Apa sebenarnya Bumi hanya berpura-pura pintar, atau ia terlalu pintar sehingga bicara dengan Bumi perlu teori seperti iklan susu beruang. Maksudnya? Biar redears yang menjawab.

Langit berhenti, dan membalik tubuh Bumi.  Mereka saling berhadapan. Tatapan mata Langit tajam, Bumi sampai mengerjap beberapa kali. Dengan tubuh yang membeku, eh jangan lupakan tangan Bumi yang gemetar. Bahkan ada suara pak cepak cepak jedarrrrrr dihati Bumi, berdisco saling bersahutan.

“Denger gue baik-baik,”

“Siap Langit, Bumi akan mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Langit. Atau perlu Bumi rekam?” Bumi mengambil ponsel dari dalam saku. Tangannya gemetar, ah sial ketahuan deh.

“Terserah!” Langit melepas cengkramannya dari bahu Bumi. Bumi jelas tak terima dan meminta kembali Langit untuk memegang bahunya, sedang Langit sudah dipastikan tak mau melakukannya lagi.

“Apa Langit?” setelah acara pinta meminta pegang-pegangan dimenangkan oleh Langit, Jelaslah.

“Bumi dan Langit, 2 nama yang ga akan bisa nyatu. Kaya Bumi dan Langit, sekuat apapun Bumi mengejar atau sekeras apapun Langit mencoba, mereka tetap pada posisinya, loe paham!”

Bumi menggeleng “Langit salah,”

“Justru Langit dan Bumi saling melengkapi,  sama-sama memberikan kehidupan namun dengan kelebihan masing-masing,”

“Bumi!”

Entah dengan cara yang seperti apa agar Bumi paham bahwa LANGIT TIDAK SUKA BUMI. 

“Loe ngerti ga sih kalau gue ga suka sama loe, dan ga akan pernah suka sama lo,”

“Langit akan suka Bumi kok, sama seperti Bumi yang punya gravitasi, Bumi akan tarik Langit semampu Bumi sampai Langit sadar bahwa Bumi adalah orang yang tepat buat Langit. Langit cukup diam dan terima aja semua perlakuan Bumi. Perlahan, Bumi ga maksa terlalu cepat,” 

Langit terdiam, bukan karena ia mau mematuhi Bumi, hanya terlalu lelah berdebat .

**

Disamping itu, di dalam toilet Selatan merasa lega. Sekarang ia bisa boker sepuasnya. Sedari tadi ia terus menahan karena kejadian acara lamaran. Heh, bukan lamaran.

Jengkol Mak Njir emang tiada tanding, gumamnya sambil terus melanjutkan aktivitas panggilan alam. Setelah berpetualang ke alam sebelah, canda wkkk. Berpetulang dengan rasa nikmat di alam damai, Selatan mulai mencari sesuatu.

WOY BASKOMNYA MANA?

Visual

...L.A.N.G.I.T.S.T.O.R.Y.B.U.M.I...

...Karena kamu, Langit...

...Bumi dan Langit, 2 nama yang ga akan bisa nyatu. Kaya Bumi dan Langit, sekuat apapun Bumi mengejar atau sekeras apapun Langit mencoba, mereka akan tetap pada posisinya...

...~Langit...

...Langit dan Bumi itu saling melengkapi,  sama-sama memberikan kehidupan bagi manusia dengan kelebihan mereka masing-masing...

...~Bumi...

...Mari perkenalkan visual sejagat raya...

...Ketua Artas

...

...Langit Shankara Bramantio...

Langit itu punya tubuh yang tinggi dan kulit yang putih, matanya tajam. Langit juga diberikan hidung yang runcing, ah bikin iri saja. Langit itu sifatnya dingin dan bahkan tak tersentuh. Langit dikagumi banyak cewek karena kelebihannya itu, salah satunya ya Bumi. Langit jua lihay dalam bertarung, makanya Langit dipilih sebagai ketua dari Artas.

...Anggota inti Artas...

...Bara Emilio Aqiel...

Salah satu anggota inti Artas yang juga memiliki banyak pengagum. Bara itu tinggi bahkan lebih tinggi dari Langit. Ia juga memiliki otak yang pintar. Kalau bisa otak Bara dibagi, biar pintarnya merata kalau kata Guntur. Kasian sama yang otaknya sedikit ya salah satunya gue, kata Guntur. Bara itu cuek, sama kaya Langit. Kalau mereka ikut lomba tahan tawa, tentu saja akan menang.

...Selatan...

Selatan itu manis, alisnya tebal. Kalau senyum behhh dijamin langsung bikin kalian melayang terkayang-kayang. Catat, Selatan ini paling doyan sama jeje buatan Mak Njir. Tapi sayang, ia penebar gombal. Tihati nanti diabet kalau dekat-dekat sama Selatan.

...Gunadhya Guntur...

Guntur ini orangnya humble, receh. Apa aja jadi bahan topik. Sampai ****** ***** pun bisa ia bahas. Tubuhnya lebih besar dari Selatan, tapi lebih kecil dari Langit dan tentu saja lebih kecil lagi dari Bara wkkk. Kalau temenan sama Guntur dijamin deh, gigi kalian ampe kering karena kebanyakan ketawa. Ga percaya, silahkan coba😅

...Beralih sama para pebucin...

...Cewek yang selalu gangguin Langit...

...Bumi Lateshia...

Tubuhnya kecil, pipinya gembul. Cantik juga imut. Bumi juga pinter loh, tapi kadang dia tuh lemot. Keras kepala juga. Oh ya jangan lupakan, Bumi itu juga manja, cerewet. Tapi orangnya periang.

...Kalo ini si pecinta kuning...

...Hujan Fidelya...

Hujan itu orang kaya, suka semua hal yang berwarna kuning. Sahabat dari Bumi. Ia tak secerewet Bumi. Anaknya asik sih, tapi Hujan lebih tertutup kalau sama yang lain, kalau sama Bumi sih ya jelas enggaklah.

...Karena kamu, Langit...

...Bumi dan Langit, 2 nama yang ga akan bisa nyatu. Kaya Bumi dan Langit, sekuat apapun Bumi mengejar atau sekeras apapun Langit mencoba, mereka akan tetap pada posisinya...

...~Langit...

...Langit dan Bumi itu saling melengkapi,  sama-sama memberikan kehidupan bagi manusia dengan kelebihan mereka masing-masing...

...~Bumi...

...Bagaimana sama visualnya?...

...Semoga cocok ya, yang merasa ga cocok ya udah ga perlu dipaksain. Kalian bebas berimajinasi dengan visual kalian masing-masing....

...Kalian suka sama siapa nih?...

...Yang jelas, ga boleh suka sama Langit, nanti dilabrak sama Bumi wkkk...

...Oh ya, tokoh distory ini ga ada sangkut pautnya dengan story sebelah. Kesamaan nama dikarenakan author yang udah buntu sama nama-nama tokoh😅 udah srek sama nama yang itu aku tu. Jangan protes Sarbonah!!...

...See you...

Bukan Pacar Gue!

...L.A.N.G.I.T.S.T.O.R.Y.B.U.M.I...

...Karena kamu, Langit...

🐝Bukan Pacar Gue!🐝

***

SMA Tulip Sakti adalah nama sekolah yang Bumi pijak. Isinya hanya ada 2, yang pertama dari golongan sultan dan yang kedua dari golongan pintar. Dan ia masuk dalam kategori yang kedua.

Koridor sekolah mulai lenggang, karena jam pulang sudah 15 menit berlalu. Bumi bersama sahabatnya, Hujan sedang berjalan menuju area parkir. Ada rahasia gaes, Hujan itu bucinnya Bara. Iya, Bara anggota inti dari geng Artas sekaligus kaki tangan Langit.

Tapi beda ya, kalau Bumi tipe yang suka langsung nyatain, kalau Hujan tipe yang aku diam-diam suka kamu. Wah, tebak lagu siapa gaes?

“Loe istirahat kedua kemana, Bum? Gue cari dikantin ga ada?” Hujan merapikan bandonya yang miring, bando itu berwarna kuning yang ia pakai senada dengan warna kaos kaki.

Untuk ukuran orang normal, Hujan bisa dikatakan sebagai cewek aneh. Kalau menurut Bumi, Hujan itu unik. Ya karena Bumi juga aneh sih kalau kata Langit. 

Bukannya menjawab, Bumi malah mengoceh tak jelas “Bumi ini pinter walaupun lemot. Bumi juga imut tapi gak kaya binatang marmut. Bumi juga manis tapi kenapa cinta Bumi malah tragis ya?”

Mulut Bumi itu kecil tapi kok bisa ya ngoceh tak henti-henti. Ibarat bensin itu isinya selalu full walau dipakai siang malam.  

“Kok Langit masih ga suka ya sama Bumi? Apa usaha Bumi kurang?” Bumi memelankan langkahnya, terus berpikir mengapa Langit sangat sulit untuk ditaklukkan.

Hujan mengangkat bahunya “Mungkin,” dan lanjut memakan keripik singkok yang ia beli di kantin.

“Harus pakai cara apalagi ya? Hujan ada saran?”pertanyaan menohok dari Bumi. Hujan sampai terjingkat karenanya.

“Loe ga salah nanya sama yang jones?” Hujan menatap Bumi tak percaya. Bisa-bisanya bertanya pada ia yang belum pernah mengenal apa itu pacaran. Bahkan sampai saat ini ia hanya berani memandang Bara dari kejauhan.

“Katanya yang jones lebih pintar ngasih saran?”

“Kata siapa?” Hujan ingin menyumpal mulut yang telah lancang dan tak berperikemanusiaan yang telah mempengaruhi otak Bumi yang sudah lenceng. 

“Kata redears!” jawab Bumi cepat. Katanya yang jones justru lebih banyak pengetahuan urusan perbucinan. Betul ngga nih? Kalau betul coba angkat keteknya!

“Dasar redears!” umpat Hujan kesal. Bahkan bando yang ia pakai pun ikut merosot seakan paham penderitaan majikan.

**

Mereka menaiki motor masing-masing, dan berpisah pada gerbang utama karena rumah yang tak searah.

Bumi sengaja menurunkan tuas motornya dan mulai melambat saat di depan warung  Mak Njir. 

Beberapa anggota Artas sedang nongkrong disana. Ada Guntur, Bara, Selatan dan tentu saja Langit. Sisanya Bumi tak kenal dan tak mau kenal, yang penting ada Langit untuk apa ia mengenal cowok lain.  

Tit tit tit

Suara klakson berbunyi, Bumi sengaja emang biar diperhatiin Langit. Tiada hari tanpa mengcaper.

Bumi membuka helm dan mengedipkan sebelah mata saat Langit menengok.

“Astagfirullah, mata gue ternoda,” ujar Guntur. Sok-sok an berlaga alim, padahal aslinya…

“Sok suci, biasanya juga ngintip emak-emak mandi dikali,” Selatan mengejek. Membantu author untuk memberitahu sifat Guntur yang sebenarnya. Perlu digaris tebali, bukan author yang ngomong.

“Kapan?” Tanya Bara penasaran.

“Dalam mimpi gue,”jawab Selatan cepat. 

“Jadi lo mimpiin Guntur?” Bara hampir tersedak martabak sedang Guntur mendelik geli. Apa-apaan, ia memang ingin dimimpikan, tapi bisakan orangnya bukan Selatan? Guntur masih tergolong normal dalam kategori membucin. 

“Iya,”

“Loe belok, Sel,” Langit bersuara setelah kesadarannya runtuh karena mendapat serangan tak terduga. Meski kedip manja dari Bumi masih berputar-putar dipikirannya.

“Gue mimpi Guntur bunuh diri dikali,”

“Kampret! Kalo gue bunuh diri, loe adalah orang pertama yang gue gentayangin,”

“Ga bisa bayangin gue,”

“Kenapa? Loe takut! Cupu banget,”

Selatan menggeleng “Enggak takut gue,malah kasian. Jadi manusia aja lo ga laku, apalagi jadi setan,”

“Asu!” umpat Guntur, lagi-lagi ia kalah telak.

 “Ha ha ha,”  Selatan dan Bara tertawa bersamaan. Langit? Jangan ditanya, jelas hanya tertawa satu kali, Ha.

 

“Bos, pacar loe gemesin juga,”

Guntur, Bara dan Selatan menengok. Aldo, salah satu anggota Artas mendekat dan mulai bergabung. Bara kembali tersedar, untung segera ditabok sama Guntur, sekaligus balas dendam kapan lagi bisa nabok manusia jutek kaya si Bara. Sedang Selatan menggetok kepalanya sendiri, kaya mimpi sungutnya.

“Bukan pacar gue!” elak Langit.

“Sorry, gue kira pacar loe,”

“Kalo loe mau, deketin aja,”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!