NovelToon NovelToon

Istri Tak Di Anggap Tuan Muda

Bab 1

Di sebuah rumah sederhana yang di tinggali oleh Olivia dan nenek nya sedang terjadi perdebatan kecil antara kedua nya karna Olivia yang belum ingin menikah namun nenek nya memaksa nya harus menikah membuat Olivia terpaksa setuju.

"Nek apakah nenek yakin pria itu akan menerima Olivia nenek tahu sendiri kita hanya orang susah seperti ini"ucap Olivia.

"Dia tidak akan menolak nya Oliv karna itu juga merupakan wasiat nenek nya"ucap nenek Olivia.

"Ck kenapa juga nenek seyakin itu sih"ucap Olivia.

"Karna keluarga nya juga telah menghubungi nenek jika dia telah menerima pernikahan kalian,kamu tenang saja mereka keluarga baik-baik karna nenek mengenal keluarga mereka dari dulu"ucap nenek Olivia.

"Terserah nenek saja"ucap Olivia tak mau berdebat dengan nenek nya yang keras kepala tersebut.

"Nenek yakin kamu akan bahagia bersama nya nak"ucap nenek Olivia.

"Oliv tidak yakin nek,nenek tahu sendiri kami tidak saling mengenal,siapa tahu dia telah memiliki kekasih nek dan terpaksa menikah dengan Oliv karna hanya wasiat saja"ucap Olivia membuat nenek nya menghela nafas pelan dan menatap cucu kesayangan nya tersebut.

"Awal nya akan sulit untuk mu tapi nenek yakin kamu akan bisa bertahan dengan semua itu,nenek minta apapun yang terjadi cobalah untuk bertahan dan dia tidak memiliki kekasih hanya saja orang nya cukup dingin dan arogan tapi sebenar nya ia baik kok"ucap nenek Oliv.

"Dari mana nenek tahu"tanya Olivia.

"Keluarga mereka menceritakan nya pada nenek dan lusa mereka akan datang melamar mu ke sini secara langsung"ucap nenek Oliv.

"Jika Oliv menikah Oliv tidak mau mereka datang bahkan Oliv tidak ingin mereka tahu jika Oliv telah menikah"ucap Oliv membuat nenek nya terdiam sebentar.

"Nenek setuju jika itu keinginan mu"ucap nenek Oliv.

Sebenarnya Olivia masih mempunyai seorang ayah yang pengusaha namun ayah nya menikah dengan perempuan lain membuat nya tak mendapatkan kasih sayang lagi di keluarga itu,maka dari itu ia memilih meninggalkan rumah tersebut dan hidup berdua bersama nenek dari ibu nya di rumah sederhana dengan kehidupan sederhana pula, Setelah kepergian nya dari rumah ayah nya bahkan tidak pernah mengunjungi nya sekali pun membuat nya sangat membenci ayah nya dari ia umur sepuluh tahun hingga sekarang ia berumur dua puluh tiga tahun ayah nya sama sekali tak pernah datang menemui nya, mungkin sekarang ayah nya juga sudah tidak mengenali nya lagi atau bahkan melupakan nya namun ia tidak ambil pusing bagi nya selama mereka tidak mengusik kehidupan nya ia lebih baik tidak pernah berurusan dengan keluarga ayah nya tersebut.

Sama hal nya di sebuah rumah mewah terjadi perdebatan antara keluarga seorang pria berwajah tampan dan dingin yang menatap kedua orang tua tajam.

"Aku tidak mau menikah dengan siapa pun"ucap nya menatap sang ayah.

"Dengarkan ayah Al ini semua adalah permintaan nenek mu yang terkahir sebelum ia meninggalkan kita selama nya,ia dan sahabat nya telah berjanji akan menikah kan kalian setelah dewasa namun sebelum kalian dewasa nenek mu lebih dulu meninggalkan dunia ini tapi ia mengatakan kau harus menikah dengan cucu sahabat nya maka dari itu bagaimana pun kau harus menikah dengan wanita itu"ucap ayah pria yang di panggil Al tersebut.

"Dia gadis yang baik Al mama mengenal baik dengan mereka"ucap mama Al.

"Ma bagaimana mungkin Al menikah dengan wanita yang sama sekali Al tidak kenal"ucap Al mengusap wajah nya kasar.

"Kalian akan saling mengenal setelah menikah yang terpenting kalian menikah dulu,ini adalah wasiat nenek mu maka dari itu kau harus menjalakan nya,satu lagi jangan berani menyakiti wanita itu atau berpikir untuk bercerai dengan nya jika itu terjadi kau akan berhadapan dengan mama langsung"ucap mama Al.

"Ck terserah kalian saja"ucap Al berlalu dari sana menuju kamar nya karna ia baru saja pulang dari kantor namun belum sempat ke kamar nya kedua orang tua nya telah memanggil diri nya.

"Mama sudah menghubungi nenek nya Oliv"tanya papa Al.

"Sudah pa mama juga telah mengatakan jika Al setuju menikah dengan Olivia"ucap mama Al.

"Kalau begitu mama persiapkan semua nya lusa kita akan ke sana melamar Oliv secara resmi"ucap papa Al.

"Papa tenang saja mama telah mempersiapkan semua nya tinggal membeli perhiasan saja untuk kita bawa ke sana"ucap mama Al.

"Kak Oliv bagaimana orang nya"tanya seorang gadis masih remaja yang sedari tadi hanya menjadi pendengar saja.

"Oliv gadis yang baik dan sederhana nanti kau akan menyukai nya jika dia telah menjadi menantu di rumah ini"ucap mama Al.

"Apakah dia cantik ma"tanya gadis tersebut.

"Sangat cantik"ucap mama Al.

"Alya tidak sabar untuk bertemu dengan nya"ucap Alya adik dari Aldino yang masih sekolah di bangku SMA.

Di kamar lantai atas Aldino mengusap wajah nya kasar mendengar pernikahan yang akan ia lakukan dengan wanita yang sama sekali tidak ia kenal,bagi nya wanita hanya bisa merepotkan nya saja maka dari itu ia sama sekali tak mempunyai kekasih bahkan dekat dengan wanita pun membuat nya risih maka dari itu ia bersikap dingin pada wanita.

Kalau saja tidak ada wasiat menikah dengan dari nenek aku pasti tidak akan menikah dengan siapa pun,merepotkan saja nenek juga kenapa malah wasiat nya menikah,orang akan berwasiat harta warisan nenek malah wasiat menikah tapi nenek tenang saja Al pasti akan melaksanakan wasiat yang nenek berikan untuk Al,batin Al.

Al sangat dekat dengan nenek nya sewaktu ia masih kecil hingga ia remaja karna dulu orang tua nya selalu sibuk tak ada waktu untuk nya nenek nya lah yang selalu menemani nya maka dari itu ia tidak akan mengecewakan nenek nya.

Aldino juga merupakan seorang pengusaha muda yang di segani karna kepemimpinan nya dalam mengelola perusahaan hingga perusahaan tersebut berkembang dan maju,bahkan perusahaan milik nya tersebut sudah memiliki banyak cabang di luar negeri semakin membuag nya di segani,namun ia yang terkesan dingin dan kejam pada siapa pun membuat orang-orang tak ingin berurusan dengan nya.

Ia juga mempunyai wajah yang tampan,badan yang tinggi dan tegap serta mata yang tajam membuat siapa pun yang melihat nya akan kagum banyak wanita yang mengejar cinta nya namun tak ada satu orang pun yang dapat menakluk kan hati nya hingga sekarang.

Bab 2

Hari ini Olivia pergi ke toko milik nya untuk mengecek barang yang baru saja masuk,ia mengendarai motor matic milik nya sampai ke toko lantai dua milik nya.

"Pagi semua"sapa Olivia pada ketiga karyawan nya.

"Pagi mbak Oliv"ucap mereka bertiga.

"Seperti nya kita akan membongkar barang yang baru masuk untuk hari ini dan membereskan nya"ucap Oliv meletak kan tas nya di atas meja.

"Kita tutup saja mbak"tanya Lita karyawan Olivia.

"Tutup saja seperti nya seharian ini tak akan selesai"ucap Olivia menatap kardus-kardus besar di depan nya.

"Kalian sudah sarapan"tanya Olivia.

"Sudah mbak"ucap mereka bertiga.

"Kalau begitu kita mulai,untuk pesanan orang kita pisah saja agar nanti mudah menyusun yang lain nya"ucap Olivia.

"Beres mbak"ucap Lita.

Mereka pun mulai membenahi baju-baju yang akan di jual dan yang sudah di pesan oleh orang lain,Olivia membuka toko online yang penghasilan nya cukup besar maka dari itu ia mempunyai tiga karyawan yang ia gaji sendiri bahkan ia sudah memiliki ruko tempat nya membuka usaha tersebut.

"Tika kalian beli makan siang untuk kita sana"ucap Olivia mengeluarkan uang seratus ribuan dari dalam dompet nya.

"Ok mbak"ucap Tika cepat.

"Sama minuman nya sekalian"ucap Olivia.

"Seperti biasa mbak"tanya Tika di angguki Olivia.

"Mbak yang ini di taruh di atas atau bagaimana"tanya Lita menunjuk setumpuk baju yang telah di asingkan.

"Taruh saja di rak sana,apa yang lain sudah di bungkus"tanya Olivia.

"Sudah mbak tapi belum semua"ucap Lita.

"Nanti saja setelah makan kita lanjutkan"ucap Olivia.

"Ok mbak"ucap Lita.

Tak lama Tika dan Susan yang tadi di suruh Olivia membeli makan siang untuk mereka datang dan membagikan makanan sesuai dengan pesanan masing-masing,mereka duduk di atas tikar yang terbentang di lantai sambil menonton televisi di depan mereka.

"Akhir nya kenyang juga"ucap Lita setelah menghasikan makanan nya.

"Iyalah kenyang kau kan baru saja makan"ucap Tika.

"Aku baru tahu jika makan itu membuat kenyang juga"ucap Lita mendapat lemparan tisu dari Susan dan Tika.

"Gilaaa"ucap kedua nya kompak membuat Olivia terkekeh.

"Aku kan mengatakan nya jujur"ucap Lita semakin membuat mereka kesal.

"Bicara dengan mu bisa membuat ku darah tinggi"ucap Tika.

"Kalau darah mu tinggi ya tinggal turunkan saja"ucap Lita dengan wajah tengil nya.

"Astaga Lita kamu bisa diam tidak,kenapa juga aku memiliki teman menyebalkan seperti mu sih"ucap Tika kesal.

"Hahaha santai sayang,,lihat wajah mu menggemaskan sekali jika kesal begitu"ucap Lita tertawa begitu juga Olivia dan Susan.

"Jangan sering-sering menekuk wajah begitiu Tik nanti wajah mu semakin banyak kerutan nya"ucap Olivia semakin membuat mereka tertawa berbeda dengan Tika yang bibir nya telah mengerucut kesal.

"Lihat mbak bibir nya sudah seperti bebek"tambah Susan.

Hahahaha

Suara tawa ketiga gadis itu menggema di ruangan tersebut berbeda dengan Tika yang menggerutu tak jelas.

"Sudah-sudah kalian jangan menggodanya lagi bisa-bisa dia nanti ngambek dan menangis"ucap Olivia.

"Mbakk"rengek Tika karna mereka tak henti tertawa.

"Apa kan benar yang mbak katakan"ucap Olivia.

"Aduh-aduh perut ku sakit"ucap Lita menyentuh perut nya yang terasa kram karna kebanyakan tertawa.

"Lebih baik sekarang kita lanjut bereskan yang belum siap baru pulang"ucap Olivia setelah berhenti tertawa.

"Yang sudah di bungkus bagaimana mbak"tanya Susan.

"Besok saja di kirim"ucap Olivia di angguki ketiga nya.

Mereka pun kembali membereskan baju-baju yang masih berserakan hingga sore semua telah selesai.

"Kalian balik saja duluan biar mbak yang akan menutup toko"ucap Olivia.

"Baik mbak"ucap ketiga nya segera meninggalkan toko tersebut karna sudah biasa meninggalkan Olivia sendirian di sana.

Tak lama pintu ruko tersebut terbuka masuk wanita berbaju formal kantoran menghampiri Olivia.

"Nona Oliv"ucap wanita tersebut.

"Kau sudah datang Clara"ucap Olivia.

"Mana berkas yang perlu aku periksa"tanya Olivia langsung.

"Ini nona"ucap Clara memberikan setumpuk berkas tersebut pada Olivia.

"Bagaimana perusahaan"tanya Olivia sambil mata nya menatap berkas di depan nya.

"Nona tenang saja perusahaan aman-aman saja"ucap Clara di angguki Olivia.

"Kapan nona akan mengumumkan jika nona lah pemilik perusahaan itu"tanya Clara.

"Tidak akan lama lagi,,kau hanya bersabar sebentar lagi"ucap Olivia.

Mata Olivia memicing menatap satu berkas di tangan nya membaca satu persatu barisan di berkas tersebut hingga ia tersenyum puas.

"Mereka meminta kerja sama dengan kita"tanya Olivia.

"Benar nona mereka baru tadi memberikan proposal kerja sama ke perusahaan"ucap Clara.

"Terima kerjasa sama dengan mereka"ucap Olivia.

"Baik nona"ucap Clara.

"Sudah selesai kau kembali lah"ucap Olivia memberikan membali berkas-berkas yang telah ia periksa pada Clara.

"Saya permisi nona"ucap Clara di angguki Olivia.

Setelah Clara pergi Olivia pun bersiap meninggalkan ruko tersebut,ia mengunci ruko milik nya dan segera meninggalkan nya dengan mengendarai motor milik nya untuk kembali ke rumah sang nenek.

"Nenekk"panggil Oliv melihat sang nenek duduk santai di depan rumah.

"Baru pulang"tanya nenek Oliv melihat jam sudah sore.

"Iya nek tadi barang baru masuk jadi kami membongkar semua dan menyusun nya maka nya lama"ucap Olivia duduk di samping nenek nya.

"Besok jangan kemana-mana karna calon suami mu aka datang melamar mu secara resmi"ucap nenek Oliv.

"Kenapa harus secepat itu sih nek setidak nya tunangan dulu kek,setahun atau dua tahun lagi baru menikah"ucap Olivia.

"Ini permintaan nenek sendiri,kau tahu sendiri umur nenek sudah tua tidak tahu kapan nenek akan meninggalkan dunia ini sebelum nenek pergi nenek bisa tenang karna sudah ada yang menjaga mu"ucap nenek Olivia.

"Nenek jangan mengatakan seperti itu bOliv tidak suka mendengar nya"ucap Olivia.

"Nak cepat atau lambat nenek pasti akan meninggalkan dunia ini"ucap nenek Olivia.

"Terserah nenek saja tapi jangan pernah nenek mengatakan akan pergi meninggalkan Oliv karna Oliv tidak suka mendengar nya dan nenek tidak akan pergi kemana pun nenek akan tetap di sini bersama Oliv"ucap Olivia membuat sang nenek tersenyum tipis.

"Cucu nenek sudah dewasa sekarang"ucap nenek Olivia.

"Kamu tidak ingin melamar pekerjaan lain Oliv"tanya nenek Olivia karna Olivia lulusan sarjana hanya saja ia ingin membuka usaha sendiri dan berjalan dengan lancar hingga sekarang membuat sang nenek bangga akan kerja keras sang cucu.

Bab 3

Keesokan hari nya hari yang di tunggu pun akhir nya tiba dimana calon suami Olivia datang bersama keluarga nya untuk melamar Olivia secara resmi, Olivia hanya memakai gaun biasa namun elegan di tubuh ramping nan mungil tersebut membuat nya terlihat cantik dan imut.

Semua sudah duduk di ruang tamu sederhana nenek Olivia,mereka menatap Olivia yang wajah nya masih seperti anak remaja sama seperti Alya,begitu juga dengan Aldino yang menatap Olivia sedari tadi.

Mama dan papa bagaimana sih masa aku harus menikah dengan anak remaja begini,apa mereka tidak salah seperti nya ia seusia dengan Alya tapi jika di lihat wajah nya cantik,batin Aldino.

"Eheemm nak Oliv usia nya sekarang berapa sayang"tanya mama Aldino.

"Baru dua puluh tiga tahun tante"ucap Olivia.

"Tapi wajah kamu terlihat masih begitu muda yah"ucap mama Aldino di balas senyum kikuk oleh Olivia.

"Oh iya ini putra tante nama nya Aldino yang akan menikah dengan kamu"ucap Aldino menunjuk kan Aldino yang duduk di sampinga nya.

"Ia tante"ucap Olivia hanya melirik sekilas saja tak berniat menatap wajah lelaki tersebut.

"Kamu sudah tahu kan tujuan kami ke sini"tanya papa Aldino.

"Sudah om nenek sudah memberitahu Oliv lebih dulu"ucap Olivia.

"Jadi bagaimana apakah nak Oliv setuju menikah dengan putra om"tanya papa Aldino.

"Sebenarnya saya tidak setuju untuk menikah dulu dulu om tapi karna ini keinginan nenek saya akan menyetujui nya"ucap Olivia dengan jujur.

"Aldino juga sudah menerima nya maka seminggu lagi kalian akan menikah,lebih cepat akan lebih baik bagaimana menutut tante"tanya papa Al.

"Kalau saya setuju saja bagaimana baik nya"ucap nenek Oliv.

"Boleh kah pernikahan nya hanya sederhana saja dan hanya kita saja yang tahu jika kami telah menikah"ucap Olivia.

"Kenapa begitu nak Oliv"tanya mama Al.

"Kami kan masih belum kenal juga tante suatu saat kami akan mengumumkan pernikahan kami"ucap Olivia.

"Al juga setuju ma"ucap Aldino.

"Jika seperti itu keinginan kalian tidak masalah tapi tetap pernikahan kalian akan di laksanakan minggu depan"ucap mama Al.

"Ia tante"ucap Olivia bernafas lega setidak nya tidak ada yang tahu tentang pernikahan ini,pikir Olivia.

"Kak Oliv masih kuliah"tanya Alya.

"Kakak sudah selesai kuliah dan sekarang membuka toko online"ucap Olivia tersenyum tipis.

"Wahh kak Oliv hebat"ucap Alya.

"Siapa nama mu"tanya Olivia.

"Alya kak adik kak Al"ucap Alya di angguki Olivia.

"Alya masih sekolah"tanya Olivia.

"Ia kak kelas tiga SMA"ucap Alya.

"Sebentar lagi akan lulus dong"ucap Olivia.

"Hehehe ia kak"ucap Alya.

"Sudah bicara nya Al sekarang giliran papa dulu yang bicara"ucap papa Al.

"Ia pa"ucap Alya.

"Jadi begini tante kedatangan kami ke sini tidak lain ingin melamar Olivia secara resmi untuk putra kami Aldino"ucap papa Al.

"Lamaran kalian tante terima ini juga merupakan perjanjian tante dengan mama kamu dulu yang akan menikahkan cucu-cucu kami jika sudah dewasa,sekarang lah waktu yang tepat untuk melaksakan janji itu,ia pasti akan senang di sana karna cucu nya akan menikah"ucap nenek Olivia.

"Terimakasih tante"ucap papa Al.

Mereka pun segera menyerahkan barang lamaran yang telah mereka persiapkan sebelum nya pada Olivia sebagai tanda lamaran mereka telah di terima.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan tante"tanya Olivia menatap tas,sepatu dan lain nya yang sumua barang bermerek.

"Tentu saja tidak nak,kamu kan calon memantu tante"ucap mama Al.

Ck mau di pakai kemana coba barang-barang ini,mending uang nya di kasih ke panti asuhan berguna untuk mereka dari pada membeli barang tak bermanfaat seperti ini malah harga nya semua mahal lagi,batin Olivia.

Setelah berbicara banyak tentang pelaksanaan pernikahan kedua nya di lanjutkan makan siang bersama keluarga Aldino pun meninggalkan kediaman nenek Olivia kembali ke kediaman mereka sendiri.

"Bagaimana menurut mu Al"tanya mama Al setelah mereka masuk ke dalam mobil.

"Bagaimana apa nya ma"tanya Al.

"Ck itu Olivia dia cantik bukan"tanya mama Al.

"Mama benar kak Oliv cantik,wajah nya juga imut begitu jika kami jalan bersama orang-orang pasti mengira kak Oliv masih sekolah ma"jawab Alya.

"Biasa saja"jawab Al cuek membuat kedua wanita yang berada di dalam mobil tersebut berdecih.

"Jika saja mama mempunyai dua putra mama akan menikah kan Oliv dengan nya dari pada dengan mu yang kaku begini"dengus mama Al.

"Sayang nya mama hanya memiliki satu putra"ucap Al.

Mobil yang mereka kendarai pun berhenti di rumah mewah milik mereka,satu persatu mereka turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Ma apa kak Oliv tidak mempunyai keluarga"tanya Alya.

"Oliv masih mempunyai ayah namun ayah nya menikah lagi saat ibu nya meninggal dan Oliv memilih tinggal bersama nenek nya sampai sekarang"ucap papa Al.

"Seperti nya keluarga nya tidak begitu akur di lihat dari acara lamaran kita yang hanya keluarga nenek nya saja yang datang bahka ayah nya tidak ada di sana"ucap mama Al.

"Dari yang papa tahu sedari Oliv tinggal bersama nenek nya ayah nya memang tidak pernah datang mengunjungi nya sampai sekarang"ucap papa Al.

"Cih orang tua macam apa begitu"ucap mama Al kesal.

"Memang nya keluarga nya tinggal dimana pa sehingga mereka tidak pernah mengunjungi Oliv"tanya mama Al.

"Mereka tinggal di sini juga ma"ucap papa Al.

"Lalu kenapa mereka tidak pernah mengunjungi Oliv sekali pun"tanya mama Al tak habis pikir dengan orang tua Olivia.

"Papa juga tidak tahu ma"ucap papa Al.

"Memang nya siapa orang tua nya"tanya Aldino yang sedari tadi hanya menjadi pendengar saja.

"Pemilik perusahaan Permana"ucap papa Al di angguki Aldino karna ia tahu tentang perusahaan tersebut.

"Mungkin karna itu ia tidak ingin ada yang tahu tentang pernikahan nya"ucap mama Al.

"Bisa jadi juga ma"ucap Alya.

"Untung nya dia gadis yang cantik dan mandiri tanpa mereka"ucap mama Al.

"Ia ma kak Oliv juga pintar sudah mempunyai usaha sendiri bahkan ia sudah lulus kuliah di umur masih muda begitu"ucap Al.

"Maka nya kamu juga belajar yang benar agar seperti Oliv jangan main ponsel melulu"ucap mama Al.

"Hehehe mama tau aja"ucap Alya cengengesan tak jelas mendengar ucapan sang mama yang memang benar adanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!